HIKMAH ISLAM 001
Page 1
“ BfsmfHaahfrrahmaanfrrahfm "
La In Syakartum La JLziidannakum Wa Lain %afartum Inna ‘JL<Lzaa6i La SyacLiicL
Jika kamu bersyukur atas nikmat yang Ku-berikan kepadamu,
maka akan Aku tambah nikmat itu, tapi jika kamu mengingkarinya
(tidak mau bersyukur), maka ingatlah bahwa siksa-Ku sangatlah pedih.
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S.A.W. telah bersabda :
"Apabila telah mati anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan
tiga macam :
1 . Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.
Rasulullah S.A.W. "Mereka telah menyegerakan kesenangannya sekarang
juga; sebuah kesenangan yang akan cepat berakhir.
Kita adalah kaum yang menangguhkan kesenangan kita untuk hari akhir.
Perumpamaan hubunganku dengan dunia seperti orang yang bepergian pada
musim panas, la berlindung sejenak dibawah pohon,
kemudian berangkat dan meninggalkannya."
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan Muslimin dimana saja berada )
MENGINGAT MATI
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 2
Kematian adalah permulaan kepada kehidupan baru yang kekal abadi (akhirat). Yakin
dengan sebenar-benar yakin akan alam akhirat sangat dituntut karena merupakan
penjabaran dari rukun iman yang kelima.
Sabda Rasulullah:
"Perbanyakkanlah mengingati mati, niscaya akan meremehkan berbagai
kelezatan." (An Nasai, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Ketika Malaikat maut datang menemui Nabi Yaakub AS untuk mencabut nyawa,
beliau bertanya, "Bukankah aku minta agar dikirimkan utusan terlebih dahulu"
Malaikat maut menjawab, "Demi Allah telah banyak utusanku memberi peringatan wahai
nabi Allah,
Jawab Nabi Yaakub ,"Aku tidak mengetahui dan mengenalinya,"
Jawab malaikat maut pula, "Yaitu berupa sakit, uban, pendengaran kurang dan penglihatan
kabur."
Rasulullah bersabda, "Berziarahlah kubur karena ia dapat mengingatkan kamu
kepada Akhirat. Mandikan orang mati karena mengurus jasad orang mati merupakan
peringatan yang mendalam. Dan shalatkan jenazah karena ia dapat menyedihkan hati
kamu karena orang yang bersedih dibawah naungan Allah SWT berarti bersedia dengan
segala kebajikan. (Dari Abu Dzar)
Barang siapa yang banyak menginggat mati akan mengutamakan 3 perkara:
1. Segera bertaubat, karena yakin mati akan datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka
dan tidak mengira tempat.
2. Berhati tenang dan senantiasa mewaspadai hati dari dihingapi dan dikotori ole
berbagai mazmumah (sifat keji). Dan sentiasa mengingati Allah SWT.
3. Rajin beribadah dan taat, dunia ini adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat
perhitungan.
Tanda-tanda orang yang melupakan mati
1. Menunda-nunda taubat, akhirnya mati dalam keadaan membawa dosa dan belum
bertaubat. Seringkali berangan-angan karena menyangka mati masih lambat dan umur
akan panjang.
2. Tidak rela hidup sederhana akhirnya memburu kesenangan dan kemewahan dunia
hingga lalai dari menginggati Allah SWT. Sering merasa kecewa dan putus asa seolah-
olah dunia ini segala-galanya. Terlalu mementingkan diri sendiri dan sanggup menindas
orang lain
3. Malas beribadah, kelezatan menikmati nikmat dunia menyebabkan lenyapnya
kelezatan beribadah pada Allah SWT. Hilang kemanisan ibadah, malah merasakan
kosong dan tidak bermanfaat.
Allah SWT Berfirman :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 3
Audzubillahi minasy syathonirrojim
1. Kullu nafsindza iqotul maut (Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian)
2. Faidza ja'a Ajaluhum laa yasta'khiruna sa'ah wala yastaqdimun (Maka apabila datang
waktu kematian tidaklah dapat diundur dan tidakpula dapat dimajukan.)
3. Warnai hayatuddun ya illa mata'ul ghuruur (Sesungguhnya dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yangmemperdayakan.) Shodaqollohul adhim.
'KIAT' MENJEMPUT MAUT
Alkisah menurut shirah, pernah Nabi Ibrahim as berdialog dengan Malaikat Maut
soal sakratulmaut. Sahabat Allah itu bertanya, "Dapatkah engkau memperlihatkan
rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?"
Malaikat menjawab pendek: "Engkau tak akan sanggup."
"Aku pasti sanggup," tegas beliau.
"Baiklah, berpalinglah dariku," pinta si Malaikat.
Saat Nabi Ibrahim as berpaling kembali, di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk
berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau busuk, dan berpakaian serba hitam. Dari
hidung dan mulutnya tersembur jilatan api. Seketika itu pula Nabi Ibrahim as jatuh
pingsan! Ketika tersadar kembali, beliau pun berkata kepada Malaikat Maut, "Wahai
Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari
wajahmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya."
Di kesempatan lain, kisah yang diriwayatkan oleh 'Ikrimah dari Ibn 'Abbas ini,
menceritakan Nabi Ibrahim as meminta Malaikat Maut mengubah wujudnya saat
mencabut nyawa orang-orang beriman. Dengan mengajukan syarat yang sama kepada
Ibrahim as, Malaikat Maut pun mengubah wujudnya. Maka di hadapan Nabi yang telah
membalikkan badannya kembali, telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian
indah dan menyebar aroma wewangian yang sangat harum.
"Seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu
sebagai imbalan amal baiknya," kata Nabi Ibrahim as.
Dari nukilan kisah itu, apakah bisik-bisik misteri tentang penampakan Malaikat Maut
menjelang ajal seseorang benar adanya"Dalam pergaulan sehari-hari, kita sering
mendengar kisah dari mulut ke mulut, misalnya tentang seseorang yang tiba-tiba melihat
"sesuatu" ketika salah seorang kerabatnya tengah menghadapi maut. Apakah itu berupa
bayangan hitam, putih, atau pun hanya gumaman dialog mirip kata-kata yang dilontarkan
oleh orang yang mengigau.
Namun yang pasti selain Nabi Ibrahim as, dari beberapa riwayat, Nabi Daud dan Nabi Isa
as juga pernah dihadapkan pada fenomena penampakan Malaikat Maut itu. Kisah
sakratulmaut itu belum seberapa bila dibandingkan dengan sakratulmaut itu sendiri.
Sakratulmaut adalah sebuah ungkapan untuk menggambarkan rasa sakit yang menyerang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 4
inti jiwa manusia dan menjalar ke seluruh bagian tubuh, sehingga tak satu pun bagian
yang terbebas dari rasa sakit itu. Malapetaka paling dahsyat di kehidupan paripurna
manusia ini memberi rasa sakit yang berbeda-beda pada setiap orang.
Untuk menggambarkan rasa itu, pernah Rasulullah S. A. W berkata: "Kematian yang
paling mudah adalah serupa dengan sebatang duri yang menancap di selembar kain
sutera. Apakah duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian Kain sutera yang
terkoyak?"
Tapi di bagian lain Rasulullah -- seperti yang dikisahkan oleh Al-Hasan pernah
menyinggung soal kematian, cekikan, dan rasa pedih. "Sakitnya sama dengan tiga ratus
tusukan pedang," sabda beliau.
Diriwayatkan, ketika ruh Nabi Ibrahim as akan dicabut, Allah SWT bertanya kepada
Ibrahim: "Bagaimana engkau merasakan kematian wahai kawanku?"
Beliau menjawab, "Seperti sebuah pengait yang dimasukkan ke dalam gumpalan bulu basah
yang kemudian ditarik."
“Yang seperti itulah, sudah Kami ringankan atas dirimu," f irman-Nya.
Tentang sakratulmaut, Nabi S. A. W bersabda, “Manusia pasti akan merasakan derita dan
rasa sakit kematian, dan sesungguhnya sendi-sendinya akan mengucapkan selamat tinggal
satu sama lain seraya berkata 'Sejahteralah atasmu; sekarang kita saling berpisah
hingga datang hari kiamat kelak'."
Ustadz Aam Amirullah, da'i Radio OZ Bandung, menuturkan bahwa Rasulullah S. A. W
sendiri menjelang akhir hayatnya berucap "Ya Allah ringankanlah aku dari sakitnya
sakratulmaut" berulang hingga tiga kali. Padahal telah ada jaminan dari Allah SWT bahwa
beliau akan masuk surga. "Lalu, mari kita bandingkan tingkat keimanan dan keshalehan
beliau dengan kita, yang hanya manusia biasa ini," lanjut Aam. Maka sekitar 200-an
hadirin yang memadati Aula Kantor Pusat PT Pos Indonesia, Bandung, mendadak tercekam
hening.
Untung banyolan KH Abdullah Gymnastiar -- yang menyapa hadirin dengan sebutan
'Calon Jenazah' -- segera memecah keheningan. Kematian, menurut Aa' Agim, mestinya
tak perlu menjadi sesuatu yang perlu ditakuti, tapi sebaliknya harus senantiasa
dirindukan. Jika sesuatu itu begitu dirindukan, logikanya menurut dia, berarti ingin cepat-
cepat pula ditemui.
"Barangsiapa membenci pertemuan dengan Allah, maka Allah akan benci bertemu
dengannya," sabda Rasulullah S. A. W .
Maka, terhadap manusia yang tak pernah tergugah dengan kematian manusia lain,
Aa' Agim secara guyon menyebutnya sebagai golongan "mandom" alias manusia domba.
"Seperti domba di Idul Kurban. Terus makan rumput sambil menatap kawan-kawannya
disembelih, padahal dia bakal dapat giliran juga, "tambah pimpinan Pesantren Daarut
Tauhiid ini.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 5
Agim menganalogikan orang dalam golongan ini sebagai orang bodoh, yang meski telah
diberi modal hidup tapi terhambur dengan sia-sia. "Semakin banyak kesia-siaan yang kita
lakukan, maka semakin tinggi pula tingkat kebodohan kita. Sebaliknya, orang yang paling
cerdas adalah orang yang paling sering mengingat ajal dan paling banyak mempersiapkan
diri menghadapi maut,” katanya.
Khusnulkhotimah, menurut Agim, adalah suatu karunia Allah SWT yang khusus
diberikan kepada manusia. Kyai yang kocak ini bilang, tak ada ceritanya muda foya-foya,
tua kaya raya, mati masuk surga. Khusnulkhotimah itu seperti hadiah buat manusia, atas
upaya manusia yang sungguh-sungguh menjalankan tugas hidup di dunia ini. "Seperti
mahasiswa yang belajar mati-matian, lalu lulus dengan predikat summa cum laude."
Jadi jangan pernah berpikir bagaimana supaya kita bisa mendapatkan
khusnulkhotimah terlebih dulu. "Kata-kata mati, harusnya mampu kita hadirkan dalam hati
kita setiap hari," paparnya.
Sabda Rasulullah yang menyatakan bahwa dengan banyak-banyak mengingat maut
menjadikan seseorang menjadi makhluk yang produktif, cermat, dan selektif, adalah
benar adanya, menurut Agim. "Ini karena setiap pekerjaan yang dilakukannya dianggap
sebagai pekerjaan terakhirnya. Karena maut itu bisa datang kapan saja." Sebaliknya,
kalau Allah belum memberi izin, maut tak akan datang. Agim memberi anekdot seperti
orang yang bekeinginan bunuh diri di rel kereta api. Sesaat kereta melintas, ternyata
badannya masih utuh. Karena ternyata ia berada di lintasan dengan tiga jalur rel.
Dengan selalu meningat maut, intinya kematian menjadi semacam bahan baker agar
manusia mampu hidup produktif dan bermanfaat. Menurut Aam Amirullah, ada empat
"selalu" agar manusia memiliki manfaat hidup. Pertama, selalu bermunajat kepada Allah
SWT; kedua, selalu mengevaluasi dan mengintospeksi diri sendiri; ketiga, selalu
bertafakur, mengasah diri dan ilmu; dan keempat, selalu memenuhi hak hidup, seperti
makan, minum, tidur dengan teratur. "Jadi sebelum kita mendekati sakratulmaut,
Rasulullah sudah memberi solusi kepada manusia. Jika ajal telah tiba, tak perlu kita takut
menghadapinya," tambah Aam.
PANGGILAN TERHADAP MAYAT
DALAM suatu riwayat disebutkan, tatkala roh berpisah dari tubuh, maka ia dipanggil
dari langit dengan tiga kai jeritan:
Wahai anak Adam !!!
Apakah kamu meninggalkan dunia, atau dunia yang meninggalkan kamu ?
Apakah kamu mengumpulkan dunia, atau dunia mengumpulkan kamu ?
Apakah kamu mematikan dunia, atau dunia mematikan kamu ?
Jika mayat diletakkan di tempat untuk dimandikan, maka ia dipanggil tiga kali teriakan:
Wahai anak Adam!!!
Dimanakah tubuhmu yang kuat, bukankah sekarang ini kamu menjadi lemah ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 6
Dimana mulutmu yang bijak, bukankah sekarang kamu diam ?
Dimana kekasihmu, bukankah mereka sekarang mengasingkan kamu?
Dikala mayat diletakkan di tempat kafan, ia dipanggil tiga kali jeritan:
Wahai anak Adam!!!
Pergilah kamu ketempat yang jauh ke tanpa membawa bekal!
Keluarlah kamu dari rumahmu, dan tidak usah kembali!
Naiklah kuda, dan kamu tidak akan naik seperti itu selamanya, kamu akan menjadi sesuatu
di dalam rumah yang penuh kesedihan!
Sewaktu mayat itu dipikul diatas usungan, ia dipanggil tiga kali jeritan:
"Wahai anak Adam!!!
Sangat berbahagialah kamu jika kamu termasuk orang yang bertaubat.
Sangat berbahagialah kamu jika amal kamu baik.
Sangat berbahagialah kamu jika sahabatmu dalam keridhaan Allah, dan alangkah
celakanya kamu jika para sahabatmu orang yang dimurkai Allah."
Sewaktu mayat diletakkan untuk disholatkan, maka ia dipanggil tiga kali teriakan:
Wahai anak Adam!!!
Segala amal yang telah kamu lakukan akan kamu lihat!
Jika amal perbuatanmu baik, maka kamu akan melihat baik!
Jika amal perbuatanmu buruk, kamu pun akan melihat buruk!"
Kemudian apabila mayat sudah berada di tepi kubur, maka ia dipanggil lagi tiga kali
teriakan:
"Wahai anak Adam!!!
Bukankah kamu menambahkan damai pada tempat yang sempit ini ?
Bukankah kamu membawa kekayaan di tempat kekaf iran ini ?
Bukankah kamu membawa penerang ditempat yang gelap ini ?
Dan jika mayat diletakkan pada liang kubur, maka iapun dipanggil dengan tiga kali jeritan:
Wahai anak Adam!!!
Kamu di atas punggungku bersenda gurau, tapi kamu dalam perutku menjadi menangis.
Kamu berada diatas punggungku bergembira ria, tapi kamu dalam perutku menjadi cemas
dan duka.
Kamu diatas punggungku dapat berbicara, tapi kamu dalam perutku kamu menjadi diam."
Setelah manusia pulang meninggalkan mayat yang sudah dikuburkan itu, lalu Allah
SWT berfirman: "Wahai hamba-hambaKu, kamu tetap terpencil dan bersendirian, para
manusia sudah pergi dan pulang meninggalkan kamu bersendirian dalam kegelapan kubur.
Padahal kamu telah berbuat maksiat kepada-Ku karenapara manusia, karena isteri dan
anak. Namun Aku sangat kasihan kepadamu pada hari ini dengan limpahan Rahmat, yang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 7
denganya para makhluk semua kagum. Dan aku lebih kasihan kepadamu daripada kasih
IBU kepada anaknya."
Wahai saudara muslimin ku siapakah mayat itu aku, kau, kamu semua sudah
pasti akan menjadi mayat suatu hari nanti. Dikala itu kita pasti akan mendengar jeritan
yang amat menggerikan itu hinggakan makhluk yang lain mendengarnya merasa takut dan
kagum terhadap Maha Pencipta. Mana amalan mu mana kebaikanmu sebagai Khalifah
Allah dimuka bumi ini ???????
MATA YANG TIDAK MENANGIS DI HARI KIAMAT
Semua kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir, akan
datang suatu saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt.
Al-Quran menceritakan berkali-kali tentang peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang
disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. dalam surah itu, digambarkan bahwa
tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu cerah ceria. Mereka
merasa bahagia dikarenakan perilakunya di dunia. Dia ditempatkan pada surgayang tinggi.
Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh kebahagiaan.
Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah
pernah bersabda, "Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal. Pertama,
mata yang menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari
apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan
agama Allah."
Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari
Kiamat ? Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar-ngejar
hawa nafsu, bergumul dan berkelana di teinpat-tempat maksiat, dan pulang larut
malam.Dari tempat itu, dia pulang dalam keadaan sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah
rumah, lelaki itu mendengar sayup-sayup seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca
itu berbunyi: "Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepadanya, kenudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).
Sepulangnya dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di
dalam hatinya. Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan
ketakutan yang luar biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat
yang pernah dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya
dengan mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad
kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar, seorang bintang di dunia taS.A.W uf.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 8
Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena mengalirkan
air mata penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt.
Berbahagialah orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali
kesalahannya dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti
itu insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.
Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita
ketahui bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di
Hari Kiamat ketika orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah orang
itu salah satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh
perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, "Aku takut kepada Allah".
Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya.
Mata beliau termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya
dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.
Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah.
Seperti mata pejuang Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan
menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari
Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari
Kiamat nanti.
BILA AJAL MULAI MENDEKAT
Baginda Rasullullah S. A. W berkata : Apabila telah sampai ajal seseorang itu maka
akan masuklah satu kumpulan malaikat ke dalam lubang-lubang kecil dalam badan dan
kemudian mereka menarik rohnya melalui kedua-dua telapak kakinya sehingga sampai
kelutut. Setelah itu datang pula sekumpulan malaikat yang lain masuk menarik roh dari
lutut hingga sampai ke perut dan kemudiannya mereka keluar. Datang lagi satu kumpulan
malaikat yang lain masuk dan menarik rohnya dari perut hingga sampai ke dada dan
kemudiannya mereka keluar.
Dan akhir sekali datang lagi satu kumpulan malaikat masuk dan menarik roh dari
dadanya hingga sampai ke kerongkong dan itulah yang dikatakan saat nazak orang itu."
Sambung Rasullullah S. A. W. lagi: "Kalau orang yang nazak itu orang yang beriman, maka
malaikat Jibrail A. S. akan menebarkan sayapnya yang disebelah kanan sehingga orang
yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di syurga. Apabila orang yang beriman itu
melihat syurga, maka dia akan lupa kepada orang yang berada disekelilinginya. Ini adalah
karena sangat rindunya pada syurga dan melihat terus pandangannya kepada sayap Jibrail
A. S." Kalau orang yang nazak itu orang munafik, maka Jibrail A. S. akan menebarkan sayap
disebelah kiri. Maka orang yang nazak itu dapat melihat kedudukannya di neraka dan
dalam masa itu orang itu tidak lagi melihat orang disekelilinginya. Ini adalah karena
terlalu takutnya apabila melihat neraka yang akan menjadi tempat tinggalnya. Dari
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 9
sebuah hadis bahwa apabila Allah S. W. T. menghendaki seorang mukmin itu dicabut
nyawanya maka datanglah malaikat maut. Apabila malaikat maut hendak mencabut roh
orang mukmin itu dari arah mulut maka keluarlah zikir dari mulut orang mukmin itu
dengan berkata: "Tidak ada jalan bagimu mencabut roh orang ini melalui jalan ini karena
orang ini sentiasa menjadikan lidahnya berzikir kepada Allah S. W. T." Setelah malaikat
maut mendengar penjelasan itu, maka dia pun kembali kepada Allah S. W. T. dan
menjelaskan apa yang diucapkan oleh lidah orang mukmin itu. Lalu Allah S. W. T. berfirman
yang bermaksud: "Wahai malaikat maut, kamu cabutlah ruhnya dari arah lain." Sebaik
saja malaikat maut mendapat perintah Allah S. W. T. maka malaikat maut pun cuba
mencabut roh orang mukmin dari arah tangan. Tapi keluarlah sedekah dari arah tangan
orang mukmin itu, keluarlah usapan kepala anak-anak yatim dan keluar penulisan ilmu.
Maka berkata tangan: "Tidak ada jalan bagimu untuk mencabut roh orang mukmin dari
arah ini, tangan ini telah mengeluarkan sedekah, tangan ini mengusap kepala anak-anak
yatim dan tangan ini menulis ilmu pengetahuan."
Oleh karena malaikat maut gagal untuk mencabut roh orang mukmin dari arah tangan
maka malaikat maut cuba pula dari arah kaki. Malangnya malaikat maut juga gagal
melakukan sebab kaki berkata:"Tidak ada jalan bagimu dari arah ini karena kaki ini
sentiasa berjalan berulang alik mengerjakan solat dengan berjemaah dan kaki ini juga
berjalan menghadiri majlis-majlis ilmu." Apabila gagal malaikat maut, mencabut roh org
mukmin dari arah kaki, maka malaikat maut cuba pula dari arah telinga. Sebaik saja
malaikat maut menghampiri telinga maka telinga pun berkata: "Tidak ada jalan bagimu
dari arah ini karena telinga ini sentiasa mendengar bacaan Al-Quran dan zikir." Akhir
sekali malaikat maut cuba mencabut orang mukmin dari arah mata tetapi baru saja
hendak menghampiri mata maka berkata mata: "Tidak ada jalan bagimu dari arah ini
sebab mata ini sentiasa melihat beberapa mushaf dan kitab-kitab dan mata ini sentiasa
menangis karena takutkan Allah." Setelah gagal maka malaikat maut kembali kepada Allah
S. W. T. Kemudian Allah S. W. T. berfirman yang bermaksud: "Wahai malaikatKu, tulis
AsmaKu ditelapak tanganmu dan tunjukkan kepada roh orang yang beriman itu."
Sebaik saja mendapat perintah Allah S. W. T. maka malaikat maut menghampiri roh
orang itu dan menunjukkan Asma Allah S. W. T. Sebaik saja melihat Asma Allah dan
cintanya kepada Allah S. W. T maka keluarlah roh tersebut dari arah mulut dengan
tenang. Abu Bakar R. A. telah ditanya tentang kemana roh pergi setelah ia keluar dari
jasad.
Maka berkata Abu Bakar R.A: "Roh itu menuju ketujuh tempat:
1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.
2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh merekayang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung di syurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di
langit sampai hari kiamat.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 10
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta
jasad-nya hingga sampai hari Kiamat."
Telah bersabda Rasullullah S. A. W :
"Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka
keluar dari kuburnya :
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah.
Insya Allah kita termasuk kelompok yang tersebut diatas Amin ya robbal ' Alamiin
KISAH RAHASIA DIBALIK SHALAT LIMA WAKTU
Ali bin Abi Talib r.a. berkata, "Sewaktu Rasullullah S. A. W duduk bersama para
sahabat Muhajirin dan Ar\sar, maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-
orang Yahudi lalu berkata, 'Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-
kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa a.s. yang tidak diberikan
kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'
Lalu Rasullullah S. A. W bersabda, ‘Silakan bertanya.'
Berkata orang Yahudi, 'Sila terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang diwajibkan oleh
Allah ke atas umatmu.'
Sabda Rasullullah S. A. W , 'Shalat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah
segala sesuatu kepada Tuhannya. Shalat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s.
memakan buah khuldi. Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam
a.s. Maka setiap mukmin yang bershalat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa
meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Shalat
Isyak itu ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh adalah
sebelum terbit matahari. Ini karena apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua
tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir.'
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah S. A. W , lalu mereka berkata,
'Memang benar apa yang kamu katakana itu Muhammad. Katakanlah kepada kami apakah
pahala yang akan didapati oleh orang yang shalat.'
Rasullullah S. A. W bersabda, 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang
pertengahan. Shalat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin
yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya wap api neraka
Jahanam pada hari Kiamat.'
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 11
Sabda Rasullullah S. A. W lagi, 'Manakala shalat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam a.s.
memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat Asar akan
diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Selepas itu Rasullullah S. A. W membaca ayat yang bermaksud, 'Jagalah waktu-waktu
shalat terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah saat di mana
taubat Nabi Adam a.s. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat
Maghrib kemudian meminta sesuatu daripada Allah, maka Allah akan perkenankan.'
Sabda Rasullullah S. A. W , 'Shalat Isyak (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat gelap
dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang
gelap untuk pergi menunaikan shalat Isyak berjamaah, Allah SWT haramkan dirinya
daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk menyeberangi
Titian Sirath.'
Sabda Rasullullah S. A. W seterusnya, 'Shalat Subuh pula, seseorang mukmin yang
mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh
Allah SWT dua kebebasan iaitu:
1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan daripada Rasullullah S. A. W , maka mereka
berkata, 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (S. A. W ). Kini
katakan pula kepada kami semua, kenapakah Allah SWT mewajibkan puasa 30 hari ke
atas umatmu ?
Sabda Rasullullah S. A. W , 'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi yang dilarang,
lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam a.s. selama 30 hari. Kemudian Allah
SWT mewajibkan ke atas keturunan Adam a.s. berlapar selama 30 hari.
Sementara diizin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah SWT kepada
makhluk-Nya.'
Kata orang Yahudi lagi, 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu katakan itu.
Kini terangkan kepada kami mengenai ganjaran pahala yang diperolehi daripada berpuasa
itu.'
Sabda Rasullullah S. A. W , ‘Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan
ikhlas kepada Allah SWT, dia akan diberikan oleh Allah SWT 7 perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh daripada
makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan daripada merasa lapar dan dahaga.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 12
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah SWT pada hari Kiamat untuk menyeberang Titian Sirath.
7. Allah SWT akan memberinya kemudian di syurga.'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada kami
kelebihanmu di antara semua para nabi.'
Sabda Rasullullah S. A. W , 'Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya untuk
membinasakan umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan
memberi syafaat kepada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui
dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa
tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah).'
Sedikit peringatan untuk kita semua: "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cubaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Surah Al-Baqarah: ayat
155)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya." (Surah Al-Baqarah: ayat 286)
GUGURNYA DOSA BERSAMA TETESAN AIR WUDLU
Abu Nadjih (Amru) bin Abasah Assulamy r.a berkata : Pada masa Jahiliyah, saya
merasa bahwa semua manusia dalam kesesatan, karena mereka menyembah berhala.
Kemudian saya mendengar berita ; Ada seorang di Mekkah memberi ajaran-ajaran yang
baik. Maka saya pergi ke Mekkah, di sana saya dapatkan Rasulullah S. A. W masih
sembunyi-sembunyi, dan kaumnya sangat congkak dan menentang padanya.
Maka saya berdaya-upaya hingga dapat menemuinya, dan bertanya kepadanya : Apakah
kau ini ?
Jawabnya : Saya Nabi.
Saya tanya : Apakah nabi itu ?
Jawabnya : Allah mengutus saya.
Diutus dengan apakah ?
Jawabnya : Allah mengutus saya supaya menghubungi famili dan menghancurkan berhala,
dan meng-Esa-kan Tuhan dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Saya bertanya : Siapakah yang telah mengikuti engkau atas ajaran itu ?
Jawabnya : Seorang merdeka dan seorang hamba sahaya ( Abubakar dan Bilal ).
Saya berkata : Saya akan mengikuti kau.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 13
Jawabnya : Tidak dapat kalau sekarang, tidakkah kau perhatikan keadaan orang-orang
yang menentang kepadaku, tetapi pulanglah kembali ke kampung, kemudian jika telah
mendengar berita kemenanganku, maka datanglah kepadaku.
Maka segera saya pulang kembali ke kampung, hingga hijrah Rasulullah S. A. W ke Madinah,
dan saya ketika itu masih terus mencari berita, hingga bertemu beberapa orang dari
familiku yang baru kembali dari Madinah, maka saya bertanya : Bagaimana kabar orang
yang baru datang ke kota Madinah itu ?
Jawab mereka : Orang-orang pada menyambutnya dengan baik, meskipun ia akan dibunuh
oleh kaumnya, tetapi tidak dapat. Maka berangkatlah saya ke Madinah dan bertemu pada
Rasulullah S. A. W .
Saya berkata : Ya Rasulullah apakah kau masih ingat pada saya ?
Jawabnya : Ya, kau yang telah menemui saya di Mekkah.
Lalu saya berkata : Ya Rasulullah beritahukan kepada saya apa yang telah diajarkan Allah
kepadamu dan belum saya ketahui. Beritahukan kepada saya tentang shalat ?
Jawab Nabi : Shalatlah waktu Shubuh, kemudian hentikan shalat hingga matahari naik
tinggi sekadar tombak, karena pada waktu terbit matahari itu seolah-olah terbit di
antara dua tanduk syaitan, dan ketika itu orang-orang kafir menyembah sujud kepadanya.
Kemudian setelah itu kau boleh shalat sekuat tenagamu dari sunnat, karena shalat itu
selalu disaksikan dan dihadiri Malaikat, hingga matahari tegak di tengah-tengah, maka di
situ hentikan shalat karena pada saat itu dinyalakan Jahannam, maka bila telah telingsir
dan mulai ada bayangan, shalatlah, karena shalat itu selalu disaksikan dan dihadiri
Malaikat, hingga shalat Asar. Kemudian hentikan shalat hingga terbenam matahari,
karena ketika akan terbenam matahari itu seolah-olah terbenam di antara dua tanduk
syaithan dan pada saat itu bersujudlah orang-orang kaf ir.
Saya bertanya : Ya Nabiyullah : Ceriterakan kepada saya tentang wudlu' !
Bersabda Nabi : Tiada seorang yang berwudlu' lalu berkumur dan menghirup air,
kemudian mengeluarkannya dari hidungnya melainkan keluar semua dosa-dosa dari mulut
dan hidung. Kemudian jika ia membasuh mukanya menurut apa yang diperintahkan Allah,
jatuhlah dosa-dosa mukanya dari ujung jenggotnya bersama tetesan air.
Kemudian bila membasuh kedua tangan sampai kedua siku, jatuhlah dosa-dosa dari ujung
jari-jarinya bersama tetesan air. Kemudian mengusap kepala maka jatuh semua dosa dari
ujung rambut bersama tetesan air, kemudian membasuh dua kaki ke matakaki, maka
jatuhlah semua dosa kakinya dari ujung jari bersama tetesan air.
Maka bila ia shalat sambil memuja dan memuji Allah menurut lazimnya, dan
membersihkan hati dari segala sesuatu selain Allah, maka keluar dari semua dosanya
bagaikan lahir dari perut ibunya " ( HR. Muslim )
Ketika Amru bin Abasah menceritakan hadits ini kepada Abu Umamah, oleh Abu
Umamah ditegur : Hai Amru bin Abasah perhatikan keteranganmu itu, masakan dalam
satu perbuatan orang diberi ampun demikian rupa. Jawab Amru : Hai Abu Umamah, telah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 14
tua usiaku, dan rapuh tulangku, dan hampir ajalku, dan tiada kepentingan bagiku untuk
berdusta terhadap Allah atau Rasulullah S. A. W .
Andaikan saya tidak mendengar dari Rasulullah, hanya satu dua atau tiga empat kali, atau
lima enam tujuh kali tidak akan saya ceritakan, tetapi saya telah mendengar lebih dari itu
" ( HR. Muslim )
KESEMPURNAAN SEORANG MUSLIM
Seorang sahabat bertanya kepada Rosulullah S. A. W , Dia berkata : Aku ingin menjadi
orang yang alim
Baginda S. A. W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya
Baginda S. A. W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan
jadi orang paling kaya
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil
Baginda S. A. W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada
diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik
Baginda S. A. W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau
akan jadi sebaik-baik manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S. A. W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa
di sisi Allah
Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku
Baginda S. A. W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S. A. W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau
akan termasuk dalam golongan mereka yang taat
Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa
Baginda S. A. W menjawab : Bersihkan dirimu dari dosa niscaya engkau akan menemui
Allah dalam keadaan suci dari dosa
Dia berkata : Aku ingin dihapuskan segala dosaku
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 15
Baginda S. A. W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan )
segala dosamu
Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S. A. W menjawab : Jangan berprasangka pada orang lain niscaya engkau akan jadi
semulia-mulia manusia
Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S. A. W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya
engkau akan jadi segagah-gagah manusia
Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S. A. W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadast )
niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan
rasulNya
Baginda S. A. W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya
maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka
Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S. A. W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat
dari kemurkaan Allah dan rasulNya
Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku
Baginda S. A. W menjawab : Jauhilah makanan haram nesca ya segala permohonanmu akan
diterimaNya
Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S. A. W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup
keaibanmu pada hari qiamat
Dia berkata : Siapa yang selamat dari dosa?
Baginda S. A. W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan,
mereka yang tunduk padakehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan
Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah?
Baginda S. A. W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan
Allah
Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah?
Baginda S. A. W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 16
Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S. A. W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan
persaudaraan
Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat?
Baginda S. A. W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah
ORANG-ORANG TAMAK
Ada dua orang yang tamak dan masing-masing tidak akan kenyang. Pertama, orang
tamak untuk menuntut ilmu, dia tidak akan kenyang. Kedua, orang tamak memburu harta,
dia tidak akan kenyang.
(Nabi Muhammad S. A. W ) Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ibnu
Abbas ra di atas, ada dua karakter orang tamak yang tidak akan pernah puas terhadap
apa yang dimilikinya dan senantiasa berusaha untuk menambahnya.
Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda menurut sisi pandang Islam.
Adalah terpuji jika ada seorang Muslim yang tamak terhadap ilmu. Muslim seperti
ini senantiasa menginginkan derajat keilmuan, akhlak, amal kebajikan, dan usahanya untuk
meraih kemuliaan, yang akan mengetuk hatinya untuk menapaki tangga kesempurnaan
sebagai seorang Muslim. Ia selalu memanfaatkan segala kesempatan untuk mengkaji
Islam dalam memecahkan problem kehidupan manusia dengan hikmah. Sabda Rasulullah
S. A. W , "Ilmu laksana hak milik seorang Mukmin yang hilang, di manapun ia menjumpainya,
di sana ia mengambilnya," (HR Al Askari dari Anas ra).
Sedangkan ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas, laksana
serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya walaupun harta itu bukan haknya.
Fitrah manusia memang sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras
mendapatkannya sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha. Firman Allah SWT:
Katakanlah (hai Muhammad), jika seandainya kalian menguasai semua perbendaharaan
rahmat Tuhan, niscaya perbendaharaan (kekayaan) itu kalian tahan (simpan) karena takut
menginfakkannya (mengeluarkannya). Manusia itu memang sangat kikir. (QS Al Isra':
100).
Rasulullah S. A. W bersabda, "Hamba Allah selalu mengatakan, 'Hartaku, hartaku',
padahal hanya dalam tiga soal saja yang menjadi miliknya yaitu apa yang dimakan sampai
habis, apa yang dipakai hingga rusak, dan apa yang diberikan kepada orang sebagai
kebajikan. Selain itu harus dianggap kekayaan hilang yang ditinggalkan untuk kepentingan
orang lain," (HR Muslim).
Seorang Mukmin adalah orang yang meyakini bahwa rezeki telah ditentukan oleh
Allah SWT. Dia juga yakin bahwa setiap manusia tidak akan menemui ajalnya sebelum
semua rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah dicukupkan kepadanya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 17
Ia merasa cukup terhadap harta yang telah diperolehnya dan menyadari ada hak orang
lain atas kelebihan harta yang dimilikinya. Ia infakkan sebagian hartanya di jalan Allah
untuk membantu saudara-saudaranya yang dilanda kelaparan dan kekurangan. Demikianlah
yang patut dilakukan seorang Muslim dan ia tidak lagi silau terhadap kekayaan orang lain
yang dihimpun karena ketamakan.
Rasulullah bersabda, ''Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara, (yaitu) orang
yang dikaruniai harta kekayaan dan dihabiskan untuk menegakkan kebenaran, dan orang
yang dikaruniai hikmah kemudian ia melaksanakan dan mengajarkannya (kepada orang
lain)."
NERAKA JAHANAM
Diriwayatkan dari Umar Ibnul Khattab r.a. : Telah datang Jibril kepada Nabi Muham-
mad S. A. W bukan pada waktu yang biasanya ia datang, Rasulullah S. A. W lalu berdiri
mendapatkannya dan bertanya : Hai Jibril, kenapa aku melihat engkau berobah warnamu.
Berkata Jibril : Aku datang kepadamu untuk menerangkan semburan api Neraka. Berkata
Rasulullah S. A. W : Terangkanlah kepadaku keadaan Neraka dan hal-ihwal Jahannam. Ber-
kata Jibril : Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan agar Jahannam dinyalakan apinya
1000 tahun lamanya, sehingga karena semakin panasnya maka berobah warnanya menjadi
putih. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga berobah warnanya
menjadi merah. Lalu diperintahkan menyalakan 1000 tahun lagi, sehingga berobah
warnanya menjadi hitam yang amat gelap, sehingga hilang sinarnya, bergejolak-gejolak
tak padam-padam bakarannya.
Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya dibukakanlah Jahannam
itu sebesar lobang jarum, akan terbakarlah bumi dan segala isinya karena panasnya. Dan
demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya salah satu dari penjaga-
penjaga Neraka itu didatangkan Allah SWT ke dunia ini, akan matilah seluruh manusia isi
bumi ini karena kejelekan rupanya dan kebusukan baunya. Demi Tuhan yang telah
mengutusmu dengan kebenaran, sekiranya sebuah ring ( lingkaran ) dari rantai Neraka
diletakkan di atas sebuah gunung di dunia ini, akan tembuslah gunung itu sampai-sampai
ke dasar bumi, yang paling bawah. Maka berkata Rasulullah S. A. W : Untunglah hai Jibril,
jantungku tak sampai pecah sehingga aku mati mendengar keteranganmu ini.
Rasulullah melihat Jibril menangis, Rasulullah S. A. W turut menangis pula, lalu
berkata : Kenapa engkau sampai menangis pula ya Jibril, sedang kedudukanmu begitu rupa
di sisi Allah SWT ? Berkata Jibril : Kenapa aku tak akan menangis, malah akulah yang
lebih berhak untuk menangis, karena siapa tahu keadaanku dalam ilmu Allah SWT tidak
seperti yang aku ketahui, dan saya tidak mengetahui apakah saya tidak akan mengalami
cobaan sebagai yang telah telah dialami oleh iblis, sedang iblis itu termasuk golongan
Malaikat (tetapi nyeleweng ), dan aku tidak tahu apakah aku akan mengalami apa yang
dialami oleh Harut dan Marut. Maka menangislah Jibril dan menangis pulalah Rasulullah
S. A. W . Lama keduanya sama-sama menangis, lalu datanglah seruan dari langit : Hai
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 18
Jibril, Hai Muhammad, sesungguhnya Allah Azza W a Jalla telah menjamin kamu berdua
dengan tidak akan durhaka. Lalu Jibril naik ke langit, dan Rasulullah S. A. W lalu
meneruskan perjalanan beliau, sehingga bertemu dengan sekelompok orang-orang Anshar
yang bermain-main dan ketawa-ketawa. Lalu berkata Rasulullah S. A. W kepada mereka :
Apakah kamu ketawa-ketawa sedang di belakangmu Neraka Jahannam. Sekiranya kamu
ketahuilah akan apa yang aku ketahui, sungguh kamu akan ketawa sedikit dan akan
menangis banyak, kamu takakan makan dan tak akan minum, malah akan menuju ke
tempat-tempat tinggi untuk bermohon minta perlindungan Allah SWT.
999 MASUK NERAKA
Allah berfirman dalam Hadits Qudsi sebagai berikut: Allah swt. berfirman pada hari
qiamat: "Hai Adam! Bangkitlah, siapkanlah sembilan ratus sembilan puluh sembilan
keturunanmu (untuk ditempatkan) dalam neraka, dan satu (di antara mereka itu), akan
ditempatkan dalam syurga".
(Ketika Rasulullah S. A. W menerimanya kemudian menyampaikannya kepada para
sahabat), beliau menangis tersedu-sedu, demikian pula para sahabat lainnya, lalu beliau
bersabda: "Angkatlah kepala kalian. Demi Allah Yang menguasai jiwaku. (Dibandingkan)
dengan ummat-ummat Nabi yang lain, ummat-Ku hanyalah bagaikan selembar bulu putih
(yang terdapat) pada kulit lembu jantan yang berbulu hitam. (Hadith Qudsi Riwayat
Thabarani di dalam kitab al-Kabir yang bersumber dari Abud-Darda' r.a.)
Banyaknya yang masuk neraka dan sedikitnya yang masuk syurga menurut Hadits di
atas, dapat kita ramalkan dari sekarang. Di saat kita hidup dewasa ini kita saksikan
banyaknya orang-orang kafir, orang-orang musyrik, munafiq, dan atheis yang menghiasi
dunia ini dengan kema'siatan. Malah banyak pula orang-orang yang dirinya mengaku
Muslim (beragama Islam) tetapi fasiq , suka menurutkan keinginan hawa nafsu, hanya
mengikuti arus kehidupan yang melanggar ketentuan Agama. Banyak pula yang dengan
sadar atau tidak sadar keluar dari garis-garis batasnya. Mereka inilah yang dimaksud dan
termasuk golongan yang 999 itu.
Ketika Nabi S. A. W . mendengar hal sedikitnya orang-orang yang masuk syurga itu,
beliau merasa sedih, lalu menangis. Para shahabat merasa kuatir dan takut kalau-kalau
termasuk golongan banyak yang masuk neraka, sehingga mereka pun turut menangis pula.
Menyaksikan betapa sedu-sedannya para sahabat menangis, Nabi S. A. W .
berkeinginan untuk menghibur mereka dan menyampaikan khabar gembira yang telah
dikurniakan dan disampaikan Allah kepada ummat beliau. Beliau memerintahkan kepada
mereka untuk mengangkat muka dan berhenti menangis. Beliau menyampaikan berita yang
menegaskan bahwa banyak di antara ummat Muhammad yang mendapat taufiq dan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 19
hidayah Allah, serta berjalan di atas rel-Nya. Sehelai bulu berwarna putih pada kulit
lembu hitam itu memang sedikit.
Ummat Muhammad S. A. W . itu memang sedikit dibandingkan dengan banyaknya
ummat-ummat yang sesat dan menyeleweng. Selain jumlahnya sedikit, ummat Nabi
Muhammad, adalah sebaik-baik ummat, menurut al-Quran. Sewajibnyalah kita sebagai
ummat yang baik, berusaha sekuat tenaga untuk senantiasa dapat mempertahankan
kedudukan yang mulia ini.
KETIKA DOSA ANDA SEDALAM SAMUDERA
Pernahkah kita menghitung dosa yang kita lakukan dalam satu hari, satu minggu,
satu bulan, satu tahun bahkan sepanjang usia kita ?
Andaikan saja kita bersedia menyediakan satu kotak kosong, lalu kita masukkan semua
dosa-dosa yang kita lakukan, kira-kira apa yang terjadi ? Saya menduga kuat bahwa
kotak tersebut sudah tak ber bentuk kotak lagi, karena tak mampu menaham muatan dosa
kita.
Bukankah shalat kita masih "bolong-bolong" ? Bukankah pernah kita tahan hak orang
miskin yang ada di harta kita ? Bukankah pernah kita kobarkan rasa dengki dan
permusuhan kepada sesama muslim ? Bukankah kita pernah melepitkan selembar amplop
agar urusan kita lancar ? Bukankah pernah kita terima uang tak jelas statusnya sehingga
pendapatan kita berlipat ganda ? Bukankah kita tak mau menolong saudara kita yg dalam
kesulitan walaupun kita sanggup menolongnya ?
Daftar ini akan menjadi sangat panjang
Lalu, apa yang harus kita lakukan ?
Allah berf irman dalam Surat az-Zumar [39]: 53 "Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang
melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat
Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Indah benar ayat ini, Allah menyapa kita dengan panggilan yang bernada teguran, namun
tidak diikuti dengan kalimat yang berbau murka. Justru Allah mengingatkan kita untuk
tidak berputus asa dari rahmat Allah. Allah pun menjanjikan untuk mengampuni dosa-
dosa kita.
Karena itu, kosongkanlah lagi kotak yang telah penuh tadi dengan taubat pada-Nya.Kita
kembalikan kotak itu seperti keadaan semula, kita kembalikan jiwa kita ke pada jiwa yang
fitri dan nazih.
Jika anda mempunyai onta yang lengkap dengan segala perabotannya, lalu tiba-tiba onta
itu hilang. Bukankah anda sedih ? Bagaimana kalau tiba-tiba onta itu datang kembali
berjalan menuju anda lengkap dengan segala perbekalannya ? Bukankah Anda akan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 20
bahagia ? "Ketahuilah," kata Rasul, "Allah akan lebih senang lagi melihat hamba-Nya yang
berlumuran dosa berjalan kembali menuju-Nya!"
Allah berfirman: "Dan kembalilahh kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi)."
(QS 39:54)
Seperti onta yang sesat jalan dan mungkin telah tenggelam di dasar samudera, mengapa
kita tak berjalan kembali menuju Allah dan menangis di "kaki ke besaran -Nya" mengakui
kesalahan kita dan memohon ampunNya...
Wahai Tuhan Yang Kasih Sayang-Nya lebih besar dari murka-Nya, Ampuni kami Ya Allah!
SUNGGUH AKAN KAMI BERIKAN COBAAN KEPADAMU
Pernahkah kita merasa diuji oleh Allah? Kita cenderung mengatakan kalau kita
ditimpa kesusahan maka kita sedang mendapat cobaan dan ujian dari Allah.
Jarang sekali kalau kita dapat rezeki dan kebahagiaan kita teringat bahwa itupun meru-
pakan ujian dan cobaan dari Allah. Ada diantara kita yang tak sanggup menghadapi ujian
itu dan boleh jadi ada pula diantara kita yang tegar menghadapinya.
Al-Qur'an mengajarkan kita untuk berdo'a: "Ya Tuhan kami, jangnlah Engkau bebankan
kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang
sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak
sanggup kami memikulnya... "(QS 2: 286)
Do'a tersebut lahir dari sebuah kepercayaan bahwa setiap derap kehidupan kita
merupakan cobaan dari Allah. Kita tak mampu menghindar dari ujian dan cobaan
tersebut, yang bisa kita pinta adalah agar cobaan tersebut sanggup kita jalani. Cobaan
yang datang ke dalam hidup kita bisa berupa rasa takut, rasa lapar, kurang harta dan
lainnya.
Bukankah karena alasan takut lapar saudara kita bersedia mulai dari membunuh hanya
karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau mene-
rima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan
membuat sebagian saudara kita pergi ke "orang pintar" agar bertahan pada posisinya
atau supaya malah meningkat ke "kursi" yg lebih empuk. Bukankah karena takut kehabisan
harta kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan sadaqoh.
Al-Qur'an melukiskan secara luar biasa cobaan-cobaan tersebut. Allah berfirman:
"Dan Sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang sabar." (QS 2: 155) Amat menarik bahwa Allah menyebut orang sabarlah yang
akan mendapat berita gembira. Jadi bukan orang yang menang atau orang yang
gagah... .tapi orang yang sabar! Biasanya kita akan cepat-cepat berdalih, "yah.. sabar kan
ada batasnya... " Atau lidah kita berseru, "sabar sih sabar... saya sih kuat tidak makan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 21
enak, tapi anak dan isteri saya?" Memang, manusia selalu dipenuhi dengan pembenaran-
pembenaran yang ia ciptakan sendiri.
Kemudian Allah menjelaskan siapayang dimaksud oleh Allah dengan orang sabar pada
ayat di atas: "(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan
"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un". (Qs 2: 156) Ternyata, begitu mudahnya Allah
melukiskan orang sabar itu. Bukankah kita sering mengucapkan kalimat "Inna lillahi... ."
Orang sabar-kah kita? Nanti dulu! Andaikata kita mau merenung makna kalimat Inna
lillahi wa inna ilaihi raji'un maka kita akan tahu bahwa sulit sekali menjadi orang yang
sabar.
Arti kalimat itu adalah : "Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami
kembali." Kalimat ini ternyata bukan sekedar kalimat biasa. Kalimat ini mengandung pesan
dan kesadaran tauhid yang tinggi. Setiap musibah, cobaan dan ujian itu tidaklah berarti
apa-apa karena kita semua adalah milik Allah; kita berasal dari-Nya, dan baik suka-
maupun duka, diuji atau tidak, kita pasti akan kembali kepada-Nya. Ujian apapun itu
datangnya dari Allah, dan hasil ujian itu akan kembali kepada Allah. Inilah orang yang
sabar menurut Al-Qur'an!
Ikhlaskah kita bila mobil yang kita beli dengan susah payah hasil keringat sendiri
tiba-tiba hilang. Relakah kita bila proyek yang sudah didepan mata, tiba-tiba tidak jadi
diberikan kepada kita, dna diberikan kepada saingan kita. Berubah menjadi dengki-kah
kita bila melihat tetangga kita sudah membeli teve baru, mobil baru atau malah pacar
baru. Bisakah kita mengucap pelan-pelan dengan penuh kesadaran, bahwa semuanya dari
Allah dan akan kembali kepada Allah. Kita ini tercipta dari tanah dan akan kembali
menjadi tanah... . Bila kita mampu mengingat dan menghayati makna kalimat tersebut,
ditengah ujian dan cobaan yang menerpa kehidupan kita, maka Allah menjanjikan dalam
Al-Qur'an: "Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari
Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Allah berf irman dalam Al-Qur'an :
Laa yukallifullahu nafsan illa wus aha
Allah tidak akan memberi cobaan pada manusia kecuali mereka mampu menanggungnya.
Untuk itu tak usah buru-buru meratapi kondisi kita yang miskin, sakit-sakitan, ditimpa
bencana Seakan hanya kita yang mendapat cobaan yang berat dari Allah.
Innallaha maashobirin
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
GELAP GULITA YANG TINDIH- BERTINDIH
Ketika anda berada di ruangan yang gelap gulita, apa yang bisa anda lakukan ? Tentu
saja anda akan meraba-raba untuk menemukan jalan sambil mengerahkan daya insting
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 22
anda. Anda tak tahu jalan untuk keluar, nafas anda sesak dan kegelisahan mulai
menyelimuti anda. Tak ada sebersit cahayapun yang menyinari tempat anda berada.
Sekarang bayangkan bila hidup anda tak disinari oleh cahaya ilahi. Tentu saja anda
pun akan berputar-putar tanpa arah di dalam kegelapan. Atau dalam bahasa Al-Qur'an:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya
ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia,
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada
diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun." (QS 24:
40)
Di saat keadaan gelap gulita, jiwa gelisah dan anda tak tahu apa yang harus anda
kerjakan, beban kerjapun semakin menumpuk, himpitan ekonomi menghadang langkah
anda, tubuh anda bergetar dan semuanya menjadi serba tak berarturan dan serba salah,
jika hal ini menimpa anda maka carilah cahaya ilahi agar anda dapat keluar dari kegelapan
itu.
Bagaimana caranya mencari cahaya ilahi yang akan menerangi hati anda ?
"dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah!" (QS 74:4-5)
Mari kita bersihkan pakaian kita.tengoklah diri kita di cermin, berapa banyak pakaian
kesombongan, pakaian riya', pakaian dengki, pakaian takabur yang kita kenakan. Pakaian
itu kita percantik dengan segala macam asesoris seperti lalai mengingat Allah, enggan
bersedekah, merasa berat untuk pergi haji, dan lain sebagainya. Maka bersihkanlah
segala macam pakaian lengkap dengan asesorisnya tersebut. Setelah itu usahakanlah
untuk tak mengenakan pakaian itu selamanya.
Sekarang tengoklah hati anda, rasakan cahaya ilahi mulai masuk ke dalam relung hati.
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang
Dia kehendaki... "(QS 24: 35)
Mari kita kumpulkan cahaya ilahi itu mulai sekarang, dari hari ke hari hingga di hari
kiamat nanti kita berdo'a, sebagaimana terekam dalam QS 66:28 : "Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu."
Berbahagialah merekayang mendapat cahaya ilahi... .
WASIAT RASULULLOH S. A. W KEPADA AISYAH
Saiyidatuna 'Aisyah r. 'a meriwayatkan : Rasulullah S. A. W bersabda "Hai Aisyah, aku
berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan
senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini... "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 23
Intisari wasiat Rasulullah S. A. W tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah,
peliharalah diri engkau.
Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi
kayu api di dalam neraka.
Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apa-
bila ditimpa musibah
(b) tidak memuji Allah Taala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan
rahmat tidak bersyukur.
(c) mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(d) membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.
Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(a) bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya
maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
(b) bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat,
Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(c) bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap
suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
(d) bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-
kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat
dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di
dalam neraka.
(e) bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk
suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
(f) bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya
atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama
dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan
syafaat dari siapa pun;
(g) bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka
pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(h) bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang
harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
(i) bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya
diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali
menyusukan anaknya.
(j) bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpa-
makan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.
APAKAH ANDA BERIMAN KEPADA ALLAH ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 24
"Sesungguhnya seseorang telah bertanya kepada Rasulullah S. A. W , apakah iman itu.
Beliau menjawab, 'Apabila kebaikanmu menggembirakanmu dan keburukanmu
menyusahkanmu, maka engkau dalam keadaan mukmin.' Dia bertanya lagi, 'Ya Rasulullah,
lalu apakah dosa itu?' Beliau menjawab, 'Apabila sesuatu terbersit dalam hatimu, maka
tinggalkanlah ia.'" (HR.Thabrani, Ahmad, dan Nasa'i).
Rasulullah adalah guru dan pendidik ummatnya. Pertanyaan dari siapapun pasti
dijawab dengan sungguh-sungguh. Hebatnya, setiap jawabannya selalu pas dengan
keinginan si penanya.
Pada hadits di atas Rasulullah memberikan jawaban yang aplikatif sekali. Iman yang meru-
pakan pekerjaan hati diungkapkan Rasulullah dengan sederhana sekali, yaitu bila suatu
kebaikan menjadikan seseorang gembira dan keburukan menjadikannya susah, maka orang
tersebut dapat digolongkan beriman.
Dengan jawaban ini semua orang bisa mengukur dirinya sendiri. Setiap Muslim bisa tahu,
apakah sekarang kondisi imannya sedang naik atau turun. Jika berkali-kali melakukan ke-
salahan tetap merasa aman-aman saja, itu indikasi iman berada di ambang bahaya. Orang
yang koreksi akan segera beristighfar, bertaubat, kemudian memperbaiki diri.
Suatu hari mungkin saja ada perasaan berat untuk melaksanakan kebaikan. Ibadah
terasa berat, membaca al- Qur'an menjadi mudah ngantuk, sementara jika memeloti TV
tahan berjam-jam. Ketika datang waktu shalat, disambutnya dengan malas-malas.
Waktunya molor-molor hingga batas akhir. Konsentrasi jauh berkurang, persiapan
seadanya, dan waktu shalat dipersingkat. Selesai shalat terus ngeloyor pergi, tanpa
berdzikir dan shalat sunnat. Jujur saja bahwa kita semua pasti pernah mengalaminya.
Itulah dinamika iman. Ada saatnya pasang, ada waktunya turun. Ketika iman sedang
naik, semua kebaikan menjadi gampang dan ringan. Sebalik-nya, ketika iman sedang surut,
semua ibadah menjadi susah.
Setiap muslim diwajibkan untuk selalu mengoreksi dirinya sendiri (self correcting). Meng-
hisab segala amal yang dikerjakan dalam keseharian merupakan keharusan yang tak boleh
diabaikan. Rasulullah berpesan, "Periksalah dirimu sebelum diperiksa (Allah di hari
qiamat)."
Rasulullah memberikan ukuran yang sangat sederhana, 'anda tetap tercatat sebagai
mukmin jika kebaikan menjadikan anda gampang dan keburukan menjadikan anda susah.'
Ciri mukmin adalah mencintai kebaikan dan membenci keburukan, apapun jenisnya, berat
atau ringan. Seorang muslim tentu berusaha sekuat tenaga untuk menghindari yang
haram, juga yang makruh, termasuk yang syubghat. Bila belum nyata kehalalannya, ia tak
gegabah melakukannya, sebab ada perasaan dosa yang selalu menghantuinya. Bila tidak
demikian, bisa dipertanyakan keimanannya. Mungkin sedang turun atau malah sedang
menghilang.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 25
Ada dialog menarik antara santri dan kiainya. Seorang santri bertanya, kenapa kiai
merokok. Sang kiai dengan tenang menjawab, rokok itu tidak haram, hanya makruh saja.
Kembali si santri bertanya, 'bukankah makruh itu artinya dibenci?' Untuk pertanyaan
yang satu ini sang kiai tidak memberikan jawaban.
Santri yang kritis ini sungguh benar. Semestinya semua pekerjaan yang mengundang
kebencian Tuhan harus dihindari, sekecil apapun perbuatan itu. Merokok adalah contoh
sederhananya. Jika jelas-jelas makruh, kenapa tetap digemari? Rasulullah bersabda:
"Jangan memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu
durhakai." (HR. Ath-Thusi).
Seorang muslim yang jujur dan beriman punya keistimewaan, yaitu memiliki p zrasaan
suka-cita bila diberi kekuatan melaksanakan kebaikan, tapi sebaliknya merasa bersalah
dan sempit dadanya bila melakukan pelanggaran. Ia memandang pelanggaran sebagai
suatu kedurhakaan dan pengkhianatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Karenanya bila
telanjur melakukannya, ia segera bertaubat dan berjanji tidak akan mengulanginya. Allah
berfirman: "Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya
diri sendiri, mereka ingat kepada Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka.
Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan, mereka tidak meneruskan
perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali Imraan:135).
Ada perbedaan mendasar antara orang beriman dan orang yang ahli berbuat dosa.
Orang beriman memandang dosa sebagai sesuatu yang besar, sedang f a j i r (tukang dosa)
memandang kecil saja. Rasulullah bersabda, "Seorang mukmin melihat dosa-dosanya
seperti gunung yang ditakutkan akan menimpanya, dan seorang yang berbuat dosa (fajir)
melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang menghinggap di hidungnya, lalu ia
berkata, 'Demikianlah,' sambil mengibaskan tangan (untuk mengusirnya) lalu lalat itupun
terbang." (HR. Bukhari).
MENINGGALKAN ZINA KARENA TAKUT KEPADA ALLAH,
MAKA ALLAH PUN MEMBERINYA MU'JIZAT
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu ia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda : "Tidaklah berbicara ketika masih dalam buaian (bayi) kecuali tiga
orang, Isa bin Maryam. Beliau bersabda, 'Dulu, dikalangan Bani Israil terdapat seorang
laki-laki yang ahli ibadah. Ia dipanggil dengan nama Juraij.
Ia membangun tempat ibadahnya dan melakukan ibadah di dalamnya'. Beliau bersabda,
"orang-orang Bani Israil menyebut-nyebut tentang (ketekunan) ibadah Juraij, sehingga
berkatalah seorang pelacur dari mereka, 'Jika kalian mnghendaki aku akan memberinya
ujian'. Mereka berkata, 'Kami menghendakinya'.
Perempuan itu lalu mendatanginya dan menawarkan diri kepadanya. Tetapi Juraij tidak
mempedulikannya. Lalu ia berzina dengan seorang gembala yang meneduhkan kambing
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 26
gembalaannya ke dekat tempat ibadah Juraij. Akhirnya iapun hamil dan melahirkan
seorang bayi. Orang-orang bertanya, 'Hasil perbuatan siapa ?' Ia menjawab, ' Juraij'.
Maka mereka mendatanginya dan memaksanya turun. Mereka mencaci, memukulinya dan
merobohkan tempat ibadahnya'. Juraij bertanya, apa yang terjadi dengan kalian ?'
Mereka menjawab, 'Engkau telah berzina dengan pelacur ini, sehingga ia melahirkan
seorang bayi'. Ia bertanya 'Dimana dia ?' Mereka menjawab, ‘Itu dia!' Beliau bersabda,
' Juraij lalu berdiri dan shalat kemudian berdo'a.
Setelah itu ia menghampiri sang bayi lalu mencoleknya seraya berkata, 'Demi Allah,
wahai bayi, siapa ayahmu ?' Sang bayi menjawab, 'Aku adalah anak tukang gembala'.
Serta merta orang-orangpun menghambur kepada Juraij dan menciuminya. Mereka
berkata kami akan membangun tempat ibadahmu dari emas'. Ia menjawab aku tidak
membutuhkan yang demikian, tetapi bangunlah ia dari tanah sebagaimana yang semula'.
Beliau bersabda, 'Ketika seorang ibu memangku anaknya menyusui tiba-tiba lewat
seorang penunggang kuda yang mengenakan tanda pangkat, maka ia pun berkata, 'Ya
Allah, jadikanlah anakku seperti dia'. Beliau bersabda, 'Maka bayi itu meninggalakan
tetek ibunya dan menghadap kepada penunggang kuda seraya berdo'a, 'Ya Allah jangan
kau jadikan aku seperti dia'. Lalu ia kembali lagi ke tetek ibunya dan menghisapnya'. Abu
Hurairah radhiallahu 'anhu berkata, 'Seakan-akan aku melihat Rasulullah
shallallahu'alaihi wa sallam menirukan gerakan si bayi dan meletakkan jarinya di mulut lalu
menghisapnya.
Lalu ibunya melalui seorang wanita hamba sahaya yang sedang dipukuli. Sang ibu berkata,
'Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia'. Beliau bersabda, 'Bayi itu lalu meninggalkan
tetek ibunya dan menghadap kepada wanita hamba sahaya itu seraya berdo'a, 'Ya Allah
jadikanlah aku seperti dia'.
Beliau bersabda, 'Dan pembicaraan itu berulang. Sang ibu berkata (kepada anaknya),
'Dibelakangku berlalu seorang penunggang kuda yang mengenakan tanda pangkat lalu aku
berkata, 'Ya Allah, jadikanlah anakku seperti dia'. Lantas engkau berkata, 'Ya Allah,
jangan jadikan aku seperti dia'. Lalu aku berlalu dihadapan wanita hamba sahaya ini dan
aku katakan, 'Ya Allah, jangan jadikan anakku seperti dia'. Lalu engkau berkata, 'Ya Allah
jadikanlah aku seperti dia'. Bayi itu berkata, 'Wahai ibu, sesungguhnya penunggang kuda
yang mengenakan tanda pangkat itu adalah orang yang sombong di antara orang-orang
yang sombong. Sedang terhadap hamba sahaya wanita itu, orang-orang berkata, 'Dia
berzina, padahal ia tidak berzina. Dia mencuri, padahal ia tidak mencuri'. Sedang hamba
sahaya tersebut berkata, 'cukuplah Allah sebagai pelindungku'.
(HR. Al-Bukhari, 6/511, Ahmad dan ini adalah lafazh beliau, Muslim dalam Al-Adab.)
MENINGGALKAN YANG HARAM
MAKA KELUARLAH AROMA MINYAK KESTURI DARI BADANNYA
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 27
Ada seorang pemuda yang kerjanya menjual kain. Setiap hari dia memikul kain-kain
dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah. Kain dagangan pemuda ini di kenal
dengan nama "Faraqna" oleh orang-orang. Walau pun pekerjaannya sebagai pedagang,
tetapi pemuda ini sangat tampan dan bertubuh tegap, setiap orang yang melihat pati
menyenanginya.
Pada suatu hari, saat dia berkeliling melewati jalan-jalan besat, gang-gang kecil dan
rumah-rumah penduduk sambil berteriak menawarkan dagangannya : "faraqna-faraqna",
tiba-tiba ada seorang wanita yang melihatanya. Si wanita itu memanggil dan dia pun
menghampirinya. Dia dipersilakan masuk kedalam rumah. Di sini si wanita terpesona
melihat ketampanannya dan tumbuhlah rasa cinta dalam hatinya. Lalu si wanita itu
berkata : "Aku memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu tetapi aku memanggilmu
karena kecintaanku kepadamu. Dan dirumah ini sekarang kosong. " Selanjutnya, si wanita
ini membujuk dan merayunya agar mau berbuat sesuatu dengan dirinya. Pemuda ini
menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan
menakut-nakuti dengan azab yang pedih di sisiNya. Tetapi sayang, nasehat itu tidak
membuahkan hasil apa-apa, bahkan sebaliknya, si wanita makin berhasrat.
Dan memang biasa, orang itu senang dan penasaran dengan hal-hal yang dilarang...
Akhirnya, karena si pemuda ini tidak mau melakukan yang haram, si wanita malah
mengancam, katanya: "Bila engkau tidak mau menuruti perintahku, aku berteriak pada
semua orang dan aku katakan kepada mereka, bahwa engkau telah masuk ke dalam
rumahku dan ingin merenggut kesucianku. Dan mereka akan mempercayaiku karena
engkau telah berada dalam rumahku, dan sama sekali mereka tidak akan mencurigaiku."
Setelah si pemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu memaksa untuk mengikuti
keinginannya berbuat dosa, akhirnya dia berkata: "Baiklah, apakah engkau mengizinkan
aku untuk ke kamar mandi agar bisa membersihkan diri dulu ?" Betapa gembiranya si
wanita mendengar jawaban ini, dia mengira bahwa keinginannya sebentar lagi akan
terpenuhi. Dengan penuh semangat dia menjawab : "Bagaimana tidak wahai kekasih dan
buah hatiku, ini adalah sebuah ide yang bagus."
Kemudian masuklah si pemuda itu ke kamar mandi, sementara tubuhnya gemetar
karena takut dirinya terjerumus dalam kubangan maksiat. Sebab, wanita itu adalah
perangkap syaitan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri bersama seorang
wanita kecuali syaitan dari pihak ketiga. "Ya Allah, apa yang harus aku perbuat. Berilah
aku petunjukMu, Wahai Dzat yang memberi petunjuk bagi orang-orang yang bingung ."
Tiba-tiba, timbullah ide dalam benaknya." Aku tahu benar, bahwa termasuk salah satu
kelompok yang akan dinaungi oleh Allah dalam naunganNya pada hari yang tidak ada
naungan saat itu kecuali naunganNya adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum
oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan wajah yang cantik, kemudian dia
berkata: "Aku takut kepada Allah."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 28
Dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepadaNya,
pasti akan mendapat ganti yang lebih baik... dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan
penyesalan seumur hidup... Apa yang akan aku dapatkan dari perbuatan maksiat ini selain
Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku... Tidak... tidak... Aku tidak
akan mengerjakan perbuatan yang haram... Tetapi apa yang akan harus aku kerjakan.
Apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini ? Tidak bisa, jendela itu tertutup
rapat dan sulit dibuka. Kalau begitu aku harus mengolesi tubuhku dengan kotoran yang
ada di W C ini, dengan harapan, bila nanti dia melihatku dalam kedaan begini, dia akan jijik
dan akan membiarkanku pergi." Ternyata memang benar, ide yang terakhir ini yang dia
jalankan. Dia mulai mengolesi tubunya dengan yang ada di situ. Memang menjijikkan.
Setelah itu dia menangis dan berkata: "Ya Rabbi, hai Tuhanku, perasaan takutku
kepadaMu itulah yang mendorongku melakukan hal ini. Oleh karena itu, karuniakan
untukku 'kebaikan' sebagai gantinya."
Kemudian dia keluardari kamar mandi, tatkala melihatnya dalam keadaan demikian, si
wanita itu berteriak : "keluar kau hai orang gila!" Dia pun cepat-cepat keluar dengan
perasaan takut diketahui orang-orang, jika mereka tahu, pasti akan berkomentar macam-
macam tentang dirinya. Dia mengambil barang-barang dagangannya kemudian pergi
berlalu, sementara orang-orang tertawa melihatnya. Akhirnya dia tiba dirumahnya , di
situ dia bernapas lega, lalu menanggalkan pakaiannya, masuk kamar mandi dan mandi
membersihkan tubuhnya dengan sebersih-bersihnya.
Kemudian apa yang terjadi ? Adakah Allah akan membiarkan hamba dan waliNya
begitu saja ? Tidak... Ternyata, ketiga dia keluar dari kamar mandi, Allah Subhanahu wa
Ta'alah memberikan untuknya sebuah karunia yang besar, yang tetap melekat di
tubuhnya sampai dia meninggal dunia, bahkan sampai setelah dia meninggal. Allah telah
memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya. Semua
orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter. Sampai akhirnya dia
memdapat julukan "Al-miski" (yang harum seperti kasturi). Subhanallah, memang benar,
Allah telah memberikan untuknya sebagai ganti dari kotoran yang dapat hilang dalam
sekejap dengan aroma wangi yang dapat tercium sepanjang masa. Ketika pemuda itu
meninggal dan dikuburkan, mereka tulis diatas kuburanya "Ini kuburan Al-Misky", dan
banyak orang yang menziarahinya.
Demikianlah, Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak akan membiarkan hambaNya yang
shalih begitu saja, tapi Allah Subhanahu wa Ta'ala akan selalu membelanya, Allah SWT
senantiasa membela orang-orang yang beriman, Allah SWT berfirman dalam hadits
QudsiNyayang artinya: "Bila dia (hamba) memohon kepadaKu, pasti akan Aku beri. Mana
orang-orang yang ingin memohon ?!"
Pembaca yang budiman!
"Setiap sesuatu yang engkau tinggalkan, pasti ada gantinya. Begitu pula larangan yang
datang dari Allah, bila engkau tinggalkan, akan ada ganjaran sebagai penggantinya."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 29
Allah SWT akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil.
Allahu Akbar.
Manakah orang-orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah sehingga
mereka berhak mendapatkan ganti yang besar untuk pengorbanan kecil yang mereka beri-
kan ? ?
Tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah S. A. W dan seruan
f itrah yang suci ?!
MELEMPARKAN DIRI AGAR TAK JATUH DALAM DOSA,
MAKA ALLAH GANTI DENGAN KEBAIKAN
Pada masa Bani Israil ada seorang pemuda yang ketampanannya tidak tertandingkan.
Dia bekerja sebagai penjual keranjang dari pelepah kurma. Pada suatu hari, saat dia
berkeliling dengan membawa keranjang dagangannya, ada seorang wanita yang keluar dari
rumah seorang raja Bani Israil.
Demi melihatnya, si wanita dengan cepat masuk kembali ke dalam rumah untuk
membertahukan pada putri raja: "Di pintu tadi saya melihat seorang pemuda yang
menjual keranjang, tak pernah saya melihat pemuda setampan dia." Sang putri berkata:
"Suruh dia masuk." Si wanita tadi keluar dan mengajak masuk pemuda itu. Setelah dia
masuk, pintu dikunci rapat. Lalu datanglah sang putri menemuinya dengan wajah dan
bagian lehernya terbuka. Maka si pemuda berkata: "Hai, tutuplah (auratmu), semoga
Allah memaafkanmu!" Dengan terus terang si wanita menjawab: "Kami tidak memanggilmu
untuk membeli daganganmu, akan tetapi untuk melakukan sesuatu." Si wanita pun mulai
menggoda dan merayunya. Sementara pemuda itu berkata: "Takutlah kamu kepada Allah,"
sang putri malah mengancam: "Bila kau tidak mengikuti keinginanku, aku akan beritahukan
kepada raja bahwa kau masuk untuk memaksa diriku berbuat macam-macam." Kemudian
pemuda itu mengajukan permintaan: "Tolong sediakan untukku air untuk berwudhu."
Jawab sang putri: "Oh rupanya kau masih mencari alasan ?! Hai pembantu, tolong
sediakan untuknya air wudhu di atas mahligai itu," sebuah tempat yang tidak mungkin
pemuda itu bisa kabur dari situ.
Setelah pemuda itu tiba di mahligai, dia berdo'a: "Ya Allah, sungguh aku sekarang
telah dijak untuk bermaksiat kepadaMu, tetapi aku memilih untuk melemparkan diri dari
atas mahligai ini keluar kamar dan tidak jatuh dalam perbuatan dosa." Kemudian dia
membaca basmalah lalu melemparkan dirinya. Saat itu pula Allah menurunkan malaikatNya
yang memegang kedua ketiak pemuda itu sehingga dia jatuh dalam keadaan berdiri di
atas kedua kakinya. Ketika sampai di tanah dia berkata: "Ya Allah, bila Engkau
berkehendak, karuniakanlah kepadaku rizki hingga aku tak perlu lagi berdagang
keranjang-keranjang."
Allah mengabulkan do'anya. Allah mengirimkan untuknya sekawanan belalang yang
terbuat dari emas, maka diambilnya sampai bajunya terisi penuh. Setelah itu dia
berkata:"Ya Allah, bila ini merupakan rizki yang Engkau karuniakan kepadaku dari dunia
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 30
ini, maka karuniakanlah untukku keberkahan di dalamnya. Tapi, bila rizki ini akan
mengurangi jatahku yang tersimpan di sisiMu di akhirat nanti, maka aku tidak
membutuhkannya." Tiba-tiba terdengar suara yang mengatakan bahwa ini hanyalah satu
dari dua puluh lima bagian pahala atas kesabaranmu menanggung derita saat melemparkan
dirimu dari tempat yang tinggi itu.
Lalu dia berkata: "Kalau begitu ya Allah, aku tidak membutuhkan sesuatu yang nanti akan
mengurangi jatahku yang ada padaMu di akhirat." Maka diambillah kembali emas-emas itu
oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
PERNIAGAAN YANG MENGUNTUNGKAN
Kita tahu bahwa para sahabat Rasulullah S. A. W adalah orang-orang yang telah
membela dan banyak berkorban demi agama Islam yang agung ini. Mereka adalah sebaik-
baik penolong untuk agama ini. Mereka juga sebaik-baik pejuang di jalannya. Hal ini
terjadi pada mereka, karena mereka menjadikan ajaran Islam sebagai sebuah realita
dalam perilaku mereka dan sebagai sesuatu yang begitu terasa di dalam hati mereka.
Hingga hal itu menjadi tabiat mereka dengan seikhlas-ikhlasnya dan berani membela
agama ini walaupun harus membayar dengan harga yang mahal.
Islam mengajak mereka untuk hijrah. Dengan cepat mereka menyambut seruan itu;
meninggalkan Mekkah walau hati mereka penih kerinduan kepadanya dan jiwa mereka
dihiasi dengan kecintaan padanya. Mereka lebih mengutamakan aqidah dibanding tempat-
tempat main merekasaat masih kanak-kanak, tempat yang penuh dengan kenangan indah.
Islam mengajak mereka untuk berjihad. Ternyata mereka adalah prajurit-prajurit
tangguh yang tidak dihinggapi rasa takut. Mereka berhijrah karena Allah dan karena
Rasul-Nya, dan mereka berhasil memberikan tauladan yang baik yang monumental dan
indah dalam pengorbanan dan keimanan mereka yang sejati. Simaklah kisah berikut ini.
Ketika Shuhaib pergi menyusul Nabi S. A. W untuk berhijrah, ada beberapa orang
quraisy yang membuntutinya. Mereka berkata kepada Shuhaib, "Dulu kau datang kepada
kami dalam keadaan tidak punya apa-apa, kemudian kau hidup bersama kami dan
mendapatkan harta yang banyak dan kau menjadi orang seperti sekarang ini. Tahu-tahu
kau ingin keluar dengan membawa semua hartamu ? Demi Allah, hal itu tidak akan pernah
terjadi." Lalu Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari
tempatnya, seraya berkata, "Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk
orang paling pandai memanah diantara kalian. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku
kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan
pedangku ini selama dia berada ditanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!" Akan
tetapi Shuhaib setelah itu berkata, " Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk
kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi ?" Mereka menjawab, "Ya." Maka
Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 3 1
Dan ketika sampai ke hadapan Rasulullah S. A. W , di Madinah beliau bersabda, "Telah
beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya."
Dan turunlah firman Allah SWT, "Dan diantara manusia itu ada seorang yang
mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah." (QS. Al-Baqarah:207).
MENDAHULUKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN
Al-Waqidiy bercerita, "Suatu saat, saya berada dalam himpitan ekonomi yang begitu
keras. Hingga tiba bulan Ramadhan, saya tidak mempunyai uang sedikitpun. Saya bingung,
lalu aku menulis surat kepada teman saya yang seorang alawy (keturunan Ali bin Abi
Thalib). Saya memintanya meminjami saya uang sebesar seribu dirham. Dia pun
mengirimkan kepada saya uang sebesar itu dalam sebuah kantong yang tertutup. Kantong
itu saya taruh dirumah. Malam harinya saya menerima sepucuk surat dari temen saya
yang lain. Dia meminta saya meminjaminya uang sebesar seribu dirham untuk kebutuhan
bulan puasa. Tanpa pikir panjang, saya kirimkan kantong uang yang tutpnya masih utuh.
Besok harinya saya kedatangan teman yang meminjamiku uang, juga teman alawy yang
saya berhutang padanya. Yang alawy ini menanyakan kepada saya perihal uang seribu
dirham itu. Saya jawab, bahwa saya telah mengeluarkan untuk suatu kepentingan. Tiba-
tiba dia mengeluarkan kantong itu sambil tertawa dan berkata, ' Demi Allah, bulan
Ramadhan sudah dekat, saya tidak punya apa-apa lagi kecuali 1000 dirham ini. Setelah
kau menulis surat pada saya, saya kirim uang ini kepadamu. Sementara saya juga menulis
surat pada teman kita yang satu ini untuk pinjam seribu dirham. Lalu dia mengirimkan
kantong ini kepada saya. Maka saya bertanya, bagaimana ceritanya hingga bisa begini ?
Diapun bercerita pada saya. Dan sekarang ini, kami datang untuk membagi uang ini, buat
kita bertiga. Semoga Allah akan memberikan kelapangan pada kita semua.
Al-Waqidy berkata, "Saya berkata pada kedua teman itu, 'Saya tidak tahu siapa
diantara kita yang lebih dermawan.' Kemudian kami membagi uang itu bertiga. Bulan
Ramadhan pun tiba dan saya telah membelanjakan sebagian besar hasil pmbagian itu.
Akhirnya perasaan gundah datang lagi, saya berfikir, aduhai bagaimana ini ?
Tiba-tiba datanglah utusan Yahya bin Khalid Al-Barmaky di pagi hari, meminta saya
untuk menemuinya. Ketika saya menghadap pada Yahya Al-Barmaki, dia berkata, 'Ya
Waqidy! Tadi malam aku bermimpi melihatmu. Kondisimu saat itu sangat memprihatinkan.
Coba jelaskan ada apa denganmu ?'
Maka saya menjelaskannya sampai pada kisah tentang teman saya yang alawy, teman
saya yang satunya lagi dan uang 1000 dirham. Lalu dia berkomentar, ‘Aku tidak tahu siapa
diantara kalian yang lebih dermawan.' Selanjutnya, dia memerintahkan agar saya diberi
uang tiga puluh ribu dirham dan dua puluh ribu dirham untuk dua teman saya. Dan dia
meminta saya untuk menjadi Qadhi."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 32
DELAPAN DIRHAM
Rasulullah pagi itu sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat, baju satu-satunya
dan itupun ternyata sudah usang, baju yang setia menutup aurat beliau, meringankan
tubuh beliau dari terik matahari dan dinginnya udara. Baju yang tidak pernah
beristirahat.
Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa beliau harus membeli
baju? Padahal baju yang ada sudah waktunya diganti. Rasulullah sebenarnya dapat saja
menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia ini. Tapi sayang, beliau tak mau
mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau, Allah dalam sekejap bisa mengubah
gunung dan pasir menjadi butir-butir emas yang berharga. Beliau tak sudi berbuat
demikian karena kasihnya kepada para fakir yang papa. Siapakah yang akan menjadi
teladan jika bukan beliau.. ? Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga,
menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat Allah
berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya dalam
menjalani iradatyang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam jurang kedukaan dan
kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar selalu bersabar dan rela
dengan yang ada selain beliau ? Juga siapa pula yang harus menanamkan keyakinan akan
pahala Allah kelak di akhirat jika bukan beliau ?
Yah,... hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal diatas. benar,...
baliaulah satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari Allah untuk semua umat
manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan berlian serta butiran emas yang
lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah dari segala keindahan yang dikenal manusia
di dunia ini. lebih megah dari segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang
katanya sudah megah.
"Semua itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling
baik dan sebaik-baik tempat kembali"
Perjuangan itu tidak mudah, bahkan sangat berat bagi beliau. Menegakkan yang hak
hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan kekuatan, sabar dalam menghadapi setiap
malapetaka yang menimpa, bersyukur yang dilakukan dengan hati bersih, dalam keadaan
bagaimanapun, baik dalam duka maupun suka, bersyukur dan keimanan harus selalu
menyertai. Itulah pokok risalah yang dibawa Rasulullah S. A. W .
Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya terkasih kebingungan.
Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Bergegas beliau melangkah ke
pasar. Tentunya kita maklum, uang sekian itu dapat dibelikan apa. Apakah cukup untuk
membeli makan, minum, serta pakaian penutup badan ? Oleh sebab itu, bergembiralah hai
para fakir dan miskin! Nabi kita, Muhammad S. A. W telah memberikan contoh begitu
jelas. Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke pasar dengan uang sedikit
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 33
seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, hamba Allah yang di bumi bernama Ahmad,
sedang dari langit bernama Muhammad dengan ridha pergi ke pasar berbekal uang
delapan dirham untuk berbelanja. Manusia penuh nur dan inayah Allah yang dilahirkan di
makkah. meskipun beliau miskin, beliau senang sekali hidup, beliau belum ingin mati meski
kemiskinan menjerat setiap hari.
Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan seorang wanita yang
menangis. Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya
sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.
Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai. Sepanjang lorong pasar banyak
sekali masyarakat yang menegur beliau dengan hormat. Selalu menjawab dan memberikan
salam yang mengingatkan akan kebesaran Allah semata. Beliau langsung menuju tempat di
mana ada barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat
dirham. beliau segera pulang.
Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang. Orang tersebut
dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya. Rasulullah yang memang pengasih
itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke
pasar utnuk membeli baju lagi seharga dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek
kualitasnya daripada yang empat dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.
Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang semakin terik. Juga angin
malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau tidak ingin kemalaman di jalan. Tak
lama beliau melangkah ke luar pasar, ditemuinya lagi wanita yang menangis tadi. Wanita
itu kelihatan bingung dan sangat gelisah. Rasulullah S. A. W mendekat dan bertanya
mengapa. Wanita itu ternyata ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas
waktu, dan takut dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasulullah S. A. W langsung
menyatakan akan mengantarkannya.
Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah S. A. W dari belakang. Hatinya tenang
karena Rasulullah S. A. W pasti akan melindungi dirinya. Dia yakin majikannya akan
memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh manusia paling mulia di dunia ini.
Bahkan mungkin akan berterima kasih karena pulang membawa kebaikan bersama dengan
kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka terus berjalan hingga sampai ke
perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu yang ada hanyalah para isteri mereka.
"Assalamu'alaikum warahmatullah", sapa Rasulullah S. A. W keras. Mereka semuanya
diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka diliputi kebahagiaan karena
kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah S. A. W sebagai berkah dan
seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya lagi. Ketika tak terdengar
jawaban, Rasulullah S. A. W memberi salam lagi. Tetap tak terdengar jawaban. Rasulullah
S. A. W mengulang untuk yang ketiga kali dengan suara lantang, Assalamu'alaikum
warahmatullah. Serentak mereka menjawab.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 34
Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau menanyakan pada mereka apa
sebabnya. Mereka mengatakan, " Tidak ya Rasulullah. Kami sudah mendengar sejak tadi.
Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam lebih banyak".
Rasulullah melanjutkan, "Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak berani pulang
sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya".
Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi begitu murni, budi pekerti
yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka.
Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan
seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat pulang.
Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka berkata, "Kami
memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama anda karena
untuk mengharap ridha Allah semata". Budak itu tak terhingga rasa terima kasihnya.
Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari Rasulullah S. A. W .
Rasulullah S. A. W pulang dengan hati gembira. Telah bebas satu perbudakan dengan
mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak lupa mendoakan para wanita itu
agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga semua harta dan turunan serta semoga
selalu tetap dalam keadaan iman dan islam. Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi.
Hari yang penuh berkah dan karunia Allah swt semata.
Akhirnya beliau berujar dengan, "Belum pernah kutemui berkah angka delapan
sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu mengamankan seseorang dari
ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta memerdekakan seorang budak". Bagi
seseorang muslim yang memberikan pakaian pada saudara sesama muslim, Allah akan
memelihara selama pakaian itu masih melekat.
DIMANA TSA'LABAH SEKARANG ?
Seorang sahabat Nabi yang amat miskin datang pada Nabi sambil mengadukan
tekanan ekonomi yg dialaminya. Tsa'labah, nama sahabat tersebut, memohon Nabi untuk
berdo'a supaya Allah memberikan rezeki yang banyak kepadanya. Semula Nabi menolak
permintaan tersebut sambil menasehati Tsa'labah agar meniru kehidupan Nabi saja.
Namun Tsa'labah terus mendesak. Kali ini dia mengemukakan argumen yang sampai kini
masih sering kita dengar, "Ya Rasul, bukankah kalau Allah memberikan kekayaan
kepadaku, maka aku dapat memberikan kepada setiap orang haknya.
Nabi kemudian mendo'akan Tsa'labah. Tsa'labah mulai membeli ternak. Ternaknya
berkembang pesat sehingga ia harus membangun pertenakakan agak jauh dari Madinah.
Seperti bisa diduga, setiap hari ia sibuk mengurus ternaknya. Ia tidak dapat lagi
menghadiri shalat jama'ah bersama Rasul di siang hari.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 35
Hari-hari selanjutnya, ternaknya semakin banyak; sehingga semakin sibuk pula Tsa'labah
mengurusnya. Kini, ia tidak dapat lagi berjama'ah bersama Rasul. Bahkan menghadiri
shalat jum'at dan shalat jenazah pun tak bisa dilakukan lagi.
Ketika turun perintah zakat, Nabi menugaskan dua orang sahabat untuk menarik
zakat dari Tsa'labah. Sayang, Tsa'labah menolak mentah-mentah utusan Nabi itu. Ketika
utusan Nabi datang hendak melaporkan kasus Tsa'labah ini, Nabi menyambut utusan itu
dengan ucapan beliau, "Celakalah Tsa'labah!" Nabi murka, dan Allah pun murka!
Saat itu turunlah Qs at-Taubah: 75-78
* "Dan diantara mereka ada yang telah berikrar kepada Allah, "Sesungguhnya jika Allah
memberikan sebahagian karunia-Nya kepada kami, pastilah kami akan bersedekah dan
pastilah kami termasuk orang-orang yang saleh."
* Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian dari karunia-Nya, mereka
kikir dengan karunia itu, dan berpaling, dan mereka memanglah orang-orang yang selalu
membelakangi (kebenaran).
* Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai Allah, karena mereka
telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan
(juga) karena mereka selalu berdusta.
* Tidaklah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan
bahwasanya Allah amat mengetahui yang ghaib ?"
Tsa'labah mendengar ada ayat turun mengecam dirinya, ia mulai ketakutan. Segera
ia temui Nabi sambil menyerahkan zakatnya. Akan tetapi Nabi menolaknya, "Allah
melarang aku menerimanya." Tsa'labah menangis tersedu-sedu.
Setelah Nabi wafat, Tsa'labah menyerahkan zakatnya kepada Abu Bakar, kemudian
Umar. tetapi kedua Khalifah itu menolaknya. Tsa'labah meninggal pada masa Utsman.
Dimanakah Ts'alabah sekarang ? Jangan-jangan kitalah Tsa'labah-Tsa'labah baru
yang dengan linangan air mata memohon agar rezeki Allah turun kepada kita, dan ketika
rezeki itu turun, dengan sombongnya kita lupakan ayat-ayat Allah.
Bukankah kita dengan alasan sibuk berbisnis tak lagi sempat sholat lima waktu.
Bukankah dengan alasan ada "meeting penting" kita lupakan perintah untuk sholat
Jum'at. Bukankah ketika ada yang meminta sedekah dan zakat kita ceramahi mereka
dengan cerita bahwa harta yang kita miliki ini hasil kerja keras, siang-malam membanting
tulang; bukan turun begitu saja dari langit, lalu mengapa kok orang-orang mau enaknya
saja minta sedekah tanpa harus kerja keras.
Kitalah Tsa'labah... .Tsa'labah ternyata masih hidup dan "mazhab"-nya masih kita ikuti...
Konon, ada riwayat yang memuat saran Nabi Muhammad S. A. W (dan belakangan
digubah menjadi puisi oleh Taufik ismail), "Bersedekahlah, dan jangan tunggu satu hari
nanti di saat engkau ingin bersedekah tetapi orang miskin menolaknya dan mengatakan,
"kami tak butuh uangmu, yang kami butuhkan adalah darahmu!"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 36
Dahulu Tsa'labah menangis di depan Nabi yang tak mau menerima zakatnya.
Sekarang ditengah kesenjangan sosial di negeri kita, jangan-jangan kita bukan hanya akan
menangis namun berlumuran darah ketika orang miskin menolak sedekah dan zakat kita!
Na'udzubillah...
KETIKA TIRAI TERTUTUP
Ketika mendengar sebuah berita "miring" tentang saudara kita, apa reaksi kita
pertama kali ? Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, bahkan ada
juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik, "sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki
akan meneruskan berita tersebut ke yg lainnya, juga sambil berpesan, "ini rahasia lho!"
Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam kalimatnya, "jika kau sampaikan
rahasiamu pada angin, jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Inilah yang sering terjadi. Saya memiliki seorang rekan muslimah yang terpuji
akhlaknya. Ketika dia menikah saya menghadiri acaranya. Beberapa minggu kemudian,
seorang sahabat mengatakan, "saya dengar dari si A tentang "malam pertamanya" si B."
Saya kaget dan saya tanya, "darimana si A tahu ?" Dengan enteng rekan saya menjawab,
"ya dari si B sendiri! Bukankah mereka kawan akrab... "
Masya Allah! rupanya bukan saja "rahasia" orang lain yang kita umbar kemana-mana,
bahkan "rahasia kamar" pun kita ceritakan pada sahabat kita, yang sayangnya juga punya
sahabat, dan sahabat itu juga punya sahabat.
Saya ngeri mendengar hadis Nabi: "Barang siapa yang membongkar-bongkar aib
saudaranya, Allah akan membongkar aibnya. Barangsiapa yang dibongkar aibnya oleh
Allah, Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya."
Fakhr al-Razi dalam tafsirnya menceritakan sebuah riwayat bahwa para malaikat
melihat di lauh al-mahfudz akan kitab catatan manusia. Mereka membaca amal saleh
manusia. Ketika sampai pada bagian yang berkenaan dengan kejelekan manusia, tiba-tiba
sebuah tirai jatuh menutupnya. Malaikat berkata, "Maha Suci Dia yang menampakkan
yang indah dan menyembunyikan yang buruk."
Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak membongkar aib kita.
"Ya Allah tutupilah aib dan segala kekurangan kami di mata penduduk bumi dan langit
dengan rahmat dan kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"
KASIH SAYANG ILAHI
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 37
Ibrahim bin Adham , seorang alim yang hidup di abad ke-8, seperti diceritakan
dalam salah satu tulisan Goenawan Moehamad, suatu saat bertawaf mengelilingi Ka'bah.
Malam gelap, hujan deras, guntur gemuruh. Ketika Ibrahim berada di depan pintu Ka'bah,
ia berdo'a, "Ya Tuhanku, lindungilah diriku dari perbuatan dosa terhadap-Mu."
Konon, ada suara yang menjawab, "Ya Ibrahim, kau minta pada-Ku untuk
melindungimu dari dosa, dan semua hamba-Ku juga berdo'a serupa itu. Jika Kukabulkan
doa kalian, kepada siapa gerangan nanti akan Kutunjukkan rasa belas-Ku dan kepada siapa
akan Kuberikan ampunan-Ku ?"
Kisah pendek ini entah benar-benar terjadi atau tidak, namun kisah ini memberikan
arti panjang bagi kita dalam memandang makna sebuah dosa dan hubungannya dengan
kasih sayang Ilahi. Dosa diciptakan oleh Allah sebagaimana Dzat Yang Maha Agung ini
menciptakan pahala. Tentu saja sebagaimana ciptaan-Nya yang lain, dosa pun memiliki
peran dan hikmah tersendiri.
Dengan adanya dosa, kita jadi tahu ada yang namanya pahala. Dalam lorong yang hitam
kita bisa melihat cahaya. Dalam gelap kita jadi tahu apa arti sebuah mentari. Walhasil,
dosa memang harus kita jauhi namun juga harus kita pikirkan keberadaannya.
Semoga dengan melihat bahwa dosa pun dapat menjadi alat Allah untuk menunjukkan
kasih sayang-Nya, kita mampu lebih memahami hadis Nabi, "Ikutilah perbuatan jelek
dengan perbuatan baik agar perbuatan baik itu menghapusnya."
Kita percaya bahwa ampunan Allah lebih luas dari murka-Nya. Jika Allah yang Gagah
Perkasa saja masih bersedia memaafkan hamba-Nya dan menunjukkan kasih sayang-Nya
kepada kita semua, mengapa kita tak mau memaaf kan kesalahan orang lain kepada kita ?
Mengapa tak kita serap sifat Rahman dan Rahim-Nya sebagaimana selalu kita baca
dalam Bismillah ar-Rahman ar-Rahim ?
Ketika saya menghadap Kepala Sekolah sewaktu di Madrasah Aliyah seraya meminta
maaf atas prilaku jelek saya. Kepala Sekolah yang sekarang sudah almarhum itu
menjawab, "Umar bin Khattab pernah mengubur anaknya hidup-hidup, dia bertobat dan
Allah memaafkannya. Apakah kesalahan kamu sudah lebih besar dari prilaku Umar itu
sampai saya tak berkenan memaafkan kamu ?" Saya merinding mendengar jawaban itu.
Saya pun masih merinding saat mengingat betapa pemurahnya guru saya itu. Guru saya
tersebut sudah mampu menjadikan kesalahan saya sebagai alat untuk menunjukkan kasih
sayangnya.
KEAJAIBAN HAMBA ALLAH
Seorang rekan yang mengaku mengalami berbagai keajaiban bercerita banyak pada
saya. Bagaimana keluarganya menganggap bahwa do'a yg dia panjatkan pasti diterima
Allah. Bagaimana isterinya, penganut salah satu tarekat, jika berdo'a sudah bisa
merasakan apakah do'a ini terkabul atau tidak.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 38
Rekan lain juga bercerita bagaimana dia mengalami keajaiban. Ketika dia berdo'a
agar termasuk mereka yang berhati emas, tiba-tiba dia melihat langit berwarna
keemasan dan tetesen emas itu bagaikan jatuh ke bumi.
Entahlah, apakah pengalaman rekan-rekan saya tersebut benar-benar terjadi atau tidak.
Saya hanya khawatir dua hal:
1. Kita berubah menjadi riya' ketika kita menceritakan hal-hal itu. Saya khawatir kita
justru tidak mendapati keajaiban lagi ketika hati kita telah tergelincir pada riya'.
2. Kita beribadah karena mengejar keajaiban; bukan semata-mata karena Allah. Kita
baca wirid sekian ribu kali, dengan harapan bisa menghasilkan keajaiban, apakah tubuh
yg kebal, terungkapnya hijab (kasyaf) dan lainnya. Kita jalani sholat sunnah ratusan
rakaat juga demi mengejar "keanehan-keanehan". Kita jalani ritus-ritus itu hanya
karena ingin mencapai ma'rifat (yang sayangnya dikelirukan sebagai memiliki
keajaiban).
Yang lebih celaka lagi, ketika kita mendapat keajaiban tiba-tiba kita mengklaim
bahwa Tuhan sangat dekat dengan kita sehingga status kita naik menjadi wali. Sayang,
setelah "merasa" menjadi wali, kita lupakan aspek syari'ah. Konon, bagi mereka yang
mencapai aspoek ma'rifat tidak perlu lagi menjalankan aspek syari'at.
Entahlah, saya yang merasa belum naik-naik maqamnya dari status awam hanya bisa
merujuk kisah Nabi Zakariya dan Siti Maryam. Nabi Zakariya diberi anugerah putera,
padahal dia sudah tua dan isterinya mandul. Setelah mendapat keajaiban ini, Allah
memerintahkan pada-Nya, "Sebutlah nama Tuhan-mu sebanyak-banyaknya serta
bertasbihlah di waktu petang dan pagi hari" (Qs 3: 41) Maryam pun mendapat keajaiban
berupa putera (padahal dia tidak pernah "disentuh" lelaki). Namun setelah Allah
memberitahu tingginya kedudukan Maryam, Allah menyuruh Maryam, "Ta'atlah kepada
Tuhan-mu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku' (Qs 3: 43)
Ternyata, hamba Allah seperti Nabi Zakariya dan Siti Maryam pun tetap tidak
meninggalkan aspek syari'at meskipun telah memiliki keajaiban.
Berkenaan dengan keajaiban, Abu Sa' id, sufi besar abad 10 dan 11 Hijriah, pernah
bertemu orang yang menceritakan sejumlah keajaiban "wali".
Orang itu berkata, "dia bisa terbang... "
Abu Sa' id menjawab, "ah... tak aneh... burung saja bisa terbang"
Yang aneh justru adalah mereka yang mengaku-aku wali dan sufi sambil
mendemonstrasikan "keajaibannya". Wali dan Sufi sejati tak butuh pengakuan orang lain
akan ke-waliannya. Wali dan sufi sejati tak akan pernah meninggalkan aspek syari'at,
meski telah mencapai magam ma'rifat.
BAGAIMANA ANDA MEMPERLAKUKAN AL-QUR'AN?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 39
Al-Qur'an memperkenalkan dirinya sebagai "Kitab yang tiada keraguan didalamnya
sebagai petunjuk bagi orang yang bertakwa" (Qs 2: 2). Artinya, kitab suci Al-Qur'an
merupakan petunjuk dan pegangan hidup kita. Persoalannya sekarang, bagaimana
sebenarnya kita memperlakukan Al-Qur'an dalam hidup kita?
Buat sebagian kecil dari kita Al-Qur'an dipandang seolah-olah sebagai "jimat" yang
kalau ayat tertentu dibaca maka akan menimbulkan hal yang luar biasa, buat sebagian
dari kita Al-Qur'an hanyalah merupakan objek ilmiah yang pantas utk dikotak-katik
ayatnya satu demi satu, buat sebagian lagi dari kita mungkin saja Al-Qur'an merupakan
sumber "legitimasi", dalam arti kita gunakan akal pikiran kita utk memecahkan atau
menjelaskan masalah lalu kita cari justif ikasinya dalam ayat Qur'an.
Apakah cukup al-Qur'an kita perlakukan demikian? Bukankah ia merupakan kitab
petunjuk? Sebagai kitab petunjuk berarti al-Qur'an merupakan sumber inspirasi dan
sumber bagi hidup kita. Pernahkah kita bila menghadapi masalah kita pecahkan dengan
membaca Qur'an? Sudikah kita disaat mendapat banyak rezeki kita syukuri rezeki itu
dengan membaca al-Qur'an? Maukah kita disamping membaca koran dan email tiap hari
juga mau membaca al-Qur'an setiap hari? Pernahkah kita introspeksi perjalanan hidup
kita dengan melihat kandungan ayat suci al-Qur'an sebagai "hakim"nya? Pada umur
berapa kita mulai tertarik dengan al-Qur'an dan bersedia menelaah ayat demi ayatnya?
Saya percaya karena Al-Qur'an merupakan kitab petunjuk bagi kita, maka siapapun kita
dan apapun background pendidikan kita, maka kita memiliki hak yang sama utk mengakses
kitab suci Al-Qur'an. Sudahkah kita gunakan hak kita itu dengan sebaik-baiknya?
Membaca Al-Qur'an merupakan syarat pertama untuk menjadikan kitab suci ini sebagai
petunjuk hidup kita. Bisakah kita menjadikan al-Qur'an sebagai petunjuk, namun amat
jarang kita membacanya?
Konon, Iqbal kecil dibisiki oleh Ayahnya, "Bacalah Qur'an seakan-akan ia diturunkan
untukmu". "Sejak saat itu," kata Dr. Muhammad Iqbal— cendekiawan besar asal India,
"setiap aku membaca al-Qur'an seakan-akan Al-Qur'an berbicara padaku!"
Maukah kita meningkatkan kedudukan kita, dari sekedar membaca al-Qur'an sampai
"berbicara" dengan Al-Qur'an?
Maha Benar Allah dengan Segala Firman-Nya
BAGAIMANA DENGAN SHOLAT ANDA ?
Sewaktu pulang dari suatu peperangan, Nabi S. A. W telah bermalam disuatu
tempat. Baginda bertanya:
"Siapayang hendak menjaga kemahku malam ini?"
Ammar bin Yassir dari kaum Muhajirin dan Abbad bin Basyar dari kaum Ar\sar telah
menawarkan diri masing-masing untuk mengawasi kemah Nabi S. A. W .Kedua-duanya telah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 40
ditugaskan berjaga-jaga di puncak sebuah bukit berdekatan dgn.tempat Nabi
beristirahat. Abbad berkata kepada Ammar : "Marilah bertugas bergiliran setengah hari
yang pertama, aku akan berjaga supaya engkau dapat melelapkan matamu.Kemudian
engkau berjaga supaya aku dapat melelapkan mataku." Ammar setuju, dia pun
merebahkan badannya lalu tidur dengan nyenyaknya. Sambil menjalankan tugasnya Abbad
telah mendirikan sholat.
Seorang pengintai musuh telah melihatnya lalu melepaskan anak panahnya yang
menembus badan Abbad. Melihat keadaan Abbad yang masih berdiri tegak itu, si
pengintai tadi melepaskan lagi dua anak panahnya. Abbad kemudian mencabut ketiga anak
panah tersebut lantas membangunkankan Ammar. Sementara itu, ketika melihat Ammar
bersama-sama Abbad, laskar musuh tadi melarikan diri karena menyangka ada banyak lagi
laskar-laskar Islam disitu. Melihat badan Abbad yang berdarah Ammar berkata:
"Subhanallah! Mengapa kamu lambat membangunkan aku?"
Jawab Abbad: "Di dalam Qiraatku, aku telah membaca surah al-Kahfi dan aku enggan
memendekkannya.Tetapi ketika anak panah yang ketiga melekat dibadanku, aku merasa
bimbang dengan keselamatan Rasulullah. Aku pun segera menamatkan sholatku lalu
membangunkanmu. Kalau tidak, sudah tentu aku akan menamatkan pembacaan surah al-
Kahfi sebelum ruku' meskipun aku terpaksa mati dipanah musuh itu."
Oleh karena asyik membaca al-Qur'an, Abbad tidak gentar dengan senjata musuh.
Nikmat membaca al-Qur'an menyebabkan dia lupa terhadap badannya yang sakit dan
berdarah itu.
Di zaman sekarang ini, gigitan nyamuk sudah bisa menganggu sholat kita.
Begitulah betapa lemahnya iman kita zaman sekarang ini.
DUSTA YANG MANA LAGI... ?
Pernahkah anda membaca surat Ar-Rahman? Surat ar-Rahman adalah surat ke 55
dalam urutan mushaf utsmany dan tergolong dalam surat Madaniyah serta berisikan
78 ayat. Satu hal yang menarik dari kandungan surat ar-Rahman adalah adanya
pengulangan satu ayat yang berbunyi "fabiayyi ala i rabbikuma tukadziban" (Maka ni'mat
Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?). Kalimat ini diulang berkali-kali dalam
surat ini. Apa gerangan makna kalimat tersebut?
Surat ar-Rahman bagi saya adalah surat yang memuat retorika yang amat tinggi dari
Allah. Setelah Allah menguraikan beberapa ni'mat yang dianugerahkan kepada kita, Allah
bertanya: "Maka ni'mat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?".
Menarik untuk diperhatikan bahwa Allah menggunakan kata "dusta"; bukan kata "ingkari",
"tolak" dan kata sejenisnya. Seakan-akan Allah ingin menunjukkan bahwa ni'mat yang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 41
Allah berikan kepada manusia itu tidak bisa diingakri keberadaannya oleh manusia. Yang
bisa dilakukan oleh manusia adalah mendustakannya.
Dusta berarti menyembunyikan kebenaran. Manusia sebenarnya tahu bahwa mereka telah
diberi ni'mat oleh Allah, tapi mereka menyembunyikan kebenaran itu; mereka
mendustakannya!
Bukankah kalau kita mendapat uang yang banyak, kita katakan bahwa itu akibat kerja
keras kita, kalau kita berhasil menggondol gelar Ph. D itu dikarenakan kemampuan otak
kita yang cerdas, kalau kita mendapat proyek maka kita katakan bahwa itulah akibat kita
pandai melakukan lobby. Pendek kata, semua ni'mat yang kita peroleh seakan-akan hanya
karena usaha kita saja. Tanpa sadar kita lupakan peranan Allah, kita sepelekan kehadiran
Allah pada semua keberhasilan kita dan kita dustakan bahwa sesungguhnya ni'mat itu
semuanya datang dari Allah.
Maka ni'mat Tuhan yang mana lagi yang kita dustakan! Anda telah bergelimang
kenikmatan, telah penuh pundi-pundi uang anda, telah berderet gelar di kartu nama anda,
telah berjejer mobil di garasi anda, ingatlah--baik anda dustakan atau tidak--semua
ni'mat yang anda peroleh hari ini akan ditanya oleh Allah nanti di hari kiamat!
"Sungguh kamu pasti akan ditanya pada hari itu akan ni'mat yang kamu peroleh saat ini"
(QS 102: 8)
Sudah siapkah anda menjawab serta mempertanggung jawabankannya ???
Allah berfirman : FAIN TAUDDU NI'MATALLAHI LA TUKHSUUHA
Apabila kamu menghitung nikmat Allah ( yang diberikan kepadamu ) maka engkau tidak
akan mampu (karena terlalu banyak).
Tidak patutkah anda bersyukur kepadaNYA, Mari mengucap Al khamdulillah sebagai
bagian dari rasa syukur kita
ABU BAKAR DENGAN TUKANG RAMAL
Abu Bakar mempunyai seorang hamba yang menyerahkan sebagian dari pendapatan
hariannya. Pada suatu hari hambanya itu telah membawa makanan lalu dimakan sedikit
oleh Abu Bakar. Hamba itu berkata: "Kamu selalu bertanya tentang sumber makanan yang
aku bawa tetapi hari ini kamu tidak berbuat demikian."
"Aku terlalu lapar sehingga aku lupa bertanya. Terangkan kepada ku dimana kamu
mendapat makanan ini."
Hamba: "Sebelum aku memeluk Islam aku menjadi tukang ramal. Orang-orang yang aku
ramal nasibnya kadang-kadang tidak dapat bayar uang kepadaku. Mereka berjanji akan
membayarnya apabila sudah memperoleh uang. Aku telah berjumpa dengan mereka hari
ini. Merekalah yang memberikan aku makanan ini."
Mendengar kata-kata hambanya Abu Bakar memekik : "Ah! Hampir saja kau bunuh aku."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 42
Kemudian dia coba mengeluarkan makanan yang telah ditelannya. Ada orang yang
menyarankan supaya dia mengisi perutnya dengan air dan kemudian memuntahkan
makanan yang ditelannya tadi. Saran ini diterima dan dilaksanakannya sehingga makanan
itu dimuntah keluar.
Kata orang yang mengamati : "Semoga Allah memberikan rahmat atas mu. Kamu telah
bersusah payah karena makanan yang sedikit.”
Kepada orang itu Abu Bakar menjawab: "Aku sudah pasti memaksanya keluar walaupun
dengan berbuat demikian aku mungkin kehilangan nyawaku sendiri. Aku mendengar Nabi
berkata : "Badan yang tumbuh subur dengan makanan haram akan merasakan api neraka."
Oleh karena itulah maka aku memaksa makanan itu keluar takut kalau-kalau ia
menyuburkan badanku."
Abu Bakar sangat teliti tentang haram halalnya makanan yang dimakannya.
Jangan mendapatkan harta melalui jalan yang haram, Jangan gunakan harta yang haram
bagi diri sendiri apalagi untuk orang lain.
Kelak diyaumil akhir akan ditanya 11 Dari mana kamu peroleh hartamu dan kemana kau
belanjakan 11
ISTIGHFAR
Untuk melakukan ibadah terkadang kita merasa dibatasi sesuatu yang seharusnya
tidaklah layak dikatakan sebagai pembatas namun kita lebih sering menggunakannya
sebagai alasan untuk tidak dapatnya beribadah secara maksimal.
Mari kita tengok sekilas perjalanan kita, Pada Jam kerja, banyak dari kita yang tidak bisa
Sholat Dhuha karena tidak semua kantor atau perusahaan menyediakan musholla dan
mengizinkan waktu sholat dhuha. Pada Jam Istirahat, kita tidak bisa sholat Dhuhur dan
berdzikir lama-lama karena waktunya terbagi untuk makan ( bagi yg tdk puasa ) atau
kepentingan yang lain.
Sekilas, seakan ibadah selalu membutuhkan waktu dan tempat tertentu dan apabila
kita tidak bisa menemukan salah satunya maka lepaslah kesempatan beribadah itu,
Apakah selalu demikian ? Jawabnya TIDAK dan sekali lagi TIDAK.
Suatu usaha yang perlu kita kembangkan adalah memanfaatkan waktu untuk
beribadah semaksimal mungkin dan kali ini pilihan saya adalah : selalu membaca
ISTIGHFAR baik terucap ataupun dalam hati. Bacaan ini tidak bisa dibatasi oleh situasi
kerja bahkan oleh tempat dan waktu. Mengapa Istighfar ?
Karena saya masih punya banyak dosa sekaligus ingat bahwa Junjungan kita Baginda Rosul
S. A. W yang sudah Ma'sum dan dijamin oleh Allah diampuni dosa-dosanya membaca 70
kali istighfar dalam tiap harinya, apalagi saya yang tidak ada jaminan.
Bila membaca istighfar ini anda anggap baik dan sependapat dengan saya bahwa
tidak bisa dibatasi oleh tempat dan waktu Mengapa tidak anda lakukan ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 43
Bagaimana kalau mulai besok kita bersama-sama selalu membaca ISTIGHFAR selama
mata kita belum tidur pada setiap kesempatan.
Cukup kita lakukan 1 hari saja dan bila anda tahu manfaatnya, selanjutnya terserah anda.
BERSEDEKAH
Dari Abu Hurairah r.a. dari Nabi S. A. W beliau bersabda: "Menguap itu dari Syaitan.
Maka apabila seseorang di antara kamu menguap, hendaklah ditahannya sedapat mungkin.
Sesungguhnya jika seseorang di antara kamu mengatakan "ha" lantaran menguap,
tertawalah syaitan." [Bukhari].
Hadis dari Abu Hurairah r.a: Diriwayatkan daripada Nabi S. A. W katanya: Seorang
lelaki berkata: Aku akan memberikan sedekah pada malam ini. Lalu dia keluar membawa
sedekahnya dan meletakkannya di tangan seorang perempuan yang berzina yaitu pelacur.
Keesokannya orang banyak memperbincangkan mengenai perempuan tersebut yang telah
diberikan sedekah pada malam tadi. Lelaki itu berkata: Wahai Tuhanku! Hanya buatMu
segala puji-pujian! Sedekahku telah aku berikan kepada wanita yang berzina. Aku akan
bersedekah lagi, lalu dia keluar membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan orang
kaya. Keesokan harinya orang banyak memperbincangkan mengenai seorang kaya yang
telah diberikan sedekah. Lelaki itu berkata: Wahai Tuhanku! Hanya buatMu segala puji-
pujian. Sedekahku telah aku berikan kepada seorang yang kaya. Aku akan bersedekah
lagi, lantas dia keluar dengan membawa sedekah dan meletakkannya di tangan seorang
pencuri. Esoknya orang banyak mulai bercakap-cakap mengenai seorang pencuri telah
diberikan sedekah. Dia berkata: Wahai Tuhanku! Hanya buatMu segala puji-pujian!
Sedekahku telah aku berikan kepada seorang perempuan zina, pada orang kaya dan pada
pencuri. Lalu dia didatangi seseorang dan dikatakan kepadanya: Sedekahmu benar-benar
telah diterima. Boleh jadi perempuan zina itu berhenti dari berzina karena sedekahmu.
Orang kaya itu pula dapat mengambil pelajaran dan mau membelanjakan sebagian dari
harta yang telah dianugerahkan oleh Allah kepadanya dan mungkin juga pencuri itu akan
berhenti dari mencuri karena sedekahmu itu. [Bukhari/Muslim]
Dalam sebuah hadits disebutkan, yang artinya : Janganlah kamu malu bersedekah
walaupun setengah biji korma yang dapat kamu sedekahkan.
Akhirnya Marilah kita memperbanyak Sedekah Meskipun sedikit namun ikhlas
UNTUK KITA RENUNGKAN
Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan didalam batin
Tengoklah kedalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat 2X
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...
18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 44
Kita mesti berjuang, memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada disini, didalam jiwa ini
Berusahala agar Dia tersenyum 2X
Masih kuingat bait syair sebuah lagu Ebiet yang terkadang masih aku senandungkan
entah mengapa kali ini aku ingin merenungkan dan mencoba mengkaji makna yang tersirat
ataupun tersurat dalam lagu tersebut dalam aktif itas keseharianku.
Kita mesti telanjang karena aku harus mandi setelah bangun tidur untuk melakukan
sholat subuh yang tentunya harus benar2 bersih namun apa yang sering aku lakukan
adalah hanya berwudhu untuk melakukan sholat Subuh adapun mandinya menjelang
berangkat kerja dengan harapan badan lebih Fresh, jangankan untuk suci di dalam bathin
sementara suci lahirpun belum bisa aku laksanakan belum lagi ketika aku angkat tanganku
bertakbiratul ihram aku telah berniat untuk sholat dilanjutkan dengan do 'a if titah yang
didalamnya kuucapkan INNA SHOLATI WANUSUKI... dan seterusnya LILLAHI ROBBIL
"ALAMIIN yang bermakna Sholatku hanya karena Allah tidak lain itu hanyalah bagian
dari gerakan mulutku namun hati dan pikiranku kemana-mana, aku ingat sarapanku belum
tersedia, aku harus pergi kerja lebih awal agar tidak terlambat dan lain sebagainya.
Setelah salam aku berdo'a : Robbana atina fiddunya khahasa wafil akhiroti
Khasanah... dan seterusnya yang tidak lain adalah do'a sapu jagat yang intinya meminta
kebaikan dunia dan akhirat, cobalah anda pikir patutkah Aku memohon kepada Allah yang
sedemikian besar sementara aku sholat tanpa mandi dan masih berpikir macam2 dalam
sholatku.
Aku berangkat kerja seiring dengan do'a Bismillahi Tawakkaltualallah, ditengah
perjalanan lalu lintas macet karena salah satu mobil menyerobot dan terjepit diantara
mobil- mobil yang lain dalam hatiku bergumam betapa egoisnya supir mobil tersebut tidak
pernah memikirkan kepentingan orang lain seakan aku selalu mendahulukan kepentingan
orang lain daripada kepentinganku sendiri.
Di kantor kulihat atasanku sedang kebingungan di depan Computer dan selalu
bertanya pada Clerknya Cara menjalankan Microsoft Office dalam hatiku berkata ah
ternyata bener juga kata orang bahwa dia jadi atasanku karena ada KKN habisnya pakai
Microsoft Off ice saja nggak bisa, tak lama kemudian anak buahku datang menyerahkan
data untuk bahan presentasiku yang kutolak karena cara mendapatkan datanya salah,
sekali lagi bergumam dalam hatiku apa saja yang dipelajari waktu sekolahnya toh dia
lulusan dari sekolah terkenal dan nilai rata2 nya lebih tinggi dariku tapi kenapa sebodoh
itu.
Sepintas terlihat ada pegawai wanita yang baru yang menarik perhatianku cantik, tinggi
semampai tapi sayangnya kalau berjalan sedikit miring. Ah... . malu rasanya dengan lagu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 45
yang aku nyanyikan, selalunya kulihat kekurangan orang lain ada dimataku namun DEBU
dihatiku tak pernah aku bersihkan.
Kita mesti berjuang memerangi diri bercermin dan banyaklah bercermin.Aku
sepertinya lupa bahwa yang aku perangi selama ini adalah kemalasan untuk membaca
buku2 ilmu pengetahuan yang bisa menghambat karirku dalam bekerja selain itu dengan
penuh semangat aku perangi kemiskinan demi meningkatkan status sosial, memeras otak
hanya untuk mencari jalan agar mendapat tambahan penghasilan padahal terkadang aku
ingat sebuah kisah sahabat Rosulullah S. A. W yang bertanya sesaat setelah peperangan
Badar, ya Rosulullah adakah perang yang lebih dahsyat dari perang badar ini, Jihaadun
Nafs Jawab Rosulullah yaitu perang melawan hawa nafsu.
Beginilah aku yang lebih pandai berucap dan berkhotbah ketimbang melakukannya.
Kalau masalah bercermin aku tidak pernah lupa seharipun apalagi kalau akan keluar
rumah, kulihat wajahku, dandananku tak lupa kusemprotkan parfum kebanggaanku dan
dengan percaya diri aku keluar rumah. Aku juga bercermin kepada kawanku, tetanggaku,
keluargaku tentang apa yang telah dia lakukan sehingga mereka berhasil menduduki
jabatan yang tinggi, kekayaan yang berlimpah hingga tak perlu khawatir tentang anak
keturunanya, jeleknya aku jarang kalau tidak boleh dikatakan tidak pernah bercermin
kepada saudaraku yang senantiasa beribadah kepada Allah, yang selalu mensyukuri apa
yang dia miliki, lebih miskin dariku namun bersedekah jauh melebihi aku padahal aku
pernah mendengar bahwa lihatlah kebawah tentang harta dan lihatlah keatas mengenai
ilmu demikian juga ketika aku mendengar Ayat Allah dibacakan " Lainsyakartum La
azidannakum Walainkafartum Inna Adzaabi Lasadiid " dan ditutup dengan shodaqollohul
adhim aku hafal tentang arti Ayat Allah yaitu barangsiapa yang bersyukur atas nikmatKU
maka akan kutambah nikmat itu dan barangsiapa yang ingkar sesungguhnya siksaKU
amatlah pedih kemudian ditutup dengan maha benar Allah dengan segala FirmanNya dan
semua itu berlalu begitu saja di telingaku.
Ya Allah dimanakah tempatku setelah Engkau perhitungkan amal dan dosaku.
Allah ada didalam jiwa ini adalah kalimat puistis yang sering kudendangkan tatkala
aku lagi menghadapi masalah atau menerima musibah tak lupa kusertakan kalimat
selanjutnya Allah akan membantu hambaNya yang berusaha tidak lain hanyalah demi
untuk memotivasi keyakinanku untuk menghadapi dan menyelesaikan masalah, tidak
demikian halnya tatkala aku lagi Happy seakan kalimat2 tersebut tak pernah aku
mendengarnya bagaimana tidak, aku bisa berkata bohong untuk menolak permintaan
shodaqoh untuk masjid, aku dengan leluasa membawa alat tulis kantor ke rumah untuk
kepentingan pribadi semuanya seakan Allah tidak ada dalam jiwaku dan tiba2 ada ketika
aku butuh pertolongannya.
Ya Allah berilah aku petunjuk karena hanya dariMUIah petunjuk itu datang. Dalam
kebodohanku aku masih yakin bahwa Allah akan tersenyum kepadaku meski aku tak tahu
kapan. Siapakah Aku ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 46
Aku bisa saja sang penulis, yang membaca atau siapa saja yang masih suka menonjolkan
Akunya.
Untuk kita renungkan
BERCERMIN DIRI
Dalam keseharian kehidupan kita, begitu sangat sering dan nikmatnya ketika kita
bercermin. Tidak pernah bosan barang sekalipun padahal wajah yang kita tatap itu-itu
juga, aneh bukan?! Bahkan hampir pada setiap kesempatan yang memungkinkan kita selalu
menyempatkan diri untuk bercermin. Mengapa demikian? Sebabnya kurang lebih karena
kita ingin selalu berpenampilan baik, bahkan sempurna. Kita sangat tidak ingin
berpenampilan mengecewakan, apalagi kusut dan acak-acakan tak karuan.
Sebabnya penampilan kita adalah juga cermin pribadi kita. Orang yang necis, rapih,
dan bersih maka pribadinya lebih memungkinkan untuk bersih dan rapih pula. Sebaliknya
orang yang penampilannya kucel, kumal, dan acak-acakan maka kurang lebih seperti itulah
pribadinya.
Tentu saja penampilan yang necis dan rapih itu menjadi kebaikan sepanjang niat dan
caranya benar. Niat agar orang lain tidak terganggu dan terkecewakan, niat agar orang
lain tidak berprasangka buruk, atau juga niat agar orang lain senang dan nyaman dengan
penampilan kita.
Dan ALLOH suka dengan penampilan yang indah dan rapih sebagaimana sabda Nabi
Muhammad S. A. W , "Innallaha jamiilun yuhibbul jamaal", "Sesungguhnya ALLOH itu indah
dan menyukai keindahan". Yang harus dihindari adalah niat agar orang lain terpesona,
tergiur, yang berujung orang lain menjadi terkecoh, bahkan kemudian menjadi tergelincir
baik hati atau napsunya, naudzhubillah. Tapi harap diketahui, bahwa selama ini kita baru
sibuk bercermin 'topeng' belaka. Topeng 'make up', seragam, jas, dasi, sorban, atau
'asesoris' lainnya,. Sungguh, kita baru sibuk dengan topeng, namun tanpa disadari kita
sudah ditipu dan diperbudak oleh topeng buatan sendiri. Kita sangat ingin orang lain
menganggap diri ini lebih dari kenyataan yang sebenarnya. Ingin tampak lebih pandai,
lebih gagah, lebih cantik, lebih kaya, lebih sholeh, lebih suci dan aneka kelebihan lainnya.
Yang padaakhirnya selain harus bersusah payah agar 'topeng' ini tetap melekat, kita pun
akan dilanda tegang dan was-was takut 'topeng' kita terbuka, yang berakibat orang tahu
siapa kita yang 'aslinya'. Tentu saja tindakan tersebut, tidak sepenuhnya salah. Karena
membeberkan aib diri yang telah ditutupi ALLOH selama ini, adalah perbuatan salah.
Yang terpenting adalah diri kita jangan sampai terlena dan tertipu oleh topeng sendiri,
sehingga kita tidak mengenal diri yang sebenarnya, terkecoh oleh penampilan luar. Oleh
karena itu marilah kita jadikan saat bercermin tidak hanya 'topeng' yang kita amat-
amati, tapi yang terpenting adalah bagaimana isinya, yaitu diri kita sendiri.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 47
Mulailah amati wajah kita seraya bertanya, "Apakah wajah ini yang kelak akan
bercahaya bersinar indah di surga sana ataukah wajah ini yang akan hangus legam
terbakar dalam bara jahannam?"
Lalu tatap mata kita, seraya bertanya, "Apakah mata ini yang kelak dapat menatap penuh
kelezatan dan kerinduan, menatap ALLOH Yang Mahaagung, menatap keindahan surga,
menatap Rasulullah, menatap para Nabi, menatap kekasih-kekasih ALLOH kelak? Ataukah
mata ini yang akan terbeliak, melotot, menganga, terburai, meleleh ditusuk baja
membara? Akankah mata terlibat maksiat ini akan menyelamatkan? Wahai mata apa
gerangan yang kau tatap selama ini?"
Lalu tataplah mulut ini, "Apakah mulut ini yang di akhir hayat nanti dapat menyebut
kalimat thoyibah, 'laillahailallah', ataukah akan menjadi mulut berbusa yang akan
menjulur dan di akherat akan memakan buah zakun yang getir menghanguskan dan
menghancurkan setiap usus serta menjadi peminum lahar dan nanah? Saking terlalu
banyaknya dusta, ghibah, dan fitnah serta orang yang terluka dengan mulut kita ini!"
"Wahai mulut apa gerangan yang kau ucapkan? Wahai mulut yang malang betapa
banyak dusta yang engkau ucapkan.
Betapa banyak hati-hati yang remuk dengan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata manis semanis madu palsu yang engkau ucapkan untuk menipu
beberapa orang? Betapa jarangnya engkau jujur? Betapa jarangnya engkau menyebut
nama ALLOH dengan tulus? Betapa jarangnya engkau syahdu memohon agar ALLOH
mengampuni?" Lalu tataplah diri kita tanyalah, "Hai kamu ini anak sholeh atau anak
durjana, apa saja yang telah kamu peras dari orang tuamu selama ini dan apa yang telah
engkau berikan? Selain menyakiti, membebani, dan menyusahkannya. Tidak tahukah
engkau betapa sesungguhnya engkau adalah makhluk tiada tahu balas budi!
"Wahai tubuh, apakah engkau yang kelak akan penuh cahaya, bersinar, bersukacita,
bercengkrama di surga atau tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih di dalam
lahar membara jahannam terasang tanpa ampun derita tiada akhir"
"Wahai tubuh, berapa banyak masiat yang engkau lakukan? Berapa banyak orang-orang
yang engkau dzhalimi dengan tubuhmu? Berapa banyak hamba-hamba ALLOH yang lemah
yang engkau tindas dengan kekuatanmu? Berapa banyak perindu pertolonganmu yang
engkau acuhkan tanpa peduli padahal engkau mampu? Berapa pula hak-hak yang engkau
napas?"
"Wahai tubuh, seperti apa gerangan isi hatimu?Apakah tubuhmu sebagus kata-
katamu atau malah sekelam daki-daki yang melekat di tubuhmu? Apakah hatimu segagah
ototmu atau selemah atau selemah daun-daun yang mudah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu atau malah sebusuk kotoran-kotaranmu?"
Lalu ingatlah amal-amal kita, "Hai tubuh apakah kau ini makhluk mulia atau menjijikan,
berapa banyak aib-aib nista yang engkau sembunyikan dibalik penampilanmu ini?" "Apakah
engkau ini dermawan atau sipelit yang menyebalkan?" Berapa banyak uang yang engkau
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 48
nafkahkan dan bandingkan dengan yang engkau gunakan untuk selera rendah hawa
nafsumu".
"Apakah engkau ini sholeh atau sholehah seperti yang engkau tampakkan?
Khusukkah shalatmu, dzikirmu, doamu, .ikhlaskah engkau lakukan semua itu?
Jujurlah hai tubuh yang malang! Ataukah menjadi makhluk riya tukang pamer!"
Sungguh betapa beda antara yang nampak di cermin dengan apa yang tersembunyi,
betapa aku telah tertipu oleh topeng? Betapa yang kulihat selama ini hanyalah topeng,
hanyalah seonggok sampah busuk yang terbungkus topeng-topeng duniawi"
Wahai sahabat-sahabat sekalian, sesungguhnya saat bercermin adalah saat yang tepat
agar kita dapat mengenal dan menangisi diri ini.
4 PERKARA SEBELUM TIDUR
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum
melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh ...
"Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah... . Bagaimanaaku dapat melaksanakan empat perkara seketika?"
Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-
akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu
telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"
Sekian untuk ingatan kita bersama.
KEIKHLASAN
Mereka yang bertindak akan musnah, kecuali mereka yang menyembah Allah
Mereka yang menyembah Allah akan musnah, kecuali merekayang mengetahui Allah
Mereka yang mengetahui Allah akan musnah, kecuali mereka yang jujur
Mereka yang jujur akan musnah, kecuali mereka yang tulus
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 49
Mereka yang tulus akan musnah, kecuali mereka yang waspada
Mereka yang waspada akan musnah, kecuali mereka yang memiliki keyakinan
dan mereka yang memiliki keyakinan adalah yang bersifat luhur.
Allah menggambarkannya dengan indah dalam ayatnya surah 15: 99
" Sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu (waktu kematian) yang diyakini "
TIPU DAYA SYETAN
Ada kaidah bahwa sesuatu yang tidak terlihat tidak lantas disebut tidak ada. Contoh
sederhananya adalah elektron, udara, jin. Seorang Profesor elektro pun pasti belum
pernah melihat elektron dengan kasat mata, atau melihat arus listrik yang mengalir pada
kabel. Bila tidak percaya pegang saja kabel listrik kalau tidak kabel itu "menggigit" alias
nyetrum. Tapi jangan coba-coba mengetesnya sendiri pokonya percaya saja. Udara juga
kita pasti tidak dapat melihatnya. Yang terlihat hanyalah gerakan benda-benda yang
terhempas oleh udara contohnya dedaunan yang bergoyang terhempas udara. Begitu juga
jin. ban untuk masalah jin ini, walaupun tidak terlihat dia pasti ada. Jin itu sendiri ada
yang muslim dan ada yang kafir, ban yang mengajak kejahatan itu disebut dengan syetan
dan nenek moyangnya adalah iblis laknatulloh.
Mengapa kita harus percaya bahwa sesuatu yang tidak terlihat belum tentu tidak
ada? Itu karena manusia sendiri diciptakan sempurna oleh Alloh. Manusia diciptakan
dengan keterbatasan, bengan keterbatasannya itu sesungguhnya itu adalah rahmat bagi
manusia itu sendiri. Manusia diciptakan dengan kemampuan melihat pergerakan benda
yang kecepatannya terbatas. Juga manusia diciptakan dengan kemampuan mendengar
yang terbatas. Coba kita lihat baling-baling peS.A.W at, pasti bila putaran baling-baling
itu kecepatannya makin tinggi maka tidak akan kelihatan anak baling-baling tersebut.
Coba kita bisa mendengar semua frekuensi suara bisa stress jadinya bila setiap hari
mendengar suara kelelawar, suara gelombang radio atau suara semut. Maha suci Alloh
yang telah menciptakan keterbatasan pada diri manusia.
Manusia diciptakan dari tanah/sari pati tanah. Tapi bukan berarti kalau kita
ditimpuk oleh tanah langsung bersenyawa, hasilnya yang pasti adalah benjol. Begitu juga
dengan jin yang diciptakan dari panas api dan itu tidak berati jin tidak bisa meraskan
panasnya api (neraka).
Menurut sejarahnya iblis/syetan selalu akan berusaha membuat manusia menyimpang
dari jalan yang lurus. Dan itu dilakukan dalam ukuran detik atau bahkan bila ada yang
lebih kecil dari detik maka begitu gencarlah syetan berusaha menyesatkan manusia.
Kita yang tidak bisa melihat jin kafir/syetan suka terlena akan godaan syetan ini.
Kita suka tidak sadar bahwa mereka selalu mengintai dan menyesatkan manusia seperti
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 50
halnya aliran darah dalam tubuh manusia yang terus bersirkulasi begitu juga syetan,
terus menyesatkan manusia tanpa henti.
Oleh sebab itu yakini sesungguhnya kita sedang berperang antara manusia dengan
syetan. Dan syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia walaupun tidak terlihat mata.
Dan alangkah aneh kita manusia tetapi tidak tahu atau tidak awas siapa musuh kita,
bagaimana musuh kita.
Syetan itu bekerja sama antara syetan dari golongan jin dengan syetan dari
golongan manusia. Contohnya adalah: melalui desainer pakaian syetan membisik-bisikan
agar si desainer menghasilkan desain pakaian yang mini-mini yang membuka aurat. Juga
syetan memberikan ide-ide kepada para pembuat iklan untuk membuat iklan yang
menghasilkan kesan mesum dan juga para penggubah lagu juga dibisik-bisiki supaya
menghasilkan lagu yang mengundang syahwat. Kesemuanya bermuara kepada melalaikan
untuk mengingat Alloh! Bila melihat sinetron jaman sekarang, pasti bapak-bapak/ibu-ibu
juga anak laki-laki/perempuan suka nonton sinetron bukan karena jalan ceritanya yang
bagus tapi cenderung karena pemainnya yang muda-muda cantik-cantik dan ganteng-
ganteng. Dan ini tanpa disadari bisa menjadi sumber ketidak harmonisan rumah tangga.
Coba saja lihat "habis lihat sinetron dengan pemainnya wanita-wanita cantik lalu setelah
itu lihat wajah istri sendiri", pasti akan kelihatan lebih tua. Karena apa karena barusan
melihat wanita-wanita muda dan cantik disinetron. Begitu juga dengan ibu-ibu "habis lihat
pemain yang muda gagah" lalu lihat suami wah koq kelihatan sudsh tua sekali. Itulah
cara-cara syetan memalingkan manusia melalui berbagai cara agar kehidupan manusia
penuh dengan perpecahan dan jauh dari mengingat Alloh.
Coba jalan-jalan ke Mali, dimana ada di Mali itu sesuatu yang bisa mengingatkan kita
kepada Alloh. Suaran adzan / lantunan
Al-Qur'an tidak terdengar, sholat pun bisa jadi lewat begitu saja.
Begitu juga halnya dengan pacaran. Bila ada yang berkata "Aku cinta padamu"...
padahal arti sebenarnya adalah "Aku nafsu sama kamu". Kenapa? Karena cinta itu
sejatinya setelah memasuki jenjang perkawinan. Sebelum pernikahan yang ada hanyalah
nafsu. Untuk itu berhati-hatilah antara pergaulan muda-mudi jangan sampai tergelincir
kepada zina.
Dalam upaya kita berbuat kebaikan juga selalu berusaha syetan itu menyusup,
misalnya ketika berbuat baik ditiup-tiupkan perasaan riya' atau ketika baca Al-Qur'an
dibagus-baguskan supaya orang lain memuji kita.
Oleh sebab itu yakinlah bahwa syetan itu ada dan selalu berusaha menggelincirkan
manusia kepada maksiat dan jauh dari mengingat Alloh.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 5 1
Ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan godaan syetan, antara lain
adalah memohon perlindungan kepada Alloh agar diselamatkan dari godaan syetan, sebab
syetan itu sendiri mutlak berada dalam genggaman Alloh.
Jangan jadikan rumah kita menjadi sarang syetan. Caranya adalah hindari barang-
barang yang bisa menarik syetan untuk dijadikan tempat bersarang. Contoh: jangan ada
patung, lukisan makhluk hidup, jangan ada tempat-tempat kotor, lembab, bau dan tidak
terawat. Jangan pelihara anjing - Bagi yang punya anjing kasihkan saja sama orang lain
yang non muslim karena anjing itu bisa menahan malaikat rahmat memasuki rumah kita,
kalau untuk penjaga pakai saja alarm atau sewa satpam. Buat juga kamar atau rumah itu
suasananya bisa mengingat Alloh. kalau perlu pajang kain kafan di kamar. Hati-hati
dengan barang-barang elektronik seperti Komputer, TV, VCD, dll karena barang -barang
itu juga bisa dijadikan alat perusak iman kita oleh syetan.
Disamping menjaga lingkungan dari kemungkinan dijadikannya sarang syetan maka
diri kitapun harus dijaga dengan dzikir kepada Alloh baik diwaktu pagi atau petang dan
juga sebelum tidur. Beberapa contoh yang dapat dilakukan adalah berwudhu sebelum
tidur, membaca do'a sebelum tidur, juga baca ayat kursi atau baca lafadz : Laa ilaaha
illallohu wahdahu Laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa
'alaa kulli syai'in qodiir sebanyak 100 kali (kalau bisa) atau baca doa-doa yang mashyur
(Dzikir Al Ma'tsurat misalnya ).
Dan sebagai salah satu bentuk pertahanan yang harus selalu kita lakukan bagi
keluarga/anak-anak kita atau saudara-saudara kita adalah berdo'a kepada Alloh yang
menguasai segala makhluk agar terlindung dari godaan syetan.
Semoga kita semua dapat diselamatkan dan dilindugi oleh Alloh dari godaan syetan
dan iblis yang terkutuk. Aamiin.
"SISI LAIN" PERTOLONGAN ALLOH
Karunia pertolongan ALLOH Azza wa Jalla terkadang “def inisi"-nya tidak mesti sama
dengan apa yang terpikir dalam benak dan terbetik dalam untaian harapan kita. Bisa jadi
apa yang kita artikan dan kita dambakan lewat doa ataupun cetusan hati itu berupa ‘A',
ternyata yang datang berbentuk ‘B'. Sayangnya, kita kerapkali tidak menyadarinya. Kita
anggap bahwa ALLOH tidak menolong kendati sudah ‘habis-habisan' berdoa.
Akan tetapi, bagi orang yang sudah memiliki makifat, tentulah tidak akan atau
setidaknya tidak akan berlama-lama terjebak dalam buruk sangka seperti itu. Dia akan
diberi kesanggupan oleh ALLOH untuk dapat menangkap hikmah dibalik setiap kejadian.
Dan oleh karena itu, cepat atau lambat akan segera disadarinya bahwa ALLOH Azza wa
Jalla sama sekali tidak akan pernah lalai dalam mengurus hamba-Nya dan tidak akan
pernah lupa untuk mengabulkna doa-doanya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 52
Ketika suatu waktu kita ingin pertolongan ALLOH dan ternyata pertolongan itu
belum datang juga seperti yang kita inginkan, namun kita tetap bisa berdoa dan shalat
tahajud, maka itu pun harus membuat kita puas. Mengapa? Sebab, karunia ALLOH tidak
harus berbentuk material seperti yang kita inginkan. Kita bisa berdoa, kita bisa tahajud,
dan kita bisa tetap bersungguh-sungguh dalam meminta, itu pun merupakan karunia
besar. Bahkan bisa jadi lebih besar daripada apa yang yang kita minta, baik berupa uang
ataupun aneka bentuk pertolongan lainnya.
Ketika kita diuji dengan lilitan hutang, misalnya, lantas kita setiap malam menangis
dan berdoa, "Ya, ALLOH. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Mahakaya. Jagat raya alam
semesta ini sungguh milik-Mu. Bayangkanlah hutangku, ya Rabb." Akan tetapi, ketika
ternyata hutang-hutang itu tak bisa terbayarkan juga, maka bukanlah itu berarti doa kita
tidak dikabulkan-Nya. Sesungguhnya, kesanggupan kita untuk bangun setiap malam dan
memanjatkan doa dengan penuh harap, ini pun karunia ALLOH yang amat besar. Apa sih
artinya hutang bagi ALLOH yang Mahakaya? Mungkin dengan hutang itu ALLOH justru
sedang menjerat seorang hamba-Nya agar semakin dekat kepada-Nya.
''Ya, ALLOH. Usahaku saat ini sedang macet. Tolonglah, ya ALLOH. Bukanlah Engkau
Mahakaya, Pemiliki segalanya?" Subhanallah. Bukankah sangat jarang kata-kata seperti
ini terucap dari lisan seseorang ketika dia sedang dalam keadaan makmur? Sungguh mahal
kata-kata makrifat seperti itu, yang bisa jadi terlontar dari lisan kita justru tatkala kita
sedang dalam kesusahan. Nah, siapa tahu itu merupakan karunia yang lebih besar
daripada dilapangkan seketika oleh ALLOH.
Jadi, kita terus-menerus memohon, menghiba-hiba, dan dengan sekuat tenaga
memaksakan diri mendekat kepada ALLOH, itu pun adalah karunia ALLOH yang lebih
besar dari pada yang kita mintakan dalam doa.
Anda datang menghadiri pengajian di majlis taklim karena suatu kesulitan dan
kesempatan yang tengah di hadapi, lalu anda dengarkan ceramah sang mubaligh; itu lebih
baik daripada doa yang kita minta. Karena dengan cara ini mungkin lebih banyak yang
terselesaikan daripada satu penyelesaian masalah yang kita mintakan dalam doa.
Anda minta dimudahkan urusan oleh ALLOH tetapi malah diberi ilmu; bisa jadi itu lebih
manfaat daripada kemudahan urusan yang anda cari. Karena, dengan ilmu justru lebih
banyak urusan yang bisa terselesaikan. Demikian juga bila anda sedang mempunyai
masalah dengan tetangga atau orang tua, tetapi Anda telah datang kepada ulama untuk
menuntut ilmu; itu ‘kan merupakan masalah yang dapat membuat kita menjadi lebih baik.
Walhasil, janganlah takut oleh suatu masalah karena pertolongan ALLOH itu teramat
dekat. Dan bentuknya yang mahal adalah ketika kita berubah menjadi semakin taat
kepada ALLOH. Sekali lagi, semua itu adalah karunia yang jauh lebih besar daripada yang
kita minta.
KAPANKAH TIBA PERTOLONGAN ALLOH?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 53
Kapankah pertolongan ALLOH akan tiba? Begitu banyak yang selalu menanti dan
mengharap pertolongan ALLOH. Ada yang sabar, ada yang tidak sabar. Ada yang yakin
bahwa ALLOH akan menolong, ada juga yang ragu-ragu. Ada yang menikmati saat-saat
menanti pertolongan ALLOH, namun tak sedikit yang sengsara.
Akan tetapi, bagi orang-orang yang telah mengetahui ilmunya, yakin benar bahwa
ALLOH adalah Dzat yang sama sekali tidak pernah bohong terhadap apa yang Dia
janjikan. ALLOH adalah Dzat yang sekali-kali tidak pernah salah perhitungn sedikitpun
juga atas segala takdir dan ketentuan- Nya. Pasti tidak akan meleset, pasti tidak akan
mengecewakan! Hanya, perkara bentuk ataupun waktunya, masya ALLOH, itu sama sekali
bukan urusan kita.
Bukankah untuk itu ALLOH Azza wa Jalla telah menebar janji dan jaminan-Nya lewat Al
Quran Al Karim? Simaklah firman-Nya yang sungguh Mahabenar ini, 'Sesungguhnya Kami
menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada
hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat)." [Q.S. Al Mukmim (40):51J. "...Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang yang beriman." [Q.S. Ar Ruum (30):47].
Ada sebuah keluarga yang selalu di rundung ujian oleh ALLOH. Kedua suami istri ini
ditakdirkan menderita suatu penyakit. Sang suami diuji dengan sakit yang
berkepenajangan; sekali jatuh sakit dia harus berbaring selama dua hingga tiga tahun.
Isterinya pun ternyata harus mendapat ujian sakit pula. Hal ini kerapkali menimpa
keduanya semenjak awal berumah tangga. Akan tetapi, alhamdulillah keluarga ini benar-
benar beriman.
Sampai suatu saat sang isteri ditakdirkan oleh ALLOH mengandung, namun sayang
kehamilannya ini pun merupakan satu batu ujian tersendiri: ia hamil anggur. Dokter
menyarankan agar kandungannya harus segera dibersihkan. Kalau tidak akan menambah
masalah baru bagi kesehatannya. Berapa biayanya? Subhanallah, untuk membersihkannya
saja dibutuhkan biaya tak kurang dari empat ratus ribu rupiah. Jelas, keluarga yang
memang hidup pas-pasan ini tidak mampu menanggung biaya sebesar itu.
Keduanya pun hanya bisa menjerit kepada ALLOH mengadukan semua ini. "Ya
ALLOH. Sungguh Engkau Mahatahu keadaan kami. Engkau Mahatahu kami miskin harta.
Kini Engkau uji kami dengan kejadian seperti ini. Hanya Engkaulah yang mampu menolong
dan melapangkan kesempitan hamba-hamba-Mu," rintihnya.
Begitulah karena ketidakmampuannya menyediakan biaya pengobatan, sang istri hanya
bisa berbaring lesu ditempat tidur.
Hingga akhirnya turunlah pertolongan dari ALLOH yang Maharahman, yang
syariatnya ternyata berupa sakit thypus! Panas! Panas sekujur tubuhnya, panas
kepalanya, panas perutnya! Akibatnya, terjadilah keguguran. Dan dokter yang
memeriksanya kemudian, menyatakan bahwa kandungannya kini telah bersih, sehingga
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 54
tidak perlu lagi diadakan pembersihan kandungan sebagaimana yang telah disarankannya
tempo hari. Allahu Akbar!
Pertolongan ALLOH memang tidak mesti sebentuk dengan apa yang kita duga dan
harapkan. Kita jangan terperdaya oleh syetan yang menganggap ALLOH tidak menolong
kita, padahal pertolongan ALLOH ternyata sudah datang. Hanya karena beda bentuk
saja.
ALLOH pasti sangat memperhatikan keadaan kita jauh lebih bear daripada perhatian kita
terhadap diri sendiri. Betapa tidak! Karena, Dia-lah yang merancang tubuh kitadengan
detail, sedangkankita tidak tahu apa-apa tentang diri ini. Lantas apalagi yang perlu kita
kita ragukan dalam hidup ini tentang jaminan dan jamuan dari ALLOH Azza wa Jalla.
Hanya orang-orang malang yang ragu-ragu terhadap janji ALLOH. Padahal keraguan
tidak mendatangkan apapun, selain mendatangkan kesengsaraan! Yakin ataupun tidak
yakin tetap saja ketentuan ALLOHakan menimpa kita. Hanya dengan keyakinan yang
mantapah ketentuan ALLOH akan berubah menjadi ladang nikmat apapun yang terjadi.
Akan tetapi, kalau kita hadapi kejadian dalam hidup ini dengan buruk sangka terhadap
pertolongan ALLOH, maka kita sudah sengsara duluan menghadapinya, bhkan terhalang
juga pertolongan ALLOH itu karena keburuksangkaan kita terhadapnya.
Oleh sebab itu, jangan sekali-kali mimpi hidup enak tanpa ujian dari ALLOH karena
bagaimanapun ujian itu sendiri merupakan konsekuensi logis dari keberimanan kita.
Sejauh kita yakin bahwa ujian merupakan suatu jalan bagi diangkatnya derajat keimanan
kita, insya ALLOH semua ini akan menjadi ladang nikmat. Karena, toh tidak bisa diragukan
lagi bahwa diujung segala ujian, karunia pertolongan-Nya siap menyongsong.
TAUBAT LELAKI YANG SIBUK
Diceritakan bahwa ada seseorang menceritakan kepada Hasan Al-Basri: "Wahai Abu
Said! Di sini ada seorang lelaki yang tidak mau berkumpul dengan orang ramai. Dia
sentiasa duduk sendirian saja."
Hasan pergi kepada orang yang dimaksudkan itu dan berkata: "Wahai hamba Allah!
Aku melihat engkau suka duduk menyendiri saja. Mengapa engkau tidak suka bergaul
dengan orang ramai?" "Ada suatu perkara yang telah menyibukkan aku dari berkumpul
dengan manusia."
Sekurang-kurangnya engkau pergi kepada lelaki yang dipanggil sebagai Hasan Al-Basri
dan duduk di majlis ilmunya." kata Hasan lagi.
"Ada satu perkara yang mencegah aku dari berkumpul dengan manusia termasuk Hasan
Al-Basri." Kata lelaki itu.
"Semoga Allah merahmatimu. Apakah gerangan yang sentiasa menyibukkan engkau?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 55
"Aku setiap hari terjepit di antara nikmat dan dosa. Maka setiap hari diriku sibuk
mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan sibuk bertaubat atas dosa-dosa tersebut." Jawab
lelaki itu.
"Wahai hamba Allah! Kalau begitu engkau lebih alim dari Hasan Al-Basri. Maka
kekalkanlah amalan yang telah engkau lakukan." Kata Hasan Al-Basri.
TAUBAT SEORANG WANITA BUTA
Saleh Al-Muri bercerita, bahwa dia pernah melihat seorang perempuan tua memakai
baju kasar di Mihrab Daud Alaihissalam.
Perempuan yang telah buta matanya itu sedang mengerjakan sholat sambil menangis
terisak-isak. Setelah selesai sholat dia mengangkat wajahnya ke langit dan berdoa:
"Wahai Tuhan Engkaulah tempatku memohon dan Pelindungku dalam hidup. Engkaulah
penjamin dan pembimbingku dalam mati. Wahai Yang Maha Mengetahui perkara yang
tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin tidak ada Raja bagiku selain Engkau
yang kuharap dapat menghindarkan bencana yang dahsyat."
Saleh Al-Muri memberi salam kepada perempuan tersebut dan bertanya: "Wahai
Ibu! Apa yang menyebabkan hilangnya
penglihatanmu?" "Tangisku yang disebabkan sedihnya hatiku karena terlalu banyaknya
maksiatku kepada-Nya, dan terlalu sedikitnya ingatan dan pengabdianku kepada-Nya.
Jika Dia mengampunkan aku dan menggantinya di akhirat nanti, adalah lebih baik dari
kedua-dua mataku ini. Jika Dia tidak mengampunkan aku, buat apa mata di dunia tetapi
akan dibakar di nereka nanti." Kata perempuan tua itu.
Saleh pun ikut menangis karena sangat terharu mendengar hujjah wanita yang
mengharukan itu.
"Wahai Saleh! Sudikah kiranya engkau membacakan sesuatu dari ayat Al-Quran untukku.
Karena aku sudah sangat rindu kepadanya." Pinta perempuan itu.
Lalu Saleh membacakan ayat yang artinya: "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan
penghormatan yang semestinya."
(Al-An'am: 91)
"Wahai Saleh, siapakah yang berkhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?" Kata
perempuan itu lalu menjerit kuat-kuat dengan jeritan yang boleh menggoncangkan hati
orang yang mendengarnya. Dia jatuh ke bumi dan meninggal dunia seketika itu juga.
Pada suatu malam Saleh Al-Muri bermimpi berjumpa dengan perempuan tua itu dalam
keadaan memakai baju yang sangat bagus.
Dalam mimpi tersebut Saleh bertanya: "Bagaimana keadaanmu sekarang?"
Perempuan itu menjawab: "Lebih baik rohku dicabut, aku didudukkan di hadapan-Nya dan
berkata: "Selamat datang wahai orang yang mati akibat terlalu sedih karena merasa
sedikitnya khidmatnya kepada-Ku."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 56
KISAH ABU BAKAR DICERCA
Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah r.a. bahawa seorang
lelaki telah m encerca Abu Bakar r.a. Ketika itu, Rasulullah S. A. W juga sedang duduk di
sana. Baginda S. A. W tersenyum dan keheranan melihatkan keadaan lelaki tersebut,
ketika lelaki itu mula bersikap kurang ajar terhadap dirinya, Abu Bakar r.a. pun
membalas beberapa kata lelaki tersebut. Dengan yang demikian, Rasulullah S. A. W
menjadi marah lalu bangun dan dibuntuti oleh Abu Bakar r.a.. Abu Bakar berkata kepada
Rasulullah S. A. W : "Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh karena itu aku
membalasnya.
Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu".
Rasulullah S. A. W bersabda: "Apabila kamu tidak membalas kata-katanya, terdapat
malaikat yang membalasnya untuk kamu. Walau bagaimanapun apabila kami mulai
membalas kata-kata kasarnya itu syetan mula mengambil tempat dan duduk di antara
kamu, yang demikian itu aku tidak mau duduk bersama-sama dengan syaitan".
Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi: "Ya Abu Bakar ! Terdapat tiga perkara yang
benar yaitu:
1) Apabila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan
tempat itu semata-mata karena Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya.
2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawannannya dan memberi hadiah, maka
Allah akan menambahkan kekayaannya.
3) Apabila seseorang itu mula meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka
Allah akan mengurangkan kekayaannya.
PENDURHAKA YANG MASUK SURGA
Dahulu, hidup seorang laki-laki durhaka dan fasik dari bani Israil. Penduduk sekitar
dimana ia tinggal mengusir lelaki itu agar meninggalkan desa, mereka khawatir dan tidak
ingin ikut-ikutan terseret karena kedurhakaan laki-laki itu Allah menurunkan wahyuNya
kedapa Musa AS, mengabarkan perihal di atas. Musa mendatangi lelaki itu dan juga turut
mengusirnya dari desa tersebut. Laki-laki durhaka itupun angkat kaki dari desanya. Ia
pindah ke desa lain, dekat desa tempat ia tinggal sebelumnya. Allah mewahyukan lagi
kepada Musa dan Musa mengusir laki-laki itu dari desa tadi.
Akhirnya, laki-laki itu keluar lagi dari desa tersebut dan berjalan tak tentu arah. Ia
kemudian memutuskan untuk pergi saja ke sebuah gurun gersang. Disanatidak ada orang
tinggal, sehingga tidak mungkin ia diusir lagi dari situ. Ditempat ini, ia jatuh sakit, Ia
tergeletak tak berdaya di atas pasir panas.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 57
Penderitaan memang tak tertahankan lagi baginya. Ia mengeluh meratapi nasibnya
itu.
"Wahai Tuhan!, andaikataaku dalam pangkuan ibu, maka pastilah ia menyayangiku, ia akan
menangisi atas kehinaanku ini.
Andaikata ayahku di sisiku, pastilah ia akan menolongku, memandikanku, mengkafaniku.
Andaikata istriku ada di sisiku, pastilah ia menangisi kepergianku.
Andaikata anak-anakku ada disini, pastilah mereka akan menangisi dibelakangku dan
berdoa: ' Ya Allah, ampunilah orangtuaku yang asing, lemah, suka maksiat, fasik yang di
usir dari satu tempat ke tempat lainnya, sehingga terdampat di gurun yang gersang ini. Ia
mati menuju akhirat dalam keadaan putus asa kepada semuanya, kecuali kepada rahmat
Allah'
Ya, Allah. Jika Engkau putuskan aku dari ibuku, anak-anakku, istriku, maka jangan Engkau
putuskan aku dari rahmatMU. Hatiku terbakar karena berpisah dari mereka, maka jangn
Engkau bakar aku dengan api MU karena maksiatku."
Allah kemudian mengirim bidadari-bidadari yang menyerupai ibunya, isterinya, dan
anak-anaknya. Juga Allah mengirim malaikat yang menyerupai ayahnya. Mereka semua
duduk mengelilingi laki-laki itu dan meratapinya. Lelaki itu menjadi tenang, karena
seakan-akan ia dikelilingi oleh ibunya, isterinya, anak-anaknya dan ayahnya.
"Ya Allah. Jangan Engkau putuskan aku dari rahmatMu. Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu."
Kemudian, lelaki itu wafat dengan tenanya, Ia menghadap Allah dalam keadaan bersih
karena dosannya terampuni. Allah menurunkan wahyu kepada Musa. "Hai Musa. Pergilah
ke gurun. Disanaada salah seorang waliKU wafat. Mandikan, kafani, shalati dia"
Musa segera datang ketempat yang dimaksud. Betapa kagetnya ia menemukan orang
yang disebut Allah sebagai waliNya itu
adalah lelaki yang ia usir justru atas suruhan Allah sendiri. Musa melihat ada bidadari di
sisi mayat lelaki itu, sedang menangisinyaA
"Wahai Tuhan, Bukankah ini pemuda fasik yang kuusir atas perintahMU?"
"Benar, ya Musa. Aku merahmatinya. Aku ampuni dosanya karena keluhnya waktu sakit,
yaitu karena perpisahaannya dengan kampung halamannya, orang tuanya, anak-anaknya
dan isterinya. Kukirim bidadari yang menyerupai ibunya, dan malaikat yang menyerupai
ayahnya. Juga karena rahmatKu, dimana ia telah terhina dalam keasingannya. Jika orang
terasing mati, menangislah penghuni bumi dan langit karena rasa kasihan, Bagaimana aku
tidak kasihan padanya? Aku adalah zat yang Maha Kasih Maha Sayang".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 58
ORANG-ORANG YANG TERKELABUI
Saat niat memulai shalat, inginnya sangat bagus, akibatnya takbir diulang-ulang
seakan-akan dia ingin bagus takbirnya. Dia tidak sadar bahwa dirinya sudah menjadi alat
bagi syetan untuk mengganggu orang yang shalat di kanan-kirinya. Orang lain sudah
membaca Al Fatihah, sudah mulai membaca surat dia masih sibuk dengan takbir yang
dikeraskan demi kepentingan kekhusu'an dirinya. Berulang-ulang ia lakukan sampai orang
yang di kanan-kirinya rusak shalatnya. Sungguh dia sudah jadi alat tipu daya syetan.
Sepertinya ingin khusu', padahal di saat yang sama dia sudah menjadi jalan untuk
merusak shalat orang lain.
Pada waktu bacaan surat, ada juga yang terkecoh syetan dengan membuatnya ingin
bacaan fatihahnya bagus, sehingga sangat mementingkan makhraz dan tajwidnya. Tidak
jarang suaranya lebih dikeraskan supaya khusu'. Dia tidak menyadari bahwa bacaan
fatihahnya yang begitu diupayakan betul makhraz dan tajwidnya itu sudah merusak
shalat orang di kanan-kirinya. Dan dia sendiri sudah tidak ingat kepada ALLAH, karena
begitu sibuknya dengan bacaan yang tidak dipahaminya.
Waktu shalat kadang kita merasa harus hingga menangis, bisa juga jadi sarana tipu
daya syetan. Kita shalat berjemaah, kemudian hati tersentuh, oleh ALLAH digetarkan,
tapi sesudah iut justru bisa jadi ria. Kita ingin tangisan kita diketahui orang lain atau
kalau kita diam-diam menangisnya dengan air mata berlinang, terkadang ada keinginan
agar orang lain tahu bahwa dirinya sedang menangis. Lalu lihat orang lain yang tidak
menangis seakan-akan dianggap tidak dalam keadaan khusu.
Adapula yang ketika sujud dilamakan, imam sudah duduk, makmum lain sudah duduk,
dia sengaja sujud sendiri lebih lama. Dia memang terasa nikmat, tapi jangan-jangan ini
tipu daya syetan karena dalam sebuah kebersamaan (jamaah), keutamaan itu adalah yang
dilakukan secara bersama-sama.
Ah, Sahabat. Kita harus hati-hati! Semua orang yang berilmu pasti binasa, kecuali
orang yang mengamalkan ilmunya. Semua orang yang beramal juga pasti binasa, kecuali
orang-orang yang ikhlas dalam mengamalkannya. Dan untuk ikhlas itu luar biasa sekali
perjuangannya, harus cari ilmunya, atau minimal harus banyak tanya kesana-sini.
Orang yang biasa jadi imam, ketika suatu waktu dia terlambat dan ada orang lain
yang mengimaminya lalau dia jadi makmum, tapi kalau dia tidak ikhlas selama shalat
hatinya tidak menerima begitu saja diimami orang lain. Suatu saat lagi ketika ada tamu,
karena ingin menghargainya dia persilahkan tamu itu menjadi imam.
"Silakan, Bapak saja yang jadi imam !" ujarnya.
Tapi ketika mempersilahkan ini ada setitik niatan untuk memperlihatkan kemuliaan
dirinya, ketawadhuan dirinya, atau kearifan dirinya. Artinya dia menyuruh orang lain jadi
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 59
imam bukan karena orang lain punya hak, tapi dia sengaja memperlihatkan dirinya,
sehingga orang lain mengatakan,
"Oh, ini orang yang arif, orang yang bijak, orang yang tawadhu".
Sepertinya dia sudah berbuat baik, padahal dia tertipu sudah memamerkan kebaikannya,
masya ALLAH.
Begitu pun bagi orang-orang yang berilmu, banyak oran gyang berilmu dan terkelabui
denganilmu yang dimilikinya. Dia belajar ilmu agama, rajin ke majlis taklim, ilmu syariat
dia pelajari, sayangnya dia merasa menjadi orang yang pintar dalam ilmu agama. Dalil
dikuasai, malah kalau berbicara selalu pakai dalil, sayangnnya lagi dia tidak meneliti
bagaimana pribadinya. Sudah bisa melakukan atau tidak apa yang diketahui itu? Dia sibuk
berhujah dengan aneka dalil, keterangan agama keluar dari mulutnya, tapi sayang seribu
sayang dia tidak berhasil meneliti ilmu yang diketahuinya itu sudah dilakukan atau
belum ?
Anehnya lagi dia sudah merasa shaleh, merasa sudah menjadi orang baik dengan ilmu
yang dikuasainya. Padahal apalah artinya ilmu kalu tidak jadi amal. Apalah artinya kita
mengetahui ilmu shalat, kalau kita tidak shalat. Inilah perilaku orang yang terkelabui yang
tertipu. Banyak bicara agama, banyak bicara kebenaran tapi dia sendiri tidak melakukan
kebenaran itu tapi dia sudah merasa terhormat dengan ilmunya, tidak merasa bersalah
sama sekali. Seakan-akan orang yang beramal tanpa ilmu itu ditertawakan, masya ALLAH.
Padahal ALLAH SWT berf irman,
"Sungguh amat besar kemurkaan di sisi ALLAH bagi orang-orang yang berkata-kata apa-
apa yang tidak diperbuatnya" (QS. Ash Shaaf 21: 3).
WANITA BERTANGAN LUMPUH
Berdermalah selagi kalian mampu
Pada suatu hari pernah seorang wanita yang lumpuh tangan kanannya menghadap
Nabi S. A. W seraya berkata : "Ya Nabiyallah, kumohon sudilah kiranya baginda memohon
kepada Allah SWT agar Dia menyembuhkan tangan kananku yang lumpuh ini!"
Nabi S. A. W bertanya kepadanya : "Apakah yang menjadikan tanganmu lumpuh ?"
Maka wanita tadi menceritakan sebab kelumpuhannya :
"Ya, Nabiyallah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat telah tiba.
Neraka Jahannam yang apinya menyala-nyala tergambar dengan jelas dalam impianku,
begitu juga surga. Namun betapa hati merasa sedih ketika aku melihat ibuku berada di
neraka Jahannam. Dia memegang sepotong lemak dan selembar kain serbet. Dengan
sepotong lemak dan selembar kain serbet itulah ibuku nampak bersusah payah
menghalangi panasnya jilatan api neraka Jahannam. Maka aku segera menyapa ibuku :
"Aduh ibu, mengapa ibu berada di jurang neraka Jahannam ini ? Padahal setahuku, ibu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 60
dulu rajin beribadah kepada Allah SWT, dan ayahpun nampaknya meridhai
kebaktianmu ?"
Ibu : "Wahai anakkku, ketahuilah bahwa ibu dulu terlanjur bersifat kikir. Maka inilah
tempat yang disediakan bagi orang-orang yang kikir!"
Anak : "Apakah arti sepotong lemak dan selembar serbet yang ibu pegang itu ?"
Ibu : "Anakku, hanya kedua benda itulah yang pernah kudermakan selama hidup! Selain
itu tak ada lagi!"
Anak : "Lalu, sekarang ayah di mana ?"
Ibu : "Wahai anakku, ayahmu dulu seorang yang dermawan. Maka beliau sekarang berada
di surga bersama-sama dengan para dermawan lainnya."
Ya Nabiyallah, setelah itu aku pun segera ke surga menghampiri ayahku. Ternyata
ayah sedang berdiri di sisi telagamu Ya Rasulullah. Disana beliau membagi-bagikan air
minum kepada orang banyak, tetapi ibuku justru dilupakan.
Lalu aku bertanya kepada ayah : "Wahai ayahku, ketahuilah bahwa ibuku yang juga
istri ayah, meskipun dulu sama-sama taat beribadah kepada Allah dan ayahpun tampaknya
meridhai kebaktian ibu, namun kini dia berada di neraka Jahannam!.
Sementara itu, ayah berada di tempat ini membagi-bagikan minuman dari telaga
Rasulullah S. A. W kepada orang banyak. Dan ayah begitu tega melupakan ibu. Maka
kumohon wahai ayah, berilah segelas air dari telaga ini untuk kuberikan kepada ibu!"
Kata ayah : "Hai anakku, ketahuilah bahwa Allah SWT telah mengharamkan orang-orang
yang kikir dan orang-orang yang kikir dan orang-orang yang berdosa meminum air telaga
Rasulullah S. A. W ini!"
Ya Nabiyallah, mendengar jawaban ayah yang melarangku mengambil air dari
telagamu, maka aku nekat mengambil segelas air dari telaga itu tanpa sepengetahuan
ayahku. Lalu aku bermaksud memberikannya kepda ibu yang telah lama kehausan. Tiba-
tiba terdengar suara: "Semoga Allah melumpuhkan tanganmu, karena kamu telah berani
mencuri air dari telaga Rasulullah S. A. W ini untuk memberikan kepada orang yang kikir
lagi berdosa!"
Ya Nabiyallah, usai mendengar suara itu, aku terbangun dari tidurku. Dan ternyata
tanganku menjadi lumpuh seperti ini. Inilah sebab kelumpuhan tangan kananku, ya
Nabiyallah!"
Setelah Nabi S. A. W mendengarkan sebab-sebab kelumpuhan tangan kanan wanita
tersebut, maka beliau S. A. W meletakkan tongkatnya pada tangan wanita itu lalu berdoa :
"Ya Allah, ya Tuhanku, dengan kebenaran mimpi yang diceritakan oleh wanita ini, maka
kumohon sudilah kiranya Engkau berkenan menyembuhkan tangan kanannya yang
menderita kelumpuhan !"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 61
Atas doa Nabi S. A. W itu, sembuhlah tangan kanan wanita itu dari kelumpuhannya dan
pulih seperti sediakala.
Tafsir Surah An-Nas
SEBENARNYA SYAITAN PENGECUT!
Sebenarnya syaitan itu pengecut. Syaitan tidak berani bertindak secara terang-
terangan. Syaitan hanya bertindak secara sembunyi-sembunyi dan terhadap insan yang
lalai saja. Syaitan amat takut kepada manusia yang berani, yaitu insan beriman yang
mengamalkan zikir dan bersenjatakan doa.
Syaitan pengecut itu akan mundur menyembunyikan diri apabila ditentang oleh insan
beriman seperti sabda Rasulullah s.a.w. (artinya): "Apabila manusia menyebut nama Allah,
ia (syaitan) akan mundur/lari; dan apabila manusia lalai, dia akan membisikkan kejahatan."
Surah An-Nas ialah surah yang ke-114 dalam al-Quran. Surah yang terdiri dari enam ayat
ini diturunkan di Mekah setelah turunnya surah al-Falaq. An-nas artinya "manusia".
TERJEMAHAN SURAH AN-NAS
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang.
1. Katakanlah (wahai Muhammad): "Aku berlindung kepada (Allah) pemelihara sekalian
manusia,
2. Raja manusia(Yang menguasai sekalian manusia),
3. Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia,
4. Dari kejahatan pembisik, penghasut yang timbul tenggelam,*
5. Yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia,
6. (Yaitu pembisik dan penghasut) dari kalangan jin dan manusia.**
*Nota 1: Yakni yang "timbul" menjalankan bisikan dan hasutannya apabila manusia lalai
dari mengingat Allah dan hukum agamanya, dan "tenggelam" (mundur/lari) pada saat
seseorang ingat kepada Allah dan memikirkan balasan buruk yang disediakan oleh Allah
untuk orang yang melakukan kejahatan (hasil bisikan dan hasutan itu).
**Nota 2: ... Surah ini mengajar kita memohon perlindungan dari bahaya batin yaitu
bahaya p erasaaa waswas (ragu-ragu) dan ingatan buruk yang datang dr angkaramurka
makhluk yang tidak kelihatan pada kita--(syaitan atau jin), dan dari tipu daya makhluk
yang berupa manusia ... .
ULASAN
Dengan membaca surah ini kita memohon perlindungan Rabb--Tuhan yang memelihara,
yang memerintah dan yang disembah oleh manusia--agar melindungi diri kita dari
kejahatan syaitan. Syaitan itu--datang dan menghilang, timbul tenggelanv-membisikkan
kejahatan di dalam hati manusia.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 62
Maksud hadis, dari Ibnu Abas r.a., katanya Rasulullah s.a.w. bersabda: Syaitan itu duduk
(nongkrongi) di atas hati manusia; apabila manusia mengingat Allah, dia mundur; apabila
manusia lalai, dia membisikkan kejahatan.
Hamka (Tafsir Al-Azhar, Juz 29—30, 1984: 296) memetik pandangan Ibnu Qatadah
seperti yang berikut: "Dikeduanya ada syaitannya. Di kalangan jin ada syaitan-suaitan, di
kalangan manusia pun ada syaitan-syaitan."
Jadi, syaitan itu bisa berupa syaitan (sebenarnya) yang tidak bisa dilihat dan syaitan
(jadian) yang berupa manusia. Menurut Ahmad Sonhadji Mohamad dalam buku Tafsir Al-
Quran Juz 30 (1990: 233), "syaitan dari bangsa manusia lebih jahat dan sangat
berbahaya dibanding syaitan dari bangsa jin".
Syed Qutb pula berkata, manusia akan bersiap sedia mempertahankan diri dari
kejahatan syaitan "apabila seseorang itu menyadari bahwa syaitan yang tidak nampak itu
membisikkan kejahatan di dalam hati manusia secara halus dan tidak dapat dilihat, begitu
juga apabila dia menyadari ada manusia menaburkan kejahatan di dalam hati manusia
sama seperti syaitan yang tidak nampak itu ... ."
Menurut Syed Qutb lagi, syaitan telah mengisytiharkan perang terus-menerus
terhadap manusia. Perisytiharan itu lahir dari tabiat jahat, angkuh, hasad dengki dan
dendam kesumatnya terhadap manusia. Syaitan telah meminta kebenaran dari Allah
untuk memerangi manusia, dan permintaan itu telah dikabulkan oleh Allah karena suatu
hikmat yang diketahui-Nya.
Walau bagaimanapun, Allah menyediakan manusia dengan iman sebagai perisai untuk
menghadapi angkara murka syaitan. Allah menjadikan zikir sebagai kelengkapan perang
untuk manusia menghadapi bala tentera syaitan. Allah telah membekali manusia dengan
doa sebagai senjata yang dapat melindungi manusia dari godaan syaitan. Seandainya
manusia melupakan perisai, kelengkapan dan alat senjata itu, maka manusia itu sajalah
yang patut disalahkan! (Tafsir fi Zilalil Qur'an, Juz Amma (Jawi), Dian Darulnaim 1988,
hlm. 18-19.)
EMPAT GOLONGAN PENGGODA
Menurut Syed Qutb, terdapat empat golongan penghasut dari kalangan manusia
yaitu teman jahat, provokator/dalang, tukang umpat dan penjual nafsu:
1. Teman jahat menaburkan kejahatan ke dalam hati dan akal kawannya tanpa disadari;
2. Provokator/dalang para pejabat membisikkan idea jahat kepada tuannya sehingga para
pejabat itu menzalimi rakyat;
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 63
3. Tukang umpat menggunakan kata-kata yang indah dengan licik sehingga kepalsuan yang
disebarkannya kelihatan seolah-olah benar;
4. ban penjual nafsu, dengan gaya yang amat menarik, menyelinap masuk dari pintu naluri
tidak dapat ditolak melainkan dengan kekuatan iman dan pertolongan Allah!
Menurut Syed Qutb lagi, ada hasutan jahat manusia yang lebih buruk daripada
hasutan syaitan. "Di sana terdapat berpuluh-puluh jenis pembisik kejahatan yang datang
dan menghilang, yang membuat perangkap kejahatan dan menyeludupkannya ke dalam hati
manusia. Mereka lebih jahat daripada syaitan yang tidak nampak dan lebih halus jejak
langkahnya".
DZIKIR HARIAN
1. ASTAGHFIRULLAH
Mari kita berhitung sejenak, dalam hidup yang sudah kita jalani berapa banyak dosa
yang telah kita perbuat Baik sengaja maupun tidak sengaja yang pasti semua itu dicatat
oleh malaikat Atit ( yang bertugas mencatat dosa manusia ).
Coba kita visualisasikan, seandainya 1 hari kita melakukan dosa 10x maka 20 Th = 3600 x
20 = 72000 Dosa.
Saya yakin bahwa masing-masing dari kita melakukan dosa lebih dari lx setiap hari, tentu
anda pernah mengalami kejadian dibawah ini :
1. Memandang wanita/pria yang kedua kalinya ( bukan pandangan pertama ) yang bukan
muhrimnya.
2. Merasa lebih dengan merendahkan orang lain ( Sombong )
3. Menggunakan fasilitas/barang milik orang lain tanpa kerelaan pemiliknya ( Ghosab )
Contoh : - Menggunakan pulpen teman yang tergeletak dimeja tanpa sepengetahuan
pemiliknya.
- Memakai sandal teman tanpa izin pemiliknya Ghosab hukumnya haram yaitu
dianggap Mencuri kategori kecil.
Pernahkah kita sengaja untuk tidak melakukan dosa lx pun dalam sehari dalam seumur
hidup kita ?,
Pernahkah kita habiskan 1 hari dalam umur kita khusus untuk minta ampun kepada Allah
atas dosa kita ?.
Yang sering kita lakukan justru merencanakan rekreasi menjelang hari libur yang akan
kita lalui.
Allah suka pada orang miskin yang taat beribadah namun Allah lebih suka pada orang kaya
yang taat beribadah
Allah suka pada orang tua yang taat beribadah namun Allah lebih suka pada orang muda
yang taat beribadah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 64
Rosulullah S. A. W yang dijamin masuk Surga oleh Allah, diampuni dosa yang sebelum dan
sesudahnya
Ber Istighfar ( Mohon Ampun ) dengan mengucap ASTAGHFIRULLAH HAL ADHIM 70x
sehari.
Bagaimana dengan kita yang tiada jaminan dari Allah untuk masuk surga tapi yang pasti
ada jaminam MATI
Setiap saat masih menunda pengucapan istighfar kita, malah supaya lebih keren lebih
suka berkata ASTAGA
Dari pada Astagf irullah. ( Astaga bukanlah istighfar )
Harap saudaraku yang muslim tidak mengucapkan lagi ASTAGA melainkan Astaghf irullah.
Wahai yang menulis dan yang membaca I
Tidak pantaskah kalian mengucap Istighfar lebih dari yang dibaca Junjunganmu
Muhammad S. A. W dalam sehari ?
Apakah tidak terdetak dihati kita untuk memulai membaca Istighfar dalam Dzikir harian
kita ? Ya Allah Robbul Izzati bukakanlah hati kami.
2. LAAILAHA ILLALLAH
Dalam sebuah hadits disebutkan :
MANGKANA AKHIRUU KALAMIHI LAAILAHA ILLALLAH DAKHOLAL JANNAH
Barangsiapa yang diakhir hidupnya mengucap Laailaha Illallah maka akan dimasukkan
syurga.
Sungguh besar makna ucapan tersebut sehingga bisa dibuat jaminan masuk Syurga.
Namun jangan menganggap Ringan untuk bisa mengucapkan kata itu diakhir hidup kita
karena disaat sakaratul maut kita akan merasakan rasa Sakit yang luar biasa kecuali bagi
orang yang mendapat rahmat dari Allah ( Baca artikel Bila Ajal Mulai Mendekat ).
Untuk itu sering kita jumpai bila ada orang yang akan meninggal keluarganya akan
menuntun ucapan kalimah Laailaha Illallah, Bahkan karena kekhawatiran bagi yang akan
meninggal tidak bisa membaca sepanjang kalimah tersebut Maka hanya dituntun untuk
mengucap Allah.
Kekhawatiran tersebut beralasan bila si Fulan ketika mengucapakan Laaila ( tidak sempat
meneruskan ha Illallah )
Kemudian meninggal, maka Insya Allah si Fulan termasuk orang yang murtad karena Laaila
artinya tidak ada tuhan.
Ya Allah matikanlah Kami dalam keadaan Khusnul Khotimah ( akhir hayat yang baik ).
Sementara Trend kita sering kali kita mengatakan Duilah I , sampai ada yang
mengucap Laaila ( karena Duilah terdengar Laaila ) Padahal bila lafadz Laaila diucapkan
dengan sengaja maka yang mengucapkan insya Allah Murtad ( keluar dari Agama islam )
Naudzubillah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 65
Ada lagi yang lebih suka menyebut nama ALLAH dengan menyebut Tuhan ( padahal
Tuhan itu banyak ) atau Dengan menyebut nama " yang diatas " padahal bila ditanya apa
yang diatas jawabnya awan, mega, bintang .
Astaghfirullah, tidakkah kita lebih bangga mengucapkan Allah, Al Kholig, Arrohman, dari
pada sebutan diatas ?
Ya Allah berilah kami kekuatan untuk mampu menunjukkan keislaman kami.
Dalam hadits yang lain disebutkan :
AFDLOLUDDZIKRI LAAILAHA ILLALLAH
Dzikir yang utama adalah mengucap Laailaha Illallah.
3. ALKHAMDULILLAH
Tidak satupun manusia di dunia ini yang bisa menghitung nikmat yang diberikan oleh
Allah kepada hambaNya Meskipun seorang maha guru dari negara yang paling maju
sekalipun.
Pernahkah kita memikirkan bahwa rasa Kantuk ( mengantuk ) itu adalah nikmat dari
Allah, coba seandainya Bila manusia tidak mempunyai rasa mengantuk sebelum tidur
mungkin dunia ini tak seindah yang kita rasakan Saat ini, bayangkan seandainya kita lagi
mengendarai Mobil, menaiki anak tangga, menyeberang jalan dls tiba-tiba kita tertidur.
Bahkan ( maaf ) Kentut sekalipun adalah nikmat meski orang lain yang berada didekatnya
terkena imbas bau yang Tidak sedap, terbiasakah kita mengucap Alkhamdulillah ketika
orang lain mendapat nikmat ?, bagaimana bila teman Didekat kita mendapat nikmat
berupa kentut ?.
Allah berfirman :
FAIN TA'UDDU NIKMATALLAHI LA TUKHSUUHA
Apabila kamu menghitung nikmat Allah maka tidak akan mampu bagimu.
Sebagai manusia yang berbudi tentu kita akan mengucapkan terima kasih bila
seseorang telah memberi kita sesuatu Baik berupa barang maupun jasa terlebih
pemberian itu tidak mengharap balasan dari kita lebih Afdhol lagi pemberian itu
Dilakukan secara terus menerus tanpa perlu kita meminta atau mengingatkan lagi.
Demikianlah nikmat yang diberikan Allah kepada hambaNya, sekarang marilah kita
bertanya pada diri sendiri apakah Kita termasuk manusia berbudi luhur.
Yang jelas Allah telah mengingatkan kita dengan Firmannya :
LAINSYAKARTUM LA AZIIDAN NAKUM WALAINKAFARTUM INNA 'ADAABI
LASYADID
Apabila kamu bersyukur atas nikmatKU maka akan kutambah nikmat itu padamu namun
apabila kamu Ingkar terhadap nikmatKU sesungguhnya siksaKU amatlah pedih.
Banyak dari kita yang rela mengeluarkan uang untuk berlangganan koran, majalah
sebagai bahan bacaan harian, Yang demikian itu tidaklah salah namun akan lebih baik bila
kita punya bacaan harian yang berorientasi ke Akhirat Yaitu dengan membaca kalimah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 66
Toyyiba ( perkataan yang baik ) seperti Astaghfirullah, Laa ilaha Ilallah, Alkhamdulillah
Dan bacaan lain yang anda sukai dengan jumlah tertentu dan dilakukan secara istiqomah (
berkesinambungan ).
Kita tidak bisa membaca koran sambil nonton TV, kita tak bisa menyapu lantai sambil
membaca majalah namun Kita bisa membaca kalimat Toyyibah sambil mengerjakan
sesuatu.
BISUL YANG ANEH
Tiba-tiba aku dikejutkan oleh perubahan yang terjadi pada diriku. Aku lihat bisul-
bisul kecil mulai bermunculan di badanku.
Dan tiap kali aku bertanya kepada teman-teman yang ada disekitarku mereka selalu
menjawab "Nggak, aku tidak melihatnya.
Dimana sih ?? Aku jadi semakin bingung. Aku yang salah lihat atau mereka yang tidak
melihatnya.
Bahkan ketika hari aku melihat bisul itu mulai mengeluarkan nanah. Tiap kali aku
berjumpa dengan teman-temanku aku khawatir bau nanah yang busuk itu akan tercium
oleh mereka, eh?. mereka malah tenang-tenang saja, seakan tidak melihatnya.
Kadangkala aku tanyakan kepada mereka dengan bergurau (tapi serius), “eh kamu
bau nggak ?! "Mereka malah menjawab, "bau apa ?! Ah?. .kamu belum mandi ya ?..?
Mereka tidak membaunya, mereka tidak melihatnya apakah bisul ini memang hanya mau
dilihat olehku saja ?! Sekali waktu karena jengkelnya aku tarik lengan sahabatku dan aku
bawa ke depan kaca di kamarku dan aku tunjukkan bisul yang sebesar jagung dipipi kiriku,
dia malah tertawa mengatakan aku bergurau dan menghinanya karena dia banyak jerawat.
Padahal demi Allah aku melihat bisul itu dengan jelas.
Aku ingin barang sekali saja ada orang yang bisa melihat bisul itu dan mengatakan
"ya aku melihatnya dan aku mencium baunya yang busuk?. ."supaya aku tahu bahwa bisul itu
ada, bahwa aku tahu ini adalah penyakit yang memang terjadi pada diriku agar aku tahu
bahwa aku harus berobat untuk menyembuhkannya. Tapi betapa sering aku ketemu orang
dan sebegitu tidak juga mereka melihatku dengan cara yang aneh yang menunjukkan
mereka mengetahui bisul yang ada dimukaku ini. Sekali waktu dalam perjalananku, aku
pernah berpapasan dengan orang yang nampaknya tahu akan bisul itu, tapi kenapa dia
tidak mau mengatakannya"Mungkin karena aku tidak cukup berani untuk menanyakan
kepadanya apakah dia melihat bisulku.
Akhirnya aku menyerah. Karena aku melihat setiap kali aku ribut dengan bisul-
bisulku, semakin besar ia jadinya. Maka aku putuskan daripada orang-orang mengatakan
aku gila, lebih baik aku nggak keluar kamar dulu. Memang betul beberapa waktu aku
tidak keluar kamar eh... .sedikit-sedikit bisul itu semakin mengecil.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 67
Akhirnya, aku putuskan untuk bertemu dengan teman-teman di ta'lim dan mulailah
obrolan yang mengasyikkan dengan mereka, tentang perkembangan ta?lim, tentang
betapa perasaan kangen karena ketidak munculanku dan tentu saja berita terbaru dari
sekelilingku.
Tiba-tiba aku merasakan bajuku menjadi sempit sementara lagi-lagi teman-temanku
tenang-tenang saja, seakan mereka tidak melihat badanku yang menjadi gemuk dengan
tiba-tiba. Dengan menahan kekalutan akan apa yang tiba-tiba terjadi, aku putuskan untuk
pulang kembali ke rumah.
Senja itu ketika kudapati diriku termenung di depan jendala kamar sambil menikmati
matahari terbenam, tiba-tiba kurasakan badanku kembali kecil dan rasanya aku tidak
bisa bicara, lidahku kelu tak dapat lagi mengucapkan dzikir yang biasa kubaca sesudah
sholat. Tapi bisul itu tak pernah hilang. Dan dia selalu membengkak ketika aku sedang
kalut.
Dosa sebagai sesuatu yang samar pada beberapa orang karena tertutupnya kalbu
membutuhkan mata yang lain untuk melihatnya. Dosa besar sebagai sesuatu yang nyata
dan telah disebutkan dengan jelas nash-nya dalam al Qur?an mungkin sesuatu yang kita
boleh jadi bisa langsung melihatnya. Tapi bagaimana dengan dosa2 kecil ?! kadangkala
kita melakukannya tapi kita tidak menyadarinya. Ketika kita melihat dengan menggunakan
mata yang lain kita dapati ia telah menjadi sebuah borok/bisul dalam diri kita.
Dan karena keterbatasan dan masih kurang percayanya kita dengan apa yang kita
lihat (akal kita melakukan justif ikasi bahwa itu kan sedikit, itu kan tidak apa-apa, itu kan
nggak sengaja dan seterusnya) kita berusaha memastikan dengan menanyakan kepada
orang-orang disekeliling kita, apa betul sih ada bisul/dosa2 kecil itu yang telah kita
lakukan.
Justifikasi ini tidak akan pernah memuaskan mata yang lain yang melihatnya. Karena
boleh jadi lingkungan mengatakan tidak-tidak apa-apa, nggak salah. Aku nggak melihat itu
sebagai dosa. Tapi mata yang lain melihat bisul itu dengan jelas dan itu dipertegas
dengan adanya cermin yang kita pakai untuk memastikannya. Justifikasi ini tentunya
menunjukkan lingkungan dan teman yang bagaimana yang kita pilih untuk melakukan
justifikasi tersebut.
Maka ketika kita melakukan isolasi diri/seklusi sebagai bentuk introspeksi/
muhasabah maka kesempatan untuk mengurangi dosa2 kecil itu bisa kita lakukan dan
dzikir (lisan/kalbu) yang kita lakukan dalam kesendirian itu bisa menghapus dosa-dosa
keci tsb.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 68
Ketika kita telah berinteraksi lagi dengan sekeliling kita sekalipun teman2 dimajelis
taklim dosa2 kecil itu bisa saja muncul tanpa kita sadari. Ketika mereka mengatakan
kangen nggak ketemu kita, dan kita merasa bangga tiba-tiba terbersit pikiran bahwa kita
jadi orang penting nich. Dan itu mereka nggak tahu hanya mata yang lain yang
mengetahuinya. Itulah mata hati kita dia melihat tubuh kita yang tiba2 menjadi besar
dan dada kita terbusung.
Tapi justru ketika kita melihat senja dalam kesunyian dan tidak mampunya lidah kita
mengeluarkan ungkapan dzikir menunjukkan adanya pengakuan hati (yang itu tidak
membutuhkan gerakan lidah) kita justru menyadari (lahir batin) akan kebesaran Allah
dan inilah yang mampu mengembalikan kita pada posisi kita sebagai manusia "yang tidak
lebih hanya hamba sahaya saja.
SUARA YANG DIDENGAR MAYAT
Yang akan ikut mayat adalah tiga: keluarga, hartanya, dan amalnya.
Ada dua yang kembali dan satu tinggal bersamanya; keluarga dan hartanya akan kembali
sementara amalnya akan tinggal bersamanya.
Ketika roh meninggalkan jasad... terdengar suara dari langit memekik,
"Wahai Polan anak si Polan II! :
Apakah kau yang telah meninggalkan dunia, atau dunia yang meninggalkanmu?
Apakah kau yang telah menumpuk harta kekayaan, atau kekayaan yang telah
menumpukmu ?
Apakah kau yang telah menumpuk dunia, atau dunia yang telah menumpukmu ?
Apakah kau yang telah mengubur dunia, atau dunia yang telah menguburmu?."
Ketika mayat tergeletak akan dimandikan terdengar dari langit suara memekik,
"Wahai Polan anak si Polan II! :
Mana badanmu yang dahulunya kuat, mengapa kini terkulai lemah ?
Mana lisanmu yang dahulunya fasih, mengapa kini bungkam tak bersuara ?
Mana telingamu yang dahulunya mendengar, mengapa kini tuli dari seribu bahasa ?
Mana sahabat-sahabatmu yang dahulunya setia, mengapa kini raib tak bersuara ?
Ketika mayat siap dikafan... suara dari langit terdengar memekik :
Wahai Polan anak si Polan berbahagialah apabila kau bersahabat dengan ridha Allah
Celakalah apabila kau bersahabat dengan murka Allah....
Wahai Polan anak si Polan kini kau tengah berada dalam sebuah perjalanan nun jauh tanpa
bekal kau telah keluar dari rumahmu dan tidak akan kembali selamanya kini kau tengah
safar pada sebuah tujuan yang penuh pertanyaan."
Ketika mayat diusung... . terdengar dari langit suara memekik
"Wahai Polan anak si Polan II! :
Berbahagialah apabila amalmu adalah kebajikan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 69
Berbahagialah apabila matimu diawali tobat
Berbahagialah apabila hidupmu penuh dengan taat."
Ketika mayat siap dishalatkan terdengar dari langit suara memekik :
“Wahai Polan anak si Polan !!!:
Setiap pekerjaan yang kau lakukan kelak kau lihat hasilnya di akhirat
Apabila baik maka kau akan melihatnya baik
Apabila buruk, kau akan melihatnya buruk."
Ketika mayat dibaringkan di liang lahat terdengar suara memekik dari langit,
"Wahai Polan anak si Polan apa yang telah kau siapkan dari rumahmu yang luas di dunia
untuk kehidupan yang penuh gelap gulita di sini wahai Polan anak si Polan
Dahulu kau tertawa, kini dalam perutku kau menangis
Dahulu kau bergembira, kini dalam perutku kau berduka
Dahulu kau bertutur kata, kini dalam perutku kau bungkam seribu bahasa."
Ketika semua manusia meninggalkannya sendirian... .
Allah berkata kepadanya, "Wahai hamba-Ku kini kau tinggal seorang diri tiada teman
dan tiada kerabat di sebuah tempat kecil, sempit dan gelap., mereka pergi
meninggalkanmu seorang diri padahal, karena mereka kau pernah langgar perintahku hari
ini akan kutunjukan kepadamu kasih sayang-Ku yang akan takjub seisi alam aku akan
menyayangimu lebih dari kasih sayang seorang ibu pada anaknya.
Kepada jiwa-jiwa yang tenang Allah berfirman, "Wahai jiwa yang tenang kembalilah
kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya maka masuklah ke dalam jamaah
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam jannah-Ku
PENCERAHAN
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata,Rasulullah S. A. W . bersabda, Janganlah
kamu berpuasa satu atau dua hari menjelang Ramadan, kecuali bagi orang-orang yang
memang biasa berpuasa. Maka baginya diperbolehkan.
Hadis riwayat Ummi Salamah ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W . pernah bersumpah tidak
akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Namun baru dua puluh sembilan
hari berlalu, beliau sudah menemui mereka. Kemudian beliau ditanya, Wahai Nabi! Engkau
sudah bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar itu Nabi
S. A. W . bersabda, Sesungguhnya sebulan itu ada dua puluh sembilan hari.
Hadis riwayat Sahi bin Saad ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W . bersabda,
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang
berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat kelak.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 70
Tidak boleh masuk seorangpun selain mereka. Kelak akan ada pengumuman, Di manakah
tempat orang-orang yang berpuasa ? Mereka berduyun-duyun masuk lewat pintu
tersebut. Ketika orang yang terakhir sudah masuk, maka pintu tadi ditutup kembali.
Sehingga dengan begitu tidak akan ada lagi orang yang masuk lewat pintu tadi
Hadis riwayat Ibnu Umar ra. bahwa, Ada sekelompok orang dari sahabat Rasulullah
S. A. W . bermimpi melihat Lailatulkadar pada hari ke tujuh yang terakhir. Ketika
dilaporkan kepada Rasulullah S. A. W , beliau bersabda, Menurut saya mimpi kalian pasti
bertepatan dengan hari ke tujuh terakhir.
Oleh karena itu barangsiapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia cari pada hari ke tujuh
yang terakhir tersebut.
Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W . pernah melakukan
iktikaf (berdiam di dalam mesjid) selama sepuluh hari pertengahan bulan Ramadan.
Manakala selama waktu dua puluh malam telah berlalu dan memasuki hari atau malam
yang kedua puluh satu, beliau pulang ke rumahnya. Para sahabat yang beriktikaf bersama
beliau juga ikut pulang. Setelah menyuruh atau mengajak mereka untuk selalu tabah
terhadap kehendak Allah, beliau bersabda, Sesungguhnya aku telah melakukan iktikaf
pada sepuluh hari dan aku lanjutkan pada sepuluh hari berikutnya. Oleh sebab itu
barangsiapa yang ingin melanjutkan iktikaf bersamaku, maka sebaiknya dia tetap tinggal
di tempat iktikafnya. Sebetulnya aku telah bermimpi melihat Lailatulkadar, namun aku
lupa kapan waktunya.
Maka carilah ia pada sepuluh hari yang terakhir, yaitu pada tiap bilangan ganjil. Pada
waktu itulah aku yakin bahwa aku sedang sujud pada air dan lumpur. Abu Said Al Khudri
ra. mengatakan, Kami tersiram air hujan pada malam hari yang kedua puluh satu. Begitu
pula dengan tempat salat Rasulullah S. A. W . Juga terkena tetesan air hujan dari celah-
celah atap mesjid.
Kemudian setelah beliau mengerjakan salat Subuh, aku pandang wajah beliau basah
terkena lumpur dan air.
Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W . bersabda, Carilah Lailatulkadar
itu pada sepuluh hari yang terakir di bulan Ramadan.
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W . bersabda, Aku
didatangi Buraq, lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya di
pintu mesjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku
masuk ke mesjid dan mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril as. datang
membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata,
Engkau telah memilih fitrah (Islam dan istiqamah). Kemudian Jibril membawaku naik ke
langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya, Siapakah engkau ? Dijawab,
Jibril. Ditanya lagi, Siapa yang bersamamu ? Jibril menjawab, Muhammad. Ditanya,
Apakah dia telah diutus ? Jawab Jibril, Ya, dia telah diutus, pintupun dibukakan bagi
kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.
Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 7 1
Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapakah engkau ? Jawab Jibril, Jibril.
Ditanya lagi, Siapakah yang bersamamu ? Jawabnya, Muhammad. Ditanya, Apakah dia
telah diutus ? Jawabnya, Dia telah diutus, pintupun dibuka untuk kami. Aku bertemu
dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan
mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan.
Ada yang bertanya, Siapa engkau ? Dijawab, Jibril. Ditanya lagi, Siapa bersamamu ?
Muhammad S. A. W . jawabnya. Ditanyakan, Dia telah diutus ? Dia telah diutus, jawab
Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Sungguh nampak bahwa dia
dikaruniai keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa
naik ke langit keempat.
Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapa ini ? Jibril menjawab, Jibril. Ditanya
lagi, Siapa bersamamu ? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya, Apakah dia telah diutus ?
Jibril menjawab, Dia telah diutus, pintupun dibukakan. Ternyata di sana ada Nabi Idris
as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Allah Taala berfirman (Kami
mengangkatnya pada tempat "martabat" yang tinggi). Aku dibawa naik ke langit kelima.
Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapa ? Dijawab, Jibril. Ditanya lagi, Siapa
bersamamu ? Dijawab, Muhammad. Ditanya, Apakah dia telah diutus ? Dijawab, Dia telah
diutus, pintupun dibukakan buat kami. Di sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia
menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit keenam.
Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapa ini ? Jawabnya, Jibril. Ditanya lagi,
Siapa bersamamu ? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya, Apakah dia telah diutus ?
Jawabnya, Dia telah diutus. Kami dipersilahkan masuk. Di sana ada Nabi Musa as. Dia
menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan. Jibril membawaku naik ke langit ketujuh.
Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang bertanya, Siapa ini ? Jawabnya, Jibril. Ditanya lagi,
Siapa bersamamu ? Jawabnya, Muhammad. Ditanyakan, Apakah dia telah diutus ?
Jawabnya, Dia telah diutus, kamipun dipersilahkan masuk. Ternyata di sana aku bertemu
Nabi Ibrahim as. sedang menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap
hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana.
Kemudian aku dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping
gajah dan buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha
diselubungi berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak
seorangpun di antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya. Kemudian Allah
memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali dalam sehari semalam.
Tatkala turun dan bertemu Nabi Musa as, dia bertanya, Apa yang telah diwajibkan
Tuhanmu kepada umatmu ? Aku menjawab, Salat lima puluh kali. Dia berkata, Kembalilah
kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan kuat melaksanakannya.
Aku telah pernah mencobanya pada Bani Israel. Akupun kembali kepada Tuhanku dan
berkata, Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Allah memotong lima salat dan
aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan, Allah telah mengurangi lima waktu
salat. Dia berkata, Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu, kembalilah kepada
Tuhanmu, mintalah keringanan lagi.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 72
Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah
berfirman, Hai Muhammad. Inilah kewajiban lima salat sehari semalam, setiap salat
mempunyai nilai sepuluh, dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Siapa
yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka baginya dicatat satu
kebaikan, jika dia
melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan. Sebaliknya siapa yang berniat jahat,
tetapi tidak melaksanakannya, maka
tidak dicatat apa-apa, jika dia mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan.
Aku turun hingga sampai kepada Nabi Musa as, lalu aku beritahukan padanya. Dia masih
saja berkata, kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku
menyahut, Aku telah bolak-balik kepada Tuhan, hingga aku merasa malu kepada-Nya
Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa Arab saja]: 234
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., Dari Rasulullah S. A. W . tentang apa yang
diriwayatkan oleh beliau dari Allah Taala bahwa, Allah berfirman, Sesungguhnya Allah
mencatat kebaikan dan kejelekan.
Kemudian Beliau (Rasulullah) menerangkan, Siapa saja yang berniat melakukan
kebaikan, tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka Allah mencatat niat itu sebagai
kebaikan yang sempurna. Jika dia meniatkan perbuatan baik dan mengerjakannya, maka
Allah mencatat sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan
yang sangat banyak. Kalau dia berniat melakukan perbuatan jelek tetapi tidak jadi
melakukannya, maka Allah mencatat hal itu sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika
dia meniatkan perbuatan jelek itu, lalu melaksanakannya, maka Allah mencatatnya sebagai
satu kejelekan
GHIBAH DAN PUASA
Dari 'Ubaid r.a, dia berkata : "Di masa Rasulullah S. A. W , beliau memerintahkan
orang-orang berpuasa selama satu hari. Lalu mereka pun berpuasa. Saat itu ada dua
orang wanita berpuasa, dan mereka sangat menderita karena lapar dan dahaga pada sore
harinya. Kemudian kedua wanita itu mengutus seseorang menghadap Rasulullah S. A. W ,
untuk memintakan izin bagi keduanya agar diperbolehkan menghentikan puasa mereka.
Sesampainya utusan tsb kepada Rasulullah S. A. W , beliau memberikan sebuah
mangkuk kepadanya untuk diberikan kepada kedua wanita tadi, seraya memerintahkan
agar kedua-duanya memuntahkan isi perutnya ke dalam mangkuk itu. Ternyata kedua
wanita tsb memuntahkan darah dan daging segar, sepenuh mangkuk tersebut, sehingga
membuat orang-orang yang menyaksikannya terheran-heran. Dan Rasulullah S. A. W
bersabda : "Kedua wanita ini berpuasa terhadap makanan yang dihalalkan Allah tetapi
membatalkan puasanya itu dengan perbuatan yang diharamkan oleh-Nya. Mereka duduk
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 73
bersantai sambil menggunjingkan orang-orang lain. Maka itulah 'daging-daging' mereka
yang dipergunjingkan." (Hadits Riwayat Ahmad)
"Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan , keduanya bersekutu dalam
perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita dusta dan banyak memakan
yang haram." (Al-Qur'an Surat Al-Maidah : 42)
Allah SWT berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing
sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (Al-Qur'an
Surat Al-Hujuraat:12)
SUDAHKAH KITA MENJAGA PUASA KITA?
Rasulullah S. A. W bersabda : "Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan
dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan
sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil." (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim)
"Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berkata dusta, ghibah (menggunjing),
memfitnah, sumpah dusta dan memandang dengan syahwat." (Hadits Riwayat Al-Azdiy)
"Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan dusta selama berpuasa,
maka Allah SWT tidak berhajat kepada puasanya." (Hadits Riwayat
Bukhari)
"Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan, keduanya bersekutu dalam
perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali
haus dan lapar." (Hadits Riwayat Turmudzi)
Imam Al-Ghazali berkata : "Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak
mendapatkan dari puasanya itu, selain lapar dan haus. Sebab puasa itu bukanlah semata-
mata menahan lapar dan haus, akan tetapi adalah menahan hawa nafsu. Boleh jadi orang
tersebut berdusta, menggunjing dan memandang dengan syahwat, sehingga yang demikian
itu membatalkan hakikat puasa." (Ihya' Ulumiddin)
Para Ulama berkata: "Betapa banyak orang yang berpuasa padahal ia berbuka (tidak
berpuasa) dan betapa banyak orang yang berbuka padahal ia berpuasa." Yang dimaksud
dengan orang yang berbuka tetapi berpuasa ialah menjaga anggota tubuhnya dari
perbuatan dosa sementara ia tetap makan dan minum. Sedangkan yang dimaksud dengan
berpuasa tapi berbuka ialah yang melaparkan perutnya sementara ia melepaskan kendali
bagi anggota tubuh yang lain." (Ihya' Ulumiddin)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 74
Rasulullah S. A. W bersabda : "Sesungguhnya puasa itu adalah amanah, maka hendaknya
masing-masing kamu menjaga amanahnya." (Hadits Riwayat Al-Kharaithy)
Sudahkah kita menjaga puasa kita?
HUKUM GHIBAH
Apakah ghibah itu ? yaitu mengucapkan perkataan (atau dengan gerak badan, mata,
tulisan dsbnya) sesuatu yang tidak disukai pada diri orang lain. Termasuk yang tidak
disenangi itu ada pada badannya, tingkah laku, agamanya dan sebagainya.
Menurut al-Ghazali, definisi ini adalah yang telah diijma'kan oleh kaum muslimin (tiada
seorangpun menolak). Maksudnya, mereka bersepakat mengatakan bahwa inilah definasi
ghibah.
Ghibah, dalam bahasa indonesia lebih dikenal dengan kata mengumpat. Yaitu
menceritakan keburukkan orang lain di belakangnya.
Hukum Ghibah
Umat Islam seluruhnya juga telah ijma' mengatakan bahwa hukum ghibah adalah haram.
Sebagian dalilnya ada termaktub pada ayat al-Quran dan hadis. Rasulullah s.a.w.
bersabda : orang yang mengutuk orang Islam yang lain adalah fasik ( melakukan maksiat )
Dan siksaannya amat berat sekali, karena ia adalah termasuk diantara dosa-dosa besar.
Dalam sebuah hadis diceritakan Ada 2 orang yang akan menerima siksa di alam kubur
yaitu:
1. Orang yang suka menyampaikan aib orang lain
2. Orang yang tidak bersuci ( sucinya tidak sempurna ) sehabis buang air kecil ( kencing )
Namimah
Adalah mengadu domba yaitu menyampaikan perkataan orang lain kepada yang lainnya
dengan maksud kedua belah pihak berkelahi.
Jadi, apabila hukum ghibah dan namimah itu haram, maka menasehati orang yang
melakukan ghibah adalah wajib.
Dalam menghadapi kemungkaran ada 3 hal yang harus kita lakukan menurut aturan agama
kita, yaitu :
1. Hentikan dengan kekuasaan bila kita punya kuasa.
2. Cegah dengan perkataan
3. Tolak dengan hati
Namun sesungguhnya bila kita hanya mampu melakukan yang no 3 adalah termasuk orang
yang lemah imannya.
Ghibah yang diperbolehkan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 75
Hukum ghibah adalah haram. Ini adalah hukum asal. Atas alasan-alasan syarak ghibah
diperbolehkan. Apakah alasan syarak itu. yaitu ingin mencapai satu tujuan yang benar
menurut pertimbangan syarak, di mana jika tidak melalui cara itu tujuan itu tak mungkin
akan tercapai. Walaupun demikian, jika ada cara lain yang lebih baik sebaiknya ghibah
ditinggalkan.
Dalam masalah yang anda hadapi, saudara ingin membela diri, maka dibenarkan jika:
a) atas tujuan yang dibenarkan oleh syarak
b) Jika tiada jalan lain melainkan dengan membuka aib orang lain.
Contohnya, saudara telah dituduh mencuri, sedangkan saudara tahu siapa yang mencuri.
Saudara terpaksa mempertahankan diri dengan berkata benar. Ini biasa berlaku di
pengadilan.
Pengadilan terpaksa membuka aib mereka yang terlibat untuk tujuan yang dibenarkan
oleh syarak, yaitu membuktikan benar atau salahnya orang yang dituduh.
Di bawah ini ada lima perkara yang diperbolehkan ghibah.
1. Ingin mengadu kepada hakim, polisi, tokoh masyarakat dsbnya karena teraniaya.
Kita terpaksa membuka kedzaliman yang telah dilakukan pada diri kita dengan
membuka aib Pelaku sehingga keadilan bisa ditegakkan.
2. Ingin mencegah kemungkaran dan kemaksiatan yang akan terjadi.
Keburukan si pelaku maksiat boleh diceritakan dengan harapan dapat menghindarkan
orang lain Ikut melakukan kemaksiatan.
3. Meminta fatwa / nasehat dari Ulama.
Seorang istri bisa menceritakan perlakuan jelek suaminya karena sering memukul,
tidak diberi naf kah dengan harapan mendapat nasehat dari ulama
4. Mencela orang yang secara terang-terangan melakukan kefasikkan, dan kezaliman.
Contoh: seorang yang secara terang-terangan meminum arak, berjudi, melaksanakan
maksiat. Yang dibenarkan hanyalah menyebutkan kemaksiatan yang dilakukan secara
terang-terangan itu saja. Dan diharamkan menyebutkan aib-aib lain.
5. Untuk mengenalkan seseorang.
Jika seseorang itu memang dikenal dengan julukan si pincang, si buta dan sebagainya,
boleh menyebutkan julukan itu dengan niat mengenalkan. Haram jika dengan niat
mencemooh, namum demikian selagi dapat mengenalkan dengan tidak menyebut
julukan maka kenalkan dengan cara tersebut.
Firman Allah Taala:
"Allah tidak suka kepada perkataan yang tidak baik diperdengarkan, kecuali dari orang-
orang yang teraniaya... 11 (al-Nisaa1, ayat 148)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 76
Hadis: "Aisyah r.a. berkata: Seseorang datang minta izin kepada nabi s.a.w. (masuk ke
rumah). Lalu nabi s.a.w. bersabda: Izinkanlah. Dia adalah sejahat-jahat orang di kalangan
kaumnya." (riwayat Bukhari & Muslim)
Hadis: "Aisyah r.a. berkata: Hindun binti Uthbah (isteri Abu Sufian) berkata kepada
nabi s.a.w.: Sesungguhnya Abu Sufian seorang yang pelit dan tidak memberi belanja yang
cukup kepada ku dan anak-anakku, kecuali kalau saya ambil di luar pengetahuannya.
Nabi s.a.w. menjawab: Ambillah secukupmu dan anak-anakmu dengan sederhana." (Riwayat
Bukhari & Muslim)
Hadis: "Fatimah binti Qais berkata: Saya datang kepada Nabi s.a.w. bertanya tentang
dua orang yang meminang saya,yaitu Abu Jahm dan Muawiyah. Maka Nabi s.a.w.
bersabda: Adapun Muawiyah, dia adalah seorang yang miskin, dan Abu Jahm, dia adalah
seorang yang suka memukul isteri." (Riwayat Bukhari & Muslim)
Hadis di atas menunjukkan bahwa Nabi s.a.w. telah menceritakan keburukan orang lain
untuk mencapai tujuan yang dibenarkan oleh syarak. Dan tiada pilihan lain melainkan
memberitahu aib orang tersebut.
JIBRIL BERDOA MUHAMMAD MENG-AMINKAN
Kisah ini terjadi pada diri Rasulallah dan para sahabatnya. Saat itu malam hari raya
Iedul Fitri seperti biasanya Rasul dan para sahabat membaca Takbir,Tahmid dan Tahlil
di Mas j i d i I Haram.
Saat sedang bertakbir, tiba- tiba rasulallah keluar dari kelompok dan menepih kearah
dinding. Kemudian Rasullah mengangkat kedua tangannya ( layaknya orang berdoa ) saat
itu Rasul mengatakan amin sampai tiga kali.
Setelah Rasul mengusapkan kedua tangan diwajahnya ( layaknya orang selesai berdoa )
para sahabat mendekat dan bertanya : Ya Rasul apa yang terjadi sehingga engkau
mengangkat kedua belah tanganmu sambil mengatakan amien sampai tiga kali ?
Jawab Rasul : Tadi saya didatangi Jibril dan meminta saya mengaminkan doanya.?
Apa gerangan doa yang dibacakan Jibril itu ya Rasul ? tanya sahabat kemudian Rasul
menjawab : Kalau kalian ingin tahu inilah doa yang disampaikan Jibril dan saya
mengaminkan? :
1. Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia masih bersalah kepada orang tuanya dan belum dimaafkan?.
Rasul mengatakan Amien
2. Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal ibadah kaum muslimin selama bulan
Ramadhan apabila suami isteri masih berselisih dan belum saling memaafkan.? Rasul
mengatakan amien
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 77
3. Ya Allah ya Tuhan kami janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia dengan tetangga dan kerabatnya masih berselisih dan belum
saling Memaafkan.? Rasul mengatakan amien
Demikianlah doa yang dibaca Jibril sehingga Rasul mengaminkan sampai tiga kali. Namun
disini ada 4 Faktor yang membuat doa tersebut pasti dikabulkan Allah yaitu:
1. Yang berdoa Jibril Mahluk yang sejak diciptakan tidak pernah membantah dan berbuat
dosa kepada Allah
2. Yang mengaminkan doa tersebut Muhammad manusia Ma?sum yang telah diampuni
semua dosanya
3. Tempat berdoa adalah Masjidilharam tempat yang mendapat berkah dari Allah
4. Waktu berdoa adalah malam iedul fitri yaitu satu diantara sepuluh malam jika kita
berdoa langsung di ijabah oleh Allah.
Jadi jika kita ingin Amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah maka
hindarilah tiga yang diatas. Karena selama tiga persoalan diatas belum diselesaikan maka
amal ibadah kita selama bulan ramadhan masih dipending oleh Allah sampai kita
menyelesaikannya.
Dikisahkan oleh Buhari Muslim dari Huzaifah dan Anas r.a
Rasulullah S. A. W bersabda maksudnya: "Siapa yang menjurusi satu jalan untuk mencari
ilmu nescaya Allah akan mempermudahkan padanya jalan kesyurga." (Sahih Muslim)
DAPAT PAHALA HAJI MABRUR, TAPI TIDAK HAJI
Sa' id Ibnu Muhafah, Tukang Sol sepatu yang mendapatkan pahala haji mabrur,
padahal ia tidak haji, suatu ketika Hasan Al-Basyri menunaikan ibadah haji. Ketika beliau
sedang istirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau melihat dua Malaikat sedang
membicarakan sesuatu.
"Rasannya orang yang menunaikan haji tahun ini, banyak sekali" Komentar salah satu
Malaikat
"Betul" Jawab yang lainya.
"Berapa kira - kira jumlah keseluruhan?"
"Tujuh ratus ribu"
"Pantas"
"Eh, kamu tahu nggak, dari jumlah tersebut berapa kira - kira yang mabrur",
Selidik Malaikat yang mengetahui jumlah orang - orang haji tahun itu
"Wah, itu sih urusan Allah"
"Dari jumlah itu, tak satupun yang mendapatkan haji Mabrur"
"Kenapa?"
"Macam - macam, ada yang karena riyak, ada yang tetangganya lebih memerlukan uang
tapi tidak dibantu dan dia malah haji, ada yang hajinya sudah berkali kali, sementara
masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya'
"Terus?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 78
"Tapi Masih ada, orang yang mendapatkan Pahala haji mabrur tahun ini"
"Lho katannya tidak ada"
"Ya, karena orangnya tidak naik haji"
"Kok bisa"
"Begitulah"
"Siapa orang tersebut?"
"Sa' id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq"
Mendengar ucapan itu, Hasan Al-Basyri langsung terbangun. Sepulang dari Makkah,
ia tidak langsung ke Mesir, Tapi langsung menuju kota Damsyiq (Siria). Sesampai disana ia
langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua
tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya Sa' id bin
Muhafah.
"Ada, ditepi kota" Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana Hasan Al-Basyri menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
"Benarkah anda bernama Sa' id bin Muhafah?" tanya Hasan Al-Basyri
"Betul, kenapa?"
Sejenak Hasan Al-Basyri kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya iapun
menceritakan perihal mimpinya. "Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah anda
perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, barang kali mimpi itu
benar" selidik Hasan Al-Basyri sambil mengakhiri ceritanya.
"Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang sangat
rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya menyisihkan
uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya
kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul"
"Tapi anda tidak berangkat haji"
"Benar"
"Kenapa?"
"Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itu dia ngidam berat"
"Terus?"
"Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium, saya cari sumber daging
itu, ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh, disitu ada seorang janda dan enam
anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin daging yang ia masak, meskipun
secuil. Ia bilang tidak boleh, hingga saya bilang bahwa dijual berapapun akan saya beli, dia
tetap mengelak.
Akhirnya saya tanya kenapa?., "daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan" katanya
"Kenapa?" tanyaku lagi ,
"Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini adalah halal, karena andai
kami tak memakanya tentulah kami akan mati kelaparan,"
Jawabnya sambil menahan air mata.
Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan
kejadian itu pada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku kuberikan
semuanya untuk dia"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 79
Mendengar cerita tersebut Hasan Al-Basyripun tak bisa menahan air mata."Kalau begitu
engkau memang patut mendapatkanya" Ucapnya.
Kisah ini diceritakan oleh Imam dan Khotib Masjid Rohmah, Cairo Egypt Shahih tidaknya
tidak disebutkan. Meski demikian kisah ini perlu menjadi renungan.
KISAH BERPISAHNYA ROH DARI JASAD
Dalam sebuah hadith daripada Aisyah r.a katanya, "Aku sedang duduk bersila di
dalam rumah. Tiba-tiba Rasulullah S. A. W datang dan masuk sambil memberi salam
kepadaku. Aku segera bangun kerana menghormati dan memuliakannya sebagaimana
kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi S. A. W bersabda, "Duduklah di
tempat duduk, tidak usahlah berdiri, wahai Ummul Mukminin." Maka Rasulullah S. A. W
duduk sambil meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu baginda berbaring dan tertidur.
Maka aku hilangkan uban pada janggutnya, dan aku dapat 19 rambut yang sudah
putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata, "Sesungguhnya baginda akan
meninggalkan dunia ini sebelum aku sehingga tetaplah satu umat yang ditinggalkan
olehnya nabinya." Maka aku menangis sehingga mengalir air mataku jatuh menitis pada
wajah baginda.
Baginda terbangun dari tidurnya seraya bertanya, "Apakah sebabnya sehingga
engkau menangis wahai Ummul Mukminin?" Masa aku ceritakan kisah tadi kepadanya, lalu
Rasulullah S. A. W bertanya, "Keadaan bagaimanakah yang hebat bagi mayat?" Kataku,
"Tunjukkan wahai Rasulullah!"
Rasulullah S. A. W berkata, "Engkaulah katakan!," Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada keadaan
lebih hebat bagi mayat ketika keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya
sama-sama bersedih hati di belakangnya. Mereka sama-sama berkata, "Aduhai ayah,
aduhai ibu! Ayahnya pula mengatakan: "Aduhai anak!"
Rasulullah S. A. W bertanya lagi: "Itu juga termasuk hebat. Maka, manakah lagi yang
lebih hebat daripada itu?" Jawab Aisyah r.a : "Tidak ada hal yang lebih hebat daripada
mayat ketika ia diletakkan ke dalam liang lahad dan ditimbuni tanah ke atasnya. Kaum
kerabat semuanya kembali. Begitu pula dengan anak-anak dan para kekasihnya semuanya
kembali, mereka menyerahkan kepada Allah berserta dengan segala amal perbuatannya."
Rasulullah S. A. W bertanya lagi, "Adakah lagi yang lebih hebat daripada itu?" Jawab
Aisyah, "Hanya Allah dan Rasul-Nya sahaja yang lebih tahu."
Maka bersabda Rasulullah S. A. W : "Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat
keadaan mayat ialah ketika orang yang memandikan masuk ke rumahnya untuk
emmandikannya. Maka keluarlah cincin di masa remaja dari jari-jarinya dan ia melepaskan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 80
pakaian pengantin dari badannya. Bagi para pemimpin dan fuqaha, sama melepaskan
serban dari kepalanya untuk dimandikan.
Di kala itu rohnya memanggil, ketika ia melihat mayat dalam keadaan telanjang
dengan suara yang seluruh makhluk mendengar kecuali jin dan manusia yang tidak
mendengar. Maka berkata roh, "Wahai orang yang memandikan, aku minta kepadamu
kerana Allah, lepaskanlah pakaianku dengan perlahan-lahan sebab di saat ini aku berehat
dari kesakitan sakaratul maut." Dan apabila air disiram makaakan berkata mayat, "Wahai
orang yang memandikan akan roh Allah, janganlah engkau menyiram air dalam keadaan
yang panas dan janganlah pula dalam keadaan sejuk kerana tubuhku terbakar dari sebab
lepasnya roh," Dan jika merea memandikan, maka berkata roh: "Demi Allah, wahai orang
yang memandikan, janganlah engkau gosok tubuhku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka
dengan keluarnya roh."
Apabila telah selesai dari dimandikan dan diletakkan pada kafan serta tempat kedua
telapaknya sudah diikat, maka mayat memanggil, "Wahai orang yang memandikanku,
janganlah engkau kuat-kuatkan dalam mengafani kepalaku sehingga aku dapat melihat
wajah anak-anakku dan kaum keluargaku sebab ini adalah penglihatan terakhirku pada
mereka. Adapun pada hari ini aku dipisahkan dari mereka dan aku tidakakan dapat
berjumpa lagi sehingga hari kiamat."
Apabila mayat dikeluarkan dari rumah, maka mayat akan menyeru, "Demi Allah, wahai
jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, maka janganlah kamu
menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah menyakiti mereka.
Sesungguhnya pada hari ini aku akan dikeluarkan dari rumahku dan meninggalkan segala
yang kucintai dan aku tidak lagi akan kembali untuk selama-lamanya."
Apabila mayat diletakkan ke dalam keranda, maka berkata lagi mayat, "Demi Allah, wahai
jemaahku, janganlah kamu percepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahliku, anak-
anakku dan kaum keluargaku. Sesungguhnya hari ini ialah hari perpisahanku dengan
mereka sehingga hari kiamat."
BALASAN MENINGGALKAN SOLAT
Diriwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S. A. W sedang duduk bersama para
sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis.
Apabila Rasulullah S. .A. W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata,
"Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"
Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S. A. W, ayah saya telah meninggal dunia dan
tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."
Lalu Rasulullah S. A. W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu
untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.a.
mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 81
pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S. A. W, "Ya Rasulullah 5. A. W, kami lihat
mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."
Kemudian Rasulullah S. A. W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan
baginda pun berdoa kepada Allah S. W. T, kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk
manusia semula. Lalu Rasulullah S. A. W dan para sahabat menyembahyangkan mayat
tersebut.
Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi
seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S. A. W pun bertanya kepada pemuda itu,
"Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"
Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat."
Kemudian Rasulullah S. A. W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang
yang meninggalkan sholat. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S. W. T
seperti babi hutan yang hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka
menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain
kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta
memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.
Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha
illallahu Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku
tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S. W. T yang memerintahkan kepadaku supaya
menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"
Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya
1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sholat berjamaah.
2. Dia tidak mau keluarkan zakat hartanya.
3. Dia tidak mau mendengar nasihat para ulama.
Maka inilah balasannya.
12 AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SHOLAT
Dalam sebuah hadis menerangkan bahawa Rasulullah S. A. W telah bersabda : "Barang
siapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S. W. T akan mengenakan 12
tindakan yang merbahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini
antaranya :-
1) Allah S. W. T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap
rezekinya.
2) Allah S. W. T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.
3) Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 82
4) Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum
seluruh air laut.
5) Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.
6) Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.
Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya
7) Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat
menggerunkan.
8) Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
9) Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari
bertemu jari).
Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :
10) Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.
11) Allah S. W. T sangat murka kepadanya.
12) Allah S. W. T akan menyiksanya dengan api neraka.
10 JENIS SOLAT YANG TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH S.W.T
Rasulullah S. A. W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat,
maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang
tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga
menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S. A. W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah
S.W.T, antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan
mungkar."
Sabda Rasulullah S. A. W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak
dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya
solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r. a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan
perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 001
Page 83
mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke
arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."
Insya Allah Bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...
18/02/2008 21:04:55
HIKMAH ISLAM 002
Page 1
" Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm "
‘<(Fain dauddu Ni'matatfahi La Lukjisuufia”
Apabila Kamu Menghitung Nikmat Allah ( Yang Diberikan Kepadamu ) Maka
Engkau Tidak Akan Mampu (Karena Terlalu Banyak)
La In Syakartum La JLziidanna^um W/a Lain %afartum Inna ‘JicLzaa6i La Syadiid
Jika kamu bersyukur atas nikmat yang Ku-berikan kepadamu,
maka akan Aku tambah nikmat itu, tapi jika kamu mengingkarinya
(tidak mau bersyukur), maka ingatlah bahwa siksa-Ku sangatlah pedih.
“cTsumma Latus JLCunna (Yauma Idin ‘JLninna’im”
Sungguh Kamu akan Ditanya Pada Hari itu ( kiamat ), akan Nikmat yang Kamu
Peroleh Saat Ini
U(Fa6iayyi aCa i <Rji66ik3ima cTu^adzi6an”
Maka Ni'mat Tuhan Kamu Yang Manakah Yang Kamu Dustakan ?
Ya Allah kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas
aku berada di dalam sorga
Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan, aku
tidak akan kuat ya Allah, maka terimalah saja taubatku ini
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan-Akhwat Muslim dimana saja berada )
12 AZAB BAGI MEREKA YANG MENINGGALKAN SHOLAT
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 2
Dalam sebuah hadis menerangkan bahawa Rasulullah S. A. W telah bersabda : "Barang
siapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S. W. T akan mengenakan 12
tindakan yang merbahaya ke atasnya. Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini
antaranya :
1) Allah S. W. T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap
rezekinya.
2) Allah S. W. T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.
3) Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.
Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :
4) Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum
seluruh air laut.
5) Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.
6) Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.
Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-
7) Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat
menggerunkan.
8) Kuburnya akan menjadi cukup gelap.
9) Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari
bertemu jari).
Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :
10) Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.
11) Allah S. W. T sangat murka kepadanya.
12) Allah S. W. T akan menyiksanya dengan api neraka.
10 JENIS SOLAT YANG TIDAK DITERIMA OLEH ALLAH S.W.T
Rasulullah S. A. W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat,
maka solat itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang
tidak memelihara solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga
menjadi petunjuk dan jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S. A. W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah
S.W.T, antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 3
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.
9. Orang-orang yang suka makan riba'.
10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan
mungkar."
Sabda Rasulullah S. A. W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak
dapat menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya
solatnya itu hanya menambahkan kemurkaan Allah S. W. T dan jauh dari Allah."
Hassan r. a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan
perbuatan mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak
mengerjakan solat. Dan pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke
arah mukamu seperti satu bungkusan kain tebal yang buruk."
KISAH NERAKA JAHANNAM
Dikisahkan dalam sebuah hadis bahawa sesungguhnya neraka Jahannam itu adalah
hiam gelap, tidak ada cahaya dan tidak pula ia menyala.
Dan ianya memiliki 7 buah pintu dan pada setiap pintu itu terdapat 70,000 gunung, pada
setiap gunung itu terdapat 70,000 lereng dari api dan pada setiap lereng itu terdapat
70,000 belahan tanah yang terdiri dari api, pada setiap belahannya pula terdapat 70,000
lembah dari api.
Dikisahkan dalam hadis tersebut bahawa pada setiap lembah itu terdapat 70,000
gudang dari api, dan pada setiap gudang itu pula terdapat 70,000 kamar dari api, pada
setiap kamar itu pula terdapat 70,000 ular dan 70,000 kala, dan dikisahkan dalam hadis
tersebut bahawa setiap kala itu mempunyai 70,000 ekor dan setiap ekor pula memiliki
70,000 ruas. Pada setiap ruas kala tersebut ianya mempunyai 70,000 qullah bisa.
Dalam hadis yang sama menerangkan bahawa pada hari kiamat nanti akan dibuka
penutup neraka Jahannam, maka sebaik sahaja pintu neraka Jahannam itu terbuka, akan
keluarlah asap datang mengepung mereka di sebelah kiri, lalu datang pula sebuah
kumpulan asap mengepung mereka disebelah hadapan muka mereka, serta datang
kumpulan asap mengepung di atas kepala dan di belakang mereka. Dan mereka (Jin dan
Manusia) apabila terpandang akan asap tersebut maka bergetarlah dan mereka berlutut
dan memanggil-manggil, "Ya Tuhan kami, selamatkanlah."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 4
Diriwayatkan bahawa sesungguhnya Rasulullah S. A. W telah bersabda : "Akan
didatangkan pada hari kiamat itu neraka Jahannam, dan neraka Jahannam itu mempunyai
70,000 kendali, dan pada setiap kendali itu ditarik oleh 70,000 malaikat, dan berkenaan
dengan malaikat penjaga neraka itu besarnya ada diterangkan oleh Allah S. W. T dalam
surah At-Tahrim ayat 6 yang bermaksud : "Sedang penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar lagi keras."
Setiap malaikat apa yang ada di antara pundaknya adalah jarak perjalanan setahun,
dan setiap satu dari mereka itu mempunyai kekuatan yang mana kalau dia memukul gunung
dengan pemukul yang ada padanya, maka nescaya akan hancur lebur gunung tersebut. Dan
dengan sekali pukulan sahaja ia akan membenamkan 70,000 ke dalam neraka Jahannam.
TUJUH MACAM PAHALA YANG DAPAT DINIKMATINYA SELEPAS MATINYA
Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima
seseorang itu selepas matinya.
1) Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan
oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.
2) Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.
3) Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang
membacanya.
4) Orang yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
5) Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari manusia
atau burung.
6) Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang
mempelajarinya.
7) Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua
orang tuanya dan beristighfar baginya yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an
maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan
ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S. A. W. telah bersabda : "Apabila telah mati
anak Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.
MANUSIA BERHADAPAN DENGAN ENAM PERSIMPANGAN
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 5
Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah
kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota
tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis
terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu
mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan
anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta
mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah
mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."
Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang
memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan
nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang
akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang
syurga dari dirinya.
Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S. W. T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan
dan ia memperolehi semua kebaikan."
Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia
hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.
JENAZAH BERUBAH MENJADI BABI HUTAN
Seorang anak mendatangi Rasulullah sambil menangis. Peristiwa itu sangat
mengharukan Rasulullah S. A. W yang sedang duduk bersama-sama sahabat yang lain.
"Mengapa engkau menangis wahai anakku?" tanya Rasulullah. "Ayahku telah meninggal
tetapi tiada seorang pun yang datang melawat. Aku tidak mempunyai kain kafan, siapa
yang akan memakamkan ayahku dan siapa pula yang akan memandikannya?" Tanya anak itu.
Segeralah Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menjenguk jenazah itu.
Betapa terperanjatnya Abu Bakar dan Umar, mayat itu berubah menjadi seekor babi
hutan. Kedua sahabat itu lalu segera kembali melapor kepada Rasulullah S. A. W.
Maka datanglah sendiri Rasulullah S. A. W ke rumah anak itu. Didoakan kepada Allah
sehingga babi hutan itu kembali berubah menjadi jenazah manusia. Kemudian Nabi
menyembahyangkannya dan meminta sahabat untuk memakamkannya. Betapa hairannya
para sahabat, ketika jenazah itu akan dimakamkan berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat kejadian itu, Rasulullah menanyakan anak itu apa yang dikerjakan oleh ayahnya
selama hidupnya.
"Ayahku tidak pernah mengerjakan solat selama hidupnya," jawab anak itu. Kemudian
Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya, "Para sahabat, lihatlah sendiri. Begitulah
akibatnya bila orang meninggalkan solat selama hidupnya. Ia akan menjadi babi hutan di
hari kiamat."
MINUM ARAK PUNCAK SEGALA KEJAHATAN
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 6
Dosa manakah, minum-minuman yang memabukkan, berzina atau membunuh. Itulah
teka-teki sebagai inti khutbah Khalifah Ustman bin Affan r. a. seperti yang diriwayatkan
oleh Az-Zuhriy, dalam khutbah Ustman itu mengingatkan umat agar berhati-hati
terhadap minuman khamr atau arak. Sebab minuman yang memabukkan itu sebagai
pangkal perbuatan keji dan sumber segala dosa.
Dulu hidup seorang ahli ibadah yang selalu tekun beribadah ke masjid, lanjut
khutbah Khalifah Ustman. Suatu hari lelaki yang soleh itu berkenalan dengan seorang
wanita cantik.
Kerana sudah terjatuh hati, lelaki itu menurut sahaja ketika disuruh memilih antara tiga
permintaannya, tentang kemaksiatan. Pertama minum khamr, kedua berzina dan ketiga
membunuh bayi. Mengira minum arak dosanya lebih kecil daripada dua pilihan lain yang
diajukan wanita pujaan itu, lelaki soleh itu lalu memilih minum khamr.
Tetapi apa yang terjadi, dengan minum arak yang memabukkan itu malah dia
melanggar dua kejahatan yang lain. Dalam keadaan mabuk dan lupa diri, lelaki itu menzinai
pelacur itu dan membunuh bayi di sisinya.
"Kerana itulah hindarilah khamr, kerana minuman itu sebagai biang keladi segala
kejahatan dan perbuatan dosa. Ingatlah, iman dengan arak tidak mungkin bersatu dalam
tubuh manusia. Salah satu di antaranya harus keluar. Orang yang mabuk mulutnya akan
mengeluarkan kata-kata kufur, dan jika menjadi kebiasaan sampai akhir ayatnya, ia akan
kekal di neraka."
KISAH TEMPAT TINGGAL RUH
Abu Bakar r.a telah ditanya tentang ke mana ruh pergi setelah ia keluar dari jasad,
maka berkata Abu Bakar r.a : "Ruh itu menuju ke tujuh tempat" :
1) Ruh para nabi dan utusan menuju ke syurga Adnin.
2) Ruh para ulama menuju ke syurga Firdaus.
3) Ruh para merekayang berbahagia menuju ke syurga Illiyyina.
4) Ruh para syuhadaa berterbangan seperti burung disyurga sekehendak mereka.
5) Ruh para mukmin yang berdosa akan tergantung di udara tidak di bumi dan tidak di
langit sampai hari kiamat.
6) Ruh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7) Ruh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka disiksa beserta
jasadnya sampai hari kiamat.
Telah bersabda Rasulullah S. A. W bahawa : "Tiga kelompok manusia yang akan
berjabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka keluar dari kuburnya ialah" :-
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan Ramadhan.
3. Orang yang puasa hari Arafah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 7
KISAH KELEBIHAN BERSHOLAWAT KE ATAS RASULULLAH S. A. W
Rasulullah S. A. W telah bersabda bahawa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail
A. S. telah berkata kepadaku.
Berkata Jibril A. S. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca sholawat ke atasmu
tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya
bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail A. S. : "Mereka yang bersholawat ke atas kamu akan aku beri mereka
itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil A. S. : "Mereka yang bersholawat kepadamu akan aku sujud kepada
Allah S. W. T dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah S. W. T mengampuni
orang itu."
Malaikat Izrail A. S pula berkata : "Bagi mereka yang bersholawat ke atasmu, akan aku
cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-
nabi."
Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S. A. W.? Para malaikat memberikan
jaminan masing-masing untuk orang-orang yang bersholawat ke atas Rasulullah S. A. W.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan
peluang untuk bersholawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S. A. W. Mudah-
mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.
TANDA-TANDA KIAMAT
Hudzaifah bin As-yad al-Ghifary berkata, sewaktu kami sedang berbincang, tiba-
tiba datang Nabi Muhammad S. A. W kepada kami lalu bertanya, "Apakah yang kamu
semua sedang bincangkan.?"
Lalu kami menjawab, "Kami sedang membincangkan tentang hari Kiamat."
Sabda Rasulullah S. A. W. "Sesungguhnya kiamat itu tidak akan terjadi sebelum kamu
melihat sepuluh tanda :-
Asap
Dajjal
Binatang melata di bumi
Terbitnya matahari sebelah barat
Turunnya Nabi Isa A. S
Keluarnya Yakjuj dan Makjuj
Gerhana di timur
Gerhana di barat
Gerhana di jazirah Arab
Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 8
Dajjal maksudnya ialah bahaya besar yang tidak ada bahaya sepertinya sejak Nabi
Adam A. S sampai hari kiamat. Dajjal boleh membuat apa sahaja perkara-perkara yang
luar biasa. Dia akan mendakwa dirinya Tuhan, sebelah matanya buta dan di antara kedua
matanya tertulis perkataan 'Ini adalah orang kafir'.
Asap akan memenuhi timur dan barat, ia akan berlaku selama 40 hari. Apabila orang
yang beriman terkena asap itu, ia akan bersin seperti terkena selsema, sementara orang
kafir pula keadaannya seperti orang mabuk, asap akan keluar dari hidung, telinga dan
dubur mereka.
Binatang melata yang dikenali sebagai Dabatul Ard ini akan keluar di kota Mekah
dekat gunung Shafa, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabatul
Ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa A. S dan cincin Nabi Sulaiman A. S.
Apabila binatang ini memukulkan tongkatnya ke dahi orang yang beriman, maka akan
tertulislah di dahi orang itu 'Ini adalah orang yang beriman'. Apabila tongkat itu dipukul
ke dahi orang yang kafir, maka akan tertulislah 'Ini adalah orang kafir'.
Turunnya Nabi Isa. A. S di negeri Syam di menara putih, beliau akan membunuh
dajjal. Kemudian Nabi Isa A. S akan menjalankan syariat Nabi Muhammad S. A. W.
Yakjuj dan Makjuj pula akan keluar, mereka ini merupakan dua golongan. Satu
golongan kecil dan satu lagi golongan besar. Yakjuj dan Makjuj itu kini berada di
belakang bendungan yang dibangunkan oleh Iskandar Zulqarnain. Apabila keluarnya
mereka ini, bilangannya tidak terhitung banyaknya, sehingga kalau air laut Thahatiah
diminum nescaya tidak akan tinggal walau pun setitik.
Rasulullah S. A. W telah bersabda, " Hari kiamat itu mempunyai tanda, bermulanya
dengan tidak laris jualan di pasar, sedikit sahaja hujan dan begitu juga dengan tumbuh-
tumbuhan. Ghibah menjadi-jadi di merata-rata, memakan riba, banyaknya anak-anak zina,
orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik akan bersuara lantang di masjid, para
ahli mungkar lebih banyak menonjol dari ahli haq"
Berkata Ali bin Abi Talib, Akan datag di suatu masa di mana Islam itu hanya akan
tinggal namanya sahaja, agama hanya bentuk sahaja, Al-Qur'an hanya dijadikan bacaan
sahaja, mereka mendirikan masjid, sedangkan masjid itu sunyi dari zikir menyebut Asma
Allah. Orang-orang yang paling buruk pada zaman itu ialah para ulama, dari mereka akan
timbul fitnah dan fitnah itu akan kembali kepada mereka juga. Dan kesemua yang
tersebut adalah tanda-tanda hari kiamat."
Sabda Rasulullah S. A. W, "Apabila harta orang kafir yang dihalalkan tanpa perang
yang dijadikan pembahagian bergilir, amanat dijadikan seperti harta rampasan, zakat
dijadikan seperti pinjaman, belajar lain daripada agama, orang lelaki taat kepada
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 9
isterinya, menderhakai ibunya, lebih rapat dengan teman dan menjauhkan ayahnya, suara-
suara lantang dalam masjid, pemimpin kaum dipilih dari orang yang fasik, oarng dimuliakan
kerana ditakuti akan tindakan jahat dan aniayanya dan bukan kerana takutkan Allah,
maka kesemua itu adalah tanda-tanda kiamata."
ANAK KECIL YANG TAKUT API NERAKA
Dalam sebuah riwayat menyatakan bahawa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-
jalan di tepi sungai, sedang dia berjalan-jalan dia terpandang seorang anak kecil sedang
mengambil wudhu' sambil menangis.
Apabila orang tua itu melihat anak kecil tadi menangis, dia pun berkata, "Wahai anak
kecil kenapa kamu menangis?"
Maka berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik saya telah membaca ayat al-Qur'an
sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Yaa ayyuhal ladziina aamanuu quu
anfusakum" yang bermaksud, " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah olehmu sekalian
akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka."
Berkata orang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu
terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke dalm api neraka."
Berkata anak kecil itu, "Wahai pakcik, pakcik adalah orang yang berakal, tidakkah pakcik
lihat kalau orang menyalakan api maka yang pertama sekali yang mereka akan letakkan
ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu kemudian baru mereka letakkan yang besar.
Jadi tentulah saya yang kecil ini akan dibakar dahulu sebelum dibakar orang dewasa."
Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguh anak kecil ini lebih takut kepada
neraka daripada orang yang dewasa maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"
RAHASIA KHUSYUK DALAM SHOLAT
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk
solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu
bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki
dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan
bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semuaanggota wudhu'
dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :-
1. bertaubat
2. menyesali dosa yang dilakukan
3. tidak tergila-gilakan dunia
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 10
4. tidak mencari / mengharap pujian orang (riya1)
5. tinggalkan sifat berbangga
6. tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. meninggalkan sifat dengki
Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua
anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku
bayangkan Allah ada di hadapanku, syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku,
malaikat maut berada di belakangku, dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah
berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim' dan aku menganggap bahawa solatku kali ini
adalah solat terakhirku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik.
Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud
dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam
dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."
Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang kurang
baik bila dibandingkan dengan Hatim.
PERCAKAPAN RASULULLAH S. A. W DENGAN IBLIS
Telah diceritakan bahawa Allah S. W. T telah menyuruh iblis datang kepada Nabi
Muhammad s.a.w agar menjawab segala pertanyaan yang baginda tanyakan padanya. Pada
suatu hari Iblis pun datang kepada baginda dengan menyerupai orang tua yang baik lagi
bersih, sedang ditangannya memegang tongkat.
Bertanya Rasulullah s.a.w, "Siapakah kamu ini ?"
Orang tua itu menjawab, "Aku adalah iblis."
"Apa maksud kamu datang berjumpa aku ?"
Orang tua itu menjawab, "Allah menyuruhku datang kepadamu agar kau bertanyakan
kepadaku."
Baginda Rasulullah s.a.w lalu bertanya, "Hai iblis, berapa banyakkah musuhmu dari
kalangan umat-umatku ?"
Iblis menjawab, "Lima belas."
1. Engkau sendiri hai Muhammad.
2. Imam dan pemimpin yang adil.
3. Orang kayayang merendah diri.
4. Pedagang yang jujur dan amanah.
5. Orang alim yang mengerjakan solat dengan khusyuk.
6. Orang Mukmin yang memberi nasihat.
7. Orang yang Mukmin yang berkasih-sayang.
8. Orang yang tetap dan cepat bertaubat.
9. Orang yang menjauhkan diri dari segala yang haram.
10. Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...
18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 11
11. Orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma.
12. Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya.
13. Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang.
14. Orang yang hafal al-Qur'an serta selalu membacanya.
15. Orang yang berdiri melakukan solat di waktu malam sedang orang-orang lain semuanya
tidur.
Kemudian Rasulullah s.a.w bertanya lagi, "Berapa banyakkah temanmu di kalangan
umatku ?"
Jawab iblis, "Sepuluh golongan
1. Hakim yang tidak adil.
2. Orang kayayang sombong.
3. Pedagang yang khianat.
4. Orang pemabuk/peminum arak.
5. Orang yang memutuskan tali persaudaraan.
6. Pemilik harta riba'.
7. Pemakan harta anak yatim.
8. Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan solat/sering meninggalkan solat.
9. Orang yang enggan memberikan zakat/kedekut.
10. Orang yang selalu berangan-angan dan khayal dengan tidak ada faedah.
Mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang setia."
Itulah di antara percakapan Nabi dan iblis. Sememangnya kita maklum bahawa
sesungguhnya Iblis itu adalah musuh Allah dan manusia. Dari itu hendaklah kita selalu
berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, kerana sesiapa yang menjadi kawan
iblis bermakna menjadi musuh Allah. Demikianlah sebaliknya, sesiapa yang menjadi musuh
iblis bererti menjadi kawan kekasih Allah.
JIBRIL AS, KERBAU, KELELAWAR, DAN CACING
Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah
satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah
diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui
si Kerbau.
Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS
mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu
senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab,
"Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku
sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia
mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera
pergi menemui seekor kelelawar.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 12
Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur
bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai
kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor
kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah
menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing.
Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si
kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor
cacing yang sedang merayap di atas tanah.
Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu
senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya
Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai
seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka
tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka
akan disiksa selama-lamanya".
DOSA YANG LEBIH BESAR DARI BERZINA
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung.
Pakaianya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam.
Kerudungnya menagkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan
menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang
ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah merosakkan hidupnya. Ia
melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu
pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam
"Silakan masuk".
Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air
matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya
agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?"
tanya Nabi Musa a.s. terkejut. "Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik.
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa. Maka perempuan itupun terpatah
bercerita, "Saya... telah berzina.
Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari
perzinaan itu saya pun... lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya... cekik
lehernya sampai... tewas," ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musa
berapi-api matanya. Dengan muka berang ia mengherdik, "Perempuan bejad, enyah kamu
dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...
teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. Perempuan berwajah ayu dengan
hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 13
Dia terantuk-hantuk keluar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat
memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau
dibawa kemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana
pula manusia lain bakal menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa
jahat perbuatannya.
Ia tidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa.
Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya, "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang
hendak bertaubat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar
daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian
wanita pezina dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu
bertanya kepada Jibril. "Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang
nista itu?" "Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian
penasaran." Orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang
itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina" Mendengar penjelasan ini Nabi
Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia
mengangkat tangan dengan khusuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk
perempuan tersebut.
Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa
penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sholat itu tidak wajib dan tidak
perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan
seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-
Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh
berarti masih mempunyai iman di dadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan
ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.
(Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadis Nabi S. A. W disebutkan : Orang yang meninggalkan sholat lebih besar
dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi
dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah.
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat sehingga
terlewat waktu, kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam neraka selama satu
huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari,
sedangkan satu hari diakherat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezina dan dua hadis Nabi, mudah-mudahan
menjadi pelajaran bagi kita dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan
istiqomah. Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta, astaghfiruka wa
atuubuilaiik.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 14
KUBUR SETIAP HARI MENYERU MANUSIA SEBANYAK LIMA KALI
1. Aku rumah yang terpencil, maka kamu akan senang dengan selalu membaca Al-Quran.
2. Aku rumah yang gelap, maka teranglah aku dengan selalu solat malam.
3. Aku rumah penuh dengan tanah dan debu, bawalah amal soleh yang menjadi hamparan.
4. Aku rumah ular berbisa, maka bawalah amalan Bismillah sebagai penawar.
5. Aku rumah pertanyaan Munkar dan Nakir, maka banyaklah bacaan "Laailaha illallah,
Muhammadur Rasulullah", supaya kamu dapat jawapan kepadanya.
LIMA JENIS RACUN DAN LIMA PENAWARNYA
1. Dunia itu racun, zuhud itu obatnya.
2. Harta itu racun, zakat itu obatnya.
3. Perkataan yang sia-sia itu racun, zikir itu obatnya.
4. Seluruh umur itu racun, taat itu obatnya.
5. Seluruh tahun itu racun, Ramadhan itu obatnya.
SAMBARAN HIDUP SESUDAH MATI
Sahabat Ma'adz bin Jabal bertanya kepada Rasulullah : " Ya Rasul ...Terangkan
kepadaku tentang makna firman Allah : Yaitu hari ketika ditiup sangkakala, lalu kamu
datang berkelompok-kelompok ."
Maka menangislah Rasulullah. Cucuran airmatanya membasahi bajunya Engkau telah
bertanya sesuatu yang dahsyat. Umatku akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam
kelompok-kelompok 12 (dua belas) tabiat :
Kelompok pertama : Dibangkitkan tanpa tangan dan kaki. Seraya terdengar suara
dari sisi Tuhan 11 Mereka adalah orang-orang yang menggangu tetangganya. Maka inilah
ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."
Kelompok kedua : Dibangkitkan dalam bentuk babi. Seraya terdengar suara dari sisi
Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang bermalas-malas melakukan shalat Maka inilah
ganjarannya dan nerakalah tempatnya ."
Kelompok ketiga : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan perut besar
menggunung, dipenuhi ular dan kalajengking
Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang menahan-nahan
zakat Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."
Kelompok keempat : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan darah mengalir dari
mulut. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang
berdusta dalam jual-beli Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 15
Kelompok kelima : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berbau busuk. Lebih
busuk dari bau bangkai Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-
orang yang melakukan maksiat tersembunyi karena merasa takut dilihat orang tetapi
tidak takut dari pengawasan Allah Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."
Kelompok keenam : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan terputus lehernya
Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan
"Mereka adalah orang-orang yang memberi kesaksian palsu Maka inilah ganjarannya dan
nerakalah tempatnya."
Kelompok ketujuh : Dibangkitkan dari kuburnya tanpa memiliki lidah. Dari mulutnya
mengalir nanah dan darah. Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah
orang-orang yang menolak memberi kesaksian Maka inilah ganjarannya dan nerakalah
tempatnya."
Kelompok kedelapan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan tertunduk. Kedua
kaki di atas kepala Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang
yang gemar melakukan zina dan keburu mati sebelum bertobat Maka inilah ganjarannya
dan nerakalah tempatnya."
Kelompok kesembilan : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan berwajah hitam.
Matanya biru perutnya penuh api Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah
orang-orang yang memakan harta, dan merampas hak anak-anak yatim szcara zalim Maka
inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."
Kelompok kesepuluh : Dibangkitkan dari kuburnya Dalam keadaan sakit kusta dan
sopak Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang
mendurhakai kedua orangtua Maka inilah ganjarannya dan nerakalah tempatnya."
Kelompok kesebelas : Dibangkitkan dari kuburnya dalam keadaan buta-hati buta-
mata. Giginya seperti tanduk kerbau. Bibir dan lidahnya bergelantungan mencapai dada,
perut, dan paha. Sedang dari perutnya keluar kotoran. Seraya terdengar suara dari sisi
Tuhan "Mereka adalah orang-orang yang gemar meminum khamr Maka inilah ganjarannya
dan nerakalah tempatnya."
Kelompok kedua belas : Dibangkitkan dari kuburnya dengan wajah bercahaya, seperti
sinar bulan purnama. Melewati sirath al-Mustaqim. Secepat kilat menyambar angin
Seraya terdengar suara dari sisi Tuhan " Mereka adalah orang-orang yang melakukan
amal kebajikan. Menjauhi segala kemaksiatan. Rajin memenuhi panggilan shalat, dan mati
sesudah bertobat Maka ganjaran mereka adalah: Pengampunan, rahmat, dan ridha, Serta
surga dari Allah Ta'ala."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 16
BILA SELALU MENGINGAT MATI
Sehalus-halus kehinaan di sisi ALLOH adalah tercerabutnya kedekatan kita dari
sisi-Nya. Hal ini biasanya ditandai dengan kualitas ibadah yang jauh dari meningkat, atau
bahkan malah menurun. Tidak bertambah bagus ibadahnya, tidak bertambah pula ilmu
yang dapat membuatnya takut kepada ALLOH, bahkan justru maksiat pun sudah mulai
dilakukan, dan anehnya yang bersangkutan tidak merasa rugi. Inilah tanda-tanda akan
tercerabutnya nikmat berdekatan bersama ALLOH Azza wa Jalla.
Pantaslah bila Imam Ibnu Athoillah pernah berujar, "Rontoknya iman ini akan terjadi
pelan-pelan, terkikis-kikis sedikit demi sedikit sampai akhirnya tanpa terasa habis tandas
tidak tersisa". Demikianlah yang terjadi bagi orang yang tidak berusaha memelihara iman
di dalam kalbunya. Karenanya jangan pernah permainkan nikmat iman di hati ini.
Ada sebuah kejadian yang semoga dengan diungkapkannya di forum ini ada hikmah yang
bisa diambil. Kisahnya dari seorang teman yang waktu itu nampak begitu rajin beribadah,
saat shalat tak lepas dari linang air mata, shalat tahajud pun tak pernah putus, bahkan
anak dan istrinya diajak pula untuk berjamaah ke mesjid. Selidik punya selidik, ternyata
saat itu dia sedang menanggung utang. Karenanya diantara ibadah-ibadahnya itu dia
selipkan pula doa agar utangnya segera terlunasi. Selang beberapa lama, ALLOH Azza wa
Jalla, Zat yang Mahakaya dan Maha Mengabulkan setiap doa hamba-Nya pun berkenan
melunasi utang rekan tersebut.
Sayangnya begitu utang terlunasi doanya mulai jarang, hilang pula motivasinya untuk
beribadah. Biasanya kehilangan shalat tahajud menangis tersedu-sedu, "Mengapa Engkau
tidak membangunkan aku, ya ALLOH?!", ujarnya seakan menyesali diri. Tapi lama-
kelamaan tahajud tertinggal justru menjadi senang karena jadual tidur menjadi cukup.
Bahkan sebelum azan biasanya sudah menuju mesjid, tapi akhir-akhir ini datang ke mesjid
justru ketika azan. Hari berikutnya ketika azan tuntas baru selesai wudhu. Lain lagi pada
besok harinya, ketika azan selesai justru masih di rumah, hingga akhirnya ia pun
memutuskan untuk shalat di rumah saja.
Begitupun untuk shalat sunat, biasanya ketika masuk mesjid shalat sunat tahiyatul
mesjid terlebih dulu dan salat fardhu pun selalu dibarengi shalat rawatib. Tapi sekarang
saat datang lebih awal pun malah pura-pura berdiri menunggu iqamat, selalu ada saja
alasannya. Sesudah iqamat biasanya memburu shaf paling awal, kini yang diburu justru
shaf paling tengah, hari berikutnya ia memilih shaf sebelah pojok, bahkan lama-lama
mencari shaf di dekat pintu, dengan alasan supaya tidak terlambat dua kali. "Kalau datang
terlambat, maka ketika pulang aku tidak boleh terlambat lagi, pokoknya harus duluan!"
Pikirnya.
Saat akan shalat sunat rawatib, ia malah menundanya dengan alasan nanti akan di
rumah saja, padahal ketika sampai di rumah pun tidak dikerjakan. Entah disadari atau
tidak oleh dirinya, ternyata pelan-pelan banyak ibadah yang ditinggalkan. Bahkan pergi ke
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 17
majlis ta'lim yang biasanya rutin dilakukan, majlis ilmu di mana saja dikejar, sayangnya
akhir-akhir ini kebiasaan itu malah hilang.
Ketika zikir pun biasanya selalu dihayati, sekarang justru antara apa yang diucapkan
di mulut dengan suasana hati, sama sekali bak gayung tak bersambut. Mulut mengucap,
tapi hati malah keliling dunia, masyaallah. Sudah dilakukan tanpa kesadaran, seringkali
pula selalu ada alasan untuk tidak melakukannya. Saat-saat berdoa pun menjadi kering,
tidak lagi memancarkan keuatan ruhiah, tidak ada sentuhan, inilah tanda-tanda hati mulai
mengeras.
Kalau kebiasaan ibadah sudah mulai tercerabut satu persatu, maka inilah tanda-tanda
sudah tercerabutnya taupiq dari-Nya. Akibat selanjutnya pun mudah ditebak, ketahanan
penjagaan diri menjadi blong, kata-katanya menjadi kasar, mata jelalatan tidak
terkendali, dan emosinya pun mudah membara. Apalagi ketika ibadah shalat yang
merupakan benteng dari perbuatan keji dan munkar mulai lambat dilakukan, kadang-
kadang pula mulai ditinggalkan. Ibadah yang lain nasibnya tak jauh beda, hingga akhirnya
meningallah ia dalam keadaan hilang keyakinannya kepada ALLOH. Inilah yang disebut
suul khatimah (jelek di akhir), naudzhubillah. Apalah artinya hidup kalau akhirnya seperti
ini.
***
Ada lagi sebuah kisah pilu ketika suatu waktu bersilaturahmi ke Batam. Kisahnya ada
seorang wanita muda yang tidak bisa menjaga diri dalam pergaulan dengan lawan jenisnya
sehingga dia hamil, sedangkan laki-lakinya tidak tahu entah kemana (tidak bertanggung
jawab). Hampir putus asa ketika si wanita ini minta tolong kepada seorang pemuda
mesjid. Ditolonglah ia untuk bisa melakukan persalinan di suatu klinik bersalin, hingga ia
bisa melahirkan dengan lancar. Walau tidak jelas siapa ayahnya, akhirnya si wanita ini pun
menjadi ibu dari seorang bayi mungil.
Sayangnya, sesudah beberapa lama ditolong, sifat-sifat jahiliyahnya kambuh lagi.
Mungkin karena iman dan ilmunya masih kurang, bahkan ketika dinasihati pun tidak
mempan lagi hingga akhirnya dia terjerumus lagi. Demikianlah kisah si wanita ini, ia
kembali hamil di luar nikah tanpa ada pria yang mau bertanggung jawab.
Lalu ditolonglah ia oleh seseorang yang ternyata aqidahnya beda. Si orang yang akan
membantu pun menawarkan bantuan keuangan dengan catatan harus pindah agama
terlebih dulu. Si wanita pun menyetujuinya, dalam hatinya "Toh hanya untuk persalinan
saja, setelah melahirkan aku akan masuk Islam lagi". Tapi ternyata ALLOH menentukan
lain, saat persalinan itu justru malaikat Izrail datang menjemput, meninggalah si wanita
dalam keadaan murtad, naudzhubillah.
***
Cerita ini nampaknya bersesuaian pula dengan sebuah kisah klasik dari Imam Al
Ghazali.
Suatu ketika ada seseorang yang sudah bertahun-tahun menjadi muazin di sebuah
menara tinggi di samping mesjid. Kebetulan di samping mesjid itu adapula sebuah rumah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 18
yang ternyata dihuni oleh keluarga non-muslim, diantara anak-anak keluarga itu ada
seorang anak perempuan berparas cantikyang sedang berangkat ramaja.
Tiap naik menara untuk azan, secara tidak disengaja tatapan mata sang muazin selalu
tertumbuk pada si anak gadis ini, begitu pula ketika turun dari menara. Seperti pepatah
mengatakan "dari mata rurun ke hati", begitulah saking seringnya memandang, hati sang
muazin pun mulai terpaut akan paras cantik anak gadis ini. Bahkan saat azan yang
diucapkan di mulut Allahuakbar-Allahuakbar, tapi hatinya malah khusyu memikirkan anak
gadis itu.
Karena sudah tidak tahan lagi, maka sang muazin ini pun nekad mendatangi rumah si anak
gadis tersebut dengan tujuan untuk melamarnya. Hanya sayang, orang tua si anak gadis
menolak dengan mentah-mentah, apalagi jika anaknya harus pindah keyakinan karena
mengikuti agama calon suaminya, sang muazin yang beragama Islam itu. "Selama engkau
masih memeluk Islam sebagai agamamu, tidak akan pernah aku ijinkan anakku menjadi
istrimu" ujar si Bapak, seolah-olah memberi syarat agar sang muazin ini mau masuk agama
keluarganya terlebih dulu.
Berpikir keraslah sang muazin ini, hanya sayang, saking ngebetnya pada gadis ini,
pikirannya seakan sudah tidak mampu lagi berpikir jernih. Hingga akhirnya di hatinya
terbersit suatu niat, "Ya ALLOH saya ini telah bertahun-tahun azan untuk mengingatkan
dan mengajak manusia menyembah-Mu. Aku yakin Engkau telah menyaksikan itu dan telah
pula memberikan balasan pahala yang setimpal. Tetapi saat ini aku mohon beberapa saat
saja ya ALLOH, aku akan berpura-pura masuk agama keluarga si anak gadis ini, setelah
menikahinya aku berjanji akan kembali masuk Islam". Baru saja dalam hatinya terbersit
niat seperti itu, dia terpeleset jatuh dari tangga menara mesjid yang cukup tinggi itu.
Akhirnya sang muazin pun meninggal dalam keadaan murtad dan suul khatimah.
***
Kalau kita simak dengan seksama uraian-uraian kisah di atas, nampaklah bahwa salah
satu hikmah yang dapat kita ambil darinya adalah jikalau kita sedang berbuat kurang
bermanfaat bahkan zhalim, maka salah satu teknik mengeremnya adalah dengan
'mengingat mati'. Bagaimana kalau kita tiba-tiba meninggal, padahal kita sedang berbuat
maksiat, zhalim, atau aniaya? Tidak takutkah kita mati suul khatimah? Naudzhubillah.
Ternyata ingat mati menjadi bagian yang sangat penting setelah doa dan ikhtiar kita
dalam memelihara iman di relung kalbu ini. Artinya kalau ingin meninggal dalam keadaan
khusnul khatimah, maka selalulah ingat mati.
Dalam hal ini Rasulullah S. A. W telah mengingatkan para sahabatnya untuk selalu
mengingat kematian. Dikisahkan pada suatu hari Rasulullah keluar menuju mesjid. Tiba-
tiba beliau mendapati suatu kaum yangsedang mengobrol dan tertawa. Maka beliau
bersabda, "Ingatlah kematian. Demi Zat yang nyawaku berada dalam kekuasaan-Nya,
kalau kamu mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kamu akan tertawa sedikit dan
banyak menangis."
Dan ternyata ingat mati itu efektif membuat kita seakan punya rem yang kokoh dari
berbuat dosa dan aniaya. Akibatnya dimana saja dan kapan saja kita akan senantiasa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 19
terarahkan untuk melakukan segala sesuatu hanya yang bermanfaat. Begitupun ketika
misalnya, mendengarkan musik ataupun nyanyian, yang didengarkan pasti hanya yang
bermanfaat saja, seperti nasyid-nasyid Islami atau bahkan bacaan Al Quran yang
mengingatkan kita kepada ALLOH Azza wa Jalla. Sehingga kalaupun malaikat Izrail
datang menjemput saat itu, alhamdulillah kita sedang dalam kondisi ingat kepada ALLOH.
Inilah khusnul khatimah.
Bahkan kalau kita lihat para arifin dan salafus shalih senantiasa mengingat
kematian, seumpama seorang pemuda yang menunggu kekasihnya. Dan seorang kekasih
tidak pernah melupakan janji kekasihnya. Diriwayatkan dari sahabat Hudzaifah r. a.
bahwa ketika kematian menjemputnya, ia berkata, "Kekasih datang dalam keadaan miskin.
Tiadalah beruntung siapa yang menyesali kedatangannya. Ya ALLOH, jika Engkau tahu
bahwa kefakiran lebih aku sukai daripada kaya, sakit lebih aku sukai daripada sehat, dan
kematian lebih aku sukai daripada kehidupan, maka mudahkanlah bagiku kematian
sehingga aku menemui-Mu."
Akhirnya, semoga kita digolongkan ALLOH SWT menjadi orang yang beroleh karunia
khusnul khatimah. Amin! ***
TERKENA API DI KUBURAN
Diceritakan dari Ibnu Hajar bahawa serombongan orang dari kalangan Tabi'in pergi
berziarah ke rumah Abu Sinan. Baru sebentar mereka di rumah itu, Abu Sinan telah
mengajak mereka untuk berziarah ke rumah jirannya.
"Mari ikut saya ke rumah jiran untuk mengucapkan ta'ziah atas kematian saudaranya."
kata Abu Sinan kepada tetamunya.
Sesampainya di sana, mereka mendapati saudara si mati senantiasa menangis karana
terlalu sedih. Para tetamu telah berusaha menghibur dan membujuknya agar jangan
menangis, tapi tidak berjaya.
"Apakah kamu tidak tahu bahwa kematian itu suatu perkara yang mesti dijalani oleh
setiap orang?" tanya para tetamu.
"Itu aku tahu. Akan tetapi aku sangat sedih kerana memikirkan siksa yang telah menimpa
saudaraku itu." jawabnya.
"Apakah engkau mengetahui perkara yang ghaib?"
"Tidak. Akan tetapi ketika aku menguburkannya dan meratakan tanah di atasnya telah
terjadi sesuatu yang menakutkan. Ketika itu orang-orang telah pulang, tapi aku masih
duduk di atas kuburnya. Tiba-tiba terdengar suara dari dalam kubur "Ah. ...ah. ...Mereka
tinggalkan aku seorang diri menanggung siksa. Padahal aku mengerjakan puasa dan solat".
Jeritan itu betul-betul membuatku menangis kerana kasihan. Aku coba menggali
kuburnya semula kerana ingin tahu apa yang sudah terjadi di dalamnya. Ternyata kuburan
itu telah penuh dengan api dan di leher si mayat ada rantai dari api. Kerana kasihan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 20
kepada saudara, aku cuba untuk melepaskan rantai itu dari lehernya. Apabila aku hulurkan
tangan untuk membukanya, tanganku terbakar."
Lelaki itu menunjukkan tangannya yang masih hitam dan mengelupas kulitnya karana
kesan api dari dalam kubur kepada tetamu. Dia meneruskan ceritanya: "Aku terus
menimbun kubur itu seperti semula dan pulang dengan segera. Bagaimana kami tidak akan
menangis apabila mengingati keadaan itu?"
"Apa yang biasa dilakukan oleh saudaramu ketika di dunia?" tanya teman-teman Abu
S i nan.
"Dia tidak mengeluarkan zakat hartanya." jawabnya.
Dengan jawaban ini, teman-teman Abu Sinan membuat kesimpulan tentang kebenaran
ayat Suci Al-Quran surah Ali Imran yang artinya:
"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada
mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan
(yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Ali
Imran, 180)
AMANAH SEORANG SAHABAT
Diceritakan bahawa ada dua orang lelaki dari kalangan sahabat Rasulullah s.w.a.
berteman baik saling ziarah menziarahi antara satu dengan lainnya. Merekaadalah Sha'b
bin Jastamah dan Auf bin Malik.
"Wahai saudaraku, siapa di antara kita yang pergi (meninggal dunia) terlebih dahulu,
hendaknya saling kunjung mengunjungi." kata Sha'b kepada Auf di suatu hari.
"Betul begitu?" tanya Auf.
"Betul." jawab Sha'b.
Ditakdirkan Allah, Sha'b meninggal dunia terlebih dahulu. Pada suatu malam Auf
bermimpi melihat Sha'b datang mengunjunginya.
"Engkau wahai saudaraku?" tanya Auf.
"Benar." jawab Sha'b.
"Bagaimana keadaan dirimu?"
"Aku mendapatkan keampunan setelah mendapat musibah."
Apabila Auf melihat pada leher Sha'b, dia melihat ada tanda hitam di situ.
"Apa gerangan tanda hitam di lehermu itu?" tanya Auf.
"Ini adalah akibat sepuluh dinar yang aku pinjam dari seseorang Yahudi, maka tolong
jelaskan hutang tersebut. Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa tidak satupun kejadian
yang terjadi di dalam keluargaku, semua terjadi pula setelah kematianku. Bahkan
terhadap kucing yang matipun dipertanggungjawabkan juga. Ingatlah wahai saudaraku,
bahwa anak perempuanku yang mati enam hari yang lalu, perlu engkau beri pelajaran yang
baik dan pengertian baginya."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 21
Perbincangan di antara kedua-dua lelaki yang bersahabat itu terhenti kerana Auf
terjaga dari tidurnya. Dia menyadari bahwa semua yang dimimpikannya itu merupakan
pelajaran dan peringatan baginya. Pada sebelah paginya dia segera pergi ke rumah
keluarga Sha'b.
"Selamat datang wahai Auf. Kami sangat gembira dengan kedatanganmu." kata
keluarga Sha'b. "Beginilah semestinya kita bersaudara. Mengapa anda datang setelah
Sha'b tidak ada di dunia?"
Auf menerangkan maksud kedatangannya yaitu untuk memberitahukan semua mimpinya
malam tadi. Keluarga Sha'b faham akan semuanya dan percaya bahwa mimpinya itu benar.
Mereka pun mengumpulkan sepuluh dinar dari wang simpanan Sha'b sendiri lalu diberikan
kepada Auf agar dibayarkan kepada si Yahudi.
Auf segera pergi ke rumah si Yahudi untuk menjelaskan hutang Sha'b.
"Adakah Sha'b mempunyai tanggungan sesuatu kepadamu?" tanya Auf.
"Rahmat Allah ke atas Sha'b Sahabat Rasulullah S. A. W. Benar, aku telah memberinya
pinjaman sebanyak sepuluh dinar." jawab si Yahudi.
Setelah Auf menyerahkan sepuluh dinar, si Yahudi berkata: "Demi Allah dinar ini serupa
benar dengan dinarku yang dipinjamnya dulu."
Dengan demikian, Auf telah melaksanakan amanah dan pesan saudara seagamanya yang
telah meninggal dunia.
BANYAKLAH BER-ZIKIR
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah S. A. W. Bersabda,
"Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna
mencari hamba ahli berzikir.
Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka
menyerunya, ' Serukanlah kebutuhan kalian.1
Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi.
Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), ' Apa yang dikatakan oleh
hamba-hamba-Ku?1
Para malaikat menjawab, ' Mereka menyucikan dan mengagungkan Engkau, memuji dan
memuliakan Engkau.1
Allah berf irman, ' Apakah mereka melihat-Ku?1
Para malaikat menjawab, ' Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.1
Allah berfirman, ' Bagaimana kalau mereka melihat Aku?1
Para malaikat berkata, ' Kalau mereka melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan
bertambah, tambah menyucikan dan memuliakan Engkau.1
Allah SWT berfirman, ' Apa yang mereka minta?1
Para malaikat berkata, ' Mereka memohon surga kepada-Mu.1
Allah berf irman, ' Apakah mereka pernah melihatnya?1
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 22
Para malaikat berkata, 'Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.1 Allah SWT
berfirman, ' Bagaimana kalau mereka melihatnya?1
Para malaikat berkata, ' Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin
berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.1
Allah SWT berfirman, ' Pada apa mereka memohon perlindungan?1
Para malaikat berkata, ' Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.1
Allah SWT berfirman, ' Apakah mereka pernah melihatnya?1
Para malaikat berkata, ' Kalau mereka melihatnya, niscaya mereka akan semakin berlari
menjauhinya dan semakin takut.1
Allah SWT berfirman, ' Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni mereka.1
Salah seorang dari malaikat itu berkata, ' Di dalam kelompok mereka terdapat si Fulan
yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan.1 Allah
SWT berf irman, ' Anggota majelis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk
bergabung dalam majelis mereka."1
YANG DIMURKAI ALLAH
Setiap muslim pasti menghendaki agar diridhai, disenangi atau dicintai Allah Swt.
Karena itu, sebagai muslim kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang membuat Allah
cinta dan ridha kepada kita, bukan hal-hal yang membuat Allah murka kepada hamba-
hamba-Nya.
Di dalam Al-Qur'an dan hadits, banyak dalil yang menyebutkan perbuatan-perbuatan
yang bila dilakukan manusia, maka Allah murka kepadanya. Diantara perbuatan manusia
yang menyebabkan Allah murka kepadanya adalah sebagaimana yang disebutkan dalam
sabda Rasulullah S. A. W : Empat orang yang dimurkai Allah, yaitu: penjual yang suka
bersumpah, fakir yang sombong, orang tua yang berzina dan penguasa yang lalim (HR.
Nasa'i dan Baihaqi).
Dari hadits di atas, ada empat kelompok manusia yang dimurkai Allah Swt, ini perlu kita
bahas agar kita bisa menjauhi perbuatan tersebut sehingga kita tidak termasuk ke dalam
kelompok orang yang dimurkai Allah Swt.
Pedagang Yang Bersumpah
Dalam dunia perdagangan, sudah lumrah kalau pedagang ingin mendapatkan
keuntungan yang besar dengan memberikan harga yang tinggi kepada pembeli, sementara
pembeli juga ingin mendapatkan harga yang murah sehingga mengajukan tawaran yang
rendah. Untung memang boleh diraih, penawaran harga yang murah memang boleh
dilakukan, namun kejujuran antara pedagang dan pembeli haruslah diutamakan.
Tapi dalam dunia perdagangan sekarang, sangat sedikit --kalau tidak boleh kita
sebut tidak ada-- pedagang dan pembeli yang jujur. Bahkan ketidakjujuran itu dibingkai
juga dengan sumpah palsu dalam rangka memuji barang dagangannya yang membuatnya
dianggap pantas dengan harga yang mahal sehingga pembeli menjadi yakin bahwa barang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 23
yang mahal itu menjadi terasa murah murah, ini membuat pembeli menjadi tambah
tertarik dan membelinya. Pedagang seperti ini amat dimurkai oleh Allah Swt sebagaimana
hadits di atas dan sumpah palsu memang akan membawa kebencian dari Allah Swt
sehingga Dia tidak segan-segan untuk mengazabnya, Allah berfirman yang artinya: Dan
janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu diantaramu, yang
menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan
kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagimu
azab yang besar (QS 16:94).
Orang Miskin Yang Sombong
Kesombongan merupakan sesuatu yang dibenci Allah Swt, orang kaya yang sombong
dengan sebab kekayaannya saja Allah benci, apalagi kalau orang miskin menyombongkan
diri dalam soal harta sehingga dia menampakkan dirinya seperti orang kaya dengan penuh
kesombongan. Kebencian Allah kepada orang kaya yang sombong itu dikemukakan dalam
firman-Nya yang artinya: Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa, maka ia
berlaku aniaya terhadap mereka, Dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang
yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu
bangga; sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri"
(QS 28:76).
Maka dengan sebab kesombongan Karun yang kaya itulah, Allah Swt betul-betul
mengazabnya di dunia ini sebagaimana f irman-Nya yang artinya: Maka Kami benamkanlah
Karun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang
menolongnya terhadap azab Allah, dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat)
membela (dirinya).
Kalau Karun yang kaya raya tapi sombong dibenci dan diazab Allah Swt, apalagi orang
miskin yang amat tidak pantas menyombongkan diri, maka bila ada orang miskin sombong,
bisa jadi Allah lebih murka lagi. Tegasnya, tak ada tempat di sisi Allah buat siapapun yang
menyombongkan diri, Allah berfirman yang artinya: Tidak diragukan lagi bahwa
sesungguhnya Allah mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka
lahirkan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong (QS 16:23).
Meskipun demikian, orang yang miskin bukan berarti harus minder, tapi dia juga harus
tawadhu atau rendah hati. Miskin dan kaya bukanlah ukuran ketaqwaan kepada Allah,
namun keduanya bisa membawa manusia pada ketaqwaan tapi juga bisa membawa manusia
pada kemurkaan.
Orang Tua Yang Berzina
Zina merupakan perbuatan yang sangat tercela, karena itu di dalam Islam, hukuman
untuk orang yang berzina itu sangat berat, Allah berfirman yang artinya: Perempuan yang
berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus
kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 24
(menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan
hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang
yang beriman (QS 24:2).
Tercelanya perbuatan zina pada dasarnya berlaku untuk semua kalangan manusia,
baik laki-laki maupun wanita, tua maupun muda. Namun bagi orang yang tua, dengan
usianya yang panjang dan sudah dapat dipastikan semakin dekatnya pada kematian,
semestinya dia menjadi orang yang semakin dekat kepada Allah Swt, bertaubat kepada-
Nya dari segala dosa yang dilakukan serta menjauhi segala bentuk kemaksiatan.
Oleh karena itu, amat wajar kalau Allah Swt lebih murka kepada orang tua yang berzina
ketimbang kepada orang muda yang berzina, karena peluang bertaubat kepada yang muda
lebih besar ketimbang kepada yang tua. Kalau orang sudah tua tapi masih saja melakukan
perzinahan, mau kemana lagi arah hidup yang hendak ditempuhnya. Karena itu Allah
murka kepada orang muda yang berzina tapi lebih murka lagi bila ada orang tua yang
berzina.
Penguasa Yang Lalim
Hadits di atas juga menyebutkan penguasa yang lalim termasuk manusia yang
dimurkai Allah Swt, hal ini karena penguasa semestinya menjadi pelayan bagi masyarakat,
bukan malah sebaliknya. Dalam perjalanan kehidupan umat manusia, amat banyak
penguasa yang maunya dilayani oleh masyarakat bahkan cenderung menyakiti rakyatnya.
Oleh karena itu, manakala ada penguasa yang zalim, cepat atau lambat, dia akan tumbang
dari kekuasaannya dengan berbagai cara dan sebab. Begitulah memang yang telah terjadi
pada Fir'aun yang ditumbangkan oleh anak angkatnya sendiri, yakni Musa AS, Namrut
yang ditumbangkan oleh Ibrahim AS, Abu Jahal dan Abu Lahab yang ditumbangkan oleh
keponakannya sendiri Nabi Muhammad S. A. W dan penguasa-penguasa yang zalim lainnya.
Di dalam Islam, kepemimpinan atau kekuasaan merupakan amanah yang tidak boleh disia-
siakan. Bagi seorang muslim, kesempatan memimpin akan selalu digunakan untuk syiar dan
penegakan nilai-nilai Islam, apapun kedudukan atau jabatan yang dipegangnya. Itu
sebabnya, kepemimpinan bukan peluang untuk meraih keuntungan pribadi yang sebesar-
besarnya, apalagi hal itu akan dimintai pertanggung-jawaban oleh Allah Swt.
Dengan demikian menjadi jelas bagi kita bahwa, kemurkaan dan kecintaan Allah Swt
kepada manusia sangat tergantung kepada manusia itu sendiri. Apabila manusia
melakukan hal-hal yang Allah senang, maka Allah akan mencintainya dan bila manusia
melakukan hal-hal yang Allah benci, maka Allah akan murka kepada-Nya.
TAK ADA JALAN UNTUK MAKSIAT
Ibrahim bin Adham bercerita bahwa ia pernah didatangi seorang laki-laki yang
berkata kepadanya:
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 25
"Wahai Abu Ishak (Ibrahim bin Adham)! Saya seorang yang banyak berdosa, seorang
yang dzalim.Sudikah kiranya Tuan mengajari saya hidup zuhud, agar Alloh menerangi jalan
hidup saya dan melembutkan hati saya yang kesat ini."
Ibrahim bin Adham menjawab, "Kalau kau dapat memegang teguh enam perkara berikut
ini, niscaya engkau akan selamat."
"Apa itu?" Tanyanya.
"Pertama, bila engkau bermaksiat, janganlah engkau memakan rizki Alloh."
"Jika di seluruh penjuru bumi ini, baik di barat maupun di timur, didarat maupun di laut,
di kebun dan di gunung-gunung, ada rizki Alloh, maka dari mana aku makan?"
"Wahai Saudaraku, pantaskah engkau memakan rizki Alloh, sementara engkau melanggar
peraturan-Nya?"
Tidak, demi Alloh! Lalu, apa yang kedua?"
Kedua, bila engkau bermaksiat kepada Alloh, janganlah engkau tinggal di negeri-Nya!"
Lelaki itu menukas, "Tuan Ibrahim, demi Alloh yang kedua ini lebih berat.bukankah bumi
ini milik-Nya?Kalau demikian halnya, dimana aku harus tinggal?"
"Patutkah engkau makan rizki Alloh dan tinggal di bumi-Nya padahal engkau melakukan
maksiat kepada-Nya?"
"Tidak, Tuan Guru!"
"Ketiga, jika engkau hendak berbuat maksiat, janganlah engkau lupakan Alloh yang Maha
Melihat dan beranggapanlah bahwa Dia lalai kepadamu!"
"Tuan Guru, bagaimana mungkin bisa begitu, padahal Alloh Maha Mengetahui segala
rahasia dan melihat setiap hati nurani."
"Layakkah engkau menikmati rizki-Nya, tinggal di bumi-Nya dan maksiat kepada-Nya
sedangkan Alloh melihat dan mengawasimu?"
"Tentu saja tidak, wahai Tuan Guru.Lantas apa yang keempat?"
"Apabila datang kepadamu malaikat maut, hendak mencabut nyawamu, maka katakan
kepada malaikat itu, tunggulah dulu, aku akan bertobat."Lelaki itu menjawab, "Tuan Guru,
itu tidak mungkin. dan ia tak mungkin mengabulkan permintaanku." "Ibrahim bertutur,
"Kalau engkau sadar bahwa engkau tak mungkin mampu menolak keinginannya, maka tentu
ia akan datang kepadamu kapan saja, mungkin sebelum engkau bertobat."
"Benar ucapan GurulSekarang apa yang kelima?"
"Kelima, bilamana datang mungkar dan Nakir kepadamu, lawanlah kedua malaikat itu d
engan seluruh kekuatanmu, bila kau mampu."
"Itu tidak mungkin, mustahil Tuan Guru."
Ibrahim bin Adham kemudian melanjutkan, " Keenam, bila esok engkau berada di sisi
Alloh SWT, dan Alloh menyuruhmu masuk neraka, katakanlah: Ya Alloh, aku tidak
bersedia."
"Wahai Tuan Guru, cukuplah.Cukuplah nasihatmu!" Jawab lelaki itu, dan iapun pergi.
MUSNAHKAN SIKAP AROGAN
Yang memakan habis seluruh kebaikan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 26
Nabi S. A. W bersabda: "Hati-hatilah kamu sekalian terhadap hasad (dengki), karena
sesungguhnya hasad akan memakan habis seluruh kebaikan sebagaimana api melalap habis
kayu bakar" (HR Abu Daud)
Dalam surat Al-Falaq, Allah memerintahkan kaum beriman untuk memohon
perlindungan kepada Allah dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki. Arti al-
hasad atau dengki adalah mengharapkan kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain lenyap.
Adapun apabila hanya mengharapkan mempunyai kenikmatan yang serupa tanpa dibarengi
dengan harapan agar nikmat itu lenyap dari tangan orang lain, hal ini bukan al-hasad,
melainkan ghibthah dan munafasah (persaingan yang sehat).
Akan tetapi, terkadang kata al-hasad diartikan juga al-ghibthah. Apabila demikian,
berarti mengandung arti yang positif. Hal seperti ini dianggap sebagai hal yang terpuji
dalam dua keadaan, yaitu sebagaimana yang telah dijelaskan oleh hadits Rasulullah
S. A. W :
"Tiada iri hati (yang diperbolehkan) [laa hasada] selain hanya dalam dua hal, yaitu
seseorang yang diberi oleh Allah harta, lalu dia membelanjakannya untuk hal yang hak,
dan seorang lelaki yang diberi oleh Allah ilmu, lalu dia mengamalkannya dengan konsekuen
dan mengajarkannya (kepada orang lain)" (HR Bukhari).
Dengki adalah sifat buruk yang harus diwaspadai oleh setiap muslim. Sifat ini tidak
pantas menyertai seorang muslim yang berimana pada Allah, Rasul, dan hari akhir.
Salah satu ciri khas seorang muslim yang benar adalah jiwa yang bersih dari sifat menipu
dan dengki, dan dari menyalahi janji dan dendam kesumat. Kebersihan jiwalah yang
mendorong seorang manusia ikhlas menghamba kepada Allah, beribadah, menegakkan
shalat, dan bermunajat pada malam hari, berpuasa di siang hari. (HR Ahmad)
Dalam salah satu riwayat, diceritakan bahwa Rasulullah S. A. W pernah menyebutkan
seorang sahabat Anshor sebagai "seorang dari penghuni surga".
Abdullah bin Amru yang ingin mengetahui amalan sahabat Ar\sor tersebut, meminta izin
untuk tinggal di rumahnya selama tiga hari. Abdullah tidak menemukan amalan yang
istimewa, dia tidak sekalipun melihat lelaki itu melakukan shalat malam, kecuali bahwa
setiap lelaki itu berbalk dalam tidurnya, dia menyebutkan nama Allah.
Akhirnya Abdullah bin Amru menanyakan apa sebabnya lelaki tersebut bisa mencapai
derajat seperti yang dikatakan Rasulullah tsb. Dia menjawab: "tidak ada yang saya
kerjakan selain apa yang telah kau perhatikan, tetapi tidak tersimpan sedikitpun dalam
hatiku keinginan untuk menipu seorangpun dari kaum muslimin atau menaruh dengki
padanya atas kebaikan yang dikaruniakan Allah kepadanya." Kemudian Abdullah berakata
"Inikah yang telah mengangkat derajatmu setinggi itu?!"
Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah S. A. W bersabda:
"Ada tiga hal yang menjadi akar semua dosa. Jagalah dirimu dan waspadalah terhadap
ketiganya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 27
(1) Waspadalah terhadap kesombongan, sebab kesombongan telah menjadikan iblis
menolak bersujud kepada Adam.
(2) Waspadalah terhadap kerakusan, sebab kerakusan telah menyebabkan Adam
memakan buah dari pohon terlarang.
(3) Dan jagalah dirimu dari dengki, sebab dengki telah menyebabkan salah seorang anak
Adam membunuh saudaranya (HR Ibnu Asakir)
Muawiyah berkata, "Tidak ada sifat-sifat kejahatan yanglebih tegak daripada
dengki. Orang yang dengki binasa sebelum orang yang didengkinya."
Dikatakan bahwa Musa as melihat seornag manusia di dekat 'Arasy. karena Musa ingin
menempati kedudukan itu, beliau beranya, "Apa amalnya?" Pertanyaan itu dijawab, "Ia
tidak pernah dengki terhadap manusia karena anugerah Allah swt kepadanya."
Umar bin Abdul Aziz menegaskan, "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih zalim
yang sama dengan kezaliman pendengki. Sebab ia senantiasa berada dalam keadaan
sengsara dan nafas sesak."
PEMBANGKANGAN
Dikisahkan ada seorang manusia yang bertemu dengan setan di waktu subuh. Entah
bagaimana awalnya, akhirnya mereka berdua sepakat mengikat tali persahabatan. Ketika
waktu subuh berakhir dan orang itu tidak mengerjakan shalat, maka setan pun sambil
tersenyum bergumam, " Orang ini memang pantas menjadi sahabatku..!" Begitu juga
ketika waktu dzuhur orang ini tidak mengerjakan shalat, setan tersenyum lebar sambil
membatin, " Rupanya inilah bakal teman sejatiku di akhirat nanti..!"
Ketika waktu ashar hampir habis tetapi temannya itu dilihatnya masih juga asik dengan
kegiatannya, setan mulai terdiam
Kemudian ketika datang waktunya magrib, temannya itu ternyata tidak shalat juga,
maka setan nampak mulai gelisah, senyumnya sudah berubah menjadi kecut. Dari
wajahnya nampak bahwa ia seolah-olah sedang mengingat-ngingat sesuatu. Dan akhirnya
ketika dilihatnya sahabatnya itu tidak juga mengerjakan shalat Isya, maka setan itu
sangat panik. Ia rupanya tidak bisa menahan diri lagi, dihampirinya sahabatnya yang
manusia itu sambil berkata dengan penuh ketakutan, "Wahai sobat, aku terpaksa
memutuskan persahabatan kita !"
Dengan keheranan manusia ini bertanya, "Kenapa engkau ingkar janji; bukankah baru
tadi pagi kita berjanji akan menjadi sahabat ?".
"Aku takut !", jawab setan dengan suara gemetar. "Nenek moyangku saja yang dulu hanya
sekali membangkang pada perintah-Nya, yaitu ketika menolak disuruh sujud (hormat)
pada Adam, telah dilaknat-Nya; apalagi engkau yang hari ini saja kusaksikan telah lima
kali membangkang perintah-Nya. Tidak terbayangkan olehku bagaimana besarnya murka
Allah kepadamu I", katasetan sambil ngeloyor pergi.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 28
6 PERTANYAAN
Sebagai renungan kita bersama...
1. Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ?
2. Apa yang paling jauh dari kita di dunia ?
3. Apa yang paling besar di dunia ?
4. Apa yang paling berat di dunia ?
5. Apa yang paling ringan di dunia ?
6. Apa yang paling tajam di dunia ?
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al
Ghozali bertanya....pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".
Murid-muridnya menjawab "orang tua(guru,kawan,dan sahabatnya".
Imam Ghozali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita
adalah "MATI". Sebab itu sememangnya janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa
pasti akan mati. (Ali Imran 185)
Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua.... "Apa yang paling jauh dari
diri kita di dunia ini?".
Murid -muridnya menjawab "negara Cina, bulan, matahari dan bintang -bintang".
Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan itu adalah
benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU". Walau dengan apa cara sekalipun
kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan
hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Lalu Imam Ghozali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga.... "Apa yang paling
besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawah "gunung, bumi dan matahari".
Semua jawapan itu benar kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di
dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke
neraka.
Pertanyaan keempat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".
Ada yang menjawab "besi dan gajah".
Semua jawapan adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah
"MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab 72).
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT
meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.
Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak
dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 29
Pertanyaan yang kelima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?"...
Ada yang menjawab "kapas, angin, debu dan daun-daunan".
Semua itu benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah
meninggalkan Sholat. Gara-gara pekerjaan kita meninggalkan sholat, gara-gara
bermesyuarat kita meninggalkan sholat.
Dan pertanyaan keenam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"...
Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang".
Benar kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA" Karena
melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
WAHYU TERAKHIR KEPADA RASULULLAH S. A. W
Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar
yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada1].
Pada masa itu Rasulullah S. A. W berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun
Rasulullah S. A. W tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang
terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah S. A. W bersandar pada unta beliau,
dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan
berkata: "Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan
agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga
apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu
kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah S. A. W pun berangkat ke Mekah
dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah S. A. W mengumpulkan para sahabat beliau,
maka Rasulullah S. A. W pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril
AS. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil
berkata: "Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."
Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah S. A. W itu, maka ia tidak
dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan
menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah
tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka
berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai
Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali
keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."
Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai
para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah
kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan
kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 30
dengan Rasulullah S. A. W. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi
janda."
Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka
akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya.
Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus
memberitahu Rasulullah S. A. W tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang
dari para sahabat, "Ya Rasulullah S. A. W, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra.
dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau."
Apabila Rasulullah S. A. W mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah
muka Rasulullah S. A. W dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra..
Setelah Rasulullah S. A. W sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah S. A. W melihat
kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu
semua menangis?." Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah S. A. W, Abu Bakar ra.
mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat.
Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah S. A. W berkata: "Semua yang dikatakan
oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu
semua telah dekat".
Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah S. A. W, maka ia pun
menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata
kepada Rasulullah S. A. W, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk
saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul
unta baginda." Rasulullah S. A. W berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah S. A. W sengaja
memukul kamu." Kemudian Rasulullah S. A. W berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu
pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid
menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata,
"Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."
Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk
pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal
ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah S. A. W unluk mengambil
tongkat beliau. "Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta
tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah S. A. W telah menyediakan
dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang
sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah S. A. W?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan
Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun
membawa tongkat itu kepada Rasulullah S. A. W Setelah Rasulullah S. A. W menerima
tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan
sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda S. A. W tetapi kamu
qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah S. A. W mendengar kata-kata Abu Bakar ra.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 3 1
dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah
kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu
berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang
senantiasa berada di samping Rasulullah S. A. W oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah
kamu menqishash Rasulullah S. A. W" Lalu Rasultillah S. A. W berkata, "Wahai Ali duduklah
kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu."
Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu
tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah S. A. W, kalau kamu menqishash kami
sama dengan kamu menqishash Rasulullah S. A. W" Mendengar kata-kata cucunya
Rasulullah S. A. W pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata
Rasulullah S. A. W "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah S. A. W, anda telah memukul saya sewaktu
saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah S. A. W pun membuka baju. Setelah Rasulullah
S. A. W membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat
tubuh Rasulullah S. A. W maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda
dengan jiwa saya ya Rasulullah S. A. W, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya
melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh
Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan
kehormatanmu." Kemudian Rasulullah S. A. W berkata, "Dengarlah kamu sekalian,
sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para
jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat
genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan
yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan
Rasulullah S. A. W di dalam syurga."
Apabila ajal Rasulullah S. A. W makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat
ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semuasemoga Allah SWT
mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa
kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan
antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang
hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka
hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan
Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan
pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman
yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas
balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar
meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti
oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat Izrail berserta
dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara
berkelompok bershalat ke atasku."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 32
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka
mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah S. A. W anda
adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini
anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan
perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap
persoalan yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah S. A. W berkata, "Dengarlah para
sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang,
dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai
bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam
itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah
kamu semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras
maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Rasulullah S. A. W berkata demikian, maka sakit Rasulullah S. A. W bermula.
Dalam bulan safar Rasulullah S. A. W sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para
sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah S. A. W diutus pada hari Senin
dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah S. A. W bertambah berat,
setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah
S. A. W. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah S. A. W maka Bilal ra. pun memberi
salam, "Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra., "Rasulullah S. A. W
masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah
ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu.
Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah
S. A. W dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar
oleh Rasulullah S. A. W dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya
penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat
subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah
S. A. W maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas
kepala dengan berkata: "Aduh musibah."
Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar
tentang apa yang telah Rasulullah S. A. W katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat
menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu
Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah
tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah S. A. W bertanya kepada Fathimah ra.;
"Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun berkata:
"Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah
S. A. W memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah S. A. W bersandar kepada
kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah S. A. W sampai di masjid
maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah S. A. W pun berkata, "Wahai kaum
muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 33
hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya.
Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari
pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata demikian maka
Rasulullah S. A. W pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada
malaikat Izrail AS, "Wahai Izrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik
rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan
cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah
terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke rumahnya dan kalau
ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."
Setelah malaikat Izrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal Izrail pun
turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat Izrail sampai di depan
rumah Rasulullah S. A. W maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin
nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk
kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risalah, bolehkan saya
masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai
hamba Allah, Rasulullah S. A. W sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kemudian malaikat Izrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat
itu telah didengar oleh Rasulullah S. A. W dan Rasulullah S. A. W bertanya kepada
Fathimah ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fathimah ra. pun
berkata, "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan
kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan
tajam sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah S. A. W berkata;
"Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah." "Dia
adalah malaikat Izrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang
memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta
meramaikan kubur." Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah
mengetahui bahwa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis
sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah S. A. W mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau
pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama
dalam keluargaku akan bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah S. A. W pun mengizinkan
malaikat Izrail masuk.
Maka malaikat Izrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah S. A. W menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai Izrail engkau datang
menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat Izrail: "Kedatangan
saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan,
kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah S. A. W, "Wahai
Izrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata Izrail: "Saya tinggalkan Jibril di
langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril
AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah S. A. W.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 34
Apabila Rasulullah S. A. W melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah S. A. W pun
berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril AS, "Ya
aku tahu." Rasulullah S. A. W bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan
yang menggembirakan aku disisi Allah SWT" Berkata Jibril AS, "Sesungguhnya semua
pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua
pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran
ruhmu." Berkata Rasulullah S. A. W: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang
umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah SWT telah berfirman yang
bermaksud, "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga
sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki
syurga sebelum umatmu memasuki syurga."
Berkata Rasulullah S. A. W: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku."
Kemudian Rasulullah S. A. W berkata: "Wahai Izrail, mendekatlah kamu kepadaku." Selelah
itu Malaikat Izrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka
Rasulullah S. A. W pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS
mengalihkan pandangan dari Rasulullah S. A. W apabila mendengar kata-kata beliau itu.
Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah S. A. W pun berkata: "Wahai Jibril,
apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah,
siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas
bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah S. A. W telah sampai di dada beliau telah
bersabda, "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa
yang telah diperintahkan ke atasmu."
Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah S. A. W ketika menjelang saat-saat
terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan
telinga, saya dengan Rasulullah S. A. W berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda
Rasulullah S. A. W bahwa: "Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; "Wahai
Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung
Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca sholawat untukmu, kalau sesiapa
yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah
tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu."
BAGAIMANA AKU HARUS MEMBERI TAHUMU
Alkisah ada seorang nabi yang bersahabat dengan malaikat maut. Pada suatu hari
Nabi Allah ini berkata kepada malaikat maut, "Wahai malaikat maut, bila tiba waktunya
engkau mencabut nyawaku, maukah engkau memberitahu aku jauh-jauh hari
sebelumnya ?".
"Karena engkau nabi Allah, aku akan turuti permintaanmu itu!" jawab malaikat maut
singkat.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 35
Singkat cerita, setelah beberapa lama kemudian datanglah malaikat maut menjumpai
sang nabi yang saat itu sedang lesehan melepaskan lelah, "Wahai nabi Allah, sekaranglah
saatnya aku ditugaskan Allah untuk menjemputmu!"
"Hai malaikat maut, lupakah engkau akan kesepakatan kita ? lupakah engkau akan
janjimu ? Bukankah engkau telah berjanji akan memberitahu aku terlebih dahulu sebelum
saat ini tiba, mengapa engkau ingkar janji?" tanya Nabi dengan penuh keheranan
"Sebenarnya aku tidak pernah ingkar janji, aku juga tidak lupa akan kesepakatan kita,
hanya engkau saja yang tidak menyadari."
"Maksudmu engkau telah memberitahu aku sebelumnya ?"
"Benar wahai Nabi Allah, bahkan aku berkali-kali memberitahu dan memperingatkanmu."
"Kapan itu kau lakukan ?" tanya Nabi penuh keheranan
"Wahai Nabi Allah, bukankah sebulan yang lalu kau ikut memikul jenazah si fulan ?
tidak sadarkah engkau bahwa saat itu akulah yang datang ? bukankah seminggu yang lalu
kau ikut memandikan mayat si Polan ? tidak tahukah engkau bahwa saat itu akulah yang
mengunjungi ? bukankah kemarin engkau ikut menshalatkan jenazah si anu ? lupakah
engkau bahwa saat itu akulah yang bertamu ? bukankah tadi pagi engkau ikut
menguburkan si Polin ? masih belum tahu dan belum sadarkah engkau bahwa saat itu
akulah yang menjemputnya? Kalau semua itu belum cukup lalu dengan cara bagaimana lagi
aku harus memberitahumu ?" jawab malaikat tidak kalah herannya.
DETIK - DETIK TERAKHIR ROSULULLAH S. A. W
Dari Ibnu Mas'ud r. a., bahwasanya dia berkata: "Ketika ajal Rasulullah S. A. W sudah
dekat, baginda mengumpulkan kami dirumah Siti Aisyah r. a. Kemudian baginda
memandang kami sambil berlinang air matanya, lalu bersabda: Marhaban bikum, semoga
Allah memanjangkan umur kamu semua, semoga Allah menyayangi, menolong dan
memberikan petunjuk kepada kamu. Aku berwasiat kepada kamu, agar bertakwa kepada
Allah. Sesungguhnya aku adalah sebagai pemberi peringatan untuk kamu. Janganlah kamu
berlaku sombong terhadap Allah. "
"Allah berfirman: Kebahagiaan dan kenikmatan di akhirat kami jadikan untuk orang-
orang yang tidak ingin menyombongkan dirinya dan membuat kerusakan di muka bumi. Dan
kesudahan syurga itu bagi orang-orang yang bertakwa. "
Kemudian kami bertanya: "Bilakah ajal baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Ajalku telah hampir, dan akan pindah ke hadrat Allah, ke
Sidratulmuntaha dan ke Jannatul Makwa serta ke Arsyila. "
Kami bertanya lagi: "Siapakah yang akan memandikan baginda ya Rasulullah?"
Rasulullah menjawab: "Salah seorang ahli bait. "
Kami bertanya: "Bagaimana nanti kami mengafani baginda ya Rasulullah?"
Baginda menjawab: "Dengan bajuku ini atau pakaian Yamaniyah. "
Kami bertanya: "Siapakah yang menyolatkan baginda di antara kami?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 36
Kami menangis dan Rasulullah S. A. W pun turut menangis.
Kemudian baginda bersabda: "Tenanglah, semoga Allah mengampuni kamu semua.
Apabila kamu semua telah memandikan dan mengafaniku, maka letakanlah aku di atas
tempat tidurku, di dalam rumahku ini, di tepi liang kuburku. Kemudian keluarlah kamu
semua dari sisiku. Maka yang pertama-tama menyolatkan aku adalah sahabatku Jibril as.
Kemudian Mikail, kemudian Israf il kemudian Malaikat Izrail (Malaikat Maut) beserta bala
tentaranya. Kemudian masuklah anda dengan sebaik-baiknya. Dan hendaklah yang pertama
solat adalah kaum lelaki dari pihak keluargaku, kemudian yang wanita-wanitanya, dan
kemudian kamu semua. "
SEMAKIN PARAH:
Semenjak hari itu, Rasulullah S. A. W bertambahparah sakit yang ditanggungnya
selama 18 hari. Setiap hari, banyak yang mengunjungi baginda, sampailah datangnya hari
Senin, disaat baginda menghembuskan nafasnya yang terakhir.
Sehari menjelang baginda wafat yaitu pada hari Ahad, penyakit baginda semakin
bertambah serius. Pada hari itu, setelah Bilal bin Rabah selesai mengumandangkan
azannya, dia berdiri di depan pintu rumah Rasulullah, kemudian memberi salam:
"Assalamualaikum ya Rasulullah?"
Kemudian dia berkata lagi: "Assolah yarhamukallah. "
Fatimah menjawab: "Rasulullah dalam keadaan sakit. "
Maka kembalilah Bilal ke dalam masjid. Ketika bumi terang disinari matahari siang, maka
Bilal datang lagi ke tempat Rasulullah, lalu dia berkata seperti perkataan yang tadi.
Kemudian Rasulullah memanggilnya dan menyuruh dia masuk. Setelah Bilal bin Rabah
masuk, Rasulullah S. A. W bersabda:
"Saya sekarang berada dalam keadaan sakit. Wahai Bilal, kamu perintahkan saja
agar Abu Bakar menjadi imam dalam solat. "Maka keluarlah Bilal sambil meletakkan
tangan di atas kepalanya sambil berkata: "Aduhai, alangkah baiknya bila aku tidak
dilahirkan ibuku?"
Kemudian dia memasuki masjid dan memberitahu Abu Bakar agar beliau menjadi imam
dalam solat tersebut.
Ketika Abu Bakar r. a. melihat ke tempat Rasulullah S. A. W yang kosong, sebagai
seorang lelaki yang lemah lembut, dia tidak dapat menahan perasaannya lagi, lalu dia
menjerit dan akhirnya dia pingsan. Orang-orang yang berada di dalam masjid menjadi
bising sehingga terdengar oleh Rasulullah S. A. W.
Baginda bertanya: "Wahai Fatimah, suara apakah yang bising itu?"
Siti Fatimah menjawab: "Orang-orang menjadi bising dan bingung karena Rasulullah
S. A. W tidak bersama mereka. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 37
Kemudian Rasulullah S. A. W memanggil Ali bin Abi Talib dan Abbas r. a. Sambil dibimbing
oleh mereka berdua, maka baginda berjalan menuju ke masjid.
Baginda solat dua rakaat. Setelah itu baginda melihat kepada orang ramai dan bersabda:
"Ya ma aasyiral Muslimin, kamu semua berada dalam pemeliharaan dan perlindungan
Allah. Sesungguhnya Dia adalah penggantiku atas kamu semua, setelah aku tiada. Aku
berwasiat kepada kamu semua agar bertakwa kepada Allah SWT karena aku akan
meninggalkan dunia yang fana ini. Hari ini adalah hari pertamaku memasuki alam akhirat,
dan sebagai hari terakhirku berada di alam dunia ini. "
MALAIKAT MAUT DATANG BERTAMU:
Pada hari esoknya yaitu pada hari Senin, Allah mewahyukan kepada Malaikat Maut
supaya dia turun menemui Rasulullah S. A. W dengan berpakaian sebaik-baiknya. Dan Allah
menyuruh Malaikat Maut mencabut nyawa Rasulullah S. A. W dengan lemah lembut.
Seandainya Rasulullah menyuruhnya masuk, maka dia dibolehkan masuk.
Tetapi jika Rasulullah S. A. W tidak mengizinkannya, dia tidak boleh masuk dan hendaklah
dia kembali saja.
Maka turunlah Malaikat Maut untuk menunaikan perintah Allah SWT. Dia menyamar
sebagai orang biasa. Setelah sampai di depan pintu tempat kediaman Rasulullah S. A. W,
Malaikat Maut itupun berkata: "Assalamualaikum wahai ahli rumah kenabian, sumber
wahyu dan risalah!"
Fatimah pun keluar menemuinya dan berkata kepada tamunya itu: "Wahai Abdullah
(hamba Allah), Rasulullah sekarang dalam keadaan sakit. "
Kemudian Malaikat Maut itu memberi salam lagi: "Assalamualaikum, bolehkah saya
masuk?"
Akhirnya Rasulullah S. A. W mendengar suara Malaikat Maut itu, lalu baginda bertanya
kepada puterinya Fatimah: "Siapakah yang ada di muka pintu itu?"
Fatimah menjawab: "Seorang lelaki memanggil baginda. Saya katakan kepadanya bahwa
baginda dalam keadaan sakit. Kemudian dia memanggil sekali lagi dengan suara yang
menggetarkan sukma. "
Rasulullah S. A. W bersabda: "Tahukah kamu siapakah dia?"
Fatimah menjawab: "Tidak wahai baginda. "
Lalu Rasulullah S. A. W menjelaskan: "Wahai Fatimah, dia adalah pengusir kelezatan,
pemutus keinginan, pemisah jemaah dan yang meramaikan kubur.
Kemudian Rasulullah S. A. W bersabda: "Masuklah, wahai Malaikat Maut. "
Maka masuklah Malaikat Maut itu sambil mengucapkan: "Assalamualaika ya Rasulullah. "
Rasulullah S. A. W pun menjawab: "Waalaikassalam ya Malaikat Maut. Engkau datang
untuk berziarah atau untuk mencabut nyawaku?"
Malaikat Maut menjawab: "Saya datang untuk ziarah sekaligus mencabut nyawa. Jika
tuan izinkan akan saya lakukan. Jika tidak, saya akan pulang. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 38
Rasulullah S. A. W bertanya: "Wahai Malaikat Maut, di mana engkau tinggalkan
kecintaanku Jibril?"
Jawab Malaikat Maut: "Saya tinggal dia di langit dunia. "
Baru saja Malaikat Maut selesai bicara, tiba-tiba Jibril a. s. datang lalu duduk di samping
Rasulullah S. A. W. Maka bersabdalah Rasulullah S. A. W: "Wahai Jibril, tidakkah engkau
mengetahui bahwa ajalku telah dekat?"
Jibril menjawab: "Ya, wahai kekasih Allah. "
KETIKA SAKARATUL MAUT:
Seterusnya Rasulullah S. A. W bersabda: "Beritahu kepadaku wahai Jibril, apakah
yang telah disediakan Allah untukku di sisinya?"
Jibril pun menjawab: "Bahwasanya pintu-pintu langit telah dibuka, sedangkan malaikat-
malaikat telah berbaris untuk menyambut rohmu. "
Baginda S. A. W bersabda: "Segala puji dan syukur bagi Tuhanku. Wahai Jibril, apa
lagi yang telah disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab lagi: "Bahwasanya pintu-pintu Syurga telah dibuka, dan bidadari-bidadari
telah berhias, sungai-sungai telah mengalir, dan buah-buahnya telah ranum, semuanya
menanti kedatangan rohmu. "
Baginda S. A. W bersabda lagi: "Segala puji dan syukur untuk Tuhanku. Beritahu lagi
wahai Jibril, apa lagi yang disediakan Allah untukku?"
Jibril menjawab: "Aku memberikan berita gembira untuk tuan. Tuanlah yang pertama-
tama diizinkan sebagai pemberi syafaat pada hari kiamat nanti. "
Kemudian Rasulullah S. A. W bersabda: "Segala puji dan syukur aku panjatkan untuk
Tuhanku. Wahai Jibril beritahu kepadaku lagi tentang kabar yang menggembirakan aku. "
Jibril a. s. bertanya: "Wahai kekasih Allah, apa sebenarnya yang ingin tuan tanyakan?"
Rasulullah S. A. W menjawab: "Tentang kegelisahanku. Apakah yang akan diperoleh oleh
orang-orang yang membaca Al-Quran sesudahku? Apakah yang akan diperoleh orang-
orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan sesudahku? Apakah yang akan diperoleh
orang-orang yang berziarah ke Baitul Haram sesudahku?"
Jibril menjawab: "Saya membawa kabar gembira untuk baginda. Sesungguhnya Allah
telah berfirman: Aku telah mengharamkan Syurga bagi semua Nabi dan umat, sampai
engkau dan umatmu memasukinya terlebih dahulu. "
Maka berkatalah Rasulullah S. A. W: "Sekarang, tenanglah hati dan perasaanku. Wahai
Malaikat Maut dekatlah kepadaku. "
Lalu Malaikat Maut pun mendekati Rasulullah S. A. W
Ali r. a. bertanya: "Wahai Rasulullah S. A. W, siapakah yang akan memandikan baginda
dan siapakah yang akan mengaf aninya?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 39
Rasulullah menjawab: "Adapun yang memandikan aku adalah engkau wahai Ali, sedangkan
Ibnu Abbas menyiramkan airnya dan Jibril akan membawa hanuth (minyak wangi) dari
dalam Syurga. "
Kemudian Malaikat Maut pun mulai mencabut nyawa Rasulullah S. A. W. Ketika roh
baginda sampai di pusat perut, baginda berkata: "Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut. "
Mendengar ucapan Rasulullah itu, Jibril a. s. memalingkan mukanya. Lalu Rasulullah S. A. W
bertanya: "Wahai Jibril, apakah engkau tidak suka memandang mukaku?"
Jibril menjawab: "Wahai kekasih Allah, siapakah yang sanggup melihat muka baginda,
sedangkan baginda sedang merasakan sakitnya maut?" Akhirnya roh yang mulia itupun
meninggalkan jasad Rasulullah S. A. W.
KESEDIHAN SAHABAT:
Berkata Anas r. a. : "Ketika aku lalu di depan pintu rumah Aisyah r. a., aku terdengar
dia sedang menangis sambil mengatakan: Wahai orang-orang yang tidak pernah memakai
sutera, wahai orang-orang yang keluar dari dunia dengan perut yang tidak pernah
kenyang dari gandum, wahai orang-orang yang telah memilih tikar daripada singgahsana,
wahai orang-orang yang jarang tidur diwaktu malam karena takut Neraka Sa'ir. "
Dikisahkan dari Said bin Ziyad dari Khalid bin Saad, bahwasanya Muaz bin Jabal r. a.
telah berkata: "Rasulullah S. A. W telah mengutusku ke Negeri Yaman untuk memberikan
pelajaran agama di sana. Maka tinggallah aku di sana selama 12 tahun. Pada satu malam
aku bermimpi dikunjungi oleh seseorang. Kemudian orang itu berkata kepadaku: Apakah
anda masih terlena tidur juga wahai Muaz, padahal Rasulullah S. A. W telah berada di
dalam tanah?" Muaz terbangun dari tidur dengan rasa takut, lalu dia mengucapkan:
"A'uzubillahi minasy syaitannir rajim. " Lalu setelah itu dia mengerjakan solat. Pada
malam selanjutnya, dia bermimpi seperti mimpi malam yang pertama.
Muaz berkata: "Kalau seperti ini, bukanlah dari syaitan. "
Kemudian dia memekik sekuat-kuatnya, sehingga didengar sebagian penduduk Yaman.
Pada keesokan harinya, orang ramai berkumpul lalu Muaz berkata kepada mereka: "Malam
tadi dan malam sebelumnya saya bermimpi yang sukar untuk difahami. Dahulu, bila
Rasulullah S. A. W bermimpi yang sukar difahami, baginda membuka Mushaf (al-Quran).
Maka berikanlah Mushaf kepadaku. "
Setelah Muaz menerima Mushaf, lalu dibukanya. Maka nampaklah firman Allah yang
artinya:
"Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula. " (Surah Az-
Zumar: ayat 30)
Maka menjeritlah Muaz, sehingga dia tidak sadarkan diri. Setelah dia sadar kembali, dia
membuka Mushaf lagi dan dia nampak firman Allah yang berbunyi: "Muhammad itu tidak
lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul.
Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu akan berbalik ke belakang (murtad)? Barang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 40
siapa yang berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada
orang-orang yang bersyukur?" (Surah Al-lmran: ayat 144)
Maka Muaz pun menjerit lagi: "Aduhai Abal-Qassim. Aduhai Muhammad. "
Kemudian dia keluar meninggalkan Negeri Yaman menuju ke Madinah. Ketika dia akan
meninggalkan penduduk Yaman, dia berkata: "Seandainya apa yang ku lihat ini benar, maka
akan meranalah para janda, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, dan kita akan
menjadi seperti biri-biri yang tidak ada pengembala. "
Kemudian dia berkata: "Aduhai, sedihnya berpisah dengan Nabi Muhammad S. A. W. "
Lalu dia pun pergi meninggalkan mereka. Di saat dia berada pada jarak lebih kurang tiga
hari perjalanan dari Kota Madinah, tiba-tiba terdengar olehnya suara halus dari tengah-
tengah lembah yang mengucapkan firman Allah yang artinya: "Setiap yang bernyawa pasti
akan merasakan mati. "
Lalu Muaz mendekati sumber suara itu. Setelah berjumpa, Muaz bertanya kepada
orang tersebut: "Bagaimana khabar Rasulullah S. A. W?"
Orang tersebut menjawab: "Wahai Muaz, sesungguhnya Muhammad S. A. W telah
meninggal dunia. "
Mendengar ucapan itu, Muaz terjatuh dan tak sadarkan diri. Lalu orang itu
menyadarkannya. Dia memanggil Muaz: "Wahai Muaz, sadarlah dan bangunlah. "
Setelah Muaz sadar kembali, orang tersebut lalu menyerahkan sepucuk surat
untuknya yang berasal dari Abu Bakar As-siddiq, dengan cop dari Rasulullah S. A. W.
Tatkala Muaz melihatnya, dia lalu mencium cop tersebut dan diletakkan di matanya.
Kemudian dia menangis tersedu-sedu.
Setelah puas dia menangis, dia pun melanjutkan perjalanannya menuju Kota Madinah.
Muaz sampai di Kota Madinah pada waktu fajar menyingsing. Didengarnya Bilal sedang
mengumandangkan azan Subuh. Bilal mengucapkan: "Asyhadu Allaa Ilaaha Illallah?"
Muaz menyambungnya: "Wa Asyhadu Anna Muhammadur Rasulullah. "
Kemudian dia menangis dan akhirnya dia jatuh dan tak sadarkan diri lagi. Pada saat itu, di
samping Bilal bin Rabah ada Salman Al-Farisy r. a. lalu dia berkata kepada Bilal: "Wahai
Bilal, sebutkanlah nama Muhammad dengan suara yang kuat
dekatnya. Dia adalah Muaz yang sedang pingsan. " Setelah Bilal selesai azan, dia
mendekati Muaz, lalu dia berkata: "Assalamualaika, angkatlah kepalamu wahai Muaz, aku
telah mendengar dari Rasulullah S. A. W, baginda bersabda: Sampaikanlah salamku kepada
Muaz. " Maka Muaz pun mengangkatkan kepalanya sambil menjerit dengan suara keras,
sehingga orang-orang menyangka bahwa dia telah menghembuskan nafas yang terakhir.
Kemudian dia berkata: "Demi ayah dan ibuku, siapakah yang mengingatkan aku pada
baginda, ketika baginda akan meninggalkan dunia yang fana ini, wahai Bilal? Marilah kita
pergi ke rumah isteri baginda Siti Aisyah r. a. " Setelah sampai di depan pintu rumah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 41
Siti Aisyah, Muaz mengucapkan: "Assalamualaikum ya ahlil bait, wa rahmatullahi wa
barakatuh. " Yang keluar ketika itu adalah Raihanah, dia berkata: "Aisyah sedang pergi
ke rumah Siti Fatimah. "
Kemudian Muaz menuju ke rumah Siti Fatimah dan mengucapkan: "Assalamualaikum
ya ahlil bait. "
Siti Fatimah menyambut salam tersebut, kemudian dia berkata: "Rasulullah S. A. W
bersabda: Orang yang paling alim di antara kamu tentang perkara halal dan haram adalah
Muaz bin Jabal. Dia adalah kekasih Rasulullah S. A. W. "
Kemudian Fatimah berkata lagi: "Masuklah wahai Muaz. "
Ketika Muaz melihat Siti Fatimah dan Aisyah r. a., dia terus pingsan dan tak sadarkan
diri. Setelah dia sadar, Fatimah lalu berkata kepadanya: "Saya mendengar Rasulullah
S. A. W bersabda: Sampaikanlah salam saya kepada Muaz dan kabarkan kepadanya
bahwasanya dia kelak dihari kiamat sebagai imam ulama. "
Kemudian Muaz bin Jabal keluar dari rumah Siti Fatimah menuju ke arah kubur
Rasulullah S. A. W.
HARI-HARI TERAKHIR ROSULULLAH
Detik-detik Rasulullah S. A. W menjelang sakratul maut
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan Rasul-
Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan
mengepakkan sayap.
Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua
ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya.
Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku,
berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk
surga bersama aku. "
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap
sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar
dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan
Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita
semua, " desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan
tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap
menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu,
kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 42
dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan
membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam, " kata Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah,
sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya, " tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah
menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya
seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malakul maut, " kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut
menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia
menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti
dihadapan Allah? "Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu, "kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini? "Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya, " kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya
Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini. " Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril? "Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "
Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal, " kata Jibril. Sebentar
kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya
Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku. " Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan
telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
santuni orang-orang lemah di antaramu. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 43
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup
manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi
*****
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita. Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim
lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya, seperti Allah dan
Rasulnya mencinta kita. Karena sesungguhnya selain daripada itu hanyalah fana belaka.
AZAB KUBUR
Allah Azza wa Jalla berfirman: "Wahai segenap orang-orang yang beriman,
bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa, dan janganlah kalian mati kecuali
dalam keadaan muslim". (QS. Al Imram:102).
Kami bersaksi bahwa tidak ada Illah selain Allah yang Esa, yang tidak ada sekutu bagi-
Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.
Sahabat Nabi, Barra bin Azib RA bertutur: Pada suatu hari, kami turut mengantar
jenazah seorang Anshar bersama Rasulullah S. A. W ke kubur. Selesai dikuburkan,
Rasulullah S. A. W duduk menghadap kiblat sementara kami duduk di samping beliau
dengan tenang. Setelah Rasulullah S. A. W membuat garis-garis di tanah dengan sebatang
kayu yang beliau pegang, beliau mengarahkan pandangannya ke langit, kemudian menunduk
kebawah. Beliau lakukan itu tiga kali, lantas bertutur dua sampai tiga kali: "Berlindunglah
kalian kepada Allah dari azab kubur", ucapnya mengiringi perintahnya itu.
Dan kami pun menundukkan kepala turut berdoa.
Kemudian beliau berujar: Seorang hamba manakala memasuki pintu kematian, ia didatangi
oleh malaikat dari langit dengan wajah yang cerah laksana matahari, membawa kain kafan
dan balsam dari surga. Setelah malaikat tersebut duduk setentang pandangannya, maka
hadirlah malaikat maut pencabut nyawa duduk di kepalanya, seraya berkata: "Wahai jiwa
yang tenang dan baik!, keluarlah menuju magfirah (ampunan) dan keridhaan Allah!". Maka
keluarlah ruh itu seperti keluarnya tetesan air dari mulut kendi, lalu malaikat maut
tersebut mengambilnya. Dan seluruh malaikat yang ada diantara langit dan bumi serta
yang berada di langit menshalatkannya, sedang pintu-pintu langit dibuka, sehingga tak ada
satupun dari malaikat penunggu pintu-pintu tersebut melainkan semuanya memohon
kepada Allah agar ruh tersebut diangkat oleh Allah dari tangan mereka.
Setelah ruh tersebut dipegang oleh malaikat maut, para malaikat tersebut serta-
merta memegangnya pula untuk mereka masukkan dan membungkusnya dengan kain kafan
dari surga tersebut yang berbau harum wangi semerbak.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 44
Itulah dia firman Allah Azza wa Jalla: "... ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami dan
mereka itu tidak melalaikan kewajibannya". (QS. Al-An'am:61). Karena itu, keluarlah ia
dari dunia dalam keadaan laksana kesturi terwangi yang didapati di muka bumi ini.
Rasulullah S. A. W melanjutkan: Lalu malaikat-malaikat itu naik membawa ruh tersebut.
Setiap malaikat yang dijumpainya bertanya: "Siapakah yang memiliki ruh dan jiwa yang
baik, dan lagi wangi ini?"
Mereka menjawab: "Si fulan bin fulan". Disebutnya ia dengan namanya yang paling baik
dan bagus yang pernah didapatnya dari orang-orang ketika di dunia. Tatkala sampai
kelangit dunia dan mereka minta dibukakan pintu, maka ruh tersebut disambut oleh
setiap malaikatyang bertugas untuk membawanya ke langit berikutnya. Begitulah hingga
sampai ke langit yang ketujuh.
Lalu Allah Azza wa Jalla berfirman: "Simpanlah kitab (catatan) amal hamba-Ku pada
Illiyyin". Setelah kitab catatan amal itu disimpan di Illiyyin, Allah menyuruh malaikat
untuk mengembalikan ruh tersebut ke bumi: "AKU telah berjanji kepada mereka, bahwa
AKU yang telah menciptakan mereka dari bumi, kepadanya mereka akan AKU kembalikan
dan dari bumi itu mereka akan AKU keluarkan sekali lagi". Maka ruh itupun dikembalikan
ke jasadnya, bersamaan mayit tersebut berada diliang lahat kubur, hingga ia mendengar
suara langkah kaki orang terakhir yang mengantarnya ke kubur saat mereka pulang
meninggalkannya. Kemudian datanglah dua malaikat, yang bernama Munkar dan Nakir yang
berwajah hitam kebiru-biruan. Dengan suaranya yang menggelegar, keduanya menyuruh
duduk lantas bertanya kepadanya: "Siapakah Rabb-mu?".
Sang hamba itu menjawab: "Rabbku adalah Allah" Dua malaikat itu bertanya lagi: "Apa
agamamu?"
"Agamaku Islam". Dua malaikat itu bertanya lagi: "Tahukah engkau, lelaki yang telah
diutus kepadamu?"
Ia menyahut: "Ia adalah Rasulullah". Dan malaikat bertanya lagi: "Apa amalmu?"
Si Hamba menyahut: "Membaca Kitabullah (Al-Qur'an) mengamalkannya, lalu aku beriman
dan mempercayainya". Lalu ia dibentak lagi dengan serangkaian pertanyaan:
"Siapa Tuhanmu?"; Apa agamamu?"; "Siapa Nabimu?". Itulah ujian terakhir yang dialami
orang-orang yang beriman.
Yaitu saat Allah Ta'ala berfirman: "Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman
dengan ucapan yang mantap, teguh, dan tauhid itu dalam kehidupan di dunia dan di
akhirat". (QS. Ibrahim:27)
Sang hamba menjawab: "Tuhanku adalah Allah, agamaku Islam dan Nabiku adalah
Muhammad S. A. W".
Lalu terdengarlah suara dari langit: "Benarlah hamba-Ku. Kalau begitu, berilah ia
seprai dan pakaian dari surga, dan bukakan untuknya pintu surga".
Maka datanglah seorang pria yang tampan berkain bagus lagi wangi baunya, dan pria itu
berkata: "Bergembiralah engkau dengan berita gembira untukmu. Bergembiralah engkau
dengan keridhaan Allah dan surgayang didalamnya terdapat kenikmatan abadi. Inilah dia
hari yang dijanjikan itu".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 45
Sang hamba menyahut: "Semoga engkau bergembira dan mendapat kebaikan dari Allah.
Kalau boleh tahu, siapakah engkau? Engkau begitu tampan, datang membawa kebaikan".
Pria tampan itu menjawab: "Aku adalah amal salehmu. Wallahi, aku tidak mengenalmu
selain seorang yang suka bergegas untuk menaati Allah dan menjauhi maksiat.
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan".
Lalu diperlihatkanlah kepadanya pintu surga dan pintu neraka. "Inilah tempatmu
neraka, bila engkau bermaksiat kepada Allah. Namun karena engkau taat, maka Allah
mengganti dengan ini surga". Ketika ia melihat dalamnya surga, maka hamba berujar: "Ya
Rabbi, segerakanlah kiamat agar aku segera menikmatinya". Dan pria tampan itu akan
menjadi pendamping dan penghiburnya di kubur, sedang lubang kuburnya pun menjadi luas
sejauh mata memandang dan karena semasa di dunia membaca Al-Quran maka
kuburannya menjadi terang bercahaya, seraya diperintahkan padanya untuk tidur dengan
tenang sampai Allah membangkitkannya.
Lalu Rasulullah S. A. W melanjutkan: "Adapun seorang hamba yang kafir, ketika ia
akan mati, malaikat turun dari langit dengan muka jelek, hitam, seram menakutkan sambil
membawa kain kasar dari bulu yang dipintal yang diambil dari neraka dan amatlah berbau
busuk.
Setelah malaikat itu duduk mengelilinginya, hadirlah malaikat maut pencabut nyawa,
duduk di kepalanya, seraya berseru:
"Wahai jiwa yang busuk, keluarlah engkau menuju kemurkaan dan kebencian Allah".
Maka berpencaranlah ruh tersebut dari jasadnya, kemudian malaikat maut mencabutnya
dengan keras seperti menusukkan tusukan besi ke daging sate yang banyak dan berbulu
lagi basah hingga patah dan putuslah urat dan ototnya.
Setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi begitu juga yang ada di langit
mengutuknya sementara pintu-pintu langit pun ditutup. Tak ada satupun dari malaikat
penunggu pintu itu berkenan membukakan pintu, melainkan memohon kepada Allah agar
tidak mengangkat ruh busuk tersebut.
Setelah masing-masing malaikat membawanya, maka mereka memasukkannya ke kain
kasar dari bulu yang dipintal dari neraka itu, lalu dikeluarkan darinya dengan baunya yang
paling busuk yang dikenal di dunia. Lalu mereka naik membawa ruh tersebut.
Setiap malaikat yang dilewatinya tidak ada yang bertanya selain: "Ruh siapakah yang
buruk dan berbau busuk ini?" Mereka berkata: "Si anu bin anu". Disebutnya ia dengan
nama terburuk yang pernah disandangnya didunia. Ketika sampai di langit dunia dan
malaikat yang membawanya minta di bukakan pintu, maka malaikat penunggu pintu langit
tersebut tidak mau membukakannya.
Lantas Rasulullah S. A. W membaca ayat: "Sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak pula mereka masuk surga hingga unta masuk ke lubang jarum".
(QS. Al-A'raf:40)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 46
Kemudian Allah Azza wa Jalla berseru: "Simpanlah kitab catatan amalnya pada Sijjin
di lapis bumi paling bawah". Lalu dikatakan kepada para malaikat: "Kembalikanlah ia ke
bumi, sesungguhnya AKU telah berjanji kepada mereka bahwa mereka AKU ciptakan dari
tanah, kepadanya mereka AKU kembalikan dan darinya mereka akan AKU bangkitkan
(keluarkan) sekali lagi".
Maka ruh buruk dan busuk itu pun dilemparlah dari langit sampai jatuh ke jasadnya
diliang lahat. Sebelum melanjutkan penuturannya, Rasulullah S. A. W membacakan ayat:
"Barangsiapa yang musyrik kepada Allah, maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu
disambut oleh burung atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh". (QS. Al-Hajj: 31)
Maka kembalilah ruh tersebut ke jasadnya hingga dapat mendengar suara alas kaki
orang-orang yang pulang dari kuburnya setelah mengantarnya. Ketika itulah datang dua
malaikat dengan suara bagai halilintar yang menakutkan seraya mendudukkannya:
"SiapakahTuhanmu?"
Ia menyahut: "nnggg. . ngg. . nngg aku tidak tahu". "Apa agamamu?", tanyanya lagi. "Aku. .
ng. . aku tidak tahu". "Tahukah engkau siapakah pria yang telah diutus oleh Allah
untukmu?". Ia tak dapat menjawab. Dan dengan kasar malaikat tersebut berteriak
kepadanya "Muhammad!".
Si mayit kembali menyahut: "Haah. . ngng. . haah aku tidak tahu aku tidak kenal, aku
mendengar orang-orang mengatakannya Muhammad, dan sungguh aku tidak mengenalnya"
Kedua malaikat itu menggertaknya: "Engkau bodoh dan rupanya engkau tidak pernah
membaca Al-Qur'an apalagi mengamalkannya".
Lalu terdengar seruan dari langit: "Ia telah berdusta. Kalau begitu, berikanlah dia
selimut kasar dari neraka dan bukalah untuknya pintu neraka!". Tak lama kemudian, udara
panas dan racun dari neraka datang sementara kuburannya disempitkan hingga bumi
meremukredamkan tulang belulangnya.
Lalu datanglah seorang pria berwajah buruk seram mengerikan dengan baunya yang
busuk, menyapa: "Bergembiralah engkau dengan berita buruk untukmu! Inilah hari yang
telah dijanjikan itu".
Si mayit menimpali: "Semoga engkaupun mendapat berita buruk dari Allah, siapakah
engkau? wajahmu begitu jelek". Pria itu menyahut: "Aku adalah amal buruk dan jahatmu.
Wallahi, aku tidak mengenalmu selain seorang pelaku maksiat dan seorang yang kafir lagi
musyrik sepertimu.
Semoga Allah membalas kejahatanmu". Kemudian dijadikanlah untuknya seorang laki-laki
yang buta, tuli dan bisu, memegang gada dari besi yang seandainya dipukulkan pada
gunung, pasti gunung itu hancur menjadi abu. Dengan gada tersebut ia dipukul sekali
pukulan dan hancur menjadi debu, kemudian dikembalikan lagi oleh Allah seperti semula
dan dipukul lagi hingga menjerit sejadi-jadinya sampai didengar oleh semua makhluk/
binatang, kecuali manusia dan jin.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 47
Setelah itu, dibukalah pintu neraka dan dibentangkan baginya tempat tinggalnya
kelak. Ketika itu ia berkata: "Wahai Tuhanku, janganlah Engkau bangkitkan hari kiamat".
Dan pria buruk itu membentak "Diam kau" sambil memukulkan gadanya kepadanya,
berulang-ulang sampai hari kiamat, hari kebangkitan bagi seluruh umat.
Rasulullah S. A. W bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu meninggal, maka
diperlihatkan kepadanya tempatnya pada pagi dan sore hari. Kalau ia termasuk penghuni
surga, maka ia akan menjadi penghuni surga, dan apabila tergolong penghuni neraka, maka
iaakan menjadi penghuni neraka. Kepadanya akan dikatakan: 'Inilah tempatmu sampai
Allah membangkitkanmu pada hari kiamat". (HR. Bukhari 1379 dan Muslim 2866).
Dan pada hari kiamat, Allah membangkitkan seluruh umatnya dari alam kubur, termasuk
semua umatnya yang tak terkuburkan didalam tanah bumi, yang meninggal karena
tenggelam dilaut, dimakan oleh binatang buas, yang meninggal dibakar dan abunya di
tabur di lautan, sangatlah mudah bagi Allah untuk mengumpulkannya dan menghidupkan
kembali umat-Nya.
Allah Azza wa Jalla yang Maha Kuasa, penguasa seluruh jagat raya semesta alam.
Dan Rasulullah berdoa: "Ya Allah, aku berlindung kepada MU dari azab kubur, dari siksa
neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari fitnah Dajjal". (HR. Bukhari 1377
dan Muslim 588)
(Doa ini dibaca beliau seusai membaca tahiyat dalam salat seperti disebutkan dalam
sejumlah hadist yang sebagiannya menyebutkan bahwa Nabi S. A. W telah mengajarkan
doa ini kepada mereka (sahabatnya) sebagaimana telah mengajarkan surat-surat dalam
Al-Qur'an).
Bila ia seorang mukmin yang taat, maka salatnya akan berada dibelakangnya, puasa
ada di samping kanannya, dan zakat di sebelah kirinya, sedang amal-amal salehnya yang
terdiri dari sedekah, infak, silaturrahim, berbuat makrufdan ihsan/baik kepada orang
lain berada di kakinya. Ketika dia didatangi dari arah kepalanya, maka salatnya bertutur:
"Tak ada jalan disini". Lalu didatangilah arah kanannya, namun puasanya berkata: "Tak
ada jalan disini".
Kemudian didatangi dari arah kakinya, maka sedekah, silaturrahim, perbuatan
makruf dan ihsan/baik kepada orang lain yang telah dikerjakannya berkata: "Disini tidak
ada jalan...".
Maka hanya orang-orang yang beriman dan yang diteguhkan imannya oleh Allah yang
dapat menjawab mantap dengan kalimat yang tauhid. Dan janganlah diantara kalian untuk
mempersiapkan atau menghafalkan jawabannya didunia, agar dapat menjawab bila
ditanyakan oleh malaikat Munkar dan Nakir kelak, karena itu mustahil/sia-sia dan Allah
Maha Mengetahui.
Sahabat Nabi, Khalifah Utsman RA, beliau acapkali berada disisi kubur Rasulullah
S. A. W dan menangis hingga jenggotnya basah bersimbah air mata. Ketika beliau ditanya:
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 48
"Mengapa tuan menangis padahal ketika surga dan neraka disebut-sebut di hadapan tuan,
tuan biasa saja?".
Beliau menjawab, Karena aku mendengar Rasulullah S. A. W bersabda: "Kuburan itu
merupakan awal persinggahan sebelum menuju akherat. Barang siapa yang selamat
darinya, maka apa yang akan dialami sesudahnya akan lebih ringan. Sebaliknya, barang
siapa yang tidak selamat darinya (celaka), maka apa yang akan dialami olehnya setelah itu
akan jauh lebih berat"
Khalifah Utsman RA bertutur, ia ingat akan pesan terakhir Rasullullah S. A. W : "Aku
tidak pernah melihat satu pemandangan pun yang lebih mengerikan dan lebih menakutkan
daripada kuburan". Dan ingat akan pesan terakhir Rasullullah S. A. W :
"Ingatlah, suatu hari kamu akan menghadap Allah dan harus mempertanggung jawabkan
semua amalanmu.
Karena itu berhati-hatilah jangan menyimpang dari jalan kebenaran setelah
kepergianku nanti. Ya, saudara-saudaraku, tidak akan ada Nabi atau Rasul sesudahku dan
tidak akan ada agama lain yang lahir. Karenanya simaklah baik-baik ya Saudaraku, dan
pahamilah kata-kata yang kusampaikan kepadamu, bahwa aku meninggalkan dua pusaka,
Al-Qur'an dan contoh-contohku sebagai As-Sunnah dan bila kalian mengikutinya tidak
mungkin akan tersesat selamanya"
Bila engkau senantiasa ingat, memelihara semua ini, persiapkanlah bekal akheratmu,
maka usahakanlah perbanyak amal ibadahmu seperti membaca Al-Quran, shalat, puasa,
zakat, shadaqoh, silaturrahim, berbuat makruf dan ihsan sesamanya karena ini semua
sebagai penyelamat dirimu sendiri, tidak ada seorangpun kelak yang dapat menolongmu di
alam kubur. Jika kau menjadi seorang yang taat dan beriman maka Allah akan
melindungimu. Lakukanlah muhasabah (introspeksi) terhadap dirimu sebelum terlambat.
Bergegaslah jangan buang-buang waktu, karena hidup didunia hanyalah sebentar, sekejap.
Hanya sebagai persinggahan menuju ke akherat. Segala yang engkau miliki dan banggakan
di dunia ini, seperti kedudukan jabatan, harta benda kekayaan, orang-orang tercinta
tidak akan dipertanyakan di alam kubur, yang akan dipertanyakan dan dipertanggung
jawabkan di hadapan Allah hanyalah amal ibadah mu. Perbaharuilah taubatmu yang tulus,
jauhilah maksiat dan larangan Nya, janganlah berat akan dunia fanamu dan janganlah
mengabaikan akherat yang abadi.
Usia itu akhirnya akan habis jua walaupun lama. Dunia ini hanya seperti
fatamorangana. Diam sejenak, kemudian pergi dan tak kembali lagi. Bekalilah hari-harimu
dengan amal dan ibadahmu. Agar Allah kelak menyongsongmu.
Semoga Allah Azza wa Jalla mengampuni dosa dan kesalahanmu yang lalu, serta
menerima amal salehmu. Aku mohon kepada Allah yang Mahaagung dengan Asma Al-
Husna-Nya dan dengan sifat-sifat-Nya yang luhur, mudah-mudahan Dia mengampuniku,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 49
mengampuni engkau dan kaum muslimin seluruhnya, menjadikan kubur kita semua sebagai
taman surga bercahaya dan menyelamatkan kita dari kedahsyatan paling besar di hari
kiamat, hari kebangkitan seluruh umat.
Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dan Maha patut untuk
memperkenankan doa.
7 ROMBONGAN IBLIS
Iblis akan senantiasa mengganggu manusia, mulai dengan memperdayakan manusia
dari terjadinya dengan setitik mani hingga ke akhir hayat mereka, dan yang paling
dahsyat ialah sewaktu akhir hayat yaitu ketika sakaratul maut. Iblis mengganggu manusia
sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan dan rombongan.
Hadith Rasulullah S. A. W. menerangkan:
"Ya Allah aku berlindung kepada Engkau dari tipuan syaitan diwaktu sakaratul maut. "
Rombongan 1
Akan datang Iblis dengan berbagai rupa aneh seperti emas, perak dan lain-lain,
serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat, disebabkan orang yang di dalam
sakaratul maut itu di masa hidupnya sangat tamak dan loba kepada barang-barang
tersebut, maka diraba dan disentuhnya barang2 Iblis itu, pada waktu itu nyawanya putus
dari tubuh. Inilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT inilah jenis
mati fasik dan munafik, ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 2
Akan datang Iblis kepada orang yang didalam sakaratul maut itu merupakan diri
sebagai rupa binatang yang di takuti seperti, Harimau, Singa, Ular yang berbisa. Yang
apabila orang yang sedang sakaratul maut itu memandang ke binatang itu, maka dia pun
menjerit dan melompat sekuat hati. Maka seketika itu juga akan putuslah nyawa itu dari
badannya, maka matinya itu disebut sebagai mati lalai dan mati dalam keadaan lupa
kepada Allah SWT, matinya itu sebagai Fasik dan Munafik dan ke nerakalah tempatnya.
Rombongan 3
Akan datang Iblis mengacau dan memperdayakan orang yang di dalam sakaratul maut
itu dengan menyerupai binatang kesayangannya. Apabila tangan orang yang hendak mati
itu meraba-rabakepada binatang kesayangan itu dan waktu tengah meraba-raba itu dia
pun mati, maka matinya itu di dalam golongan yang lalai dan lupa kepada Allah SWT.
Matinya itu mati Fasik dan Munafik, maka nerakalah tempatnya.
Rombongan 4
Akan datang Iblis merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang
yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu maka orang yang di dalam
sakaratul maut itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuh
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 50
yang dibencinya itu. Maka sewaktu itulah maut pun datang dan matilah ia sebagai mati
Fasik dan Munafik, dan nerakalah tempatnya
Rombongan 5
Akan datang Iblis merupakan dirinya dengan rupa sanak-saudara yang hendak mati
itu, seperi ayah ibunya dengan membawa makanan dan minuman, sedangkan orang yang di
dalam sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan lalu dia pun
menghulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah
dan si ibu yang dirupai oleh Iblis, berkata dengan penuh kasih "Wahai anakku inilah saja
makanan dan bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan
menurut kami dan menyembah Tuhan yang kami sembah, supaya kita tidak lagi bercerai
dan marilah bersama kami masuk ke dalam syurga. "
Maka dia pun sudi mengikut tawaran itu dengan tanpa berfikir lagi, ketika itu waktu
matinya pun sampai maka matilah dia di dalam keadaan kafir, kekal di dalam neraka dan
terhapuslah semua amal kebajikan semasa hidupnya.
Rombongan 6
Akan datanglah Iblis merupakan dirinya sebagai ulama'-ulama' yang membawa
banyak kitab-kitab, lalu berkata ia: "Wahai muridku, lama sudah kami menunggu akan
dikau, ternyata kamu sedang sakit di sini, karena itu kami bawakan kepada kamu dokter
dan obat untukmu. " Lalu diminumnya obat, itu maka hilanglah rasa penyakit itu, kemudian
penyakit itu datang lagi. Lalu datang pula Iblis yang menyerupai ulama' dengan berkata:
"Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati didalam keadaan
baik, tahukah kamu bagaimana hakikat Allah?"
Berkata orang yang sedang dalam sakaratul maut: "Aku tidak tahu. "
Berkata ulama' Iblis: "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama' yang tinggi dan hebat,
baru saja kembali dari alam ghaib dan telah mendapat syurga yang tinggi. Cobalah kamu
lihat syurga yang telah disediakan untukmu, kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah
SWT hendaklah kamu patuh kepada kami. "
Ketika itu orang yang dalam sakaratul maut itu pun memandang ke kanan dan ke kiri, dan
dilihatnya sanak-saudaranya semuanya berada di dalam kesenangan syurga, (syurga palsu
yang dibentangkan oleh Iblis untuk tujuan menggoda orang yang sedang dalam sakaratul
maut). Kemudian orang yang sedang dalam sakaratul maut itu bertanya kepada ulama'
palsu:
"Bagaimanakah Zat Allah?" Iblis merasa gembira apabila jeratnya mengena.
Lalu berkata ulama' palsu: "Tunggu, sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu.
II
Ketika tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna warni itu, maka orang yang
dalam sakaratul maut itu pun dapat
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 5 1
melihat satu benda yang sangat besar, seolah-olah lebih besar dari langit dan bumi.
Berkata Iblis: "Itulah dia Zat Allah yang patut kita sembah. "
Berkata orang yang dalam sakaratul maut: "Wahai guruku, bukankah ini benda yang
benar-benar besar, tetapi benda ini mempunyai enam sisi, yaitu benda besar ini ada kiri
dan kanannya, mempunyai atas dan bawah, mempunyai depan dan belakang.
Sedangkan Zat Allah tidak menyerupai makhluk, sempurna Maha Suci Dia dari sebarang
sifat kekurangan. Tapi sekarang ini lain pula keadaannya dari yang di ketahui dahulu. Tapi
sekarang yang patut aku sembah ialah benda yang besar ini. "
Dalam keraguan itu maka Malaikat Maut pun datang dan terus mencabut nyawanya, maka
matilah orang itu di dalam keadaan kafir dan kekal di dalam neraka dan terhapuslah
segala amalan baik selama hidupnya di dunia ini.
Rombongan 7
Rombongan Iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan sebab dari menjadi 72
barisan ialah karena dia menepati Iktikad Muhammad S. A. W bahwa umat Muhammad
akan terbagi kepada 73 barisan). Satu barisan/golongan yang benar yaitu ahli sunnah
waljamaah, 72 yang lain masuk ke neraka karena sesat.
Ketahuilah bahwa Iblis itu akan mengacau dan mengganggu anak Adam dengan 72 macam
yang setiap satu berlainan di dalam waktu manusia sakaratul maut. Oleh karena itu
hendaklah kita mengajarkan kepada orang yang hamper meninggal dunia akan talkin Laa
Ilaaha II lallah untuk menyelamatkan dirinya dari gangguan Iblis dan syaitan yang akan
berusaha bersungguh-sungguh menggoda orang yang sedang dalam sakaratul maut.
Disebutkan dalam sebuah hadith yang artinya: "Ajarkan oleh kamu (orangyang masih
hidup) kepada orang yang hampir mati itu: Laa Ilaaha Illallah. "
HASAD MUSNAHKAN KEBAJIKAN
Diantara penyakit-penyakit hati manusia yang amat berbahaya ialah hasad. Penyakit
hasad atau dengki bisa membinasakan ketaatan seseorang dalam beragama dan
membangkitkan segala kejahatan. Semua manusia bisa menjadi mangsa penyakit ini, tidak
peduli apakah orang alim atau pun orang awam, apa lagi orang jahil. Orang yang mengidap
penyakit ini bagaikan ditimpa bala yang dapat menyia-nyiakan usia dalam hidupnya di
dunia ini dan seterusnya ke nerakalah dia di akhirat kelak.
Diriwayatkan, Rasulullah S. A. W bersabda, maksudnya: Ada enam golongan manusia
dimasukkan ke neraka dengan enam sebab:
1. Orang-orang Arab karena asabiah mereka,
2. Raja-raja karena kezaliman mereka,
3. Para pemimpin karena ketakaburan mereka,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 52
4. Para pedagang karena kecurangan mereka,
5. Orang-orang awam karena kejahilan mereka dan
6. Para ulama karena hasad atau dengki mereka.
Maksud "hasad" atau "dengki" itu ialah keinginan yang jahat supaya sesuatu nikmat
Allah hilang dari seseorang yang beragama islam. Lawannya hasad ialah "nasehat" yang
bermaksud, mengharapkan nikmat Allah yang diperoleh oleh saudara seagama itu tetap
berlanjut, kecuali sekiraanya nikmat itu membawa kecelakaan kepadanya atau kepada
hamba-hamba Allah yang lain.
Menurut ulamak, diantara tanda-tanda orang yang berpenyakit hasad itu ialah:
Menunjuk-nunjukkan kasih di depan kita; Mengumpat di belakang kita; Senang hati atau
tidak bersimpati apabila kita ditimpa kesusahan.
Akibat buruk dari penyakit hasad ialah:
(a) Membinasakan amal kebajikan dan ketaatan kepada Allah Taala. Rasulullah S. A. W
bersabda, maksudnya: Hasad itu memakan kebajikan seperti api memakan kayu
bakar.
(b) Mendatangkan keluh-kesah dan dukacita.
(c) Membawa kepada perbuatan maksiat.
(d) Mata hati menjadi buta, sehingga tidak dapat memahami hukum-hukum Allah.
Sufyan al-Tsauri bersyair: "Jangan engkau menjadi pendengki supaya engkau cepat
menangkap kefahaman (tidak buta mata hati)".
(e) Diharamkan atau ditahan dari kebajikan dan tidak diberi taufik oleh Allah Taala.
Imam Khatimul-Asham bersyair: "Pendendam itu bukan orang beragama, pencaci itu
bukan orang beribadat, dan pendengki itu bukan orang yang mendapat pertolongan".
Penyakit hasad dapat dicegah dengan cara: Senantiasa mengingat kewajiban atau
tanggung jawab muslim terhadap muslim dan seluruh muslimin, mengikuti prinip-prinsip
ajaran agama Islam. Menjalin kasih sayang (mahabbah), tolong menolong, bantu-
membantu, nasehat-menasehati dan sebagainya antara satu sama lain di kalangan kaum
muslimin / muslimat.
Senantiasa menghormati hak mukmin / mukminah yang mendapat keistimewaan dan
derajat yang tinggi dari Allah Taala.
Senantiasa mengharapkan syafaat dari mukmin di akhirat kelak. Oleh sebab
penyakit hasad itu begitu berbahaya, maka amat wajarlah hati yang terlibat segera
diberi perawatan dan pencegahan. Dengan mengingat dan mempraktekkan amalan-amalan
yang Tersebut diatas, insya Allah, kita terselamatkan dari penyakit yang amat buruk
akibatnya itu.
GELAP GULITA YANG TINDIH- BERTINDIH
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 53
Ketika anda berada di ruangan yang gelap gulita, apa yang bisa anda lakukan?
Tentu saja anda akan meraba-raba untuk menemukan jalan sambil mengerahkan daya
insting anda. Anda tak tahu jalan untuk keluar, nafas anda sesak dan kegelisahan mulai
menyelimuti anda. Tak ada sebersit cahayapun yang menyinari tempat anda berada.
Sekarang bayangkan bila hidup anda tak disinari oleh cahaya ilahi. Tentu saja anda
pun akan berputar-putar tanpa arah di dalam kegelapan. Atau dalam bahasa Al-Qur'an:
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya
ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia,
mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada
diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikitpun. " (QS 24:
40)
Di saat keadaan gelap gulita, jiwa gelisah dan anda tak tahu apa yang harus anda
kerjakan, beban kerjapun semakin menumpuk, himpitan ekonomi menghadang langkah
anda, tubuh anda bergetar dan semuanya menjadi serba tak beraturan dan serba salah,
jika hal ini menimpa anda maka carilah cahaya ilahi agar anda dapat keluar dari kegelapan
itu.
Bagaimana caranya mencari cahaya ilahi yang akan menerangi hati anda?
"dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah!" (QS 74:4-5)
Mari kita bersihkan pakaian kita, tengoklah diri kita di cermin, berapa banyak
pakaian kesombongan, pakaian riya', pakaian dengki, pakaian takabur yang kita kenakan.
Pakaian itu kita percantik dengan segala macam asesoris seperti lalai mengingat Allah,
enggan bersedekah, merasa berat untuk pergi haji, dan lain sebagainya. Maka
bersihkanlah segala macam pakaian lengkap dengan asesorisnya tersebut. Setelah itu
usahakanlah untuk tak mengenakan pakaian itu selamanya.
Sekarang tengoklah hati anda, rasakan cahaya ilahi mulai masuk ke dalam relung hati.
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang
Dia kehendaki... "(QS 24: 35)
Mari kita kumpulkan cahaya ilahi itu mulai sekarang, dari hari ke hari hingga di hari
kiamat nanti kita berdo'a, sebagaimana terekam dalam QS 66:28 : "Ya Tuhan kami,
sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha
Kuasa atas segala sesuatu. "
Berbahagialah merekayang mendapat cahaya ilahi... .
KEMATIAN
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 54
Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan karena setiap manusia pasti
menghadapi maut. Tentang kesakitan yang dirasakan ketika sedang bertarung dengan
maut, Rasulullah S. A. W menjelaskan dalam hadist-hadistnya
bahwa sakit ketika hampir mati itu laksana kesakitan dicerca seratus kali dengan pedang
yang tajam atau seperti dikoyak kulit dari daging hidup-hidup.
Amatlah beruntung seseorang itu sekiranya dia mati dalam keadaan khusnul
khatimah (kebajikan) dan adalah menyedihkan sekiranya dia mati dalam keadaan suul-
khatimah.
Tentang tanda-tanda seseorang itu akan mendapat kebajikan ( khusnul khatimah ) atau
tidak, terdapat hadist Rasulullah S. A. W dari Salman Al Farisi yang bermaksud:
"Perhatikanlah tiga perkara kepada orang yang sudah hampir mati :
Pertama: berkeringat pada pelipis pipinya
Kedua: berlinang air matanya dan
Ketiga: lubang hidungnya kembang kempis
Itu adalah tanda bahwa rahmat Allah sedang turun dan dirasai oleh orang yang
hampir mati itu. Sebaliknya jika ia mengeluh seperti tercekik, raut mukanya nampak
gelap dan keruh serta mulutnya berbuih, ini menandakan azab Allah sedang menimpa dia.
" (Hadis riwayat Abdullah, Al-Hakim dan At-Tarmizi)
Berdasarkan hadist ini, ada beberapa mukmin yang ketika hamper mati, masih
terdapat sisa-sisa dosa padanya. Namun Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
menentukan orang itu mati dalam keadaan khusnul khatimah dan mengampuni segala dosa-
dosanya itu.
Diyakini bahwa kematian berlaku pada jasad manusia secara berangsur, dari ujung
kaki ke paha. Apabila rahmat diturunkan padanya karena mati dalam khusnul khatimah ini,
si mati akan merasa terlalu gembira dan kegembiraaan itu terlihat dengan keluarnya
keringat pada pelipisnya.
Air mata yang keluar dan hidung yang kembang kempis pula adalah tanda bahwa si
mati amat malu pada Allah SWT terhadap sisa-sisa dosanya yang belum sempat
ditaubatinya. Orang-orang yang kuat imannya akan merasa malu untuk melakukan dosa
semasa hidupnya karena merasa bahwa Allah sentiasa memperhatikannya. Oleh sebab itu,
disaat kematiannya, Allah melimpahkan rahmatNya dengan mengampunkan dosa-dosanya.
Orang-orang yang kafir pula, dia tidak merasa malu pada Allah SWT.
Oleh sebab itu apabila nyawanya hendak dicabut oleh Izrail, wajahnya gelap dan
keruh dan dia mengeluh seperti binatang yang disembelih. Ini juga merupakan penanda
bagi azab yang diterimanya disebabkan oleh dosa-dosa dan kekuf urannya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 55
Dari Alqamah bin Abdullah, Rasulullah S. A. W bersabda yang Artinya : "Bahwa roh
orang mukmin akan ditarik oleh Izrail dari jasadnya dengan perlahan-lahan dan sopan
sementara roh orang kafir akan ditarik dengan kasar oleh malaikat maut bagaikan
mencabut nyawa seekor khimar. "
Terdapat juga orang mukmin yang berdosa, dan Allah menimpakan kekasaran dan
mala petaka sebelum dia menghembuskan
nafasnya yang terakhir sebagai kaffarah atas segala dosanya.
Oleh sebab itu apabila rohnya keluar dari jasad, Dosannya ikut terangkat (terhapus).
Kadang-kadang kita melihat seorang mukmin yang mati dalam kepayahan dan seorang
kafir yang mati dalam ketenangan. Hendaklah kita berbaik sangka dengan orang mukmin
tersebut karena mungkin itu merupakan kaffrarah terhadap dosanya dan dia menemui
Allah SWT dalam ampunan karena sisa-sisa dosanya telah dikaffarah.
Orang kafir yang mati dalam ketenangan, mungkin semasa hidupnya dia berbuat
kebajikan dan itu adalah balasan terhadapnya karena janji Allah bahwa setiap kebajikan
akan dibalas.
Tetapi karena dia tidak beriman, kebajikan itu tidak menjadi pahala dan kekufurannya
akan diazab di akhirat kelak.
Oleh itu, kita yang masih hidup harus sentiasa berbaik sangka dan mengambil
pelajaran terhadap segala yang berlaku.
Moga-moga kita akan menemui Allah dalam keadaan khusnul khatimah dan dalam limpahan
rahmat dan keampunanNya.
Amin ya Robbal "Alamiin
4 JENIS MANUSIA
Futuhul ghaib, Oleh : Syekh Abdul Qodir Jaelani
Pertama ialah mereka yang tidak punya lidah dan tidak punya hati. Mereka ini ialah
orang-orang yang bertaraf biasa, berotak tumpul dan berjiwa kerdil yang tidak
mengenang Allah dan tidak ada kebaikan pada mereka. Mereka ini ibarat penyakit yang
ringan, kecuali mereka dilimpahi dengan kasih sayang Allah dan membimbing hati mereka
supaya beriman serta menggerakkan angota-anggota merekasupaya patuh kepada Allah.
Berhati-hatilah supaya kamu jangan termasuk dalam golongan mereka.
Janganlah kamu layani mereka dan janganlah kamu bergaul dengan mereka.
Merekalah orang-orang yang dimurkai Allah dan penghuni neraka. Kita minta perlindungan
Allah dari pengaruh mereka. Sebaliknya kamu hendaklah mencoba menjadikan diri kamu
sebagai orang yang dilengkapi dengan :
* Ilmu Ketuhanan,
* Guru bagi hal hal yang baik,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 56
* Pembimbing bagi agama Allah,
* Penyampai dan pengajak kepada manusia kepada jalan Allah.
Berjaga-jagalah jika kamu hendak mempengaruhi mereka supaya mereka patuh
kepada Allah dan beri ajakan kepada mereka terhadap apa-apa yang memusuhi Allah.
Jika kamu berjuang di jalan Allah untuk mengajak mereka menuju Allah, maka kamu akan
jadi pejuang dan pahlawan di jalan Allah dan akan diberi ganjaran seperti yang diberi
kepada Nabi-nabi dan Rasul-rasul.
Kedua ialah manusia yang punya lidah tetapi tidak punya hati. Yaitu :
* Mereka pandai bercakap tetapi tidak melakukan seperti yang diucakapkannya.
* Mereka mengajak manusia menuju Allah tetepi mereka sendiri lari dari Allah.
* Mereka benci kepada maksiat yang dilakukan oleh orang lain, tetapi mereka sendiri
bergelimang dalam maksiat itu.
* Mereka mengaku sholeh kepada orang lain tetapi mereka melakukan dosa-dosa yang
besar.
* Bila mereka sendirian, mereka bertindak bagaikan harimau yang berpakaian.
Inilah orang yang dikatakan kepada Nabi S. A. W. dengan sabda;
"Yang paling aku takuti dan aku pun takut di kalangan umatku ialah orang 'Alim yang
jahat".
Kita berlindung dengan Allah daripada orang 'Alim seperti itu. Oleh karena itu,
larilah dan jauhkan diri kamu dari orang-orang seperti itu. Jika tidak, kamu akan
terpengaruh oleh kata-kata manis yang bijak itu dan api dosanya itu akan membakar kamu
dan kekotoran hatinya akan membunuh kamu.
Ketiga ialah golongan orang yang mempunyai hati tetapi tidak punya lidah. Yaitu :
* Dia adalah orang yang beriman.
* Allah telah melindungi mereka dari makhluk lain dan
* menggantungkan di keliling mereka dengan tabirNya dan
* memberi mereka kesadaran tentang kekurangan diri mereka.
* Allah menyinari hati mereka dan menyadarkan mereka tentang kejahatan yang timbul
oleh karena mencampuri urusan orang banyak dan kejahatan yang timbul oleh karena
mencampuri orang banyak dan kejahatan karena bercakap banyak.
Mereka ini tahu bahwa keselamatan itu terletak dalam "DIAM" dan berkhalwat.
Nabi S. A. W. bersabda; "Barangsiapa yang diam akan mencapai keselamatan".
Sabda baginda lagi; "Sesungguhnya berkhidmat kepada Allah itu terdiri dari sepuluh
bagian, sembilan darinya terletak dalam diam".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 57
Mereka dalam golongan jenis ini adalah Wali Allah dalam rahasiaNya, dilindungi dan diberi
keselamatan, bijaksana, dan diberkati dengan keridhoan dan segala yang baik akan
diberikan kepada mereka.
Oleh karena itu, kamu hendaklah berkawan dengan mereka dan bergaul dengan
orang-orang ini dan beri pertolongan kepada mereka. Jika kamu berbuat demikian, kamu
akan dikasihi Allah dan kamu akan dipilih dan dimasukkan dalam golongan mereka yang
menjadi Wali Allah dan hamba- hambanya yang Sholeh.
Manusia yang keempat ialah mereka yang dijak ke dunia tidak nampak (AlamGhaib),
diberi pakaian kemuliaan seperti dalam sabda Nabi S. A. W; 'Barangsiapa yang belajar dan
mengamalkan pelajarannya dan mengajarkan kepada orang lain, makaakan diajak ke dunia
ghaib dan permuliakan".
Orang dalam golongan ini mempunyai ilmu-ilmu Ketuhanan dan tanda-tanda Allah.
Hati mereka menjadi gedung ilmu Allah yang amat berharga dan orang itu akan diberi
Allah rahasia-rahasia yang tidak diberi kepada orang lain.
Allah telah memilih mereka dan membawa mereka dekat kepadaNya. Allah akan
membimbing mereka dan membawa mereka ke sisiNya. Hati mereka akan dilapangkan
untuk menerima rahasia-rahasia ini dan ilmu-ilmu yang tinggi.
Allah jadikan mereka itu pelaku dan kelakuanNya dan pengajak manusia kepada jalan
Allah dan melarang membuat dosa dan maksiat. Jadilah mereka itu "Orang-orang Allah".
Mereka mendapat bimbingan yang benar dan yang mengesahkan kebenaran orang lain.
Oleh karena itu hati-hatilah kamu supaya jangan memusuhi dan membantah orang-
orang seperti ini dan dengarlah cakap atau nasehat mereka. Sebab keselamatan terletak
dalam apa yang dicakapkan oleh mereka dan dalam berdamping dengan mereka, kecuali
merekayang Allah beri kuasa dan pertolongan terhadap hak dan keampunanNya.
Demikian Syekh Abdul Qadir Al-Jailani telah membagi manusia itu kepada empat
golongan. Sekarang terpulang kepada Anda untuk memeriksa diri sendiri jika anda
mempunyai fikiran. Dan selamatkanlah diri anda jika ingin keselamatan. Mudah-mudahan
Allah membimbing kita menuju kepada apa yang dikasihiNya dan diridhoiNya, dalam dunia
ini dan di akhirat kelak.
TAKABBUR
SOMBONG atau takabur (takabbur) adalah sifat hati yang terkeji (madzmumi) dan
merupakan satu daripada penyakit hati yang membawa akibat kebinasaan diri. Pengertian
tentang takabur dapat difahami dari maksud beberapa hadist yang berikut :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 58
1. Rasulullah bersabda, "Dianggap sebagai takabur itu ialah menolak apa yang benar dan
mengaggap hina kepada orang lain". (HR. Muslim).
2. Bersabda Rasulullah S. A. W kepada sahabatnya, Abu Dzar : "Takabur itu meninggalkan
kebenaran dan engkau mengambil selain kebenaran. Engkau melihat orang lain dengan
pandangan bahwa kehormatannya tidak sama dengan kehormatanmu, darahnya tidak
sama dengan darahmu".
3. Rasulullah S. A. W bertanya kepada sekumpulan Sahabat, "Tahukah kamu, orang gila
yang sebenar-benarnya?" Para Sahabat menjawab, "Tidak tahu, ya Rasulullah". Lalu
Rasulullah menjelaskan, " Orang gila ialah orang yang berjalan dengan takabur,
memandang rendah kepada orang lain, membusungkan dada, mengharapkan syurga
sambil membuat maksiat dan kejahatannya membuat orang tidak aman dan kebaikanya
tidak pernah diharapkan. Itulah orang gila yang sebenarnya".
Berdasarkan kisah di dalam al-Qur'an, makhluk yang pertama yang diserang dan
menjadi mangsa penyakit takabur ialah Iblis (la'natullah). Walaupun diperintah oleh Allah
SWT, Iblis enggan menghormati Adam a. s (manusia dan nabi Allah yang pertama) karena
dia menganggap dirinya lebih mulia daripada Adam. Katanya, "Aku lebih baik daripadanya
(Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan daripada tanah"
(QS 7:12).
Iblis lalu dilaknat oleh Allah SWT karena sifat takaburnya itu. Sekurang-kurangnya
dua akibat kecelakaan yang menimpa Iblis karena ketakaburnya :
1. Ia dimasukkan ke dalam golongan kafir. Allah Taala berfirman : Ia (Iblis) enggan dan
menyombong diri (takabbur) dan ia termasuk golongan yang kafir (QS 2:34).
2. Ia dimasukkan ke dalam golongan orang yang terhina dan tidak layak tinggal di syurga.
Allah berfirman : Turunlah engkau dari syurga itu karena tidak patut (tidak layak)
bagimu menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah. Sesungguhnya engkau
termasuk orang-orang yang hina. (QS 7:13).
Sifat takabur itu dapat dikenali dari tutur kata dan tingkah laku bersumber dari
lintasan hati yang mengandung rasa tinggi atau besar diri di samping merendah-kan
mertabat orang lain atau menolak kebenaran.
Mengikut Abu Yazid: "Seorang hamba itu selama masih mempunyai sangkaan, bahwa
antara makhluk ada orang yang lebih buruk atau lebih jahat amalannya daripada dirinya
sendiri, maka orang itu bersifat takabur". Lalu Abu Yazid ditanya, "Kapan seseorang itu
dapat disebut sebagai bertawadhuk(rendah hati)?" Abu Yazid menjawab, "Ketika ia tidak
tahu bagaimana kedudukan serta keadaan dirinya sendiri". Lawan sifat takbur itu ialah
tawadhuk (tawadhdhuk atau dhi'ah), yaitu lintasan rasa rendah dan hina diri, termasuk
pernyataan lewat perbuatan dan lisan. Dengan menyuburkan sifat dan sikap merendah
hati dan pasrah kepada Allah, seseorang akan dapat mencegah penyakit takabur dan juga
ujub.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 59
Tawaduk itu adalah sifat hati yang terpuji (mahmudi). Sifat ini membawa kemuliaan.
Orang yang berkenaan akan mendapat kedudukan (derajat) yang tinggi di sisi Allah.
Rasulullah S. A. W bersabda, mafhumnya : Allah tidak akan memberi tambahan kepada
seorang hamba karena gemar memberi maaf kecuali kemulian, dan tiada seorang pun yang
merendahkan diri karena mengharapkan keridhaan Allah kecuali Allah akan memberi
tingkat yang tinggi kepadanya (HR. Muslim).
Takabur dan tawaduk masing-masing ada kalanya bersifat umum dan ada kalanya
bersifat khusus. Orang yang merasakan tidak memadai dengan kerendahan atau
kesederhanaan hidupnya dikatakan terjatuh ke dalam Takabur Umum. Sebaliknya, orang
yang merasakan sudah berada dengan keperluan hidup sekadar yang ada, walaupun yang
rendah atau sederhana mutunya, dia termasuk dalam tawaduk umum.
Adapun Takabur Khusus bersifat tertutup, tidak mau menerima, malah tidak
bersedia untuk menerima kebenaran dari orang lain. Lawannya ialah Tawaduk Khusus yang
bersifat terbuka, sentiasa melatih diri untuk menerima kebenaran tanpa mengira ada
orang yang membawa kebenran itu hina atau mulia.
Untuk mempertahankan tawaduk umum, kita hendaklah sentiasa menginggati
pengalaman pahit yang pernah menimpa diri kita sejak mula dilahirkan dan senantiasa
menginsafi diri kita sebagai hamba Allah, sekurang-kurangnya sebagaimana yang
dikatakan oleh ulama : "Asal kamu dari setitik mani (nuthfah) yang anyir. Akhir kamu
menjadi bangkai (mayat) yang busuk. Dan, di antara keduanya, sepanjang hayat, kamu
menanggung kekotoran (najis) di dalam perut kamu".
Untuk mempertahan tawaduk khusus pula kita hendaklah sentiasa mengingati siksaan
Allah Taala sebagai pembalasan, sekiranya kita menyeleweng daripada kebenaran dan
berpanjangan di dalam kebatilan. Berbeda dengan sifat-sifat hati lain yang hanya
mengotori amal ibadah dan memudaratkan perkara "cabang" saja dalam agama, takabur
memudaratkan perkara "pokok", mengotori agama dan akidah. Sekurang-kurangnya
takabur mengakibatkan empat mudharat :
1. Terhalang dari mendapat kebenaran dan buta mata hati dalam makrifat terhadap ayat-
ayat yang mengandung pengertian tentang hukum dan hikmat Allah. Allah Taala
berfirman, mafhumnya: Aku akan memalingkan mereka dari ayat-ayat-Ku orang yang
menyombongkan dirinya (takabur) di muka bumi tanpa alasan yang benar. (QS 7:146)
Demikianlah Allah menguncikan hati setiap orang yang takabur lagi sewenang-wenang.
(QS 40:35)
2. dimurkai dan dibenci oleh Allah Taala, sebagaimana firman-Nya yang bermaksud :
Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang yang membesarkan dirinya (takbur). (QS
16:23)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 60
Diriwayatkan : Nabi Musa a. s telah bertanya kepada Allah, "Hai, Tuhanku. Siapakah
di antara makhluk-Mu yang paling Engkau murkai?". Allah Taala berfirman,
mafhumnya: Orang takbur hatinya, kasar lidahnya, terkelip-kelip matanya, bakhil
tangannya dan jahat perangainya".
3. Mendapat kehinaan dan siksaan di dunia sebelum di akhirat. Bersyair Khatimul-Asham,
"Jauhkan dirimu dari mati dalam tiga keadaan, yaitu takabur, loba dan ujub.
Sesungguhnya, orang yang takabur itu tidak dikeluarkan oleh Allah Taala dari dunia
sehingga dia diperlihatkan dulu penghinaan ke atasnya kepada sekurang-kurangnya
keluarganya sendiri. Orang yang loba tidak dikeluarkan dari dunia melainkan setelah
merasa sangat memerlukan secuil roti dan seteguk air karena terlalu lapar dan dahaga
tetapi tak lalu ditelannya. Dan, orang yang ujub juga tidak dikeluarkan dari dunia
melainkan setelah diperlihatkan dirinya bergelimang dengan air kencing dan tahinya
sendiri".
Gambaran penghinaan di akhirat pula terdapat dalam hadist dari Abu Hurairah r. a.
Katanya, Rasulullah bersabda : "Orang-orang yang sombong, keras kepala dan takabur,
akan dikumpulkan pada hari kiamat seperti kumpulan semut, dipijak-pijak oleh manusia
karena hinanya mereka di sisi Allah Ta'ala".
4. Disiksa di akhirat dan dimasukkan ke dalam neraka, sebagaimana firman Allah Taala
(tersebut dalam Hadis Qudsi), mafhumnya: Kebesaran itu selindang-Ku dan 'adzmat
(keagungan) itu kainku. Sesiapa merebut salah satu daripada yang dua itu, Aku
masukkan dia ke neraka Jahannam.
Rasulullah bersabda : "Tiada akan masuk syurga orang yang ada di dalam hatinya
seberat biji S.A.Wi daripada sifat takabur" (HR. Muslim). Mengikut hadist yang lain,
Rasulullah bersabda : "Wahai Abu Dzar, barangsiapa mati dalam keadaan hatinya ada
sebesar debu sahaja dari sifat takabur, dia tidak akan tercium bau syurga kecuali bila
bertaubat sebelum maut menjemputnya".
Biasanya faktor yang menimbulkan rasa takbur di hati seseorang itu ialah sesuatu
kelebihan atau keistimewaan yang dimilikinya. Banyak faktornya, diantaranya
sebagaimana yang dilantunkan oleh Imam al-Ghazali, yiaitu : Ilmu, ibadah / amal,
keturunan, kejelitaan atau ketampanan rupa paras, kekayaan harta benda, kekuasaan /
kekuatan dan banyak pengikut / kaum keluarga.
Demikianlah, memang sudah jelas sekali, sebagaimana yang telah berlaku. Iblis menjadi
takabur karena faktor keturunannya (asal kejadiannya), Fir'aun karena kekuasaannya dan
Qarun karena hartanya. Jadi, sesiapa yang memiliki kelebihan atau keistimewaan dalam
hal-hal yang tersebut, hendaklah berhati-hati agar tidak terhanyut di lautan ghaflah
atau menjadi lupa daratan sehingga hatinya dihinggapi penyakit takabur. Wallahu a'lam.
SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 002
Page 61
Abu Lait berkata, "Siapa yang dapat menjaga dan mengingat tujuh kalimah ini, maka
mulia di sisi Allah SWT dan malaikat serta diampunkan dosanya walaupun dosanya
sebanyak buih lautan.
1. Apabila hendak memulai sesuatu maka mulailah dengan Bismillah.
2. Apabila telah selesai dari mengerjakan sesuatu yang baik hendaklan membaca
Alhamdulillah.
3. Kalau terlanjur mengatakan sesuatu yang tidak baik, maka hendaklah segera
menyatakan Astaghfirullah.
4. Kalau hendak melakukan sesuatu pada esok hari hendaklah berkata Insya Allah.
5. Kalau menghadapi kesukaran hendaklah selalu membaca Laa haulawalla quwwata illa
billahilaliyyil azim.
6. Apabila kita ditimpa bala musibah hendaklah selalu membaca Inna lillahi wa inna ilahi
raajiunn.
7. Setiap siang dan malam hendaklah membaca Laa ilaha illallah.
Insya Allah bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...
18/02/2008 21:07:23
HIKMAH ISLAM 003
Page 1
" Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm "
Akal Setipis Rambutnya, Tebalkan Dengan Ilmu.
Hati Serapuh Kaca, Kuatkan Dengan Iman.
Perasaan Selembut Sutera, Hiasilah Dengan Akhlak
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya,
dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
bagi kaum yang berpikir." (QS. 30:21)
Ya Allah kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas
aku berada di dalam sorga
Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan,
aku tidak akan kuat ya Allah, maka terimalah saja taubatku ini
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan-Akhwat Muslim dimana saja berada )
INTISARI DARI AL QUR'AN DAN HADITS BAGI SUAMI DAN ISTRI
WAHAI SUAMI
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 2
*Taati dan cintailah Allah S. W. T dan Rasul-Nya.
*Ketahuilah bahwa kamu mendirikan rumah tangga adalah untuk mendapatkan keridhoan
Allah S. W. T dan bukan untuk melepaskan nafsu semata-mata.
*Nasihatilah isterimu dengan cara yang baik.
*Layanilah isterimu dengan cara yang baik karena sebaik-baik orang diantaramu adalah
orang yang paling lemah lembut terhadap isterinya.
*Hiasilah dirimu untuk isterimu sebagaimana kamu suka dia menghiasi dirinya untukmu.
*Jagalah perasaan isterimu dan janganlah memuji wanita lain di hadapannya dan
janganlah mengumpatnya di hadapan orang lain.
*Bertimbang rasalah kamu dan jangan menuntut sesuatu yang di luar kemampuan
isterimu.
*Ketahuilah bahwa Rasulullah S. A. W tidak pernah memukul isteri-isterinya. Jika kamu
terpaksa, elakkanlah dari pukulan yang menyakitkan.
*Janganlah kamu terlalu menurut kemauan isterimu karena ini akan merusakkan akhlaqnya
dan menjatuhkan kewibawaanmu.
*Bersabarlah atas kelemahan isterimu karena mungkin kamu membenci sesuatu yang
Allah menjadikan kebaikan yang banyak kepadanya.
WAHAI ISTERI. . . .
*Taati dan cintailah Allah S. W. T dan Rasul-Nya.
^Utamakanlah hak suamimu lebih daripada hak-hak yang lain melainkan hak-hak Allah
S. W. T dan Rasul-Nya.
*Senantiasalah bersikap malu dan taat kepada suamimu serta berilah perhatian ketika ia
berbicara di samping menghormatinya.
*Berpuas hatilah dengan apa saja rezki yang telah diperoleh oleh suamimu dari Allah
S. W. T.
*Muliakanlah anggota keluarga suamimu dan saudara maranya.
^Tumpukanlah perhatian kepada kewajiban dan urusan dalam rumahtanggamu.
*Jagalah perasaan dan maruah suamimu.
*Hiasilah dirimu untuk suamimu saja.
*Janganlah merasa bangga kepada suamimu lantaran harta, kecantikan dan keturunanmu.
Manganlah keluar dari rumahmu melainkan dengan izin suamimu.
AKAL SETIPIS RAMBUTNYA
Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita. Tanpa mereka hati,
fikiran, perasaan lelaki akan resah. Masih mencari walaupun sudah ada segala galanya.
Apa lagi yang tidak ada di syurga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa.
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, isteri atau puteri.
Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki, tetapi
kalau lelaki sendiri yang tak lurus, tdk mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 3
Tak logik kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus.
Luruskanlah wanita dengan cara petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa
oleh Mereka.
Didiklah mereka dengan panduan dariNya.
JANGAN COBA JINAKKAN MEREKA DENGAN HARTA,
NANTI MEREKA SEMAKIN LIAR.
JANGAN HIBURKAN MEREKA DENGAN KECANTIKAN,
NANTI MEREKA SEMAKIN MENDERITA.
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah. Kenalkan mereka kepada Allah,
zat yang kekal, disitulah kuncinya.
AKAL SETIPIS RAMBUTNYA, TEBALKAN DENGAN ILMU.
HATI SERAPUH KACA, KUATKAN DENGAN IMAN.
PERASAAN SELEMBUT SUTERA, HIASILAH DENGAN AKHLAK.
Suburkanlah karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan
Tuhan.
Akan terhibur dan bahagialah hati mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia,
presiden ataupun perdana menteri negara atau women gladiator.
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan. Itu bukan
diskriminasi Tuhan. Sebaliknya disitulah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang
lembut itulah yang mengandungkan lelaki-lelaki wajah : negarawan, karyawan, jutawan
dan " wan-wan" lain. Tidak akan lahir superman tanpasuperwoman.
Wanitayang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan.
Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka
pula membengkokkan.
LEBIH banyak LELAKI YANG DIRUSAKKAN OLEH PEREMPUAN
DARIPADA PEREMPUAN YANG DIRUSAKKAN OLEH LELAKI.
SEBODOH-BODOH PEREMPUAN PUN BISA MENUNDUKKAN SEPANDAI-PANDAI
LELAKI
Itulah akibatnya apabila wanita tidak kenal tuhan. Mereka tidak akan kenal diri
mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki. Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan
secretary, bahkan anak pun akan kehilangan ibu, suami kehilangan isteri dan bapa akan
kehilangan puteri.
Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara. Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung,
hati dan limpa.
Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepimpinan.
Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah PIMPINLAH DIRI SENDIRI DAHULU
KEPADANYA.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 4
Jinakkan diri dengan Allah, nescaya akan jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita.
JANGAN MENGHARAP ISTERI SEPERTI SITI FATIMAH,
KALAU PRIBADI BELUM LAGI SEPERTI SAYIDINA ALI
KITAB UQUUDU LUJAIN FII BAYAANI HUQUUZZAUJAINI
BAB 1
Shahabat-shahabat yang dirahmati oleh Alloh S. W. T, Alhamdulillah segala puji
tersanjung kehadirat Alloh S. W. T Sholawat dan salam selalu terlimpahkan kepada
sayyidina Muhammad S. A. W besrta keluarganya dan para shahabat, sejumlah bilangan
semua perkara yang diketahui Alloh. "Amma ba'du".
Izinlah kami menulis buletin ini dengan suatu pegangan kitab, yang insya Alloh kami
ambil dari kitab "UQUUDU LUJAIN FII BAYAANI HUQUUQUZZAUJAINI" Kami
sangat berharap memperoleh pertolongan Alloh, keikhlasan, diterima dan ber manfaat
dalam segala hal yang berkaitan dengan risalah yang kami tulis ini, semata karena
kemuliaan sayyidina Muhammad S. A. W para istrinya anak cucunya dan golongan beliau.
Risalah ini kami hadiahkan kepada kedua orang tua kami, dengan harapan memperoleh
pengampuan dari Alloh, dan mudah-mudahan derajatnya ditinggikan. Sesungguhnya Alloh
S. W. T adalah dzat yang maha luas pengampunan Nya dan dzat Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
PASAL I
HAK-HAK ISTRI TERHADAP SUAMI
Alloh S. W. T berfiman sebagaimana tersebut dalam Surat An-Nisaa ; Ayat 19: "WA
’AASYIRUUHUNNA BILMA'RUUFI"
Artinya : “ Dan pergaulilah mereka (istri-istrimu)dengan baik “
Yang dimaksud adalah pergaulan secara adil. Baik dalam pembagian giliran (kalau
kebetulan polygami), pemberian belanja dan berperangai baik dalam ucapan dan tindakan.
Dalam Surat AI-Baqoroh ayat 228 diterangkan: Artinya : "Dan para wanita
mempunyai hak yang seimbang dengankewajiban nya menurut cara yang ma'ruf. Akan
tetapi para suami mempunyai suatu tingkatan kelebihan daripada istrinya. "
Diriwayatkan dari nabi S. A. W bahwa, saat beliau menunaikan haji wada' belau bersabda :
Setelah belau mamuji Alloh S. W. T dan menyanjung- Nya serta memberi petuah pada
kaum muslimin yang hadir, Beliau melanjutkan sabdanya:
"Ingatlah, berikanlah wasiat kepada para wanita secara baik, karena mereka
hanyalah sebagai tawanan dihadapanmu. Sesungguhnya kalian tidak memiliki apapun dari
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 5
mereka kecuali kebaikan, kecuali jika mereka itu (wanita) datang denga membawa
perbuatan buruk yang jelas. Kalau wanita melakukan perbuatan tercela, maka berpisahlah
sebatas tempat tidur dan pukullah dengan pukulan yang tidak membahayakan.
Kalau istimu mentaati maka kamu jangan mencari alasan lain untuk mengusiknya.
Ingatlah sesungguhnya kamu mempunyai hak atas istri dirimu. Diantara hak kalian atas
istri-istrimu adalah melarang istrimu menggelar tikarmu terhadap orang yang tidak kamu
sukai dan tidakmengijinkan istri-istrimu memasukkan orang yang tidak kam sukai.
Ingatlah, bahwa diantara hak-hak istrimu adalah memberi pakaian yang baik kepadanya
dan demikian pula dalam hal makanannya. "
BAB 2
Rasululloh S. A. W bersabda, Artinya: “ Hak istri atas suami adalah mamberi makan
kepadanya jika ia (suami) makan, memberi pakaian kepadanya apabila ia (suami)
berpakaian, dan jangan menampar wajah, jangan menjelek-jelekkan dan jangan
membiarkan (memisahkannya) kecuali dalam hal tempat tidur, (riwayat Thamrani dari
Muawiyah bin Haidah).
Rosulloh S. A. W bersabda:
"AYYUMAA ROJULIN TAZAWWAJA IMROATAN 'ALAA MAAQOLLA MINALMAHRI
AU KATSURO LAISYA FII NAFSIHI ANYUADDIYA HAQQOHAA KHODDA'AHAA
FAMAATA WALAM YUADDI ILAIHAA HAQQOHAA LAQIYALLOHA YAUMAL
QIYAMATA WAHUWA ZAARIN"
Artinya: "Siapapun orang laki-laki yang menikahi seorang wanita dengan maskawin yang
hanya sedikit atau banyak, tetapi drinya berniat untuk tidak memenuhi hak-hak istri
(yakni bermaksud menipunya) lalu lelaki itu mati hingga belum pernah memenuhi hak-hak
istrinya, maka dihari kiamat kelak ia akan menghadap Alloh S. W. T dengan menyandang
predikat sebagai pezina. "
Rosulloh S. A. W bersabda : "INNA MIN AKMALIL MU'MINIINA IIMAANAN
AHSANUHUM KHULUQON WAALTHOFUHUM BIAHLIHII. "
Artinya: "Sesunguhnya diantara kesempurnaan keimanan orang mukmin adalah mereka
yang lebih bersikap kasih sayang (berlaku lemah lembut) terhadap istrinya. " (riwayat
Turmudzi dan Hakim dari Aisyah).
BAB 3
Rasulullah S.A.W bersabda: "KHOIRUKUM KHOIRUKUM LIAHLIHII W A ANA
KHOIRUKUM LI AHLII. "
Artinya : “ Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap
istri-istrinya. Dan aku adalah orang yang terbaik diantaramu terhadap keluarga (istri-
istri)ku. " (Riwayat Ibnu Hibban).
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 6
Dalam riwayat lainnya dikatakan :
Artinya : " Sebaik-baik orang diantara kamu adalah mereka yang paling bagus terhadap
istri-istrinya, dan aku adalah orang yang lebih bagus diantaramu terhadap istri-istriku. "
Rasulullah S. A. W bersabda :
“MAN SHOBARO'ALA SUUI KHULUQI IMROATIHII A'THOOHU ALLAHU MINAL
AJRI MITSLAMAA U'THIYA AYYUUBU ’ALAIHISSALAAMU'ALA BALAA IHI W A
MAN SHOBAROT 'ALASUI KHULUQI ZAUJIHAA A'THOOHALLAHU MINAL AJRI
MITSLATS.A.WAA BI AASIYATA IMROATA FIR'AUNA. "
Artinya : “ Barang siapa bersabar atas keburukan kelakuan istrinya maka Allah S. W. T
akan memberi pahala kepadanya seperti pahala yang pernah diberikan Allah S. W. T
kepada Nabi Ayyub AS atas cobaan yang diterimanya. Dan barang siapa bersabar atas
keburukan kelakuan suaminya maka Allah S. W. T memberi pahala kepadanya seperti
pahala yang pernah diberikan kepada Asiyah istri Fir'aun. "
Perlu diketahui bahwa cobaan yang diberikan Allah S. W. T kepada Nabi Ayyub AS
adalah terdiri dari empat macam cobaan.
Meliputi cobaan atas kebangkrutan (pailit) kekayaannya, kematian semua anak-anaknya,
kerusakan pada tubuhnya dan diasingkan oleh masyarakat kecuali hanya istrinya saja
yang setia menemani.
Kehancuran harta kekayaan Nabi Ayyub AS terdiri dari unta, sapi, kambing, gajah,
khimar (keledai). Kekayaan lain milik Beliau adalah 500 hektar tanah perS.A.Wahan,
semuanya digarap oleh 500 orang, pada setiap orang mempunyai anak istri. Pengikut
Beliau terdiri dari 3 golongan semua telah beriman dan masih berusia muda.
Iblis yang diberikan kekuasaan oleh Allah S. W. T dapat turun naik dari bumi ke
langit sewaktu dikehendaki, mempunyai maksud naik ke langit. Tiba-tiba Iblis mendengar
para malaikat membaca Sholawat atas Nabi Ayyub AS. Saat itu juga timbullah rasa
Hasud di dalam hatinya. Ia berkata memohon kepada Allah S. W. T :
" WAHAI TUHAN, SEKARANG INI AKU MEMANG TELAH MENYAKSIKAN SENDIRI
HAMBA-MU AYYUB SANGAT RAJIN BERSYUKUR SERAYA MEMUJI KEPADA-MU.
TETAPI KALAU ENGKAU MEMBERI COBAAN KEPADAKU TENTU DIA TIDAK AKAN
BERSYUKUR DAN TIDAK PULA MENTAATINYA.
Allah S. W. T berf irman kepada Iblis :
"BAIK, SILAKAN KAMU MERANGKAP. SEKARANG AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU
UNTUK MENCOBA AYYUB AS MELALUI HARTA KEKAYAANNYA. "
Iblis berangkat. Ia mengumpulkan semua anak buah terdiri dari syaitan dan jin ia katakan
kepada mereka: " SEKARANG AKU TELAH DIBERI WEWENANG UNTUK MENCOBA
AYYUB AS MELALUI HARTANYA. "
Lebih lanjut iblis berkata lagi :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 7
" IFRIT, SEKARANG KAU KUBERI TUGAS MEMBAKAR TEMPAT PENGGEMBALAAN
UNTA-UNTA MILIK AYYUB AS DAN SEKALIGUS MEMBUNUH SEMUA UNTA-UNTA
ITU. LAKSANAKAN !"
Iblis datang menjumpai Ayyub AS, saat mana ketika itu Beliau sedang melaksanakan
sholat. Iblis berkata kepadanya: " TEMPAT PENGGEMBALAAN UNTA-UNTAMU
TERBAKAR, DAN SELURUH UNTA MILIKMU IKUT TERBAKAR PULA. "
Apa kata Nabi Ayyub AS: " ALKHAMDULILLAH. ALLAH S.W.T SENDIRI YANG
MEMBERIKAN KEKAYAAN ITU KEPADAKU DAN HANYA DIA SAJA YAMG BERHAK
MENGAMBIL KEMBALI. "
Iblis tidak berhenti sampai disitu. Ia meningkat lagi pada kekayaan yang lain. Ia
hancurkan semua kambing milik Nabi Ayyub As, berikut tempat penggembalaannya. Ia
datang ke Nabi Ayyub As seraya memberitahukan peristiwa itu.
"ANGIN PANAS TELAH MENGHANCURKAN KEBUNNYA, TIDAK ADA YAMG
TERSISA
SEDIKITPUN, " kata iblis sehabis merusak semua kebun milik Nabi Ayyub AS. Apa kata
Nabi Ayyub As. " ALKHAMDULILLAH ..." kemudian Beliau memuji Allah S.W.T dan
menyanjung- Nya. "
BAB 4
Usaha iblis belum berhenti sampai disitu. Ia kembali menghadap Allah S.W.T seraya
memohon agar diberi kekuasaan untuk mencoba Nabi Ayyub AS melalui anak-anaknya.
Allah berkata:"Silakan, pergilah. Aku memberi kekuasaan penuh kepadamu untuk mencoba
Ayyub melalui anak-anaknya. "
Iblis berangkat. Yang dituju adalah gedung tempat anak-anak Nabi Ayyub As berlindung
di bawahnya. Gedung itu diguncang lalu hancur menindih habis anak-anak Nabi Ayyub As,
semuanya mati. Iblis lalu memberi Nabi Ayyub As tentang bencana yang menimpa anak-
anaknya.
Apa reaksi Beliau?. Nabi Ayyub AS malah beristigfar memohon ampun kepada Allah
S.W.T.
Usaha iblis tetap tidak menghasilkan apapun untuk merubah ketaatan Nabi Ayyub As.
Beliau tetap taat kepada Allah S.W.T dan bersyukur kepada-Nya. Iblis kembali
menghadap Allah S.W.T seraya memohon agar diberi kekuasaan untuk menguji nya. Allah
berkata kepadanya: " SILAKAN. AKU BERI KEKUASAAN KEPADAMU UNTUK
MENGUJI MELALUI TUBUH LISAN DAN AKALNYA. TETAPI BUKAN HATINYA. "
Iblis segera berangkat untuk menggoda Nabi Ayyub As. Sampai ketempat yang
dituju ternyata Beliau sedang bersujud. Iblis datang dari arah kepala Beliau, lalu meniup
kedua lubang hidungnya dengan sekali tiup. Seketika itu badan Nabi Ayyub As serasa
gatal-gatal.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 8
Makin lama terasa semakin gatal. Nabi Ayyub As menggaruk-garuk bagian-bagian
tubuh yang gatal dengan ujung-ujung jemarinya. Tetapi belum juga hilang gatal-gatal itu.
Nabi Ayyub As mencoba menggaruk-garuknya dengan kain kasar. Belum juga hilang gatal-
gatal itu. Lalu menggunakan kerewang (pecahan genting) dan batu. Beliau tidak henti-
hentinya menggaruk badannya hingga melepuh, sehingga bernanah dan berbau busuk.
Masyarakat sekitarnya menganggap berbahaya terhadap penyakit yang sedang dialami
Nabi Ayyub As. Mereka sepakat mengasingkan Beliau ke luar daerah. Beliau terusir ke
tempat yang kotor. Mereka membuatkan untuk Beliau sebuah gubuk yang hanya ditemani
istrinya yang bernama Rahmah.
Meskipun demikian istri beliau, Rahmah, selalu setia melayaninya. Ia berbuat baik
sekali kepadanya. Ia perlakukan suaminya penuh kasih sayang. Kebutuhan-kebutuhan
makan dan minumnya selalu diperhatikan. Kaum Nabi Ayyub As yang mendeportasi dirinya
terdiri dari tiga golongan. Namun begitu semuanya masih tetap dalam keimanan semula.
Mereka tidak meninggalkan agamanya.
Dalam kisah lain diriwayatkan bahwa, ada seseorang bermaksud menghadap Umar Bin
Khattab hendak mengadukan perihal perangai buruk istrinya. Sampai ke rumah yang
dituju orang itu menanti Umar Ra di depan pintu. Saat itu ia mendengar istri Umar
mengomeli dirinya, sementara Umar sendiri hanya berdiam diri saja tanpa bereaksi.
Orang itu bermaksud balik kembali sambil melangkahkan kaki seraya bergumam:"KALAU
KEADAAN AMIRUL MUKMININ SAJA BEGITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN
DIRIKU. "
Bersamaan itu Umar keluar, ketika melihat orang itu hendak kembali. Umar
memanggilnya, katanya : "ADA KEPERLUAN PENTING?". Ia menjawab : " AMIRUL
MUKMININ, KEDATANGANKU INI SEBENARNYA HENDAK MENGADUKAN PERIHAL
ISTRIKU LANTARAN SUKA MEMARAHIKU. TETAPI BEGITU AKU MENDENGAR
ISTRIMU SENDIRI BERBUAT SERUPA, MAKA AKU BERMAKSUD KEMBALI. DALAM
HATI AKU BERKATA:KALAU KEDAAN AMIRUL MUKMININ SAJA DIPERLAKUKAN
ISTRINYA SEPERTI ITU, BAGAIMANA HALNYA DENGAN DIRIKU. "
Umar berkata kepadanya:"SAUDARA, SESUNGGUHNYA AKU RELA MENANGGUNG
PERLAKUAN SEPERTI ITU DARI ISTRIKU KARENA ADANYA BEBERAPA HAK YANG
ADA PADANYA. ISTRIKU BERTINDAK SEBAGAI JURU MASAK MAKANANKU. IA
SELALU MEMBUATKAN ROTI UNTUKKU. IA SELALU MENCUCIKAN PAKAIAN-
PAKAIANKU. IA MENYUSUI ANAK-ANAKKU, PADAHAL SEMUA ITU BUKAN
KEWAJIBANNYA. AKU CUKUP TENTRAM TIDAK MELAKUKAN PERKARA HARAM
LANTARAN PELAYANAN ISTRIKU. KARENA ITU AKU MENERIMANYA SEKALIPUN
DIMARAHI. "
Kata orang itu : "AMIRUL MUKMININ, DEMIKIAN PULAKAH TERHADAP ISTRIKU?".
Jawab Umar : "YA, TERIMALAH MARAHNYA. KARENA YANG DILAKUKAN ISTRIMU
TIDAK AKAN LAMA, HANYA SEBENTAR SAJA. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 9
Tentang kisah Asiyah lengkapnya begini; ketika Nabi Musa As mengalahkan para
tukang sihir Fir'aun, keimanan Asiyah semakin mantap. Keimananya kepada Allah itu
sendiri itu sebenarnya sudah lama tertanam didalam hatinya, dan ia tidak menyatakan
Fir'aun (suaminya) sebagai Tuhan. Begitu Fir'aun semakin jelas mengetahui keimanan
istrinya, maka ia menjatuhkan hukuman kepadanya.
Kedua tangan dan kakinya diikat. Asiyah ditelentangkan diatas tanah yang panas,
wajahnya dihadapkan kesinar matahari. Manakala para penyiksanya kembali, malaikat
menutup sinar matahari sehingga siksaan itu tidak terasa.
Belum cukup siksaan itu dilakukan Fir'aun, ia kembali memerintahkan algojonya supaya
menjatuhkan sebongkah batu besar kedada Asiyah. Manakala Asiyah melihat batu besar
itu hendak dijatuhjkan padanya, beliau berdoa kepada Allah S.W.T:"ROBBI IBNILII
TNDAKA BAITAN FIL JANNAH. " Artinya Wahai Allah S.W.T, Tuhanku,
bangunkanlah untukku disisi-Mu sebuah gedung di Syurga, (Q. S. At Tahrim, ayat 11).
Segera Allah memperlihatkan sebuah bangunan gedung di syurga yang terbuat dari
marmer berwarna mengkilat. Asiyah sangat bergembira, lalu ruhnya keluar menyusul
kemudian barulah sebongkah batu besar itu dijatuhkan pada tubuhnya sehingga beliau
tidak merasakan sakit, karena jasadnya sudah tidak mempunyai nyawa.
Syeikh habib Abdullah Al Haddad mengatakan, seseorang yang sempurna adalah
orang yang mempermudah hak-haknya, tetapi tidak mempermudah (meremehkan) hak-hak
Allah. Sebaliknya orang yang kurang sempurna adalah orang yang diketahui berlaku
sebaliknya.
BAB 5
KISAH
Ada seorang salih, ia mempunyai saudara (kawan) yang salih pula. Setiap tahun ia
berkunjung kepadanya. Suatu hari ia mengunjunginya lagi, sampai ke rumah yang dituju
pintunya masih tertutup. Ia ketuk pintu rumah itu. Dari dalam terdengar suara wanita:
"SIAPA ITU?" Orang yang salih menjawab: "AKU, SAUDARA SUAMIMU. AKU DATANG
UNTUK MENGUNJUNGINYA, HANYA KARENA ALLAH SEMATA. "
"DIA SEDANG KELUAR MENCARI KAYU BAKAR, BALAS ISTRI SAHABATNYA.
MUDAH-MUDAHAN IA TIDAK KEMBALI. "
Lanjutnya sambil terus bergumam memaki-maki suaminya.
Ketika mereka sedang terlibat perbincangan, tiba-tiba orang yang salih itu datang
sambil menuntun seekor harimau yang sedang membawa seikat kayu bakar. Begitu melihat
saudaranya datang mengunjunginya, ia menghambur kepadanya seraya bersalam.
Kayu bakar itu lalu diturunkan dari punggung harimau tersebut. Katanya kemudian:
"SEKARANG PERGILAH KAMU, MUDAH-MUDAHAN ALLAH MEMBERKAHIMU. "
Orang yang salih itu (yakni yang empunya rumah) lalu mempersilakan saudaranya masuk.
Sementara isterinya masih bergunam memaki-maki dirinya. Namun sebegitu jauh ia hanya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 10
berdiam, tanpa menunjukkan reaksi kebencian. Setelah terlibat perbincangan beberapa
saat lamanya, hidangan keluar disuguhkan. Dilanjutkan berbincang-bincang hingga
beberapa saat. Setelah itu saudaranya berpamitan dengan menyimpan kekaguman yang
sangat berkesan. Ia sangat kagum sebab saudaranya sanggup menekan kesabarannya
menghadap isteri yang begitu cerewet dan berlidah panjang.
Tahun berikutnya ia berkunjung lagi. Sampai di depan pintu ia mencoba
mengetuknya. Isterinya keluar dan menyapa: "TUAN SIAPA?"
"AKU ADALAH SAUDARA SUAMIMU, BALASNYA. KEDATANGANKU INI SEMATA
UNTUK MENGUNJUNGINYA. "
“OH, SELAMAT DATANG, TUAN, " kata isteri saudaranya seraya mempersilahkan masuk
penuh keramahan. Tidak begitu lama saudara salih yang ditunggunya tiba juga sambil
memanggul seikat kayu bakar. Mereka segera terlibat perbincangan sambil menikmati
hidangan yang disuguhkan. Setelah semuanya dirasa cukup, dan ketika ia hendak kembali,
ia sempatkan bertanya tentang beberapa hal. Bagaimana dahulu ia dapat menundukkan
seekor harimau dan mau diperintah membawakan kayu bakar. Sedang sekarang ini ia
hanya datang sendirian sambil memanggul kayu bakar. "KENAPA BISA BEGITU?" tanya
saudaranya. Saudaranya menjawab:"KETAHUILAH SAUDARAKU, ISTERIKU YANG
DAHULU BERLIDAH PANJANG ITU SUDAH MENINGGAL. SEDAPAT MUNGKIN AKU
BERUSAHA BERSABAR ATAS PERANGAI BURUKNYA. SEHINGGA ALLAH MEMBERI
KEMUDAHAN DIRIKU UNTUK MENUNDUKKAN SEEKOR HARIMAU, SEBAGAIMANA
PERNAH KAU LIHAT SENDIRI SAMBIL MEMBAWA KAYU BAKAR ITU. SEMUANYA
TERJADI LANTARAN KESABARANKU PADANYA. LALU AKU MENIKAH LAGI
DENGAN PEREMPUAN YANG SHALIHAH INI. AKU SANGAT GEMBIRA
MENDAPATKANNYA. MAKA HARIMAU ITUPUN DIJADIKAN JAUH DARIKU,
KARENA ITU AKU MEMANGGUL SENDIRI KAYU BAKAR ITU, LANTARAN
KEGEMBIRAANKU TERHADAP ISTERIKU YANG SHALIIHAH INI. "
PERHATIAN
Seorang suami diperbolehkan memukul isterinya jika tidak mengindahkan
perintahnya berhias, padahal ia menghendaki. Atau lantaran menolak diajak tidur
bersama. Diperbolehkan pula seorang suami memukul isterinya lantaran keluar rumah
tanpa memperoleh izinnya. Atau karena isterinya itu memukul anak kecil yang sedang
rewel. Atau karena mencaci maki orang lain, atau karena menyobek pakaian suaminya,
menjambak jenggotnya, atau berkata kepada suaminya: "HAI KAMBING, HAI KELEDAI
HAI ORANG TOLOL, DLL. " sekalipun pencaciannya itu didahului oleh sikap suami yang
telah mencacinya.
Demikian pula seorang suami diperbolehkan memukul isterinya lantaran isterinya
sengaja memamerkan wajahnya kepada lelaki lain. Atau karena asyik berbincang-bincang
dengan lelaki lain. Atau sekalipun ia ikut mendengarkan pembicaraan suaminya bersama
lelaki lain, dengan maksud dapat mencuri pendengaran dari suara lelaki itu. Atau karena
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 11
memberikan sesuatu dari rumah suaminya berupa barang yang tidak biasanya diberikan
kepada orang lain. Atau karena menolak menjalin kekeluargaan dengan saudara suaminya.
Begitu pula suami dibenarkan memukul isterinya karena meniggalkan shalat, setelah
terlebih dulu diperintah tetapi menolak mengerjakannya. Pendapat inilah yang lebih kuat.
WASIAT DAN PENGAJARAN SUAMI
Ketahuilah bahwa, setiap suami hendaknya pandai-pandai memberi pengajaran atau
wasiat-wasiat kebajikan kepada isterinya. Rasulullah S. A. W mengingatkan :
“ROHIMALLAHU ROJULAN QOOLA YAA AHLAAHU SHOLAA TAKUM SHIYAA
MAKUM DZAKAA TAKUM MISKIINAKUM YATIIMAKUM JIIROONAKUM
LA'ALLAKUM MA'AHUM FIL JANNATI. " Artinya: "Mudah-mudahan Allah merahmati
seorang suami yang mengingatkan isterinya, 'HAI ISTRIKU, JAGALAH SHALATMU,
PUASAMU, ZAKATMU. KASIHANILAH ORANG-ORANG MISKIN DI ANTARAMU,
PARA TETANGGAMU. MUDAH-MUDAHAN ALLAH MENGUMPULKAN KAMU BERSAMA
MEREKA DI SURGA'. "
Hendaknya seorang suami selalu memperhatikan nafkahnya sesuai dengan
kesanggupannya. Hendaknya suami selalu bersabar jika menerima cercaan isterinya, atau
perlakuan-perlakuan tidak baik lainnya. Hendaknya suami mengasihani isterinya, yaitu
dengan bentuk memberi pendidikan secara baik, kendati ia seorang terpelajar. Sebab
kaum wanita bagaimanapun diciptakan dalam keadaan serba kurang akal dan tipis
beragama (kecuali hanya sedikit saja yang mempunyai akal panjang dan beragama kuat).
Tersebut dalam hadits: "LAU LAA ANNALLAHA SATAROL MAR ATA BIL HAYAA
ILAKAA NATS LAA TUSAA WII KAFFAN MIN TUROOBIN. "
Artinya: "Kalaulah bukan karena Allah membuatkan penutup rasa malu bagi kaum wanita,
niscaya harganya tidka dapat menyamai segenggam debu, (al-hadits).
Hendaknya seorang suami selalu menuntun isterinya pada jalan-jalan yang baik.
Memberi pendidikan kepadanya berupa pengetahuan agama (Islam), meliputi hukum-
hukum bersuci (Thaharah) dari hadats besar. Misalnya tentang haid dan nifas. Seorang
isteri harus diberi pengetahuan tentang persoalan yang sangat penting itu. Sebab
bagaimanapun masalah itu berhubungan erat dengan waktu-waktu shalat.
Demikian pula memberikan pengajaran terhadap maslah ibadah. Meliputi ibadan
fardhu (wajib) dan sunnahnya. Pengetahuan tentang shalat, zakat, puasa dan haji.
Jika seorang suami telah memberi pendidikan tentang persoalan pokok tersebut, maka
isteri tidak dibenarkan keluar rumah untuk bertanya kepada ulama. Tetapi kalau
pengetahuan yang dimiliki suami tidak memadai, sebagai gantinya maka ia sendiri yang
harus siap untuk selalu bertanya kepada ulama (orang yang mengerti ilmu agama).
Artinya, isteri tetap tidak diperkenankan keluar rumah. Namun, kalau suami tidak
mempunyai untuk bertanya, maka isteri dibenarkan keluar rumah untuk bertanya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 12
tentang persoalan agama yang dibutuhkan. Hal itu malah menjadi kewajibannya, dan
bahkan kalau suaminya melarang keluar berarti telah melakukan kamaksiatan (dosa).
Tetapi isteri harus meminta izinnya lebih dulu jika sewaktu-waktu hendak belajar
mengenai ilmu-ilmu tersebut. Isteri harus memperoleh keridhaan suaminya.
BAB 6
KEHARUSAN MEMELIHARA DIRI DAN KELUARGA
Tersebut dalam firman Alloh Surat Al Tahrim ayat 6: "YAA AYYUHAL LADZI
AAMANUU QUUU ANFUSAKUM W A AHLIIKUM NAAROON"
Artinya: Hai orang-orang yg beriman, peliharalah dirimu keluargamu dari api neraka.
Dalam menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Abas Ra mengatakan, "Berikanlah pengertian
kepada mereka dan didiklah mereka “ yakni tentang syariah Islam dan akhlak-akhlak yg
baik.
Tersebut dalam riwayat dijelaskan :
"INNA ASYADDANNAASI ’ADZAABAYYAU MAL QIYAA MATI MAN JAHHALA
AHLAHU"
Artinya : Sesungguhnya di antara manusia yang paling keras menerima siksaan kelak di
hari kiamat adalah orang yang memperbodoh keluarganya, (yang sengaja membentuk
keluarganya menjadi bodoh), (al-hadits)
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar Ra dari Nabi S. A. W, bahwa beliau bersabda
yang artinya : "Setiap kamu sekalian adalah penggembala dan kelak akan ditanya tentang
penggembalaannya. Imam adalah penggembala dan kelak dimintai tanggung jawab atas
penggembalaan (kepemimpinan)nya. Suami adalah pemimpin keluarganya dan kelak
dimintai pertanggung jawaban tentang kepemimpinan (rumah tangganya). Isteri adalah
pengatur di rumah suaminya, kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang
pengaturannya (di rumah suaminya). Pembantu adalah pelaksana dalam menjalankan
pertanggungjawaban tentang pelaksanaannya. Anak lelaki adalah penjaga harta kekayaan
orangtuanya dan kelak akan diminta pertanggungjawaban tentang penjagaannya. Jadi
kalian semua adalah penggembala dan kelak kalian akan diminta pertanggungjawaban atas
penggembalaannya, (riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Rasulullah S. A. W bersabda yang artinya:"Takutlah kepada Allah, takutlah kepada
Allah dalam urusan wanita, karena mereka adalah merupakan amanat bagimu. Barangsiapa
tidak menyuruh isterinya menunaikan shalat dan tidak mengajarinya, berarti telah
berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. (al-hadits).
Di antara akhir kata-kata yang dipesankan oleh Rasulullah S. A. W yang diulang tiga
kali hingga lisannya terasa sulit berkata dan sangat berat, adalah:
"Peliharalah shalat, peliharalah shalat (mu) dan apa saja yang ada pada kekuasaanmu.
Janganlah kamu membebani mereka dengan perkara yang mereka tidak mampu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 13
menanggungnya. Takutlah kepada allah, takutlah kepada Allah dalam urusan isteri-
isterimu, sesungguhnya mereka adalah tawanan yang ada dalam kekuasaanmu. Kamu
mengambil mereka dengan amanat Allah, dan kamu mengambil kehalalan farji mereka
dengan firman-firman Allah, (al-hadits).
Firman Allah dalam surat Thaaha ayat 132: “WA MUR AHLAKA BISHOLATI" yang
artinya: "dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat.
Diriwayatkan dari Nabi S. A. W bahwa beliau bersabda, yang artinya: "tidak ada dosa
yang lebih besar yang kelak di hari kiamat dibawa seseorang menghadap kepada Allah,
daripada orang yang membuat keluarganya menjadi bodoh. "
Rasulullah S. A. W bersabda, yang artinya: "Pertama kaili perkara yang
dipertanggungjawabkan kepada seseorang di hari kiamat adalah keluarganya (yakni
isteri) dan anak-anaknya. Mereka berkata, wahai Tuhan kami, ambillah hak-hak kami
(tanggung jawab) kami dari orang ini, karena sesungguhnya dia tidak mengajarkan kepada
kami tentang urusan agama kami. Ia memberi makan kepada kami berupa makanan dari
hasil yang haram, dan kami tidak mengetahui. Maka orang itu dihantam (disiksa) lantaran
mencari barang yang haram, sehingga terkelupas dagingnya, kemudian dibawa ke neraka,
(al-hadits).
BAB 7
================ PASAL 2=========================
HAK-HAK SUAMI ATAS ISTERI
Firman Allah dalam surat An-Nisaa' Ayat 34 : Artinya :"Kaum laki-laki itu adalah
pemimpin kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki)
atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka telah menafkahkan sebagian dari
harta meraka. Sebab itu maka wanita yang sholihah adalah yang taat kepada Allah lagi
memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memel ihara(mereka).
Wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya(kemaluannya), maka nasihatilah mereka dan
pisahkanlah mereka ditempat tidur dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka
mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. "
Rasululloh S. A. W bersabda: Artinya :" Sebaik-baik Wanita (Isteri) adalah seorang
wanita yang apabila kamu pandang menyenangkan dirimu, kalau kamu perintah
mentaatimu, kalau kamu pergi ia menjaga harta dan dirimu.
Rasululloh S. A. W bersabda :
"Barang siapa bersabar terhadap perangai isterinya, maka Allah akan memberikan pahala
kepadanya seperti pahala yang diberikan padaa Nabi Ayyub As. Barang siapa bersabar
(yakni Isteri) terhadap perangai suaminya, maka Allah akan memberikan pahala seperti
pahala yang diberikan Allah pada orang yang gugur dalam membela agama Allah. Barang
siapa (isteri) menganiaya suaminya dan memberi beban pekerjaan yang tidak pantas
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 14
menjadi bebannya (yakni suami) dan menyakitkan hatinya, maka para Malaikat juru
pemberi Rahmat (Malaikat Rahmat) dan Malaikat juru siksa (malaikat azab) melaknatinya
(yakni isteri). Barang siapa (isteri) yang bersabar terhadap perbuatan suaminya yang
menyakitkan, maka Allah akan memberinya seperti pahala yang diberikan Allah pada
Asiyah dan Maryam Binti Imran. (Al-hadts).
BAB 8
Rasululloh S. A. W bersabda : "AYYUMAA IMROATIN MAA TAT WAZAUJUHAA
’ANHAA ROODHIN DAKHOLATILJANNATA"
Artinya: "Siapasaja kaum wanita (istri) yang mati sedangkan suaminya meridhoinya, maka
kelak ia masuk surga. " (Diriwayatkan Tirmizdi Ibnu Majah, Hakim dari Ummu Salamah).
Rasululloh S. A. W bersabda : "IDZAA SHOLLATILMARATIU KHOMSAHAA
WASHOOMAT SYAHROHAA WAFIDHOT FARJAHAA W A ATHOO'AT ZAUJAHAA
QIILA LAHAA UDHULULJANNATA MIN AYYIABWAABILJANNATISYI, TE. "
Artinya: “Apabila seorang Isteri menunaikan shalat lima waktunya, berpuasadibulannya,
pandai-pandai memelihara kemaluannya dan mentaati suaminya, kelak akan dikatakan
kepadanya:"Masuklah ke surga dari pintu mana saja yang kamu kehendaki. "(Diriwayatkan
oleh Ahma)
Tersebut dalam suatu riwayat ada seorang perempuan datang menghadap Nabi
S. A. W seraya berkata : “Wahai Rasululloh, aku ini utusan dari kaum wanita yang diminta
menghadapmu. Yaitu menanyakan masalah jihad yang hanya diwajibkan Alloh kepada
kaum laki-laki. Kalau merreka terluka mendapatkan pahala. Kalau mereka terbunuh,
mereka bahkan sebagi orang-orang yang hidup disisi Tuhannya seraya memperoleh rizki.
sedangkan kami dari golongan Wanita ini selalu setia mengikuti dan membantu mereka
menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Namun demikian kenapa kami tidak
memperoleh pahala berjihad seperti yang diberikan pada mereka Rosulloh S. A. W
Bersabda:"SAMPAIKAN KEPADA SIAPA SAJA KAUM WANITA YANG KAMU JUMPAI
BAHWA, MENTATI SUAMI DENGAN MENGAKUI HA-HAKNYA SESENGGUHNYA
TELAH MENYAMAI DENGAN PAHALA BERJIHAD. TETAPI SEDIKIT SEKALI
DIANTARAMU MELAKSANAKAN. " (Diriwayatkan oleh Al Bazzar da Thabrani).
BAB 9
Dalam Firman Allah S. W. T Surat An-Nisa' ayat ke 32 : “LIRRIJAALI NASHIIBUN
MIMMAA IHTASABUU WALINNISAAI NASHIIBUN MIMMAA IKTASABNA"
Artinya:"Bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi merka
wanita ada bagian dari apa yang meraka usahakan. "
Yang dimaksud adalah pahala yang diberikan Allah S. W. T kepada kaum lelaki karena
menunaikan jihad. Sedangkan pahala yang diberikan Allah S. W. T kepada kaum wanita
adalah lantaran mereka mamlihara kemaluannya dan mentaati Allah S. W. T serta mentaati
suaminya. Pahala kaumlelaki dan wanita di akhirat kelak kedudukannya sama. Yang
demikian karena, perburan baik itu dilipakan pahalanya hingga sepuluh kali lipat. Baik hal
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 15
itu berlaku bagi kaum lelaki maupun wanita, keutamaan kaum lelaki atas kaum wanita
hanyalah sebatas masa di dunia. Demikian menurut penafsirsn Asy Syarbini didalm
Tafsirnya.
Iman Ali RA mengatakan:''Seburuk-buruk sifat kaum lelaki namun sebaik-baik sifat
sifat kaum wanita. , penakut. Sebab kaum wanita (Isteri) itu bakhil maka akan dapat
memelihara hartanya dsn hartanya dan suami saja, kalau isteri (wanita) itu merasa
besar maka perasaan besarnya itu akan mencegah diri nya banyak bicara kepada setiap
orang dengan gaya bicara yang lunak, yang memungkinkan mengundang perhatian, kalau
wanita itu penakut daari segala sesuatu maka ia tidak akan keluar rumah dan merasa
takut ketempat- tempat yang dapat mengundang dugaan lantaran takut kepada Suaminya.
Nabi Dawud As mengatakan :"Isteri yang berakhlak buruk bagi seorang suami, kalau
dimisalkan adalah bagaikan orangtua renta yang memikul beban berat. Sedang isteri yang
sholihah bagi seorang suami bagaikan mahkota yang dilapisi emas. Manakala suami
memandangnya, maka membuat ketenangan. "
KEDUDUKAN KAUM ISTERI
Hendaknya suami memberi pengertian kepada isterinya bahwa, sesungguhnya
keberadaan isterinya tidak lebih bagaikan hamba sahaya (budak) dimata tuannya. Atau
bagaikan tawanan yang tidak berdaya karena itu isteri tidak berhak mempergunakan
harta harta suaminya kecuali memperoleh izinnya.
Bahkan menurut pendapat mayoritas Ulama bahwa, seorang isteri tidak boleh
mempergunakan hartanya juga sekalipun harta itu mutlak miliknya sendiri, kecuali telah
mendapat restu suami. Sebab kedudukan Isteri itu seperti orang yang menanggung
hutang banyak yang harus membatasi penggunaan hartanya.
Selain itu telah kewajiban bagi kaum isteri supaya memiliki sikap pemalu terhadap
suaminya sepanjang waktu. Tidak banyak membantah perkataan suami. Merendahkan
pandangannya di hadapan suami. Mentaati perintah-perintahnya, dan siap mendengarkan
kata-kata yang diucapkan suaminya. Menyongsong kedatangan suami dan mengantarkannya
ketika hendak keluar rumah. Menampakkan rasa cinta dan bergembira dihadapannya.
Menyerahkan dirinya secara penuh di sisi suaminya ketika di tempat tidur.
Termasuk perkara penting yang perlu mendapat perhatian kaum isteri adalah, hendaknya
selalu memperhatikan kebersihan mulutnya, baik dengan cara di gosok dalam berbagai
waktu, menggunakan misik atau wewangian lain. Mem bersihkan pakaian, selalu bersolek di
hadapan suami sebaliknya tidak berhias jika suami sedang pergi.
Al Ashmu'i menceritakan pengalamannya ketika berjalan-jalan di suatu dusun.
Katanya, suatu hari aku melihat seorang wanita di suatu desa. Ia berpakaian merah
menyala, semua semua kukunya dikenakan pacar dan tangannya menggenggam tasbih. Al
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 16
Ashmu'i bergumanrAlangkah indahnya wanita itu, hampir tidak ada ke keindahan yang
melebihinya.
Setelah mengetahui sapaanku, ia bersair : Demi Allah sesunggunya aku mempunyai
seorang kawan yang akrab yang tidak dapat kutinggalkan sewaktu-waktu aku
bercengkerama bersama dirimu Al Ashmu'i melanjutkan, sekarang aku tahu bahwa, wanita
itu ternyata seorang isteri yang solehah. Ia mempunyai suami dimana ia selalu berhias
untuk menyenangkan dirinya.
Selanjutnya, seorang isteri hendaknya menjauhkan diri dari sikap berkhianat terhadap
suami. Baik berkhianat ketika ditinggal suami, saat di tempat tidur atau berkhianat pada
hartanya.
"LA A YAHILLU LAHAA AN TUTH'IMA MIN BAITIHI ILLAA BIIDZNIHI ILLAA
ARROTHBA MINATHTHO'AAMI ALLADZII YAKHOOPU FASAADUHU FAIN
ATH'AMAT 'AN RIDHOOHU KAANA LAHAA MITSLA AJRIHI WAIN ATH'AMAT
BIGHOIRI IDZNIHI KAANA LAHULAJRU WA'ALAIHALWIZRU. " (AL-HADITS)
Artinya:"Tidak dihalalkan bagi seorang isteri memberikan makanan dari rumah suaminya
kecuali mendapat izinnya. Kecuali berupa makanan basah (yang kadar airnya tinggi)yang
dikhawatirkan busuk. Kalau seorang isteri memberi makanan tanpa memperoleh izin
suaminya, maka suaminya yang mendapat pahala dan ia sen diri mendapat dosa, (al-hadits)
Seorang isteri juga harus menghormati keluarga suaminya, kerabat-kerabatnya
kendati hanya dengan ucapan. Hendaknya isteri dapat menempatkan dirinya dalam
memandang perkara yang sedikit yang dimiliki suami sebagai perkara yang banyak. Tidak
menolak jika diajak tidur bersama, kendati saat itu ia sedang berkendaraan.
BAB 10
bnu Abas mengatakan, Aku mendengar Rasululloh S. A. W bersabda :
"LAU ANNA IMROATAN JA'ALAT LAILAHAA QIIYAAMAN WANAHAAROHAA
SHIYAAMAN WA'AAHAA ZAUJUHAA ILAA FIROOSYIHI W A TAAKHKHOROT
’ANHU SAA'ATAN WAAHIDATAN JAAAT YAUMALQIAMATI TUSHABU
BISSALAASILI WALAGHLAALI MA'ASYSYAYAATHIINI ILAA ASFALI
SAAFILIINA" (AL-HADITS)
Seandainya seorang istri menjadikan seluruh waktu malamnya untuk beribadah dan
siangnya selalu berpuasa, sementara suaminya mengajak dia tidur bersama (yakni
bersetubuh) tetapi ia terlambat sebentar saja memenuhi panggilan (ajakannya), maka
kelak di hari kiamat ia datang dalam keadaan terantai dan terbelenggu, serta ia
dikumpulkan bersama syetan ditempat neraka yang paling bawah, (al-hadist)
Perlu sekali diketahui, hendaknya seseorang apabila hendak bersetubuh menjauh-
kan diri dari pandangan orang lain, karena termasuk diharamkan bersetubuh dilihat orang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 17
lain, termasuk dalam kategori ini adalah persetubuhan yang dilakukan ditempat terbuka,
tidak tertutup dari pandangan orang lain.
Disunnahkan bagi orang yang hendak bersetubuh memulai dengan membaca
Bismillahir rahmaanir rahiim, dilanjutkan membaca surat AL Ikhlas, kemudian bertakbir
dan bertahlil (yakni membaca ALLOHU Akbar dan Laa ilaahaa illalloh). dilanjutkan
membaca : “BISMILLAHIL 'ALIIYIL 'ADHIMI ALLOHUMMA IJ"AL ANNUTHFATA
DZURRIYYATAN THOYYIBATAN IN KUNTA QODARTA AN TUKHRIJA DZAALIKA
MIN SHULBII. "
Artinya ; "Dengan nama Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Wahai Allah, jadikanlah
sperma ini menjadi keturunan yang bagus kalau kehendaki keluar dari tulang rusukku. "
Rasululloh S. A. W mengajarkan : "LAU ANNA AHADAKUM INNA ATAA AHLAHU
QOOLA: ALLOHUMMA JANNIBNISYSYAITHOONA WA JANNIBISYSYAITHOONA
MAA ROJAQTANAA. " (AL-HADIST) Artinya; "Jika seorang diantara kamu bermaksud
menyetubuhi istrinya , bacalah : "ALLOHUMMA JANNIBNISYSYAITHOONA WA
JANNIBISYSYAITHOONA MAA ROJAQTANAA(WAHAI ALLOH JAUHKANLAH AKU
DARI SYAITAN DAN JAUHKANLAH SYAITAN DARI SUATU RIZQI YANG ENGKAU
BERIKAN KEPADA KAMI ). KARENA JIKA DALAM WAKTUPERSETUBUHAN ITU
MENGHASILKAN ANAK, MAKA SYETAN TIDAK AKAN MEMBAHAYAKANNYA.
Apabila telah mendekati ejekulasi dan maka hendaknya membaca doa dalam hati
yaitu "ALHAMDULILLAHILLADZII KHOLAQO MINALMAAI BASYARON
FAJA'ALAHU NASABAN WASHIHRON WAKAANA ROBBUKA QODIIRON ". artinya
segala puji bagi allah dzat yang telah menciptakan manusia dari setetes air (sperma) lalu
dia menjadikan dari setetes air itu keturunan dan keluarga, dan adalah Tuhanmu Maha
Kuasa, sewaktu bersetubuh hendaknya menghindari menghadap ke arah kiblat, hal itu
semata untuk menghormati kiblat hendaknya dalam oersetubuhan antara laki-laki dan
wanita di tutup dengan selimut, hendaknya seorang istri jangan berpuasa (sunnah) selain
telah memperoleh ijin suaminya, kalaupun tetap berpuasa tanpa mendapatkan ijinnya
maka puasanya tidak di terima, kendati ia lapar dan dahaga saja, seorang istri
hendaknya pula jangan pula keluar rumah kecuali memperoleh ijin suami, kalau terpaksa
keluar rumah tanpa memperoleh ijinnya maka para malaikat yang ada dilangit
melaknatinya, demikian pula para malaikat yang bertugas di bumi, malaikat rahmat dan
malaikat juru siksa, hal itu terus berlangsung hingga dirinya bertaubat atau kembali
kerumahnya. bahaya itu akan berlaku menimpa dirinya sekalipun suaminya seorang yang
aniaya.
BAB 11
HIKAYAT
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 18
Abdullah alwasiti bercerita bahwa pernah di arafah aku melihat seorang perempuan
ia berkata, "barang siapa mendapat petunjuk Allah maka takkan ada yang dapat
menyesatkanya, Barang siapa di sesatkan Allah maka tidak ada orang yang akan
menunjukanya ",
Tahulah aku bahwa wanita itu seorang tersesat jalan, aku bertanya, "wahai perempuan
dari mana asalmu?" ia menjawab “maha suci Allah Dzat yang telah meng Isra' kan
hambanya pada suatu malam dari mas j i d i I haram ke masjidil aqsho “.
Tahulah aku bahwa perempuan itu berasal dari muqodas. aku bertanya :"untuk keperluan
apa kedatanganmu kemari?" ia menjawab:"diwajibkan oleh Allah atas manusia menunaikan
haji bagi orang yang mampu menempuh perjalananya". aku bertanya:"kau punya suami?" ia
menjawab:"janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
dengan masalah Itu!", "apa kau bersedia naik unta ?" tanyaku, ia menjawab:”perkara apa
saja dari kebaikan yang kamu kerjakan maka Allah mengetahuinya".
Manakala perempuan itu hendak menaiki kuda, ia berkata : "katakanlah kepada orang-
orang yang beriman agar menundukKan pandangan mereka! ",
Maka akupun berpaling dari memandanginya, setelah berada di punggung kendaraan
kembali aku bertanya :"siapa namamu?" dan "ceritakanlah kisah mariam didalam Al
Qur'an ?" jawabnya.
"kau punya anak?"
ia menjawab :"berwasiatlah ibrahim dengan milat itu kepada anak-anaknya dan Yaqub ",
Akupun mengerti bahwa ia mempunyai beberapa anak, aku melanjutkan pertanyaan :
"siapa nama mereka ?"ia menjawab:"dan Allah berfirman kepada Musa dengan firman-
firman-Nya. dan Allah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (pilihan). Hai Dawud,
sesungguhnya kami menjadikan kamu kholifah di muka bumi", (jadi nama anak-anak
merekaadalah Musa, Ibrahim, dan dawud).
Aku bertanya :"ke daerah mana aku dapat menjumpai mereka ?"
ia menjawab dan beberapa tanda, dengan bintang mereka di beri petunjuk jalan ",
akupun mengerti bahwa perempuan itu termasuk salah seorang yang ada dalam
rombongan pengendara unta.
Aku melanjutkan :"mariam beberapa hari ini kau belum makan apa-apa?" ia menjawab : "
sesungguhnya aku bernadzar kepada Tuhan Arrahman untuk berpuasa.
Manakala aku telah sampai ketempat anak-anaknya dan mereka melihat ibundanya mereka
menangis seketika, perempuan itu berkata:" salah seorang di antara kamu pergilah
kekota dengan membawa uang untuk berbelanja ",
Aku bertanya kepada anak-anaknya tentang ibundanya itu. mereka menjawab
"sesungguhnya dia sudah tiga hari ini tersesat jalan, ia bernadzar tidak akan berbicara
apa-apa kecuali menggunakan bahasa Al Qur'an". setelah itu aku bertanya kepada
mereka, begitu melihat bahwa mereka menangis semua. mereka
menjawab:"sesungguhnya ia dalam keadaan nadzar".
Maka akupun buru-buru masuk menjumpainya dan bertanya kepadanya mengenei keadaan
yang di alami, perempuan itu menjawab:"dan sakaratul maut datang dengan nyata ",
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 19
Setelah kematianya malamnya aku bermimpi bertemu dengan perempuan itu. aku
bertanya:"dimana kamu sekarang?" ia menjawab /'sesungguhnya orang-orang yang
bertaqwa di tempatkan dalam surga dan sungai-sungai, di tempat yang di senangi di sisi
Tuhan Yang Berkuasa
Diriwayatkan dari Rosulullah S. A. W bahwa beliau bersabda /'sesungguhnya istri yang
mentaati suaminya di mohonkan ampunan oleh burung-burung yang terbang diudara, ikan-
ikan yang ada di air dan para Malaikat yang ada di langit, selagi istri itu berada dalam
keridloan suaminya (Al-hadits )
BAB 12
HIKAYAT
Di baghdad ada seorang laki laki menikah dengan anak puteri pamannya sendiri.
Dalam pernikahan itu ia berjanji tidak akan menikah lagi dengan wanita lain. Suatu hari
ada seorang perempuan datang (belanja) ke tokonya. Ia meminta lelaki itu untuk menikahi
dirinya. Lelaki itupun bercerita apa adanya, bahwa dia telah mengikat janji dengan
istrinya (anak pamannya)untuk tidak akan kawin lagi dengan wanita lain.
Tetapi perempuan itu terus mendesak dirinya, hingga dirinya rela sekalipun hanya di gilir
pada hari jum'at. Lelaki itupun menikahinya.
Masa itu telah berlalu, hingga sampai memasuki kedelapan bulan dalam pernikahannya
dengan wanita lain, isterinya mulai curiga. Ia tidak menyukai tingkah suaminya yang mulai
tidak beres. Ia memerintahkan pembantunya supaya menyelidiki suaminya.
Menjelang hari jum'at, suaminya keluar, isterinya meminta pembantunya untuk mengawasi
dari jauh, ke mana tujuannya.
Ternyata ia masuk kerumah seorang perempuan. Pembantu tadi terus malakukan
penyelidikan Ia bertanya kepada salah seorang tetangga perempuan itu. Jawabnya,
bahwa lelaki itu telah menikahinya beberapa bulan yang lalu.
Tuan puterinya di beritahu bahwa, suaminya telah menikah lagi dengan perempuan lain. Ia
berkata/'Kamu jangan menyebarkan rahasia ini kepada siapapun".
Manakala lelaki itu telah mati (yakni suami dari isteri anak pamannya) Ia mengutus
pembantunya supaya mengantarkan uang sebanyak 500 dinar kepada isterinya yang
kedua. "Pergilah kerumahnya dan katakan kepadanya /'Semoga Allah menambah pahalamu
menjadi lebih besar. Sesungguhnya suamimu telah mati. Ia meninggalkan uang sebanyak
8000 dinar. Yang tujuh ribu dinar diberikan kepada anaknya. Yang 1000 dinar lagi dibagi
dua antara aku dan kamu. "
Ketika isteri mudanya mendapat penjelasan itu, ia menolak pemberian uang dari
isteri tua. Ia berkata kepada pembantunya/'Kembalikan uanng itu padanya. Aku tidak
akan mengambil maskawin daripadanya, d an aku tidak ingin mengambil tinggalan apapun
dari padanya. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 20
Tersebut dalam riwayat, kelanjutan hadits diatas : " AYYUMAMRA-ATIN 'ASHOT
ZAUJAHAA FA'ALAIHAA LA'NATULLAAHI WAL MALAA-IKAATIWANNAASI
AJMATINA". (al hadits)
“Mana saja isteri yang berbuat durhaka kepada suaminya, maka ia memperoleh laknat
Allah, para malaikat, dan semua manusia”.
Imam Ali bin abu thalib berkata:"Aku mendengar Rasulullah bersabda:"Seandainya
seorang isteri membawa makanan yang di goreng dan yang di rebus di kedua tangannya
lalu, diletakkan (disiapkan)untuk suaminya, tetapi suaminya tidak meridhoinya, maka
dihari kiamat kelak isteri itu akan di kumpulkan bersama golongan Yahudi dan Nashrani.
(al hadits)
Abdullah bin mas'ud mengatakan bahwa, aku mendengar Rasulullah bersabda :
“AYYUMAA IMRA-ATIN DA'AAHAA ZAUJUHAA ILAA FIRAASYIHI
FAS.A.WWAFAT BIHI hATTA YANAAMA FAHIYA MAL'UUNAH". (al hadits)
“Mana saja isteri yang di ajak suaminya bersetubuh, lalu ia mengulur ngulur waktu hingga
suaminya tertidur, maka ia terlaknat".
Dalam kelanjutan hadits di katakan: "Mana saja isteri yang bermuka masam di depan
wajah suaminya maka ia berada dalam kemurkaan Allah hingga ia tersenyum kembali dan
berusaha meminta keridhoannya. Dan mana saja isteri yang keluar rumahnya tanpa
mendapat restu suaminya maka ia dilaknati para malaikat hingga kembali".
Abdurrahman bin ’auf mengatakan, aku mendengar bahwa rasulullah bersabda:
“AYYUMAMRA-ATIN 'ABASAT FII WAJHI ZAUJIHAA ILLAA QAAMAT MIN
QABRIHAAMUSWADDATALWAJHI". (al hadits)
“Mana saja isteri yang bermuka masam di depan suaminya, kelak ia di bangkitkan dari
kuburnya dalam keadaan berwajah hitam".
Dari ‘usman bin ‘affan Ra berkata, aku mendengar rasulullah bersabda : “MAA
KHARAJAT IMRA-ATUMMINBAITI ZAUJIHAA BI GHAIRI IDZNIHI ILLAA
LA'ANAHAA KULLU SYAI-IN THALA'AT ’ALAIHISYSYAMSU HATTAL HIITAANI
FIL BAHRI. "
"Tidaklah seorang isteri keluar dari rumah suaminya tanpa mendapat restunya, kecuali
dilaknati oleh segala sesuatu yang tersiram matahari, hingga termasuk ikan ikan yang ada
dilaut". (al hadits)
BAB 13
Ummul mu'minin 'aisyah ra berkata : “YAA MA'SYARANNISAA LAU TA'LAMNA BI
HAQQI AZWAAJIKUNNA 'ALAIKUNNALAJA'ALATILMAR-ATU MINKUNNA
TAMSAhULGHUBAARA ‘AN QADAMA ZAUJIHAA BUhURRI WAJHIHAA"(al hadits)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 21
Wahai kaum wanita, seandainya kamu akan mengetahui hak-hak suamimu atas dirimu,
niscaya kamu akan bersedia membersihkan debu ditelapak kaki suaminya dengan sebagian
wajahnya".
Tersebut dalam riwayat Al Bazzar dari 'aisyah ra bahwa beliau berkata : "Aku
bertanya kepada rosulullah S. A. W “Siapa orang yang palingbesar hak-haknya atas
wanita?. Beliau menjawab:"Suaminya". Aku melanjutkan:"siapa orang yang paling besar
hak-haknya atas seorang laki laki?". Beliau menjawab'Tbunya".
Rasullullah S. A. W bersabda :”Ada tiga macam orang yang mana Allah tidak berkenan
menerima sholatnya, kebajikannya tidak dibawa naik kelangit. Yaitu :
1) Budak yang lari darituannya hingga kembali,
2) Isteri yang di marahi suaminya hingga mendapat ridhonya ;
3) Pemabuk hingga sadar (dari mabuknya). Riwayat Ibnu huzaimah, ibnu hibban dan al
baihaqqi dari jabir.
Rasulullah bersabda ketika mengingatkan kaum wanita (isteri):"IDZAA QAALATIL
MAR-ATU LIZAUJIHA MAA RA-AITU MINKA KHAIRUNQATHTHU FAQAD
hABITHA 'AMALUHA"".
"Apabila seorang istri berkata pada suaminya :"Sama sekali aku tidak pernah melihat
kamu berbuat baik", makabenar benar telah terhapuslah amalnya", (riwayat ibnu adi dan
ibnu ‘asakir dan ’aisyah)
Thalhah bin ubaidillah ra mengatakan bahwa, aku mendengar Rasulullah bersabda :
"AYYUMAMRA-ATIN QAALAT LIZAUJIHAA MAA RA AITU MINKA KHAIRAN
QUTHTHA ILLAA AYASAHALLAAHU TA'AALAA MIRRAhMATIHI
YAUMALQIYAAMATI"
“Mana saja perempuan (isteri) yang berkata pada suaminya : Sama sekali aku belum
pernah melihat engkau berbuat baik", Kecuali Allah memutuskan rahmat baginya kelak di
hari kiamat", (al hadits)
Rasulullah bersabda : "Mana saja istri yang menuntut cerai suaminya tanpa ada
perkara yang memperbolehkannya sama sekali (yakni alasan yang jelas), maka haram
baginya menikmati bau harumnya sorga (yakni terhalang penciumannya pada bau sorga).
(diriwayatkan oleh Ahmad, abu daud, At turmudzi, Ibnu Mahaj, Ibnu Hibban, Al hakim
dari tsauban).
Abu bakar As sidiq Ra mengatakan, aku mendengar bahwa rasulullah S. A. W
bersabda:"Apabila seorang istri berkata pada suaminya :"Ceraikanlah aku “, Maka kelak
dihari kiamat ia datang dengan membawa wajah tanpa terbalut daging, sementara
lidahnya menjulur keluar dari langit langit mulut dan ia turun menuju tengah-tengah
jurangnya neraka, kendati ia selalu berpuasa dan beribadah di waktu malamnya".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 22
Rasulullah S.A.W bersabda:"INNALLAAHA LAA YANDZURU ILAA IMRA-ATIN
LAA TASYKURU ZAUJAHAA. . ".
"Sesungguhnya allah tak mau memperhatikan seseorang istri yang tidak mau bersyukur
kepada suaminya", (al hadits)
Rasulullah S.A.W bersabda :"LAA YANDZURULLAAHU TABAARAKA WATA'AALAA
ILAA IMRA-ATIN LAA TASYKUR LIZAUJIHAA WAHIYA LAA TSTAGHNII ’ANHU".
"Allah tidak mau memperhatikan seseorang istri yang menolak bersyukur kepada
suaminya, padahal ia tetap membutuhkan suaminya".
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, aku mendengar bahwa rasulullah S.A.W bersabda
"Seandainya seorang istri mempunyai Kekayaan seperti yang dikuasai Sulaiman bin daud,
dan suaminya ikut makan hartanya Itu, kemudian istrinya berkata kepadanya:"Mana
harta milikmu !!", kecuali Allah akan menghapus amalnya (amal istri)selama empat puluh
tahun".
Usman bin ’affan berkata, aku mendengar Rasulullah S.A.W bersabda:"Seandainya
seorang istri mempunya sejumlah harta kekayaan sebanyak isi dunia dan memberikan
Semua kekayaan itu pada suaminya, dan setelah berlalu beberapa Saat lalu di ungkit-
ungkitnya, kecuali Allah akan menghapus semua amalnya dan akan mengumpul kanya
bersama dengan Qorun".
BAB 14
PERTANYAAN PERTAMA PADA SUAMI DAN ISTRI
Rasulullah bersabda :"AWWALU MAA TUS-ALUL MAR-ATU YAUMAL
QIYAAMATI ’ANSHOLAATTHAA WA'AN BA'LIHAA" (al hadits)
"Pertama kali yang di pertanyakan kepada seorang isteri pada hari kiamat adalah tentang
sholatnya dan suaminya".
Rasulullah bersabda:"Permulaan yang di perhitungkan dari seseorang lelaki (suami)
adalah mengenai shalatnya, kemudian tentang istrinya dan perkara-perkara yang di
kuasainya. Jika pergaulannya bersama mereka baik dan lelaki itu berlaku baik kepada
semuanya, maka Allah berbuat bagus kepadanya. Dan permulaan perkara yang di
perhitungkan (yakni dihisab)bagi perempuan adalah tentang shalatnya kemudian tentang
hak-hak suaminya, (al hadits)
Rasulullah S.A.W bersabda kepada istrinya:"Dimana engkau mempunyai kewajiban
kepada suamimu?. Istri beliau menjawab : Aku tidak akan berbuat lalai dalam
melayaninya, kecuali terhadap hal-hal yang kurasa atidak mampu kulakukan. Rasulullah
S.A.W pun melanjutkan : "Bagaimanapun kamu bergaul bersamanya maka sesungguhnya
suamimu adalh sorga dan nerakamu", (al hadits).
Tersebut dalam riwayat, bahwa Nabi S.A.W bersabda:"Ada empat macam wanita
yang masuk sorga dan empat macam wanita yang lain masuk neraka. Diantaranya empat
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 23
macam wanita yang masuk sorga adalah, istri yang memelihara kesucian (kehormatan
dirinya ), menaati perintah Allah dan menaati suaminya, banyak anaknya, penyabar, mudah
menerima pemberian sedikit bersama suaminya, mempunyai rasa malu. Kalau suaminya
tidak ada ditempat (sedang pergi) ia memelihara dirinya dan harta suaminya. Kalau
suaminya sedang di rumah ia mengekang lisannya.
Yang lain adalah isteri yang ditinggal mati suaminya, ia mempunyai anak banyak
tetapi ia menahan diri untuk kepentingan anak-anaknya, memelihara mereka berlaku baik
pada mereka dan tidak menikah lagi karena khawatir jika menyia-nyiakan anak-anaknya
itu.
Adapun empat wanita yang lain yang di tetapkan masuk neraka adalah, istri yang berlisan
buruk pada suaminya, kalau suaminya sedang pergi ia tidak menjaga kehormatan dirinya,
kalau suaminya berada dirumah lisannya terus mencerca dengan kata-kata yang buruk,
dan isteri yang membebani suaminya dengan beban yang tidak sanggup dipikulnya, dan
isteri yang tidak menutup dirinya dari lelaki lain bahkan ia keluar rumah dengan dandanan
yang berlebihan, dan isteri yang tidak mempunyai aktivitas lain kecuali makan, minum,
tidur dan tidak mempunyai kecintaan untuk melaksanakan sholat, tidak menaati Allah dan
rasulNYA dan tidak berusaha menaati suaminya. Isteri yang bersikap seperti itu adalah
istri yang terlaknat, termasuk ahli neraka, kecuali jika segera bertaubat, (al hadits)
Kata sa'ad bin waqash, aku mendengar rasulullah S. A. W bersabda:"Sesungguhnya
seorang istri jika tidak membesarkan hati suaminya sewaktu mengalami kesempitannya,
maka Allah akan melaknatnya dan begitu pula para malaikat semuanya ikut melaknat
dirinya, (al hadits) Salman Al farissi mengatakan bahwa aku mendengar Rasulullah S. A. W
bersabda:"MAA NADZARATIMRA-ATUN ILAA 6HAIRI ZAUJIHAA BISYAHWATIN
ILLAA SUMMIRAT ’AINAHAA yAUMANLQIYAAMATI. (al hadits)
"Tidaklah seoarang istri yang memperhatikan lelaki yang bukan suaminya di sertai
syahwat, kecuali kedua matanya kelak di hari kiamat akan di butakan".
Abu ayyub Al anshari mengatakan, aku mendengar bahwa rasulullah S. A. W
bersabda : "Dilangit dunia, Allah menciptakan (menempatkan tujuh puluh ribu malaikat, d
imana mereka melaknati setiap isteri yang menghianati suaminya dalam penggunaan
hartanya. Di hari kiamat kelak mereka dikumpulkan bersama para tukang sihir, para
dukun, kendati sepanjang hidupnya dihabiskan untuk melayani suaminya", (al hadits)
Kata mu'awiyah, sesungguhnya aku mendengar bahwa rasulullah S. A. W besabda:
"AYYUMAA IMRA-ATIN AKHADZAT MIN MAALIN ZAUJIHAA BIGHAIRI IDZNIHI
ILLA KAANA ’ALAIHAA WIZRUU SAB'IINA ALFA SAARIQ".
“Mana saja seorang isteri yang mengambil harta suaminya, tanpa seizinnya kecuali dirinya
mendapat tujuh puluh dosanya pencuri", (al hadits)
Rasulullah S. A. W bersabda:"Allah mengharamkan setiap orang msuk sorga sebelum
aku, hanya saja melihat dari sebelah kananku seorang perempuan yang mendahului aku
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 24
menuju pintu sorga. Aku bertanya "Bagaimana perempuan ini mendahuluiku? Dijawab:"Hai
Muhammad, dia adalah perempuan yang bagus. Ia mempunyai anak-anak yatim tetapi ia
bersabar merawat mereka hingga mencapai usia beligh. Lalu dia bersyukur kepada Allah
terhadap semua itu", (al hadits)
BAB 15
Umar bin khatab mengatakan, bahwa Rasulullah S. A. W bersabda : "AYYUMAA
IMRA-ATIN RAFA'AT SHAUTAHAA 'ALAA ZAUJIHAA ILLAA LA'ANAHAA KULLU
SYAI-IN THALA'AT 'ALAIHI SYAMSU ". (AL HADITS)
“Mana saja isteri yang memperkeraskan suaranya kepada suaminya kecuali dilaknat oleh
segala sesuatu yang tersinar oleh sinar mentari, (al hadits)
Abu dzar mengatakan, aku mendengar bahwa Rasulullah S. A. W bersabda :
"Sesungguhnya kalaupun seseorang isteri beribadah seperti ibadahnya para malaikat dan
manusia yang ahli ibadah. Kemudian ia membuat keprihatinan kepada suaminya karena
masalah nafkah, kecuali pada hari kiamat ia datang sementara tangannya terbelenggu
pada leher dan kakinya terikat, mulutnya dirobek, wajahnya pucat dan dirinya digantung
oleh malaikat yang sangat keras seraya diseret menuju neraka", (al hadits)
Salman Al farisi mengatakan, aku mendengar bahwa Rasulullah S. A. W bersabda:
"Mana saja isteri yang bersolek dan mengenakan wewangian, keluar rumah tanpa
mendapat izin dari suaminya, maka sesungguhnya dia berjalan dalam kemurkaan Allah dan
kebencianNYA hingga kembali", (al hadits)
Rasulullah S.A.W bersabda:"AYYUMAMRA-ATIN NAZA'AT TSIYAABAHAA FII
GHAIRI BAITIHAA KHARAQALLAAHU 'AZZA WAJALLA 'ANHAA SITRAHU"(rawahu
ahmad dan thabrani dan hakim dan baihaqi)
“Mana saja isteri yang menukar pakaiannya dilain rumah dengan maksud sengaja di buka
supaya terlihat lelaki lain, maka Allah pasti merobek penutupnya (yakni Allah tidak akan
menutupi dosanya ) . (dari ahmad thabrani al-hakim dan al baihaqi)
Tersebut dalam riwayat Al hakim bahwa, ada salah seorang perempuan bertanya
kepada Nabi S.A.W, katanya:"Sesungguhnya putra pamanku bermaksud melamar aku,
karena itu jelaskan kepadaku apa saja hak-hak suamiatas istrinya. Jika hak-hak itu
sanggup aku jalani niscaya aku siap menikah. Rasulullah S.A.W menjawab:"Diantara hak-
hak suami adalah seandainya dari hidungnya mengalir darah atau nanah, maka istrinya
menjilatinya maka yang demikian itu belum cukup menunaikan hak-haknya. Seandainya
diperbolehkan seseorang bersujud kepada orang lain, tentu aku perintahkan seorang istri
supaya bersujud kepada suaminya".
Wanita itu berkata: “Demi dzat yang mengutusmu dengan hak, selama di dunia aku
tak akan menikah".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 25
Tersebut dalam riwayat diberitakan oleh Aisyah Ra bahwa, ada seorang perempuan
datang menghadap Nabi S. A. W seraya berkata:"Hai rasulullah, aku ini seorang wanita
yang masih muda. Baru-baru ini aku sedang dilamar seseorang tapi aku belum suka
menikah, sebenarnya apa sajakah hak-hak suami atas istrinya itu? "Rasulullah S. A. W
mwnjawab:"Sekiranya mulai dari muka hingga sampai kakinya dipenuhi oleh penyakit
bernanah, lalu istrinya menjilati seluruhnya, maka yang demikian itu belum terbilang
memenuhi rasa syukur terhadap suami". Perempuan muda itu berkata:"Kalau begitu
pantaskah aku menikah?". Rasulullah S. A. W berkata:"Sebaiknya menikahlah karena
menikah itu baik".
Tersebut dalam riwayat At thabrani:"Sesungguhnya seorang istri terhitung belum
memenuhi hak-hak Allah ta'ala sehingga dia memenuhi hak-hak suaminya keseluruhan.
Seandainya suaminya meminta dirinya sementara ia masih berada diatas punggung onta,
maka ia tidak boleh menolak suaminya atas dirinya", (yang di maksud meminta dirinya
adalah meminta untuk melayani seksual suaminya). (Al hadits)
Ibnu Abbas Ra mengatakan, ada seorang perempuan dari kats'am menghadap
Rasulullah S. A. W, katanya:"Aku ini seoarang perempuan yang masih sendirian, aku
bermaksud menikah. Sesungguhnya apa sajakah hak-hak suami itu? Beliau
menjawab:"Apabila suami menghendaki istrinya seraya terus menggoda, sementara
waktu itu istrinya masih diatas punggung unta, maka ia tidak boleh menolaknya. Diantara
hak suami adalah hendaknya istri jangan memberikan sesuatu apapun dari rumahnya
kecuali mendapat izin dari suaminya. Kalau ia tetap melakukan perbuatan itu, maka ia
berdosa dan pahalanya diberikan kepada suaminya. Diantara hak suami yang lain adalah
hendaknya istri jangan berpuasa sunnah kecuali mendapat izin dari suaminya, kalau ia
tetap berpuasa maka hanya mendapat rasa lapar dan dahaga, puasanya tidak diterima.
Kalau istrinya memaksa keluar rumah tanpa memperoleh izin dari suaminya maka ia
dilaknati para malaikat, hingga kembali dan bertaubat". (Al hadits)
Ali Ra mengatakan, aku berkunjung kepada Nabi S. A. W bersama Fatimah Ra. Sampai
dirumah beliau, kujumpai sedang menangis terisak isak, Aku bertanya: "Bapak dan Ibuku
menjadi tebusan atas kesedihanmu, wahai Rasulullah, apa sebenarnya yang menyebabkan
engkau menangis seperti itu?". Rasulullah menjawab: "Hai Ali pada malam ketika aku di
isra'kan kelangit, kulihat berbagai macam kaum wanita dari umatku di siksa dineraka
dengan berbagai macam siksaan, Melihat hal itu aku menangis lantaran beratnnya siksaan
yang di timpakan kepada mereka. Aku melihat ada wanita yang digantung dengan
rambutnya dimana otaknya mendidih. Aku melihat lagi wanita yang di gantung dengan
lidahnya, sementara yang mendidih dituangkan ke tenggorokannya. Aku juga melihat
wanita yang kedua kakinya dipasung hingga susu dan kedua tangannya terbelenggu pada
ubun-ubunnya. Sementara Allah memerintah ular dan kalajenging untuk menyiksanya. Aku
juga melihat wanita yang digantung dengan kedua susunya. Aku melihat pula wanita
berkepala babi dan berbadan keledai, ia mengalami beribu-ribu siksaan. Aku melihat
wanita yang berbentuk(berupa) anjing, sementara api neraka membakar dirinya masuk
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 26
melalui lubang mulutnya dan keluar melalui duburnya, sementara para malaikat
memukul imya dengan godam yang panas.
Mendengar semua itu Fatimah Az Zahra bangkit seraya berkata: "Wahai Kekasihku
dan permata hatiku, sesungguhnya perbuatan apakah yang pernah dilakukan mereka,
hingga mengalami siksaan seperti itu?".
Rasulullah menjawab: "Wahai putriku perempuan yang digantung menggunakan
rambutnya sendiri adalah disebabkan ia tidak menutup rambutnya dari pandangan lelaki
lain. Perempuan yang di gantung menggunakan lidahnya disebabkan ia suka menyakiti hati
suaminya. Perempuan yang digantung menggunakan kedua susunya disebabkan ia
mengotori tempat tidur suaminya (dia bersetubuh dengan lelaki lain). Perempuan yang
dipasung kedua kakinya pada kedua susu dan kedua tangannya dirantai keubun-ubunnya,
sementara Allah memerintah ular dan kalajengking untuk menyiksanya, disebabkan dia
tidak mandi jinabat, tidak mandi setelah haid danmeremehkan sholat. Perempuan yang
berkepala babi dan berbadan keledai sesungguhnya perempuan itu suka mengadu-adu lagi
pendusta. Adapun perempuan yang berbentuk anjing sementara api membakar dirinya
masuk melalui mulut dan keluar melalui duburnya, sesungguhnya disebabkan dia
perempuan yang suka mengungkit ungkit (pemberian kepada suaminya)lagi berhati dengki.
Wahai putriku, celaka sekali istri yang bermaksiat (durhaka) kepada suaminya". (Al
hadits)
Singkatnya bahwa kedudukan suami bagi istrinya Jika dimisalkan seprti kedudukan
orang tua atas anak-anaknya, Sebab ketaatan anak terhadap orang tuanya dan usaha anak
mencari keridhaan orang tuanya termasuk wajib. Sebaliknya kewajiban itu tidak berlaku
bagi suami.
BAB 16
PERKARA PENTING
Tersebut dalam riwayat dari Abu Hurairah Ra, katanya, suatu hari Rasulullah S. A. W
menjenguk putrinya, Fathimah-. Sampai di rumahnya, Rasulullah melihat putrinya sedang
menggiling tepung sambil menangis.
Rasulullah bertanya:"Kenapa menangis, Fathimah. Mudah mudahan Allah tidak membuat
matamu menangis lagi".
Fathimah menjawab:"Bapak, aku menangis hanya karena batu penggiling ini, dan lagi aku
hanya menangisi kesibukanku dirumah yang datang silih berganti".
Rasulullah kemudian mengambil tempat duduk disisinya. Fathimah berkata:"Bapak demi
kemulyaanmu, mintakanlah kepada Alli supaya membelikan seorang budak untuk
membantu pekerjaan pekerjaanku membuat tepung dan menyelesaikan pekerjaan rumah".
Manakala Rasulullah S. A. W selesai mendengar perkataan putrinya, beliau bangkit
dari duduknya dan berjalan menuju tempat penggilingan, beliau memungut segenggam
biji-bijian gandum dimasukkan kepenggilingan. Dan mebaca “BISMILLAHIR RAHMANIR
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 27
RAHIIMI" Maka berputarlah alat penggilingan itu karena izin Allah. Beliau terus
memasukkan biji-bijian itu sementara alat penggiling tiu terus berputar dengan
sendirinya, seraya memuji Allah dengan bahasa yang tidak di pahami manusia. Hal itu
terus berajalan hingga biji-bijian itu habis.
Rasululah S. A. W bersabda kepada alat penggilingan itu: "Berhentilah dengan ijin
Allah". Seketika alat itu berhenti. Ia berkata seraya mengutip ayat Al Qur'an: "HAi
orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargam dari api neraka, Yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar,
keras yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkanNYA, dan
mereka selalu mengerjakan segala apa yang diperintah". (Qs At Tahrim 6)
Merasa takut jika menjadi batu kelak akan masuk neraka, demikian tiba tiba batu
itu berbicara dengan ijin Allah. Ia berbicara menggunakan bahasa Arab yang fasih.
Selanjutnya batu itu Berkata:"Wahai Rasulullah, demi dzat yang mengutusmu dengan hak
menjadi Nabi dan rasul, seandainya engkau perintahkan aku untuk menggiling biji-bijian
yang ada diseluruh jagat Timur dan Barat, niscayaakan kugiling seluruhnya'. Dan aku
mendengar pulabahwa Nabi S. A. W bersabda:"Hai batu, bergembiralah kamu
sesungguhnya kamu termasuk batu yang kelak di gunakan untuk membangun gedung
Fathimah disorga". Seketika itu batu penggiling itu sangat bahagia dan berhenti.
Nabi S. A. W bersabda kepada putrinya, Fathimah : "Kalau Allah berkehendak, hai
Fathimah, niscaya batu penggiling itu akan bergerak dengan sendirinya untukmu. Tetapi
Allah berkehendak mencatat kebaikan-kebaikan untuk dirimu dan menghapus keburukan-
keburukanmu serta mengangkat derajatmu.
Hai Fathimah mana saja seoarang istri yang membuatkan tepung untuk suaminya dan
anak anaknya, kecuali Allah mencatat baginya memperoleh kebaikkan dari setiap butir
biji yang tergiling, Dan menghapus keburukkannya serta meninggikan derajatnya.
Hai Fathimah mana saja istri yang berkeringat disisi alat penggilingannya karena
membuatkan bahan makanan untuk suaminya, kecuali Allah akan memisahkan atas dirinya
dan neraka sejauh tujuh hasta.
Hai Fathimah mana saja seorang istri yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir
rambut mereka dan mencuci baju mereka, kecuali Allah akan mencatat baginya
memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang memberikan makan kepada seribu orang
yang sedang kelaparandan seperti pahalanya orang yang memberikan pakaian kepada
seribu orang yang sedang telanjang.
Hai Fathimah mana saja istri yang memenuhi kebutuhan tetangganya, kecuali Allah
kelak mencegahnya(tidak memberi kesempatan baginya) Untuk minum air dari telaga
Kautsar besok di hari kiamat. Hai Fathimah tetapi yang lebih utama dari pada itu semua
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 28
adalah keridhoan suami terhadap istrinya. Sekiranya suamimu tidak meridhoimu, tentu
aku tidak akan mendoakan dirimu".
"Bukankah engkau mengerti, hai Fathimah, bahwa keridhoan suami itu menjadikan
sebagian dari keridhoan Allah, dan kebencian suami merupakan bagian dari kebencian
Allah.
Hai Fathimah, manakala seorang istri sedang mengandung, maka para malaikat
memohonkan ampunan untuknya, dan setiap hari dirinya dicatat memperoleh seribu
kebajikan dn seribu keburukannya di hapus. Apabila telah mencapai rasa sakit (menjelang
melahirkan)maka Allah mencatat baginya memperoleh pahala seperti pahalanya orang
orang yang berjihad di jalan Allah. Apabila telah melahirkan dirinya terbebas dari segala
dosa seperti keadaannya di hari setelah dilahirkannya oleh ibunya".
"Hai Fathimah, mana saja istri yang melayani suaminya dengan niat yang benar,
kecuali dirinya terbebas dari dosa-dosanya bagaikan pada hari dirinya dilahirkan ibunya.
Ia keluar dari dunia (yakni mati) kecuali tanpa membawa dosa, ia menjumpai kuburnya
sebagai pertamanan sorga, Allah memberinya pahala seperti pahala seribu orang yang
naik haji dan berumrah, dengan seribu malaikat memohonkan ampun padanya sampai hari
kiamat".
“Mana saja seorang istri yang melayani suaminya sepanjang hari dan malam, di sertai
hati baik, niat yang ikhlas dan niat yang benar, kecuali Allah akan mengampuni semua
dosa-dosanya. Pada hari kiamat kelak dirinya akan di beri pakaian berwarna hijau, dan
dicatatkan untuknya pada setiap rambut yang ada di tubuhya dengan seribu kebajikan,
dan Allah memberi pahala untuknya sebanyak orang yang pergi haji dan umrah".
“Wahai Fathimah mana saja seorang istri yang tersenyum manis di muka suaminya,
kecuali Allah akan memperhatikannya dengan penuh mendapat rahmat.
Hai Fathimah, mana saja seorang istri yang menyediakan tidur bersama suaminya
dengan sepenuh hati, kecuali ada seruan yang di tujukan kepadanya dari balik langit: Hai
perempuan menghadaplah dengan membawa amalmu, sesungguhnya Allah telah
mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang datang".
“Wahai Fathimah, mana saja seorang istri yang meminyaki rambut suaminya demikian
juga jenggotnya memangkas kumisnya dan memotong kuku-kukunya, Kecuali Allah kelak
memberi minum padanya dari “RAHIQIM MAKHTUM"(tuak yang tersegel)dan dari sungai
yang terdapat di sorga. bahkan Allah akanmeringankan beban sakaratulmaut, kelak
dirinya akan menjumpai kuburnya bagai taman sorga. Allah mencatatnya terbebas dari
neraka dan mudah melewati shirath(titian)".
Pengertian, yang dimaksud “RAHIQ" adalah “AL-KHAMRU ASYSYAFiyATU
ATHTHAYyiBATU", yakni arak yan jernih lagi sangat bagus, sedangkan makna
“MAKHTUM"adalah. "AL-MAMNU'MIN AN TAMASSAHU YADUN ILAA AN YAFUKKAL
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 29
ABRAARU KHATMAHU", yakni tercegah dari penjamahan tangan hingga orang -orang
yang baik melepas segalanya. Jelas bahwa barang yang disegel jauh lebih baik ketimbang
barang yang mengalir.
Diriwayatkan dari ibnu mas'ud ari Nabi S. A. W bahwa beliau besabda:"IDZAA
GHASALATIL MAR-ATU TSIYAABA ZAUJIHAA KATABALLAHU LAHAA ALFA
HASANATIN WAGHAFARA LAHAA ALFA SAYYI-ATIN WARAFA'A LAHAA ALFA
DARAJATIN WASTAGHFARA LAHAA KULLU SYAI-IN THALA'AT 'ALAIHISY-
SYAMSU". (ALHADITS)
"ketika seorang istri mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatat untuknya
memperoleh seribu kebajikan dan mengampuni seribu keburukannya, meninggikan seribu
kali derajat untuknya dan semua barang yang berada di bawah siraman mentari
memohonkan ampun untuknya".
Aisyah RA mengatakan : Suara penenunan yang dilakukan oleh seorang istri, itu
menyamai gemuruh suara takbir dalam perang fi sabilillah, mana saja seorang istri yang
memberi pakaian suaminya dari hasil tenunannya, kecuali pada benang tenunan itu
tercatat seribu kali kebajikan.
Nabi S. A. W bersabda:"MANISTARAA LIT/AALIHI SYAI-ANTSUMMA hAMALAHU
BIYADIHI ILAIHIM THALLAAHU ’ANHU DZUNUUBA SAB'IINA SANATAN".
"Barang siapa yang membuat gembira hati seorangistri maka ia bagaikan tengah menangis
karena takut kepada Allah maka Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka".
Rasulullah bersabda:"Barang siapa yang membuat genbira hatinya seorang wanita, seakan
akan menangis karena takut kepada Allah. Dan barang siapa menagis karena takut pda
Allah maka Allah mengharamkan tubuhnya masuk kedalam api neraka", (al hadits)
Rasulullah S. A. W bersabda:'Suatu rumah yang mana didalamnya terdapat anak anak
perempuan, maka setiap hari Allah menurunkan dua belas rahmat dan tidak henti
hentinya di kunjungi malaikat. Dan bagi kedua orang tuanya setiap hari dan malam dicatat
seperti ibadah selama tujuh puluh tahun".
BAB 17
PASAL 3
KEUTAMAAN SHALATNYA WANITA DIRUMAHNYA SENDIRI
Dalam bagian ini akan membicarakan tentangg keuytamaan shalatnya orang
perempuan (istri) di rumahnya sendiri dan shalatnya itu lebih utama di banding shalat
orang perempuan di masjid, sekalipun berjamaah dengan rasulullah.
Humaid As Sa'idi meriwayatkan tentang seorang perempuan yang datang kepada
Rasulullah perempuan itu bertanya:"Hai rasulullah, sesungguhny aku sangat senang jika
shalat berjamaah denganmu". Nabi menjawab:"Aku tau kamu senang shalat berjamaah
denganku. Tetapi shalatmu di rumahmu sendiri lebih utama dari pada shalatmmu di
kamarmu dan shalatmu di kamarmu lebih utama di banding shalatmu diserambi rumahmu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 30
dan shalatmu di serambi rumahmu lebih utama di banding shalatmu di masjidku ini". Yang
demikian itu tidak lain untuk menjaga agar ketertutupan dirinya sebagai hak yang perlu di
jaga.
Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya shalatnya orang perempuan di rumahnya lebih
baik dari pada shalat di kamarnya, dan sesungguhnyalah shalatnya seorangperempuan di
kamarnya lebih baik dari pada shalatnya di serambi rumahnya, dan shalatnya seorang
perempuan di serambi rumahnya itu lebih baik dari pada shalatnya di masjid", (al hadits
riwayat Al baihaqi dari Aisyah Ra)
Rasulullah S. A. W bersabda :"shalat seorang perempuan di rumahnya lebih utama
dari pada shalatnya di kamarnyadan shalatnya di dalam ruangan yang berada di tengah
tengah rumahnya lebih baik dari pada shalatnya di serambi rumahnya". Diriwayatkan oleh
abi daud dari ibnu mas'ud dan riwayat Al hakim dari Ummu salamah.
Rasulullah S.A.W bersabda:"SHALAATUL MAR-ATI WAHDAHAA TAFDHULU
'ALAASHALAATIHAA FIL JAM'I BIKHAMSIN WA'ISYRIINA DARAJATAN".
Shalatnya seorang wanita sendirian menyamai shalatnya dalam berjamaah denga
memperoleh dua puluh lima derajat (di riwayatkan oleh Ad Dailami dari ibnu ’umar)
Menurut suatu pendapat, shalat seorang wanita yang demikian itu berlaku bagi
perempuan yang masih lajang, yakni belum kawin.
Rasulullah S.A.W bersabda :"INNA AHABBA SHALAATIL MAR-ATI ILALLAAHI
FIIASYADDI MAKAANIN FII BAITIHAA"
"Sesungguhnya shalat seorang wanita yang paling di sukai Allah adalah yang di laksanakan
di dalam rumahnya yang gelap".
Rasulullah S.A.W berssabda :"seseungguhnya seorang istri yang keluar rumah,
padahal tidak ada kebutuhan yang teramat mendesak, maka syethan terus
memperhatikan dan mengikutinya. Syetan berkata:"Jangan kau sia-siakan setiap melewati
seseorang kecuali ia kagum padamu", lalu wanita itu mengenakan busananya. Ketika di
tanya suaminya :"Hendak kemana kamu. ?". ia menjawab:"Aku hendak membesuk orang
sakit, atau aku hendak mendatangi upacara pemberangkatan jenazah atau aku hendak
shalat di masjid". Padahal tidak ada ibadah seorang perempuan yang lebih sempurna
kepada Tuhannya kecuali yang di kerjakan di rumahnya sendiri".
Diriwayatkan dari Abu Syaibani bahwa, ia melihat Abdullah bin Asy Syayab
menghalau perempuan perempuan dari masjid di hari jum'at IAberkata:"Keluarlah kalian
kerumah masing masing. Hal itu Jauh lebih baik bagi kamu". Di riwayatkan oleh Sulaiman
Al ‘Lakhami dari Ath Thabrani
Di riwayatkan ada seorang perempuan yang berlalu dekat dengan abu hurairah Ra. Ia
berbau sangat harum semerbak. Abu hurairah bertanya:"Hai perempuan hendak kemana
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 3 1
kamu.?". Ia menjawab:"Hendak ke masjid". Abu hurairah melanjutkan:"Kau mengenakan
wewangian.. ?". Ia menjawab :"Yaa". Abu hurairah berkata:"Kembalilah, mandi dulu. Sebab
aku pernah mendengar bahwa rasulullah S. A. W bersabda:"Allah tidak akan menerima
shalat seorang perempuan yang keluar menuju masjid dengan membawa aroma yang
semerbak harum sehingga ia pulang kembali lantas mandi". (Al hadits)
Yang di maksud mandi dalam hadits itu adalah menghilangkan bau harum yang di
timbulkan dari bau minyak wangi tersebut, jadi maksudnya tidak di hususkan pada
mandinya melainkan upaya menghilangkan bau wangi tersebut.
Rasulullah S.A.W besabda :"AL MUKHTALI'ATU WAL MUTABARRIJAATU
HUNNAL MUNAAFIQAATU".
"Perempuan perempuan yang minta cerai suaminya tanpa ‘udzur dan perempuan
perempuan yang memperlihatkan perhiasan (dandananya) kepada orang bannyak mereka
termasuk munafik". (Diriwayatkan oleh Abu na'im dan Ibnu mas'ud)
BAB 18
LARANGAN BERHIAS DAN BERBUSANA BERLEBIHAN
Di riwayatkan dari Aisyah RA, katanya ketika Rasulullah S.A.W sedang duduk
beristirahat di masjid, tiba tiba ada seorang perempuan golongan muzainah terlihat
memamerkan dandanannya di masjid sambil menyeret nyeret busana panjangnya
Rasulullah S.A.W bersabda:"Hai sekalian manusia, laranglah istri istrimu (termasuk anak
anak remaja perempuan yang mereka miliki) mengenakan dandanan seraya berjalan
angkuh di dalam masjid. Sesungguhnya Bani Israil tidak akan dilaknati sehingga kaum
perempuan mereka dandanan menyolok(berlebihan)dan berjalan di dalam masjid. (Di
riwayatkan Ibnu majah)
Rasulullah S.A.W bersabda : "mana saja seorang perempuan yang mengenakan
wewangian, kemudian keluar rumah lalu melewati orang banyak dengan maksud agar
mereka mencium bau harumnya, maka perempuan itu termasuk golongan perempuan yang
berzian dan setiap mata yang memandang itu melakukan zina (diriwayatkan Ahmad
Annasai dan Al HAkim dari Ibnu abu Musa Al Asy'ari)
Rasulullah S.A.W bersabda :"Aku melihat di sorga, ternyata sebagian besar isinya
(yakni penghuninya ) adalah golongan orang fakir. Dan aku melihat neraka ternyata
sebagian besar penghuninya kulihat dari golongan orang perempuan". (Diriwayatkan oleh
Ahmad, Muslim, Turmudzi, dari Anas dan diriwayat oleh bukhori dan Turmudzi dari
Imran bin Hashin)
Yang demikian itu di sebabkan karena, mereka sedikit sekali menaati Allah, menaati
Rasul-NYA dan menaati suaminya. Sebaliknya mereka lebih suka memamerkan
dandannannya (tabaruj).
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 32
Dalam pengertiannya yang di sebut "tabaruj" adalah seorang perempuan apabila
bermaksud keluar rumah mengenakan pakaian yang lebih bagus dan berdandan mencolok
yang tidak biasanya seperti itu. Ia keluar itu dapat mengganggu kaum lelaki, Kalaupun ia
bisa menyelamatkan diri, tetapi kaum lelaki tidak akan selamat dari sikapnya. Karena itu
Nabi Muhammad S. A. W menngingatkan bahwa, orang perempuan itu segala aurat.
Rasulullah S. A. W bersabda '."Orang perempuan itu segala aurat. Apabila kelluar
rumah maka syetan memperhatikannya terus untuk menyesatkannya. Dan yang lebih
mendekatkan seorang perempuan kepada Allah adalah jika berada di rumahnya".
Dalam Riwayat lain di jelaskan:"Orang perempuan itu segala aurat, maka pingitlah
mereka, Karena manakala seorang perempuan keluar jalan, dan keluarganya
berkata:"hendak kemana kamu.. ?". Ia menjawab: "aku hendak membesuk orang sakit,
atau aku hendak mengiringi jenazah, maka tidak henti hentinya syetan menggodanya
hingga ia mengeluarkan lengannya (yakni ia mengeluarkan sebagian tubuhya). Tidak ada
perempuan yang berusaha memperoleh keridhoan Allah seperti kalau dirinya tinggal di
rumah, menyembah Tuhannya dan meaati suaminya'.
Hatim Al Asham mengatakan, Wanita sholehah itu menjadi tiangnya agama dan
sebagai pemakmur(yang meramaikan)rumah serta membantu suamimelaksanakan ketaatan
pada Allah. Sebaliknya perempuan yang suka melanggar hukum, dapat menghancurkan hati
suaminya dengan tertawa.
Abdullah bin ‘umar Ra mengatakan:"Tanda tanda perempuan yang shalihah adalah,
jika mempunyai kecintaan takut pada Allah dan bersikap qona'ah (menerima apa adanya)
terhadap apa yang di berikan Allah. Ia di hiasi sifat pemurah terhadap perkara yang di
miliki, ibadahnya baik, berbakti pada suami dan gemar mempersiapkan diri beramal shalih
untuk persiapan mati.
BAB 19
DOSA BESAR BAGI ISTERI
Termasuk dosa besar bagi seorang isteri adalah bila mana keluar rumah tanpa seijin
suaminya. Kendati tujuannya untuk takziyah kepada orang tuanya yang mati. Tersebut
dalam ihya ‘ulumuddin Imam Al Ghozali di katakan bahwa ada seorang lelaki (suami)
hendak bepergian. Sebelum berangkat ia meminta istrinya agar tidak turun dari
tempatnya yang berada di bagian bangunan tingkat atas. Sementara Orang tuanya
berada di tingkat bawah. Orang tuanya sakit. Perempuan itu mengutus seorang
pembantunya menghadap Rasulullah S. A. W untuk minta izin turun sebentar untuk
membesuk orang tuanya.
Rasulullah S. A. W bersabda :"Taatilah suamimu. Jangan kau turun. . "Tidak begitu lama,
orang tuanya mati. IA mengirim utusan menghadap Rasulullah S. A. W untuk memohonkan
izin, agar dirinya dapat menyaksikan jenazah orang tuanya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 33
Rasulullah S. A. W bersabda :"Taatilah suamimu". Maka orang tuanyapun di kuburkan,
tidak begitu lama Rasulullah S. A. W mengutus seseorang untuk memberi tahu pada
perempuan itu bahwa Allah telah mengampuni dosa dosa orang tuanya disebabkan
ketaatan perempuan itu pada suaminya.
FAIDAH Ada seorang Ibu memberi nasehat pada putrinya, IA berkata peliharalah
sepuluh tingkah ini, niscaya kamu akan menjadi simpanan, Yaitu:
Pertama dan kedua: Mudah menerima keadaan(qona'ah), berbakti dan mentaati suami.
Ketiga dan keempat, hendaknya kamu menjadikan dirimu sebagai perempuan yang
selalu didambakan dan dirindukan lantaran tatapan mata dan ciumannya. Artinya
hendaknya kamu jangan sampai dilihat suamimu sebagai perempuan yang di benci (atau
perempuan yang buruk), hendaknya suamimu tidak pernah berkasih mesra dengan dirimu
kecuali dalam keadaan selalu harum melekat dalam dirimu.
Kelima dan keenamnya hendaknya kamu selalu menjadi perhatian sewaktu suamimu
makan dan tidur. Sebab rasa lapar itu mudah menimbulkan pemberontakan nafsu dan sulit
tidur, bahkan mempermudah tumbuhnya kemarahan.
Ketujuh dan kedelapannya hendaknya kamu pandai pandai memelihara harta dan
rahasia keluarga suami yang dapat mempermalukan dirinya.
Kesembilan dan kesepuluhnya : Hendaknya kamu jangan menentang perintahnya, dan
jangan suka menyebarkan rahasia suami. Karena kalau kamu menentang perintahnya akan
sangat mudah menimbulkan/meledakkan kemarahannya. Kalau kamu menyebarluaskan
rahasianya berarti kamu tidak dapat di percaya jika dia sedang tidak ada dirumah.
Ingatlah baik baik ingatlah. Sekali sekali kamu jangan menunjukkan kegembiraan di
hadapannya, selagi suamimu sedang bersedih. Sebaliknya jangan berwajah cemberut
selagi suamimu berwajah berbinar binar lagi gembira.
Rasulullah S. A. W bersabda : "Sesungguhnya seorang istri yang keluar rumah
sedangkan suaminya tidak menyukainya maka seluruh malaikat melaknatinya, demikian
pula semua barang yang di lewatinya, selain jin dan manusia. Sehingga dirinya kembali dan
bertaubat.
PAHALA BAGI PEREMPUAN YANG HAMIL
Tersebut dalam riwayat bahwa NAbi Muhammad S. A. W bersabda : "Apakah salah
seorang di antara kamu senang, hai kaum isteri, kalau kamu sedang mengandung dari hasil
hubungan dengan suaminya, sementara suaminya merasa senang. Sesungguhnya
perempuaan yang sedang hamil memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang sedang
berpuasa sambil perang di jalan Allah. Apabila mencapai puncak sakit mendekati
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 34
melahirkan semua penduduk langit tidak ada yang tahu perkara apa yang disamarkan
baginya, berupa ketenangan bathinnya. Apabila telah melahirkan, maka tidak ada tetesan
air susu yang keluar dari susu ibunya dan tidaklah si bayi menghisap air susu ibunya
kecualipada setiap tetesan dan isappan di catat sebagai satu kebaikkan. Jika di waktu
malamnya ia terjaga maka ia memperoleh pahala, bagaikan pahala memerdekakan tujuh
puluh budak yag di merdekakan di jalan Allah secara ikhlas, (di riwayatkan Hasa bin
sufyan dan Tabrani, ibnu Asakir dari salamah)
Rasulullah bersabda : "INNARRAJUULA IDZAA NADZARA ILAAM RA-ATIHII
WANADZARAT ILAIHI NADZARALLAAAHU ILAIHIMAA NADZARA RAHMATIN
FAIDZAA AKHADZA BIKAFFIHAA TASAA QATHAT DZUNUUBUHUMAAA MIN
KHILAALIN ASHAABI'IHIMAA"
"Sesungguhnya seorang suami apabila memperhatikan isterinya dan isterinya balas
memerhatikan suaminya, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian
penuh rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya (diremas remas) maka
berguguranlah dosa dosa suami istri itu darisela sela jari jemarinya, (di riwayatkan
maisarah bin Ali dari Ar raf i' i dari sa'id Al Khudzi Ra)
Diriwayatkan dari Nabi Muhammad S. A. W bahwa : "INNARRAJULA LAYUJAMI'U
AHLAHU FAYUKTABU LAHU BIJIMA'IHI AJRU WALADI DZKARIN QAATALA FII
SABILILLAAHI FAQUTILU".
"Sesungguhnya seorang suami yang menggauli istrinya, maka pergaulannya itu dicatat
memperoleh pahala seperti pahalanya anak lelaki yang berperang di jalan Allah lalu
terbunuh(AI hadits)
Ketahuilah bahwa, ada beberapa faktor yang dapat membentuk seseorang anak dekat
dengan Allah Antara lain:
1. Sejalan dengan yang di cintai Allah, bahwa putera yang dihasilkan itu di maksud untuk
menyambung generasi manusia.
2. Mencari kecintaan dari Rasulullah S. A. W, maksudnya untuk memperbanyak
(memperbesar) jumalah umatnya Nabi Muhammad S. A. W yang ana besar jumlah umat
itu menyebabkan kebanggaan beliau.
3. Mengharap kelak memperoleh do'a anak yang sholeh setelah kematiannya.
4. Mencari syafaat dengan kematian anak yang masih berusia anak anak, sebelum
kematian dirinya sendiri(orang tua).
BAB 20
PASAL 4
KEHARAMAN KAUM LELAKI MEMANDANG WANITA YANG BUKAN MUHRIMNYA
Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum
wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni keharaman kaum wanita
memperhatikan kaum lelakiyang bukan muhrimnya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 35
Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, : “WA IDZAA SA-ALTUMUU
HUNNA MATAA'AN F AS ALUU HUNNA MIWWARAA I HIJAABIN DZAALIKUM ATH
HARU LIQULUUBIKUM WAQULUU BIHINNA"
“Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakangtabir. Cara
yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka".
Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan: “QUL LILMU-MINIINA YAGHUDHDHUU
MIN ABSHAARIHIM WAYAHFADZUU FURUUJAHUM DZAALIKAADZKAA LAHUM
INNALLAAHA KHAIRUMBIMAA YASHNA'UUNA"
"Katakanlah kepada orang laki-lakiyang beriman :"Hendaklah mereka menahan
pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci begi mereka";
SesungguhnyaAllah maha mengetahui apa yang mereka perbuat".
Rasulullah S. A. W bersabda: "Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari
panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S. W. T, maka Allah
memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati".
Nabi Isa as bersabda:"IYYAAKUM WANNADZARA FA INNAHAA TUZRI'U FILQOLBI
SYAHWATAN WAKAFAA BIHAA FITNATAN"
"Takutlah kamu, peliharalah dirimu dari memperhatikan. Karena sesungguhnya
memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu
menjadi fitnah".
Sa'ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di
sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman As,
lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di belakang
perempuan.
Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka Iblis duduk
di bagian kepalanya. Lalu Iblismemperindah diri perempuan itu yang di peruntukkan bagi
orang yang memperhatikannya. Kalau seorang perempuen bernalik menghadap kebelakang
maka Iblis duduk di pantatnya. Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di
peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya.
Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan orang
berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan dan memperhatikan
dirinya.
Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan pada suatu
perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang
tak pernah luput jika aku pergunakan.
Tersebut dalam sya'ir:
Segala sesuatu yang baru terjadi
Permulaannya dari pandangan
Nyala api yang besar
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 36
Permulaannya dari pelatuk yang kecil
Orang yang mempermainkan mata
Sangat di khawatirkan akibatnya
Berapa banyak pandangan
Yang masuk dan bekerja dalam hati
Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali
Orang yang memperhatikan
Perkara yang membahayakan
Akan menyenangakan orang yang mempunyai kekhawatiran
Tetapi kalau akhirnya mencelakakan
Itu tidak membahayakan
Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada
Rasulullah S. A. W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka Rasulullah
bersabda: "Bertakbirlah kalian Kami menimpali:"Bukankah dia orang buta yang tidak
dapat memandang kami?". Rasulullah bersabda:"Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?".
Rasulullah S. A. W mengingatkan : "LA'ANALLAAHUNNAADZIRA WALMANDZUURA
ILAIHI" "Allah melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi (membalas
pandangan).
Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan diri pada
setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim karena nasab
atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan memperhatikan kaum wanita,
sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan pandangannya.
Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita, maka
menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata terhadap kaum lelaki.
Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR.
Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah(bersalaman) dengan perempuan yang
bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan salingmemberikan. Sebab itu
perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya. Mengingat
dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada
dalil bahwa, kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang
menyebabkan inzal(keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani
disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut penjelasan kitab An
Nihayah.
Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu'qal bin Yasar bahwa,
salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum, itu lebih baik dari pada
memegang perempuan yang tidak dihalalkan untuknya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 37
Rasulullah S.A.W memperingatkan : "ITTAQUU FITNATADDUN-YAA WAFITNA-
TANNISAA FA-INNA AWWALA FITNATI BANII ISRA-IILA KAATAT MINQIBA-
LINNISAA. "
"Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah
yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum wanita".
Rasulullah S.A.W bersabda:"WAMAA TARAKTU BA'DII FITNATAN ADHARRU
'ALARRIJAALI MINANNISAA". (al hadits)
"Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki
ketimbang fitnah akibat perempuan".
BAB 21
LARANGAN BERDUAAN DI TEMPAT YANG SUNYI
Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : "Takutlah kamu dari
menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam
kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi ber sama dengan orang perempuan
(yakni berpacaran), kecuali syethan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang
yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari
pada berdesak desakkan(bersenggolan)dengan pundak perempuan yang tidak halal
baginya".
Rasulullah S.A.W bersabda:"Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya
syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu kaum wanita
tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki", (al hadits)
Ada pepatah mengatakan "IDZAA QAAMA DZAKARUR RAJULI DZAHABA
TSULUUTSA 'AQLIHI"Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah sepertiga akalnya".
KEWAJIBAN PEREMPUAN JIKA KELUAR
Kalaulah perempuan bermaksud keluar rumah, ia berkewajiban menutup seluruh
tubuhnya tampa kecuali termasuk kedua tangannya dari perhatian orang banyak. Tidak
hanya itu bahkan hendaknya ia menyamarkan diri dari perhatian orang yang mungkin
mengenalnya.
Jika seseorang kawan suaminya berkunjung, sementara suaminya tidak ada di rumah,
hendaknya dia tidak perlu bertanya panjang lebar. Hal itu di maksud untuk memelihara
diri dan suaminya. Demikian yang diungkapkan Imam Ghazali dan beberapa imam lainnya.
Rasulullah S.A.W bersabda:"Sudah menjadi ketentuan bagi manusia bahwa bagian
bagian dari tubuhnya melakukan zina, hal itupasti did lakukan. Kedua mata zinanya
memandang, Kedua telinga zinanya mendengar, lisan zinanya berbicara. Kedua tangan
zinanya memaksa, kedua kaki zinanya berjalan, dan hati zinanya menyenangi dan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 38
mengharap harap. Semmua itu di benarkan oleh kelamin atau di dustakannya". (riwayat
Muslim dari Abu Hurairah)
Rasulullah S. A. W bersabda : "Perkara apakah yang lebih baik bagi kaum wanita?.
Fathimah menjawab : "Hendaknya ia tidak memandang kaum lelaki dan lelaki tidak
memandanginya. Kemudian Rasulullah S. A. W merangkul Fathimah dna beliau
bersabda:"Anak turun sebagian manusia dari sebagian yang lain hendaknya saling
menolong. Rasulullah S. A. W, merasa terharu atas pendapat puterinya itu".
PERILAKU KAUM WANITA DEWASA INI
Ketahuilah bahwa sebagian besar wanita dewasa ini telah kena penyakit suka
memperlilhatkan dandanannya secara berlebihan kepada kaum lelaki. Mereka sedikit
sekali mempunyai rasa malu. Kalau berjalan mereka suka membuat buat, dengan
melenggak lenggokkan pinggulnya. Kenyataaan itu sering mereka perlihatkan di muka
golongan kaum lelaki, baik sewaktu di pasar atau bahkan ketika berjalan menuju masjid,
terutama di waktu siang atau malam hari di bawah cahaya lampu.
Ada yang mengatakan bahwa, apabila seorang perempuan perilakunya menyimpan tiga
perkara ini maka di namakan Qahbah(semacam biduan) yang sangat buruk. Pertama, kalau
perempuan itu keluar rumah diwaktu siang hari dengan mengenakan dandanan yang
berlebihan untuk di pamerkan kepada kaum lelaki secara umum. Kedua, perempuan yang
mempunyai kebiasaan meperhatikan kaum lelaki lain. Ketiga, perempuan yang gemar
memperdengarkan suaranya di telinga orang lain, sekalipun perempuan itu tergolong bisa
menjaga kehormatannya. Karena dengan begitu dirinya mempersamakan dengan
perempuan yang tidak baik.
Tentang mempersamakan (penyerupaan itu) Rasulullah S. A. W memperingatkan :
"MANTASABBAHA BIQAUMIN FAHUWA MINHU" "Barang siapa yang membuat
penyerupaan dengan suatu kaum maka dia termasuk golongan mereka".
Orang yang menyerupakan dirinya sebagai golongan orang shalih (maksudnya bergaul
dengan mereka), niscaya akan ikut di hormati, sebagaimana orang yang shalih itu
menerima penghormatan. Sebaliknya orang yang bergaul dengan orang orang yang fasik,
niscaya akan menjadi sasaran cercaan. Yang berarti tidak akan dihormati oleh orang lain.
Perempuan hendaknya membersihkan diri dan memperhias perangainya dengan sikap
pemalu. Jangan sampai seorang perempuan berperangai yang menyebabkan dirinya
memperoleh predikat “Quhbah".
Maka alangkah baiknya bagi perempuan yang mempunyairasa takut keada Allah dan
rasul-NYA, serta bagi orang orang yang mempunyai budi pekerti yang tinggi, supaya
mencegah isterinya(atau anak perempuannya)keluar rumah dengan dandanan yang
mencolok, larangan keluar rumah itu memang tidak mutlak tanpa ada pengecualian dalam
suatu waktu. Setidaknya Rasulullah S. A. W memberi kelonggaran kepada kaum wanita
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 39
pada hari raya. Di hari raya itu, kaum wanita yang dapat menjaga kehormatannya di beri
izin keluar rumah, setelah mendapat keridhoan suaminya. Tetapi berdiam diri tinggal di
rumah itu lebih menyelamatkan diri dari godaan.
Hendaknya seorang perempuan jangan kemana-mana. Jangan keluar rumah kecuali
ada keperluan yang mendesak. Kalau keluar rumah hendaknya menundukkan pandangannya
dari kaum lelaki. Memang kami tidak mengatakan bahwa wajah lelaki menurut haknya
adalah aurat, sebagaimana wajah perempuan menurut haknya. Tetapi wajah anak lelaki itu
seperti wajah anak lelaki yang tampan. Orang di haramkan memperhatikan wajah anak
lelaki yang tampan, jika dikhawatirkan timbulnya fitnah. Hanya itu. Kalau tidak
mengkhawatirkan terjadinya fitnah tidak di haramkan. Sebab, sejak semula tidak ada
perintah kepada kaum lelaki untuk menutup wajah. Sebagaimana perintah yang di
tekankan kepada kaum wanita supaya menutup wajahnya. Sekiranya wajah kaum lelaki itu
termasuk auratnya dalam pandangan kaum perempuan niscaya mereka di perintah untuk
menutup wajahnya, atau bahkan dilarang keluar rumah kecuali ada kebutuhan yang
mendesak.
Bagi kaum lelaki yang mempunyai tangggung jawab dalam rumahtangganya,
berkewajiban untuk menjaga orang orang perempuan yang berada di bawah kekuasaanya.
Terutama dizaman sekarang. Jangan sampai memberi kelonggaran kepada mereka yang
memungkinkan mereka melakukan pelanggaran. Hendaknya mereka tidak diberi izin keluar
rumah, kecuali dimalam hari beserta muhrimnya, atau dengan perempuan lainnya yang
dapat di percaya. Pembantu saja belum cukup di percaya, jika tidak disertai perempuan
yang lain yang lebih dapat dipercaya. Sebab kelurusan amanat yang di berikan kepada
pembantu sangat jarang dilaksanakan.
Dalam sejarah, dimasa jahilliyah ada seeorang perempuan anak Taimilah bin tsa'labah
bekerja sebagai penjual samin. Suatu ketika Khawat bin Jubair Al Anshari datang untuk
membeli minyak samin, lalu mereka terlibat tawar menawar. Perempuan itu membuka tali
penutup wadah yang penuh berisi samin.
Khawwat berkata:"Pegangi wadah ini, aku hendak melihat lihat wajah yang lain". Lalu
Khawaat membuka wadah yang lain. Setelah dilihat, Ia berkata :”Pegagi Wadah ini".
Ketika perempuan itu sedang terlena dengan wadah wadah samin yang di peganginya.
tanpa terduga Khawat menubruk dirinya lalu berbuat yang tidak senonoh hingga
terlampiaskan keinginannya. Setelah melakukan perbuatan itu Khawwat lari dan masuk
Islam. Ia ikut perang badar.
Suatu hari Rasulullah S. A. W berkata kepadanya :"Hai khawwat, bagaimana ceritanya
ketika membeli samin", Rasulullah S. A. W tersenyum.
Khawwat menjawab:"Wahai Rasulullah benar benar Allah telah melimpahkan rezki pada
saya, Rizki yang baik. Sekarang aku berlindung kepada Allah dari kekurangan setelah
mengalami penambahan".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 40
BAB 22
HIKAYAT
Ada sebuah keluarga yang sangat terpandang. Suatu hari keluarga itu membeli
seorang pembantu (budak) yang berkebangsaan hindi(Hindia). Keluarga itu terus
merawatnya dan akhirnya di ambil sebagai anak.
Setelah dewasa, ia jatuh cinta pada tuan puterinya, yang ketika itu telah menjadi ibu
angkatnya sendiri. Ia terus menerus menggoda ibu angkatnya, dan ibunyapun melayani.
Hingga suatu hari terjadilah hubungan layaknya hubungan suami istri.
Ketika pembantu itu sedang asyik di atas dada ibu angkatnya, Tiba tiba ayah angkatnya
datang. Ia marah. Ia segera mengambil pisau, lalu di potongnya kelamin anak angkatnya
itu. Namun pada akhirnya Ia menyesal. Ia membawanya ketabib untukdi obati.
Setelah sembuh si anak angkat itu tidak di usir. Ia tetap diberi kesempatan tinggal
di rumah orang tuanya yang telah menjadi orang tua angkatnya, tetapi secara diam diam
ia ( anak angkat ) itu mendendam, Ia menunggu datangnya kesempatan untuk
melakukan pembalasan.
Keluarga yang sangat terpandang itu sebenarnya mempunyai dua anak yang sangat
tampan. Salah satunya masih berusia anak-anak sedang yang lainnya mendekati remaja.
Suatu hari kedua anak itu hilang dibawa pembantunya yang telah di angkat menjadi
anaknya. Tanpa diketahui keduanya dibawa naik ke atas loteng. Disana keduanya diajak
bermain-main, diperlakukan secara baik hingga tak ada kesan di sandera.
Hingga manakala orang tuanya telah kebingungan mencari, tanpa sengaja ia
mendongak keloteng. Disana anak-anak disandera anak hindi tadi. Ia berteriak "Celaka
benar Kau. Apakah engkau menghendaki kematian kedua anakku?"
Bekas pembantunya menjawab:"Ya benar, Kedua anakmu mesti akan mati kalau Kau
tidak menuruti perintahku". "Apa kemauanmu?", tanya orang yang terpandang itu. "Aku
menghendaki supaya kamu memotong kelaminmu sendiri". Demi mendengar permintaan itu,
Ia terperanjat bukan kepalang, katanya, "Takutlah kepada Allah, takutlah kamu.
Bukankah dirimu telah kupelihara. Hentikan perbuatan jahatmu itu". Ia terus mengulang -
ulang permintaanya. Namun anak hindi itu tidak ambil peduli.
Ketika tuannya akan naik keatas loteng, sianak Hindi itu menyeret kedua anaknya
dibawa kepinggir loteng. Lelaki yang malang itu berteriak, "Celaka benar kamu ITunggu
sebentar, tentu aku akan menuruti tuntutanmu". Ia pergi sebentar lalu datang dengan
membawa pisau, tanpa di minta lagi kelaminnya di potongnya sendiri di depan mata si anak
Hindi. setelah puas menyaksikan dendamnya, si anak Hindi itupun mencampakkan kedua
anak bekas majikannya itu hingga tewas seketika. Apa katanya. "Tuntutan memotong
kelamin sendiri itu adalah sebagai pembalasan atas perbuatanmu tempo hari memotong
kelaminku. Dan kematian kedua anakmu itu sebagai tambahan atas kerugianku".
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 41
Memperhatikan kisah tersebut, dapat di ambil pelajaran bahwa, bilamana pembantu
telah memasuki usia baligh hendaknya dilarang masuk kamar majikannya. Sebab pada
umumnya godaan mulai terjadi setelah memasuki usia itu. Disamping menjaga keturunan
itu termasuk perkara terpenting.
KECEMBURUAN
Rasulullah S.A.W bersabda : "INNII LA6HAAYUURUN WAMAA MINIMRI-IN
LAA YAGHAARUILLAA MANKUUSUL QALBI"
Sesungguhnya aku ini pecemburu. setiap orang yang tidak mempunyai rasa pecemburu,
maka tidak lain kecuali orang itu berhati terbalik" (Al hadits)
Rasulullah S.A.W bersabda:"Sesungguhnya Allah S. W. T itu pecemburu, dan orang
mukmin itu hendaknya pecemburu. Kecemburuan Allah adalah jika ada orang mukmin yang
melakukan prbuatan yang diharamkan oleh Allah. (Diriwayatkan oleh Ahmad, bukhari,
muslim dan turmudzi dari abu hurairah)
Imam Ali Ra mengatakan, "Apakah kalian tidak malu. Apa kalian tidak cemburu
membiarkan perempuan-perempuan(istri-istri)mu keluar ketengah tengah kaum lelaki. Ia
melihatnya dan mereka memperhatikan dirinya".
Sebaliknya cemburu yang berlebihan juga tidak baik. Imam Ali Ra mengatakan hal itu,
"Janganlah kamu berlebihan mencemburu. Sebab dengan kecemburuan yang berlebihan
itu sama artinya menuduh istrimu berbuat buruk".
Rasulullah S.A.W bersabda : "Sesungguhnya di antara kecemburuan ada yang di
cintai Allah dan ada pula kecemburuan yang di benci Allah. Di antara sikap berbangga diri
ada yang di sukai Allah dan ada pula sikap berbangga diri yang di murkai Allah. Adapun
kecemburuan yang di sukai Allah adalah kecemburuan (Dalam hal keragu-raguan).
Kecemburuan yang di benci Allah adalah kecemburuan di luar hal itu. Adapun sikap
berbangga diri yang di sukai Allah adalah keberbanggaan seseorang ketika maju kemedan
pertempuran di saat terjadinya bencana. Sikap keberbanggaan yang dibenci Allah adalah
dalam hal kebatilan".
Di Era globalisasi dewasa ini, kalau ada perempuan keluar rumah maka hampir di
pastikan menjadi sasaran godaan kaum lelaki. Mungkin dengan cara mengedipkan matanya
atau disentuh. Ada pula yang sekedar di pegang dan ada pula yang disindir dengan kata
kata yang jorok yang tidak mengenakan telinganya.
Yang terakhir itu tentu saja khusus bagi orang baik-baik dan orang sholehah serta selalu
menjaga kehormatannya. Ibnu Hajar mengatakan, jika seorang perempuan (istri)
bermaksud hendak keluar untuk menjenguk orang tua, misalnya, sebenarnya tidak
dilarang. Tetapi terlebih dulu harus memperoleh izin dari suaminya, yang perlu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 42
diperhatikan pula, hendaknyaketika keluar jangan memamerkan perhiasan dan
dandanannya. Sebaiknya bahkan dirinya dianjurkan agar berdandan sebagaimana seorang
pelayan yang kotor tubuhnya.
Pakaian yang dikenakannya tidak perlu bagus, melainkan pakaian yang sederhana.
Pandangan hendaknya dijaga, di tundukkan sepanjang jalan. Tidak perlu tengok kanan dan
kiri. Kalau tidak begitu justru akan membuka kesempatan untuk melakukan kemaksiatan
kepada Allah, Rasul-NYA dan kemaksiatan kepada suaminya.
BAB 23
KISAH
Dikisahkan ada seorang perempuan yang gemar memamerkan dandanannya di depan
kaum lelaki. Ia mati. Hingga suatu malam di antara saudaranya ada yang bermimpi melihat
dirinya di hadirkan kehadapan Allah dengan mengenakan busana yang sangat tipis. Saat
itu angin bertiup menerpa busananya, tersingkaplah busananya. Allah berpaling tidak sudi
memperhatikannya. Allah berfirman:"Seret dia ke NERAKA !!! Sesungguhnya
perempuan itu termasuk orang yang suka memamerkan dandanannya sewaktu di dunia.
Ketika suami rabi'ah Adawiyah mati, beberapa waktu kemudian Hasan Al Basri dan
kawan kawannya datang menghadap Rabi'ah. Mereka meminta izin di perkenankan masuk,
mereka di perkenankan masuk. Rabi'ah segera mengenakan cadarnya, dan mengambil
tempat duduk di balik tabir.
Hasan Al Basri mewakili kawan kawannya mengutarakan maksud kedatangannya. Ia
berkata : "Suamimu telah tiada, sekarang Kau sendirian. Kalau kmu menghendaki silahkan
memilih salah seorang dari kami. Mereka ini orang orang yang ahli zuhud".
Jawab Rabi'ah Adawiyah:"ya, aku suka saja mendapat kemuliyaan ini. Namun aku hendak
menguji kalian, siapa yang paling ’alim(pandai) diantara kalian itulah yang menjadi
suamiku".
Hasan Al Basri dan kawan kawannya menyanggupi. Kemudian Rabi'ah Adawiyah
bertanya: "Jawablah empat pertanyaanku ini kalau bisa aku siap di peristri oleh kamu".
Hasan Al Basri berkata :"Silahkan bertanya, kalau Allah memberi pertolongan aku mampu
menjawab tentu aku jawab".
"Bagaimana pendapatmu kalau aku mati kelak, kematianku dalam muslim (husnul khatimah)
atau dalam keadaan kaf ir(suul khatimah)". kata Rabi'ah bertanya.
Jawab Hasan Al basri : "Yang kau tanyakan itu hal yang ghaib, mana aku tahu. . ".
"Bagaimana pendapatmu, kalau nanti aku sudah di masukkan kedalam kubur dan mungkar-
nakir bertanya kepadaku, apakah aku sanggup menjawab atau tidak. . "
"Itu persoalan ghaib lagi". Jawab Hasan Al Basri.
"Kalau seluruh manusia di giring di MAUQIF (padang mahsyar) pada hari kiamat kelak,
dan buku buku catatan amal yang dilakukan oleh malaikat HAFAZHAH beterbangan dari
tempat penyimpanannya di bawah ‘arsy. Kemudian buku buku catatan itu di berikan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 43
kepada pemiliknya. Sebagian ada yang melalui tangan kanan saat menerima dan sebagian
lagi ada yang lewat tangan kiri dalam menerimanya. Apakah aku termasuk orang yang
menerimanya dengan tangan kanan atau tangan kiri. . ?, tanya Rabi'ah.
"Lagi lagi yang kau tanyakan hal yang ghaib", jawab Hasan Al Basri.
Tanya Rabi'ah sekali lagi: "Manakala pada hari kiamat terdengar pengumuman bahwa,
sebagian manusia masuk surga dan sebagian yang lain masuk neraka, apakah aku
termasuk ahli syurga atau ahli neraka. . ?".
"Pertanyaanmu yang ini juga termasuk persoalan yang ghaib", jawab Hasan Al basri.
Rabi'ah berkata :"Bagaimana orang yang mempunyai perhatian kuat terhadap empat
persoalan itu masih sempat mamikirkan nikah. . ?".
Coba perhatikanlah kisah dialog tersebut. Betapa besar perasaan takut Rabi'ah
Adawiyah terhadap persoalan itu. Kendati ia seorang sholehah. namun masih diikuti
perasaan takut yang luar biasa jika akhir hayatnya tidak baik.
Diceritakan bahwa, Rabi'ah Adawiyah itu mempunyai tingkah laku yang berubah ubah.
Suatu ketika perasaan cintanya kepada Allah begitu berat, hingga ia tidak sempat lagi
berbuat apa-apa. Diwaktu lain ia kelihatan tenang nampak seperti tidak ada masalah, dan
lain waktu ia kelihatan sangat takut dan cemas.
Suaminya menceritakan, suatu hari aku duduk sambil menikmati makanan. Sementara
ia duduk di sampingku dalam keadaan termenung lantaran di hantui peristiwa kiamat.
Aku berkata :"Biarkan aku sendirian menikmati makanan ini".
Ia menjawab aku dan dirimu itu bukanlah termasuk orang yang dibuat susah dalam
menyantap makanan, lantaran mengingat akherat". Lebih lanjut Ia berkata:"Demi Allah,
sesungguhnya bukanlah aku mencintaimu seperti kecintaannya orang yang bersuami
istri pada umumnya, hanyalah kecintaanku padamu sebagaimana kecintaan orang yang
bersahabat".
Kalau Rabi'ah Adawiyah memasak makanan, Ia berkata:"Majikanku, makanlah masakan
itu. Karena tidak patut bagi badanku kecuali membaca tasbih saja", (yang di maksud
majikan adalah suami dari Rabi'ah Adawiyah sendiri).
Hingga suatu hari Rabi'ah berkata pada suaminya:"Tinggalkan diriku, silahkan kamu
menikah lagi". Hal itu dikatakan ketika suaminya masih hidup. Maka Aku (suaminya)pun
menikah lagi dengan tiga orang perempuan. Saat itu Rabi'ah masih setia melayani
keperluan suaminya, termasuk memasakkan makanan. Suatu hari Rabi'ah Adawiyah
memasakkan daging untuk suaminya, Ia berkata:"Tinggalkanlah diriku dengan membawa
kekuatan yang baru menujuistri-istrimu yang lain".
Dikisahkan bahwa Rabi'ah Adawiyah juga mempunyai sahabat sahabat yang lain dari
bangsa jin, yang sanggup mendatangkan apa saja yang di kehendakinya. Wali perempuan
ini dalam kehidupannya dikenal pula mempunyai berbagai kekeramatan hingga wafatnya.
Di antara kekeramatannya adalah bahwa pada suatu malam ada pencuri masuk menjarahi
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 44
isi rumahnya. Ia sendiri masih terlelap tidur. Ketika pencuri itu hendak keluar dengan
menjinjing barang-barang yang telah di kemasi, mendadak pintu rumahnya hilang semua.
Pencuri itu lalu duduk disamping pintu yang di pandang semula belum lenyap. Tiba tiba
saat itu terdengar suara halus menyapanya:"Letaakkan barang -barang yanga kau kemasi.
Keluarlah dari pintu ini".
Ia pun segera meletakkan barang-barang yang telah dikemasi. Mendadak pintu itu
kelihatan lagi. Begitu ia melihat pintu maka ia segera menyambar lagi barang-barang hasil
curian tadi. Tiba-tiba pintu itu hilang lagi seketika ia letakkan lagi barang hasil
jarahannya. Pintu kelihatan lagi. Ia mengambil kembali barang haasil jarahannya. Pintu
hilang lagi. Dan begitu seterusnya.
Tiba-tiba terdengar lagi suara lembut menyapa :''Kalau Rabi'ah adawiyah tertidur, Tetapi
Allah tidak tertidur dan tidak pula terserang rasa kantuk", maka ia pun sadar, barang
barang yang di kemasinya pun Ia tinggalkan, lalu ia pun keluar melalui pintu tadi.
BAB 24
TANDA-TANDA ISTRI YANG SHALEHAH
Diantara tanda-tanda istri yang shalehah adalah, bilamana ia melakukan kesalahan
terhadap suaminya, ia menyesal sekali dan segera meminta maaf dan memohon
keridhoannya. Kesalahan itu ia sesali dan ia tangisi sepanjang hari, karena takut
mendapat siksa dari Allah.
Tanda-tanda yang lain adalah misalnya, ia melihat suaminya sedang diliputi perasaan duka
dan sedih, Maka ia menghibur, "Kalau yang kamu sedihkan berhubungan dengan urusan
akherat, sesungguhnya hal itu sangat menguntungkan bagimu, tetapi jika yang kau
sedihkan berhubungan dengan urusan dunia, sama sekali aku tidak membebanimu dengan
perkara yang berat.
KISAH
Dikisahkan bahwa Rabi'ah binti Isma'il Asy Syamsiah, Seorang istri Ahmad bin Abu
Al huwari, suatu hari memasak makanan yang enak. Masakan itu di beri campuran aroma
yang harum. Suami Rabi'ah juga mempunyai istri yang lain. Setelah masak dan menyantap
makanan itu, Rabi'ah berkata pada suaminya:"pergilah kamu keistri yang lain dengan
tenaga yang baru".
Rabi'ah yang satu ini memang mirip dengan rabi'ah Adawiyah yang berdomisili di
bashrah. Rabi'ah Asy Syamsiah ini setelah menunaikan shalat 'isya ia berdandan lengkap
dengan busananya. Setelah itu baru mendekati tempat tidur suaminya. Ia tawarkan pada
suaminya, "Apakah malam ini kamu membutuhkan kehadiranku atau tidak". Jika suaminya
sedang berhasrat untuk menggaulinya, maka ia melayaninya hingga puas, kalau malam itu
suaminya sedang tidak berminat menggaulinya, maka ia menukar pakaian yang ia kenakan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 45
tadi dan berganti dengan pakaian lain yang di gunakan untuk beribadah, malam itu ia
tenggelam di tempat shalatnya hingga subuh.
Rabi'ah binti Isma'il As y Syamsiah bersuamikan Ahmad bin Abu huwar itu memang
dikehendaki Rabi'ah sendiri. Ia pula yang pertama-tama melamar syeikh Ahmad supaya
berkenan memperistri dirinya.
Ceritanya demikian, Rabi'ah binti Ismail itu semula mempunyai suami yang kaya. Setelah
kematiannyala memperoleh harta waris yang sangat besar. Ia kesulitan menafkahkan
harta itu, Mengingat ia seorang perempuan yang terbata gerakannya, maka ia bermaksud
melamar syeikh Ahmad, dengan tujuan agar dapat menasarufkan (menghibahkan)
hartanya demi kepentingan islam dan di berikan kepada orang orang yang membutuhkan,
yang deemikian itu karena Rabi'ah binti Ismail memandang syeikh Ahmad sebagai orang
yang dapat menjalankan amanat, sedang Rabi'ah sendiri seorang yang adil.
Ketika mendapat lamaran dari Rabi'ah syeikh Ahmad berkat :"Demi Allah, sesungguhnya
aku tidak berminat lagi untuk menikah. Sebab aku ingin berkonsentrasi untuk beribadah".
Rabi'ah menjawab :"Syeikh Ahmad, sesungguhnnya kosentrasiku dalam beribadah
adalah lebih tinggi dari pada kamu. Aku sendiri sudah memutuskan untuk tidak menikah
lagi, tetapi tujuanku menikah kali ini tidak lain adalah agar dapat menasarufkan harta
kekayaan yang kumiliki kepada saudara-saudara yang muslim, Dan untuk kepentingan islam
sendiri. Akupun mengerti bahwa engkau itu orang yang shalih, tapi justru dengan begitu
aku akan memperoleh keridhoan dari Allah S. W. T".
Syeikh Ahmad berkata :"Baiklah, tapi aku minta waktu, Aku hendak meminta izin
dari Guruku". Lalu syeikh Ahmad mengahadap gurunya, yakni Syeikh Abu Sulaiman AD
Darani. Sebab gurunya itu dulu pernah melarang dirinya untuk menikah lagi.
Katanya:"Setiap orang yang menikah, sedikit atau banyak pasti akan terjadi perobohan
atas dirinya".
Tetappi setelah Abu Sulaiman mendapat penjelasan dari muridnya mengenai rencana
Rabi'ah, ia berkata:"kalau begitu Nikahilah Ia. Karena perempuan itu seorang wali".
Kisah kisah yang serupa seperti kisah Rabi'ah Adawiyah itu sesunggguhnya cukup banyak,
lazimnya terjadi pada masa lalu, tetapi untuk masa sekarang, hampir tidak pernah di
jumpai, adanya seorang wanita yang bertingkah baik seperti mereka.
KISAH
Di kisahkan ada seorang pandai besi yang mempunyai keajaiban luar biasa, kalau ia
memanggang besi didalam bara api tangannya tidak kepanasan sekalipun saat
mengambilnya menggunakan tangannya secara telanjang. Ketika itu ada seorang yang
tergerak hatinya bermaksud menyaksikan keajaiban itu. Apakah benar ataukah sekedar
berita bohong. Hingga suatu hari orang tersebut datang kerumah si pandai besi. Ia
bertanya tentang berita itu. Setelah melihat sendiri Ia memandangi dengan penuh
kekaguman.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 46
Setelah pandai besi itu menyelesaikan pekerjaannya, lelaki tadi memberi salam, pandai
besi menjawab. Lalu kata lelaki tadi:"Malam ini aku menjadi tamumu, kamu tidak
keberatan bukan?'
Sipandai besi menjawab:"Dengan suka hati aku menerima kehadiranmu". Lelaki tadi
diajak masuk kerumah. hingga setelah makan malam tiba ia disuguhi makan malam.
Selesai makan hingga menjelang tidur lelaki itu tidak menjumpai suatu kelebihan di
lakukan si pandai besi. Ibadah fardunya hanya seperti itu. Ia tidur malah hingga subuh.
Dalam hati ia berkata: "Barangkali malam ini ia sengaja merahasiakan ibadahnya". Lelaki
tadi meminta izin agar di perbolehkan bermalam untuk yang kedua kalinya. Ia mencoba
memperhatikan amaliyahnya. Ternyata tidak ada kelebihannya dalam menjalankan
kewajiban dan kesunahan beribadah.
Akhirnya lelaki itu berkata : "Sudah seringkali aku mendengar, betapa besar Allah
memuliakan dirimu. Kebetulan aku sendiri juga menyaksikan kekeramatanmu itu. Tetapi
setelah aku perhatikan secara lahiriyah ternyata tidak ada kelebihan yang aku jumpai
dalam ibadah fardu atau sunnahmu. Kalau begitu dari manakah tingkatan itu kamu
peroleh?".
Sipandai besi itu menjawab :"Saudaraku, sesungguhnya akukisah yang sangat menarik,
ceritanya begini, Aku bertetangga dengan seorang perempuan yang sangat cantik sekali.
Aku cinta sekali padanya. Setiap saat aku menggoda dan merayunya supaya mau
memenuhi keinginanku. Namun sejauh itu aku tidak dapat menundukkan dirinya. Rupanya
Ia perempuan ahli wara' yang sangat bagus segalanya.
Bulan demi bulan terus bergulir, hingga tibalah masa paceklik, makanan sulit
diperoleh. Kelaparan merata dimana-mana. Suatu hari ketika aku sedang menikmati udara
dirumah, tiba-tiba pintu rumahku diketuk oleh seseorang. Aku keluar utuk melihat siapa
yang datang, ternyata perempuan yang cantik itu yang datang. Ia berdiri didepan pintu,
katanya:"Tuan aku ini sedang kelaparan, Apa ada makanan yang bisa tuan berikan
kepadaku?"Jawabku:"Apa kau tidak merasa bahwa aku sangat mencintaimu?. Aku tidak
akan memberi makanan kecuali kau bersedia menyerahkan dirimu padaku".
Sesungguhnya aku takut menghadapi bahaya dalam kematian. Aku telah berjanji untuk
tidak berma'syiat kepada Allah". Lalu Ia kembali.
Dua hari kemudian Ia datang lagi. Ia meminta makanan seperti yang dikatakan
tempo hari. Aku juga memberi jawaban seperti jawabanku yang kemarin. Saat itu
tubuhnya kelihatan sangat kusut dan rusak. Ia masuk dan duduk didalam rumah. Aku
menyodorkan makanan didepannya. Tiba-tiba airmata perempuan cantik itu terus
mengalir deras seraya berkata:"Apakah makanan ini Kau berikan semata hanya karena
Allah?"
Aku menjawab:"Aku berikanmakanan itu agar kau bersedia menyerahkan dirimu
kepadaku". Ia bangkit dan meninggalkan makanan itu tanpa menjamahnya sedikitpun. Ia
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 47
terus melangkah keluar rumah menuju rumahnya sendiri, yang berada tak jauh dari
rumahku.
Dua hari kemudian ia datang lagi. Ia mengetuk pintu sambil berdiri didepan pintu,
Kulihat tubuhnya kian kurus kering. Suaranya terbata-bata. Punggunbgnya membungkuk
karena menahan lapar.
Ia berkata :"Tuan aku telah merasa kesulitan, untuk mencari makanan, dan aku tak
sanggup lagi untuk berjalan jauh untuk mencari makanan kecuali kepada tuan. Apakah
tuan punya makanan yang bisa diberikan kepadaku ikhlas karena Allah?"
Ya tentu ada kalau kamu bersedia menyerahkan dirimu kepadaku". Ia kemudian
menundukkan wajah beberapa saat, ia masuk dan duduk didalam. Saat itu aku benar
benar tidak mempunyai makanan yang dapat kuberikan untuknya. Maka aku segera
menghidupkan api untuk memasak makanan untuknya.
Setelah masak dan makanan kuletakkan didepannya tiba-tiba aku tersadar memperoleh
petunjuk Allah. Dalam hati aku berkata:"Hai rusak amat diriku ini, sesungguhnya
perempuan ini termasuk orang yang di beri akal sedikit dan begitu pula ketaatannya pada
agamanya. Ia tidak mampu mencari mana dan sudah berulang kali merasakan betapa
pedihnya kelaparan. Tetapi kamu tidak mau menahan kemaksiatan, padahal ia dapat
mencegah kemaksiatan tanpa mau menyentuh makanan, jika diberikan dengan syarat".
Kemudian aku berdoa kepada Allah : "Wahai Allah sesungguhnya aku sekarang
bertaubat kepada-MU atas segala perbuatanku. Aku berjanji tidak akanmendekati lagi
kepada perempuan itu untuk bermaksiat".
Aku dekati dia yang masih terpaku didepan makanan. Aku berkata:Sekarang makanlah,
Kamu tidak perlu khawatir bahwa aku akan meminta persyaratanitu. Kuberikan itu hanya
karena Allah".
Begitu mendengar ucapanku itu, ia mengangkat wajahnya kelangit seraya berucap:"Wahai
Allah, jika ucapannya itu benar, hindarkanlah dirinya dari api dunia dan api akhirat". Lalu
perempuan cantik itu ku biarkan menyantap makanan. Aku sendiri berkemas dari
hadapannya untuk memadamkan api. Tanpa sengaja sebuah bara api jatuh mengenai
kakiku. Ternyata tidak melepuh. Aku kembali lagi menjumpainya dengan penuh
kegembiraan. Aku berkata:"Bergembiralah kamu, sesungguhnya Allah telah mengabulkan
doamu".
Lalu Ia buang sesuap makanan yang masih ada di tangannya. Ia bersujud syukur
seraya berucap : "Wahai Allah sesungguhnya Engkau telah memperlihatkan kepadaku apa
yang kuhendaki terhadap lelaki ini. Maka cabutlah ruhku sekarang juga". Selesai berucap
begitu, perempuan cantik itu mati dalam keadaan masih bersujud. Demikianlah ceritaku,
saudara". Wallaahu a'lam
BAB 25
KISAH
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 48
Ada seseorang perempuan keluar rumah dengan tujuan untuk memperoleh pelajaran
islam dari Nabi S. A. W bersama para sahabat lain. Di pertengahan ada seorang lelaki yang
masih muda melihatnya, Ia bertanya:"Hai perempuan yang mulia, hendak kemana kamu?".
Ia menjawab:"Aku hendak menghadap Rasulullah S. A. W untuk mendapatkan pengajaran
dari beliau". Balas pemuda : "Apakah dirimu cinta benar terhadap nabi S. A. W?". Ia
menjawab:"Ya, Aku sangat mencintainya". "Kalau kamu benar-benar cinta kepada
Rasulullah aku minta supaya engkau membuka cadarmu, agar aku bisa melihat wajahmu".
Manakala anak muda itu bersumpah-sumpah demi kecintaan perempuan itu kepada
Rasulullah S. A. W, maka perempuan itu tadi membuka cadarnya, Anak muda itu dapat
melihat dengan jelas wajahnya.
Setelah kembali dari pelajaran agama, perempuan itu tadi memberi tahu pada
suaminya tentang peristiwa yang di alaminya bersama seorang pemuda, ketika suaminya
mendengar penuturan cerita istrinya maka hatinya bimbang: "Hal itu perlu di uji
kebenarannya. Agar aku puas dan jelas persoalannya".
Lalu suami perempuan itu membuat perapian yang sangat besar dimasukkan kedalam
tungku. Tungku itu biasanya di gunakan untuk memasak roti, yang menyerupai sebuah
kentongan. Suami perempuan itu menunggu beberapa saat agar api membesar.
Ketika jilatan api telah membesar maka suaminya berkata:"Demi Kebenaran Rasulullah
S. A. W, masuklah kamu kedalam tungku itu!".
Begitu istrinya mendengar suaminya bersumpahyang meminta dirinya agar masuk kedalam
tungku yang membara, tanpa ragu ia masuk kedalamnya. Ia tidak memperdulikan lagi
nyawanya demi kecintaannya kepada Rasulullah S. A. W.
Manakala suami perempuan itu melihat isterinya benar benar masuk kedalam tungku
dan lenyap di selimuti jilatan api, timbullah penyesalan di dalam hatinya, ia menyadari
behwa apa yang di katakan itu benar, maka suami perempuan itu tadi menghadap
Rasulullah S. A. W. Ia menceritakan kejadian yang berlangsung. Nabi S. A. W
bersabda:"kembalilah. Bongkarlah tungku itu". Ia segera kembali dan membongkar tungku
itu yang masih padas, ternyata di balik tungku itu ia menemukan istriny a dalamkeadaan
selamat tanpa kurang suatu apapun. Hanya sekujur tubuhnya basah oleh keringatnya
sendiri, bagaikan orang yang sedang mandi air panas.
Wahai Allah, Jadikanlah kebaikan kepada kami, keluarga kami, anak cucu kami dan
segenap kaum muslimin. Segala puji bagi-Mu ya Allah, Tuhan semesta Alam. Segala puji
bagi Allah, Dzat yang telah menyempurnakan berbagai kebaikkan dengan nikmat-Nya, dan
dengan anugerah-Nya kita berbahagia memperoleh syorga.
Shalawat dan salam selalu terlimpahkan kepada junjungan Kita Nabi Muhammad S. A. W,
dan semoga terlimpahkan pula kapada keluarga, sahabat, dan istri-istrinya selama masih
ada langit dan bumi.
Segala puji bagi Allah sendiri-Nya. Tidak ada daya dan kekuatan selain dengan daya dan
kekuatan Allah Yang Maha Tinggi lagi Besar. Cukuplah Allah menjadi penolong kita dan
memberi kenikmatan kepada kita Amiin
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 49
PENGANTAR PERKAWINAN
Tema pernikahan atau membentuk rumah tangga islami adalah masalah yang selalu
hangat dibicarakan dan bahkan harus dibicarakan! Tentunya jangan hanya dibicarakan dan
dif ikirkan tapi di laksanakan .... InsyaAllah.
Dalam Islam pernikahan itu mempunyai nilai yang sangatsuci, agung dan sakral. Ijab
kabul sebagai transaksi pernikahan merupakan ucapan yang ringan dilafalkan tapi berat
sekali tanggung jawabnya. Allah sendiri menyebut ijab kabul itu sebagai ikatan yang kuat/
kokoh (Mitsaqon Gholizho).
"Bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal sebagian kamu telah bergaul
(bercampur) dengan yang lain sebagai suami-isteri. Dan mereka (isteri-isterimu) telah
mengambil dari kamu perjanjian yang kuat." (QS. 4:21).
Dalam AIQur an Allah hanya dua kali menggunakan istilah perjanjian yang kuat ini,
pertama untuk pernikahan dan kedua untuk perjanjian dengan bani Israil (di masa Nabi
Musa As): "Dan telah kami angkat ke atas (kepala) mereka bukit Thursina untuk
(menerima) perjanjian (yang telah Kami ambil dari) mereka. Dan Kami perintahkan kepada
mereka: "Masukilah pintu gerbang itu sambil bersujud", dan Kami perintahkan (pula)
kepada mereka: "Janganlah kamu melanggar peraturan mengenai hari Sabtu", dan Kami
telah mengambil dari mereka perjanjian yang kokoh." (QS. 4:154).
Setelah Ijab Kabul terucapkan, maka konsekwensinya:
1. Halal lah apa yang tadinya haram. Jangankan berpegang-pegangan, saling pandang-
pandangan saja sebelum menikah antara 2 jenis kelamin dilarang oleh Islam. Tapi
setelah ijab kabul, maka lenyaplah tabir tsb.
"Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah
tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.
Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertaqwalah kepada Allah dan
ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-
orang yang beriman." (QS. 2:223)
2. Terjadilah pemindahan tanggung jawab seorang wanita dari orang tua/wali ke
suaminya. Sebelum menikah segala tanggung jawab seorang anak terletak di pundak
Ayahnya, setelah menikah maka kewajiban tsb berpindah ke suami.
Suami harus memenuhi segala kebutuhan lahir bathin istri. Suami yang akan di minta
pertanggung jawabannya di akhirat kelak bagaimana ia mendidik istri dan anak-
anaknya. Seperti Hadist yang diriwayatkan oleh Hakim: Manusia yang paling besar
tanggung jawabnya kepada wanita ialah suaminya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 50
3. Keihlasan seorang wanita dipimpin oleh suami dan taat pada suami.
"Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain(wanita), dan karena
mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka. Sebab itu maka
Wanita yang saleh, ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya
tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasehatilah mereka dan
pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta'atimu, maka janganlah kamu mencari-
cari jalan untuk menyusahkannya.
Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." [QS An-Nisa' 4:34]
Dari Abu Hurairah ra, dari Nabi S. A. W beliau bersabda, seandainya aku boleh
menyuruh orang untuk bersujud kepada seseorang, niscaya aku menyuruh seorang istri
bersujud kepada suaminya. (HR Turmudzi). Dari Ummu Salamah ra. Berkata, Roaulullah
bersabda: setiap istri yang meninggal dunia sedangkan suaminya meredhoinya, niscaya ia
masuk surga (HR Turmudzi)
Pernikahan dalam rangka membentuk rumah tangga yang islami merupakan basis
penting dalam perjalanan pembangunan ummat. Rumah tanga merupakan organisasi
terkecil yang bisa menjadi gambaran mikrokondisi sebuah masyarakat.Ia juga merupakan
pijakan kedua setelah pembinaan individu muslim, dan wadah praktis untuk pengamalan-
pengalaman syariat Islam secara berkelompok dan terorganisasi. Fungsi-fungsi dalam
rumah tangga yang teratur dan terstruktur rapi disertai semangat amanah dan tanggung
jawab masing-masing anggotanya akan menciptakan kondisi yang tentram dan di ridhai
Allah S. W. T. Jika suami sebagai qawwam (pemimpin) dan istri sebagai ribatul bait
(pengatur ) rumah tangga menyadari amanat tsb akan dipertanggung jawabkan di akhirat,
maka kecermelangan rumah tangga yang samara (sakinah, mawaddah, rahmah) menjadi
niscaya adanya..
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah)
kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih (mawaddah) dan sayang (rahmah).
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir." (QS. 30:21)
Mawaddah dalam ayat diatas lebih berkonotasi ke fisik, tidak hanya masalah
kecantikan istri, ketampanan suami, kemolekan tubuh, tapi juga menyangkut tingkat
sosial, ekonomi, pendidikan dan peradaban. Karena Islam juga memandang faktor ke-
sekufu-an (selevel) merupakan salah satu faktor kebahagiaan rumah tangga.
Semakin jauh perbedaan latar belakang kesekufuan ini akan sering terjadi culture
schok yang dapat menimbulkan perselisihan/percekcokan. Tapi bukan berarti Islam
melarang pernikahan antar si kaya dengan si miskin. Dalam sejarah sahabat, hal ini
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 5 1
terjadi pada kasus pernikahan sahabiyah Zainab dengan Zaid yang Allah abadikan di
dalam surat Al Ahzab (33) ayat 37.
"Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat
kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya:"Tahanlah terus isterimu
dan bertaqwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang
Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih
berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap
isterinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan
bagi orang mu 'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-
anak Angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya. Dan adalah
ketetapan Allah itu pasti terjadi." [QS Al- Ahzab 33:37].
Sedangkan Rahmah pada surat Ar Rum 21 diatas, adalah faktor kasih sayang yang
bersifat batiniyah, menyangkut kepahaman terhadap Dien (agama), keimanan, akhlak,
selera dan ideologi. Dan faktor-faktor ini sangat penting.
Pilihlah yang utama berdasarkan Diennya. Seperti hadist yang telah ita sering dengar:
Wanita itu dinikahi karena 4 perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan
Dien nya. Maka dapatkan lah wanita yang memiliki Dien (H.R Bukhari).
Bagaimana kita "menilai" calon pasangan agar bisa diketahui apakah pas secara mawaddah
dan cocok secara rahmah? .... ini yang penting yak ... :)
Saat ini masih banyak muslim melakukan taaruf (perkenalan) dalam rangka penilaian
calon pasangannya itu dengan cara budaya yang non-Islami:
BERPACARAN. Mungkin dengan pacaran akan diperoleh data-data yang diperlukan, tapi
karena ini bukan dari Islam, maka harus dihindari, dan biasanya dalam masa berpacaran
tsb, yang ditampilkan oleh masing-masing adalah sifat ya ng baik-baiknya saja. Banyak
kejadian (apalagi di Jerman) dua orang yang telah bertahun-tahun berpacaran, tapi
setelah menikah beberapa saat kemudian bercerai dengan alasan tidak cocok.. Jadi
bagaimana yang islami? hmmmmm ;)
Allah telah memberikan solusinya, dalam surat Annur ayat 32 "Dan nikahkanlah orang-
orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-
hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka
dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS.
24:32).
Ayat ini dikhususkan oleh orang-orang yang telah menikah. Nikahkanlah berarti disini
Allah sedang berbicara kepada orang-orang yang telah menikah.
Dan mereka ini merupakan mediator untuk menciptakan media taaruf yang islami. Di
masa tempo doeloe, antar orang tua telah saling menpersiapkan diri untuk saling
menjodohkan anak-anaknya. Pada jaman sekarang cara tsb akan dianggap kolot, feodal
dan menghalangi kebebasan. Sebenarnya ketidak cocokan ini karena adanya kesenjangan
pemahaman, bila pihak orang tua maupun anak ada keterbukaan, dan anak didik oleh orang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 52
tua dengan nilai-nilai Islam sejak awal, maka anak akan percaya penuh terhadap pilihan
orang tua. Selain orang tua, guru ngaji atau teman yang dapat dipercaya yang berakhlak
baik dan sudah menikah dapat sebagai mediator.
Walaupun begitu Allah telah membuat katub pengaman sebagai tolok ukurnya
"Wanita-wanita yang tidak baik adalah untuk laki-laki yang tidak baik, an laki-laki yang
tidak baik adalah buat wanita-wanita yang tidak baik (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang
baik (pula). Mereka (yang di tuduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Bagi
mereka ampunan dan rezki yang mulia (yaitu surga)." (QS. 24:26)
Dalam ayat diatas Allah telah memilihkan wanita-wanita yang baik untuk laki-laki
yang baik, oleh sebab itu bagi yang ingin cepat menikah, maka harus meningkatkan terus
nilai keimanannya agar mendapatkan sesuai dengan kualitas dirinya. Itu janji Allah.
Sekian dulu dari salah, kalau ada salah kata saya mohon ampun kepada Allah dan minta
maaf pada rekan semua.
RUMAH TANGGA ISLAMI
Pada tazkiroh pekan lalu telah disampaikan pengantar mengenai pernikahan ditinjau
oleh sudut pandang Islam. Sebelum kita meminta "mediator" untuk mencarikan pasangan
hidup kita, cobalah kita renungkan pertanyaan berikut:
Rumah tangga macam apa yang akan kita bangun?
Di bawah ini ada beberapa contoh rumah tangga yang ada di sekitar kita (bisa
ditambahkan lagi dan silakan dipilih mana yang cocok) :
1. RUMAH TANGGA BISNIS
Pada awal dibinanya rumah tangga ini telah dihitung-hitung berapa keuntungan materi
yang akan diperoleh, bila aku menikah dengan si fulan, berapa tabunganku akan
bertambah saat menikah dan setelah menikah. Apa pasanganku nanti dapat menambah
hartaku atau malah akan mengurangi. Dan bila kami nanti punya anak, berapa anak yang
kira-kira dapat menguntungkan usaha yang kami jalankan saat ini dst. Rumah tangga
seperti ini banyak sekali ditemukan di negara Barat yang hanya berfikir pada materi.
Allah telah berf irman:
"Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan
kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-
amal saleh, merekalah itu yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan
apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang
tinggi (dalam surga)." (QS. 34:37)
2. RUMAH TANGA "BARAK"
Yang terdengar dari rumah tangga ini hanya perintah-perintah atau komando-komando
layaknya jendral kepada kopralnya. Bila si kopral tidak melaksanakan atau lalai
menjalankan tugas, maka konsekwensinya adalah hukuman, baik berupa umpatan atau
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 53
bahkan pukulan. Di sini tidak ada suasana dialogis yang mesra, anggota keluarga yang
berperan sbg kopral, selalu merasa tertekan dan takut bila ada sang jendral di rumah,
dan selalu berdoa dan berharap agar sang jendral segera berlalu keluar rumah..
3. RUMAH TANGGA "ARENA TINJU"
Bila suami dan istri merasa memiliki derajat, kekuatan dan posisi yang setara serta
pendapatnya lah yang benar dan harus terlaksana. Bila ada perbedaan dan salah faham
sedikit saja, maka digelarlah "pertandingan" yang dapat berupa, baku cekcok, baku
hantam atau baku UFO (piring terbang).
Masing-masing berusaha membuat KO lawannya dengan berbagai taktik. Tidak ada
kata damai sebelum salah satunya menyerah.
4. RUMAH TANGGA ISLAMI
Didalamnya ditegakkan adab-adab Islam, baik individu maupun seluruh anggota.
Mereka berkumpul dan mencintai karena Allah, saling menasehati kejalan yang maruf
dan mencegah dari kemunkaran. Setiap anggota betah tinggal didalamnya karena
kesejukan iman dan kekayaan ruhani. Rumah tanggayang menjadi panutan
dan dambaan ummat yang didalamnya selalu ditemukan suasana sakinah, mawaddah dan
rahmah.
Merupakan surga dunia, seperti yang sering kita dengar, Rasul pernah bersabda :
Baiti jannati! Rumahku adalah surgaku. Rumah yang dimaksud di sini tentunya bukan
bangunan fisiknya yang bak istana dengan taman yang luas dan kolam renangnya, tapi
rumah disini adalah rumah tangga "ruh" dari rumah tsb.
Apa ciri-ciri rumah tangga islami tsb :
a. DIDIRIKAN ATAS DASAR IBADAH
Rumah tangga didirikan dalam rangka ibadah kepada Allah, dari proses pemilihan
jodoh, pernikahan (akad nikah, walimah) sampai membina rumah tangga jauh dari unsur
kemaksiatan atau yang tidak islami. Sebagaimana tugas kita di muka bumi ini yang
hanya untuk mengabdi/beribadah kepada Allah, maka pernikahan ini pun harus
diniatkan dalam rangka tsb. Beberapa contoh yang tidak islami, pemilihan jodoh tidak
berdasarkan Diennya (agamanya), Proses berpacaran, pemilihan hari "baik" untuk acara
pernikahan, sebelum akad nikah ada acara widodareni atau mandi air kembang dan
dalam acara walimahan ada upacara (adat) injak telur dan buang-buang beras
(S.A.Weran).
b. TERJADI INTERNALISASI NILAI ISLAM SECARA KAFFAH (MENYELURUH)
Dalam rumah tangga islami segala adab-adab islam dipelajari dan dipraktekan sebagai
filter bagi penyakit moral di era globalisasi ini. Suami bertanggung jawab terhadap
perkembangan pengetahuan keislaman dari istri, dan bersama-sama menyusun program
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 54
bagi pendidikan anak-anaknya. Saling tolong-menolong dan saling mengingatkan untuk
meningkatkan kefahaman dan praktek ibadah. Oleh sebab itu suami dan istri
seharusnya memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang Islam.
c. TERDAPAT QUDWAH (KETELADANAN) QUDWAH (KETELADANAN) SUAMI ATAU
ISTRI YANG DAPAT DICONTOH OLEH ANAK-ANAK
Setiap hendak keluar atau masuk rumah anggota keluarga membiasakan mengucapkan
salam dan mencium tangan, merupakan contoh yang akan membekas pada anak-anak
sehingga mereka tidak canggung mengucapkan salam ketika telah dewasa.
Bagaimana mungkin anak akan menegakkan sholat diawal waktu, sementara orang
tuanya asik melihat TV pada saat azan berkumandang (ini contoh yang buruk).
Keluarga islami merupakan contoh teladan di lingkungannya, selalu nilai-nilai positif
saja yang terlontar dari para tetangganya bila membicarakan rumah tangga ini. Hal ini
bisa terjadi bila adanya contoh-contoh yang islami dilakukan serta silaturahmi ke
tetangga yang intensif.
d. ADANYA PEMBAGIAN TUGAS YANG SESUAI DENGAN SYARIAT
Islam memberikan hak dan kewajiban masing-masing bagi anggota keluarga secara
tepat dan manusiawi. Seperti yang tercantumkan dalam Firman Allah:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian
kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian
daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa
yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. 4:32).
Suami atau istri harus faham apa kewajiban dan haq nya, sehingga tidak terjadi
pertengkaran karena masing-masing hanya menuntut haknya terpenuhi tanpa
melakukan kewajibannya. Islam telah mengatur keseimbangan haq dan kewajiban ini,
apa yang menjadi kewajiban suami adalah haq istri, dan begitu pula sebaliknya.
Kewajiban suami tidak bisa dilakukan secara optimal oleh istri, begitu pula sebaliknya.
e. TERCUKUPNYA KEBUTUHAN MATERI SECARA WAJAR
Suami harus membiayai kelangsungan kebutuhan materi keluarganya, karena itu salah
satu tugas utamanya. Seperti yang tercantum dalam Al Quran surat Al Baqarah
233: Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara
yang ma'ruf.
f. MENGHINDARI HAL-HAL YANG TIDAK ISLAMI
Banyak kegiatan atau barang-barang yang tidak islami harus disingkirkan dari dalam
rumah, misalnya penghormatan kepada benda-benda keramat, memajang patung-patung,
memasukkan ke rumah majalah/koran/Video atau saluran internet dan TV (ini yang
susah) yang tidak islami, bergambar mesum dan adegan kekerasan, memperdengarkan
lagu-lagu yang tidak menambah keimanan.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 003
Page 55
G. BERPERAN DALAM PEMBINAAN MASYARAKAT
Keluarga islami harus memberikan kontribusi yang cukup bagi perbaikan masyarakat
sekitarnya :
"Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS.
16:125)
Kita tidak bisa hidup sendirian terpisah dari masyarakat. Betapapun taatnya
keluarga tersebut terhadap norma-norma ilahiyah, apabila sekitar lingkungannya tidak
mendukung, pelarutan nilai akan lebih mudah terjadi, terutama pada anak-anak.
Oleh sebab itu setiap anggota keluarga islami diharuskan memiliki semangat
berdawah yang tinggi, sesuai dengan profesi utama setiap muslim adalah dai.
Suami harus dapat mengatur waktu yang seimbangan untuk Allah S. W. T (ibadah
ritual), untuk Keluarga (mendidik keluarga serta bercengkrama bersama istri dan anak-
anak), waktu untuk ummat (mengisi ceramah, mendatangi pengajian, menjadi pengurus
mesjid, panitia kegiatan keislaman) dan waktu mencari nafkah. Begitu pula dengan istri
harus diberi kesempatan untuk bekiprah di jalan dawah ini memperbaiki muslimah
disekitarnya.
Bila pemahaman keislaman antara suami dan istri sekufu, maka tenaga untuk
melakukan manuver dawah keluar akan lebih banyak, karena suami tidak perlu
menyediakan waktu yang terlalu banyak untuk mengajari istrinya. Begitu pula istri
mendukung dan memperlancar tugas suami dengan ikhlas.
"Dan orang-orang yang berkata: "Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri
kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertaqwa." (QS. 25:74)
Kita dapat membaca sebagai referensi rumah tangga islami yang telah di contohkan oleh
Rosul S. A. W dan para sahabatnya.
Masih banyak yang harus kita pelajari !
Sekian dulu, semoga ada manfaatnya terutama buat diri saya yang lemah ini.
Kalau ada kata yang salah, mohon di maaf kan.
Insya Allah bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:08:16
HIKMAH ISLAM 004
Page 1
“ Bfsmillaahfrrahmaanfrrahfm "
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya.
la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan
ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya."
"Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Qulil Haq Walau Kaana Murro
"katakanlah kebenaran itu walaupun pahit"
Ya Allah kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas
aku berada di dalam sorga
Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan,
aku tidak akan kuat ya Allah, maka terimalah saja taubatku ini
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan-Akhwat Muslim dimana saja berada )
MENGAPA MENUNDA MENIKAH ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 2
Rasulullah pernah berkata kepada Ali RA : Hai Ali, ada 3 perkara yang jangan kamu
tunda-tunda pelaksanaannya, yaitu shalat apabila tiba waktunya, jenazah apabila sudah
siap penguburannya, dan wanita bila menemukan pria sepadan yang meminangnya (HR.
Ahmad)
Kalau kita tanya seseorang pemuda/pemudi, Mengapa belum menikah? Maka jawabanya
antara lain :
1. Masih kuliah/menuntut ilmu
Dikhawatirkan bila menikah akan mempengaruhi prestasi belajar dan mempengaruhi
persiapan masa depan.
Hal ini sesungguhnya tergantung dari manajemen waktu, waktu yang biasanya dipakai
untuk hura-hura setelah waktu kuliah, diganti dengan mencari nafkah atau bercengkrama
dengan keluarga.
Disisi lain, bisa menghemat sewa kamar (kost-kostan), dapat saling membantu
mengerjakan tugas (kalau satu bidang studi) atau dapat memperluas wawasan diskusi
interdisipliner misalnya suami studi ilmu komputer dan istri akutansi maka diskusi
komputasi akutansi akan nyambung, atau biologi dengan kimia diskusi tentang biokimia
2. Bila menikah akan terkekang
Tidak bisa bebas lagi, tidak bisa kongkow-kongkow di mal setelah pulang kuliah atau
kerja, bertambah beban tanggung jawab untuk memberi nafkah istri dan anak.
Sedangkan Rosul bersabda : "Bukan golonganku orang yang merasa khawatir akan
terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah" (HR Thabrani)
3. Belum siap dalam hal materi/rezeki.
Banyak yang beranggapan kalau mau menikah harus siap materi, yang berarti harus
punya jabatan yang mapan, rumah minimal BTN, kendaraan dll, sehingga bila belum
terpenuhi semua itu, takut untuk "maju". Sedangkan Allah menjamin akan memberikan
rizki bagi yang menikah seperti dalam firmanNYA: "Dan nikahkanlah orang-orang yang
sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang patut (menikah) dari hamba-hamba
sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan
kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 24:32).
Rasulullah SAW bersabda :
"Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan (dalam kehidupan berkeluarga) " (HR Imam
Dailami dalam musnad Al Firdaus).
4. Tidak ada/belum ada jodoh
Masalah memilih jodoh telah di jelaskan pada tazkiroh 2 pekan yang lalu, dibawah ini
adalah pesan Rosul SAW: Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwa
Rasulullah SAW bersabda : "Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya
(jabatan), maka Allah S. W. T hanya akan menambah kehinaan; barang siapa menikah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 3
karena hartanya, maka Allah tidak akan menambah kecuali kefakiran; barang siapa
menikahi wanita karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah
kerendahan. Dan barang siapayang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan)
matanya, membentengi farji (kemaluan) nya, dan mempererat silaturahmi, maka Allah
S. W. T akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tsb"
Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang hitam
lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (dari pada wanita kaya & cantik tapi
tidak taat beragama)"
Bukan berarti Rasulullah SAW mengabaikan penampilan fisik dari pasangan kita,
sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : "Kawinilah wanita yang subur rahimnya dan
pecinta " (HR Abu Daud, An Nasai & Al Hakim) "Tiga kunci kebahagiaan suami adalah:
Istri yang solehah: yang jika dipandang membuat semakin sayang, jika kamu pergi
membuat tenang karena bisa menjaga kehormatannya dan taat pada suami"
4. Mungkin masih ada alasan lainnya, yang tidak akan dibahas disini misalnya:
* Karena kakak (apalagi wanita) belum menikah
* Karena orang tua terlalu selektif memilih calon mantu.
* dll
Manfaat menikah di usia muda :
1. Menjaga kesucian fajr (kemaluan) dari perzinaan serta menjaga pandangan mata. (QS
24: 30-31)
2. Dapat melahirkan perasaan tentram (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih sayang
(rahmah) dalam hati. (QS 30:21).
3. Segera mendapatkan keturunan, dimana anak akan menjadi Qurrata A'yunin (penyejuk
mata, penyenang hati) (QS 25:74) Karena usia yang baik untuk melahirkan bagi wanita
antara 20-30 tahun, diatas umur tsb akan beresiko baik bagi ibu maupun sang baby.
4. Memperbanyak ummat Islam. Seperti yang dipesankan Rosul, beliau akan
membanggakan jumlah ummatnya yang banyak nanti di akhirat.
Kemuliaan menikah :
"Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka) seakan-akan menangis takut kepada
Allah. Barang siapa menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan tubuhnya
dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah
memperhatikan mereka berdua dengan penuh rahmat.
Manakala suami merengkuh telapak tangan istri (diremas-remas), maka berguguranlah
dosa-dosa suami-istri itu dari sela-sela jarinya." (HR Maisarah bin Ali dari Ar-Rafi' dari
Abu Sa' id Al-Khudzri r.a.)
Juga dapat ditambahkan, bahwa Islam memberi nilai yang tinggi bagi siapa yang telah
menikah, dengan menikah berarti seseorang telah melaksanakan SEPARUH dari agama
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 4
Islam!, tinggal orang tsb berhati-hati melaksanakan yang separuhnya lagi agar tidak
sesat.
Rosul SAW bersabda : Barang siapa menikah, maka dia telah menguasai separuh
agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara yang
separuhnya lagi (HR Al Hakim).
Kehinaan melajang/membujang : " Orcrng yang paling buruk diantara kalian ialah yang
melajang(membujang) dan seburuk-buruk mayat (diantara) kalian ialah yang melajang
(membujang)" (HR Imam, diriwayatkan juga oleh Abu Ya' la dari Athiyyah bin Yasar)
Sebagai penutup, silahkan pertanyaan di bawah ini dijawab di dalam hati saja:
MENGAPA SAYA MENUNDA UNTUK MENIKAH ?
ETIKA DALAM BERTENGKAR (JIKA TERPAKSA HARUS)
Bismillah walhamdulillah walaa hawla walaa Quwwata Illaa billah, Shahabat Islam
yang berbahagia, kita bersyukur kepada Alloh bahwa hingga hari ini Alloh masih mengulur
waktu buat kita. Berbicara soal vonis, sebenarnya setiap kita telah dijatuhi hukuman
mati (S. 21:35), hanya jadwal eksekusi yang berbeda beda, ada yang minggu lalu, kemarin,
tadi pagi, dan saya ? Anda ? Entah kapan, yang jelas waktu yang tersisa, harus kita
maksimalkan untuk berbuat baik. Diantara kebaikan itu adalah: membangun sinergi yang
baik antar dua kekasih yang diikat erat janji suci, suami dengan isteri.
Bertengkar adalah phenomena yang sulit dihindari dalam kehidupan berumah tangga,
kalau ada seseorang berkata : "Saya tidak pernah bertengkar dengan isteri saya !"
Kemungkinannya dua, boleh jadi dia belum beristeri, atau ia tengah berdusta. Yang jelas
saya dengan Ummu Naila sering menikmati sa'at-sa'at bertengkar, sebagaimana lebih
menikmati lagi sa'at sa'at tidak bertengkar
Bertengkar itu sebenarnya sebuah keadaan diskusi, hanya saja dihantarkan dalam
muatan emosi tingkat tinggi. Kalau tahu etikanya, dalam bertengkarpun kita bisa mereguk
hikmah, betapa tidak, justru dalam pertengkaran, setiap kata yang terucap mengandung
muatan p erasaan yang sangat dalam, yang mencuat dengan desakan energi yang tinggi,
pesan pesannya terasa kental, lebih mudah dicerna ketimbang basa basi tanpa emosi.
Baiklah, hari ini saya ingin paparkan resep keluarga kami dalam melangsung kan sebuah
pertengkaran, alhamdulillah telah saya jalani selama 13 tahun, dan berhasil membangun
keadaan yang senantiasa lebih asyik daripada sebelum terjadi pertengkaran. Tulisan ini
murni Non Politik, jadi tolong Uni Ranti jangan tergesa gesa menghapusnya
Ketika saya dan si pencuri [hati saya] -- eh enggak koq dia tidak curi hati saya, malah
saya kasikan dengan ikhlas dibarter hatinya yang tulus—
Awal bertemu, setelah saya tanya apakah ia bersedia berbagi masa depan dengan saya,
dan jawabannya tepat seperti yang diharap, kami mulai membicarakan seperti apa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 5
suasana rumah tangga ke depan. Salah satu diantaranya adalah tentang apa yang harus
dilakukan kala kita bertengkar, dari beberapa perbincangan via tulisan plus waktu yang
mematangkannya, tibalah kami pada sebuah Memorandum of Understanding, bahwa kalau
pun harus bertengkar maka :
1. Kalau bertengkar tidak boleh berjama'ah
Cukup seorang saja yang marah-marah, yang terlambat mengirim sinyal nada tinggi
harus menunggu sampai yang satu reda. Untuk urusan marah pantang berjama'ah,
seorangpun sudah cukup membuat rumah jadi meriah. Ketika ia marah dan saya mau
menyela, segera ia berkata "STOP" ini giliran saya !
Saya harus diam sambil istighfar. Sambil menahan senyum saya berkata dalam hati :
"Kamu makin cantik kalau marah, makin energik ..." Dan dengan diam itupun saya merasa
telah beramal sholeh, telah menjadi jalan bagi tersalurkannya luapan perasaan hati yang
dikasihi... "duh kekasih .. bicaralah terus, kalau dengan itu hatimu menjadi lega, maka
dipadang kelegaan perasaanmu itu aku menunggu ...."
Demikian juga kalau pas kena giliran saya "yang olah raga otot muka", saya
menganggap bahwa distorsi hati, nanah dari jiwa yang tersinggung adalah sampah, ia
harus segera dibuang agar tak menebar kuman, dan saya tidak berani marah sama siapa
siapa kecuali pada isteri saya, maka kini giliran dia yang harus bersedia jadi keranjang
sampah, pokoknya khusus untuk marah, memang tidak harus berjama'ah, sebab ada
sesuatu yang lebih baik untuk dilakukan secara berjama'ah selain marah.
2. Marahlah untuk persoalan itu saja, jangan ungkit yang telah terlipat masa.
Siapapun kalau diungkit kesalahan masa lalunya, pasti terpojok, sebab masa silam
adalah bagian dari sejarah dirinya yang tidak bisa ia ubah. Siapapun tidak akan suka
dinilai dengan masa lalunya. Sebab harapan terbentang mulai hari ini hingga ke depan.
Dalam bertengkar pun kita perlu menjaga harapan, bukan menghancurkannya. Sebab
pertengkaran di antara orang yang masih mempunyai harapan, hanyalah sebuah foreplay,
sedang pertengkaran dua hati yang pa tah asa, menghancurkan peradaban cinta yang
telah sedemikian mahal dibangunnya, (sampai hari ini, biaya pernikahan saya masih harus
terus saya cicil, sayang kan kalau di delete begitu saja ...
Kalau saya terlambat pulang dan ia marah, maka kemarahan atas keterlambatan itu
sekeras apapun kecamannya, adalah "ungkapan rindu yang keras". Tapi bila itu dikaitkan
dengan seluruh keterlambatan saya, minggu lalu, awal bulan kemarin dan dua bulan lalu,
maka itu membuat saya terpuruk jatuh. Bila teh yang disajinya tidak manis (saya
termasuk penimbun gula), sepedas apapun saya marah, maka itu adalah "harapan ingin
disayangi lebih tinggi". Tapi kalau itu dihubungkan dengan kesalahannya kemarin dan tiga
hari lewat, plus tuduhan "Sudah tidak suka lagi ya dengan saya", maka saya telah
menjepitnya dengan hari yang telah pergi, saya menguburnya di masa lalu, ups saya telah
membunuhnya, membunuh cintanya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 6
Padahal kalau cintanya mati, saya juga yang susah ... OK, marahlah tapi untuk kesalahan
semasa, saya tidak hidup di minggu lalu, dan ia pun milik hari ini
3. Kalau Marah jangan bawa-bawa keluarga !
Saya dengan isteri saya terikat masa 13 tahun, tapi saya dengan ibu dan bapak saya
hampir dua kali lipat lebih panjang dari itu, demikian juga ia dan kakak serta pamannya.
Dan konsep Quran, seseorang itu tidak menanggung kesalahan fihak lain (S. 53: 38-40).
Saya tidak akan terpantik marah bila cuma saya yang dimarahi, tapi kalau ibu saya diajak
serta, jangan coba-coba. Begitupun dia, semenjak saya menikahinya, saya telah belajar
mengabaikan siapapun di dunia ini selain dia, karenanya mengapa harus bawa-bawa orang
lain kekancah "awal cinta yang panas ini". Kata ayah saya : "Teman seribu masih kurang,
musuh satu terlalu banyak". Memarahi orang yang mencintai saya, lebih mudah dicari
ma'afnya dari pada ngambek pada yang tidak mengenal hati dan diri saya.."
Dunia sudah diambang pertempuran, tidak usah ditambah tambah dengan memusuhi
mertua!
4. Kalau marah jangan di depan anak-anak !
Anak kita adalah buah cinta kasih, bukan buah kemarahan dan kebencian. Dia tidak
lahir lewat pertengkaran kita, karena itu, mengapa mereka harus menonton komedi liar
rumah kita. Anak yang melihat orang tua nya bertengkar, bingung harus memihak siapa.
Membela ayah, bagaimana ibunya. Membela ibu, tapi itukan bapak saya ... ketika anak
mendengar ayah ibunya bertengkar :
Ibu : "Saya ini cape, saya bersihkan rumah, saya masak, dan kamu datang main suruh
begitu, emang saya ini babu ?!!!"
Bapak : "Saya juga cape, kerja seharian, kamu minta ini dan itu dan aku harus mencari
lebih banyak untuk itu, saya datang hormatmu tak ada, emang saya ini kuda ????!!!!
Anak Yaaa ...ibu saya babu, bapak saya kuda .... terus saya ini apa ?"
Kita harus berani berkata : "Hentikan pertengkaran !" ketika anak datang, lihat mata
mereka, dalam binarannya ada rindu dan kebersamaan. Pada tawanya ada jejak kerjasama
kita yang romantis, haruskah ia mendengar kata basi hati kita ???
5. Kalau marah jangan lebih dari satu waktu sholat !
Pada setiap tahiyyat kita berkata : "Assalaa-mu 'alaynaa wa 'alaa 'ibaadil- ahis
holiihiin" Ya Alloh damai atas kami, demikian juga atas hamba-hambamu yang sholeh ....
Nah andai setelah salam kita cemberut lagi, setelah salam kita tatap isteri kita dengan
amarah. Maka kita telah mendustaiNya, padahal nyawamu ditanganNya OK, marahlah
sepuasnya kala senja, tapi habis maghrib harus terbukti lho itu janji dengan Ilahi
Marahlah habis shubuh, tapi jangan lewat waktu dzuhur, Atau Maghrib sebatas isya ...
Atau habis isya sebatas .... ??? Nnnng .. Ah kayaknya kita sepakat kalau habis isya
sebaiknya memang tidak bertengkar
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 7
6. Kalau kita saling mencinta, kita harus saling mema'afkan
{hikmah yang ini saya dapat belakangan, ketika baca dikoran resensinya film Demi
Moore [judulnya saya lupa ....]} Tapi yang jelas memang begitu, selama ada cinta,
bertengkar hanyalah "proses belajar untuk mencintai lebih intens" Ternyata ada yang
masih setia dengan kita walau telah kita maki maki. Ini saja, semoga bermanfa'at,
"Dengan ucapan syahadat itu berarti kita menyatakan diri untuk bersedia dibatasi"
INDAHNYA MENAHAN MARAH
"Siapa yang menahan marah, padahal ia dapat memuaskannya (melampiaskannya),
maka kelak pada hari kiamat, Allah akan memanggilnya di depan sekalian makhluk.
Kemudian, disuruhnya memilih bidadari sekehendaknya." (HR. Abu Dawud - At-Tirmidzi)
Tingkat keteguhan seseorang dalam menghadapi kesulitan hidup memang berbeda-
beda. Ada yang mampu menghadapi persoalan yang sedemikian sulit dengan perasaan
tenang. Namun, ada pula orang yang menghadapi persoalan kecil saja ditanggapinya
dengan begitu berat. Semuanya bergantung pada kekuatan ma'nawiyah (keimananan)
seseorang.
Pada dasarnya, tabiat manusia yang beragam: keras dan tenang, cepat dan lambat,
bersih dan kotor, berhubungan erat dengan keteguhan dan kesabarannya saat
berinteraksi dengan orang lain. Orang yang memiliki keteguhan iman akan menyelurusi
lorong-lorong hati orang lain dengan respon pemaaf, tenang, dan lapang dada.
Adakalanya, kita bisa merasa begitu marah dengan seseorang yang menghina diri
kita. Kemarahan kita begitu memuncak seolah jiwa kita terlempar dari kesadaran. Kita
begitu merasa tidak mampu menerima penghinaan itu. Kecuali, dengan marah atau bahkan
dengan cara menumpahkan darah. Na'udzubillah.
Menurut riwayat, ada seorang Badwi datang menghadap Nabi S. A. W. dengan
maksud ingin meminta sesuatu pada beliau. Beliau memberinya, lalu bersabda, "Aku
berbuat baik padamu." Badwi itu berkata, "Pemberianmu tidak bagus." Para sahabat
merasa tersinggung, lalu mengerumuninya dengan kemarahan. Namun, Nabi memberi
isyarat agar mereka bersabar.
Kemudian, Nabi S. A. W. pulang ke rumah. Nabi kembali dengan membawa barang
tambahan untuk diberikan ke Badwi. Nabi bersabda pada Badwi itu, "Aku berbuat baik
padamu?" Badwi itu berkata, "Ya, semoga Allah membalas kebaikan Tuan, keluarga dan
kerabat."
Keesokan harinya, Rasulullah S. A. W. bersabda kepada para sahabat, "Nah, kalau pada
waktu Badwi itu berkata yang sekasar engkau dengar, kemudian engkau tidak bersabar
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 8
lalu membunuhnya. Maka, ia pasti masuk neraka. Namun, karena saya bina dengan baik,
maka ia selamat."
Beberapa hari setelah itu, si Badwi mau diperintah untuk melaksanakan tugas
penting yang berat sekalipun. Dia juga turut dalam medan jihad dan melaksanakan
tugasnya dengan taat dan ridha.
Rasulullah S. A. W. memberikan contoh kepada kita tentang berlapang dada. Ia tidak
panik menghadapi kekasaran seorang Badwi yang memang demikianlah karakternya. Kalau
pun saat itu, dilakukan hukuman terhadap si Badwi, tentu hal itu bukan kezhaliman.
Namun, Rasulullah S. A. W. tidak berbuat demikian. Beliau tetap sabar menghadapinya
dan memberikan sikap yang ramah dan lemah lembut. Pada saat itulah, beliau S. A. W.
ingin menunjukkan pada kita bahwa kesabaran dan lapang dada lebih tinggi nilainya
daripada harta benda apa pun. Harta, saat itu, ibarat sampah yang bertumpuk yang
dipakai untuk suguhan unta yang ngamuk. Tentu saja, unta yang telah mendapatkan
kebutuhannya akan dengan mudah dapat dijinakkan dan bisa digunakan untuk menempuh
perjalan jauh.
Adakalanya, Rasulullah S. A. W. juga marah. Namun, marahnya tidak melampaui batas
kemuliaan. Itu pun ia lakukan bukan karena masalah pribadi. Melainkan, karena
kehormatan agama Allah.
Rasulullah S. A. W. bersabda, "Memaki-maki orang muslim adalah fasik (dosa), dan
memeranginya adalah kufur (keluar dari Islam)." (HR. Bukhari)
Sabdanya pula, "Bukanlah seorang mukmin yang suka mencela, pengutuk, kata-
katanya keji dan kotor." (HR. Turmudzi).
Seorang yang mampu mengendalikan nafsu ketika marahnya berontak, dan mampu
menahan diri di kala mendapat ejekan. Maka, orang seperti inilah yang diharapkan
menghasilkan kebaikan dan kebajikan bagi dirinya maupun masyarakatnya.
Seorang hakim yang tidak mampu menahan marahnya, tidak akan mampu memutuskan
perkara dengan adil. Dan, seorang pemimpin yang mudah tersulut nafsu marahnya, tidak
akan mampu memberikan jalan keluar bagi rakyatnya. Justru, ia akan senantiasa
memunculkan permusuhan di masyarakatnya. Begitu pun pasangan suami-isteri yang tidak
memiliki ketenangan jiwa. Ia tidak akan mampu melayarkan laju bahtera hidupnya.
Karena, masing-masing tidak mampu memejamkan mata atas kesalahan kecil pasangannya.
Bagi orang yang imannya telah tumbuh dengan suburnya dalam dadanya. Maka,
tumbuh pula sifat-sifat jiwa besarnya. Subur pula rasa kesadarannya dan kemurahan
hatinya. Kesabarannya pun bertambah besar dalam menghadapi sesuatu masalah. Tidak
mudah memarahi seseorang yang bersalah dengan begitu saja, sekalipun telah menjadi
haknya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 9
Orang yang demikian, akan mampu menguasai dirinya, menahan amarahnya,
mengekang lidahnya dari pembicaraan yang tidak patut. Wajib baginya, melatih diri
dengan cara membersihkan dirinya dari penyakit-penyakit hati. Seperti, ujub dan
takabur, riya, sum'ah, dusta, pengadu domba dan lain sebagainya. Dan menyertainya
dengan amalan-amalan ibadah dan ketaatan kepada Allah, demi meningkatkan derajat
yang tinggi di sisi Allah S. W. T.
Dari Abdullah bin Shamit, Rasulullah S. A. W. bersabda, "Apakah tiada lebih baik
saya beritahukan tentang sesuatu yang dengannya Allah meninggikan gedung-gedung dan
mengangkat derajat seseorang?" Para sahabat menjawab, "Baik, ya Rasulullah." Rasulullah
saw bersabda, "Berlapang dadalah kamu terhadap orang yang membodohi kamu. Engkau
suka memberi maaf kepada orang yang telah menganiaya kamu. Engkau suka memberi
kepada orang yang tidak pernah memberikan sesuatu kepadamu. Dan, engkau mau
bersilaturahim kepada orang yang telah memutuskan hubungan dengan engkau." (HR.
Thabrani).
Sabdanya pula, "Bahwasanya seorang hamba apabila mengutuk kepada sesuatu,
naiklah kutukan itu ke langit. Lalu, dikunci pintu langit-langit itu buatnya. Kemudian,
turunlah kutukan itu ke bumi, lalu dikunci pula pintu-pintu bumi itu baginya. Kemudian,
berkeliaranlah ia kekanan dan kekiri. Maka, apabila tidak mendapat tempat baru, ia pergi
kepada yang dilaknat. Bila layak dilaknat (artinya kalau benar ia berhak mendapat laknat),
tetapi apabila tidak layak, maka kembali kepada orang yang mengutuk (kembali ke alamat
si pengutuk)." (HR. Abu Dawud).
KEISTIMEWAAN WANITA
1. Doa wanita lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat
dari lelaki.
2. Wanitayang Sholichah itu lebih baik daripada 1000 orang lelaki yang sholeh.
3. Barang siapa yang menngembirakan anak wanitanya, derajatnya seumpama orang yang
senantiasa menangis karena takutkan Allah.
4. Barang siapa yang membawa hadiah ( oleh-oleh ) lalu diberikan kepada keluarganya,
hendaklah mendahulukan anak wanitanya dari anak laki-laki
5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama Rasulullah SAW
didalam Syurga.
6. Barang siapa mempunyai 2 atau 3 anak wanita, atau 2 atau 3 saudara wanita lalu dia
bersikap ichsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh
rasa taqwa dan tanggung jawab maka baginya adalah Syurga.
7. Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak wanitanya, lalu dia
berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api
neraka (Aisyah r.a.).
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 10
8. Syurga dibawah telapak kaki Ibu ( Hadits )
9. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan
terbuka pintu-pintu syurga, maka masuklah dari pintu yang dikehendaki.
10. Wanita yang taat akan suaminya serta menjaga sholat dan puasanya, semua ikan-ikan
dilaut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar
baginya selama dia taat pada suaminya dan direlakanya.
11. Apabila memanggil akan engkau dua orang Ibu Bapakmu, maka jawablah panggilan
Ibumu dahulu.
12. Aisyah r. a. berkata " Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah yang lebih
besar haknya terhadap wanita ? “ Jawab Baginda, " Suaminya " Siapa pula berhak
terhadap lelaki ? Jawab Rasulullah " Ibunya "
13. Wanita apabila sholat 5 waktu, puasa 1 bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya
serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu Syurga mana saja yang dia
kehendaki.
14. Tiap wanita yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah S. W. T
memasukkan dia kedakam Syurga 10.000 tahun lebih dahulu dari suaminya.
15. Apabila seorang wanita mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para
malaikat untuknya. Allah S. W. T mencatatkan baginya setiap hari dengan 1000
kebaikan dan menghapuskan darinya 1000 kejahatan.
16. Apabila seorang wanita mulai sakit hendak bersalin, maka Allah S. W. T mencatatkan
baginya pahal orang yang berjihad pada jalan Allah.
17. Apabila seorang wanita melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti
keadaan ibunya melahirkannya
18. Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan dari
pada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila ibu semalaman tidak tidur karena memelihara anaknyayang sakit, maka Allah
S. W. T memberinya pahala seperti memerdekakn 70 orang hamba dengan ikhlas untuk
membela agama Allah.
WASIAT RASULULLOH S. A. W KEPADA AISYAH
Saiyidatuna 'Aisyah r. 'a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda "Hai Aisyah, aku
berwasiat kepada engkau.
Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan
senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini..."
Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah,
peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum
wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.
Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 11
(a) Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar
apabila ditimpa musibah
(b) Tidak memuji Allah Ta'ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan
rahmat tidak bersyukur.
(c) Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah
(d) Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.
Wahai, Aisyah, ketahuilah :
(a) Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya
maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
(b) Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat,
Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
(c) Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk
terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
(d) Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau
menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada
hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada
dua kakinya di dalam neraka.
(e) Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk
suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
(f ) Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya
atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama
dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan
syafaat dari siapa pun;
(g) Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka
pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
(h) Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang
harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi
sabilillah.
(i) Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya
diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali
menyusukan anaknya.
(j) Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka
diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.
WANITA PENGHUNI SYURGA
Ketika Baginda Rasul SAW mengatakan Penghuni Neraka kelak lebih banyak kaum
wanita, maka salah satu sahabat bertanya, ya Rasulullah Apakah mereka tidak gemar
beribadah kepada Allah bukan jawab rasulullah SAW, lalu kenapa ?
Mereka bahkan lebih taat menjalankan Sholat, puasa dan hadir dalam majlis ta'lim tapi
mereka tidak bisa menjaga kehormatan suaminya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 12
Diantaranya :
1. Mengeluhkan uang belanja yang diberikan suaminya ( tidak mensyukurinya )
2. Menceritakan kekurangan suaminya ( tidurnya mendengkur dan lain sebagainya )
3. Tidak dapat menjaga harta suaminya
Dalam hadits lain disebutkan :
1. Ya Rasulullah siapakah yang berhak atas diriku tanya seorang muslimah? Suamimu, lalu
siapa lagi Ibumu jawab Rasulullah
2. Rasulullah bersabda " Seandainya Allah Mengizinkan Manusia menyembah manusia
Maka aku suruh seorang istri menyembah suaminya.
Lalu siapakah wanita penghuni syurga ?
1. Wanitayang menegakkan Sholat
2. Wanitayang menjalankan Puasa dibulan Ramadhan
3. Wanita yang menjaga kehormatan dirinya ( diantaranya menutup aurat )
4. Patuh pada suami, dan suaminya ikhlas kepadanya
MENGUBAH DENGAN KEKUATAN TAULADAN
Rasulullah SAW gemilang menyeru ummat ke jalan-Nya, mengubah karakter ummat
dari zaman kegelapan menuju jalan penuh cahayayang ditempuh hampir 23 tahun. Salah
satu pilar strategi keberhasilannya adalah karena Rasul memiliki kekuatan suri tauladan
yang sungguh luar biasa. Yakinlah bahwa cara paling gampang mengubah orang lain sesuai
keinginan kita adalah dengan cara menjadikan diri kita sebagai media atau contoh yang
layak ditiru.
Karenanya, jangan bercita-cita memiliki anak yang santun, lembut, kalau kesantunan
dan kelembutan itu tidak ada dalam diri orang tuanya. Jangan bercita-cita punya anak
yang tahu etika, kalau cara mendidik yang dilakukan orang tuanya tidak menggunakan
etika. Sangat mustahil akan terwujud ketika para pimpinan ingin anggotanya berdisiplin,
padahal disiplin itu bukan bagian dari diri pimpinannya. Contoh sederhana, mengapa P4
gagal menjadi pedoman hidup yang jadi acuan bangsa Indonesia ? Karena tidak ada contoh
tauladannya. Siapa sekarang pemimpin bangsa ini yang paling Pancasilais ? Susah
mencarinya. Seumpama mata air di pegunungan yang sudah keruh tercemar. Kalau dari
sumbernya sudah keruh, walau yang di bawah di bening-beningkan juga tidak akan bisa. Di
hilir menjadi keruh karena di hulunya juga keruh.
Orang tua ingin anak-anaknya tidak merokok padahal ternyata orang tuanya perokok
berat, bagaimana mungkin ? Para guru ingin murid-muridnya tidak mengganja, padahal
ganja itu awalnya dari rokok, dan ternyata para guru merokok di depan murid-muridnya.
Jangan-jangan kita yang menjerumuskan mereka ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 13
Di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta ada sebuah contoh menarik
tentang mengapa anak-anak menjadi seorang perokok atau pengganja. Di salah satu
dindingnya tergantung sebuah potret seorang ibu yang sedang menimang-nimang bayinya,
dan ternyata si ibu ini melakukannya sambil merokok. Tidak bisa tidak. Perilaku si Ibu
ini merupakan contoh bagi si bayi yang ada dipangkuannya.
PANCARAN PRIBADI BERSIH HATI
Yakinlah bahwa jikalau hati kita jernih, bening, dan tulus maka wajah juga akan enak
dipandang, akan ada suatu kesan tersendiri yang lain dari yang lain. Mungkin wajahnya
tidak cakep, tidak jelita, mungkin kultinya hitam, mungkin hidungnya tidak begitu
mancung, mungkin alisnya kurang begitu simetris, mungkin di wajahnya ada kekurangan,
katakanlah ada cacatnya tapi tidak bisa dipungkiri bahwa kalau hatinya bening, jernih,
dan tulus ia akan senantiasa memancarkan sinar keindahan, kesejukan dan kenyamanan.
Orang yang hatinya bersih akan tercermin pula dari kerapihan dan kebersihan di
lingkungan sekitarnya. Kita sepakat bahwa kumal, kusut, kotor, dan bau adalah perilaku
yang tidak kita sukai. Kenapa sih tidak kita sisir rambut kita dengan rapi, padahal bisa
lebih rapih dan lebih tertib ?! Bukan tidak boleh punya rambut bermode, tapi yang lebih
penting adalah bagaimana ketika orang lain melihat penampilan kita pikirannya tidak
menjadi jelek.
Ketika suatu waktu lewat di depan Taman Kota, terlihat ada sekelompok pemuda
dengan potongan rambut landak gaa Duran-Duran, Punk, dan ada juga yang dicat pirang.
Tentu saja ini akan membuat orang lain berpikir jelek tentang mereka.
Maka pastikan rambut kita selalu tersisir rapih. Pada kaum laki-laki, tidak usah
diperbudak oleh mode. Intinya, kalau orang lain melihat penampilan kita, orang itu
menjadi cerah, tentram, senang, dan merasa aman. Tidak usah pula centil dengan
menempelkan segala atribut, gambar tempel, atau juga tanda jasa supaya orang lain tahu
siapa kita. Buat apa? Semuanya harus wajar, proporsional, dan tidak berlebih-lebihan.
Bagi seorang wanita yang memiliki hati bersih akan terpancar pula dari
penampilannya yang tidak over acting, tidak berdandan mencolok, semuanya serba wajar
dan proporsional. Hal ini menjadikan orang yang melihatnya juga menjadi enak, wajar dan
normal, walaupun tidak dipungkiri bahwa setiap orang punya Standard penilaian yang
berbeda-beda. Namun yang terpenting adalah penilaian menururt ALLAH S. W. T. Kalau
orang-orang yang berpenyakit hati kadang-kadang penilaiannya selalu negatif, walau
sebenarnya kita sudah melakukan yang terbaik.
Pancaran bersih hati lainnya akan tampak terealisasikan pula dari struktur bibir atau
senyuman. Pastilah kita akan enak kalau melihat orang lain senyum kepada kita dengan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 14
tulus, wajar dan proporsional. Dan senyum itu bukanlah perkara mengangkat ujung bibir -
- itu perkara tipu-menipu — tapi yang paling penting adalah keinginan dari dalam diri
untuk membahagiakan orang yang ada di sekitar kita, minimal dengan sesungging
senyuman. Dan tentu saja dilanjutkan dengan sapaan tulus, ucapan salam
"Assalaamu'alaikum", menyembul dari hati yang ikhlas, insyaallah ini akan membuat
suasana menjadi lebih enak, tentram, dan menyenangkan.
Suatu yang patut kita renungkan, saat duduk di mesjid sewaktu shalat berjemaah
atau juga acara majelis taklim, kadangkala kita suka enggan menyapa orang di samping
kita, sepertinya ada tabir atau benteng yang kokoh menghalang. Padahal yakin sama-sama
umat Islam, yakin sama-sama mau sujud kepada ALLAH. Kalau kita ada dalam kondisi
seperti ini seharusnya tidak usah berat untuk menyapa duluan. Kenapa kita ini ingin
disapa lebih dulu? Etikanya memang, yang muda kepada yang tua, yang berdiri kepada
yang duduk, yang datang kepada yang diam. Namun sebaiknya mumpung kita punya
kesempatan, lebih baik kita duluan yang menyapa.
Kalau kita sebagai bapak, saat pulang kerja ke rumah cobalah terborkan salam,
"Assalaamu'alaikum anak-anakku sekalian!" dibarengi senyuman ramah dan belaian sayang,
daripada marah-marah, "Anak-anak diam, Bapak lagi capek! Seharian Bapak membanting
tulang memeras keringat, tiada lain hanya untuk menghidupi kalian tahu?".
Wah, kalau begini pastilah anak-anak tidak akan merasa aman.
Juga para bos, pimpinan, direktur, manager, ketua kelas, wali kelas, atau siapa saja
yang jadi atasan, jangan sampai seperti monster. Apa itu monster? Yaitu makhluk yang
kehadirannya ditakuti. Kalau kita datang orang jadi tegang, panik, jantung berdebar-
debar kencang, dibarengi badan yang berguncang hebat, ini berarti ada yang salah dalam
diri kita. Maka, sudah seharusnya sapaan kita itu tidak hanya mengoreksi, mengkritik,
tapi juga berupa penghargaan, pujian, ucapan-ucapan doa yang tidak harus ada
hubungannya dengan masalah pekerjaan. Artinya kalau orang lain bertemu kita, haruslah
orang lain itu merasa aman.
Kalau mau bicara, sapaan kita juga harus aman, harus bersih dari membuat orang lain
terluka. Pokoknya kalau orang lain datang, orang itu harus merasa aman. Ini ciri-ciri
orang yang pengelolaan Qalbunya sudah bagus. Kata-kata, lirikan mata, sikap diri kita
harus kita atur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kebahagiaan bagi orang
lain, sebab hati tidak bisa disentuh kecuali oleh hati lagi.
Cobalah Bapak-bapak dan Ibu-ibu, anak-anak kita harus merasa aman dekat denga
kita. Jangan sampai ketika dekat kita, mereka merasa ketakutan, tidak aman, hingga
akhirnya mereka mencari rasa aman dengan orang-orang di luar kita, yang belum tentu
berperilaku baik. Para guru jangan sampai membuat panik para muridnya. Ketika lonceng
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 15
tanda masuk berdentang, haruslah murid merasa bahagia. Itu sukses. Jangan sampai
sebalikna, ketika kita masuk semua menjadi panik.
Sudah seharusnya menjadi cita-cita jauh di lubuk hati kita yang terdalam untuk
menekadkan diri menjadi seorang pribadi bersih hati yang selalu dicintai dan dinanti
kehadirannya. Karena sungguh akan sangat berbahagia bagi orang-orang yang sikapnya,
tingkah lakunya, membuat orang disekitarnya merasa aman. Karena perilaku kita adalah
juga cerminan kondisi Qalbu kita. Qalbu yang bening, maka tingkah lakunya akan bening
menyenangkan pula. Hal ini tiada lain buah dari pengelolaan Qolbu yang benar, Insyaallah.
KISAH RAHASIA DI SEBALIK SHALAT LIMA WAKTU
Ali bin Abi Talib r.a. berkata, "Sewaktu Rasullullah SAW duduk bersama para
sahabat Muhajirin dan Ar\sar , maka dengan tiba-tiba datanglah satu rombongan orang-
orang Yahudi lalu berkata, 'Ya Muhammad, kami hendak bertanya kepada kamu kalimat-
kalimat yang telah diberikan oleh Allah kepada Nabi Musa A. S. yang tidak diberikan
kecuali kepada para Nabi utusan Allah atau malaikat muqarrab.'
Lalu Rasullullah SAW bersabda, 'Silahkan bertanya.'
Berkata orang Yahudi, 'Coba terangkan kepada kami tentang 5 waktu yang
diwajibkan oleh Allah ke atas umatmu.'
Sabda Rasullullah saw, 'Shalat Zuhur jika tergelincir matahari, maka bertasbihlah
segala sesuatu kepada Tuhannya. Shalat Asar itu ialah saat ketika Nabi Adam a.s.
memakan buah khuldi. Shalat Maghrib itu adalah saat Allah menerima taubat Nabi Adam
a.s. Maka setiap mukmin yang bershalat Maghrib dengan ikhlas dan kemudian dia berdoa
meminta sesuatu pada Allah maka pasti Allah akan mengkabulkan permintaannya. Shalat
Isyak itu ialah shalat yang dikerjakan oleh para Rasul sebelumku. Shalat Subuh adalah
sebelum terbit matahari. Ini kerana apabila matahari terbit, terbitnya di antara dua
tanduk syaitan dan di situ sujudnya setiap orang kafir.'
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan dari Rasullullah saw, lalu mereka
berkata, 'Memang benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakanlah kepada kami
apakah pahala yang akan diperoleh oleh orang yang shalat.'
Rasullullah SAW bersabda, 'Jagalah waktu-waktu shalat terutama shalat yang
pertengahan. Shalat Zuhur, pada saat itu nyalanya neraka Jahanam. Orang-orang mukmin
yang mengerjakan shalat pada ketika itu akan diharamkan ke atasnya uap api neraka
Jahanam pada hari Kiamat.'
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 16
Sabda Rasullullah saw lagi, 'Manakala shalat Asar, adalah saat di mana Nabi Adam
а. s. memakan buah khuldi. Orang-orang mukmin yang mengerjakan shalat Asar akan
diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir.'
Selepas itu Rasullullah saw membaca ayat yang bermaksud, ' Jagalah waktu-waktu shalat
terutama sekali shalat yang pertengahan. Shalat Maghrib itu adalah saat di mana taubat
Nabi Adam a.s. diterima. Seorang mukmin yang ikhlas mengerjakan shalat Maghrib
kemudian meminta sesuatu daripada Allah, maka Allah akan perkenankan.'
Sabda Rasullullah saw, 'Shalat Isya' (atamah). Katakan kubur itu adalah sangat
gelap dan begitu juga pada hari Kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam
yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isyak berjamaah, Allah S. W. T haramkan
dirinya daripada terkena nyala api neraka dan diberikan kepadanya cahaya untuk
menyeberangi Titian Sirath.1
Sabda Rasullullah saw seterusnya, 'Shalat Subuh pula, seseorang mukmin yang
mengerjakan shalat Subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh
Allah S. W. T dua kebebasan iaitu:
1. Dibebaskan daripada api neraka.
2. Dibebaskan dari nifaq.
Setelah orang Yahudi mendengar penjelasan daripada Rasullullah saw, maka mereka
berkata, 'Memang benarlah apa yang kamu katakan itu wahai Muhammad (saw). Kini
katakan pula kepada kami semua, kenapakah Allah S. W. T mewajibkan puasa 30 hari ke
atas umatmu?'
Sabda Rasullullah saw, 'Ketika Nabi Adam memakan buah pohon khuldi yang dilarang,
lalu makanan itu tersangkut dalam perut Nabi Adam a.s. selama 30 hari. Kemudian Allah
S. W. T mewajibkan ke atas keturunan Adam a.s. berlapar selama 30 hari.
Sementara diizin makan di waktu malam itu adalah sebagai kurnia Allah S. W. T kepada
makhluk-Nya.'
Kata orang Yahudi lagi, 'Wahai Muhammad, memang benarlah apa yang kamu
katakan itu. Kini terangkan kepada kami mengenai ganjaran pahala yang diperolehi
daripada berpuasa itu.'
Sabda Rasullullah saw, 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan Ramadhan dengan
ikhlas kepada Allah S. W. T, dia akan diberikan oleh Allah S. W. T 7 perkara:
1. Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya (daging yang tumbuh daripada
makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan daripada merasa lapar dan dahaga.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
б. Diberikan cahaya oleh Allah S. W. T pada hari Kiamat untuk menyeberang Titian Sirath.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 17
7. Allah S. W. T akan memberinya kemudian di syurga.'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Katakan kepada
kami kelebihanmu di antara semua para nabi.'
Sabda Rasullullah saw, 'Seorang nabi menggunakan doa mustajabnya untuk membinasakan
umatnya, tetapi saya tetap menyimpankan doa saya (untuk saya gunakan memberi syafaat
kepada umat saya di hari kiamat).'
Kata orang Yahudi, 'Benar apa yang kamu katakan itu Muhammad. Kini kami mengakui
dengan ucapan Asyhadu Alla illaha illallah, wa annaka Rasulullah (kami percaya bahawa
tiada Tuhan melainkan Allah dan engkau utusan Allah).'
Sedikit peringatan untuk kita semua: "Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan
kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (Surah Al-Baqarah: ayat
155)
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat
pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya." (Surah Al-Baqarah: ayat 286)
GUGURNYA DOSA BERSAMA TETESAN AIR WUDLU
"Abu Nadjih (Amru) bin Abasah Assulamy r.a berkata : Pada masa Jahiliyah, saya
merasa bahwa semua manusia dalam kesesatan, karena mereka menyembah berhala.
Kemudian saya mendengar berita ; Ada seorang di Mekkah memberi ajaran-ajaran yang
baik. Maka saya pergi ke Mekkah, di sana saya dapatkan Rasulullah SAW masih sembunyi-
sembunyi, dan kaumnya sangat congkak dan menentang padanya.
Maka saya berdaya-upaya hingga dapat menemuinya, dan bertanya kepadanya : Apakah
kau ini ?
Jawabnya : Saya Nabi.
Saya tanya : Apakah nabi itu ?
Jawabnya : Allah mengutus saya.
Diutus dengan apakah ?
Jawabnya : Allah mengutus saya supaya menghubungi famili dan menghancurkan berhala,
dan meng-Esa-kan Tuhan dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Saya bertanya : Siapakah yang telah mengikuti engkau atas ajaran itu ?
Jawabnya : Seorang merdeka dan seorang hamba sahaya ( Abubakar dan Bilal ).
Saya berkata : Saya akan mengikuti kau. Jawabnya : Tidak dapat kalau sekarang,
tidakkah kau perhatikan keadaan orang-orang yang menentang kepadaku, tetapi pulanglah
kembali ke kampung, kemudian jika telah mendengar berita kemenanganku, maka
datanglah kepadaku. Maka segera saya pulang kembali ke kampung, hingga hijrah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 18
Rasulullah SAW ke Madinah, dan saya ketika itu masih terus mencari berita, hingga
bertemu beberapa orang dari familiku yang baru kembali dari Madinah, maka saya
bertanya : Bagaimana kabar orang yang baru datang ke kota Madinah itu ? Jawab
mereka : Orang-orang pada menyambutnya dengan baik, meskipun ia akan dibunuh oleh
kaumnya, tetapi tidak dapat. Maka berangkatlah saya ke Madinah dan bertemu pada
Rasulullah S. A. W. Saya berkata : Ya Rasulullah apakah kau masih ingat pada saya?
Jawabnya : Ya, kau yang telah menemui saya di Mekkah. Lalu saya berkata : Ya
Rasulullah beritahukan kepada saya apa yang telah diajarkan Allah kepadamu dan belum
saya ketahui. Beritahukan kepada saya tentang shalat ? Jawab Nabi : Shalatlah waktu
Shubuh, kemudian hentikan shalat hingga matahari naik tinggi sekadar tombak, karena
pada waktu terbit matahari itu seolah-olah terbit di antara dua tanduk syaitan, dan
ketika itu orang-orang kaf ir menyembah sujud kepadanya.
Kemudian setelah itu kau boleh shalat sekuat tenagamu dari sunnat, karena shalat
itu selalu disaksikan dan dihadiri Malaikat, hingga matahari tegak di tengah-tengah, maka
di situ hentikan shalat karena pada saat itu dinyalakan Jahannam, maka bila telah
telingsir dan mulai ada bayangan, shalatlah, karena shalat itu selalu disaksikan dan
dihadiri Malaikat, hingga shalat Asar. Kemudian hentikan shalat hingga terbenam
matahari, karena ketika akan terbenam matahari itu seolah-olah terbenam di antara dua
tanduk syaithan dan pada saat itu bersujudlah orang-orang kaf ir.
Saya bertanya : Ya Nabiyullah : Ceriterakan kepada saya tentang wudlu' ! Bersabda
Nabi : Tiada seorang yang berwudlu' lalu berkumur dan menghirup air, kemudian
mengeluarkannya dari hidungnya melainkan keluar semua dosa-dosa dari mulut dan
hidung. Kemudian jika ia membasuh mukanya menurut apa yang diperintahkan Allah,
jatuhlah dosa-dosa mukanya dari ujung jenggotnya bersama tetesan air. Kemudian bila
membasuh kedua tangan sampai kedua siku, jatuhlah dosa-dosa dari ujung jari-jarinya
bersama tetesan air. Kemudian mengusap kepala maka jatuh semua dosa dari ujung
rambut bersama tetesan air, kemudian membasuh dua kaki ke mata kaki, maka jatuhlah
semua dosa kakinya dari ujung jari bersama tetesan air. Maka bila ia shalat sambil
memuja dan memuji Allah menurut lazimnya, dan membersihkan hati dari segala sesuatu
selain Allah, maka keluar dari semua dosanya bagaikan lahir dari perut ibunya " ( HR.
Muslim )
"Ketika Amru bin Abasah menceritakan hadits ini kepada Abu Umamah, oleh Abu
Umamah ditegur : Hai Amru bin Abasah perhatikan keteranganmu itu, masakan dalam
satu perbuatan orang diberi ampun demikian rupa. Jawab Amru : Hai Abu Umamah, telah
tua usiaku, dan rapuh tulangku, dan hampir ajalku, dan tiada kepentingan bagiku untuk
berdusta terhadap Allah atau Rasulullah S. A. W.
Andaikan saya tidak mendengar dari Rasulullah, hanya satu dua atau tiga empat kali, atau
lima enam tujuh kali tidak akan saya ceritakan, tetapi saya telah mendengar lebih dari itu
" ( HR. Muslim )
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 19
DZIKIR HARIAN
1. ASTAGHFIRULLAH
Mari kita berhitung sejenak, dalam hidup yang sudah kita jalani berapa banyak dosa
yang telah kita perbuat Baik sengaja maupun tidak sengaja yang pasti semua itu dicatat
oleh malaikat Atit ( yang bertugas mencatat dosa manusia ).
Coba kita visualisasikan, seandainya 1 hari kita melakukan dosa 10x maka 20 Th = 3600 x
20 = 72000 Dosa.
Saya yakin bahwa masing-masing dari kita melakukan dosa lebih dari lx setiap hari, tentu
anda pernah mengalami kejadian dibawah ini :
1. Memandang wanita/pria yang kedua kalinya ( bukan pandangan pertama ) yang bukan
muhrimnya.
2. Merasa lebih dengan merendahkan orang lain ( Sombong )
3. Menggunakan fasilitas/barang milik orang lain tanpa kerelaan pemiliknya ( Ghosab )
Contoh : - Menggunakan pulpen teman yang tergeletak dimeja tanpa sepengetahuan
pemiliknya.
- Memakai sandal teman tanpa izin pemiliknya Ghosab hukumnya haram yaitu
dianggap Mencuri kategori kecil.
Pernahkah kita sengaja untuk tidak melakukan dosa lx pun dalam sehari dalam
seumur hidup kita ?,
Pernahkah kita habiskan 1 hari dalam umur kita khusus untuk minta ampun kepada Allah
atas dosa kita ?.
Yang sering kita lakukan justru merencanakan rekreasi menjelang hari libur yang akan
kita lalui.
Allah suka pada orang miskin yang taat beribadah namun Allah lebih suka pada orang
kaya yang taat beribadah, Allah suka pada orang tua yang taat beribadah namun Allah
lebih suka pada orang muda yang taat beribadah.
Rosulullah S. A. W yang dijamin masuk Surga oleh Allah, diampuni dosa yang sebelum
dan sesudahnya Berlstighfar ( Mohon Ampun ) dengan mengucap ASTAGHFIRULLAH
HAL ADHIM 70x sehari.
Bagaimana dengan kita yang tiada jaminan dari Allah untuk masuk surga tapi yang pasti
ada jaminam MATI
Setiap saat masih menunda pengucapan istighfar kita, malah supaya lebih keren lebih
suka berkata ASTAGA
Dari pada Astagf irullah. ( Astaga bukanlah istighfar )
Harap saudaraku yang muslim tidak mengucapkan lagi ASTAGA melainkan Astaghf irullah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 20
Wahai yang menulis dan yang membaca !
Tidak pantaskah kalian mengucap Istighfar lebih dari yang dibaca Junjunganmu
Muhammad S. A. W dalam sehari ? Apakah tidak terdetak dihati kita untuk memulai
membaca Istighfar dalam Dzikir harian kita ? Ya Allah Robbul Izzati bukakanlah hati
kami.
2. LAAILAHA ILLALLAH
Dalam sebuah hadits disebutkan : MANGKANA AKHIRUU KALAMIHI LAAILAHA
ILLALLAH DAKHOLAL JANNAH Barangsiapa yang diakhir hidupnya mengucap Laailaha
Illallah maka akan dimasukkan syurga.
Sungguh besar makna ucapan tersebut sehingga bisa dibuat jaminan masuk Syurga.
Namun jangan menganggap Ringan untuk bisa mengucapkan kata itu diakhir hidup kita
karena disaat sakaratul maut kita akan merasakan rasa Sakit yang luar biasa kecuali bagi
orang yang mendapat rahmat dari Allah ( Baca artikel Bila Ajal Mulai Mendekat ).
Untuk itu sering kita jumpai bila ada orang yang akan meninggal keluarganya akan
menuntun ucapan kalimah Laailaha Illallah, Bahkan karena kekhawatiran bagi yang akan
meninggal tidak bisa membaca sepanjang kalimah tersebut Maka hanya dituntun untuk
mengucap Allah.
Kekhawatiran tersebut beralasan bila si Fulan ketika mengucapakan Laaila ( tidak
sempat meneruskan ha Illallah )
Kemudian meninggal, maka Insya Allah si Fulan termasuk orang yang murtad karena Laaila
artinya tidak ada tuhan.
Ya Allah matikanlah Kami dalam keadaan Khusnul Khotimah ( akhir hayat yang baik ).
Sementara Trend kita sering kali kita mengatakan Duilah ! , sampai ada yang
mengucap Laaila ( karena Duilah terdengar Laaila ) Padahal bila lafadz Laaila diucapkan
dengan sengaja maka yang mengucapkan insya Allah Murtad ( keluar dari Agama islam )
Naudzubillah.
Ada lagi yang lebih suka menyebut nama ALLAH dengan menyebut Tuhan ( padahal
Tuhan itu banyak ) atau Dengan menyebut nama " yang diatas " padahal bila ditanya apa
yang diatas jawabnya awan, mega, bintang .
Astaghfirullah, tidakkah kita lebih bangga mengucapkan Allah, Al Kholig, Arrohman, dari
pada sebutan diatas ?
Ya Allah berilah kami kekuatan untuk mampu menunjukkan keislaman kami.
Dalam hadits yang lain disebutkan : AFDLOLUDDZIKRI LAAILAHA ILLALLAH Dzikir
yang utama adalah mengucap Laailaha Illallah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 21
3. ALKHAMDULILLAH
Tidak satupun manusia di dunia ini yang bisa menghitung nikmat yang diberikan oleh
Allah kepada hambaNya Meskipun seorang maha guru dari negara yang paling maju
sekalipun.
Pernahkah kita memikirkan bahwa rasa Kantuk ( mengantuk ) itu adalah nikmat dari
Allah, coba seandainya Bila manusia tidak mempunyai rasa mengantuk sebelum tidur
mungkin dunia ini tak seindah yang kita rasakan Saat ini, bayangkan seandainya kita lagi
mengendarai Mobil, menaiki anak tangga, menyeberang jalan dls tiba-tiba kita tertidur.
Bahkan ( maaf ) Kentut sekalipun adalah nikmat meski orang lain yang berada
didekatnya terkena imbas bau yang Tidak sedap, terbiasakah kita mengucap
Alkhamdulillah ketika orang lain mendapat nikmat ?, bagaimana bila teman Didekat kita
mendapat nikmat berupa kentut ?.
Allah berfirman : FAIN TA'UDDU NIKMATALLAHI LA TUKHSUUHA Apabila kamu
menghitung nikmat Allah maka tidak akan mampu bagimu.
Sebagai manusia yang berbudi tentu kita akan mengucapkan terima kasih bila
seseorang telah memberi kita sesuatu Baik berupa barang maupun jasa terlebih
pemberian itu tidak mengharap balasan dari kita lebih Afdhol lagi pemberian itu
Dilakukan secara terus menerus tanpa perlu kita meminta atau mengingatkan lagi.
Demikianlah nikmat yang diberikan Allah kepada hambaNya, sekarang marilah kita
bertanya pada diri sendiri apakah Kita termasuk manusia berbudi luhur.
Yang jelas Allah telah mengingatkan kita dengan Firmannya : LAINSYAKARTUM LA
AZIIDAN NAKUM WALAINKAFARTUM INNA ‘ADAABI LASYADID Apabila kamu
bersyukur atas nikmatKU maka akan kutambah nikmat itu padamu namun apabila kamu
Ingkar terhadap nikmatKU sesungguhnya siksaKU amatlah pedih.
Banyak dari kita yang rela mengeluarkan uang untuk berlangganan koran, majalah
sebagai bahan bacaan harian, Yang demikian itu tidaklah salah namun akan lebih baik bila
kita punya bacaan harian yang berorientasi ke Akhirat Yaitu dengan membaca kalimah
Toyyiba ( perkataan yang baik ) seperti Astaghfirullah, Laa ilaha Ilallah, Alkhamdulillah
Dan bacaan lain yang anda sukai dengan jumlah tertentu dan dilakukan secara istiqomah
(berkesinambungan).
Kita tidak bisa membaca koran sambil nonton TV, kita tak bisa menyapu lantai sambil
membaca majalah namun Kita bisa membaca kalimat Toyyibah sambil mengerjakan
sesuatu.
AKU HANYALAH SEORANG HAMBA
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 22
Pada masa Rasulullah memimpin masyarakat Madinah, selaku orang besar ia justru
paling melarat, walaupun warga Madinah hidup berkecukupan.
Kalau ada pakaian yang robek, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh
isterinya. Beliau juga memeras susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk
dijual.
Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk
dimakan, sambil tersenyum baginda menyinsing lengan bajunya untuk membantu isterinya
di dapur.
Sayidatina 'Aisyah menceritakan "Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu
membantu urusan rumahtangga. Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke
masjid, dan cepat-cepat pula kembali sesudah selesai shalat."
Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi
dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena
Sayidatina 'Aisyah belum ke pasar.
Maka Nabi bertanya, "Belum ada sarapan ya Khumaira?" (Khumaira adalah panggilan
mesra untuk Sayidatina 'Aisyah yang berarti 'Wahai yang kemerah-merahan')
' Aisyah menjawab dengan agak serba salah, "Belum ada apa-apa wahai Rasulullah."
Rasulullah lantas berkata, "Jika begitu aku puasa saja hari ini." Tanpa sedikit tergambar
rasa kesal d i wajahnya.
Sebaliknya baginda sangat marah tatkala melihat seorang suami memukul isterinya.
Rasulullah menegur, "Mengapa engkau memukul isterimu?" Lantas dijawab dengan agak
gementar, "Isteriku sangat keras kepala. Sudah diberi nasehat dia tetap bandel, jadi aku
pukul dia."
"Aku tidak bertanya alasanmu," sahut Nabi s.a.w. "Aku menanyakan mengapa engkau
memukul teman tidurmu dan ibu bagi anak-anakmu ?"
Pernah baginda bersabda, "sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut
terhadap isterinya."
Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda dalam menjadi kepala keluarga tidak
menampakkan kedudukannya sebagai pemimpin umat.
Pada suatu hari, ketika Rasulullah mengimami Shalat Isya berjamaah, para sahabat
yang jadi makmum dibuat cemas oleh keadaan nabi yang agaknya sedang sakit payah.
Buktinya, setiap kali ia menggerakkan tubuh untuk rukuk, sujud dan sebagainya, selalu
terdengar suara keletak-keletik, seakan-akan tulang-tulang Nabi longgar semuanya.
Maka, sesudah salam, Umar bin Khatab bertanya,"Ya, Rasullullah, apakah engkau sakit?".
"Tidak, Umar, aku sehat," jawab Nabi.
"Tapi mengapa tiap kali engkau menggerakkan badan dalam shalat, kami mendengar bunti
tulang-tulangmu yang berkeretakan?".
Mula-mula, Nabi tidak ingin membongkar rahasian. Namun, karena para sahabat
tampaknya sangat was-was memperhatikan keadaannya, Nabi terpaksa membuka
pakaiannya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 23
Tampak oleh para sahabat, Nabi mengikat perutnya yang kempis dengan selembar kain
yang didalamnya diiisi batu-batu kerikil untuk mengganjal perut untuk menahan rasa
lapar. Batu-batu kerikil itulah yang berbunyi keletak-keletik sepanjang Nabi memimpin
shalat berjamaah.
Serta merta Umar pun memekik pedih, "Ya, Rasulullah, apakah sudah sehina itu
anggapanmu kepada kami? Apakah engkau mengira seandainya engkau mengatakan lapar,
kami tidak bersedia memberimu makan yang paling lezat ?
Bukankah kami semuanya hidup dalam kemakmuran ?".
Nabi tersenyum ramah seraya menyahut, "Tidak, Umar tidak. Aku tahu, kalian, para
sahabatku, adalah orang-orang yang setia kepadaku. Apalagi sekedar makanan, harta
ataupun nyawa akan kalian serahkan untukku sebagai rasa cintamu terhadapku, tetapi
dimana akan kuletakkan mukaku dihadapan pengadilan Allah kelak di Hari Pembalasan,
apabila aku selaku pemimpin justru membikin berat dan menjadi beban orang-orang yang
aku pimpin?".
Para sahabat pun sadar akan peringatan yang terkandung dalam ucapan Nabi
tersebut, sesuai dengan tindakannya yang senantiasa lebih mementingkan kesejahteraan
umat daripada dirinya sendiri.
Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang
penuh kudis, miskin dan kotor.
Baginda hanya diam dan bersabar ketika kain rida'nya ditarik dengan kasar oleh seorang
Arab Baduwi hingga berbekas merah di lehernya.
Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencing si Baduwi di
dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.
Mengenang pribadi yang amat halus ini, timbul persoalan dalam diri kita... adakah lagi
bayangan pribadi baginda Rasulullah s.a.w. hari ini?
Apakah rahasia yang menjadikan jiwa dan akhlak baginda begitu indah? Apakah yang
menjadi rahasia kehalusan akhlaknya hingga sangat memikat dan menjadikan mereka
begitu tinggi kecintaan padanya.
Apakah kunci kehebatan peribadi baginda yang bukan saja sangat bahagia kehidupannya
walaupun di dalam kesusahan dan penderitaan, bahkan mampu pula membahagiakan orang
lain tatkala di dalam derita.
Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH S. W. T dan rasa kehambaan yang sudah
menyatu dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.
Seolah-olah anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih
dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam kesendirian.
Seorang tabib yang dikirim oleh penguasa Mesir, Muqauqis, sebagai tanda
persahabatan, selama dua tahun di Madinah sama sekali menganggur.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 24
Menandakan betapa kesehatan penduduk Madinah betul-betul berada pada tingkatan
yang tinggi. Sampai tabib itu bosan dan bertanya kepada Nabi, "Apakah masyarakat
Madinah takut kepada tabib?"
Nabi menjawab, "Tidak. Terhadap musuh saja tidak takut, apalagi kepada tabib".
"Tapi mengapa selama dua tahun tinggal di Madinah, tidak ada seorang pun yang pernah
berobat kepada saya?"
"Karena penduduk Madinah tidak ada yang sakit," jawab Nabi.
Tabib itu kurang percaya, "Masak tidak ada seorang pun yang mengidap penyakit?".
"Silakan periksa ke segenap penjuru Madinah untuk membuktikan ucapanku,"ujar Nabi.
Maka tabib Mesir itu pun melakukan perjalanan kelililng Madinah guna mencari tahu
apakah benar ucapan Nabi tersebut. Ternyata memang di seluruh Madinah ia tidak
menjumpai orang yang sakit-sakitan. Akhirnya, ia berubah menjadi kagum dan bertanya
kepada Nabi, "Bagaimana resepnya sampai orang-orang Madinah sehat-sehat semuanya ?"
Rasulullah menjawab, "Kami adalah suatu kaum yang tidak akan makan kalau belum lapar.
Jika kami makan, tidaklah sampai terlalu kenyang. Itulah resep untuk hidup sehat, yakni
makan yang halal dan baik, dan makanlah untuk takwa, tidak sekedar memuaskan hawa
nafsu".
Ketika pintu Syurga telah terbuka seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih lagi
berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah hingga pernah baginda
terjatuh lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiklnya sudah tidak mampu
menanggung kemauan jiwanya yang tinggi, ketika ditanya oleh Sayidatina 'Aisyah, "Ya
Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin masuk Syurga? Mengapa engkau masih
bersusah payah begini ?"
Jawab baginda dengan lunak, "Ya 'Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba?
Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur."
KETIKA TIRAI TERTUTUP
Ketika mendengar sebuah berita "miring" tentang saudara kita, apa reaksi kita
pertama kali ? Kebanyakan dari kita dengan sadarnya akan menelan berita itu, bahkan ada
juga yang dengan semangat meneruskannya kemana-mana.
Kita ceritakan aib saudara kita, sambil berbisik, "sst! ini rahasia lho!". Yang dibisiki akan
meneruskan berita tersebut ke yang lainnya, juga sambil berpesan, "ini rahasia lho!"
Kahlil Gibran dengan baik melukiskan hal ini dalam kalimatnya, "jika kau sampaikan
rahasiamu pada angin, jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Inilah yang sering terjadi. Saya memiliki seorang rekan muslimah yang terpuji akhlaknya.
Ketika dia menikah saya menghadiri acaranya. Beberapa minggu kemudian, seorang
sahabat mengatakan, "saya dengar dari si A tentang "malam pertamanya" si B." Saya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 25
kaget dan saya tanya, "darimana si A tahu?" Dengan enteng rekan saya menjawab, "ya
dari si B sendiri! Bukankah mereka kawan akrab..."
Masya Allah! rupanya bukan saja "rahasia" orang lain yang kita umbar kemana-mana,
bahkan "rahasia kamar" pun kita ceritakan pada sahabat kita, yang sayangnya juga punya
sahabat, dan sahabat itu juga punya sahabat.
Saya ngeri mendengar hadis Nabi : "Barang siapa yang membongkar-bongkar aib
saudaranya, Allah akan membongkar aibnya. Barangsiapa yang dibongkar aibnya oleh
Allah, Allah akan mempermalukannya, bahkan di tengah keluarganya."
Fakhr al-Razi dalam tafsirnya menceritakan sebuah riwayat bahwa para malaikat melihat
di lauh al-mahfudz akan kitab catatan manusia. Mereka membaca amal saleh manusia.
Ketika sampai pada bagian yang berkenaan dengan kejelekan manusia, tiba-tiba sebuah
tirai jatuh menutupnya. Malaikat berkata, "Maha Suci Dia yang menampakkan yang indah
dan menyembunyikan yang buruk."
Jangan bongkar aib saudara kita, supaya Allah tidak membongkar aib kita. "Ya Allah
tutupilah aib dan segala kekurangan kami di mata penduduk bumi dan langit dengan
rahmat dan kasih sayang-Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah"
MENGUBAH DENGAN KEKUATAN TAULADAN
Mudah-Mudahan kita semua tidak menjadi contoh keburukan bagi orang lain.
Mudah-mudahan anak-anak kita tidak mencontoh perilaku buruk yang pernah khilaf kita,
para orang tuanya lakukan. Dan mudah-mudahan pula anggota lingkungan masyarakat kita
tidak menjadikan kita sebagai salah satu figur keburukan, akibat perilaku buruk yang kita
lakukan.
Alangkah ruginya dalam hidup yang cuma sekali-kalinya ini dan orang lain meniru
keburukan kita, naudxubillah. Ingatlah bahwa jika kita berperilaku buruk dan tidak
bermoral, maka ketika orang berbicara, akan berbicara tentang keburukan kita. Apalagi
jika orang lain mencontoh perilaku buruk itu, berarti kita juga akan memikul dosanya.
Namun seandainya justru orang atau masyarakat di sekitar kita yang berperilaku
kurang baik, maka sudah sewajarnya bila kita menekadkan diri untuk mengubahnya
menuju arah kebaikan. Lalu, bagaimana cara mengubah orang menjadi lebih baik secara
efektif ?
Salah satu caranya adalah dengan kekuatan suri tauladan atau menjadi contoh
terlebih dahulu. Jika ingin mengubah orang lain, maka pertanyaan pertama yang harus
dilakukan adalah sudah pantaskah kita menjadi contoh kebaikan akhlak bagi orang lain ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 26
Sudahkah kita menjadi suri tauladan bagi apa yang kita inginkan ada pada diri orang lain
itu?
KEJUJURAN
Kejujuran, betapa langkanya kata ini!
Mencari orang yang jujur saat ini hampir sama mustahilnya dengan mencari jarum di
dalam tumpukan jerami. Jujur bukanlah semata-mata tidak berkata dusta. Ketika Nabi
bersabda : Qulil Haq Walau Kaana Murro "katakanlah kebenaran itu walupun pahit",
sebenarnya Nabi memerintahkan kita untuk berlaku jujur dengan lidah kita. Ketika Nabi
bersabda, "andaikata Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya akan aku potong
tangannya,"
Sesungguhnya Nabi mengajarkan kita untuk bertindak jujur dalam penegakkan
hukum meskipun terhadap keluarga sendiri. Ketika Al-Qur'an merekam kalimat suci,
"sampaikanlah amanat kepada yang berhak," sesungguhnya Allah menyuruh kita bersikap
jujur ketika memegang amanah, baik selaku dosen, pejabat, ataupun pengusaha. Sewaktu
Allah menghancurkan harta si Karun karena Karun bersikukuh bahwa harta itu diraihnya
karena kerja kerasnya semata, bukan karena anugerah Allah, sebenarnya Allah sedang
memberi peringatan kepada kita bahwa itulah azab Allah terhadap mereka yang tidak
berlaku jujur akan rahmat Allah.
Tengoklah diri kita sekarang.... Masihkah tersedia kejujuran di dalam segala tindak
tanduk kita? Ketika anda terima uang sogokan sebenarnya anda telah berlaku tidak jujur.
Ketika anda enggan menolong rekan anda, meskipun anda sadar anda mampu menolongnya,
saat itu anda telah menodai kejujuran.
Ketika di sebuah pengajian anda ditanya jama'ah sebuah pertanyaan yang sulit, dan
anda tahu bahwa anda tak mampu menjawabnya, tapi anda jawab juga dengan "putar sana-
sini", maka anda telah melanggar sebuah kejujuran (orang kini menyebutnya "kejujuran
ilmiah").
Adakah orang jujur saat ini?
Bahkan Yudhistira yang dalam kisah Mahabharata terkenal jujur pun sempat
berbohong dihadapan Resi Durna saat perang Bharata Yudha. Dewa dalam kisah tersebut
menghukum Yudhistira dengan membenamkan roda keretanya ke dalam tanah beberapa
senti. Anda boleh tak percaya cerita Mahabharata ini, tapi jangan bilang bahwa anda
meragukan Allah mampu menghukum kita akibat ketidakjujuran kita dengan lebih dahsyat
lagi. Kalau Dewa mampu menghukum Yudhistiraseperti itu, jangan-jangan Allah akan
membenamkan seluruh yang kita banggakan ke dalam tanah hanya dalam kejapan mata
saja.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 27
Guru saya pernah bercerita ketika ada orang yang baru masuk Islam bertanya
kepada Rasul bahwa ia belum mampu untuk mengikuti gerakan sholat dan kewajiban
lainnya, konon, Rasul hanya memintanya untuk berlaku jujur. Ketika ada seorang warga
negara Inggris yang masuk Islam, dan belum bisa sholat serta puasa, saya minta dia untuk
berlaku jujur saja dahulu. Orang asing itu terperanjat. Boleh jadi dia kaget bahwa
betapa Islam memandang tinggi nilai kejujuran. Kini, saya yang terperanjat dan terkaget-
kaget menyaksikan perilaku kita semua yang sudah bisa sholat dan puasa namun tidak
mampu
berlaku jujur.
Duh Gusti. ...betapa jauh prilaku kami dari contoh yang diberikan Nabi-Mu
SAYIDATINA FATIMAH R. HA
Dia besar dalam suasana kesusahan. Ibundanya pergi ketika usianya terlalu muda dan
masih memerlukan kasih sayang seorang ibu. Sejak itu, dialah yang mengambil alih tugas
mengurus rumahtangga seperti memasak, mencuci dan menguruskan keperluan
ayahandanya.
Di balik kesibukan itu, dia juga adalah seorang yang paling kuat beribadah. Keletihan yang
ditanggung akibat seharian bekerja menggantikan tugas ibunya yang telah pergi itu, tidak
pula menghalang Sayidatina Fatimah daripada bermunajah dan beribadah kepada Allah
S. W. T. Malam- malam yang dilalui, diisi dengan tahajud, zikir dan siangnya pula dengan
sholat, puasa, membaca Al Quran dan lain-lain. Setiap hari, suara halusnya mengalunkan
irama Al Quran.
Di waktu umurnya mencapai 18 tahun, dia dikawinkan dengan pemuda yang sangat
miskin hidupnya. Bahkan karena kemiskinan itu, untuk membayar mas kawin pun suaminya
tidak mampu lalu dibantu oleh Rasulullah S. A. W.
Setelah berkawin kehidupannya berjalan dalam suasana yang amat sederhana, gigih
dan penuh ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Digelari Singa Allah, suaminya Sayidina
Ali merupakan orang kepercayaan Rasulullah SAW yang diamanahkan untuk berada di
barisan depan dalam tentera Islam. Maka dari itu, seringlah Sayidatina Fatimah
ditinggalkan oleh suaminya yang pergi berperang untuk berbulan-bulan lamanya. Namun
dia tetap ridho dengan suaminya. Isteri mana yang tidak mengharapkan belaian mesra
daripada seorang suami. Namun bagi Sayidatina Fatimah r. ha, saat-saat berjauhan
dengan suami adalah satu kesempatan berdampingan dengan Allah S. W. T untuk mencari
kasih-Nya, melalui ibadah-ibadah yang dibangunkan.
Sepanjang pemergian Sayidina Ali itu, hanya anak-anak yang masih kecil menjadi
temannya. Nafkah untuk dirinya dan anak-anaknya Hassan, Hussin, Muhsin, Zainab dan
Umi Kalsum diusahakan sendiri. Untuk mendapatkan air, berjalanlah dia sejauh hampir
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 28
dua batu dan mengambilnya dari sumur yang 40 hasta dalamnya, di tengah teriknya
matahari padang pasir.
Kadangkala dia lapar sepanjang hari. Sering dia berpuasa dan tubuhnya sangat
kurus hingga menampakkan tulang di dadanya.
Pernah suatu hari, ketika dia sedang tekun bekerja di sisi batu pengisar gandum,
Rasulullah datang berkunjung ke rumahnya. Sayidatina Fatimah yang amat keletihan
ketika itu lalu meceritakan kesusahan hidupnya itu kepada Rasulullah S. A. W. Betapa
dirinya sangat letih bekerja, mengangkat air, memasak serta merawat anak-anak. Dia
berharap agar Rasulullah dapat menyampaikan kepada Sayidina Ali, kalau mungkin boleh
disediakan untuknya seorang pembantu rumah. Rasulullah saw merasa terharu terhadap
penanggungan anaknya itu.
Namun baginda amat tahu, sesungguhnya Allah memang menghendaki kesusahan bagi
hamba-Nya sewaktu di dunia untuk membeli kesenangan di akhirat. Mereka yang rela
bersusah payah dengan ujian di dunia demi mengharapkan keridhoan-Nya, mereka inilah
yang mendapat tempat di sisi-Nya. Lalu dibujuknya Fatimah r. ha sambil memberikan
harapan dengan janji-janji Allah. Baginda mengajarkan zikir, tahmid dan takbir yang
apabila diamalkan, segala penanggungan dan bebanan hidup akan terasa ringan.
Ketaatannya kepada Sayidina Ali menyebabkan Allah S. W. T mengangkat darjatnya.
Sayidatina Fatimah tidak pernah mengeluh dengan kekurangan dan kemiskinan keluarga
mereka. Tidak juga dia meminta-minta hingga menyusah-nyusahkan suaminya.
Dalam pada itu, kemiskinan tidak menghilang Sayidatina Fatimah untuk selalu
bersedekah. Dia tidak sanggup untuk kenyang sendiri apabila ada orang lain yang
kelaparan. Dia tidak rela hidup senang dikala orang lain menderita. Bahkan dia tidak
pernah membiarkan pengemis melangkah dari pintu rumahnya tanpa memberikan sesuatu
meskipun dirinya sendiri sering kelaparan. Memang cocok sekali pasangan Sayidina Ali ini
karena Sayidina Ali sendiri lantaran kemurahan hatinya sehingga digelar sebagai 'Bapa
bagi janda dan anak yatim di Madinah.
Namun, pernah suatu hari, Sayidatina Fatimah telah menyebabkan Sayidina Ali
tersentuh hati dengan kata-katanya. Menyadari kesalahannya, Sayidatina Fatimah segera
meminta maaf berulang-ulang kali.
Ketika dilihatnya raut muka suaminya tidak juga berubah, lalu dengan berlari-lari
bersama anaknya mengelilingi Sayidina Ali. Tujuh puluh kali dia 'tawaf ' sambil merayu-
rayu memohon dimaafkan. Melihatkan aksi Sayidatina Fatimah itu, tersenyumlah Sayidina
Ali lantas memaafkan isterinya itu.
"Wahai Fatimah, kalaulah dikala itu engkau mati sedang Ali tidak memaafkanmu,
niscaya aku tidak akan menyembahyangkan jenazahmu," Rasulullah SAW memberi
nasehat kepada puterinya itu ketika masalah itu sampai ke telinga baginda.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 29
Begitu tinggi kedudukan seorang suami yang ditetapkan Allah S. W. T sebagai pemimpin
bagi seorang isteri. Betapa seorang isteri itu perlu berhati-hati dan sopan di saat
berhadapan dengan suami. Apa yang dilakukan Sayidatina Fatimah itu bukanlah disengaja,
bukan juga dia membentak - bentak, marah-marah, meninggikan suara, bermasam muka,
atau lain-lain yang menyusahkan Sayidina Ali k.w. meskipun demikian Rasulullah SAW
berkata begitu terhadap Fatimah.
Ketika perang Uhud, Sayidatina Fatimah ikut merawat luka Rasulullah. Dia juga
turut bersama Rasulullah semasa peristiwa penawanan Kota Makkah dan ketika
ayahandanya mengerjakan 'Haji Wada' padaakhir tahun 11 Hijrah. Dalam perjalanan haji
terakhir ini Rasulullah SAW telah jatuh sakit. Sayidatina Fatimah tetap di sisi
ayahandanya. Ketika itu Rasulullah membisikkan sesuatu ke telinga Fatimah r. ha
membuatnya menangis, kemudian Nabi SAW membisikkan sesuatu lagi yang membuatnya
tersenyum.
Dia menangis karena ayahandanya telah membisikkan kepadanya berita kematian
baginda. Namun, sewaktu ayahandanya menyatakan bahwa dialah orang pertama yang akan
berkumpul dengan baginda di alam baqa', gembiralah hatinya. Sayidatina Fatimah
meninggal dunia enam bulan setelah kewafatan Nabi SAW, dalam usia 28 tahun dan
dimakamkan di Perkuburan Baqi‘, Madinah.
Demikianlah wanita utama, agung dan namanya harum tercatat dalam al-Quran,
disusahkan hidupnya oleh Allah S. W. T. Sengaja dibuat begitu oleh Allah kerana Dia tahu
bahawa dengan kesusahan itu, hamba-Nya akan lebih hampir kepada-Nya. Begitulah juga
dengan kehidupan wanita-wanita agung yang lain. Mereka tidak sempat berlaku sombong
serta membangga diri atau bersenang-senang. Sebaliknya, dengan kesusahan-kesusahan
itulah mereka dididik oleh Allah untuk senantiasa merasa sabar, ridho, takut dengan
dosa, tawadhuk (merendahkan diri), tawakkal dan lain-lain.
Ujian-ujian itulah yang sangat mendidik mereka agar bertaqwa kepada Allah S. W. T.
Justru, wanita yang sukses di dunia dan di akhirat adalah wanita yang hatinya dekat
dengan Allah, merasa terhibur dalam melakukan ketaatan terhadap-Nya, dan amat
bersungguh-sungguh menjauhi larangan-Nya, biarpun diri mereka menderita.
4 PERKARA SEBELUM TIDUR
Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur sebelum
melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 30
"Bertanya Aisyah :“Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara
seketika?"
Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas tiga kali seakan-
akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.
Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua akan
memberi syafaat di hari kiamat.
Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Dan, perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka seakan-akan kamu
telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"
Sekian untuk ingatan kita bersama.
TIPU DAYA SYETAN
Ada kaidah bahwa sesuatu yang tidak terlihat tidak lantas disebut tidak ada. Contoh
sederhananya adalah elektron, udara, jin. Seorang Profesor elektro pun pasti belum
pernah melihat elektron dengan kasat mata, atau melihat arus listrik yang mengalir pada
kabel. Bila tidak percaya pegang saja kabel listrik kalau tidak kabel itu "menggigit" alias
nyetrum. Tapi jangan coba-coba mengetesnya sendiri pokonya percaya saja. Udara juga
kita pasti tidak dapat melihatnya. Yang terlihat hanyalah gerakan benda-benda yang
terhempas oleh udara contohnya dedaunan yang bergoyang terhempas udara.
Begitu juga jin. Dan untuk masalah jin ini, walaupun tidak terlihat dia pasti ada. Jin
itu sendiri ada yang muslim dan ada yang kafir. Dan yang mengajak kejahatan itu disebut
dengan syetan dan nenek moyangnya adalah iblis laknatulloh.
Mengapa kita harus percaya bahwa sesuatu yang tidak terlihat belum tentu tidak
ada? Itu karena manusia sendiri diciptakan sempurna oleh Alloh. Manusia diciptakan
dengan keterbatasan. Dengan keterbatasannya itu sesungguhnya itu adalah rahmat bagi
manusia itu sendiri. Manusia diciptakan dengan kemampuan melihat pergerakan benda
yang kecepatannya terbatas. Juga manusia diciptakan dengan kemampuan mendengar
yang terbatas. Coba kita lihat baling-baling pesawat, pasti bila putaran baling-baling itu
kecepatannya makin tinggi maka tidak akan kelihatan anak baling-baling tersebut. Coba
kita bisa mendengar semua frekuensi suara bisa stress jadinya bila setiap hari
mendengar suara kelelawar, suara gelombang radio atau suara semut. Maha suci Alloh
yang telah menciptakan keterbatasan pada diri manusia.
Manusia diciptakan dari tanah/sari pati tanah. Tapi bukan berarti kalau kita
ditimpuk oleh tanah langsung bersenyawa, hasilnya yang pasti adalah benjol. Begitu juga
dengan jin yang diciptakan dari panas api dan itu tidak berati jin tidak bisa meraskan
panasnya api (neraka).
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 3 1
Menurut sejarahnya iblis/syetan selalu akan berusaha membuat manusia menyimpang
dari jalan yang lurus.Dan itu dilakukan dalam ukuran detik atau bahkan bila ada yang lebih
kecil dari detik maka begitu gencarlah syetan berusaha menyesatkan manusia.
Kita yang tidak bisa melihat jin kafir/syetan suka terlena akan godaan syetan ini.
Kita suka tidak sadar bahwa mereka selalu mengintai dan menyesatkan manusia seperti
halnya aliran darah dalam tubuh manusia yang terus bersirkulasi begitu juga syetan,
terus menyesatkan manusia tanpa henti.
Oleh sebab itu yakini sesungguhnya kita sedang berperang antara manusia dengan
syetan. Dan syetan adalah musuh yang nyata bagi manusia walaupun tidak terlihat mata.
Dan alangkah aneh kita manusia tetapi tidak tahu atau tidak awas siapa musuh kita,
bagaimana musuh kita.
Syetan itu bekerja sama antara syetan dari golongan jin dengan syetan dari
golongan manusia. Contohnya adalah: melalui desainer pakaian syetan membisik-bisikan
agar si desainer menghasilkan desain pakaian yang mini-mini yang membuka aurat. Juga
syetan memberikan ide-ide kepada para pembuat iklan untuk membuat iklan yang
menghasilkan kesan mesum dan juga para penggubah lagu juga dibisik-bisiki supaya
menghasilkan lagu yang mengundang syahwat. Kesemuanya bermuara kepada melalaikan
untuk mengingat Alloh! Bila melihat sinetron jaman sekarang, pasti bapak-bapak/ibu-ibu
juga anak laki-laki/perempuan suka nonton sinetron bukan karena jalan ceritanya yang
bagus tapi cenderung karena pemainnya yang muda-muda cantik-cantik dan ganteng-
ganteng. Dan ini tanpa disadari bisa menjadi sumber ketidak harmonisan rumah tangga.
Coba saja lihat "habis lihat sinetron dengan pemainnya wanita-wanita cantik lalu setelah
itu lihat wajah istri sendiri", pasti akan kelihatan lebih tua.
Karena apa karena barusan melihat wanita-wanita muda dan cantik disinetron. Begitu
juga dengan ibu-ibu "habis lihat pemain yang muda gagah" lalu lihat suami wah koq
kelihatan sudah tua sekali. Itulah cara-cara syetan memalingkan manusia melalui
berbagai cara agar kehidupan manusia penuh dengan perpecahan dan jauh dari mengingat
Alloh.
Coba jalan-jalan ke Mali, dimana ada di Mali itu sesuatu yang bisa mengingatkan kita
kepada Alloh. Suaran adzan / lantunan Al-Qur'an tidak terdengar, sholat pun bisa jadi
lewat begitu saja.
Begitu juga halnya dengan pacaran. Bila ada yang berkata "Aku cinta
padamu" padahal arti sebenarnya adalah "Aku nafsu sama kamu". Kenapa? Karena
cinta itu sejatinya setelah memasuki jenjang perkawinan. Sebelum pernikahan yang ada
hanyalah nafsu. Untuk itu berhati-hatilah antara pergaulan muda-mudi jangan sampai
tergelincir kepada zina.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 32
Dalam upaya kita berbuat kebaikan juga selalu berusaha syetan itu menyusup,
misalnya ketika berbuat baik ditiup-tiupkan perasaan riya' atau ketika baca Al-Qur'an
dibagus-baguskan supaya orang lain memuji kita.
Oleh sebab itu yakinlah bahwa syetan itu ada dan selalu berusaha menggelincirkan
manusia kepada maksiat dan jauh dari mengingat Alloh.
Ada hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjauhkan godaan syetan, antara lain
adalah memohon perlindungan kepada Alloh agar diselamatkan dari godaan syetan, sebab
syetan itu sendiri mutlak berada dalam genggaman Alloh.
Jangan jadikan rumah kita menjadi sarang syetan. Caranya adalah hindari barang-
barang yang bisa menarik syetan untuk dijadikan tempat bersarang. Contoh: jangan ada
patung, lukisan makhluk hidup, jangan ada tempat-tempat kotor, lembab, bau dan tidak
terawat. Jangan pelihara anjing - Bagi yang punya anjing kasihkan saja sama orang lain
yang non muslim - karena anjing itu bisa menahan malaikat rahmat memasuki rumah kita,
kalau untuk penjaga pakai saja alarm atau sewa satpam. Buat juga kamar atau rumah itu
suasananya bisa mengingat Alloh. kalau perlu pajang kain kafan di kamar. Hati-hati
dengan barang-barang elektronik seperti Komputer, TV, VCD, dll karena barang -barang
itu juga bisa dijadikan alat perusak iman kita oleh syetan.
Disamping menjaga lingkungan dari kemungkinan dijadikannya sarang syetan maka
diri kitapun harus dijaga dengan dzikir kepada Alloh baik diwaktu pagi atau petang dan
juga sebelum tidur. Beberapa contoh yang dapat dilakukan adalah berwudhu sebelum
tidur, membaca do'a sebelum tidur, juga baca ayat kursi atau baca lafadz : Laa ilaaha
illallohu wahdahu Laa syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wahuwa
'alaa kulli syai'in qodiir sebanyak 100 kali (kalau bisa) atau baca doa-doa yang mashyur
(Dzikir Al Ma'tsurat misalnya ).
Dan sebagai salah satu bentuk pertahanan yang harus selalu kita lakukan bagi
keluarga/anak-anak kita atau saudara-saudara kita adalah berdo'a kepada Alloh yang
menguasai segala makhluk agar terlindung dari godaan syetan.
Semoga kita semua dapat diselamatkan dan dilindugi oleh Alloh dari godaan syetan
dan iblis yang terkutuk. Aamiin.
TAUBAT LELAKI YANG SIBUK
Diceritakan bahwa ada seseorang menceritakan kepada Hasan Al-Basri: "Wahai Abu
Said! Di sini ada seorang lelaki yang tidak mau berkumpul dengan orang ramai. Dia
sentiasa duduk sendirian saja."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 33
Hasan pergi kepada orang yang dimaksudkan itu dan berkata: "Wahai hamba Allah!
Aku melihat engkau suka duduk menyendiri saja. Mengapa engkau tidak suka bergaul
dengan orang ramai?" "Ada suatu perkara yang telah menyibukkan aku dari berkumpul
dengan manusia."
Sekurang-kurangnya engkau pergi kepada lelaki yang dipanggil sebagai Hasan Al-Basri
dan duduk di majlis ilmunya." kata Hasan lagi.
"Ada satu perkara yang mencegah aku dari berkumpul dengan manusia termasuk
Hasan Al-Basri." Kata lelaki itu.
"Semoga Allah merahmatimu. Apakah gerangan yang sentiasa menyibukkan engkau?"
"Aku setiap hari terjepit di antara nikmat dan dosa. Maka setiap hari diriku sibuk
mensyukuri nikmat-nikmat Allah dan sibuk bertaubat atas dosa-dosa tersebut." Jawab
lelaki itu.
"Wahai hamba Allah! Kalau begitu engkau lebih alim dari Hasan Al-Basri. Maka
kekalkanlah amalan yang telah engkau lakukan." Kata Hasan Al-Basri.
TAUBAT SEORANG WANITA BUTA
Saleh Al-Muri bercerita, bahwa dia pernah melihat seorang perempuan tua memakai
baju kasar di Mihrab Daud Alaihissalam.
Perempuan yang telah buta matanya itu sedang mengerjakan sholat sambil menangis
terisak-isak. Setelah selesai sholat dia mengangkat wajahnya ke langit dan berdoa :
"Wahai Tuhan Engkaulah tempatku memohon dan Pelindungku dalam hidup. Engkaulah
penjamin dan pembimbingku dalam mati. Wahai Yang Maha Mengetahui perkara yang
tersembunyi dan rahasia, serta setiap getaran batin tidak ada Raja bagiku selain Engkau
yang kuharap dapat menghindarkan bencana yang dahsyat."
Saleh Al-Muri memberi salam kepada perempuan tersebut dan bertanya: "Wahai
Ibu! Apa yang menyebabkan hilangnya penglihatanmu?"
"Tangisku yang disebabkan sedihnya hatiku kerana terlalu banyaknya maksiatku kepada-
Nya, dan terlalu sedikitnya ingatan dan pengabdianku kepada-Nya. Jika Dia
mengampunkan aku dan menggantinya di akhirat nanti, adalah lebih baik dari kedua-dua
mataku ini. Jika Dia tidak mengampunkan aku, buat apa mata di dunia tetapi akan dibakar
di nereka nanti." Kata perempuan tua itu.
Saleh pun ikut menangis kerana sangat terharu mendengar hujjah wanita yang
mengharukan itu. "Wahai Saleh! Sudikah kiranya engkau membacakan sesuatu dari ayat
Al-Quran untukku. Kerana aku sudah sangat rindu kepadanya." Pinta perempuan itu.
Lalu Saleh membacakan ayat yang artinya: "Dan mereka tidak menghormati Allah dengan
penghormatan yang semestinya."
(Al-An'am: 91)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 34
"Wahai Saleh, siapakah yang berkhidmat kepada-Nya dengan sebenarnya?" Kata
perempuan itu lalu menjerit kuat-kuat dengan jeritan yang boleh menggoncangkan hati
orang yang mendengarnya. Dia jatuh ke bumi dan meninggal dunia seketika itu juga.
Pada suatu malam Saleh Al-Muri bermimpi berjumpa dengan perempuan tua itu dalam
keadaan memakai baju yang sangat bagus.
Dalam mimpi tersebut Saleh bertanya: "Bagaimana keadaanmu sekarang?"
Perempuan itu menjawab: "Lebih baik rohku dicabut, aku didudukkan di hadapan-Nya dan
berkata: "Selamat datang wahai orang yang mati akibat terlalu sedih kerana merasa
sedikitnya khidmatnya kepada-Ku."
MEMAHAMI BERBAGAI "KEBETULAN" DALAM KEHIDUPAN
Abraham Lincoln menjadi presiden Amerika tahun 1860
John F. Kennedy jadi presiden Amerika tahun 1960.
Pengganti Lincoln bernama Johnson (Andre) lahir tahun 1808
Sedangkan pengganti Kennedy juga Johnson (Lindon) lahir tahun 1908
Kedua presiden, Lincoln dan Kennedy tewas terbunuh
Pembunuh Lincoln lahir tahun 1839, pembunuh Kennedy lahir tahun 1939
Kedua pembunuh presiden ini terbunuh sebelum sempat diadili.
Sekretaris Lincoln bernama Kennedy, sekretaris Kennedy bernama Lincoln
Kedua sekretaris menyarankan kepada presiden agar tidak pergi ke tempat dimana
kemudian terjadi pembunuhan, namun keduanya menolak.
Pembunuh Lincoln melakukan pembunuhan di teater kemudian bersembunyi di pasar
swalayan.
Pembunuh Kennedy, sebaliknya.
Apakah semua itu "kebetulan"?
Dalam kehidupan Rasulullah terdapat pula hal-hal yang dapat dinamai kebetulan-
kebetulan.
Beliau lahir, hijrah dan wafat pada hari Senin bulan Rabiul awwal.
Ayah beliau bernama Abdullah (pengabdian kepada ALLAH)
Ibunya Aminah (Kedamaian dan Keamanan)
Bidan yang menangani kelahirannya bernama Asy-Syifa (kesembuhan, perolehan sempurna
dan memuaskan).
Sedangkan yang menyusukan beliau bernama Halimah (Yang Lapang Dada).
Beliau sendiri diberi nama Muhammad (Yang Terpuji), suatu nama yang sebelumnya tidak
dikenal sehingga menimbulkan banyak pertanyaan, "mengapa kakeknya menamainya
demikian?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 35
Apakah nama-nama tersebut merupakan kebetulan-kebetulan atau ia merupakan
isyarat tentang kepribadian manusia ini?
Suatu peristiwa yang tidak sejalan dengan kebiasaan atau terjadi secara tidak terduga
biasa kita sebut "kebetulan".
Keterbatasan kemampuan dan pengetahuan mengantarkan kita untuk menamainya
demikian. Tidak ada "kebetulan" disisi ALLAH S. W. T.
Bukankah DIA Maha Mengetahui, Maha Berkuasa, Pengendali dan Pengatur alam ini?
Sebahagian dari kebetulan-kebetulan itu tidak dapat ditafsirkan dengan teori kausalitas
(sebab-akibat).
Disamping sunnatullah ada juga yang dinamai inayatullah (uluran tangan Ilahi) yang
tidak harus selalu sama dengan sunnahNYA.
Bukankah sunnatullah, yang sering diterjemahkan "hukum hukum alam" tidak lain
adalah kebiasaan-kebiasaan yang dialami kemudian diformulasikan? Bukankah ia pada
hakikatnya hanyalah ikhtisar dari pukul rata statistik? Itulah anugerah ALLAH yang
diberikan kepada siapa yang dikehendakiNYA.
KISAH ABU BAKAR DICERCA
Dikeluarkan oleh Ahmad dan At-Tabarani dari Abu Hurairah r.a. bahawa seorang
lelaki telah m encerca Abu Bakar r.a. Ketika itu, Rasulullah SAW juga sedang duduk di
sana. Baginda SAW tersenyum dan keheranan melihatkan keadaan lelaki tersebut, ketika
lelaki itu mula bersikap kurang ajar terhadap dirinya, Abu Bakar r.a. pun membalas
beberapa kata lelaki tersebut. Dengan yang demikian, Rasulullah SAW menjadi marah lalu
bangun dan dibuntuti oleh Abu Bakar r.a.. Abu Bakar berkata kepada Rasulullah SAW:
"Lelaki itu bersikap kurang ajar terhadap diriku, oleh kerana itu aku membalasnya.
Ketika aku mulai membalasnya, kamu meninggalkan kami di tempat itu".
Rasulullah SAW bersabda: "Apabila kamu tidak membalas kata-katanya, terdapat
malaikat yang membalasnya untuk kamu. Walau bagaimanapun apabila kami mulai
membalas kata-kata kasarnya itu syetan mula mengambil tempat dan duduk di antara
kamu, yang demikian itu aku tidak mau duduk bersama-sama dengan syaitan".
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi: "Ya Abu Bakar ! Terdapat tiga perkara
yang benar yaitu:
1) Apabila seorang hamba itu dizalimi dengan satu kezaliman, maka dia meninggalkan
tempat itu semata-mata kerana Allah, Allah akan menguatkan dan membantunya.
2) Apabila seseorang itu membuka pintu kedermawannannya dan memberi hadiah, maka
Allah akan menambahkan kekayaannya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 36
3) Apabila seseorang itu mula meminta-minta untuk menambahkan kekayaannya, maka
Allah akan mengurangkan kekayaannya.
ORANG-ORANG TAMAK
Ada dua orang yang tamak dan masing-masing tidak akan kenyang. Pertama, orang
tamak untuk menuntut ilmu, dia tidak akan kenyang. Kedua, orang tamak memburu harta,
dia tidak akan kenyang.
(Nabi Muhammad saw) Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ibnu Abbas
ra di atas, ada dua karakter orang tamak yang tidak akan pernah puas terhadap apa yang
dimilikinya dan senantiasa berusaha untuk menambahnya.
Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda menurut sisi pandang Islam.
Adalah terpuji jika ada seorang Muslim yang tamak terhadap ilmu. Muslim seperti
ini senantiasa menginginkan derajat keilmuan, akhlak, amal kebajikan, dan usahanya untuk
meraih kemuliaan, yang akan mengetuk hatinya untuk menapaki tangga kesempurnaan
sebagai seorang Muslim. Ia selalu memanfaatkan segala kesempatan untuk mengkaji
Islam dalam memecahkan problem kehidupan manusia dengan hikmah. Sabda Rasulullah
saw, "Ilmu laksana hak milik seorang Mukmin yang hilang, di manapun ia menjumpainya, di
sana ia mengambilnya," (HR Al Askari dari Anas ra).
Sedangkan ketamakan terhadap harta hanyalah akan menghasilkan sifat buas,
laksana serigala yang terus mengejar dan memangsa buruannya walaupun harta itu bukan
haknya. Fitrah manusia memang sangat mencintai harta kekayaan dan berhasrat keras
mendapatkannya sebanyak mungkin dengan segala cara dan usaha. Firman Allah S. W. T:
Katakanlah (hai Muhammad), jika seandainya kalian menguasai semua perbendaharaan
rahmat Tuhan, niscaya perbendaharaan (kekayaan) itu kalian tahan (simpan) karena takut
menginfakkannya (mengeluarkannya). Manusia itu memang sangat kikir. (QS Al Isra':
100).
Rasulullah saw bersabda, “Hamba Allah selalu mengatakan, 'Hartaku, hartaku',
padahal hanya dalam tiga soal saja yang menjadi miliknya yaitu apa yang dimakan sampai
habis, apa yang dipakai hingga rusak, dan apa yang diberikan kepada orang
sebagai kebajikan. Selain itu harus dianggap kekayaan hilang yang ditinggalkan untuk
kepentingan orang lain," (HR Muslim).
Seorang Mukmin adalah orang yang meyakini bahwa rezeki telah ditentukan oleh
Allah S. W. T. Dia juga yakin bahwa setiap manusia tidak akan menemui ajalnya sebelum
semua rezeki yang telah ditetapkan oleh Allah dicukupkan kepadanya.
Ia merasa cukup terhadap harta yang telah diperolehnya dan menyadari ada hak orang
lain atas kelebihan harta yang dimilikinya. Ia infakkan sebagian hartanya di jalan Allah
untuk membantu saudara-saudaranya yang dilanda kelaparan dan kekurangan. Demikianlah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 37
yang patut dilakukan seorang Muslim dan ia tidak lagi silau terhadap kekayaan orang lain
yang dihimpun karena ketamakan.
Rasulullah bersabda, ''Tidak ada iri hati kecuali dalam dua perkara, (yaitu) orang
yang dikaruniai harta kekayaan dan dihabiskan untuk menegakkan kebenaran, dan orang
yang dikaruniai hikmah kemudian ia melaksanakan dan mengajarkannya (kepada orang
lain)."
NISFU SYA'BAN
"Apabila tiba malam Nisfu Sya'ban, maka bangunlah kamu pada malamnya; bershalat,
beribadat dan berpuasalah kamu pada siangnya. Allah berfirman; " Adakah orang
meminta ampun maka Aku ampunkannya, adakah orang yang ditimpa bala Aku af iatkannya.
Adakah orang yang meminta rezeki maka aku rezekikannya."
Dari Utsman bin Abil 'Asi, Nabi s.a.w. bersabda; " Pada malam Nisfu Sya'ban
setelah berlalu 1/3 malamnya, Allah turun kelangit dunia lalu berfirman; " Adakah orang
yang meminta maka Aku perkenankan permintaannya, adakah orang yang meminta ampun
maka Aku ampunkannya, adakah orang yang bertaubat maka Aku terima taubatnya dan
diampunkkan sekalian orang Mukmin lelaki dan perempuan melainkan orang yang berzina
atau yang dendam kepada saudaranya."
"Allah tidak akan mengampunkan dosa pada malam Nisfu Sya'ban pada 6 orang yaitu
orang yang kekal minum arak, orang yang durhaka kepada kedua ibu bapanya, orang yang
kekal dalam berzina, orang yang banyak berkelahi, orang yang berdagang dengan sumpah
dusta dan orang yang mengadu domba."
" Hai Aisyah! Adakah engkau izinkan aku shalat pada malam ini (Nisfu Sya'ban)?"
Jawab Aisyah; "Ya, aku Izinkan." Lalu Nabi s.a.w. bershalatlah sepanjang malam Nisfu
Sya'ban Itu. Baginda sujud terlalu lama sehingga aku (Aisyah) menyangka beliau telah
diambil ruhnya (wafat), lalu aku tutupkan dengan kain dan aku letakkan tanganku di atas
kedua tapak kakinya. Maka dia bergerak , gembiralah aku karena beliau masih bernafas
lagi...
Pada malam Nisfu Sya'ban telah datang Jibril kepada Rasulullah s.a.w. lalu berkata ;
"Angkat kepalamu ke langit, inilah malam yang dibukakan Allah padanya 300 rahmat dan
diampunkan Allah sekalian orang yang tiada menyekutukan-Nya dengan sesuatu kecuali
tukang nujum, orang yang kekal dalam berzina dan orang yang durhaka terhadap ibu
bapa."
Amalan yang dianjurkan pada Malam Nifsu Sya'ban :
1. Selesai shalat Maghrib, hendaklah dibaca Yasin 3 kali. Yang pertama diniatkan untuk
Diberkahi umur kedua, dimurahkan rezeki dan ketiga, ditetapkan iman.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 38
2. Memperbanyak beristighfar.
3. Membaca sholawat ke atas Nabi Muhammad SAW
4. Berdzikir, bersedekah dan berpuasa
THE BLESSING IN "NO"
(KETIKA TUHAN BERKATA "TIDAK")
I asked God to take away my pride.
God said, "No. It is not for me to take away, but for you to give it up."
(Ya Tuhan ambillah kesombonganku dariku Tuhan berkata, "Tidak Bukan Aku yang
mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya.")
I asked God to make my handicapped child whole.
God said, "No. Her spirit was whole, her body was only temporary."
(Ya Tuhan sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat. Tuhan berkata, "Tidak Jiwanya
telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara.")
I asked God to grant me patience.
God said, "No. Patience is a by-product of tribulations; it isn't granted, it is earned."
(Ya Tuhan beri aku kesabaran. Tuhan berkata, "Tidak Kesabaran didapat dari ketabahan
dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri.")
I asked God to give me happiness.
God said, "No. I give you blessings, happiness is up to you."
(Ya Tuhan beri aku kebahagiaan. Tuhan berkata, "Tidak Kuberi keberkahan, kebahagiaan
tergantung kepadamu sendiri.")
I asked God to spare me pain.
God said, "No. Suffering draws you apart from worldly cares and brings you closer to
me.
(Ya Tuhan jauhkan aku dari kesusahan. Tuhan berkata, "Tidak Penderitaan menjauhkanmu
dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku.")
I asked for all things that I might enjoy life.
God said, "No. I will give you life so that you may enjoy all things."
(Ya Tuhan beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat. Tuhan berkata, "Tidak
Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal.")
I asked God to help me LOVE others, as much as God loves me.
God said... "Ahhhh, f inally you have the ideal"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 39
(Ya Tuhan bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku. Tuhan berkata...
"Ahhhh, akhirnya kau mengerti !")
Kadang kala kita berpikir bahwa Tuhan tidak adil, kita telah susah payah
memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya.
Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan, bahkan ratusan lamaran telah kita
kirimkan tak ada jawaban sama sekali, orang lain dengan mudahnya mendapatkan
pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru
orang lain yang mendapatkannya tanpa susah payah. Kita mengharapkan diberi pasangan
hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan
mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhan
terus meningkat.
Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu
kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan
minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil).
Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Tuhan)
dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat
memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua
kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu.
Begitu pula dengan Tuhan, segala yang kita minta Tuhan tahu apa yang paling baik
bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Tuhan mengabulkannya. Karena
Tuhan tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari
"pilek" dan "demam".... dan terus berdoa.
"There's a time and place for everything, for everyone. Go d works in a mysterious way."
WANITA BERTANGAN LUMPUH
Berdermalah selagi kalian mampu
Pada suatu hari pernah seorang wanita yang lumpuh tangan kanannya menghadap
Nabi S. A. W seraya berkata : "Ya Nabiyallah, kumohon sudilah kiranya baginda memohon
kepada Allah SWT agar Dia menyembuhkan tangan kananku yang lumpuh ini!"
Nabi S. A. W bertanya kepadanya : "Apakah yang menjadikan tanganmu lumpuh ?"
Maka wanita tadi menceritakan sebab kelumpuhannya :
"Ya, Nabiyallah, pada suatu malam aku bermimpi seakan-akan hari kiamat telah tiba.
Neraka Jahannam yang apinya menyala-nyala tergambar dengan jelas dalam impianku,
begitu juga surga. Namun betapa hati merasa sedih ketika aku melihat ibuku berada di
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 40
neraka Jahannam. Dia memegang sepotong lemak dan selembar kain serbet. Dengan
sepotong lemak dan selembar kain serbet itulah ibuku nampak bersusah payah
menghalangi panasnya jilatan api neraka Jahannam. Maka aku segera menyapa ibuku :
"Aduh ibu, mengapa ibu berada di jurang neraka Jahannam ini ? Padahal setahuku, ibu
dulu rajin beribadah kepada Allah SWT, dan ayahpun nampaknya meridhai
kebaktianmu ?"
Ibu : "Wahai anakkku, ketahuilah bahwa ibu dulu terlanjur bersifat kikir. Maka inilah
tempat yang disediakan bagi orang-orang yang kikir!"
Anak : "Apakah arti sepotong lemak dan selembar serbet yang ibu pegang itu ?"
Ibu : "Anakku, hanya kedua benda itulah yang pernah kudermakan selama hidup! Selain
itu tak ada lagi!"
Anak : "Lalu, sekarang ayah di mana ?"
Ibu : "Wahai anakku, ayahmu dulu seorang yang dermawan. Maka beliau sekarang berada
di surga bersama-sama dengan para dermawan lainnya."
Ya Nabiyallah, setelah itu aku pun segera ke surga menghampiri ayahku. Ternyata
ayah sedang berdiri di sisi telagamu Ya Rasulullah. Disana beliau membagi-bagikan air
minum kepada orang banyak, tetapi ibuku justru dilupakan.
Lalu aku bertanya kepada ayah : "Wahai ayahku, ketahuilah bahwa ibuku yang juga
istri ayah, meskipun dulu sama-sama taat beribadah kepada Allah dan ayahpun tampaknya
meridhai kebaktian ibu, namun kini dia berada di neraka Jahannam!.
Sementara itu, ayah berada di tempat ini membagi-bagikan minuman dari telaga
Rasulullah S. A. W kepada orang banyak. Dan ayah begitu tega melupakan ibu. Maka
kumohon wahai ayah, berilah segelas air dari telaga ini untuk kuberikan kepada ibu!"
Kata ayah : "Hai anakku, ketahuilah bahwa Allah SWT telah mengharamkan orang-orang
yang kikir dan orang-orang yang kikir dan orang-orang yang berdosa meminum air telaga
Rasulullah S. A. W ini!"
Ya Nabiyallah, mendengar jawaban ayah yang melarangku mengambil air dari
telagamu, maka aku nekat mengambil segelas air dari telaga itu tanpa sepengetahuan
ayahku. Lalu aku bermaksud memberikannya kepda ibu yang telah lama kehausan. Tiba-
tiba terdengar suara: "Semoga Allah melumpuhkan tanganmu, karena kamu telah berani
mencuri air dari telaga Rasulullah S. A. W ini untuk memberikan kepada orang yang kikir
lagi berdosa!"
Ya Nabiyallah, usai mendengar suara itu, aku terbangun dari tidurku. Dan ternyata
tanganku menjadi lumpuh seperti ini. Inilah sebab kelumpuhan tangan kananku, ya
Nabiyallah!"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 41
Setelah Nabi S. A. W mendengarkan sebab-sebab kelumpuhan tangan kanan wanita
tersebut, maka beliau S. A. W meletakkan tongkatnya pada tangan wanita itu lalu berdoa :
"Ya Allah, ya Tuhanku, dengan kebenaran mimpi yang diceritakan oleh wanita ini, maka
kumohon sudilah kiranya Engkau berkenan menyembuhkan tangan kanannya yang
menderita kelumpuhan I"
Atas doa Nabi S. A. W itu, sembuhlah tangan kanan wanita itu dari kelumpuhannya dan
pulih seperti sediakala.
BUAH MENGEMBALIKAN URUSAN KEPADA ALLAH DAN BERSABAR
Dalam hidup ini setiap muslim kadang menghadapi ujian, cobaan dan bencana. Karena
itu, ketika diuji, hendaknya ia bersabar dan mengharapkan pahala kepada Allah atas
musibahnya. Jika demikian, tentu Allah tidak akan menyia-nyiakan sesuatu pun untuknya,
bahkan Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang hilang
darinya.
Dalam Shahih-nya, Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah ra, bahwasanya
ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw, 'Tidaklah seorang muslim yang tertimpa
suatu musibah, lalu ia mengatakan apa yang diperintahkan Allah, 'Sesungguhnya kami
adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah aku
pahala karena musibah ini, dan gantikanlah untukku sesuatu yang lebih baik darinya,'
kecuali Allah akan memberinya ganti yang lebih baik.' Ummu Salamah berkata, 'Ketika
Abu Salamah meninggal dunia, aku berkata, 'Siapakah orang Islam yang lebih baik dari
Abu Salamah?, (penghuni) rumah yang pertama kali hijrah kepada Rasulullah saw? Lalu
aku mengucapkan perkataan diatas, kemudian Allah menggantikan untukku Rasulullah saw
sebagai suami'."
Wahai ummat Islam, ketahuilah! Sesungguhnya barang siapa yang meninggalkan
sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik
dari padanya. Siapa yang meninggalkan dari menampar pipi sendiri, mengoyak-ngoyak
pakaian dan berteriak-teriak meratap serta kemungkaran yang sejenisnya, kemudian ia
memohon pahala di sisi Allah atas musibahnya serta mengembalikan semuanya kepada
Allah, niscaya Allah akan menggantikanya dan sungguh Allah adalah sebaik-baik Pemberi
ganti.
MENGAPA TAK MAU BERDOA ?
"Saya tak bisa bahasa Arab, saya malu memimpin do'a selepas sholat jamaah
bersama isteri saya, apalagi didepan jamaah yang lain."
Pernahkah pengalaman ini menimpa kita ? Insya Allah tidak. Tapi andaikata pernah,
janganlah khawatir. Sungguh Allah itu mengerti segala macam bahasa. Jangan malu untuk
berdo'a dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerah. Kalau anda hapal do'a dalam bahasa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 42
arab, saya ucapkan alhamdulillah! Namun kalau anda lebih "sreg" berdoa dengan bahasa
selain bahasa Arab, saya pun berucap alhamdulillah! Yang terpenting adalah kita masih
mau berdoa.
Kalimat terakhir ini mengundang pertanyaan, "Mengapa sih kita harus berdoa?"
Allah adalah Tuhan kita satu-satunya. Allah pun dalam Al-Qur'an mengatakan bahwa
“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu" (QS 112:2).
Dalam surat al-Fatihah kita pun berseru, “Iyyaka Na'budu wa Iyyaka Nasta'in"
(Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mulah kami mohon
pertolongan). Karena itu, kalau ada orang yang mengaku bahwa Allah itu Tuhannya lalu ia
tak mau berdoa maka pantas kalau kita sebut orang tersebut orang sombong. Bukankah
Allah telah berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu" (QS
40:60).
Betulkah setiap do'a akan dikabulkan oleh Allah? Boleh jadi ada diantara kita yang
telah berdoa sesuatu namun tak kita rasakan hasil dari do'a tersebut. Pertama, harus
disadari bahwa kita ini “hamba" sehingga tak berhak memaksa Allah. Kita yang
membutuhkan Allah; bukan sebaliknya.
Kedua, Allah lebih tahu apa yang terbaik buat kita. Boleh jadi, sebuah do'a yang kita
minta bila dikabulkan oleh Allah justru ujung-ujungnya dapat menimbulkan kesulitan
dalam hidup kita atau mungkin Allah punya ketentuan lain yang tak kita ketahui. Sebagai
contoh, Nabi Nuh berdoa agar anaknya diselamatkan dari banjir dahsyat, Tuhan tidak
mengabulkannya dan bahkan menegur Nabi Nuh sehingga Nabi Nuh pun berdoa: “Ya
Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari memohon sesuatu yang aku
tidak mengetahui (hakekatnya) dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun kepadaku,
dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk orang-orang
yang rugi." (QS 11: 47) Allah Maha Tahu, maka do'a kita kadang kala bukan
tak dikabulkan tapi ditunda waktunya, atau malah diganti dengan yang lebih baik. Wa
Allahu A'lam.
Ketiga, sudah seberapa jauh usaha kita untuk “meminta" dan “memelas" pada Allah. Nabi
Zakariya sendiri telah puluhan tahun berdo'a namun belum dikabulkan Allah. Tapi
berbeda dengan kita yang cenderung tak sabar, Nabi Zakariya berkata, “Ya Tuhanku,
sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah ditumbuhi uban, dan aku belum
pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Tuhanku." (QS 19:4)
Begitulah sikap kita seharusnya: jangan pernah kecewa dalam berdo'a. Dalam sebuah
riwayat disebutkan bahwa “Aku ini bagaimana persangkaan hambaKu saja..." Maksudnya,
kalau kita dalam berdo'a belum-belum sudah beranggapan bahwa do'a ini tak akan
dikabulkan, yah begitulah jadinya. Insya Allah kita selalu berbaik sangka dan tak pernah
kecewa dalam berdo'a.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 43
Dalam berdoa kita diminta untuk berharap-harap cemas (QS 21:90). Artinya, kita
berharap do'a kita akan dikabulkan, namun disisi lain kita juga cemas kalau-kalau do'a ini
tidak dikabulkan. Gabungan perasaan inilah yang menjadi etika dalam berdoa. Kita tidak
terlalu yakin pasti akan dikabulkan, namun juga tidak putus asa. Etika lainnya adalah kita
disuruh berdoa dengan merendahkan diri dan dengan suara yang lembut (QS 7:55). Kalau
kita jalani etika berdoa ini insya Allah hati kita akan tergetar dan seringkali tanpa sadar
air mata menggantung di pelopak mata.
Pendek kata, berdoalah baik dalam keadaan sehat-sakit, suka-duka, kaya-miskin,
berdiri-duduk-berbaring, pagi-siang-malam
KESEMPURNAAN SEORANG MUSLIM
Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW,
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang alim
Baginda S. A. W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim.
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang paling kaya
Baginda S. A. W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri sendiri maka engkau akan
jadi orang paling kaya.
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang adil
Baginda S. A. W menjawab: Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada
diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia.
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang paling baik
Baginda S. A. W menjawab: Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau
akan jadi sebaik-baik manusia.
Dia berkata : Aku ingin menjadi orang yang istimewa di sisi Allah
Baginda S. A. W menjawab : Banyakkan dzikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa
di sisi Allah.
Dia berkata : Aku ingin disempurnakan imanku
Baginda S. A. W menjawab : Baikkanlah akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna.
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang taat
Baginda S. A. W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau
akan termasuk dalam golongan mereka yang taat.
Dia berkata : Aku ingin berjumpa Allah dalan keadaan bersih dari dosa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 44
Baginda S. A. W menjawab : Bersihkan dirimu dari dosa niscaya engkau akan menemui
Allah dalam keadaan suci dari dosa.
Dia berkata : Aku ingin dihapuskan segala dosaku
Baginda S. A. W menjawab : Banyaklah beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan )
segala dosamu.
Dia berkata : Aku ingin menjadi semulia-mulia manusia
Baginda S. A. W menjawab : Jangan berprasangka pada orang lain niscaya engkau akan jadi
semulia-mulia manusia.
Dia berkata : Aku ingin menjadi segagah-gagah manusia
Baginda S. A. W menjawab : Senantiasa berserah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya
engkau akan jadi segagah-gagah manusia.
Dia berkata : Aku ingin dimurahkan rezeki oleh Allah
Baginda S. A. W menjawab : Senantiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadast )
niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu.
Dia berkata : Aku ingin termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan
rasulNya
Baginda S. A. W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya
maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka.
Dia berkata : Aku ingin diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat
Baginda S. A. W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan selamat
dari kemurkaan Allah dan rasulNya.
Dia berkata : Aku ingin diterima segala permohonanku
Baginda S. A. W menjawab : Jauhilah makanan haram nescaya segala permohonanmu akan
diterimaNya.
Dia berkata : Aku ingin agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat
Baginda S. A. W menjawab : Tutupilah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup
keaibanmu pada hari qiamat.
Dia berkata : Siapayang selamat dari dosa ?
Baginda S. A. W menjawab : Orang yang senantiasa mengalirkan air mata penyesalan,
mereka yang tunduk padakehendakNya dan mereka yang ditimpa kesakitan.
Dia berkata : Apakah kebaikan terbesar di sisi Allah ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 45
Baginda S. A. W menjawab : Baik budi pekerti, rendah diri dan sabar menghadapi cobaan
Allah.
Dia berkata : Apakah kejahatan terbesar di sisi Allah ?
Baginda S. A. W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan.
Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ?
Baginda S. A. W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi dan menghubungkan
persaudaraan.
Dia berkata: Apakan yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat ?
Baginda S. A. W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah.
PENCERAHAN
Hadis riwayat Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. bersabda, Janganlah
kamu berpuasa satu atau dua hari menjelang Ramadan, kecuali bagi orang-orang yang
memang biasa berpuasa. Maka baginya diperbolehkan.
Hadis riwayat Ummi Salamah ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. pernah bersumpah
tidak akan menemui sebagian istri-istrinya selama sebulan. Namun baru dua puluh
sembilan hari berlalu, beliau sudah menemui mereka. Kemudian beliau ditanya, Wahai
Nabi! Engkau sudah bersumpah tidak akan menemui kami selama satu bulan. Mendengar
itu Nabi S. A. W. bersabda, Sesungguhnya sebulan itu ada dua puluh sembilan hari.
Hadis riwayat Sahi bin Saad ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. bersabda,
Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat pintu yang bernama Rayyan. Orang-orang yang
berpuasa akan masuk lewat pintu itu pada hari kiamat kelak. Tidak boleh masuk
seorangpun selain mereka. Kelak akan ada pengumuman, Di manakah tempat orang-orang
yang berpuasa ? Mereka berduyun-duyun masuk lewat pintu tersebut. Ketika orang yang
terakhir sudah masuk, maka pintu tadi ditutup kembali.
Sehingga dengan begitu tidak akan ada lagi orang yang masuk lewat pintu tadi
Hadis riwayat Ibnu Umar ra. bahwa, Ada sekelompok orang dari sahabat Rasulullah
S. A. W. bermimpi melihat Lailatulkadar pada hari ke tujuh yang terakhir. Ketika
dilaporkan kepada Rasulullah saw, beliau bersabda, Menurut saya mimpi kalian pasti
bertepatan dengan hari ke tujuh terakhir.
Oleh karena itu barangsiapa yang ingin mencarinya, hendaklah dia cari pada hari ke
tujuh yang terakhir tersebut.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 46
Hadis riwayat Abu Said Al Khudri ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. pernah
melakukan iktikaf (berdiam di dalam mesjid) selama sepuluh hari pertengahan bulan
Ramadan.
Manakala selama waktu dua puluh malam telah berlalu dan memasuki hari atau malam
yang kedua puluh satu, beliau pulang ke rumahnya. Para sahabat yang beriktikaf bersama
beliau juga ikut pulang. Setelah menyuruh atau mengajak mereka untuk selalu tabah
terhadap kehendak Allah, beliau bersabda, Sesungguhnya aku telah melakukan iktikaf
pada sepuluh hari dan aku lanjutkan pada sepuluh hari berikutnya. Oleh sebab itu
barangsiapa yang ingin melanjutkan iktikaf bersamaku, maka sebaiknya dia tetap tinggal
di tempat iktikafnya. Sebetulnya aku telah bermimpi melihat Lailatulkadar, namun aku
lupa kapan waktunya.
Maka carilah ia pada sepuluh hari yang terakhir, yaitu pada tiap bilangan ganjil. Pada
waktu itulah aku yakin bahwa aku sedang sujud pada air dan lumpur. Abu Said Al Khudri
ra. mengatakan, Kami tersiram air hujan pada malam hari yang kedua puluh satu. Begitu
pula dengan tempat salat Rasulullah S. A. W. Juga terkena tetesan air hujan dari celah-
celah atap mesjid.
Kemudian setelah beliau mengerjakan salat Subuh, aku pandang wajah beliau basah
terkena lumpur dan air.
Hadis riwayat Aisyah ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. bersabda, Carilah Lailatulkadar itu
pada sepuluh hari yang terakir di bulan Ramadan.
Hadis riwayat Anas bin Malik ra. ia berkata, Rasulullah S. A. W. bersabda, Aku
didatangi Buraq, lalu aku menunggangnya sampai ke Baitulmakdis. Aku mengikatnya di
pintu mesjid yang biasa digunakan mengikat tunggangan oleh para nabi. Kemudian aku
masuk ke mesjid dan mengerjakan salat dua rakaat. Setelah aku keluar, Jibril as. datang
membawa bejana berisi arak dan bejana berisi susu. Aku memilih susu, Jibril berkata,
Engkau telah memilih fitrah (Islam dan istiqamah). Kemudian Jibril membawaku naik ke
langit. Ketika Jibril minta dibukakan, ada yang bertanya, Siapakah engkau ? Dijawab,
Jibril. Ditanya lagi, Siapa yang bersamamu ? Jibril menjawab, Muhammad. Ditanya,
Apakah dia telah diutus ? Jawab Jibril, Ya, dia telah diutus, pintupun dibukakan bagi
kami. Aku bertemu dengan Adam. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.
Kemudian aku dibawa naik ke langit kedua.
Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapakah engkau ? Jawab Jibril, Jibril.
Ditanya lagi, Siapakah yang bersamamu ? Jawabnya, Muhammad. Ditanya, Apakah dia
telah diutus ? Jawabnya, Dia telah diutus, pintupun dibuka untuk kami. Aku bertemu
dengan Isa bin Maryam as. dan Yahya bin Zakaria as. Mereka berdua menyambutku dan
mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa naik ke langit ketiga. Jibril minta dibukakan.
Ada yang bertanya, Siapa engkau ? Dijawab, Jibril. Ditanya lagi, Siapa bersamamu ?
Muhammad S. A. W. jawabnya. Ditanyakan, Dia telah diutus ? Dia telah diutus, jawab
Jibril. Pintu dibuka untuk kami. Aku bertemu Yusuf as. Sungguh nampak bahwa dia
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 47
dikaruniai keindahan. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan. Aku dibawa
naik ke langit keempat.
Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapa ini ? Jibril menjawab, Jibril.
Ditanya lagi, Siapa bersamamu ? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya, Apakah dia telah
diutus? Jibril menjawab, Dia telah diutus, pintupun dibukakan.
Ternyata di sana ada Nabi Idris as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan
kebaikan. Allah Taala berfirman (Kami mengangkatnya pada tempat "martabat" yang
tinggi). Aku dibawa naik ke langit kelima. Jibril minta dibukakan. Ada yang bertanya,
Siapa ? Dijawab, Jibril. Ditanya lagi, Siapa bersamamu ? Dijawab, Muhammad. Ditanya,
Apakah dia telah diutus ? Dijawab, Dia telah diutus, pintupun dibukakan buat kami. Di
sana aku bertemu Nabi Harun as. Dia menyambutku dan mendoakanku dengan kebaikan.
Aku dibawa naik ke langit keenam. Jibril as. minta dibukakan. Ada yang bertanya, Siapa
ini ? Jawabnya, Jibril. Ditanya lagi, Siapa bersamamu ? Muhammad, jawab Jibril. Ditanya,
Apakah dia telah diutus ? Jawabnya, Dia telah diutus. Kami dipersilahkan masuk. Di sana
ada Nabi Musa as. Dia menyambut dan mendoakanku dengan kebaikan.
Jibril membawaku naik ke langit ketujuh. Jibril minta dibukakan. Lalu ada yang
bertanya, Siapa ini ? Jawabnya, Jibril. Ditanya lagi, Siapa bersamamu ? Jawabnya,
Muhammad. Ditanyakan, Apakah dia telah diutus ? Jawabnya, Dia telah diutus, kamipun
dipersilahkan masuk. Ternyata di sana aku bertemu Nabi Ibrahim as. sedang
menyandarkan punggungnya pada Baitulmakmur. Ternyata setiap hari ada tujuh puluh
ribu malaikat masuk ke Baitulmakmur dan tidak kembali lagi ke sana. Kemudian aku
dibawa pergi ke Sidratulmuntaha yang dedaunannya seperti kuping-kuping gajah dan
buahnya sebesar tempayan. Ketika atas perintah Allah, Sidratulmuntaha diselubungi
berbagai macam keindahan, maka suasana menjadi berubah, sehingga tak seorangpun di
antara makhluk Allah mampu melukiskan keindahannya.
Kemudian Allah memberikan wahyu kepadaku. Aku diwajibkan salat lima puluh kali
dalam sehari semalam. Tatkala turun dan bertemu Nabi Musa as, dia bertanya, Apa yang
telah diwajibkan Tuhanmu kepada umatmu ? Aku menjawab, Salat lima puluh kali. Dia
berkata, Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan, karena umatmu tidak akan
kuat melaksanakannya. Aku telah pernah mencobanya pada Bani Israel. Akupun kembali
kepada Tuhanku dan berkata, Wahai Tuhanku, berilah keringanan atas umatku. Allah
memotong lima salat dan aku kembali kepada Nabi Musa as. dan aku katakan, Allah telah
mengurangi lima waktu salat. Dia berkata, Umatmu masih tidak sanggup melaksanakan itu,
kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan lagi.
Tak henti-hentinya aku bolak-balik antara Tuhanku dan Nabi Musa as. sampai Allah
berfirman, Hai Muhammad. Inilah kewajiban lima salat sehari semalam, setiap salat
mempunyai nilai sepuluh, dengan demikian, lima salat sama dengan lima puluh salat. Siapa
yang berniat untuk kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka baginya dicatat satu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 48
kebaikan, jika dia melaksanakannya, maka dicatat sepuluh kebaikan. Sebaliknya siapa yang
berniat jahat, tetapi tidak melaksanakannya, maka tidak dicatat apa-apa, jika dia
mengerjakannya, maka dicatat sebagai satu kejahatan. Aku turun hingga sampai kepada
Nabi Musa as, lalu aku beritahukan padanya. Dia masih saja berkata, kembalilah kepada
Tuhanmu, mintalah keringanan. Aku menyahut, Aku telah bolak-balik kepada Tuhan,
hingga aku merasa malu kepada-Nya Nomor hadis dalam kitab Sahih Muslim [Bahasa
Arab saja]: 234
Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., Dari Rasulullah S. A. W. tentang apa yang diriwayatkan
oleh beliau dari Allah Taala bahwa, Allah berfirman, Sesungguhnya Allah mencatat
kebaikan dan kejelekan.
Kemudian Beliau (Rasulullah) menerangkan, Siapa saja yang berniat melakukan
kebaikan, tetapi tidak jadi mengerjakannya, maka Allah mencatat niat itu sebagai
kebaikan yang sempurna. Jika dia meniatkan perbuatan baik dan mengerjakannya, maka
Allah mencatat sebagai sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat hingga kelipatan
yang sangat banyak. Kalau dia berniat melakukan perbuatan jelek tetapi tidak jadi
melakukannya, maka Allah mencatat hal itu sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika
dia meniatkan perbuatan jelek itu, lalu melaksanakannya, maka Allah mencatatnya sebagai
satu kejelekan
GHIBAH DAN PUASA
Dari 'Ubaid r. a, dia berkata : "Di masa Rasulullah SAW, beliau memerintahkan
orang-orang berpuasa selama satu hari. Lalu mereka pun berpuasa. Saat itu ada dua
orang wanita berpuasa, dan mereka sangat menderita karena lapar dan dahaga pada sore
harinya. Kemudian kedua wanita itu mengutus seseorang menghadap Rasulullah SAW,
untuk memintakan izin bagi keduanya agar diperbolehkan menghentikan puasa mereka.
Sesampainya utusan tersebut kepada Rasulullah SAW, beliau memberikan sebuah
mangkuk kepadanya untuk diberikan kepada kedua wanita tadi, seraya memerintahkan
agar kedua-duanya memuntahkan isi perutnya ke dalam mangkuk itu. Ternyata kedua
wanita tsb memuntahkan darah dan daging segar, sepenuh mangkuk tersebut, sehingga
membuat orang-orang yang menyaksikannya terheran-heran. Dan Rasulullah SAW
bersabda : "Kedua wanita ini berpuasa terhadap makanan yang dihalalkan Allah tetapi
membatalkan puasanya itu dengan perbuatan yang diharamkan oleh-Nya. Mereka duduk
bersantai sambil menggunjingkan orang-orang lain. Maka itulah 'daging-daging' mereka
yang dipergunjingkan." (Hadits Riwayat Ahmad)
"Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan, keduanya bersekutu dalam
perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 49
"Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita dusta dan banyak memakan
yang haram." (Al-Qur'an Surat Al-Maidah : 42)
Allah S. W. T berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu
mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing
sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada
Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. " (Al-Qur'an
Surat Al-Hujuraat:12)
SUDAHKAH KITA MENJAGA PUASA KITA?
Rasulullah SAW bersabda : "Puasa adalah perisai (tabir penghalang dari perbuatan
dosa). Maka apabila seseorang dari kamu sedang berpuasa, janganlah ia mengucapkan
sesuatu yang keji dan janganlah ia berbuat jahil." (Hadits Riwayat Bukhari - Muslim)
"Lima hal yang dapat membatalkan puasa: berkata dusta, ghibah (menggunjing),
memfitnah, sumpah dusta dan memandang dengan syahwat." (Hadits Riwayat Al-Azdiy)
"Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan dusta selama
berpuasa, maka Allah S. W. T tidak berhajat kepada puasanya." (Hadits Riwayat Bukhari)
"Orang yang menggunjing dan mendengarkan gunjingan , keduanya bersekutu dalam
perbuatan dosa." (Hadits Riwayat Ath-Thabrani)
"Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari puasanya itu kecuali
haus dan lapar." (Hadits Riwayat Turmudzi)
Imam Al-Ghazali berkata : "Berapa banyak orang yang berpuasa, namun ia tidak
mendapatkan dari puasanya itu, selain lapar dan haus. Sebab puasa itu bukanlah semata-
mata menahan lapar dan haus, akan tetapi adalah menahan hawa nafsu. Boleh jadi orang
tersebut berdusta, menggunjing dan memandang dengan syahwat, sehingga yang demikian
itu membatalkan hakikat puasa." (Ihya' Ulumiddin)
Para Ulama berkata: "Betapa banyak orang yang berpuasa padahal ia berbuka (tidak
berpuasa) dan betapa banyak orang yang berbuka padahal ia berpuasa." Yang dimaksud
dengan orang yang berbuka tetapi berpuasa ialah menjaga anggota tubuhnya dari
perbuatan dosa sementara ia tetap makan dan minum. Sedangkan yang dimaksud dengan
berpuasa tapi berbuka ialah yang melaparkan perutnya sementara ia melepaskan kendali
bagi anggota tubuh yang lain." (Ihya' Ulumiddin)
Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya puasa itu adalah amanah, maka
hendaknya masing-masing kamu menjaga amanahnya." (Hadits Riwayat Al-Kharaithy)
Sudahkah kita menjaga puasa kita ?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 50
CATATAN BUKU SEORANG KYAI
Kisah perjalanan batin seorang ulama, melalui doa, rasa kecewa, takut, marah,
khawatir, hingga mendapatkan hidayah, bahwa putri bungsunya yang Progressive/
agresive ternyata tetap dalam lindungan dan Jalannya Allah S. W. T.
Medan, 15 Juni 1975
Hari ini engkau terlahir ke dunia, anakku. Meski tidak seperti harapanku bertahun-tahun
merindukan kehadiran seorang anak laki-laki, aku tetap bersyukur engkau lahir dengan
selamat setelah melalui jalan divakum. Telah kupersiapkan sebuah nama untukmu; Qaulan
Syadida..Aku sangat terkesan dengan janji Allah dalam surat Al-Ahzab ayat tujuh puluh,
maknanya perkataan yang benar. Harapanku engkau kelak menjadi seorang yang kaya
iman dan memperoleh fauzan'adzima, kemenangan yang besar seperti yang engkau telah
dijanjikan Allah dalam Al-Quran. Sungguh kelahiranmu telah mengajarkanku makna
bersyukur...
1981 Tahun ini engkau memasuki sekolah dasar. Usiamu belum genap enam tahun. Tetapi
engkau terus merengek minta disekolahkan seperti saudarimu. Engkau berbeda dari
keempat kakakmu terdahulu. Bagaimana engkau dengan gagah tanpa ragu atau malu-malu
melangkah memasuki ruang kelasmu. Bahkan engkau tak minta dijemput. Saat ini aku
mulai menyadari sifat keberanian yang tumbuh dalam dirimu yang tak kutemukan dalam
diri saudarimu yang lain.
1987 Putriku, sungguh aku pantas bangga padamu. Tahun ini engkau ikut Cerdas Cermat
tingkat nasional di TVRI. Dengan bangga aku menyaksikan engkau tampil penuh percayar
diri di layar kaca dan aku pun bisa berkata pada teman-temanku; itu anakku
Qaulan... Meski tidak juara pertama, aku tetap bangga padamu. Namun di balik rasa
banggaku padamu selalu terbesit satu kekhawatiran akan sikapmu yang agak aneh dalam
pengamatanku. Tidak seperti keempat kakakmu yang kalem dan cendrung memilik sifat-
sifat perempuan, engkaujustru sangat angresif, pemberani, agak keras kepala, meski
tetap santun padaku dan selalu juara kelas.
Jika hari Ahad tiba, engkau lebih suka membantuku membersihkan taman, mengecat
pagar, atau memegangi tangga bila aku memanjat membetulkan bocor. Engkau lebih sering
mendampingiku dan bertanya tentang alat-alat pertukangan ketimbang membantu ibumu
memasak di dapur seperti saudarimu yang lain.
Kebersamaan dan kedekatanmu denganku, membuatku sering meperlakukanmu sebagai
anak lelakiku, dengan senang hati aku menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, membekalimu
dengan pengatahuan dan permainan untuk anak lelaki. Tak jarang kita berdua pergi
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 5 1
memancing atau sekedar menaikkan layang-layang sore hari di lapangan madrasah tempat
aku mengajar.
Putriku, sungguh kekhawatiranku berbuah juga. Engkau menolak bersekolah di tsanawiyah
seperti saudarimu. Diam-diam tanpa sepengetahuanku engkau telah mendaftar di sebuah
SMP negeri. Bukan kepalang kemarahanku. Untunglah ibumu datang membelamu, jika
tidak mungkin tangan ini sudah berpindah ke pipimu yang putih mulus. Tegarnya watakmu,
bahkan tak setetes airmata jatuh dari kedua matamu yang tajam menatapku.
Putriku, jika aku marah padamu semata-mata karena aku khawatir engkau larut dalam
pola pergaulan yang tak benar, anakku. Terlebih-lebih saat engkau menolak mengenakan
jilbab seperti keempat kakakmu. Betapasedih dan kecewa hatiku melihatmu, Nak...
1993 Tahun ini engkau menamatkan SMAmu. Engaku tumbuh menjadi gadis cantik,
periang, pemberani, dan banyak teman. Temanmu mulai dari tukang kebun sampai tukang
becak, wartawan, bahkan menurut ibumu pernah anggota Kopassus datang mencarimu.
Putriku, disetiap bangun pagiku, aku seolah tak percaya engkau adalah putriku, putri
seorang yang sering dipanggil Ustadz, putri seorang kepala madrasah, putri seorang
pendiri perguruan Islam...
Putriku, entah mengapa aku merasa seperti kehilanganmu. Sedih rasanya berlama-lama
menatapmu dengan potongan rambut hanya berbeda beberapa senti dengan rambutku.
Biar praktis dan sehat; berkali-kali itu alasan yang kau kabarkan lewat ibumu. Jika
terjadi sesuatu yang tidak baik pada dirimu selama melewati usia remajamu, putriku
maka akulah orang yang paling bertanggung jawab atas kesalahan itu. Aku tidak behasil
mendidikmu dengan cara yang Islami.
Dalam doa-doa malamku selalu kebermohon pada Rabbul 'Izzati agar engkau dipelihara
olehNya ketika lepas dari pengawasan dan pandangan mataku. Kesedihan makin
bertambah takkala diam-diam engkau ikut UMPTN dan lulus di fakultas teknik. Fakultas
teknik, putriku? Ya Rabbana, aku tak sanggup membayangkan engkau menuntut ilmu
berbaur dengan ratusan anak laki-laki dan bukan satupun mahrommu?
Dalam silsilah keluarga kita tidak satupun anak perempuan belajar ilmu teknik, anakku.
Keempat kakakmu menimba ilmu di institut agama dan ilmu keguruan. Ya, silsilah keluarga
kita adalah keluarga guru, anakku. Engkau kemukakan sejumlah alasan, bahwa Islam juga
butuh arsitek, butuh teknokrat, Islam bukan tentang ibadah melulu. ..Baiklah, aku sudah
terlalu lelah menghadapimu, aku terima segala argumen dan pemikiranmu,putriku..
Dan aku akan lebih bisa menerima seandainya engkau juga mengenakan busana Muslimah
saat memulai masa kuliahmu.
1995 Tahun ini tidak akan pernah kulupan. Akan kucatat baik-baik...Engkau putriku, yang
selalu kusebut namamu dalam doa-doaku, kiranya Allah S. W. T mendengar dan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 52
mengabulkan pintaku. Ketika engkau pulang dari kuliahmu; subhannalah! Engkau sangat
cantik dengan jilbab dan baju panjangmu, aku sampai tidak mengenalimu, putriku. Engkau
telah berubah, putriku.. Apa sesungguhnya yang engkau dapati di luar sana. Bertahun-
tahun aku mengajarkan padamu tentang kewajiban Muslimah menutup aurat, tak
sekalipun engkau cela perkataanku meski tak sekalipun juga engkau indahkan anjuranku.
Dua tahun di bangku kuliah, tiba-tiba engkau mengenakan busana takwa itu? Apa pula
yang telah membuatmu begitu mudah menerima kebenaran ini? Putriku, setelah sekian
lamanya waktu berlalu, kembali engkau mengajarkan padaku tentang hakikat dan makna
bersyukur.
1997 Putriku, kini aku menulis dengan suasana yang lain. Ada begitu banyak asa tersimpan
di hatiku melihat perubahan yang terjadi dalam dirimu. Engkau menjadi sangat santun,
bahkan terlihat lebih dewasa dari keempat saudarimu yang kini telah berumah tangga
semuanya. Kini, hanya engkau aku dan ibumu yang mendiami rumah ini.
Kurasakan rumah kita seolah-olah berpendar cahaya setiap saat dilantuni tilawah
panjangmu. Gemercik suara air tengah malam menjadi irama yang kuhafal dan pantas
kurenungi.
Putriku, jika aku pernah merasa bahagia, maka saat paling bahagia yang pernah kurasakan
di dunia adalah saat ketika diam-diam aku memergokimu tengah menangis dalam sujud
malammu....
Selalu kuyakinkan diriku bahwa akulah si pemilik mutiara cahaya hati itu, yaitu engkau
putriku...
1998 Putriku, kalau saat ini aku merasa sangat bangga padamu, maka itu amat beralasan.
Engkau telah lulus menjadi sarjana dengan predikat cum laude. Keharuan yang menyesak
dadaku mengalahkan puluhan tanya ibumu, diantaranya; mengapa engkau tidak punya
teman pendamping pria seperti kakak-kakakmu terdahulu? Engkau begitu sederhana,
putriku, tanpa polesan apapun seperti lazimnya mereka yang akan berangkat wisuda,
semua itu justru membuatku semakin bangga padamu. Entah darimana engkau bisa belajar
begitu banyak tentang kebenaran, anakku...
Jika hari ini aku meneteskan airmata saat melihatmu dilantik, itu adalah airmata
kekaguman melihat kesungguhan, ketegaran, serta prinsip yangengkau pegan teguh. Dalam
hal ini akupun mesti belajar darimu, putriku...
1 Agustus 1999
Putriku, bulan ini usiaku memasuki bilangan enampuluh tiga. Aku teringat Rasulullah
mengakhiri masa dakwahnya didunia pada usia yang sama.
Akhir-akhir ini tubuhku terasa semakin melemah. Penyakit jantung yang kuderita selama
bertahun-tahun kemarin mendadak kumat, saat kudapati jawaban diluar dugaan dari
keempat saudarimu. Tidak satu pun dari mereka bersedia meneruskan perguruan yang
telah kubina selama puluhan tahun. Aku sangat maklum, mereka tentu mempunyai
pertimbangan yang lain, yaitu para suami mereka.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 53
Sedih hatiku melihat mereka yang telah kudidik sesuai dengan keinginanku kini seolah-
oleh bersekutu menjauhiku.
Jika aku menulis diatas tempat tidur rumah sakit ini, itu dengan kondisi sangat lemah,
putriku. Aku tak tahu pasti kapan Allah memanggilku. Putriku.. ..kutitipkan buku harianku
ini pada ibumu agar diserahkan padamu. Aku percaya padamu...Jika aku memberikan buku
ini padamu, itu karena aku ingin engkau mengetahui betapa besar cintaku padamu,
mengapa dulu aku sering memarahimu..maafkan buya, putriku...
Kini hanya engkau satu-satunya harapanku...Aku percaya perguruan yang telah kubangun
dengan tanganku sendiri ini padamu. Aku bercita-cita mengembangkannya menjadi sebuah
pesantren. Engkau masih ingat lapangan tempat kita dulu menaikkan layangan? Itu adalah
tanah warisan almarhum kakekmu.
Di lapangan itulah kurencanakan berdiri bangunan asrama tempat para santri bermukim.
Engkau seorang arsitek, anakku, tentu lebih memahami bangunan macam apa yang sesuai
untuk kebutuhan sebuah asrama pesantren...
Kuserahkan sepenuhnya kepadamu, juga untuk mengelolanya nanti. Sebab aku yakin, dari
tanganmu, dari hatimu yang jernih, dari perkataan dan tindakanmu yang selalu sejalan
dengan kebenaran akan terlahir sebuah fauzan'adzima, kemenangan yang besar, seperti
yang telah Allah janjikan, yakinlah, putriku...
Dalam diri dan jiwamu kini terhimpun beragam kapasitas keilmuan dunia dan akhirat. Kini
kusadari engkau bukan saja sekedar terlahir dari rahim ibumu, tetapi juga lahir dari
rahim bernama Hidayah. Semoga Allah menyertai dan memudahkan jalan yang akan
engkau lalui, putriku. Amien Ya Rabbal 'Alamiin.
12 Agustus 1999
Rabbi, jika airmata ini bukan tumpah, bukan karena aku tidak mengikhlaskan buyaku
Engkau panggil, tapi sebab aku belum mengenali buyaku selama ini, seutuhnya. Sebab
hanya seujung kuku baktiku padanya. Rabbi, perkenankan aku menjalankan amanah Buya
dengan segenap radhi-Mu. hanya Engkau. .ya Mujib...
0000
"Selamat tinggal kebebasan tak terbatas yang dipongahkan manusia pintar ...
Dalam dinding keterbatasan itu saya merasakan kedamaian".
Semoga apa yang telah saya sampaikan ini ada manfaatnya,
Bila ada salah kata mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S. W. T
Wallahu'alam bishawab Wabillahi taufik walhfdayah,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 004
Page 54
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Insya Allah Bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:15
HIKMAH ISLAM 005
Page 1
“ Bfsmillaahfrrahmaanfrrahfm "
" Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman, beramal-saleh, saling menasehati dalam
kebenaran dan saling menasehati dengan kesabaran." (QS. 103:1 ~3)
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya.
Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian,
sunnah dan Al Our'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku
dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga
bersama aku." (Hadist)
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan
bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Ya Allah kalau engkau masukkan aku ke dalam sorga, rasanya tidaklah pantas
aku berada di dalam sorga
Tetapi kalau aku kau masukkan ke dalam neraka, aku tidak akan tahan,
aku tidak akan kuat ya Allah, maka terimalah saja taubatku ini
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan-Akhwat Muslim dimana saja berada )
RAHMAT ALLAH
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 2
Salah satu sifat yang dimiliki Allah S. W. T dari 99 nama-Nya adalah Ar Rahman yang
mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan. Kalau kita sebut
mendapat rahmat Allah, itu berarti seseorang memperoleh kasih sayang dari Allah
S. W. T. Dengan kata lain, rahmat Allah adalah karunia Allah berupa kenikmatan, rizki,
kebahagiaan dan ketentraman hidup di dunia maupun di akhirat.
Sebagai manusia apalagi sebagai muslim, kita tentu amat mengharapkan rahmat dari
Allah S. W. T sehingga kita selalu berdoa, baik di dalam shalat maupun di luar shalat
untuk bisa memperoleh rahmat Allah. Hal ini karena orang yang mendapat rahmat Allah
tentu saja tergolong kedalam kelompok orang yang beruntung sebagaimana firman Allah
yang artinya: Kemudian kamu berpaling setelah (adanya perjanjian) itu, maka kalau tidak
ada karunia Allah dan rahmt-Nya atasmu, niscaya kamu tergolong orang-orang yang rugi
(QS 2:64).
Bahkan di dalam ayat lain, keuntungan orang yang mendapat rahmat Allah itu akan
dijauhkan dari azab-Nya, Allah berf irman yang artinya: Barangsiapa yang diajuhkan azab
daripadanya pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan
itulah keberuntungan yang nyata (QS 6:16).
KIAT MERAIH RAHMAT
Untuk memperoleh rahmat Allah, tentu saja tak cukup hanya sekedar berdoa. Ada
sejumlah usaha yang harus kita lakukan dan sifat yang harus kita miliki, kesemuanya itu
berkisar pada kebajikan, ini sekaligus menunjukkan kepada kita bahwa rahmat yang Allah
berikan kepada hamba-hamba-Nya itu amat terkait dengan apakah mereka melaksanakan
dan memperjuangkan tegaknya nilai-nilai kebajikan atau tidak..
Pertama, taat kepada Allah dan Rasul-Nya, baik dalam keadaan susah maupun senang,
berat maupun ringan, waktu sendiri atau bersama orang lain. Tegasnya, kalau mau
memperoleh rahmat Allah kita harus taat kepada Allah dan rasul-Nya dalam situasi dan
kondisi yang bagaimanapun juga, hal ini terdapat dalam firman Allah yang artinya: Dan
taatilah Allah dan Rasul supaya kamu diberi rahmat (3:132).
Kedua, harus tolong menolong dalam kebaikan, melaksanakan amar ma'ruf dan nahi
munkar, mendirikan shalat sehingga memberi pengaruh yang besar dalam bentuk
menghindari perbuatan keji dan munkar serta menunaikan zakat agar menjadi suci jiwa
kita, terjembatani hubungan antara yang kaya dengan yang miskin serta kemiskinan bisa
diatasi secara bertahap. Perbuatan yang disebutkan ini bisa menjadi sebab seseorang
memperoleh rahmat Allah karena perbuatan semacam itu tergolong kedalam kelompok
perbuatan yang bajik dan Allah amat menyenangi segala bentuk kebajikan, karenanya
wajar saja kalau rahmat Allah akan diberikan kepada orang yang melakukan hal-hal
semacam itu, hal ini dif irmankan Allah yang artinya: Dan orang-orang yang beriman, lelaki
dan perempuan, sebagian mereka adalah menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
Mereka menyuruh (mengerjakan yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 3
shalat, menunaikan zakat dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan
diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (9:71)
Ketiga, Iman yang kokoh sehingga bisa dibuktikan dengan amal shaleh yang
sebanyak-banyak meskipun hambatan, tantangan dan rintangan selalu menghadang, namun
dia tetap Istiqomah dalam keimanannya sehingga dengan keimanannya yang mantap itu,
kesusahan hidup tidak membuatnya harus berputus asa sedang kesenangan hidup tidak
membuatnya menjadi lupa diri, inilah yang kita maksud dengan istiqomah, dan iman serta
istiqomah seperti itulah yang kelak akan membuat seorang mu'min memperoleh rahmat
dari Allah S. W. T, hal ini difirmankan Allah yang artinya: Adapun orang-orang yang
beriman dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan
mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (syurga) dan limpahan karunia-Nya. Dan
menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya (QS4:175).
Disamping itu, iman dan istiqomah harus disertai dengan hijrah, yakni meninggalkan
segala bentuk larangan Allah dan berjihad dalam arti bersungguh-sungguh dalam
perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam dalam segala aspeknya, hal ini difirmankan Allah
yang artinya: Orang-orang yang beriman, berhijrah dan berjihad adalah lebih tinggi
derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan
mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat daripada-Ny, keridhaan dan
syurga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal (QS 9:20-21, lihat juga
QS 2:218).
Keempat, mengikuti Al-Qur'an dan selalu bertaqwa kepada Allah serta menunaikan
zakat, hal ini karena Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi manusia apabila ia ingin
memperolah ketaqwaan kepada Allah S. W. T, karenanya untuk meraih rahmat Allah
manusia harus bertaqwa kepada-Nya, sedang untuk bisa bertaqwa harus mengikuti
petunjuk-petunjuk yang terdapat di dalam Al-Qur'an. Ini berarti, amat mustahil bagi
manusia untuk bisa bertaqwa kepada Allah apabila Al-Qur'an tidak diikutinya. Dalam
kaitan ini Allah berfirman yang artinya: Dan Al-Qur'an itu adalah kitab yang Kami
turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat (QS
6:155).
Pada ayat lain, disamping harus mengikuti Al-Qur'an sebagai aktualisasi dari keimanan
kepadanya dan bertaqwa. Untuk memperoleh rahmat Allah, seorang muslim juga harus
berzakat dan memantapkan iman kepada ayat-ayat Allah. Zakat merupakan kewajiban
kaum muslimin yang memiliki kemampuan dan Allah amat senang kepada orang yang
menunaikannya dan selalu memperkokoh keimanan kepada Al-Qur'an yang berisi ayat-ayat
Allah menjadi keharusan untuk bisa memahami dan mengikuti petunjuk yang terdapat di
dalamnya, Allah berfirman yang artinya: Maka Aku akan tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertaqwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada
ayat-ayat Kami QS 7:156)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 4
Kelima, berbuat baik, yakni perbuatan apa saja yang tidak bertentangan dengan
nilai-nilai yang datang dari Allah dan Rasul-Nya serta tidak mengganggu orang lain,
bahkan orang lain bisa merasakan manfaat baiknya, sekecil apapun manfaat yang bisa
dirasakannya. Allah berfirman yang artinya: ban janganlah kamu membuat kerusakan di
muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut
(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat
dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (QS 7:56).
Keenam, mendengarkan bacaan Al-Qur'an apabila sedang dibacakan, hal ini karena,
Al-Qur'an merupakan kalamullah atau perkataan Allah, sebab jangankan Allah,
pembicaraan sesama manusia saja harus kita dengarkan atau kita perhatikan, apalagi
kalau ucapan Allah yang tentu harus lebih kita perhatikan. Manakala seorang muslim
telah mendengarkan Al-Qur'an bila dibacakan, maka Allah senang pada orang tersebut
sehingga Allah mau memberi rahmat kepadanya. Allah berfirman yang artinya: ban
apabila dibacakan Al-Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat (QS 7:204).
Ketujuh, taubat dari segala dosa yang telah dilakukan, hal ini karena secara
harfiyah, taubat berarti kembali, yakni kembali kepada Allah. Orang yang berbuat dosa
adalah orang yang menjauhi Allah sehingga karena sudah merasa jauh dari Allah dia
merasa leluasa untuk melanggar ketentuan yang selama ini ditaatinya, bengan taubat,
manusia berarti mau mendekati Allah lagi dan Allah senang kepada siapa saja yang mau
bertaubat, sebanyak apapun dosa yang sudah dilakukannya.
Namun taubat itu bukanlah sekedar mengucapkan istighfar, tapi menyadari terhadap
kesalahan yang dilakukan. Menyesali, bertekad untuk tidak mengulanginya dan
membuktikan bahwa dia betul-betul telah meninggalkan segala perbuatan salahnya
dengan menggantinya kepada segala kebaikan, inilah yang membuat Allah cinta kepadanya
sehingga rahmat Allah akan diberikan kepadanya, hal ini difirmankan Allah yang artinya:
bia (Nabi Shaleh) berkata: Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan keburukan
sebelum (kamu minta) kebaikan?. Hendaklah kamu minta ampun kepada Allah, agar kamu
mendapat rahmat (QS 27:46).
Ayat yang menyebutkan kecintaan Allah kepada orang yang bertaubat adalah yang
artinya: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-
orang yang membersihkan diri (QS 2:222).
bengan demikian, menjadi jelas bagi kita bahwa Allah akan memberikan rahmat-Nya
kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, sedang Allah baru menghendaki memberikan
rahmat kepada seseorang, manakala orang tersebut telah melakukan atau memiliki sifat-
sifat yang membuatnya pantas memperoleh rahmat dari Allah S. W. T.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 5
Persoalan sekarang adalah, apakah kita mau atau tidak dengan rahmat Allah itu, bila
mau maka keharusan bagi kita untuk berusahadengan usaha yang telah digariskan oleh
Allah sendiri di dalam Al-Qur'an sebagaimana yang kita bahas dalam tulisan yang singkat
ini..
HUKUMAN SEBAGAI TANDA CINTA
"Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan
hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan
hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari qiamat." (HR. Imam Ahmad,
At-Turmidzi, Al-hakim, Ath-Thabrani, dan Al-Baihaqi). Hadits di atas bersumber dari
Abdullah bin Mughaffal. Menurut Al-Haitsami, periwayatan hadits ini shahih.
Diriwayatkan bahwa salah seorang lelaki telah bertemu dengan seorang wanita yang
disangkanya pelacur. Lelaki itu menggoda sampai-sampai tangannya menyentuh tubuhnya.
Atas perlakuan itu, sang wanita berkata, "Cukup!" Lantaran terkejut, lelaki ini menoleh ke
belakang, namun terbentur tembok dan terluka.
Lelaki usil itu pergi menemui Rasulullah dan menceritakan pengalaman yang baru saja
dialaminya. Komentar Rasulullah? "Engkau seorang yang masih dikehendaki oleh Allah
menjadi baik." Selanjutnya beliau bersabda, sebagaimana dalam hadits di atas.
Dalam riwayat At-Turmidzi, hadits itu disempurnakan dengan lafadz sebagai
berikut, "Dan sesungguhnya Allah, jika Dia mencintai suatu kaum, Dia menguji mereka.
Jika mereka ridha, maka Allah ridha kepadanya. Jika mereka benci, Allah membencinya."
Kecintaan Allah kepada hamba-Nya di dunia tidak selalu diwujudkan dalam bentuk
pemberian materi atau kenikmatan lainnya. Kecintaan itu justru sering berbentuk --oleh
sebagian orang disebut-- adzab. Sebenarnya bukan adzab, tapi yang tepat adalah ujian.
Berat ringannya ujian itu tergantung kepada kuat tidaknya iman seseorang.
Orang yang paling disayangi dan dikasihi Allah adalah para Nabi dan Rasul. Justru
mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya di dunia. Ujian
mereka sangat berat melebihi ujian yang diberikan kepada siapapun juga. Demikian
secara berurutan, para syuhada' dan kemudian shalihin. Yang jelas bahwa setelah orang
menyatakan. "Kami beriman", Allah langsung menyiapkan ujian baginya.
Allah berf irman: "Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja)
mengatakan 'Kami telah beriman,' lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji
orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang
benar dan mengetahui orang-orang yang dusta." (QS. al-Ankabut: 2-3)
Selain ujian demi ujian diberikan kepada orang yang beriman, maka teguran demi
teguran juga diberikan kepadanya. Teguran itu kadang halus, tapi sering-sering kasar.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 6
Bagi yang kepekaan imannya tinggi, teguran halus saja sudah cukup untuk
menyadarkannya. Akan tetapi bagi mereka yang telah hilang kepekaannya, teguran yang
keras sekalipun tak bisa menyadarkannya.
Apa yang dialami oleh lelaki yang datang kepada Rasulullah sebagaimana hadits di
atas merupakan teguran Allah secara langsung agar ia sadar atas kekeliruannya, dan
tidak mengulang kesalahannya. Lelaki itu sangat bersyukur atas kecelakaan yang menimpa
dirinya. Wajah yang benjol dan darah yang mengalir di wajahnya tidak seberapa
dibandingkan dengan nilai kesadaran yang baru dirasakannya.
Kecelakaan itu semakin tidak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan siksa yang
bakal diterimanya di akhirat kelak. Bukankah setiap dosa akan ditimbang dan dibalas
sesuai dengan bobotnya? Dengan kecelakaan itu ia bertobat. Dengan bertobat, maka
terhapuslah dosanya. Tentang hal ini Rasulullah bersabda, "Tiada suatupun yang menimpa
seorang mukmin, baik berupa kepayahan, sakit, sedih, susah, atau perasaan murung,
bahkan duri yang mengenai dirinya, kecuali Allah akan melebur kesalahan-kesalahannya
lantaran kesusahan-kesusahan tersebut." (HR Bukhari dan Muslim)
Karena itu, jika mengalami suatu musibah, jangan cepat-cepat mengeluh. Cari dulu
sebab musababnya. Jangan-jangan musibah itu merupakan teguran dari Allah S. W. T atas
berbagai kesalahan yang telah kita lakukan. Mungkin saja musibah itu nampak tidak ada
kaitannya sama sekali, tapi cobalah untuk mengurut-urut beberapa langkah yang pernah
kita lakukan sebelumnya.
Kasih sayang Allah tidak selalu berwujud kesenangan, melimpahnya harta,
tercapainya segala keinginan, dan jauh dari berbagai musibah. Justru bisa jadi
sebaliknya. Orang yang mendapatkan berbagai kesenangan itulah yang tidak dicintai-Nya.
Orang tersebut dibiarkan tenggelam dalam kesenangan dunia sampai tiba ajalnya. Pada
saat itu semua kesenangan dicabut dan diganti dengan berbagai siksa yang mengerikan,
baik ketika di kubur, di padang mahsyar, maupun di neraka.
PEMUDA BURUK RUPA
Kisah ini terjadi pada zaman Nabi Daud. Nabi Daud adalah seorang nabi yang sangat
menyayangi kaum muda, karena ia beranggapan bahwa pemudalah yang mampu merubah
keadaan menjadi lebih baik.
Nabi Daud mempunyai sebuah majelis, dan disanalah Ia mengajarkan risalah dan tuntunan
wahyu yang diturunkan Allah kepadanya. Di majelis tersebut, sering datang seorang
pemuda yang berwajah tak sedap dipandang mata.
Pokoknya dilihat darimana saja, wajahnya tetap saja tak menyejukkan mata. Pemuda
ini seringkali duduk berjam-jam. Tak jarang ketika semua orang telah bubarpun ia masih
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 7
merenung seoang diri. Tapi ada yang aneh dengan pemuda tersebut. Meski sering datang
dan duduk lama, ia tak pernah mengucapkan sepatah kata pun, baik untuk bertanya
maupun untuk mengemukakan pendapatnya.
Suatu hari, datang ke majelis tersebut malaikat Izrail sang pencabut nyawa. Ia
memandang pemuda itu dengan tatapan mata yang tajam. Nabi Daud merasakan ada yang
tak beres, kemudian nabi Daud bertanya. "Aku diutus Allah untuk mencabut nyawanya
minggu depan," kata Izrail sambil menunjuk pemuda sang pemuda. Kontan, setelah
mendengar penjelasan tersebut nabi Daud pun jatuh iba pada sang pemuda. Kemudian
dengan penuh kasih ia mendekati pemuda tersebut dan bertanya. "Hai pemuda, sudahkah
kau menikah?" tanya nabi Daud pada sang pemuda. "Belum," jawabnya jujur.
Setelah mendengar pengakuan sang pemuda maka bertambah iba lah nabi Daud pada
pemuda tersebut. Ditulisnya suraat untuk seorang pemuka kaum Bani Israil dengan
maksud meminang salah satu putrinya utk dinikahkan dengan pemuda tersebut. Nabi
Daud meminta sang pemuda untuk mengantarkan suratnya, dan alhamdulillah, pinangan
tersebut langsung diterima. Betapa gembiranya hati sang pemuda kala itu.
Maka pernikahan pun dilangsungkan dengan semua biaya ditanggung nabi Daud.
Setelah berbulan madu, sang pemuda yang kini telah beristri itu datang lagi ke majelis
nabi Daud. "Hai pemuda, bagaimana bulan madumu selama seminggu," sapa nabi Daud
ketika melihat pemuda itu di dalam majelis. "Aku belum pernah merasakan nikmat Allah
yang sedahsyat itu," jawab sang pemuda. Nabi Daud teringat, bahwa hari itu telah
dijanjikan malaikat Izrail untuk mencbut nyawa sang pemuda. Namun anehnya, malaikat
Izrail tak nampak, nabi daud pun meminta kepada sang pemuda untuk datang ke
majelisnya minggu depan. Tapi kejadian serupa terulang, Izrail tak menampakkan diri
bahkan sampai delapan minggu.
Pada suatu saat datanglah malaikat Izrail ke majelis nabi Daud. Pada saat yang
bersamaan pemuda itupun hadir pula. Nabi Daud pun langsung menegur malaikat Izrail.
"Mengapa engkau tak menepati janjimu padahal beberapa minggu telah berlalu ?" tanya
nabi Daud as. "Wahai Daud Allah telah mengasihi pemuda itu karena kasih sayangmu
padanya dan menyuruhnya menikah. Maka Allah memanjangkan umurnya sampai tiga puluh
tahun lagi," Jelas Izrail.
JIBRIL BERDOA MUHAMMAD MENG-AMINKAN
Kisah ini terjadi pada diri Rasulallah dan para sahabatnya. Saat itu malam hari raya
iedul fitri seperti biasanya Rasul dan para sahabat membaca Takbir,Tahmid dan Tahlil di
Mas j i d i I Haram.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 8
Saat sedang bertakbir, tiba- tiba rasulallah keluar dari kelompok dan menepih kearah
dinding. Kemudian Rasullah mengangkat kedua tangannya ( layaknya orang berdoa ) saat
itu Rasul mengatakan amin sampai tiga kali.
Setelah Rasul mengusapkan kedua tangan diwajahnya ( layaknya orang selesai
berdoa ) para sahabat mendekat dan bertanya : Ya Rasul apa yang terjadi sehingga
engkau mengangkat kedua belah tanganmu sambil mengatakan amien sampai tiga kali ?
Jawab Rasul : Tadi saya didatangi Jibril dan meminta saya mengaminkan doanya.?
Apa gerangan doa yang dibacakan Jibril itu ya Rasul ? tanya sahabat kemudian Rasul
menjawab : Kalau kalian ingin tahu inilah doa yang disampaikan Jibril dan saya
mengaminkan? :
1. Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia masih bersalah kepada orang tuanya dan belum dimaafkan?.
Rasul mengatakan Amien
2. Ya Allah ya Tuhan kami Janganlah diterima amal ibadah kaum muslimin selama bulan
Ramadhan apabila suami isteri masih berselisih dan belum saling memaafkan.? Rasul
mengatakan amien
3. Ya Allah ya Tuhan kami janganlah diterima amal Ibadah kaum Muslimin selama bulan
Ramadhan apabila dia dengan tetangga dan kerabatnya masih berselisih dan belum
saling Memaafkan.? Rasul mengatakan amien
Demikianlah doa yang dibaca Jibril sehingga Rasul mengaminkan sampai tiga kali.
Namun disini ada 4 Faktor yang membuat doa tersebut pasti dikabulkan Allah yaitu:
1. Yang berdoa Jibril Mahluk yang sejak diciptakan tidak pernah membantah dan berbuat
dosa kepada Allah
2. Yang mengaminkan doa tersebut Muhammad manusia Ma?sum yang telah diampuni
semua dosanya
3. Tempat berdoa adalah Masjidilharam tempat yang mendapat berkah dari Allah
4. Waktu berdoa adalah malam iedul fitri yaitu satu diantara sepuluh malam jika kita
berdoa langsung di ijabah oleh Allah.
Jadi jika kita ingin Amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini diterima Allah maka
hindarilah tiga yang diatas. Karena selama tiga persoalan diatas belum diselesaikan maka
amal ibadah kita selama bulan ramadhan masih dipending oleh Allah sampai kita
menyelesaikannya.
Dikisahkan oleh Buhari Muslim dari Huzaifah dan Anas r.a
Rasulullah S. A. W. bersabda maksudnya: "Siapa yang menjurusi satu jalan untuk mencari
ilmu nescaya Allah akan mempermudahkan padanya jalan kesyurga." (Sahih Muslim)
ZIKIR HARIAN ANJURAN IMAN AL GHAZALI
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 9
Jumaat - Ya Allah
Sabtu - Laa ila ha il lallah (Tiada Tuhan melainkan Allah)
Ahad - Yaa Hayyu Yaa Qayyum (Ya Allah yang maha hidup lagi berdiri dengan
sendirinya)
Isnin - La hawla wala quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhim (Tidak ada upaya dan
kekuatan melainkan dengan kuasa Allah yang maha tinggi dan maha besar)
Selasa - Allahumma shalli 'ala saiyidina Muhammad (Ya Allah rahmatilah ke atas
Nabi Muhammad s.a.w)
Rabu - Astaghfirullahal-'azhim (Aku mohon ampun kepada Allah yang maha besar)
Khamis - Subhanallahil-'azhimi wa bihamdih (Maha suci Allah yang maha besar dan
pujian kepadaNya)
C I N T A
"Ada seorang laki-laki yang mengunjungi saudaranya karena Alloh, lalu Alloh
mengutus malaikat untuk mengawasinya. Kemudian malaikat bertanya," Anda hendak
kemana?" Ia menjawab,"Saya hendak mengunjungi saudara saya si Fulan." Malaikat
bertanya lagi, "Apakah ada suatu keperluan untukmu?" Ia menjawab,"Tidak." Malaikat
bertanya lagi," Apakah karena anda ingin mendapatkan kesenangan (suatu kenikmatan)
darinya?" Ia menjawab,"Tidak." "Saya mencintainya karena Alloh." Malaikat berkata,"
Sesungguhnya Alloh telah menyuruhku datang kepadamu untuk memberitahukan
kepadamu bahwa Dia mencintaimu seperti engkau mencintainya karena Alloh. "(HR
Muslim) "Apabila Alloh mencintai hamba-Nya, maka malaikat Jibril berseru,
"Sesungguhnya Alloh mencintai si Fulan, karena itu cintailah dia!" Maka seluruh penghuni
langit mencintai orang tersebut kemudian cinta itu pun diterima dibumi. "(HR Muslim)
"Demi Dia yang jiwaku ada ada dalam genggaman-Nya, kamu tidak akan masuk surga
hingga kamu beriman, dan kamu tidak akan beriman sehingga kamu saling mencintai.
Maukah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang jika kamu lakukan pasti kamu saling
mencintai? Sebarkan salam di antara kamu. "(HR Muslim)
"Orang muslim adalah saudara bagi muslim yang lainnya, maka ia tidak boleh menganiaya
dan menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa menolong kebutuhan saudaranya, maka
Alloh akan menolongnya untuk memenuhi kebutuhannya. Barangsiapa melepaskan suatu
kesusahan dari seorang muslim (saudaranya), maka Alloh akan menghilangkan
kesusahannya dari bermacam-macam kesusahan di hari qiamat. Dan barangsiapa menutupi
kekurangan seorang muslim (saudaranya), maka Alloh akan menutup kekurangannya pada
hari qiyanat. "(HR Bukhori dan Muslim)
"Tidak sempurna iman salah seorang diantara kamu sehingga ia mencintai saudaranya
seperti ia mencintai dirinya sendiri."(HR Bukhori dan Muslim)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 10
TAKUT
Rasa takut (khauf) selalu ada pada diri manusia. Ia muncul silih berganti dengan
perasaan-perasaan lainnya. Meski keberadaannya wajar, namun umumnya manusia selalu
berusaha menghilangkan rasa takut.
Bahkan, sebisa mungkin menggantikannya dengan keberanian (saja'ah). Maka, tak
berlebihan bila Ibnu Hazm, dalam al-Akhlaq washiyar mengatakan, "Tak ada satu tujuan
pun yang dicari manusia dalam hidup ini kecuali untuk menghilangkan perasaan takut dan
duka cita."
Memang, usaha menghilangkan p zrasaan ini menjadi tujuan inti, bahkan merupakan
motif utama yang mendasari seluruh perbuatan dan aktivitas manusia. Orang mencari
kekayaan dan harta sebanyak-banyaknya pada hakekatnya berusaha untuk menghilangkan
ketakutan dan kemiskinan. Orang mencari popularitas merupakan usaha menolak
ketertindasan dan perbudakan. Orang mencari ilmu pengetahuan karena takut akan
bodoh dan dungu. Orang mencari kawan karena ingin membuang kesunyian dan
keterasingan. Sejarah mencatat bagaimana Qarun tamak menimbun harta, karena takut
akan kemiskinaan dan kehilangan harta. Fir'aun la'natullah ’alaihi, juga takut jabatan dan
kekuasaan tercabut dari genggamannya. Maka ia bunuh setiap bayi laki-laki yang lahir.
Tapi, cukupkah manusia dengan rasa takut seperti itu? Tidak. Ia membutuhkan
dimensi lain dari rasa takutnya. Yaitu rasa takut ukhrawi. Rasa takut seperti inilah
sebenarnya yang bisa mendatangkan ketenangan jiwa dan kebahagiaan hidup. Karena ia
bermuara pada maghfirah Allah. Begitulah para salafushalih mencontohkan.
Umar bin Abdul Aziz, sewaktu kecil sangat peka dan mudah berurai air mata karena
rasa takutnya kepada Allah S. W. T. Suatu hari, ibunya menjumpai Umar kecil sedang
menangis di kamar. Melihat itu, ibunya menghampiri dan merengkuh puteranya ke dalam
pelukan. Sang ibunda lalu menanyakan perihal kesedihannya itu. "Tiada sesuatu pun wahai
Ibunda, hanya saja ananda takut karena teringat akan mati," jawab Umar tulus.
Shalih Ibnu Kaisan, seorang ulama besar Madinah (guru dari Umar bin Abdul Aziz),
mengisahkan masa kecil Umar. "Saya belum pernah mendengar seseorang yang demikian
besar rasa takutnya kepada Allah S. W. T melebihi Umar." Sedangkan Fatimah, istri Umar
mengatakan, "Ia selalu mengingat Allah meskipun di tempat tidurnya, tubuhnya gemetar
laksana seekor burung pipit yang kedingingan karena rasa takutnya. Bahkan aku sering
berkata dalam hati, jangan-jangan esok hari, saat semua orang bangun dari tidurnya,
mereka telah kehilangan khalifah mereka." Sementara Ali bin Zaid memberitahukan,
Umar bin Abdul Aziz selalu ketakutan seakan-akan neraka itu diciptakan untuk dirinya
saja."
Takut seperti ini akan melahirkan jiwa-jiwa muttaqin. Bukan seperti takutnya
manusia kepada sesamanya, binatang atau sesuatu lainnya. Namun takut yang diliputi oleh
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 11
hati yang khusyu' dan menerima ketentuan qadar-Nya. Takut kalau dijauhkan rahmat dan
barakah-Nya. Seperti ditulis Najati dalam Al-Qur'an wa ‘ilmun nafs, bahwa takut kepada
Allah di samping melahirkan sikap muttaqin, juga dapat menghindarkan diri dari bahaya.
Sebab, rasa takut membuat orang selalu berfikir dan berhati-hati dalam melangkah,
serta mempertimbangkan segala kemungkinan yang terjadi.
PRASANGKA
Allah S. W. T berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa." (At Taubah : 12)
Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulullah S. A. W. bersabda : "Jauhilah oleh
kalian berprasangka, karena berprasangka merupakan seburuk-buruk pembicaraan, serta
janganlah kalianmeraba- meraba dan mencari-cari kesalahan orang lain.
Janganlah kalian saling berdebat, saling hasut-menghasut, saling benci-membenci dan
saling belakang - membelakangi, tetapi jadilah kalian hamba Allah yang bersaudara
sebagaimana yang diperintahkan kepada kalian. Orang Islam adalah saudara bagi orang
Islam yang lain, tidak boleh saling menganiaya, membiarkan, mendustakan, dan saling
menghina. Takwa itu disini dan (sambil) beliau mengisyaratkan (menunjuk)ke dadanya tiga
kali. Cukuplah seseorang dikatakan orang jahat (buruk perangai) apabila dia menghina
saudaranya yang Islam. Setiap orang Islam terhadap orang Islam yang lain adalah haram
darahnya, kehormatannya, dan hartanya, sesungguhnya Allah tidak memandang tubuh,
rupa, dan amal - amal perbuatanmu, tetapi Allah memandang kepada hatimu." (
HR.Bukhari & Muslim)
"Gossip" mungkin kata ini bisa mewakili sebagian dari gambaran diatas. Ia sudah
tidak asing lagi di telinga kita & seringkali menjadi tema pembicaraan sehari-hari, dan
bahkan menjadi acara TV yang digemari. Dengan atau tanpa disadari, seringkali kita
terperangkap didalamnya. Awalnya mungkin hanya sekilas mendengar, lalu menyimak, dan
akhirnya 'urun rembug'. "Seru" memang kala bergossip ria, tapi apakah kita sadar
sebagian besar gossip itu adalah prasangka, dan kemungkinan besar orang yang menjadi
objek gossip itu akan sakit hati atau bahkan menimbulkan fitnah, apakah kita mau, jika
suatu saat, kitalah yang menjadi objek..?
Pada hadits yang lain, dari Ibnu Mas'ud ra, bahwasanya ada seseorang yang
dihadapkan kepadanya, kemudian dikatakan bahwa si Fulan itu jenggotnya masih
meneteskan minuman keras, kemudian Ibnu Mas'ud berkata : "Sesungguhnya kami telah
dilarang untuk mencari-cari kasalahan, tetapi kalau kami benar-benar mengetahui adanya
suatu penyelewengan, maka kami pasti akan menghukumnya." (HR. Abu Dawud)
Dan pada surat Al Hujurat : 11, Allah berfirman : "Hai Orang - orang yang beriman,
janganlah satu kaum mengolok- olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang
diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan), dan janganlah pula
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 12
wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita- wanita
(yang dolok-olokkan), lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan), dan janganlah kamu
mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu pangil memanggil dengan gelar - gelar yang
buruk. Seburuk - buruk panggilan ialah (panggilan)yang buruk sesudah iman, dan itulah
orang-orang yang zalim."
DAPAT PAHALA HAJI MABRUR, TAPI TIDAK HAJI
Sa' id Ibnu Muhafah, Tukang Sol sepatu yang mendapatkan pahala haji mabrur,
padahal ia tidak haji, suatu ketika Hasan Al-Basyri menunaikan ibadah haji. Ketika beliau
sedang istirahat, beliau bermimpi. Dalam mimpinya beliau melihat dua Malaikat sedang
membicarakan sesuatu.
"Rasannya orang yang menunaikan haji tahun ini, banyak sekali" Komentar salah satu
Malaikat
"Betul" Jawab yang lainya.
"Berapa kira - kira jumlah keseluruhan?"
"Tujuh ratus ribu"
"Pantas"
"Eh, kamu tahu nggak, dari jumlah tersebut berapa kira - kira yang mabrur",
Selidik Malaikat yang mengetahui jumlah orang - orang haji tahun itu
"Wah, itu sih urusan Allah"
"Dari jumlah itu, tak satupun yang mendapatkan haji Mabrur"
"Kenapa?"
"Macam - macam, ada yang karena riyak, ada yang tetangganya lebih memerlukan uang
tapi tidak dibantu dan dia malah haji, ada yang hajinya sudah berkali kali, sementara
masih banyak orang yang tidak mampu, dan berbagai sebab lainnya'
"Terus?"
"Tapi Masih ada, orang yang mendapatkan Pahala haji mabrur tahun ini"
"Lho katannya tidak ada"
"Ya, karena orangnya tidak naik haji"
"Kok bisa"
"Begitulah"
"Siapa orang tersebut?"
"Sa' id bin Muhafah, tukang sol sepatu di kota Damsyiq"
Mendengar ucapan itu, Hasan Al-Basyri langsung terbangun. Sepulang dari Makkah,
ia tidak langsung ke Mesir, Tapi langsung menuju kota Damsyiq (Siria). Sesampai disana
ia langsung mencari tukang sol sepatu yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir
semua tukang sol sepatu ditanya, apa memang ada tukang sol sepatu yang namanya
Sa' id bin Muhafah.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 13
"Ada, ditepi kota" Jawab salah seorang sol sepatu sambil menunjukkan arahnya.
Sesampai disana Hasan Al-Basyri menemukan tukang sepatu yang berpakaian lusuh,
"Benarkah anda bernama Sa' id bin Muhafah?" tanya Hasan Al-Basyri
"Betul, kenapa?"
Sejenak Hasan Al-Basyri kebingungan, dari mana ia memulai pertanyaanya, akhirnya
iapun menceritakan perihal mimpinya. "Sekarang saya tanya, adakah sesuatu yang telah
anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, barang kali mimpi
itu benar" selidik Hasan Al-Basyri sambil mengakhiri ceritanya.
"Saya sendiri tidak tahu, yang pasti sejak puluhan tahun yang lalu saya memang
sangat rindu Makkah, untuk menunaikan ibadah haji. Mulai saat itu setiap hari saya
menyisihkan uang dari hasil kerja saya, sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit
saya kumpulkan. Dan pada tahun ini biaya itu sebenarnya telah terkumpul"
"Tapi anda tidak berangkat haji"
"Benar"
"Kenapa?"
"Waktu saya hendak berangkat ternyata istri saya hamil, dan saat itu dia ngidam berat"
"Terus?"
"Ngidamnya aneh, saya disuruh membelikan daging yang dia cium, saya cari sumber
daging itu, ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh, disitu ada seorang janda
dan enam anaknya. Saya bilang padanya bahwa istri saya ingin daging yang ia masak,
meskipun secuil. Ia bilang tidak boleh, hingga saya bilang bahwa dijual berapapun akan
saya beli, dia tetap mengelak.
Akhirnya saya tanya kenapa?., "daging ini halal intuk kami dan haram untuk tuan"
katanya
"Kenapa?" tanyaku lagi ,
"Karena daging ini adalah bangkai keledai, bagi kami daging ini adalah halal, karena andai
kami tak memakanya tentulah kami akan mati kelaparan,"
Jawabnya sambil menahan air mata.
Mendengar ucapan tersebut sepontan saya menangis, lalu saya pulang, saya ceritakan
kejadian itu pada istriku, diapun menangis, akhirnya uang bekal hajiku kuberikan
semuanya untuk dia"
Mendengar cerita tersebut Hasan Al-Basyripun tak bisa menahan air mata."Kalau begitu
engkau memang patut mendapatkanya" Ucapnya.
Kisah ini diceritakan oleh Imam dan Khotib Masjid Rohmah, Cairo Egypt Shahih
tidaknya tidak disebutkan. Meski demikian kisah ini perlu menjadi renungan.
IKHLAS
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 14
Ikhlas. Inilah kata yang mudah sekali diucapkan -saya rela kok, saya ikhlas kok-
tetapi sangat susah diaplikasikan dalam perbuatan sehari-hari. Karena ikhlas adalah
amalan hati. Karena ikhlas tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Kita hanya dapat
melihat dari tanda-tandanya. Itupun tidak pasti. Inilah (mungkin) sebagian makna dari
keikhlasan:
Ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak mendapat pujian dari orang lain,
disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak diekspos
oleh media massa/elektronik, disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita
lakukan ternyata mendapat tanggapan yang negatif oleh orang lain, disitulah makna
keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata tidak dicatat oleh sejarah,
disitulah makna keikhlasan; ketika kebaikan yang kita lakukan ternyata merugikan diri
kita sendiri secara lahiriah, disitulah makna keikhlasan; dan seterusnya.
Ada ataupun tidak ada orang lain kita tetap melakukan kebaikan; dicatat ataupun
tidak dicatat oleh sejarah kita tetap melakukan kebaikan; diekspos ataupun tidak oleh
media massa/elektronik kita tetap melakukan kebaikan; Ada ataupun tidak ada orang lain
kita tetap melakukan kebaikan; mendapat pujian ataupun tidak kita tetap melakukan
kebaikan; mendapat tanggapan positif ataupun negatif kita tetap melakukan kebaikan;
dan seterusnya.
Sehingga dalam Al Qur'an Surat 38:83 disebutkan salah satu kejujuran dari iblis/
syetan bahwa dia tidak dapat menggoda orang-orang yang ikhlas.
IKHLAS (2)
Ini cerita tentang Anisa, seorang gadis kecil yang ceria berusia lima tahun. Pada
suatu sore, Ar\'\sa menemani Ibunya berbelanja di suatu supermarket.
Ketika sedang menunggu giliran membayar, Ar\'\sa melihat sebentuk kalung mutiara mungil
ber\Narr\a putih berkilauan, tergantung dalam sebuah kotak ber\Narr\a pink yang sangat
cantik. Kalung itu nampak begitu indah, sehingga Anisa sangat ingin memilikinya.
Tapi... Dia tahu, pasti Ibunya akan berkeberatan. Seperti biasanya, sebelum
berangkat ke supermarket dia sudah berjanji:
Tidak akan meminta apapun selain yang sudah disetujui untuk dibeli. Dan tadi Ibunya
sudah menyetujui untuk membelikannya kaos kaki ber-renda yang cantik.
Namun karena kalung itu sangat indah, diberanikannya bertanya : "Ibu, bolehkah
Anisa memiliki kalung ini ? Ibu boleh kembalikan kaos kaki yang tadi... 11 Sang Bunda
segera mengambil kotak kalung dari tangan Anisa.Dibaliknya tertera harga Rp 15,000.
Dilihatnya mata Ar\\sa yang memandangnya dengan penuh harap dan cemas.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 15
Sebenarnya dia bisa saja langsung membelikan kalung itu, namun ia tak mau bersikap
tidak konsisten...
"Oke ... Anisa, kamu boleh memiliki kalung ini. Tapi kembalikan kaos kaki yang kau
pilih tadi. Dan karena harga kalung ini lebih mahal dari kaos kaki itu, Ibu akan potong
uang tabunganmu untuk minggu depan. Setuju ?"
Anisa mengangguk lega, dan segera berlari riang mengembalikan kaos kaki ke
raknya."Terimakasih..., Ibu"
Anisa sangat menyukai dan menyayangi kalung mutiaranya. Menurutnya, kalung itu
membuatnya nampak cantik dan dewasa. Dia merasa secantik Ibunya.Kalung itu tak
pernah lepas dari lehernya, bahkan ketika tidur. Kalung itu hanya dilepasnya jika dia
mandi atau berenang. Sebab, kata ibunya, jika basah, kalung itu akan rusak, dan membuat
lehernya menjadi hijau...
Setiap malam sebelum tidur, Ayah Anisa akan membacakan cerita pengantar tidur.
Pada suatu malam, ketika selesai membacakan sebuah cerita, Ayah bertanya "Anisa...,
Anisa sayang ngga sama Ayah ?" "Tentu dong... Ayah pasti tahu kalau Anisa sayang
Ayah !"
"Kalau begitu, berikan kepada Ayah kalung mutiaramu..."
"Yah..., jangan dong Ayah ! Ayah boleh ambil "si Ratu" boneka kuda dari nenek... ! Itu
kesayanganku juga"
"Ya sudahlah sayang,... ngga apa-apa I". Ayah mencium pipi Anisa sebelum keluar dari
kamar Anisa.
Kira-kira seminggu berikutnya, setelah selesai membacakan cerita, Ayah bertanya
lagi, "Anisa..., Anisa sayang nggak sih, sama Ayah ?"
"Ayah, Ayah tahu bukan kalau Anisa sayang sekali pada Ayah ?".
"Kalau begitu, berikan pada Ayah kalung mutiaramu."
"Jangan Ayah... Tapi kalau Ayah mau, Ayah boleh ambil boneka Barbie ini.. "
Kata Anisa seraya menyerahkan boneka Barbie yang selalu menemaninya bermain.
Beberapa malam kemudian, ketika Ayah masuk kekamarnya, Anisa sedang duduk
diatas tempat tidurnya. Ketika didekati, Anisa rupanya sedang menangis diam-diam.
Kedua tangannya tergenggam di atas pangkuan. Dari matanya,mengalir bulir-bulir air mata
membasahi pipinya...
"Ada apa Ar\\sa, kenapa Anisa ?"
Tanpa berucap sepatah pun, Anisa membuka tangannya. Di dalamnya melingkar cantik
kalung mutiara kesayangannya " Kalau Ayah mau... ambillah kalung Anisa"
Ayah tersenyum mengerti, diambilnya kalung itu dari tangan mungil Anisa. Kalung itu
dimasukkan ke dalam kantong celana. Dan dari kantong yang satunya, dikeluarkan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 16
sebentuk kalung mutiara putih... sama cantiknya dengan kalung yang sangat disayangi
Anisa...
"Anisa... ini untuk Ar\'\sa. Sama bukan ? Memang begitu nampaknya, tapi kalung ini tidak
akan membuat lehermu menjadi hijau"
Ya..., ternyata Ayah memberikan kalung mutiara asli untuk menggantikan kalung
mutiara imitasi Anisa.
Demikian pula halnya dengan Allah S. W. T.. Terkadang Dia meminta sesuatu dari kita,
karena Dia berkenan untuk menggantikannya dengan yang lebih baik. Namun, kadang-
kadang kita seperti atau bahkan lebih naif dari Anisa : Menggenggam erat sesuatu yang
kita anggap amat berharga, dan oleh karenanya tidak ikhlas bila harus kehilangan...
Untuk itulah perlunya sikap ikhlas, karena kita yakin tidak akan Allah mengambil
sesuatu dari kita jika tidak akan menggantinya dengan yang lebih baik.
PUASA : MENUJU MAKAN YANG SEJATI
"Makan hanya ketika lapar, dan berhenti makan sebelum kenyang" adalah formula
tentang kesehatan hidup. Tidak hanya menyangkut tubuh, tapi juga keseluruhan mental
sejarah. Ia adalah contoh soal lebih dari sekadar teori keilmuan tentang keefektifan dan
ef isiensi.
Selama ini pemahaman-pemahaman nilai budaya kita cenderung mentabukan perut.
Orang yang hidupnya terlalu profesional dan hanya mencari uang, kita sebut "diperbudak
oleh perut". Para koruptor kita gelari "hamba perut" yang mengorbankan kepentingan
negara rakyat demi perutnya sendiri.
Padahal ia bukanlah hamba perut. Sebab, kebutuhan perut amat sederhana dan
terbatas. Ia sekadar penampung dan distributor sejumlah zat yang diperlukan untuk
memelihara kesehatan tubuh. Perut tidak pernah mempersoalkan, apakah kita memilih
nasi pecel atau pizza, lembur kuring atau masakan Jepang.
Yang menuntut lebih pertama-tama adalah lidah. Perut tidak menolak untuk
disantuni dengan jenis makanan cukup seharga seribu rupiah. Tetapi lidah mendorong kita
harus mengeluarkan sepuluh ribu, seratus ribu atau terkadang sejuta rupiah.
Mahluk lidah termasukyang menghuni batas antara jasmani dengan rohani. Satu kaki
lidak berpijak di kosmos jasmani, kaki lainnya berpijak di semesta rohani. Dengan kaki
yang pertama ia memanggul kompleks tentang rasa dan selera; tidak cukup dengan
standar 4 sehat 5 sempurna, ia membutuhkan variasi dan kemewahan. Semestinya cukup
di warung pojok pasar, tapi bagian lidah yang ini memperkuda manusia untuk mencari
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 17
berbagai jenis makanan, inovasi, dan paradigma teknologi makanan, yang dicari ke
Seantero kota dan desa. Biayanya menjadi ratusan kali lipat.
Dengan kaki lainnya lidah memikul penyakit yang berasal dari suatu dunia misterius
yang bernama mentalitas, nafsu, serta kecenderungan -kecenderungan aneh yang
menyilati budaya manusia. Makan yang dalam konteks perut hanya berarti menjaga
kesehatan, di kaki lida itu diperluas menjadi bagian dari kompleks kultur, status sosial,
gengsi, foedalisme, kepriyayian, serta penyakit-penyakit kejiwaan komunitas manusia
lainnya.
Kecenderungan ini membuat makan tidak lagi sejati dengan konteks perut dan
kesehatan tubuh, melainkan dipalsukan, dimanipulir atau diartifisialkan menajadi urusan
kultur dan peradaban yang biayanya menjadi sangat mahal.
Budaya artifisialisasi makan ini dieksploitasi dan kemudian dipacu oleh etos
industrialisasi segala bidang kehidupan, serta disahkkan oleh kepercayaan budaya makan,
pembaruan teknologi konsumsi, jenis makanannya, panggung tempat makannya, nuansanya,
lagu-lagu pengiringnya, pewarnaan meja kursi, dindingnya hingga karaokenya.
Artifisialisasi budaya makan itu akhirnya menciptakan berbagai ketergantungan
manusia, sehingga agar selamat sejahtera dalam keterlanjuran ketergantungan itu,
manusia bernegosiasi di bursa efek, menyunat uang proyek, memborong barang-barang,
bahkan berperang membunuh satu sama lain.
Padahal perut hanya membutuhkan "makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum
kenyang".
Maka yang bernama "makan sejati" ialah makan yang sungguh-sungguh untuk perut.
Adapun yang pada umumnya kita lakukan selama ini adalah "memberi makan kepada
nafsu". Perut amat sangat terbatas dan Allah mengajarinya untuk tahu membatasi diri.
Sementara nafsu adalah api yang tiada terhingga skala pembesaran atau pemuaiannya.
Jika filosofi makan dirobek dan dibocorkan menuju banjir bandang nafsu tidak terbatas,
jika ia diartif isialkan dan dipalsukan dan tampaknya itulah satu bahan utama berbagai
konflik dan ketidakadilan sejarah ummat manusia, maka sesungguhnya itulah contoh
paling konkret dari terbunuhnya efisiensi dan keefektifan.
Rekayasa budaya makan pada masyarakat kita, dari naluri sehari-hari hingga
aplikasinya di pasal-pasal rancangan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang,
mengandung inefisiensi atau keborosan dan keserakahan, yang terbukti mengancam alam
dan kehidupan manusia sendiri, disamping sangat itdak efektif mencapai hakikat tujuan
makan itu sendiri.
KEADILAN RASULULLAH
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 18
Tatkala Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi W a Sallam merasa ajalnya sudah dekat,
beliau mengumpulkan para sahabat. Kemudian, beliau menyampaikan pidatonya: "Sahabat-
sahabatku sekalian! Ajalku mungkin sudah dekat, dan aku ingin menghadap Allah dalam
keadaan suci bersih. Mungkin selama bergaul dengan Anda sekalian, ada yang pernah aku
pinjam uangnya atau barangnya dan belum aku kembalikan atau belum aku bayar, sekarang
ini juga aku minta ditagih. Mungkin ada di antara kalian yang pernah aku sakiti, sekarang
ini juga aku minta dihukum qishos (hukuman balasan). Mungkin ada yang pernah aku
singgung perasaannya, sekarang ini juga aku minta maaf."
Para sahabat hening, karena merasa tidak mungkin hal itu akan terjadi. Tapi, tiba-
tiba seorang sahabat mengangkat tangan dan melaporkan satu peristiwa yang pernah
menimpa dirinya.
“Ya Rasulullah! Saya pernah terkena tongkat komando Rasulullah S. A. W. pada saat
Perang Badar. Ketika Rasulullah S. A. W. mengayunkan tongkat komandonya, kudaku
menerjang ke depan dan aku terkena tongkat Rasulullah Shollallahu Alaihi W a Sallam.
Aku merasa sakit sekali, apakah hal ini ada qishos-nya!"
Nabi Muhammad S. A. W. menjawab, “Ya, ini ada qishos-nya jika kamu merasa sakit."
Rasul pun menyuruh Ali bin Abi Tholib mengambil tongkat komandonya yang disimpan di
rumah Fatimah. Setelah Ali bin Abi Thalib tiba kembali membawa tongkat komando,
Rasulullah Shollallahu Alaihi W a Sallam menyerahkan kepada sahabatnya untuk
melaksanakan qishos.
Seluruh sahabat yang hadir di majelis itu hening, apa kira-kira yang akan terjadi jika
Rasulullah dipukul dengan tongkat itu. Di tengah keheningan itu, Ali bin Abi Tholib tampil
ke depan:
“Ya Rasulullah! Biar kami saja yang dipukul oleh orang ini. Abu Bakar dan Umar bin
Khattab juga ikut maju. Tetapi, Rasulullah memerintahkan, Ali, Abu Bakar, dan Umar agar
mundur, sambil berkata, "Saya yang berbuat, saya yang dihukum, demi keadilan".
Situasi tambah hening. Tetapi, di tengah-tengah keheningan itu tiba-tiba sahabat
yang siap jadi algojo itu berkata,: "Tapi di saat saya terkena tongkat komando, saya tidak
pakai baju." Mendengar itu langsung Rasulullah membuka bajunya di depan para sahabat.
Kulit Rasulullah Shollallahu Alaihi W a Sallam tampak bercahaya, tetapi ciri ketuaan
sudah terlihat jelas.
Menyaksikan hal ini para sahabat tambah khawatir, Ali bin Abi Tholib tampil lagi ke
depan memohon kepada Rasul agar dia saja yang di-qishos. Tapi, Rasulullah S. A. W.
langsung memerintahkan agar Ali mundur, karena hukuman itu harus dijalankan sendiri
demi keadilan.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 19
Tiba-tiba sahabat ini menjatuhkan tongkatnya langsung merangkul dan mencium
Rasulullah S. A. W. dan berkata: Ya Rasulullah! Saya tidak bermaksud melaksanakan
qishos, saya hanya ingin melihat kulit Rasulullah 5. A. W. menyentuh dan menciumnya.
Sahabat-sahabat yang lain tersentak, gembira.
Rasulullah langsung berkata, "Siapa yang ingin melihat ahli surga, lihatlah orang ini."
Kisah itu menunjukkan betapa Rasulullah sangat menjunjung nilai keadilan.
Beliau, sebagai kepala Negara sekaligus Nabi, sangat ikhlas menerima hukuman qishos
dari rakyatnya sendiri".
SUDAHKAH ANDA MELAKUKAN ?
Abu Lait berkata, "Siapa yang dapat menjaga dan mengingat tujuh kalimah ini, maka
mulia di sisi Allah S. W. T dan malaikat serta diampunkan dosanya walaupun dosanya
sebanyak buih lautan.
1. Apabila hendak memulai sesuatu maka mulailah dengan Bismillah.
2. Apabila telah selesai dari mengerjakan sesuatu yang baik hendaklan membaca
Alhamdulillah.
3. Kalau terlanjur mengatakan sesuatu yang tidak baik, maka hendaklah segera
menyatakan Astaghfirullah.
4. Kalau hendak melakukan sesuatu pada esok hari hendaklah berkata Insya Allah.
5. Kalau menghadapi kesukaran hendaklah selalu membaca Laa haulawalla quwwata illa
billahilaliyyil azim.
6. Apabila kita ditimpa bala musibah hendaklah selalu membaca Inna lillahi wa inna ilahi
raajiunn.
7. Setiap siang dan malam hendaklah membaca Laa ilaha illallah.
KIAT RASULULLAH S. A. W.
Petikan dari buku Cara Rasulullah S. A. W. menghindari dan menyembuhkan Penyakit
(Disusun Oleh : Ibnu Qaiyum)
PENYEBAB RUSAKNYA BADAN, Perkara yang menyebabkan rusaknya badan yaitu
p erc\saar\ cemas, gelisah, lapar dan tidak tidur malam (bukan tujuan qiyamullail)
MENERANGKAN PENGLIHATAN, Perkara yang bisa menerangkan pandangan dan
menyejukkan hati yaitu melihat pada warna hijau, melihat air yang mengalir, melihat
orang/barang yang disayangi dan melihat dedaunan.
Perkara yang bisa menggelapkan pandangan yaitu berjalan tanpa alas kaki (berkaki ayam),
menyambut waktu pagi dengan wajah murka (masam), banyak menangis dan banyak
membaca tulisan yang kecil-kecil.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 20
PENYEBAB WAJAH BERSINAR, Perkara yang bisa menyebabkan wajah kelihatan kering
(hilang cahaya) yaitu berdusta, tidak mempunyai perasaan malu, banyak bertanya tanpa
ilmu dan banyak berbuat dosa.
Perkara yang bisa menyebabkan wajah bersinar yaitu menjaga marwah, jujur, dermawan
dan takwa.
PERASAAN BENCI, Perkara yang menyebabkan perasaan benci yaitu sombong, dengki,
berdusta dan suka mengadu domba.
PERKARA YANG MENDATANGKAN DAN MENGHALANGI REZEKI, Perkara yang bisa
menyebabkan datangnya rezeki yaitu Qiyamullail (beribadah di waktu malam setelah
tidur), banyak membaca istighfar di waktu sahur (waktu sebelum masuk waktu subuh),
bersedekah dan berzikir di waktu pagi dan petang.
Perkara yang menyebabkan rezeki terhalang yaitu tidur di waktu pagi, sedikit
mengerjakan sholat, malas dan khianat.
KEFAHAMAN DAN DAYA INGAT, Perkarayang bisa menyebabkan rusaknya ingatan dan
kefahaman yaitu senantiasa makan buah yang masam, tidur pada tengkuk (belakang
kepala), hati sedih dan fikiran cemas.
Perkara yang menyebabkan bertambahnya daya ingatan dan kefahaman yaitu
kegembiraan hati, sedikit makan dan sedikit minum, mengawali makanan dengan sesuatu
yang manis dan berlemak serta mengurangi kelebihan yang memberatkan badan.
BAGAIMANAKAH RASULULLAH S. A. W.
1. MAKAN
Nabi S. A. W. makan menggunakan tangan kanan. Sewaktu makan, baginda menggunakan
3 jari dan sesudah makan jari-jarinya dihisap sebelum membersihkannya.
Baginda makan menggunakan suapan yang kecil, berhati-hati hingga makanan tidak
terjatuh dari dulang atau tempat hidangan.
Baginda sering bertanya apakah hidangan makanan itu berbentuk hadiah atau sedekah.
Bila makanan itu berbentuk sedekah, baginda tidak memakannya dan menyuruh sahabat
makan tetapi bila makanan itu berbentuk hadiah, baginda akan turut makan bersama.
(Riwayat Bukhari, Muslim, Nasaai dari Abu Hurairah)
2. TIDUR
Apabila Nabi S. A. W. merebahkan diri di tempat tidur, baginda sering berdoa yang
artinya : "Alhamdulillah yang telah memberi kami makan, minum, tempat perlindungan
dan keperluan hidup karena masih banyak yang kurang makan, minum dan tidak
mempunyai tempat tidur. " (Riwayat Bukhari Muslim, Abu Daud, Termizi dan Nasaai
dari Anas)
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 21
Di waktu Nabi S. A. W. hendak tidur, baginda meletakkan tangan kanannya dibawah pipi
kanan baginda. (Riwayat Thabarany dari Hafshah)
Sebelum Nabi S. A. W. memejamkan mata, baginda berdoa yang artinya : "Ya Allah,
dengan namaMu aku hidup dan dengan namaMu aku mati. "
Bila bangun dari tidur, baginda mengucapkan: "Alhamdulillah yang menghidupkan kami
sesudah kami dimatikan dan kepadaNya kami akan kembali berkumpul, " (Riwayat
Ahmad, Muslim dan Nasaai dari al-Barraaq).
3. MARAH
Kemarahan Nabi S. A. W. adalah karena kebenaran, artinya karena kebenaranlah
baginda melahirkan kemarahannya.
Nabi S. A. W. marah dengan cara sopan, sesuai dengan do'anya ini, yaitu: "Aku
mohonkan kepada Engkau kalimat kebenaran pada saat marah dan suka. "
Maksudnya, Rasulullah S. A. W. tidak berkata kecuali yang benar saja begitu juga
waktu marah atau waktu tidak marah. Kemarahan Rasulullah S. A. W. karena ada
perkara yang tidak disukai yang menyalahi dari yang benar sebagaimana yang diajarkan
agama atau yang terang-terangan dilarang oleh agama.
[Kitab Matan al-Arba'in - Sheikh Muhyiddin Abu Zakaria Yahya bin Syirfuan-Nawawi]
Imam Ghazali berkata: "Kemarahan manusia bermacam-macam. Setengahnya lekas
marah, lekas tenang dan lekas hilang, setengahnya lambat marah, lambat pula redanya.
Setengahnya lambat akan marahnya dan lekas pula hilangnya. Yang akhir inilah yang
terpuji. "
4. KETAWA
Bila nabi S. A. W. ketawa, baginda akan meletakkan tangan di mulut baginda dan bila
terjadi sesuatu yang mengembirakan, baginda akan mengucap syukur kepada Allah. Bila
bercakap-cakap, baginda sentiasa tersenyum. (Riwayat Abu Daud dan Abu Musa)
5. WARNA dan PAKAIAN KESUKAAN
Warna yang disukai nabi S. A. W. ialah hijau dan pakaian yang digemari ialah habarah
seperti kemeja panjang berwarna putih. (Riwayat Bukhari Muslim)
HARI-HARI TERAKHIR ROSULULLAH
Detik-detik Rasulullah S. A. W. menjelang sakratul maut
Ada sebuah kisah tentang totalitas cinta yang dicontohkan Allah lewat kehidupan
Rasul-Nya. Pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan
mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 22
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati
dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an.
Barang siapa mencintai sunnahku, berati mencintai aku dan kelak orang-orang yang
mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku. " Khutbah singkat itu diakhiri
dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu
Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas
dan tangisnya.
Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnyasudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua, "
desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya
di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap
Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar.
Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu,
kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di
dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan
membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
"Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk,
"Maafkanlah, ayahku sedang demam, " kata Fatimah yang membalikkan badan dan
menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka
mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah,
sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya, " tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah
menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya
seolah hendak di kenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,
dialah yang memisahkan pertemuan di dunia.
Dialah malakul maut, " kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut
menyertai. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia
menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril, jelaskan apa hakku nanti
dihadapan Allah? "Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit
telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua surga terbuka lebar menanti
kedatanganmu, "kata jibril.
Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini? "Tanya Jibril lagi. "Kabarkan kepadaku
bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah
mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat
Muhammad telah berada didalamnya, " kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 23
Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik Tampak seluruh tubuh Rasulullah
bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini. " Lirih Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril
membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril? "Tanya
Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "
Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal, " kata Jibril. Sebentar
kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya
Allah, dahsyat niat maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada
umatku. " Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan
telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan
santuni orang-orang lemah di antaramu. "
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah
menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir
Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii?" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup
manusia mulia itu. Kini, mampukah kita mencinta sepertinya? Allahumma sholli 'ala
Muhammad wa baarik wasalim 'alaihi.
TEMAN
Salah satu doa Nabi Muhammad S. A. W. yang sering kita ucapkan adalah agar kita di
akhirat kelak dihimpun bersama para nabi, syuhada, dan orang-orang saleh. Ini, karena
sesungguhnya merekalah sebaik-baik teman dan pendamping.
Teman, menurut petuah orang-orang tua, sering lebih berguna daripada saudara.
Alasannya, kebanyakan problem yang dihadapi seseorang, sering kali ditolong dan
diselesaikan dengan bantuan teman. Namun, seorang teman bukan hanya dapat menolong
dan bermanfaat bagi seseorang, tetapi sering kali lantaran teman pula seseorang dapat
terjerumus ke lembah nista.
Seorang ahli hikmah mengatakan, 'Barangsiapa yang berteman dengan delapan jenis
manusia, maka akan bertambah pula delapan akibatnya.
Pertama, barang siapa yang berteman dengan orang-orang kaya, maka akan
bertambahlah cintanya kepada dunia.
Kedua, barang siapa yang berteman dengan orang-orang miskin, maka akan
bertambahlah rasa syukur dan ridho akan rezeki yang diberikan kepadanya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 24
Ketiga, barang siapa yang bersahabat dengan para penguasa, maka akan
bertambahlah kecongkakan dan kesombongannya.
Keempat, barang siapa yang banyak berteman dengan wanita, maka akan
bertambahlah kebodohan dan nafsu syahwatnya.
Kelima, barang siapa yang bergaul dengan anak-anak, maka akan bertambahlah sifat
suka bermain dan bercandanya.
Keenam, barangsiapa yang bersahabat dengan orang-orang fasik, maka akan
bertambahlah keberaniannya untuk berbuat dosa dan melambat-lambatkan tobat.
Ketujuh, barangsiapa yang bergaul dengan orang yang saleh, maka akan
bertambahlah keinginannya untuk taat kepada Allah.
Kedelapan, barangsiapa yang berkawan dengan ulama, maka akan bertambahlah ilmu
dan kehati-hatiannya (waro1).'
Banyak orang yang menyimpulkan bahwa teman yang paling baik adalah teman sejati.
Teman sejati adalah teman yang mau tetap bersama di kala suka maupun duka. Pada
dasarnya Islam tidak menolak konsep ini, namun suka dan duka dalam Islam, tetap
mempunyai dua sisi, dunia dan akhirat. Persahabatan yang sejati dalam konsep yang utuh
ini, akan mungkin tercipta jika dilandasi karena cinta kepada Allah. Semoga kita dapat
mempunyai teman dengan landasan mulia ini, amin.
TANTANGAN IMAN
"Wahai manusia, siapakah makhluk Allah yang imannya paling menakjubkan (man
a'jabul khalqi imanan) ?" Demikian pertanyaan Nabi Muhammad kepada sahabatnya
"Malaikat!". Nabi menukas, "Bagaimana para malaikat tidak beriman sedangkan mereka
pelaksana perintah Allah?" para Nabi-lah yang imannya paling menakjubkan!" : "Bagaimana
para Nabi tidak beriman, padahal wahyu turun kepada mereka, " sahut Nabi, sahabat-
sahabatmu ya Rasul. "
Nabi pun menolak jawaban itu dengan berkata, "Bagaimana sahabat-sahabatku tidak
beriman, sedangkan mereka menyaksikan apa yang mereka saksikan. "
Rasul yang mulia meneruskan kalimatnya, "Orang yang imannya paling menakjubkan
adalah kaum yang datang sesudah kalian. Mereka beriman kepadaku, walaupun mereka
tidak melihatku. Mereka benarkan aku tanpa pernah melihatku. Mereka temukan tulisan
dan beriman kepadaku. Mereka amalkan apa yang ada dalam tulisan itu. Mereka bela aku
seperti kalian membela aku. Alangkah inginnya aku berjumpa dengan ikhwanku itu!"
Kita bukanlah sahabat Nabi yang menyaksikan secara langsung betapa mulianya
akhlak junjungan kita itu; kita juga bukan malaikat yang tidak memiliki hawa nafsu; kita
juga bukan waliyullah yang telah merasakan manisnya kasih sayang Allah. Kita adalah
manusia biasa yang penuh dengan kelemahan.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 25
Dalam kelemahan itulah kita masih beriman kepada Allah. Dalam ketidakhebatan kita
itulah kita selalu berusaha mendekati Allah. Di tengah kesibukan dan beban ekonomi yang
semakin meningkat, kita tetap keluarkan zakat dan sedekah. Tak sedikitpun kita akan
gadaikan iman kita.
Di tengah dunia yang semakin kompetitif, kita masih sempatkan untuk shalat. Di
tengah godaan duniawi yang luar biasa, kita tahan nafsu kita di bulan Ramadhan.
Di tengah kumpulan manusia yang putus asa dengan krisis moneter ini, kita masih bisa
mensyukuri sejumput ni'matyang diberikan Allah.
Nabi Muhammad menghibur kita, "Berbahagialah orang yang melihatku dan beriman
kepadaku, " Nabi ucapkan kalimat ini satu kali. "Berbahagialah orang yang beriman
kepadaku padahal tidak pernah melihatku. " Nabi ucapkan kalimat terakhir ini tujuh kali.
KERUDUNG WANITA ATAU JILBAB
PERINTAH ALLAH YANG SUDAH DILUPAKAN UMAT ISLAM
Ada satu peribahasa pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sebagai
berikut: "Tak Kenal Maka Tak Sayang" Sesuai dengan peribahasa diatas, ada satu
perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat
Islam, yaitu keharusan wanita memakai kerudung kepala.
Keharusan kaum wanita memakai kerudung kepala tertera dalam surat An Nur ayat 31
yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sebagai berikut. :
"Katakanlah kepada wanita yang beriman Dan hendaklah mereka menutupkan
kerudung kepalanya sampai kedadanya"
Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sebagai
berikut. : "Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan
engkau dan isteri-isteri orang mu' min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka
dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak
diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih".
Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita
sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An Nur yaitu : "Inilah satu surah
yang Kami turunkan kepada rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat
yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan
yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya".
Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai kerudung telah melakukan
dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islamyang diwajibkan oleh Allah.
Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S. A. W. dalam hadist
beliau yang artinya : "Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 26
cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil
rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya".
Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei,
sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai kerudung kepala, umumnya hanya anak-
anak gadis pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai kerudung kepala bisa dihitung
dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang lebih kurang 180 juta.
Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok
sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. : "Saya berdiri
dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin,
sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah
diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang
masuk neraka wanita.
Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak
mau memakai kerudung kepala atau Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang
berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya
sebagai berikut. ; "Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak
dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada
laki-laki yang bukan muhrimnya" Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi
Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang
diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum
wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau memakai kerudung kepala
atau jilbab didalam hidupnya, beliau meneteskan air mata.
Begitulah Nabi Muhammad S. A. W. menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti
di akherat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala,
banyak alasannya ada yang mengatakan fanatika agama, sudah kuno tidak cocok dengan
zaman, panas dan lain sebagainya. Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak
belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu diwaktu ayat kerudung kepala itu
turun, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad S. A. W. berikut ini :
"telah berkata Aisyah : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-
perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat kerudung itu, mereka
koyak kain-kain berlukis merekayang belum dijahit, lalu mreka jadikan kerudung".
Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat kerudung itu, betul-betul
cocok dengan seorang pribadi beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al
Qur'an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu
berkata :"Kami mendengar dan kami patuh".
Tetapi sekarang sikap sebagian wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai
keharusan memamakai Jilbab, mereka berkata :"Kami mendengar tetapi kami ingkar. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 27
Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat Jilbab ini, betul tidak cocok dengan
pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sebagai berikut:
"La syarikallahu wabidzalika ummirtu wa anna minal muslimin. " Yang artinya "Tiada
syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah"
Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh
kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri
dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang
sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau
mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi
pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :"Aku mengaku seorang muslimah" adalah
kosong, dusta kepada Allah.
Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya,
apalagi seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam
neraka, yaitu sampai digantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.
Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup
dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini
adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab,
tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal
ibadahnya sebagai bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya Barang
siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat islam sesudah beriman, maka hapuslah
pahala amalnya bahkan diakhirat dia termasuk orang-orang yang merugi
PRIBADI WANITA SOLEHAH
Solehah Wanita Sebagai Ibu
Kemuliaan Ibu Dalam Islam
2 rakaat solat wanita yang hamil lebih baik dari 80 rakaat solat wanita yang tidak
hamil. Wanitayang hamil dapat pahala puasa disiang hari dan pahala ibadat dimalam hari,
wanita yang bersalin dapat pahala 70 thn solat dan puasa serta setiap kesakitan pada
satu uratnya, Allah bagi satu pahala haji. Sekiranya wanita meninggal dunia dalam masa
40 hari selepas bersalin ia dikira sebagai mati syahid.
Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya akan dapat 1 pahala daripada
tiap titik susu yang diberikannya. Wanita yang beri minum susu badannya kepada anaknya
yang menangis maka Allah beri pahala satu thn pahala solat dan puasa.
Kalau wanita menyusui anaknya hingga cukup tempoh 2. 5 thn maka malaikat dilangit
khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 28
Seorang ibu yang menghabiskan masa mimnya dengan tidur yang tidak selesa karena
menjaga anaknya yang sakit mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.
Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan
di ampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah
beri 12 tahun pahala ibadat.
Kelebihan Wanita
Allah Yang Maha Bijaksana telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik kejadian.
Dan Dia telah menjadikan hambanya itu berpasang-pasangan. Lelaki dan wanita yang
saling memerlukan. Sebahagiannya menjadi pembantu kepada sebahagian yang lain.
Kemuliaan manusia hanyalah dalam agama sejauh mana mereka dapat mentaati perintah
Allah dengan cara Nabi S. A. W. Allah telah mengurniakan kepada wanita dengan berbagai
kelebihan.
Syarat untuk wanita masuk syurga begitu mudah. Anas bin Malik meriwayatkan
bahwa Nabi S. A. W. bersabda : "Seorang wanita yang mengerjakan solat 5 waktu,
berpuasa wajib sebulan, memelihara kemaluannya serta taat kepada suaminya maka pasti
dia akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dikehendakinya. " (HR Abu Nuaim)
Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S. A. W. bersabda : "Seorang wanita
solehah lebih baik dari 1000 lelaki yang tak soleh. Dan seorang wanita yang melayan
suaminya selama seminggu maka ditutupkan baginya 7 pintu neraka dan dibuka 8 pintu
syurga yang mana dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa hisab. "
Siti Aisyah meriwayatkan bahwa Nabi S. A. W. bersabda : "Tidaklah seorang wanita
yang haidh kecuali haidhnya merupakan kifarah bagi dosa2nya yang telah lalu. Dan pada
hari pertama haidhnya membaca "Alhamdulillahi 'ala kulli hal wa astaghf irullaha min kulli
zanbin" maka Allah menetapkan baginya bebas dari neraka, dengan mudah melalui sirat,
aman dari siksa bahkan Allah mengangkat ke atasnya derajat 40 orang syuhada apabila
dia selalu berzikir kepada Allah selama haidhnya. "
Wanita yang mulia dalam pandangan Allah, Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi
S. A. W. bersabda : "Sebaik-baik wanita adalah apabila engkau pandang dia maka dia
menggembirakan, bila engkau perintah dia taat, bila engkau tiada dia menjaga hartamu
dan menjaga pula kehormatan dirinya. "
Ada sebuah riwayat bahwa pada zaman Nabi S. A. W. ada seorang lelaki yang akan
berangkat untuk berperang dijln Allah. Dia berpesan kepada isterinya, "Wahai isteriku ...
janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini sehingga aku kembali.
"Secara kebetulan ayahnya menderita sakit... maka wanita tadi mengutus seorang
lelaki menemui Rasulullah S. A. W. Baginda bersabda kepada utusan itu, "Agar dia taati
suaminya. " Demikian pula wanita itu mengutus utusannya bukan hanya sekali sehingga
akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumahnya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 29
Maka ayahnya meninggal dunia tetapi dia tetap tidak melihat mayat ayahnya. Dia
tetap sabar sehingga suaminya pulang. Maka Allah memberi wahyu kepada Nabi yang
berbunyi, "Sesungguhnya Allah telah mengampuni wanita tersebut disebabkan
ketaatannya kepada suaminya. Dalam riwayat yang lain mengatakan bahwa Allah turut
mengampuni dosa ayahnya disebabkan ketaatan anaknya itu.
Inilah sebenarnya perkara yang menyebabkan wanita diredhai oleh Allah bukannya
dalam persamaan hak yang seperti dituntut oleh penjahil agama. Sedangkan dalam
peristiwa Israk Mikraj, Nabi telah melihat ke dalam syurga yang mana Allah masuk
wanita ke dalam syurga 500 tahun lebih awal dari suami mereka... dan bila melihat ke
dalam neraka Nabi dapati 2/3 dari penghuninya adalah wanita. Oleh itu takutilah kita
semuaakan ALLAH... .
Kelebihan Wanita,
Abdullah bin Masud meriwayatkan bahwa Nabi S. A. W. bersabda : "Apabila seorang
wanita mencuci pakaian suaminya maka Allah mencatat baginya 1000 kebaikan, di
ampunkan 2000 kesalahan bahkan segala sesuatu yang disinari matahari akan memohon
ampun baginya dan Allah mengangkat 1000 derajat untuknya. " Maulana Syed Ahmad
Khan dalam bayannya menceritakan kelebihan yang dimiliki oleh wanita. Katanya: Seorang
wanita yang solehah lebih baik dari seorang wali Allah.
Wanita yang menguli tepung dengan membaca Bismillah akan diberkati Allah rezekinya.
Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir dapat pahala seperti membersihkan
Baitullah.
Wanitayang solehah lebih baik dari 70 orang lelaki yang soleh. Allah akan berkati rezeki
apabila wanita memasak dengan zikir.
Seorang wanita yang menutup auratnya dengan purdah ditingkatkan oleh Allah nur
wajahnya 13 kali dari wajah asal.
Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah yang Maha Indah di akhirat
nanti tetapi bagi Allah sendiri akan datang untuk berjumpa dengan wanita yang
memberati auratnya iaitu yang memakai purdah dengan istiqamah.
Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan rasulnya. Cuma kita kurang
mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini manusia
Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka tidak
dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua
bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat
yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada
manusia...
Wanita Solehah Sebagai Anak
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 30
Allah S. W. T telah berfirman yang maksudnya : "Dan Rabb-mu telah memerintahkan
supaya kamu jangan beribadah selain kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik
kepada ibu-bapa mu. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan jangan kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada
mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah : "Ya Rabbi, kasihanilah mereka kedua-duanya,
sebagaimana mereka berdua telah menyantuni aku waktu kecil. " Al Isra' 23-24.
Allah memerintahkan agar manusia berbakti kepada kedua ibu bapa mereka dan
mentaati mereka. Bagi wanita ketaatan mereka sebelum mereka berkahwin adalah kepada
kedua ibu-bapa mereka dan selepas berkahwin, kepada suami mereka Menyakiti hati
kedua mereka adalah merupakan dosa yang amat besar.
Ismail Ibnu Umayyah telah berkata : Seorang lelaki meminta nasihat : "Wahai
Rasulullah, berilah aku wasiat. " Rasul menjawab "Janganlah engkau menyekutukan Allah
dengan sesuatupun, sekalipun engkau dibakar atau dibelah dua. "
Ia berkata "Wahai Rasulullah, tambahkanlah. " Rasulullah menjawab, "Berbaktilah kepada
kedua ibu-bapamu, jangan sekali-kali engkau meninggikan suara di hadapannya. Jika
keduanya memerintahkan engkau untuk mengeluarkan hartamu, maka keluarkanlah bagi
keduanya. "
Lelaki itu meminta kembali : "Wahai Rasulullah, tambah lagi selain itu. " Rasulullah
menjawab, " Jangan engkau meminum khamar (arak), sebab khamar itu adalah kunci segala
kejahatan. " Lelaki itu meminta kembali, "Wahai Rasulullah, tambahkanlah untukku selain
itu. " Rasulullah S. A. W. menjawab, "Didiklah keluargamu dan berilah mereka nafkah
sesuai dengan kemampuanmu, dan janganlah engkau mengangkat tongkat (lisan)mu namun
berbuatlah agar mereka takut kepada Allah. " HR Imam Ibnu Majah.
Adab anak terhadap kedua ibu-bapanya :
Berbuat baik dan berlemah lembut terhadap mereka.
1. Mentaati perintah kedua mereka selagi tidak bertentangan dengan perintah Allah.
2. Melihat wajah mereka dengan kasih sayang merupakan ibadah.
3. Mendoakan mereka berdua dengan doa yang baik.
4. Menjaga hati mereka berdua dan menggembirakan mereka.
5. Menjalinkan silaturrahim dengan sahabat-sahabat mereka.
6. Menziarahi kubur ibu-bapa jika mereka telah meninggal dunia.
Wanita Yang Dimurkai Allah (perkara yang amat dibenci allah pada seorang wanita)
Kepada wanita yang tidak menutup aurat Allah berfirman, " Hiduplah dengan apa
yang kau suka. " Allah melaknati wanita yang sengaja mendedahkan auratnya kepada
lelaki yang bukan muhrim.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 3 1
Perempuan yang memakai kain yang tipis dan jarang untuk menarik perhatian lelaki
bukan muhrim atau memakai segala yang mendatangkan keghairahan kepada orang lain
maka dia tidak akan mencium bau syurga.
Wanita yang jahat lebih buruk dari 1000 orang lelaki yang jahat.
Pengorbanan seorang wanita amat dihargai oleh Allah dan Rasulnya. Cuma kita
kurang mengetahui kelebihan yang dikurniakan kepada kita semua. Sehinggakan hari ini
manusia Islam mencari sesuatu selain dari agama karena merasa pengorbanan mereka
tidak dihargai. Dan mereka turut melaungkan persamaan hak seperti di barat. Ini semua
bukanlah salah mereka... tetapi kitalah yang bersalah karena kita lupa bahwa kita ini umat
yang dianugerah kan dengan tugas kenabian. Memberi harapan dan bimbingan kepada
manusia...
Wanitayang dimurkai oleh Allah
Sebagaimana Allah suka dengan wanita yang yang solehah, Allah juga sangat murka
kepada beberapa jenis wanita. Oleh itu sangat perlu bagi kita mengetahui perkara yang
boleh menyebabkan kebenciannya supaya kita terhindar dari kemurkaannya.
Kemurkaan Allah pada hari kiamat sangat dahsyat sehinggakan nabi2 pun sangat
takut. Bahkan Nabi Ibrahim pun lupa bahwa dia mempunyai anak yang bernama Nabi
Ismail karena ketakutan yang amat sangat. Abu Zar R.A meriwayatkan bahwa Nabi
S. A. W. bersabda: "Seorang wanita yang berkata kepada suaminya, "semoga engkau
mendapat kutukan Allah" maka dia dikutuk oleh Allah dari atas langit yang ke-7 dan
mengutuk pula segala sesuatu yang dicipta oleh Allah kecuali 2 jenis makhluk iaitu
manusia dan jin. "
Ab. Rahman bin Auf meriwayatkan bahwa Nabi S. A. W. bersabda : "Seorang yang
membuat susah kepada suaminya dalam hal belanja atau membebani sesuatu yang
suaminya tidak mampu maka Allah tidak akan menerima amalannya yang wajib dan
sunnatnya. "
Abdullah bin Umar r. a meriwayatkan bahwa Nabi S. A. W. bersabda: "Kalau
seandainya apa yang ada dibumi ini merupakan emas dan perak serta dibawa oleh seorang
wanita kerumah suaminya. Kemudian pada suatu hari dia terlontar kata2 angkuh, "engkau
ini siapa? Semua harta ini milikku dan engkau tidak punya harta apa pun. " Maka hapuslah
semuaamal kebaikannya walaupun banyak.
Nabi S. A. W. adalah seorang yang sangat kasih pada ummatnya dan terlalu
menginginkan keselamatan bagi kita dari azab Allah. Beliau menghadapi segala rupa
penderitaan, kesakitan, keletihan dan tekanan. Begitu juga air mata dan darah baginda
telah mengalir semata-mata karena kasih-sayangnya terhadap kita. Maka lebih-lebih lagi
kita sendirilah yang wajar berusaha untuk menyelamatkan diri kita, keluarga kita dan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 32
seluruh ummat baginda. Sebagai penutup ikutilah kisah seterusnya ini sebagai iktibar
bagi kita.
Ali r. a. meriwayatkan sebagai berikut: "Saya bersama Fatimah berkunjung kerumah
Rasulullah dan kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau,
"mengapa tuan menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "pada malam aku di Isra'kan
kelangit, daku melihat orang sedang mengalami berbagai penyeksaan... maka bila
teringatkan mereka aku menangis. " Saya bertanya lagi, "wahai Rasulullah apakah yang
tuan lihat?"
Beliau bersabda: Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya
mendidih. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangannya dipaut dari
punggungnya sedangkan aspal yang mendidih dari neraka dituangkan ke kerongkongnya.
Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya sedangkan air
getah kayu zakum dituang ke kerongkongnya.
Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tgnnya ke arah ubun2 kepalanya serta
dibelit dibawah kekuasaan ular dan kala jengking. Wanitayang memakan badannya sendiri
serta dibawahnya tampak api yang menyala-nyala dengan hebatnya.
Wanita yang memotong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. Wanita yang
bermuka hitam dan memakan ususnya sendiri. Wanitayang tuli, buta dan bisu dalam peti
neraka sedang darahnya mengalir dari rongga badannya (hidung, telinga, mulut) dan
badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra.
Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan kaldai yang mendapat berjuta jenis
siksaan. Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, cahaya mata
kesayanganku... ceritakanlah kepada ku apakah amal perbuatan wanita2 itu. "
Rasulullah S. A. W. bersabda, "Wahai Fatimah, adapun tentang : Wanita yang
digantung dengan rambutnya karena dia tidak menjaga rambutnya (di jilbab) dikalangan
lelaki.
Wanita yang digantung dengan lidahnya karena dia menyakiti hati suaminya dengan
kata Kemudian Nabi S. A. W. bersabda: "Tidak seorang wanita yang menyakiti hati
suaminya melalui kata2nya kecuali Allah akan membuatnya mulutnya kelak dihari kiamat,
selebar 70 zira' kemudian akan mengikatnya dibelakang lehernya.
Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya karena dia menyusui anak orang lain
tanpa izin suaminya.
Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tangannya itu karena dia keluar rumah
tanpa izin suaminya, tidak mandi wajib dari haidh dan nifas.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 33
Adapun wanita yang memakan badannya sendiri karena suka bersolek untuk dilihat
lelaki lain serta suka membicarakan keaiban orang. Adapun wanita yang memotong
badannya sendiri dengan gunting dari neraka karena dia suka menonjolkan diri (ingin
terkenal) dikalangan orang yang banyak dengan maksud supaya orang melihat
perhiasannya dan setiap orang jatuh cinta padanya karena melihat perhisannya.
Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai ke ubun2nya dan dibelit
oleh ular dan kala jengking karena dia mampu mengerjakan solat dan puasa. Tetapi dia
tidak mahu berwudhuk dan tidak solat serta tidak mahu mandi wajib.
Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti kaldai
karena dia suka mengadu-domba(melaga-lagakan orang) serta berdusta.
Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing karena dia ahli fitnah serta suka marah-
marah pada suaminya.
Dan ada diantara isteri nabi-nabi yang mati dalam keadaan tidak beriman karena
mempunyai sifat yang buruk. Walaupun mereka adalah isteri manusia yang terbaik
dizaman itu. Diantara sifat buruk mereka : Isteri Nabi Nuh suka mengejek dan mengutuk
suaminya.
Isteri nabi Lut suka bertandang ke rumah orang. Semoga Allah beri kita kekuatan untuk
mengamalkan kebaikan dan meninggalkan keburukan. Kalau kita tidak berasa takut atau
rasa perlu berubah... maka kita kena khuatir. Takut kita tergolong dalam mereka yang
tidak diberi petunjuk oleh Allah. Nauzubillahi min zalik.
CIRI-CIRI WANITA SOLEHAH
Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk
menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan
dari Allah S. W. T . Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
Perincian dari dua syarat di atas adalah sebagai berikut:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya. Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah S. W. T ?
i) Mencintai Allah S. W. T dan Rasulullah S. A. W. melebihi dari segala-galanya,
i i) Wajib menutup aurat
iii) Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
iv) Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
mahramnya.
v) Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
vi) Berbuat baik kepada ibu dan bapa
vii) Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 34
viii) Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
ix) Bersikap baik terhadap tetangga
2. Taat kepada suami
i) Memelihara kewajipan terhadap suami
ii) Sentiasa menyenangkan suami
iii) Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
iv) Tidak cemberut di hadapan suami.
v) Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
vi) Tidak keluar tanpa izin suami.
vii) Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
viii) Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
ix) Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
x) Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik dan kecantikannya serta kebersihan
rumahtangga.
FAKTOR YANG MERENDAHKAN MARTABAT WANITA
Sebenarnya puncak rendahnya martabat wanita adalah datang dari faktor dalam.
Bukanlah faktor luar atau yang berbentuk material sebagaimana yang digembar-
gemborkan oleh para pejuang hak-hak palsu wanita.
Faktor-faktor tersebut ialah:
1. Lupa mengingat Allah
Karena terlalu sibuk dengan tugas dan kegiatan luar atau memelihara anak-anak,
maka tidak heran jika banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya telah lalai dari
mengingat Allah.
Dan saat kelalaian ini pada hakikatnya merupakan saat yang paling berbahaya bagi
diri mereka, di mana syetan akan mengarahkan hawa nafsu agar memainkan peranannya.
Firman Allah S. W. T di dalam surah al-Jathiah, ayat 23: artinya: "Maka sudahkah kamu
melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah
membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran
dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya."
Sabda Rasulullah S. A. W. : artinya: "Tidak sempurna iman seseorang dari kamu,
sehingga dia merasa cenderung kepada apa yang telah aku sampaikan. " (Riwayat Tarmizi)
Mengingati Allah S. W. T bukan saja dengan berzikir, tetapi termasuklah menghadiri
majlis-majlis ilmu.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 35
2. Mudah tertipu dengan keindahan dunia
Keindahan dunia dan kemewahannya memang banyak menjebak wanita ke
perangkapnya. Bukan itu saja, malahan syetan dengan mudah memperalatkannya untuk
menarik kaum lelaki agar sama-sama bergelimang dengan dosa dan noda. Tidak sedikit
yang sanggup durhaka kepada Allah S. W. T hanya karena kenikmatan dunia yang terlalu
sedikit.
Firman Allah S. W. T di dalam surah al-An'am: artinya:" Dan tidaklah penghidupan
dunia ini melainkan permainan dan kelalaian dan sesungguhnya negeri akhirat itu lebih
baik bagi orang-orang yang bertakwa, oleh karena itu tidakkah kamu berf ikir. "
3. Mudah terpedaya dengan syahwat
4. Lemah iman
5. Bersikap suka menunjuk-nunjuk.
Ad-dunya mata', khoirul mata' al mar'atus sholichah Dunia adalah perhiasan,
perhiasan dunia yang baik adalah Wanita sholichah.
ISTRI SOLEHAH YANG SENANTIASA BERSYUKUR
Saya ingin menyingkap kembali sejarah Nabi Ibrahim sewaktu baginda menziarahi
menantunya. Pada waktu itu, puteranya, Nabi Ismail tidak di rumah sedangkan isterinya
belum pernah bertemu bapak mertuanya, yaitu Nabi Ibrahim.
Setelah sampai di rumah anaknya itu, terjadilah dialog antara Nabi Ibrahim dan
menantunya.
Nabi Ibrahim
Menantu
Nabi Ibrahim
Menantu
Nabi Ibrahim
Menantu
Nabi Ibrahim
Menantu
: Siapakah kamu?
: Aku isteri Ismail.
: Di manakah suamimu, Ismail?
: Dia pergi berburu.
: Bagaimanakah keadaan hidupmu sekeluarga?
: Oh, kami semua dalam kesempitan dan (mengeluh) tidak pernah senang
dan santai.
: Baiklah! Jika suamimu pulang, sampaikan salamku padanya. Katakan
padanya, tukar tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan supaya
menceraikan istrinya).
: Ya, baiklah.
Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu, isterinya terus menceritakan tentang
orang tua yang telah singgah di rumah mereka.
Nabi Ismail : Apakah ada yang ditanya oleh orang tua itu?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 36
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.
Nabi Ismail : Apa jawabanmu?
Isteri : Aku ceritakan kita ini orang yang susah. Hidup kita ini selalu dalam
kesempitan, tidak pernah senang.
Nabi Ismail : Adakah dia berpesan apa-apa?
Isteri : Ya ada. Dia berpesan supaya aku menyampaikan salam kepadamu serta
meminta kamu menukar tiang pintu rumahmu.
Nabi Ismail : Sebenarnya dia itu ayahku. Dia menyuruh kita berpisah. Sekarang
kembalilah kau kepada keluargamu.
Ismail pun menceraikan isterinya yang suka menggerutu, tidak bertimbang rasa
serta tidak bersyukur kepada takdir Allah S. W. T. Sanggup pula menceritakan rahasia
rumah tangga kepada orang luar.
Tidak lama sesudah itu, Nabi Ismail kawin lagi. Setelah sekian lama, Nabi Ibrahim
datang lagi ke Makkah dengan tujuan menziarahi anak dan menantunya. Terjadi lagi
pertemuan antara mertua dan menantu yang saling tidak mengenali.
Nabi Ibrahim : Dimana suamimu?
Menantu : Dia tidak dirumah. Dia sedang berburu.
Nabi Ibrahim : Bagaimana keadaan hidupmu sekeluarga? Mudah-mudahan dalam
kesenangan?
Menantu : Syukurlah kepada Tuhan, kami semua dalam keadaan sejahtera, tiada
kekurangan.
Nabi Ibrahim : Baguslah kalau begitu.
Menantu : Silakan duduk sebentar. Boleh saya hidangkan sedikit makanan.
Nabi Ibrahim : Apa pula yang ingin kamu hidangkan?
Menantu : Ada sedikit daging, tunggulah saya sediakan minuman dahulu.
Nabi Ibrahim : (Berdoa) Ya Allah! Ya TuhankuIBerkatilah mereka dalam makan minum
mereka. (Berdasarkan peristiwa ini, Rasulullah beranggapan keadaan
mewah negeri Makkah adalah berkat doa Nabi Ibrahim).
Nabi Ibrahim : Baiklah, nanti apabila suamimu pulang, sampai- kan salamku kepadanya.
Suruhlah dia menetapkan tiang pintu rumahnya (sebagai kiasan untuk
melanggengkan isteri Nabi Ismail).
Setelah Nabi Ismail pulang dari berburu, seperti biasa dia bertanya sekiranya siapa yang
datang mencarinya.
Nabi Ismail : Ada sesiapa yang datang sewaktu aku tidak di rumah?
Isteri : Ya, ada. Seorang tua yang baik rupanya dan perwatakannya sepertimu.
Nabi Ismail : Apa katanya?
Isteri : Dia bertanya tentang keadaan hidup kita.
Nabi Ismail : Apa jawabanmu?
Isteri : Aku nyatakan kepadanya hidup kita dalam keadaan baik, tidak
kekurangan apapun, Aku ajak juga dia makan dan minum.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 37
Nabi Ismail
Isteri
Nabi Ismail
Isteri
: Adakah dia berpesan apa-apa?
: Ada, dia berkirim salam buatmu dan menyuruh kamu melanggengkan
tiang pintu rumahmu.
: Oh, begitu. Sebenarnya dialah ayahku. Tiang pintu yang dimaksudkannya
itu ialah dirimu yang dimintanya untuk aku langgengkan.
: Alhamdulillah, syukur.
Bagaimana pandangan pembaca tentang petikan sejarah ini? Saya rasa sejarah ini
sungguh menyentuh jiwa. Anda juga tentu merasa dan mengalami sendiri ujian hidup
berumahtangga yang senantiasa memerlukan kesabaran.
Berpandukan sejarah tersebut, saya tegaskan kepada diri sendiri bahwa isteri
solehah itu sepatutnya ? sabar di hati dan syukur pada wajah?. Dari sini akan terpancar
ketenangan setiap kali suami berhadapan dengan isteri salehah. Isteri salehah tidak
cerewet dan tidak mudah menggerutu. Isteri salehah hendaklah senantiasa bersyukur
dalam keadaan senang maupun susah supaya Allah tambahkan lagi rahmat-Nya seperti
firman-Nya yang artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku tambahkan
nikmat-Ku kepadamu. Dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku
amat pedih. " (Surah Ibrahim, ayat 7)
Untuk menambahkan kegigihan kita berusaha menjadi isteri salehah, ingatlah hadis
Rasulullah yang artinya: "Sampaikanlah kepada sesiapa yang engkau temui dari kaum
wanita, bahwasanya taat kepada suami serta mengakui haknya adalah menyamai pahala
orang yang berjihad pada jalan Allah, tetapi sangat sedikit sekali golongan kamu yang
dapat melakukan demikian. " (Riwayat Al-Bazzar dan Ath-Thabrani)
Begitulah, untuk menyiapkan diri sebagai isteri salehah, hati kita hendaklah
senantiasa dipenuhi dengan kasih sayang rabbani. Contoh teladan yang sepatutnya jadi
rujukan kita ialah sejarah kehidupan nabi serta orang saleh.
4 KURNIA ILAHI
Berkata Imam Abu Muhammad Abdullah bin Fadhal ; Barangsiapa yang dikurniakan
dengan empat perkara, maka tidak terhalang baginya empat perkara :-
1. Barangsiapa yang dikaruniakan keinginan BERDOA maka tidak terhalang doanya
DIKABULKAN.
2. Barangsiapa yang dikurniakan keinginan memohon AMPUN maka tidak terhalang
baginya akan KEAMPUNAN.
3. Barangsiapa yang dikurniakan keinginan BERSYUKUR maka tidak terhalang baginya
akan tambahan NIKMAT.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 38
4. Barangsiapa yang dikurniakan keinginan BERTAUBAT maka tidak terhalang taubatnya
dari DITERIMA.
Yakinlah Allah itu Maha Pemurah Lagi Maha Mengasihani.
Imam Al-Ghazali telah menggolongkan ragam manusia kepada beberapa bagian yaitu :
1. Seseorang yang mengetahui dan mengerti bahwa dirinya itu mengetahui, itulah dia
seorang yang alim. Maka ikutlah mereka.
2. Seseorang yang mengetahui tetapi tidak tahu dirinya itu tahu, itulah orang yang tidur.
Maka bangunkanlah dia.
3. Seseorang yang tidak mengetahui dan mengetahui bahwa dirinya tidak mengetahui,
itulah dia orang yang meminta petunjuk. Maka berikanlah dia petunjuk.
4. Seseorang yang tidak mengetahui dan tidak mengerti bahwa dirinya itu tidak
mengetahui itulah dia orang yang bodoh.
TAQWA TEMPATNYA DI HATI
Seperti kata pepatah 'rambut bisa sama hitam, hati bisa lain-lain'. Perangai dan
sikap manusia juga berbeda, ada yang hidup baik-baik, seperti suka bersedekah,
menolong orang susah dan memberi nasehat kepada insan yang memerlukan. Ada juga
yang berpura-pura alim, memakai kopiah, berkelakuan sopan dan bercakap lemah lembut
di khayalak ramai tetapi di lubuk hatinya, tersirat maksud tersendiri yang orang lain
tidak tahu. Niat dan perbuatan tidak sama, seolah-olah ada udang di balik batu.
Walaupun orang lain tidak tahu, setiap mukmin harus insaf dan sadar bahwa Allah
Maha Mengetahui setiap apa yang kita lakukan, sebagai insan lemah, kita tidak lari
daripada bersikap takwa sepanjang masa.
Taqwa bertujuan memelihara diri dari azab Allah dengan mengerjakan apa yang
diperintah dan meninggalkan apa yang dilarang.
Hadis Rasulullah: "Taqwa itu berpuncak disini (sambil baginda menepuk dadanya tiga
kali). " Jelaslah, apa yang dimaksudkan Rasulullah ialah taqwa itu tempatnya di lubuk hati,
bukan di ujung lidah, sebab apa yang diucapkan oleh lidah belum tentu sama dengan apa
yang bersemayam di hati.
Sabda baginda lagi: " Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada tubuh dan rupa
kamu, akan tetapi Allah melihat kepada apa yang tersemat di dalam hati kamu. "Hadist ini
bermaksud segala amal lahiriah manusia harus diliputi taqwa, bertempat di lubuk hati,
seperti meninggikan syiar agama Allah, menyimpan perasaan takut kepada Allah, menjaga
diri dari kemurkaan-Nya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 39
Rasulullah bersabda:" sesungguhnya di dalam tubuh itu ada segumpal darah. Jika ia
baik, baiklah seluruh tubuh itu. Jika ia rusak, rusak pula seluruh tubuh itu. ketahuilah Ia
adalah hati. "
Ulama sufi Hasan al-Basri ketika ditanya mengenai kebaikan budi pekerti,
menerangkan : "Kebaikan budi pekerti ialah berwajah manis ( tidak cemberut ), bermurah
hati dan berhenti menyakiti orang lain. "
Ulama Abu Bakar Muhammad bin Musa Al-Wasiti pula berkata: "kebaiakan budi
pekerti ialah seseorang itu tidak memusuhi siapapun dan tidak pula dimusuhi. "
Kata Syah bin Syujak Al-Karmani : "Kebaikan budi pekerti ialah berhenti menyakiti
orang lain dan tabah menanggung kesusahan. " sebagai insan bertaqwa, seseorang itu
perlu baik pergaulannya, menyenangkan orang lain ketika senang atau susah.
MALAM SERIBU BULAN
Sungguh telah aku tutrunkan dia (Al Qur'an) dalam Lailatul Qodar. Tahukah kamu
apa itu Lailatul Qodar. Lailatul Qodar itu lebih menjadi pilihan ketimbang seribu bulan.
Para malaikat dan (Jibril yang menjadi Ruh), turun di malam itu atas izin Tuhan mereka
(mengurai) segala (belitan) urusan. Mereka menyapa "salam" (selamat bagi semua, hamba
Allah yang teguh). Malam seribu bulan itu (menebarkan berkahnya) samapai fajar
menyingsingkan pijar.
Ketika datang Lailatul Qodar, Nabi sedang sujud. Bersamaan dengan datangnya,
hujan turun dengan derasnya. Air hujan yang pealn-pelan menggenangi tempat sujud
Nabi, yang dengan lembut menyapa kulit muka beliau, sama sekali tak mengurangi
keasyikan beliau menikmati prosesi malaikat yang dipimpin Jibril turun membelai dan
menebar al qadar di muka bumi. Nabi yang tenggelam dalam keasyikannya.
Keasyikan berbeda yang tak ada seorang perawi pun mengisahkannya secara
imajiner, dilukiskan seorang ulama sebagai yang tiada taranya. Terbukti dengan sujud
Nabi yang sangat panjang, sangat lama dan tidak mempedulikan bagian gemercik air hujan
yang makin lama membahasi pipi-mulia Nabi. Beliau sama sekali tidak bergeming.
Tenggelam dalam keasyikan mendalam mengikuti prosesi malaikat dalam tabuh merdu
segala merdu. Dlaam kidiung keselamatan membuluh perindu, yang didedangkan tak henti
sampai fajar menyapa semesta. Malaikat pun menorehkan keindahan di mana-mana. Di
hati pemburu Laialtul Qodar. Di hati kita. Wao! Betapa!
Kita telah melakukan ancang-ancang sejak awal Ramadhan dan nafsu selama sua
puluh hari penuh telah kita latih menyabari amal yang paling membosankan sekalipun. Kita
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 40
lakukan amal yang di luar Ramadhan tidak pernah kita kerjakan. Tarawih, tadarrus, dan
sedekah.
Kita telah melatih hati dan nafsu kita untuk memiliki ketahanan dan daya tahan kuat
demi pahala yang terhitung kelipatannya. Di antara kita bahkan ada yang sudah memulai
iktikaf sejak tanggal sebelas, lalu meneruskannya dengan lebih intens hingga Ramadhan
berakhir. I'tikaf adalah adalah bagian dari ibadah yang paling ringan. Hanya thenguk-
thenguk, duduk diam di masjid, tanpa bacaan, tanpa menggerakkan anggota badan, bahkan
terkantuk-kantuk, namun punya nilai dan berpahala.
Nabi menganjurkan kepada kita menangguk datangnya Lailatul Qodar dengan ber
i'tikaf itu, dengan ibadah paling ringan itu. Agar semua kita bisa melaksanakan dan
memperoleh keunggulan malam seribu bulan yang dahsyat itu, yang setiap mukmin pasti
mendambakannya itu. Allah menggambarkan, Lailatul Qodar (seharusnya) menjadi pilihan
ketimbang seribu bulan. Artinya, dia sangat diikhtiarkan sungguh-sungguh oleh setiap
shaim. Dan itu tidaklah terlalu berat. Dia berada dalam satu malam pada lima malam
(saja) yang dijanjikan pasti datang, yaitu pada malam-malam tanggal 21, 23, 25, 27, dan
29 Ramadhan.
Begitu menurut Nabi. Di antara kita (dari sekian Muslim yang berpuasa) telah
memanjakan nafsu dan keinginan untuk lebih suka bersantai sebelum malam-malam itu
menjelang. Tidur dan merenung. Setelah malam-malam itu lewat, kita berbuat sesuka
nafsu keinginan kita. Sepanjang tahun. Allah dan Nabi menginginkan agar orang-orang
beriman dapat menikmati pemandandan sangat indah, prosesi malaikat yang dipimpin
Jibril turun ke bumi dengan gebyar warna-warni indah pelangi yang serasi. Sambil
menebar janji pahala tak terhingga kelipatannya, hanya satu malam saja ditangguk oleh
shaim yang berlega hati "thaharri berupaya bersungguh-sungguh "menemukannya".
Sungguh.
Kita semua percaya itu, karena kita mukmin yang beriman pada yang ghaib. Prosesi
malaikat Laialatul Qodar itu ghaib dan hanya bisa disaksikan dengan mata hati yang
tajam, bening, dan bersih dari "roin" (cemar duniawi yang menyaput nurani karena
perbuatan tak bermutu yang dilakukan sehari-hari). Selama dua puluh hari kita telah
mengelap gemerlap hari kita, membersihkannya dari "roin" sehingga manakala kita
berlega hati meneguhkan konsentrasi penuh mencegat iring-iringan prosesi malaikat dan
Ruh di malam al-qadar itu, dengan mata hati kita yang telah bening itu, niscaya kita akan
dapat menyaksikan keindahan tiada tara itu. Keindahan malam seribu bulan.
Mudah-mudahan di malam itu kita sempat menggumamkan doa : "Rabbana Inna Ka
'Afuwun Karim, Tuhibbul 'afwa fa'fu anna". "Duh Gusti, Paduka Maha Pengampun lagi
Maha Pemurah, Paduka menyukai pengampunan, ampunkan dosa kami. " Kembalikan Gusti,
perekat kebangsaan kami, perekat keindonesiaan kami. Amin.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 41
SEJARAH RAMADHAN
1) Ramadhan: artinya panas terik
2) Bulan diturunkan Al-Quran dan disebut (syahru ramadhana)
3) Terjadinya perang Badar Kubra dan mendapat kemenangan.
4) Bulan dimana nabi mengambil alih Mekah dari tangan Musyrikin dan berakhirnya
penyembahan berhala.
5) Didalamnya dipilih ada malam al-qadar yakni lebih baik daripada 1000 bulan.
6) Dipilih untuk ibadat puasa.
7) Dipilih untuk ibadat-ibadah lain (tadarus Al Quran)
KELEBIHAN BULAN RAMADHAN
1) Kamu akan di naungi Ramadhan, (bagi yang telah meninggal dunia terlepas dr siksa
kubur)
2) Bulan penuh keberatan
3) Di malamnya ada lebih baik daripada 1000 bulan
4) Amal sunat sama dengan solat fardhu
5) Manakala solat fardhu mendapat 70 kali lipat ganda
6) Bulan sabar dan pahalanya adalah syurga
7) Bulan menambah rezeki
8) Memberi buka puasa banyak pahala
9) Bulan ampunan - doa yang paling makbul iaitu doa sebelum berbuka puasa. - juga doa
pada sepertiga malam.
10) 10 hari pertama adalah mulanya rahmat, 10 hari pertengahan - pengampunan, 10 hari
terakhir - kemerdekaan api neraka.
AMALAN-AMALAN DI BULAN RAMADHAN
1) Mengucapkan Selamat Menyambut Bulan Ramadhan
2) Menyiapkan pakaian untuk Ramadhan[untuk solat] 3) Niat puasa sebulan pada
permulaan Ramadhan[dikawatirkan ada hari yang terlewat tanpa niat]
4) Hendak tidur bacalah 4 ayat terakhir Surah Al Kahf i supaya dapat bangun malam
5) Berazam melakukan Terawih
6) Bertadarus secara bersemak (bukan sendirian)
7) Solat berjemaah setiap waktu
8) Solat jemaah di masjid/surau
9) Amalkan Qiyamulail walaupun pendek
10) Sahur diwaktu akhir
11) Sahur - untuk mengelakkan pada siang tdk terlalu payah, elakkan makanan pedas dan
tutup sahur dengan air susu
12) Mandi Janabat sebelum Imsak
13) Kurangi tidur
14) Tunaikan Solat sunat fajar (Solat Sunat Subuh)
15) Tunaikan Solat Dhuha
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 42
16) Tidur waktu luang (satu jam sebelum Zohor)
17) Tunaikan solat Rawatib
18) Jaga pancaindera
19) Elakkan gosok gigi pada waktu petang
20) Hadiri majlis ilmu
21) Berbuat baik pada ibubapa
22) Isteri hendaklah taat pada suami
23) Banyakkan bersedekah
24) Berbuka dengan 3 biji kurma dan air yang belum dipanaskan oleh api
25) Berbuka bersama orang tua
26) Undang tamu berbuka
27) Kurangi berat badan
28) Banyakkan i'tikaf di masjid (lelaki saja)
29) Perbaiki hubungan suami isteri
30) Perbaiki hubungan dengan tetangga
31) Isteri jauhi dari keluar memakai makeup dan perhiasan
32) Elakkan berbelanja berlebihan
33) Kuatkan kesabaran
34) Banyakkan selawat, istighfar, bertasbih
35) Berazam beramal (pada malam Lailatul Qadar)
36) Membangunkan anak dan isteri di mim Lailatul Qadar
37) Elakkan menonton TV yang mengandung nafsu
38) Elakkan mendengar radio berunsur hiburan
39) Berdoa dengan nada lembut dan khusu'
40) Jauhkan bercumbu dengan suami/isteri siang hari
41) Mendoakan ibu bapa baik yang hidup atau yang meninggal dunia
42) Melazimkan solat tepat waktu
43) Elakkan sebelum berbuka berjalan jalan yang menjadikan pandangan liar
44) Elakkan banyak berhutang
45) Melepaskan perasaan sedih melepaskan Ramadhan ditakuti tidak bertemu lagi dengan
Ramadhan akan datang
46) Tunaikan zakat f itrah
CARA BERAMAL DI MALAM LAILATUL QADAR (Malam 21-30):
1) Kepada Orang Tua Lemah
Cara beramal solat Maghrib, Isyak dan Tarawih berjemaah di masjid/surau, ini sudah
dikira beramal Al Qadar
2) Orang yang tidak sanggup solat malam yang panjang
- Baca ayat akhir surah Al Baqarah
- Baca ayat Kursi
- Baca surah Yaasin
- Baca surah Al Zalazah
- Baca surah Al Qaf irun
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 43
- Baca surah Al Ikhlas
3) Bagi orang yang kuat dan cergas
- Bangunkan isteri dan anak
- Mandi
- Solat malam - Tahajjud, Taubat, Tasbih, Hajat, Istikharah, dan baca Al-Quran
NUZUL Al QURAN ( 17 Ramadhan ):
- Tanggal turunnya Al Quran
- Beramallah di malamnya dengan solat malam dan amal2 yang baik
CARA MENYAMBUT HARI RAYA
- Jangan sekali-kali di sambut dengan hiburan, mercon, pesta lampu dan berbagai
kemungkaran dan kemaksiatan
- Pada petang akhir Ramadhan orang-orang yang meninggal menangis karena peluang
untuk berehat telah berakhir. Adalah dianjurkan keluarga menziarahi kubur pada
petang akhir Ramadhan atau jika kuburnya jauh, hendaklah Dibaca doa Tahlil selepas
solat Asar. Semoga mereka diampuni.
- Ibnu Abbas r. a pernah mengatakan bahwa roh orang yang meninggal dunia dibenarkan
pulang ke rumah anak-anaknya dan berdiri di pintu rumah memohon belas kasihan dari
anak-anak mengirimkan bacaan doa, sekurang-kurangnya Al Fatihah sekali untuk
mereka
- Oleh karena itu janganlah terlalu gembira dan ingatlah orang-orang tua yang sudah
meninggal, semoga nanti sampai giliran kita maka anak-anak akan ingat kepada kita.
TAKBIR DI MALAM HARI RAYA
Takbir sebenarnya mempunyai cerita. Menurut riwayat, bermula dari peperangan
Ahzab. Peperangan terjadi di musim dingin, kemudian Salman Al Farisi menganjurkan
supaya di gali parit (Khandak) di akhirnya peperangan ini diberi pertolongan oleh Allah
dan kemudian direkamkan di dalam Takbir.
Kesimpulannya, Bulan Ramadhan datang setahun sekali dan ia sebaik2 bulan, penuh
keberkatan, pengajaran, mendidik mempunyai ketahanan dan penuh dengan amalan2 untuk
mendekatkan diri kepada Allah dan hubungan sesama manusia. Oleh karena itu bersiap
sedialah dari awal supaya benar2 mengubah sikap yang baik dan seterusnya menjadi insan
yang soleh/solehah. Semoga dipertemukan di Ramadhan yang akan datang.
Do'a untuk menghilangkan panas badan/masuk angin, maklumlah waktu lapar memang
mudah masuk angin... . Rujuk pada Surah Al-Anbiyak ayat ke 69. Sebelum minum baca doa
dan tiupkan pada air (untuk diri sendiri, anak, istri, suami dll). Insyaallah, coba amalkan.
DIALOG ABU DZAR DENGAN ROSULULLAH S. A. W.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 44
1. Abu Dzar bertanya, "Ya Rasulullah, engkau memerintahkan aku bersholat?"
Rasulullah menjawab: "Sholat adalah sebaik-baik perbuatan, maka perbanyakkanlah
atau sedikit. "
2. Aku tanya, "Amal apakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab:"Beriman kepada Allah dan berjihad f i sabiilillah
3. Aku tanya, "Mu' min yang bagaimanakah yang paling afdhal?"
Beliau jawab: "ialah yang terbaik akhlaknya. "
4. Tanya, "Muslim yang bagaimanakah yang paling selamat?"
Jawab: "ialah yang menyelamatkan orang-orang dari gangguan lidahnya dan
tangannya."
5. Tanya, "Hijrah yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab: "ialah hijrah dari (meninggalkan) perbuatan maksiat. "
6. Tanya, "Sholat yang bagaimanakah yang afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Berkhusyu' yang panjang (lama berdiri). "
7. Tanya, "Hamba-hamba sahaya manakah yang paling afdhal untuk dimerdekakan?"
Jawab:"Hamba yang paling mahal harganya dan yang paling disayang oleh pemiliknya.
II
8. Tanya, "Sedekah yang bagaimanakah yang paling afdhal, ya Rasulullah?"
Jawab:"Pemberian dari orang yang masih kekurangan (tidak kaya) dan pemberian
secara rahasia kepada fakir miskin. "
9. Tanya, "Ayat apakah di antara ayat-ayat yang diturunkan kepadamu yang paling
besar?"
Jawab:"Ayat Kursi, dan tujuh langit itu jika dibandingkan dengan Kursi, adalah
seperti sebuah cincin (atau lingkaran besi) yang berada di tengah-tengah padang
pasir, dan perbandingan Aras y terhadap Kursi adalah perbandingan padang pasir itu
terhadap cincin tadi. "
10. Tanya, "Berapakah bilangan Nabi-Nabi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Seratus dua puluh empat ribu. " (124,000)
11. Tanya, "Berapakah yang menjadi Rasul di antara mereka, ya Rasulullah?"
Jawab:"Sebanyak tiga ratus tiga belas. " (313)
12. Tanya, "Siapakah yang pertama, ya Rasulullah?"
Jawab:"Adam. "
13. Tanya, "Apakah dia seorang Nabi yang diutus ?"
Jawab:"Benar, dia diciptakan oleh Allah dengan tanganNYA, ditiupkan ruh ke dalam
tubuhnya yang disempurnakan. "
Dan selanjutnya Rasulullah bersabda : Hai Abu Dzar, empat dari merekaadalah dari
golongan Siryaniun, yaitu Adam, Syith, Nuh, dan Idris, yaitu Nabi pertama yang
dapat menulis dengan pensil. Dan empat Nabi dari keturunan Arab, yaitu Hud,
Syuaib, Saleh, dan Nabimu, hai Abu Dzarr. "
14. Abu Dzarr bertanya, "Berapa kitab yang telah diturunkan Allah, yaRasulullah?"
Beliau menjawab:"Seratus empat kitab (104). Kepada Syith telah diturunkan lima
puluh halaman, Idris tiga puluh halaman, Ibrahim sepuluh halaman, Musa sebelum
Taurat ada sepuluh halaman, disamping kitab Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur'an."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 45
15. Tanya, "Ya Rasulullah, apakah isi lembaran yang diturunkan kepada Ibrahim?"
Jawab:"Isinya ialah: Hai Raja yang berkuasa, dipuji dan sombong, sesungguhnya AKU
tidak mengutusmu untuk mengumpulkan dunia, melonggokkan sebagian di atas
sebagian, akan tetapi AKU mengutusmu untuk menerima doanya orang yang teraniaya
agar tidak sampai kepada-KU, karena AKU tidak akan mengembalikannya walaupun ia
datang dari seorang yang kafir.
Seorang yang bijaksana akan membagi waktunya menjadi beberapa waktu untuk
bermunajat kepada Tuhannya, beberapa waktu untuk bertanya pada dirinya sendiri
(muhasabah), beberapa waktu untuk merenungkan ciptaan Allah, dan beberapa waktu
lagi untuk mengurus keperluan makan dan minumnya.
Seorang yang bijaksana tidak akan meributkan (menyibukkan) diri melainkan untuk
tiga Tujuan: mencari bekal untuk hari kemudian (Akhirat), mencari nafkah hidup,
dan mencari rizqi yang halal.
Seorang yang bijaksana hendaklah mengenal zamannya, tekun mengurus urusannya,
dan menjaga lidahnya. Barangsiapa yang menyesuaikan bicaranya dengan perbuatan,
maka akan jarang berbicara melainkan dalam hal-hal yang mengenai dirinya. "
16. Tanya, "Apakah isi lembaran-lembaran yang diturunkan kepada Musa, ya Rasulullah?"
Jawab:"Isinya adalah semua peringatan dan ibarat; aku heran dari orang yang yakin
akn mati bagaimana ia dapat bersuka-ria, aku heran dari orang yang yakin dengan
adanya takdir bagaimana ia membanting tulang bekerja, aku heran dari orang yang
melihat keadaan dunia yang selalu berubah bagaimana ia dapat tenang
mempercayainya dan aku heran dari orang yang yakin adanya hari hisab besok,
bagaimana ia enggan beramal. "
17. Tanya, "Ya Rasulullah, apakah ada yang sampai kepada kita sesuatu yang dulu ada di
tangan Ibrahim dan Musa, dan apakah yang diturunkan Allah kepadamu?"
Jawab:"Ada, cobalah baca hai Abu Dzarr, 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman) dan ia ingat akan nama Tuhannya, lalu ia
bersholat. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. ' Sesungguhnya ini benar2
terdapat dalam kitab2 yang dahulu yaitu kitab2 Ibrahim dan Musa. "
18. Abu Dzarr bertanya, "Apakah wasiatmu kepadaku, ya Rasulullah?"
Ar-Rasul S. A. W. menjawab:"Hendaklah engkau bertaqwa kepada Allah, karena itu
(taqwa) adalah pokok segala urusanmu. "
19. Abu Dzarr bertanya lagi, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Rasulullah S. A. W. menjawab:"Bacalah Al-Qur'an dan berzikirlah kepada Allah,
karena itu akan menjadi zikir buatmu di langit dan cahaya bagimu di dunia. "
20. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Hindarilah banyak ketawa, karena itu mematikan hati dan menghilangkan
cahaya wajah. "
21. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Laksanakanlah kewajiban berjihad, karena itu merupakan kerahiban
perjuangan bagi umatku. "
22. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 46
Jawab:"Hendaklah engkau selalu diam (tidak bercakap) melainkan untuk kebaikan,
karena itu dapat mengusir syaitan dan dapat menolongmu dalam urusan agamamu. "
23. Tanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Lihatlah kepada orang yang di bawahmu dan janganlah melihat orang yang
berada di atasmu, agar engkau tidak memandang rendah akan nikmat yang Allah
berikan kepadamu. "
24. Abu Dzarr bertanya, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Jawab:"Cintailah orang-orang fakir miskin dan duduklah bersama-sama mereka, agar
engkau tidak memandang rendah dan kecil nikmat Allah kepadamu. "
25. Bertanya Abu Dzarr, "Apa lagi, ya Rasulullah?"
Rasulullah S. A. W. menjawab:"Hubungilah kerabatmu, walaupun mereka memutuskan
hubungannya dengan engkau. "
26. Tanya Abu Dzarr, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab Rasululllah:"Katakanlah apa yang haq (yang benar) walaupun itu merupakan hal
yang pahit. "
27. Tanya, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab:" Janganlah engkau takut dicerca orang karena membela agama Allah. "
28. Tanya, "Apa lagi ya Rasulullah?"
Jawab:"Apa yang engkau ketahui tentang dirimu akan mencegahmu mencampuri
urusan orang lain dan janganlah engkau sesalkan bahwa orang tidak melakukan apa
yang engkau sukai. Dan cukup sebagai aib bahwa engkau mengetahui tentang orang
lain apa yang engkau tidak mengetahui tentang dirimu sendiri. "
Kemudian Rasulullah S. A. W. memukul dadaku dengan tangannya seraya bersabda:
"Tiada akal seperti kebijaksanaan, tiada wara' seperti memahami diri dan tiada
kebanggaan seperti akhlak yang baik. "
WUDHU'
Banyak diantara kita yang kurang sadar akan hakekat bahwa setiap yang dituntut
dalam Islam mempunyai hikmah tersendiri.
1. Ketika berkumur, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa mulut dan
lidahku ini".
Komentar : Terkadang kita banyak bercakap akan hal hal yang tidak berguna /
berfaedah.
2. Ketika membasuh muka, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, putihkanlah muka ku di
akhirat kelak, Janganlah Kau hitamkan muka ku ini".
Komentar : Ahli syurga mukanya putih berseri-seri.
3. Ketika membasuh tangan kanan, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, berikanlah hisab-
hisab ku di tangan kanan ku ini".
Komentar : Ahli syurga diberikan hisab-hisabnya di tangan kanan.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 47
4. Ketika membasuh tangan kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, janganlah Kau
berikan hisab-hisab ku di tangan kiri ku ini".
Komentar : Ahli neraka diberikan hisab-hisabnya di tangan kiri.
5. Ketika membasuh kepala, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, lindungilah aku dari
terik matahari di padang Mahsyar dengan Arasy Mu" Komentar : Panas di Padang
Mahsyar dikisahkan matahari hanya sejengkal diatas kepala.
6. Ketika membasuh telinga, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, ampunilah dosa telinga
ku ini"
Komentar : Terkadang kita sering mendengar hal-hal yang buruk diantaranya
mendengar orang mengumpat, memfitnah, lagu-lagu bernuansa maksiat
7. Ketika membasuh kaki kanan, berniatlah kamu dengan. "Ya Allah, permudahkanlah aku
melintasi titian Siratul Mustaqqim".
Komentar : Ahli syurga melintasi titian dengan mudah sekali
8. Ketika membasuh kaki kiri, berniatlah kamu dengan, "Ya Allah, bawalah kaki kiriku
pergi ke masjid-masjid, surau-surau dan bukan tempat-tempat maksiat"
Komentar : Qada' dan Qadar kita di tangan Allah.
Pernah kita terf ikir mengapa kita mengambil wudhuk sedemikian rupa?
Pernah kita terf ikir segala hikmah yang kita peroleh dalam menghayati Islam?
Pernah kita terf ikir mengapa Allah lahirkan kita sebagai umat Islam?
Bersyukurlah dan bertaubatlah setiap saat.
MEMAAFKAN, ATAU MEMBALAS SECUKUPNYA
Suatu hari 'Aisyah yang tengah duduk santai bersama suaminya, Rasulullah S. A. W.,
dikagetkan oleh kedatangan seorang Yahudi yang minta izin masuk ke rumahnya dengan
ucapan assamu'alaikum (kecelakaan bagimu) sebagai ganti ucapan assalamu'alaikum
kepada Rasulullah.
Tak lama kemudian datang lagi Yahudi yang lain dengan perbuatan yang sama. Ia
masuk dan mengucapkan assamu'alaikum. Jelas sekali bahwa mereka datang dengan
sengaja untuk mengganggu ketenangan Rasulullah.
Menyaksikan polah tingkah mereka 'Aisyah gemas dan berteriak: Kalianlah yang
celaka!. Rasulullah tidak menyukai reaksi keras istrinya. Beliau menegur, "Hai 'Aisyah,
jangan kau ucapkan sesuatu yang keji. Seandainya Allah menampakkan gambaran yang keji
secara nyata, niscaya dia akan berbentuk sesuatu yang paling buruk dan jahat. Berlemah
lembut atas semuayang telah terjadi akan menghias dan memperindah perbuatan itu, dan
atas segala sesuatu yang bakal terjadi akan menanamkan keindahannya. Kenapa engkah
harus marah dan berang?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 48
"Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan secara keji
sebagai pengganti dari ucapan salam?"
"Ya, aku telah mendengarnya. Aku pun telah menjawabnya wa'alaikum (juga atas kalian),
dan itu sudah cukup."
Manusia agung, Muhammad S. A. W. ini lagi-lagi memberikan pelajaran yang sangat
berharga kepada istrinya, yang tentu saja berlaku pula bagi segenap kaum muslimin.
Betapa beliau telah menunjukkan suatu kepribadian yang amat matang dan sangat dewasa
dalam menghadapi berbagai keadaan.
Begitu kokoh pertahanan dirinya, sehingga tidak mudah terpancing amarahnya.
Suatu pengendalian emosi yang luar biasa. Sebagai istri, 'Aisyah tentu tidak rela
manakala suami tercintanya menerima ucapan keji dan busuk sebagaimana yang diucapkan
oleh orang Yahudi. Darahnya segera mendidih, dan tanpa kendali keluarlah dari kedua
bibirnya kata-kata keji pula sebagai balasan atas mereka.
Apa yang dikatakan oleh 'Aisyah sebenarnya dalam batas kewajaran. Ia tidak
berlebihan dalam mengumpat dan mengata-katai mereka. Ia hanya membalas secara
setimpal apa yang mereka ucapkan. Akan tetapi Rasulullah belum berkenan terhadap
ucapan istrinya. Beliau ingin agar 'Aisyah mengganti ucapannya dengan satu kata yang
lugas tapi tetap sopan. Rasulullah berkata, "W a 'alaikum, itu sudah cukup." Urusan salam
ini nampaknya sederhana, tapi dalam Islam mendapatkan porsi perhatian yang cukup
besar. Salam merupakan pembuka kata dalam setiap perjumpaan, baik perjumpaan di
udara maupun di darat (tatap muka). Salam bahkan menunjukkan kepribadian seseorang.
Orang yang secara tiba-tiba berkata-kata tanpa didahului oleh salam bisa dianggap
kurang etis atau tidak sopan. Apalagi jika akan memasuki rumah orang. Bahkan nada
suara, ekspresi wajah dan gaya penampilan ketika mengucapkan salam menjadi perhatian
yang sangat besar. Lebih dari itu, orang bisa langsung mengetahui identitas agama
seseorang dari salamnya. Jika ada penyiar televisi atau nara sumber yang diwawancarai
mengucapkan assalamu'alaikum, segera kita ketahui bahwa orang tersebut beragama
Islam. Demikian juga bila menggunakan salam yang lain.
Masalahnya kemudian, bagaimana jika assalamu 'alaikum sudah menjadi tradisi
nasional, sehingga warga non-muslim juga mengucapkan hal yang sama? Banyak di antara
kita yang kelagapan menerima ucapan assalamu'alaikum dari kawan atau kenalan yang
nyata-nyata bukan muslim. Ada yang menjawab dengan wa 'alaikum salam, tapi ada yang
justru tidak menjawab sama sekali.
Urusan salam ternyata telah diajarkan oleh Islam sangat rinci sekali. Termasuk jika
kita mendapatkan ucapan assalamu' alikum dari orang non-muslim. Dalam hal ini kita
cukup menjawab mereka dengan ucapan: wa 'alikum. Kenapa demikian?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 49
Ada dua alasan. Yang pertama, menjaga hubungan baik dan kesopanan. Dengan
ucapan wa 'alaikum mereka merasa mendapatkan respon baik dari kita. Mereka tidak
merasa diacuhkan. Sebaliknya mereka merasa dihormati dan diterima.
Alasan kedua, dengan hanya menjawab wa 'alaikum, maka berarti kita tidak mendoakan
kepada mereka. Sebab doa seorang muslim kepada non-muslim itu tidak diterima. Kecuali
mendoakan agar mereka mengikuti jalan kebenaran, yaitu Islam. Dengan Islam mudah-
mudahan mereka selamat di dunia dan di akhirat.
Nabi Ibrahim adalah seorang anak yang sangat mencintai dan menghormati ayahnya.
Itulah sebabnya ia berdoa agar Allah menyelamatkan bapaknya.
Akan tetapi perbuatan Ibrahim itu mendapat teguran dari Allah, karena bapaknya masih
musyrik, menyembah berhala.
Demikian juga Nabi Muhammad S. A. W. Beliau sangat mencintai Abu Thalib,
pamannya. Lewat perlindungan pamannya inilah jiwanya selamat dan misinya berhasil. Tapi
karena sampai akhir hayatnya Abu Thalib belum juga menyatakan beriman kepada Allah,
maka Muhammad S. A. W. terhalang mendoakannya.
Inilah adat kesopanan yang diajarkan Islam. Kepada orang yang tidak seagama, kita
tetap harus berbuat baik. Apalagi jika orang tersebut telah berjasa kepada kita. Kepada
orang tua yang non-muslim misalnya, kita harus berbuat baik. Termasuk jika mereka
memerintahkan berbuat maksiat, kita harus tetap berbuat baik kepada mereka, walaupun
perintahnya tidak boleh kita jalankan. Demikian juga kepada orang yang jelas-jelas
menunjukkan permusuhannya, kita tidak boleh terpancing berbuat keji dan kotor. Sebisa
mungkin kita mengendalikan diri.
Jika kita berniat membalasnya, maka balasan itu hendaknya setimpal, tidak boleh
berlebihan. Pilihlah kata-kata yang tegas, lugas, tapi tetap sopan.
Dalam ajaran Islam membalas itu tidak terlarang, akan tetapi memaaf kan itu lebih
baik. Jika benar-benar kita ingin membalas, balasan itu hendaknya tidak lebih dari yang
ia terima. Berlebih-lebihan dalam pembalasan merupakan tindak kezhaliman. Allah
berfirman:
"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku hukum
qishash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia seimbang
dengan serangan terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah
bersama orang-orang yang bertaqwa." (QS al-Baqarah: 194)
Tidak seperti agama lain yang mengajarkan bahwa bila pipi kananmu dipukul berikan pipi
kirimu. Bila jubahmu diminta berikan bajumu.
A\aran ini justru tidak manusiawi, sebab sangat memberatkan merekayang dizhalimi.
Islam mengajarkan agar sesorang bisa memberi balasan setimpal dengan apa yang telah
diterimanya. Meskipun demikian, memaafkan itu jauh lebih baik.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 50
Seperti dalam kasus 'Aisyah di atas, jelas bahwa 'Aisyah sangat bisa membalas
ucapan keji orang Yahudi. Apalagi saat itu Rasulullah bukan saja sebagai pemimpin ruhani,
tapi sekaligus merupakan kepala Negara yang berkuasa. Apa susahnya membalas orang
yang menghinanya, sedang menjebloskan mereka ke tahanan saja itu merupakan haknya.
Tapi Rasulullah sebagai manusia agung memilih untuk memberi balasan yang secukupnya.
Keperkasaan seseorang tidak bisa diukur dari kekuatan fisiknya. Orang yang jantan,
bukan mereka yang ahli bertinju, bukan mereka yang disetiap pertandingan tak
terkalahkan. Menurut determinasi Islam orang yang kuat adalah mereka yang di kala
marah bisa menahan dirinya. Rasulullah bersabda, "Bukan dikatakan pemberani karena
seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah mereka yang dapat
menguasai diri (nafsu)-nya sewaktu marah." (HR Bukhari dan Muslim)
Menahan marah bukan pekerjaan mudah. Menuntut perjuangan yang amat berat lagi
susah, apalagi bagi mereka yang sedang mempunyai kemampuan dan kekuasaan untuk
meluapkan kemarahannya. Akan tetapi justru di sinilah seseorang itu dinilai, apakah layak
disebut ksatria atau tidak. Seorang ksatria adalah yang mampu menahan marahnya, akan
tetapi jika kezhaliman itu sudah melampau batas, ia mampu membalasnya, setimpal
dengan perlakuan orang tersebut. Orang yang seperti ini akan mendapat jaminan dari
Allah, berupa kecintaan yang mendalam.
Rasulullah bersabda: "Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan
pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa
memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan cinta-Nya, yaitu (1)
seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat dari-Nya (2) seseorang yang
mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang, (3)
seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan marahnya." (HR Hakim)
Dalam menghadapi situasi yang cenderung memancing emosi, manusia dapat
dibedakan dalam tiga tipe. Pertama, orang yang tidak merasa marah padahal penyebabnya
ada. Kedua, orang yang merasa marah tetapi mampu menahan amarahnya dan mau
memaafkan. Sedang ketiga, mereka yang merasa marah, mampu menahan marah, tapi
tidak bisa memaafkannya. Dari ketiga kategori ini tentu saja golongan pertamayang lebih
utama. Mereka disebut telah memiliki hilm, sifat sabar yang sangat besar. Sabar di atas
sabar. Sifat ini telah dimiliki Rasulullah S. A. W., dan telah dibuktikan dalam berbagai
peristiwa.
Tentang sifat hilm ini Rasulullah bersabda, "Maukah aku ceritakan kepadamu
tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan
derajatmu? Para sahabat menjawab, tentu. Rasul bersabda, 'Kamu bersikap sabar (hilm)
kepada orang yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadmu,
memberi kepada orang yang memusuhimu, dan menghubungi orang yang telah memutuskan
silaturrahim denganmu.'" (HR Thabrani)_
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 5 1
FATHIMAH AZ-ZAHRA RHA DAN GILINGAN GANDUM
Suatu hari masuklah Rasulullah S. A. W. menemui anandanya Fathimah az-zahra rha.
Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan
menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis.
Rasulullah S. A. W. bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau
menangis wahai Fathimah?, semoga Allah S. W. T tidak menyebabkan matamu menangis".
Fathimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumah tanggalah yang
menyebabkan ananda menangis".
Lalu duduklah Rasulullah S. A. W. di sisi anandanya. Fathimah rha. melanjutkan
perkataannya, "Ayahanda sudikah kiranya Ayahanda meminta 'aliy (suaminya) mencarikan
ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan di rumah".
Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah S. A. W. mendekati
penggilingan itu. Beliau mengambil syair (sejenis gandum) dengan tangannya yang
diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya
diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan
sendirinya dengan izin Allah S. W. T. Rasulullah S. A. W. meletakkan syair ke dalam
penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu
berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah S. W. T dalam berbagai bahasa
sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.
Rasulullah S. A. W. berkata kepada gilingan tersebut, "Berhentilah berputar dengan
izin Allah S. W. T", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-
kata dengan izin Allah S. W. T yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur
kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah S. A. W., demi Allah
Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya,
kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya
hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah
S. W. T suatu ayat yang berbunyi : (artinya) "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam
neraka. Rasulullah S. A. W. kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu,
"bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 52
dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian
diamlah ia.
Rasulullah S. A. W. bersabda kepada anandanya, "Jika Allah S. W. T menghendaki
wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan
tetapi Allah S. W. T menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan
dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-
anaknya, maka Allah S. W. T menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya
suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.
Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk
suaminya maka Allah S. W. T menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit.
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir
rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah S. W. T akan mencatatkan baginya
ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi
pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka
Allah S. W. T akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.
Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap
istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah
engkau ketahui wahai Fathimah bahwa ridha suami itu daripada Allah S. W. T dan
kemarahannya itu dari kemarahan Allah S. W. T?.
Ya Fathimah, apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka
beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah S. W. T akan mencatatkan baginya tiap-
tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai
sakit hendak melahirkan maka Allah S. W. T mencatatkan untuknya pahala orang-orang
yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka
keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan
apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun,
dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah
S. W. T akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta
beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.
Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan
ikhlas serta niat yang benar maka Allah S. W. T akan mengampuni dosa-dosanya semua dan
Allah S. W. T akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 005
Page 53
untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan
dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah.
Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah
S. W. T akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang
menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk
suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat),
"Teruskanlah 'amalmu maka Allah S. W. T telah mengampunimu akan sesuatu yang telah
lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang".
Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyakan rambut suaminya dan janggutnya
dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah S. W. T akan
memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah S. W. T akan meringankan
sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-
taman sorga seta Allah S. W. T akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia
melintas di atas titian Shirat".
0000
"Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin,
jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Semoga apa yang telah saya sampaikan ini ada manfaatnya,
Bila ada salah kata mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S. W. T
Wallahu'alam bishawab Wabillahi taufik walhfdayah,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Insya Allah Bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:09:51
HIKMAH ISLAM 006
Page 1
“ Bfsmniaahfrrahmaanfrrahfm "
Sabda Rasullullah S.A.W , 'Seorang hamba yang berpuasa dalam bulan
Ramadhan dengan ikhlas kepada Allah SWT, dia akan diberikan oleh Allah
SWT 7 perkara:
1 . Akan dicairkan daging haram yang tumbuh dari badannya
(daging yang tumbuh daripada makanan yang haram).
2. Rahmat Allah sentiasa dekat dengannya.
3. Diberi oleh Allah sebaik-baik amal.
4. Dijauhkan daripada merasa lapar dan dahaga.
5. Diringankan baginya siksa kubur (siksa yang amat mengerikan).
6. Diberikan cahaya oleh Allah SWT pada hari Kiamat
untuk menyeberang Titian Sirath.
7. Allah SWT akan memberinya kemudahan di syurga.'
•k-k-k
Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya
dengan bersabda, "Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang
diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini
pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga
terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan,
barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-
apa'." (HR. Ahmad dan An-Nasa'i)
Ilmu yang bermanfaat ialah salah satu amal yang berkekalan
bagi orang yang mengajarnya meskipun dia sudah mati.
Disusun Oleh :
Edi S. Kurniawan
e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com
( Dipersembahkan untuk semua Ikhwan-Akhwat Muslim dimana saja berada )
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 2
KISAH TSABIT BIN IBRAHIM
Seorang lelaki yang saleh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran
kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-
buahan.
Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit
terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang
dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lezat itu. akan tetapi baru setengahnya di
makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat ijin
pemiliknya.
Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya
agar menghalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang
lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini.
Aku berharap Anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini.
Aku Khadamnya yang ditugaskan merawat dan mengurusi kebunnya".
Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan
menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah kumakan ini." Pengurus kebun itu
memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh
per jalan sehari semalam".
Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya
kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun
rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku karena tanpa seijin
pemiliknya. Bukankah Rasulullah Saw sudah memperingatkan kita lewat sabdanya : "Siapa
yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"
Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung
mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi
salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur
makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Karena itu maukah
tuan menghalalkan apa yang sudah kumakan itu ?"
Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata
tiba-tiba, "Tidak, aku tidak bisa menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit
merasa khawatir dengan syarat itu karena takut ia tidak bisa memenuhinya. Maka segera
ia bertanya, "Apa syarat itu tuan ?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini
putriku I"
Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata,
"Apakah karena hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku
harus mengawini putrimu ?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 3
Tetapi pemilik kebun itu tidak menggubris pertanyaan Tsabit. Ia malah
menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-
kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga
seorang yang lumpuh!"
Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berpikir dalam
hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai istri gara-gara
setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu
menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak bisa menghalalkan apa yang telah kau
makan !"
Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya
dan perkawinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul
'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya
karena aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat
meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".
Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang
akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkawinan usai, Tsabit dipersilahkan
masuk menemui istrinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berpikir
akan tetap mengucapkan salam walaupun istrinya tuli dan bisu, karena bukankah malaikat
Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun
mengucapkan salam ,"Assalamu'alaikum..."
Tak dinyana sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi istrinya
itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita
itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya . Sekali lagi Tsabit terkejut
karena wanita yang kini menjadi istrinya itu menyambut uluran tangannya.
Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli
dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti
wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga
mengatakan bahwa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku
dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya.
Tsabit berpikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan
dengan yang sebenarnya ?
Setelah Tsabit duduk di samping istrinya , dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku
bahwa engkau buta . Mengapa ?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, karena
aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah".
Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahwa engkau tuli. Mengapa?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 4
Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, karena aku tidak pernah mau mendengar berita dan
cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.
Ayahku juga mengatakan kepadamu bahwa aku bisu dan lumpuh, bukan ?" Tanya
wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan
mengiyakan pertanyaan istrinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu
karena dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah
Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh karena kakiku tidak pernah pergi ke tempat-
tempat yang bisa menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".
Tsabit amat bahagia mendapatkan istri yang ternyata amat saleh dan wanita yang
memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang istrinya, "Ketika kulihat
wajahnya... Subhanallah , dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".
Tsabit dan istrinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak
lama kemudian mereka dikaruniai seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke
seluruh penjuru dunia. Itulah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit.
WAHYU TERAKHIR KEPADA RASULULLAH SAW
Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar
yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada1].
Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun
Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang
terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau,
dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan
berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu,
maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah S. W. T dan demikian juga apa yang
terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka
bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan
terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka
Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS.
Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil
berkata:
"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."
Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak
dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan
menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah
tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 5
berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai
Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali
keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempurna."
Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai
para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah
kamu tahu bahwa apabila sesualu perkara itu telah sempurna maka akan kelihatanlah akan
kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahwa ia menunjukkan perpisahan kita
dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi
janda."
Setelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sadarlah mereka
akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya.
Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus
memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang
dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan
kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau."
Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah
muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra..
Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat
kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu
semua menangis?."
Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan
turunnya ayat ini membawa tanda bahwa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya
Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra.
adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".
Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis
sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada
Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu saya anda pukul pada tulang rusuk saya. Oleh
itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta
baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul
kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu pergi ke
rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke
rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah
telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."
Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk
pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal
ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW unluk mengambil
tongkat beliau. "Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta
tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan
dirinya untuk digishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 6
sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab perlanyaan
Fathimah ra.( Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun
membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat
tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan
sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu
qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra.
dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar dudukiah
kamu berdua, sesungguhnya Allah S. W. T telah menetapkan tempatnya untuk kamu
berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang
senantiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah
kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu Rasultillah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah
kamu, sesungguhnya Allah S. W. T telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi
hatimu." Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah,
bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu
menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata
cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua."
Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu
saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah
SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat
tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda dengan
jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan
begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah S. W. T
dengan badan saya, ban Allah S. W. T menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu."
Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak
melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman
atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para
jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu,
engkau telah memperolehi derajat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam
syurga."
Apabila ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat
ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah
S. W. T mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua
bertaqwa kepada Allah S. W. T dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari
perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya
seorang hamba kepada Allah S. W. T dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai
ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan
air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku
dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan
kain yaman yang putih.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 7
Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai
tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar
meninggalkan aku. Pertama yang akan menshalatkan aku ialah Allah S. W. T, kemudian yang
akan menshalat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat
Mikail, dan yang akhir sekali malaikat Izrail berserta dengan semua para pembantunya.
Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke
atasku."
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka
mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah SAW anda
adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini
anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan
perkara kami.
Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan
yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku
tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku
tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan
yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah
maut.
Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu
semua kembali kepada Al-Quran dan Hadis-ku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka
lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula.
Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziaiahi oleh para
sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari Senin
dan wafat pada hari Senin. Pada hari Senin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat,
setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah
SAW.
Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam,
"Assalaarnualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra., "Rasulullah SAW masih
sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra.
maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila
waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW
dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh
Rasulullah SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini
semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh berjemaah
dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 8
pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata:
"Aduh musibah."
Setelah Bilal ra. sarnpai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar
tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat
menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu
Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah
tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.;
"Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun berkata:
"Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah SAW
memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua
mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau
pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai kaum
muslimin, kamu semua senantiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu
hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah S. W. T dan mengerjakan segala
perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini
adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata
demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah S. W. T
mewahyukan kepada malaikat Izrail AS, "Wahai Izrail, pergilah kamu kepada kekasihku
dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah
kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya
maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masukiah kamu ke
rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali
padaku."
Setelah malaikat Izrail mendapat perintah dari Allah S. W. T maka malaikal Izrail pun
turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat Izrail sampai di depan
rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin
nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk
kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risalah, bolehkan saya
masuk?).
Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai
hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat."
Kemudian malaikat Izrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat
itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah
ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fathimah ra. pun berkata, "Ya
Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggil mu, dan aku telah katakan kepadanya
bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam
sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah SAW berkata; "Wahai
Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah." "Dia adalah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 9
malaikat Izrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang
memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta
meramaikan kubur."
Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahwa saat
perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila
Rasulullah SAW mendengar tangisan Falimah ra. maka beliau pun berkata: "Janganlah
kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan
bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat Izrail masuk.
Maka malaikat Izrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah."
Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai Izrail engkau datang
menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat Izrail: "Kedatangan
saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan,
kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai
Izrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata Izrail: "Saya tinggalkan Jibril di
langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril
AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.
Apabila Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun
berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril AS, "Ya
aku tahu." Rasulullah SAW bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan
yang menggembirakan aku disisi Allah S. W. T" Berkata Jibril AS, "Sesungguhnya semua
pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua
pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran
ruhmu."
Berkata Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang
umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah S. W. T telah berfirman yang
bermaksud, "Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga
sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki
syurga sebelum umatmu memasuki syurga."
Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa
susahku." Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai Izrail, mendekatlah kamu
kepadaku." Selelah itu Malaikat Izrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai
pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa
mati." Jibril AS mengalihkan pandangan dari Rasulullah SAW apabila mendengar kata-
kata beliau itu.
Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril,
apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah,
siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 10
bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah
bersabda, "Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa
yang telah diperintahkan ke atasmu."
Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat
terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan
telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda
Rasulullah SAW bahwa: "Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad,
sesungguhnya Allah S. W. T telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di
laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang
mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya
dan ikan tersebut akan menjadi batu."
BELAJAR DARI BURUNG DAN CACING
Bila kita sedang mengalami kesulitan hidup karena himpitan kebutuhan materi, maka
cobalah kita ingat pada burung dan cacing.
Kita lihat burung tiap pagi keluar dari sarangnya untuk mencari makan. Tidak
terbayang sebelumnya kemana dan dimana ia harus mencari makanan yang diperlukan.
Karena itu kadangkala sore hari ia pulang dengan perut kenyang dan bisa membawa
makanan buat keluarganya, tapi kadang makanan itu Cuma cukup buat keluarganya,
sementara ia harus puasa. Bahkan seringkali ia pulang tanpa membawa apa-apa buat
keluarganya sehingga ia dan keluarganya harus berpuasa.
Meskipun burung lebih sering mengalami kekurangan makanan karena tidak
punya ?kantor? yang tetap, apalagi setelah lahannya banyak yang diserobot manusia,
namun yang jelas kita tidak pernah melihat ada burung yang berusaha untuk bunuh diri.
Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menukik membenturkan kepalanya
ke batu cadas. Kita tidak pernah melihat ada burung yang tiba-tiba menenggelamkan diri
ke sungai. Kita tidak pernah melihat ada burung yang memilih meminum racun untuk
mengakhiri penderitaannya. Kita lihat burung tetap optimis akan rizki yang dijanjikan
Allah. Kita lihat, walaupun kelaparan, tiap pagi ia tetap berkicau dengan merdunya.
Tampaknya burung menyadari benar bahwa demikianlah hidup, suatu waktu berada
diatas dan dilain waktu terhempas ke bawah. Suatu waktu kelebihan dan di lain waktu
kekurangan. Suatu waktu kekenyangan dan dilain waktu kelaparan.
Sekarang marilah kita lihat hewan yang lebih lemah dari burung, yaitu cacing. Kalau kita
perhatikan, binatang ini seolah-olah tidak mempunyai sarana yang layak untuk survive
atau bertahan hidup. Ia tidak mempunyai kaki, tangan, tanduk atau bahkan mungkin ia
juga tidak mempunyai mata dan telinga.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 11
Tetapi ia adalah makhluk hidup juga dan, sama dengan makhluk hidup lainnya, ia
mempunyai perut yang apabila tidak diisi maka ia akan mati. Tapi kita lihat , dengan
segala keterbatasannya, cacing tidak pernah putus asa dan f rustasi untuk mencari rizki .
Tidak pernah kita menyaksikan cacing yang membentur-benturkan kepalanya ke batu.
Sekarang kita lihat manusia. Kalau kita bandingkan dengan burung atau cacing, maka
sarana yang dimiliki manusia untuk mencari nafkah jauh lebih canggih. Tetapi kenapa
manusia yang dibekali banyak kelebihan ini seringkali kalah dari burung atau cacing ?
Mengapa manusia banyak yang putus asa lalu bunuh diri menghadapi kesulitan yang
dihadapi? padahal rasa-rasanya belum pernah kita lihat cacing yang berusaha bunuh diri
karena putus asa.
Rupa-rupanya kita perlu banyak belajar dari burung dan cacing.
KARAKTERISTIK ORANG TUA
Seorang Muslim sudah semestinya memikirkan masa depan dengan melakukan
invesment -bukan dengan stock portofolio, 401 K, rumah ataupun saving account, tetapi
dengan shodaqoh jariyah, menyebarkan ilmu yang bermanfaat, dan membina anak yang
sholeh/-ah. Ketiga aktivitas ini ternyata tercakup dalam proses pendidikan anak dan
apalagi Alhamdulillah banyak diantarakita yang telah dikaruniai anak, sehingga saya
tergerak untuk merangkum 6 karakteristik kepribadian seorang ayah idaman.
1. Keteladanan
Suatu pagi, saya terperanjat ketika melihat cara putriku memakai sepatunya. Ia
langsung memasukkan kakinya ke dalam sepatu tanpa melepas talinya. Rupanya selama ini
ia memperhatikan bagaimana cara saya memakai sepatu. Karena malas membuka simpul
tali sepatu, sering kali saya langsung memakainya tanpa membuka dan mengikat simpul
tali sepatu. Saya berusaha melarangnya dengan memberikan penjelasan bahwa cara
memakai sepatu seperti itu bisa mengakibatkan sepatu cepat rusak. Namun hasilnya nihil.
Ini merupakan satu contoh nyata bhw anak, terutama pada usia dini, mudah sekali
mencontoh orangtuanya. Tidak perduli apakah itu benar atau salah. Nasehat kita tidak
ada manfaatnya, jika kita tetap melakukan apa yang kita larang.
Apakah kita sudah memberikan teladan yang terbaik kepada anak-anak kita? Apakah
kita lebih sering nonton TV dibandingkan membaca Al-Quran atau buku lain yang
bermanfaat? Apakah kita lebih sering makan sambil jalan dan berdiri dibandingkan
sambil duduk dengan membaca Basmallah? Apakah kita sholat terlambat dengan tergesa-
gesa dibandingkan sholat tepat waktu? Apakah bacaan surat kita itu-itu saja?
Allah S. W. T berfirman dalam surat ash-shaff 61:2-3: "Hai orang-orang yang
beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamuperbuat? Amat besar kebencian
di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apayang tiada kamu kerjakan. "
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 12
Allah S. W. T juga mengingatkan untuk tidak bertingkah laku seperti Banilsrail dalam
firmanNya dalam surat AI-Baqoroh 2:44 "Mengapa kamu suruhorang lain (mengerjakan)
kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca Al
Kitab (Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?"
2. Kasih Sayang dan Cinta
Kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang yang tulus merupakan dasar penting bagi
pendidikan anak. Anak-anak usia dini tidak tahu apa namanya, tapi dengan fitrahnya
mereka bisa merasakannya. Lihatnya bagaimana riangnya sorot mata dan gerakan tangan
serta kaki seorang bayi ketika ibunya akan mendekap dan menyusuinya dengan penuh
kasih sayang.
Bayi kecilpun sudah mampu menangkap raut wajah yang selalu memberikan
kehangatan, kelembutan, dan kasih sayang dengan tulus, apalagi mereka yang sudah lebih
besar.
Rasulullah SAW pada banyak hadith digambarkan sebagai sosok ayah, paman, atau kakek
yang menyayangi dan mengungkapkan kasih sayangnya yang tulus ikhlas kepada anak-anak.
Sebuah kisah yang menarik yang diceritakan oleh al-Haitsami dalam Majma'uz Zawa'id
dari Abu Laila.
Dia berkata: "Aku sedang berada di dekat Rasulullah SAW. Pada saat itu aku
melihat al-Hasan dan al-Husein sedang digendong beliau. Salah seorang diantara
keduanya kencing di dada dan perut beliau. Air kencingnya mengucur, lalu aku mendekati
beliau. Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan kedua anakku, jangan kau ganggu mereka
sampai ia selesai melepaskan hajatnya.' Kemudian Rasulullah SAW membawakan air."
Dalam riwayat lain dikatakan, ' Jangan membuatnya tergesa-gesa melepaskan hajatnya.'
Bagaimana dengan kita? Sudahkan kita ungkapkan kecintaan kita yang tulus kepada
anak-anak kita hari ini?
3. Adil
Siapa yang belum pernah dengar kata sibling rivalry dan favoritism? Jika belum
dengar, maka ketahuilah! Siapa tahu kita termasuk orang yang telah melakukannya.
Seringkali kita terjebak oleh perasaan kita sehingga kita tidak berlaku adil, misalnya
karena anak kita yang satu lebih penurut dibandingkan anak yang lain atau karena kita
lebih suka anak perempuan daripada anak laki-laki dll.
Rasulullah SAW bersabda: "Berlaku adillah kamu di antara anak-anakmu dalam
pemberian." (HR Bukhari)
Masalah keadilan ini dikedepankan untuk mencegah timbulnya kedengkian diantara
saudara. Para ahli peneliti pendidikan anak berkesimpulan bahwa faktor paling dominan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 13
yang menimbulkan rasa hasad/ dengki dalam diri anak adalah adanya pengutamaan
saudara yang satu di antara saudara yang lainnya.
Anak sangat peka terhadap perubahan perilaku terhadap dirinya. Jika kita lepas
kontrol, sesegera mungkin untuk memperbaiki, karena anak yang diperlakukan tidak adil
bisa menempuh jalan permusuhan dengan saudaranya atau mengasingkan diri (menutup
diri dan rendah diri).
4. Pergaulan dan Komunikasi
Seringkali kita berada dalam satu ruangan dengan anak-anak, tapi kita tidak bergaul
dan berkomunikasi dengan mereka. Kita asyiik membaca koran, mereka asyiik main video
game, atau nonton TV.
Banyak ahadith yang menggambarkan bagaimana kedekatan pergaulan Rasulullah
SAW dengan anak-anak dan remaja. Beliau bercanda dan bermain dengan mereka.
Bagaimana dengan kita yang sudah sibuk kuliah sambil bekerja plus 'ngurusin' IMSA
(**smile**)? Mana ada waktu untuk bercengkrama dengan anak-anak? Sebenarnya ada
waktu, jika kita mengetahui strateginya. Misalnya, sewaktu menemani anak bermain CD
pendidikan di komputer, kita bisa menjelaskan cara mengerjakan/bermainnya, lalu
memberi contoh sebentar, lantas bisa kita tinggalkan. Begitu pula dengan buku bacaan
dan permainan lainnya. Repotnya ada sebagian ayah yang tidak mau berkumpul dengan
anak-anak, terutama yang menjelang dewasa karena takut kehilangan wibawa atau
kharismanya. Ini pandangan yang keliru. Yang lebih tepat adalah kita jaga keseimbangan,
artinya kita tidak boleh terlalu kaku dalam memegang kekuasaan dan kharisma, tetapi
juga tidak boleh terlalu longgar.
5. Bijaksana Dalam Membimbing
Rasulullah SAW bersabda: "... Binasalah orang-orang yang berlebihan ..." (HR
Muslim). Jadi metoda yang paling bijaksana dalam mendidik dan mengarahkan anak adalah
yang konsisten dan pertengahan - seimbang, yakni tidak membebaskan anak sebebas-
bebasnya dan tidak mengekangnya; jangan terlalu sering menyanjung, namun juga jangan
terlalu sering mencelanya. Bila ayah memerintahkan sesuatu kepada anaknya, hendaknya
ayah melakukannya dengan hikmah, penuh kasih sayang, dan tidak lupa membumbuinya
dengan canda seperlunya. Jelaskan hikmah dan manfaatnya, sehingga anak termotivasi
untuk melakukannya. Jangan lupa juga untuk memperhatikan kondisi anak dalam
melaksanakan perintah atau aturan tersebut.
Imam Ibnu al-Jauzi mengatakan bahwa melatih pribadi perlu kelembutan, tahapan
dari kondisi yang satu ke kondisi yang lain, tidak menerapkan kekerasan, dan berpegang
pada prinsip pencampuran antara rayuan dan ancaman.
6. Berdoa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 14
Para nabi selalu berdoa dan memohon pertolongan Allah untuk kebaikan
keturunannya. "Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini
(Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah
berhala-berhala." (Ibrahinr35)
"Segala puji bagi Allah yang telah menganugrahkan kepadaku di hari tua(ku)Ismail dan
Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan sholat. Ya
Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Ibrahim:39-40)
DO' A UNTUK ANAK / KELAHIRAN
Ada beberapa adab dan do 'a yang diambil dari Al-Qur'an dan hadits yang bisa
dijadikan rujukan untuk mendo'akan calon anak/anak kita. Saya coba sampaikan beberapa:
1. Perbanyak saja baca Al-Qur'an. Baik oleh calon bapak-nya/suami atau oleh sang calon
Ibu/istri.
2. Jaga kelakukan diri dari perbuatan yang tidak baik.Spt: mudah marah, bergunjing,
menyakiti makhluk lain, dll.
3. Baca do'a ini : Robbi hablii minash shoolihiin ( surat ash-shoffat ayat 100 ) artinya:Ya
Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku ( anak ) yang termasuk orang-orang yang sholeh.
4. Baca do'a ini : Robbi hablii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii'ud
du'aa'I (surat Ali imran ayat 38 ) artinya : Ya Tuhanku berilah aku dari sisi-Mu
keturunan yang baik.Sesungguhnya Engkau Maha mendengar (memperkenankan do'a).
5. Baca do'a ini : Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wadzurriyyatinaa qurrota a'yunin
waj'alnaa lilmuttaqiina imaaman ( surat AI-furqon ayat 74 ) artinya : Ya Tuhan kami,
anugerahkanlah kepada kami dari istri kami dan keturunan kami yang menyejukkan
hati kami dan jadikanlah kami pemuka bagi orang-orang yang bertakwa.
6. Bacaan ketika akan melahirkan memperbanyak membaca do'a antara lain:
* ayat kursi ( surat Al Baqoroh (surat 2) ayat 255 )
* surat Al A'raf ( surat 7 ) ayat 54
* surat Al Falaq ( surat 113 ) ayat 1-5
* surat An Naas ( surat 114 ) ayat 1 - 6 ( hadits riwayat Ibnus Sunni )
7. Bacakan adzan ditelinga kanan dan iqomat ditelinga kiri ketika bayi telah lahir, agar
jin yang mengganggu kanak-kanak ( ummush shibyan ) tidak akan mengganggu ( hadits
riwayat Ibnus Sunni ).
8. Ketika melihat anak yang baru lahir baca do'a ini: Innii u'iidzuka bikalimaatillahit
taammati min kulli syaythoonin wa haammatin wamin kulli 'aynin laammatin ( hadits
riwayat Bukhari ) artinya : Aku berlindung untuk anak ini dengan kalimat Allah yang
sempurna dari segala gangguan syaitan dan gangguan binatang serta gangguan sorotan
mata yang dapat membawa akibat buruk bagi apa yang dilihatnya.
KISAH KEPOMPONG
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 15
Seorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul.
Dia duduk dan mengamati dalam beberapa jam kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan
memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat
kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.
Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting
dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan
kecil, sayap2 mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap
bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu
menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam waktu.
Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak disekitarnya
dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Yang
tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong
yg menghambat dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untukmelewati lubang kecil
adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-
sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan
dari kepompong tersebut.
Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan
membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin
tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.
Saya memohon Kekuatan ..Dan Tuhan memberi saya kesulitan-kesulitan untuk membuat
saya kuat.
Saya memohon Kebijakan ... Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.
Saya memohon Kemakmuran .... Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.
Saya memohon Keteguhan hati ... Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.
Saya memohon kebahagiaan dan cinta kasih...Dan Tuhan memberikan kesedihan kesedihan
untuk dilewati.
Saya memohon Cinta .... Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.
Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati.... Dan Tuhan memberi saya kesempatan-
kesempatan.
Saya tidak memperoleh yg saya inginkan, saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.
5 WASIAT DARI ALLAH S.W.T. KEPADA RASULULLAH S. A. W
Dari Nabi S. A. W., "Pada waktu malam sayadiisra' kan sampai ke langit, Allah S.W.T
telah memberikan lima wasiat, antaranya :
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 16
1) Janganlah engkau gantungkan hatimu kepada dunia kerana sesungguhnya Aku tidak
menjadikan dunia ini untuk engkau.
2) Jadikan cintamu kepada-Ku sebab tempat kembalimu adalah kepada-Ku.
3) Bersungguh-sungguhlah engkau mencari syurga.
4) Putuskan harapan dari makhluk kerana sesungguhnya mereka itu sedikitpun tidak ada
kuasa di tangan mereka.
5) Rajinlah mengerjakan sholat tahajjud kerana sesungguhnya pertolongan itu berserta
qiamullail.
Ibrahim bin Adham berkata, "Telah datang kepadaku beberapa orang tetamu, dan
saya tahu mereka itu adalah wakil guru tariqat. Saya berkata kepada mereka, berikanlah
nasihat yang berguna kepada saya, yang akan membuat saya takut kepada Allah S. W. T.
Lalu mereka berkata, "Kami wasiatkan kepada kamu 7 perkara, iaitu :
1) Orang yang banyak bicaranya janganlah kamu harapkan sangat kesedaran hatinya.
2) Orang yang banyak makan janganlah kamu harapkan sangat kata-kata himat darinya.
3) Orang yang banyak bergaul dengan manusia janganlah kamu harapkan sangat
kemanisan ibadahnya.
4) Orang yang cinta kepada dunia janganlah kamu harapkan sangat khusnul khatimahnya.
5) Orang yang bodoh janganlah kamu harapkan sangat akan hidup hatinya.
6) Orang yang memilih berkawan dengan orang yang zalim janganlah kamu harapkan
sangat kelurusan agamanya.
7) Orang yang mencari keredhaan manusia janganlah harapkan sangat akan keredhaan
Allah daripadanya."
MABUK DALAM CINTA TERHADAP ALLAH
Dikisahkan dalam sebuah kitab karangan Imam Al-Ghazali bahawa pada suatu hari
Nabi Isa a.s berjalan di hadapan seorang pemuda yang sedang menyiram air di kebun.
Bila pemuda yang sedang menyiram air itu melihat kepada Nabi Isa a.s berada di
hadapannya maka dia pun berkata, "Wahai Nabi Isa a.s, kamu mintalah dari Tuhanmu agar
Dia memberi kepadaku seberat semut Jarrah cintaku kepada-Nya."
Berkata Nabi Isa a.s, "Wahai saudaraku, kamu tidak akan terdaya untuk seberat
Jarrah itu."
Berkata pemuda itu lagi, "Wahai Isa a.s, kalau aku tidak terdaya untuk satu Jarrah, maka
kamu mintalah untukku setengah berat Jarrah."
Oleh kerana keinginan pemuda itu untuk mendapatkan kecintaannya kepada Allah, maka
Nabi Isa a.s pun berdoa, "Ya Tuhanku, berikanlah dia setengah berat Jarrah cintanya
kepada-Mu." Setelah Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun berlalu dari situ.
Selang beberapa lama Nabi Isa a.s datang lagi ke tempat pemuda yang memintanya
berdoa, tetapi Nabi Isa a.s tidak dapat berjumpa dengan pemuda itu. Maka Nabi Isa a.s
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 17
pun bertanya kepada orang yang lalu-lalang di tempat tersebut, dan berkata kepada salah
seorang yang berada di situ bahawa pemuda itu telah gila dan kini berada di atas gunung.
Setelah Nabi Isa a.s mendengat penjelasan orang-orang itu maka beliau pun berdoa
kepada Allah S. W. T, "Wahai Tuhanku, tunjukkanlah kepadaku tentang pemuda itu."
Selesai sahaja Nabi Isa a.s berdoa maka beliau pun dapat melihat pemuda itu yang
berada di antara gunung-ganang dan sedang duduk di atas sebuah batu besar, matanya
memandang ke langit.
Nabi Isa a.s pun menghampiri pemuda itu dengan memberi salam, tetapi pemuda itu
tidak menjawab salam Nabi Isa a.s, lalu Nabi Isa berkata, "Aku ini Isa a.s."
Kemudian Allah S. W. T menurunkan wahyu yang berbunyi, "Wahai Isa, bagaimana dia
dapat mendengar perbicaraan manusia, sebab dalam hatinya itu terdapat kadar setengah
berat Jarrah cintanya kepada-Ku. Demi Keagungan dan Keluhuran-Ku, kalau engkau
memotongnya dengan gergaji sekalipun tentu dia tidak mengetahuinya."
Barangsiapa yang mengakui tiga perkara tetapi tidak menyucikan diri dari tiga
perkara yang lain maka dia adalah orang yang tertipu.
1. Orang yang mengaku kemanisan berzikir kepada Allah, tetapi dia mencintai dunia.
2. Orang yang mengaku cinta ikhlas di dalam beramal, tetapi dia inginmendapat
sanjungan dari manusia.
3. Orang yang mengaku cinta kepada Tuhan yang menciptakannya, tetapi tidak berani
merendahkan dirinya.
Rasulullah S. A. W telah bersabda, "Akan datang waktunya umatku akan mencintai
lima lupa kepada yang lima :
1. Mereka cinta kepada dunia. Tetapi mereka lupa kepada akhirat.
2. Mereka cinta kepada harta benda. Tetapi mereka lupa kepada hisab.
3. Mereka cinta kepada makhluk. Tetapi mereka lupa kepada al-Khaliq.
4. Mereka cinta kepada dosa. Tetapi mereka lupa untuk bertaubat.
5. Mereka cinta kepada gedung-gedung mewah. Tetapi mereka lupa kepada kubur."
MEMBUKA PINTU SORGA
Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar.
Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari
rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di
rumah makin besar.
Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku
tidak membawa uang sepeserpun."Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang
mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 18
Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal.
Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap
kecewa atau sedih.
Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah. Sepulang dari
sholat, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali
anaknya Abu Thalib?"
/
Ali menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?
Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah
kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah
meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya."
Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.
Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka
ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar
tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.
Ali pun bergegas berangkat ke pasar. Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat
seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk
Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."
Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.
Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-
apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum,
berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang
mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat
bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."
BANYAKLAH BER-ZIKIR
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda,
"Sesungguhnya Allah S. W. T memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan
guna mencari hamba ahli berzikir.
Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah S. W. T, mereka
menyerunya, ' Serukanlah kebutuhan kalian.1 Kemudian mereka membawanya dengan
sayap-sayapnya ke atas langit bumi.
Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), ' Apa yang dikatakan
oleh hamba-hamba-Ku?1 Para malaikat menjawab, 'Mereka menyucikan dan
mengagungkan Engkau, memuji dan memuliakan Engkau.1 Allah berfirman, ' Apakah
mereka melihat-Ku?1
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 19
Para malaikat menjawab, 'Tidak, demi Allah, mereka tidak melihat-Mu.1 Allah
berfirman, ' Bagaimana kalau mereka melihat Aku?1 Para malaikat berkata, ' Kalau mereka
melihat-Mu, tentunya ibadah mereka akan bertambah, tambah menyucikan dan
memuliakan Engkau.1 Allah S. W. T berfirman, 'Apa yang mereka minta?1 Para malaikat
berkata, ' Mereka memohon surga kepada-Mu.1
Allah berfirman, ' Apakah mereka pernah melihatnya?1 Para malaikat berkata,
'Tidak, demi Allah, mereka tidak pernah melihatnya.1 Allah S. W. T berfirman,
' Bagaimana kalau mereka melihatnya?1 Para malaikat berkata, ' Kalau mereka melihatnya,
niscaya mereka akan semakin berhasrat serta tamak dalam memohon dan memintanya.1
Allah S. W. T berfirman, ' Pada apa mereka memohon perlindungan?1 Para malaikat
berkata, ' Mereka memohon perlindungan dari neraka-Mu.1 Allah S. W. T berfirman,
' Apakah mereka pernah melihatnya?1 Para malaikat berkata, ' Kalau mereka melihatnya,
niscaya mereka akan semakin berlari menjauhinya dan semakin takut.1
Allah S. W. T berfirman, ' Kalian Aku jadikan saksi bahwa Aku telah mengampuni
mereka.1 Salah seorang dari malaikat itu berkata, ' Di dalam kelompok mereka terdapat
si Fulan yang bukan bagian dari mereka. Ia datang ke sana hanya untuk suatu keperluan.1
Allah S. W. T berfirman, ' Anggota majelis itu tidak menyengsarakan orang yang duduk
bergabung dalam majelis mereka.1"
LIMA BELAS BUKTI KEIMANAN
Al-Hakim meriwayatkan Alqamah bin Haris r.a berkata, aku datang kepada Rasulullah
s.a.w dengan tujuh orang dari kaumku. Kemudian setelah kami beri salam dan beliau
tertarik sehingga beliau bertanya, "Siapakah kamu ini ?"
Jawab kami, "Kami adalah orang beriman." Kemudian baginda bertanya, "Setiap
perkataan ada buktinya, apakah bukti keimanan kamu ?" Jawab kami, "Buktinya ada lima
belas perkara. Lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang
diperintahkan oleh utusanmu kepada kami dan lima perkara yang kami terbiasakan sejak
zaman jahiliyyah ?"
Tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang aku perintahkan kepada kamu itu ?"
Jawab mereka, "Kamu telah perintahkan kami untuk beriman kepada Allah, percaya
kepada Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, percaya kepada takdir Allah
yang baik mahupun yang buruk."
Selanjutnya tanya Nabi s.a.w, "Apakah lima perkara yang diperintahkan oleh para
utusanku itu ?"
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 20
Jawab mereka, "Kami diperintahkan oleh para utusanmu untuk bersaksi bahawa tidak ada
Tuhan selain Allah dan engkau adalah utusan Allah, hendaknya kami mendirikan solat
wajib, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menunaikan zakat dan berhaji bila mampu."
Tanya Nabi s.a.w selanjutnya, "Apakah lima perkara yang kamu masih terbiasakan
sejak zaman jahiliyyah ?" Jawab mereka, "Bersyukur di waktu senang, bersabar di waktu
kesusahan, berani di waktu perang, redha pada waktu kena ujian dan tidak merasa
gembira dengan sesuatu musibah yang menimpa pada musuh."
Mendengar ucapan mereka yang amat menarik ini, maka Nabi s.a.w berkata, "Sungguh
kamu ini termasuk di dalam kaum yang amat pandai sekali dalam agama mahupun dalam
tatacara berbicara, hampir sahaja kamu ini serupa dengan para Nabi dengan segala
macam yang kamu katakan tadi."
Kemudian Nabi s.a.w selanjutnya, "Mahukah kamu aku tunjukkan kepada lima perkara
amalan yang akan menyempurnakan dari yang kamu punyai ? Janganlah kamu
mengumpulkan sesuatu yang tidak akan kamu makan. Janganlah kamu mendirikan rumah
yang tidak akan kamu tempati, janganlah kamu berlumba-lumba dalam sesuatu yang bakal
kamu tinggalkan,, berusahalah untuk mencari bekal ke dalam akhirat."
RAHASIA KHUSYUK DALAM SHOLAT
Seorang ahli ibadah bernama Isam bin Yusuf, dia sangat warak dan sangat khusyuk
solatnya. Namun dia selalu khuatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu
bertanya kepada orang yang dianggapnya lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki
dirinya yang selalu dirasakan kurang khusyuk.
Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al-Isam dan
bertanya : "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan solat?"
Hatim berkata : "Apabila masuk waktu solat aku berwudhu' zahir dan batin."
Isam bertanya, "Bagaimana wudhu' zahir dan batin itu?"
Hatim berkata, "Wudhu' zahir sebagaimana biasa, iaitu membasuh semua anggota
wudhu' dengan air. Sementara wudhu' batin ialah membasuh anggota dengan tujuh
perkara:
1. bertaubat
2. menyesali dosa yang dilakukan
3. tidak tergila-gilakan dunia
4. tidak mencari / mengharap pujian orang (riya1)
5. tinggalkan sifat berbangga
6. tinggalkan sifat khianat dan menipu
7. meninggalkan sifat dengki
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 21
Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua
anggotaku dan menghadap kiblat.
Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku bayangkan Allah ada di hadapanku,
syurga di sebelah kananku, neraka di sebelah kiriku, malaikat maut berada di belakangku,
dan aku bayangkan pula bahawa aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Sirratul Mustaqim'
dan aku menganggap bahawa solatku kali ini adalah solat terakhirku, kemudian aku
berniat dan bertakbir dengan baik.
Setiap bacaan dan doa dalam solat kufaham maknanya, kemudian aku ruku' dan sujud
dengan tawadhu', aku bertasyahhud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam
dengan ikhlas. Beginilah aku bersolat selama 30 tahun."
Apabila Isam mendengar, menangislah dia kerana membayangkan ibadahnya yang
kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim.
PERCAKAPAN ANTARA RASULULLAH S. A. W DENGAN IBLIS
Telah diceritakan bahawa Allah S. W. T telah menyuruh iblis datang kepada Nabi
Muhammad s.a.w agar menjawab segala pertanyaan yang baginda tanyakan padanya. Pada
suatu hari Iblis pun datang kepada baginda dengan menyerupai orang tua yang baik lagi
bersih, sedang ditangannya memegang tongkat.
Bertanya Rasulullah s.a.w, "Siapakah kamu ini ?"
Orang tua itu menjawab, "Aku adalah iblis."
"Apa maksud kamu datang berjumpa aku ?"
Orang tua itu menjawab, "Allah menyuruhku datang kepadamu agar kau bertanyakan
kepadaku."
Baginda Rasulullah s.a.w lalu bertanya, "Hai iblis, berapa banyakkah musuhmu dari
kalangan umat-umatku ?"
Iblis menjawab, "Lima belas."
1. Engkau sendiri hai Muhammad.
2. Imam dan pemimpin yang adil.
3. Orang kayayang merendah diri.
4. Pedagang yang jujur dan amanah.
5. Orang alim yang mengerjakan solat dengan khusyuk.
6. Orang Mukmin yang memberi nasihat.
7. Orang yang Mukmin yang berkasih-sayang.
8. Orang yang tetap dan cepat bertaubat.
9. Orang yang menjauhkan diri dari segala yang haram.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20...
18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 22
10. Orang Mukmin yang selalu dalam keadaan suci.
11. Orang Mukmin yang banyak bersedekah dan berderma.
12. Orang Mukmin yang baik budi dan akhlaknya.
13. Orang Mukmin yang bermanfaat kepada orang.
14. Orang yang hafal al-Qur'an serta selalu membacanya.
15. Orang yang berdiri melakukan solat di waktu malam sedang orang-orang lain semuanya
tidur.
Kemudian Rasulullah s.a.w bertanya lagi, "Berapa banyakkah temanmu di kalangan
umatku ?"
Jawab iblis, "Sepuluh golongan
1. Hakim yang tidak adil.
2. Orang kaya yang sombong.
3. Pedagang yang khianat.
4. Orang pemabuk/peminum arak.
5. Orang yang memutuskan tali persaudaraan.
6. Pemilik harta riba'.
7. Pemakan harta anak yatim.
8. Orang yang selalu lengah dalam mengerjakan solat/sering meninggalkan solat.
9. Orang yang enggan memberikan zakat/kedekut.
10. Orang yang selalu berangan-angan dan khayal dengan tidak ada faedah.
Mereka semua itu adalah sahabat-sahabatku yang setia."
Itulah di antara perbualan Nabi dan iblis. Sememangnya kita maklum bahawa
sesungguhnya Iblis itu adalah musuh Allah dan manusia. Dari itu hendaklah kita selalu
berhati-hati jangan sampai kita menjadi kawan iblis, kerana sesiapa yang menjadi kawan
iblis bermakna menjadi musuh Allah. Demikianlah sebaliknya, sesiapa yang menjadi musuh
iblis bererti menjadi kawan kekasih Allah.
DIPOTONG TANGAN KARENA MEMBERI SEDEKAH
Dikisahkan bahwa semasa berlakunya kekurangan makanan dalam kalangan Bani
Israel, maka lalulah seorang fakir menghampiri rumah seorang kaya dengan berkata,
"Sedekahlah kamu kepadaku dengan sepotong roti dengan ikhlas kerana Allah S. W. T."
Setelah fakir miskin itu berkata demikian maka keluarlah anak gadis orang kaya, lalu
memberikan roti yang masih panas kepadanya. Sebaik sahaja gadis itu memberikan roti
tersebut maka keluarlah bapa gadis tersebut yang bakhil itu terus memotong tangan
kanan anak gadisnya sehingga putus. Semenjak dari peristiwa itu maka Allah S. W. T pun
mengubah kehidupan orang kaya itu dengan menarik kembali harta kekayaannya sehingga
dia menjadi seorang yang fakir miskin dan akhirnya dia meninggal dunia dalam keadaan
yang paling hina.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 23
Anak gadis itu menjadi pengemis dan meminta-minta dari satu rumah ke rumah. Maka
pada suatu hari anak gadis itu menghampiri rumah seorang kaya sambil meminta sedekah,
maka keluarlah seorang ibu dari rumah tersebut. Ibu tersebut sangat kagum dengan
kecantikannya dan mempelawa anak gadis itu masuk ke rumahnya. Ibu itu sangat tertarik
dengan gadis tersebut dan dia berhajat untuk mengahwinkan anaknya dengan gadis
tersebut. Maka setelah perkahwinan itu selesai, maka si ibu itu pun memberikan pakaian
dan perhiasan bagi menggantikan pakaiannya.
Pada suatu malam apabila sudah dihidang makanan malam, maka si suami hendak
makan bersamanya. Oleh kerana anak gadis itu kudung tangannya dan suaminya juga tidak
tahu bahawa dia itu kudung, manakala ibunya juga telah merahsiakan tentang tangan gadis
tersebut. Maka apabila suaminya menyuruh dia makan, lalu dia makan dengan tangan kiri.
Apabial suaminya melihat keadaan isterinya itu dia pun berkata, "Aku mendapat tahu
bahawa orang fakir tidak tahu dalam tatacara harian, oleh itu makanlah dengan tangan
kanan dan bukan dengan tangan kiri."
Setelah si suami berkata demikian, maka isterinya itu tetap makan dengan tangan
kiri, walaupun suaminya berulang kali memberitahunya. Dengan tiba-tiba terdengar suara
dari sebelah pintu, "Keluarkanlah tangan kananmu itu wahai hamba Allah, sesungguhnya
kamu telah mendermakan sepotong roti dengan ikhlas kerana Ku, maka tidak ada halangan
bagi-Ku memberikan kembali akan tangan kananmu itu."
Setelah gadis itu mendengar suara tersebut, maka dia pun mengeluarkan tangan
kanannya, dan dia mendapati tangan kanannya berada dalam keadaan asalnya, dan dia pun
makan bersama suaminya dengan menggunakan tangan kanan. Hendaklah kita sentiasa
menghormati tetamu kita, walaupun dia fakir miskin apabila dia telah datang ke rumah
kita maka sesungguhnya dia adalah tetamu kita. Rasulullah S. A. W telah bersabda yang
bermaksud, "Barangsiapa menghormati tetamu, maka sesungguhnya dia telah
menghormatiku, dan barangsiapa menghormatiku, maka sesungguhnya dia telah
memuliakan Allah S. W. T. Dan barangsiapa telah menjadi kemarahan tetamu, dia telah
menjadi kemarahanku. Dan barangsiapa menjadikan kemarahanku, sesungguhnya dia telah
menjadikan murka Allah S. W. T."
Sabda Rasulullah S. A. W yang bermaksud, "Sesungguhnya tetamu itu apabila dia
datang ke rumah seseorang mukmin itu, maka dia masuk bersama dengan seribu berkah
dan seribu rahmat."
CINTA SEJATI SEORANG IBU TERHADAP ANAK-ANAKNYA
Dia seorang wanita yang sudah tua, namun semangat perjuangannya tetap menyala
seperti wanita masih muda. Setiap tutur kata yang dikeluarkannya selalu menjadi
pendorong dan bualan orang sekitarnya. Maklum-lah ia memang seorang penyair dua
zaman, maka tidak kurang pula bercakap dalam bentuk syair. Al-Khansa binti Amru
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 24
demikianlah nama wanita itu. Dia merupakan wanita yang terkenal cantik dan pandai di
kalangan orang Arab.
Dia pernah bersyair mengenang kematian saudaranya yang bernama Sakhr:
"Setiap mega terbit, dia mengingatkan aku pada si Sakhr, malang.
Aku pula masih teringatkan dia setiap mega hilang di ufuk barat.
Kalaulah tidak kerana terlalu ramai orang menangis di sampingku ke atas mayat-mayat
mereka, nescaya aku bunuh diriku."
Setelah Khansa masuk Islam, keberanian dan kepandaiannya bersyair telah digunakannya
untuk menye-marakkan semangat para pejuang Islam. Ia mempunyai empat orang putera
yang kesemuanya telah diajar ilmu bersyair dan dididik berjuang dengan berani.
Kemudian kesemua puteranya itu telah diserahkannya untuk berjuang demi kemenangan
dan kepentingan Islam.
Khansa telah mengajar anaknya sejak kecil lagi agar jangan takut menghadapi peperangan
dan cabaran.
Pada tahun 14 Hijrah, Khalifah Umar Ibnul Khattab menyediakan satu pasukan
tempur untuk menentang Farsi. Semua umat Islam dari berbagai kabilah telah
dikerahkan untuk menuju ke medan perang, maka terkumpullah seramai 41,000 orang
tentera. Khansa telah mengerahkan keempat-empat puteranya agar ikut mengangkat
senjata dalam perang suci itu. Khansa sendiri juga ikut ke medan perang dalam kumpulan
pasukan wanita yang bertugas merawat dan menaikkan semangat pejuang tentera Islam.
Dengarlah nasihat Khansa kepada putera-puteranya yang sebentar lagi akan mara ke
medan perang:
“Wahai anak-anakku! Kamu telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu
berhijrah dengan suka rela pula. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya
kamu sekalian adalah putera-putera dari seorang lelaki dan seorang wanita. Aku tidak
pernah mengkhianati ayahmu, aku tidak pernah memburuk-burukkan saudara maramu, aku
tidak pernah merendahkan keturunan kamu, dan aku tidak pernah mengubah perhubun-
gan kamu. Kamu telah tahu tentang pahala yang disediakan oleh Allah kepada kaum
muslimin dalam memerangi kaum kafir itu. Ketahuilah bahawasanya kampung yang kekal
itu lebih baik daripada kampung yang binasa."
Kemudian Khansa membacakan satu ayat dari surah Ali Imaran yang bermaksud:
“Wahai orang yang beri-man! Sabarlah, dan sempurnakanlah kesabaran itu, dan
teguhkanlah kedudukan kamu, dan patuhlah kepada Allah, moga-moga kamu menjadi orang
yang beruntung." Putera-putera Khansa tertunduk khusyuk mendengar nasihat bonda
yang disayanginya.
Seterusnya Khansa berkata: “Jika kalian bangun esok pagi, insya Allah, dalam keadaan
selamat, maka ke-luarlah untuk berperang dengan musuh-musuh kamu. Gunakanlah semua
pengalamanmu dan mohonlah per-tolongan dari Allah. Jika kamu melihat api pertempuran
semakin hebat dan kamu dikelilingi oleh api peperan-gan yang sedang bergejolak
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 25
masuklah kamu ke dalamnya. Dan dapatkanlah puncanya ketika terjadi perlagaan
pertempurannya, semoga kamu akan berjaya mendapatkan balasan di kampung yang abadi,
dan tempat tinggal yang kekal."
Subuh esoknya semua tentera Islam sudah berada di tikar sholat masing-masing
untuk mengerjakan perintah Allah iaitu solat Subuh, kemudian berdoa moga-moga Allah
memberikan mereka kemenangan atau syurga. Kemudian Saad bin Abu Waqas panglima
besar Islam telah memberikan arahan agar bersiap sedia sebaik saja semboyan perang
berbunyi. Perang satu lawan satupun bermula sampai dua hari. Pada hari ketiga
bermulalah pertempuran besar-besaran. 41,000 orang tentera Islam melawan tentera
Farsi yang berjumlah 200,000 orang. Pasukan Islam mendapat tentangan hebat, namun
mereka tetap yakin akan pertolongan Allah.
Putera-putera Khansa maju untuk merebut peluang memasuki syurga. Berkat
dorongan dan nasihat dari bondanya, mereka tidak sedikitpun berasa takut. Sambil
mengibas-ngibaskan pedang, salah seorang di antara mereka bersyair:
“Hai saudara-saudaraku!
Ibu tua kita yang banyak pengalaman itu, telah memanggil kita semalam dan membekalkan
nasihat.
Semua mutiara yang keluar dari mulutnya bernas dan berfaedah.
Insya Allah akan kita buktikan sedikit masa lagi."
Kemudian ia maju menetak setiap musuh yang datang. Seterusnya disusul pula oleh anak
kedua maju dan menentang setiap musuh yang mencabar. Dengan semangat yang berapi-
api ia bersyair:
“Demi Allah!
Kami tidak akan melanggar nasihat ibu tua kami
Nasihatnya wajib ditaati dengan ikhlas dan rela hati
Segeralah bertempur, segeralah bertarung dan menggempur musuh bersama-sama
Sehingga kau lihat keluarga Kaisar musnah.
Anak Khansa yang ketiga pula segera melompat dengan beraninya sambil bersyair:
"Sungguh ibu tua kami kuat keazamannya, tetap tegas dan tidak goncang.
Beliau telah menggalakkan kita agar bertindak cekap dan berakal cemerlang
Itulah nasihat seorang ibu tua yang mengambil berat terhadap anak-anaknya sendiri
Mari! Segera memasuki medan tempur dan segeralah untuk mempertahankan diri
Dapatkan kemenangan yang bakal membawa kegembiraan di dalam hati.
Atau tempuhlah kematian yang bakal mewarisi kehidupan yang abadi."
Akhir sekali anak keempat menghunus pedang dan melompat menyusul abang-abangnya.
Untuk menaikkan semangatnya ia pun bersyair:
"Bukanlah aku putera Khansa', bukanlah aku anak jantan
Dan bukan pula kerana Amru yang pujiannya sudah lama terkenal,
Kalau aku tidak membuat tentera asing yang berkelompok-kelompok itu terjunam ke
jurang bahaya, dan mus-nah mangsa oleh senjataku."
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 26
Bergelutlah keempat-empat putera Khansa dengan tekad bulat untuk mendapatkan
syurga diiringi oleh doa munajat ibondanya yang berada di garis belakang. Pertempuran
terus hebat. Tentera Islam pada mulanya kebingungan dan kacau bilau kerana pihak Farsi
menggunakan tentera bergajah di barisan hadapan, semen-tara tentera pejalan kaki
berlindung di belakang binatang tahan lasak itu. Namun tentera Islam dapat
mencederakan gajah-gajah itu dengan memanah mata dan bahagian-bahagian lainnya.
Gajah yang cedera itu marah dengan menghempaskan tuan yang menungganginya,
memijak-mijak tentera Farsi lainnya. Mereka jadi mangsa gajah sendiri. Kesempatan ini
dipergunakan oleh pihak Islam untuk memusnahkan mereka.
Panglima perang bermahkota Farsi dapat dipenggal kepalanya, akhirnya merekapun
lari lintang pukang menyeberangi sungai dan dipanah oleh pasukan Islam hingga air sungai
menjadi merah. Pasukan Farsi kalah teruk, dari 200,000 tenteranya hanya sebahagian
kecil sahaja yang dapat menyelamatkan diri. Umat Islam lega. Kini mereka mengumpul dan
mengira tentera Islam yang gugur. Ternyata yang beruntung menemui sya-hid di medan
Kadisia itu berjumlah lebih kurang 7,000 orang. Dan daripada 7,000 orang syhuhada itu
terbujur empat orang adik beradik anak Khansa.
Seketika itu juga ramailah tentera Islam yang datang menemui Khansa
memberitahukan bahawa keempat empat anaknya telah menemui syahid. Al-Khansa
menerima berita itu dengan tenang, gembira dan hati tidak bergoncang. Al-Khansa terus
memuji Allah dengan ucapan:
"Segala puji bagi Allah, yang telah memuliakanku dengan kesyahidan mereka, dan aku
mengharapkan dari Tu-hanku, agar Dia mengumpulkan aku dengar mereka di tempat
tinggal yang kekal dengan rahmat-Nya!"
Al-Khansa kembali semula ke Madinah bersama para perajurit yang masih hidup
dengan meninggalkan ma-yat putera-puteranya di medan pertempuran Kadisia. Dari
peristiwa peperangan itu pula wanita penyair ini mendapat gelaran kehormatan ’Ummu
syuhada yang ertinya ibu kepada orang-orang yang mati syahid.
MANGKUK YANG CANTIK, MADU DAN SEHELAI RAMBUT
Rasulullah SAW, dengan sahabat-sahabatnya Abakar r.a., Umar r.a., Utsman r.a., dan
'Ali r.a., bertamu ke rumah Ali r.a. Di rumah Ali r.a. istrinya Sayidatina Fathimah r. ha.
putri Rasulullah SAW menghidangkan untuk mereka madu yang diletakkan di dalam
sebuah mangkuk yang cantik, dan ketika semangkuk madu itu dihidangkan sehelai rambut
terikut di dalam mangkuk itu. Baginda Rasulullah SAW kemudian meminta kesemua
sahabatnya untuk membuat suatu perbandingan terhadap ketiga benda tersebut
(Mangkuk yang cantik, madu, dan sehelai rambut).
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 27
Abubakar r.a. berkata, "iman itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang
yang beriman itu lebih manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari
meniti sehelai rambut".
Umar r.a. berkata, "kerajaan itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, seorang
raja itu lebih manis dari madu, dan memerintah dengan adil itu lebih sulit dari meniti
sehelai rambut".
Utsman r.a. berkata, "ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, orang yang
menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan ber'amal dengan ilmu yang dimiliki itu lebih
sulit dari meniti sehelai rambut".
'Ali r.a. berkata, "tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini, menjamu tamu
itu lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke rumanya
adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Fatimah r.ha.berkata, "seorang wanita itu lebih cantik dari sebuah mangkuk yang
cantik, wanita yang ber-purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang
wanita yangtak pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti sehelai
rambut".
Rasulullah SAW berkata, "seorang yang mendapat tauf iq untuk ber'amal adalah lebih
cantik dari mangkuk yang cantik ini, ber'amal dengan 'amal yang baik itu lebih manis dari
madu, dan berbuat 'amal dengan ikhlas adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut".
Malaikat Jibril AS berkata, "menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari
sebuah mangkuk yang cantik, menyerahkan diri; harta; dan waktu untuk usaha agama
lebih manis dari madu, dan mempertahankan usaha agama sampai akhir hayat lebih sulit
dari meniti sehelai rambut".
Allah S. W. T berfirman, " Sorga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu,
nikmat sorga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju sorga-Ku adalah lebih sulit
dari meniti sehelai rambut".
KISAH YUSUF DAN ZULAIHA
Sungguh berat malam yang panas itu dirasakan oleh Ra'il, wanita cantik yang biasa
dipanggil dengan nama Zulaiha. Ia senantiasa mempercantik paras, menghias diri, dan
memakai wangi-wangian. Kemudian berdiri, pagi dan petang, di beranda istananya di atas
Sungai Nil, dalam kegelisahan yang tak jelas penyebabnya.
Angin sepoi bertiup tenang dan halus, seakan enggan mengusik ranting-ranting pohon
bunga yang mengelilingi beranda istana itu, Zulaiha memandangi sungai dan airnya yang
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 28
tenang, dan sesekali wajahnya menoleh ke atas, melihat bintang-bintang yang bertaburan
di langit nan tinggi, mengelilingi bulan yang sebagian sinarnya terhalang oleh awan.
Sesaat kemudian, seorang pelayan menghampiri dengan segelas sari buah dingin
untuknya, tetapi sang puteri menolak dan malah memerintahkan pelayan itu untuk
kembali. Nafasnya semakin menyesakkan, serasa hampir-hampir mencekik lehernya. Dia
sendiri tidak tahu apa yang digelisahkannya. Kecantikan? Bukan! Dia wanita tercantik di
seluruh Mesir. Anak? Mungkin itu benar, sebab sampai saat ini ia belum dikaruniai
seorang anak pun.
Sebenarnya ia dapat saja mengambil anak angkat yang disukainya, sebab ia orang
terkaya di negeri itu. Tapi naluri keibuannya ternyata menentang niatnya. Dia ingin
mengandung dan melahirkan puteranya sendiri, sebagaimana wanita-wanita lain. Tapi
suratan takdir menghendaki lain, suaminya tidak kuasa mengubah impiannya menjadi
kenyataan.
Berkecamuklah semua fikiran itu di kepalanya. Ia terlena dalam lamunannya, sampai
suara halus suaminya tiba-tiba mengejutkan hatinya.
"Ra'il, isteriku yang cantik, bergembiralah!" Kata suaminya sambil menunjukkan sesuatu.
Zulaiha menoleh kepada suaminya, dan betapa terkejut ketika ia lihat suaminya datang
bersama seorang anak kecil.
"Siapa namamu?" tanya Zulaiha. Dengan suara yang hampir-hampir tidak terdengar, anak
itu menjawab, "Yusuf".
Al-Aziz, suami Zulaiha, kemudian mengikutinya dari belakang serta berkata, "Telah
kubeli ia dari kafilah yang kutemui disebuah telaga di padang pasir. Berikanlah kepadanya
tempat dan layanan yang baik, boleh jadi ia bermanfaat bagi kita, atau kita pungut ia
sebagai anak".
Isteri al-Aziz tidak mengetahui takdir apa yang bakal terjadi antara dia dan anak
itu di hari-hari yang akan datang. Yang jelas ia merasa senang atas kedatangan anak itu,
dan hilanglah kesedihan yang selama ini menghimpit dadanya. Hari-hari berlalu. Yusuf
semakin besar dan Menjadi dewasa. Wajahnya tampak semakin tampan. Isteri Aziz tidak
mengerti kebahagiaan apa yang meresap di hatinya setiap kali ia memandang Yusuf, dan
kesedihan yang menghantuinya ketika Yusuf
hilang dari pandangannya.
Setiap kali malam tiba, dan Yusuf pergi ke kamar tidurnya, Zulaiha merasa ada
sesuatu yang mengusik lubuk jiwanya, sehingga kadang kala ia bangun meninggalkan
suaminya yang sedang tidur, kemudian pergi ke pintu kamar Yusuf. Zulaiha berdiri di
pintu kamar Yusuf beberapa saat. Dalam hatinya timbul keraguan: apakah sebaiknya ia
masuk menemui Yusuf seperti yang diinginkannya, ataukah ia kembali ke tempatnya
sendiri di samping suaminya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 29
Fikiran seperti itu selalu mengganggu hatinya semalaman, sampai cahaya matahari pagi
terlihat masuk melalui jendela-jendela kamarnya. Jika sudah demikian, ia kembali ke
kamar suaminya.
Setiap kali pandangannya bertemu dengan pandangan Yusuf, ia merasakan keinginan
yang kuat untuk selalu berada dekat pemuda itu, dan tak ingin rasanya berpisah untuk
selama-lamanya. Namun, hati kecilnya berkata bahwa Yusuf tidak memendam perasaan
yang sama seperti perasaannya. Pertanyaan yang selalu mengusik kalbunya adalah: Apakah
Yusuf mencintainya sebagaimana ia mencintai Yusuf? Apakah Yusuf memendam perasaan
seperti yang dipendamnya? Meskipun hati kecilnya berkata bahwa Yusuf tidak
menampakkan sikap seperti itu, ia tidak mahu mendengar jawaban itu.
Pada suatu petang, isteri Aziz merasa tidak kuasa lagi hanya berdiri di ambang cinta
yang disimpannya kepada Yusuf. Ia kemudian berdiri dimuka cermin, mengagumi
kecantikan parasnya, seraya berkata kepada dirinya sendiri, "Adakah, diseluruh Mesir ini,
wanita yang kecantikannya melebihi kecantikanku, sehingga Yusuf menghindar dariku?
Tidak boleh tidak, wahai, Yusuf, hari ini aku akan menjumpaimu dengan segala macam
bujukan dan rayuan, sampai engkau tunduk kepadaku".
Kemudian ia membuka lemari, dan matanya mengamati setumpuk pakaian di dalamnya.
Dipilihnya salah satu gaunnya yang paling indah, berwarna merah dengan model yang
membangkitkan gairah laki-laki. Manakala gaun itu dikenakan, maka sebahagian auratnya
yang seharusnya tersembunyi akan tampak.
Itulah yang justru dikehendakinya. Kemudian ia memakai wangi wangian disekujur
tubuhnya, yang menyebabkan seorang lelaki akan bergairah kerana baunya.
Setelah itu, ia atur rambutnya seindah-indahnya dimalam yang sunyi itu. Setelah
menyelesaikan dan menyempurnakan dandanannya, Zulaiha mengamati sekelilingnya,
hingga ia benar-benar yakin bahawa tidak ada seorang pun pelayannya yang masih
menunggunya di situ; semuanya sudah lelap di kamarnya masing-masing di kegelapan
malam itu. Ia pun tahu bahawa suaminya sedang memenuhi panggilan seorang hakim Mesir
dan sibuk dengan urusan-urusannya, sehingga tidak mungkin ia akan kembali sebelum
fajar pagi tiba.
Setelah segalanya beres, pergilah ia menuju kamar Yusuf. Didapatinya pintu kamar itu
tertutup dan lampunya sudah dimatikan. Dengan perlahan ia mengetuk; satu kali, dua
kali ... dan tiga kali. Tak lama kemudian, Yusuf pun bangun menyalakan lampu dan
membukakan pintu. Alangkah terkejutnya Yusuf ketika ia melihat isteri al-Aziz sudah
berada di hadapannya. Tapi ia tidak berkata apa-apa kecuali hanya diam menunduk.
Tiba-tiba Zulaiha masuk ke dalam, mendekatinya dengan ramah, dan memegang
tangannya sambil menutup pintu kamar. Zulaiha merasakan kegelisahan, ketakutan, dan
tak kuasa menatap pandangan kedua mata Yusuf. Ia lalu berpaling ke arah Yusuf,
sedangkan Yusuf selalu berusaha menjauh darinya.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 30
Isteri al-Aziz kemudian berkata, "Apakah maksud semua ini, hai, Yusuf? Janganlah
engkau menjauh dariku, sehingga aku binasa karena rindu kepadamu". Yusuf diam tanpa
jawaban.
Isteri al-Aziz mendekatinya lagi seraya berkata, "Aduhai, Yusuf, betapa indahnya
rambutmu!"
Yusuf menjawab, "Inilah sesuatu yang pertama kali akan berhamburan dari tubuhku
setelah aku mati".
"Aduhai, Yusuf, betapa indahnya kedua matamu!" Bujuk isteri al-Aziz lagi.
"Keduanya ini adalah benda yang pertama kali akan lepas dari kepalaku dan akan mengalir
di muka bumi!"
Isteri al-Aziz berkata lagi, "Betapa tampannya wajahmu, hai, Yusuf".
"Tanah kelak akan melumatnya," Jawab Yusuf.
Kemudian Zulaiha berkata kepadanya, "Telah terbuka tubuhku kerana ketampanan
wajahmu".
"Syaitan menolongmu untuk berbuat hal itu!" Kata Yusuf.
"Yusuf! Bagaimanapun aku harus mendapatkan apa yang selama ini kudambakan, dan kini
aku datang karenanya". Kata Zulaiha.
Yusuf menjawab: "Ke manakah aku akan lari dari murka Allah jika aku mendurhakaiNya?"
Isteri al-Aziz sadar bahwa Yusuf benar-benar tidak mau memenuhi apa yang ia inginkan.
Maka, ia pun lebih mendekat lagi, dan meletakkan badan Yusuf di atas dadanya. Ia
berharap Yusuf akan tertarik kepadanya dan mau memenuhi keinginannya. Akan tetapi, di
luar dugaannya, Yusuf malah menghindar darinya dan segera berlari hendak keluar dari
kamar itu.
Isteri al-Aziz tak habis berfikir mengapa Yusuf sedemikian keras mempertahankan
kesuciannya di hadapan wanita cantik yang telah siap melayaninya, bahkan lari menjauh
darinya. Ia lalu mengejar Yusuf dari belakang untuk memaksanya. Ketika sudah sangat
dekat, dipegangnyalah bahagian belakang baju Yusuf dan ditariknya kuat-kuat. Dengan
penuh kemarahan, ia melarang Yusuf keluar dari kamar.
Akhirnya, Koyaklah bagian belakang baju Yusuf. Pada saat yang sama, tiba-tiba al-
Aziz sudah berada dihadapan mereka berdua, bersama saudara sepupu Zulaiha.
Dengan serta merta isteri al-Aziz berkata: "Apakah hukuman bagi orang yang akan
berbuat serong kepada isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan seksaan yang
pedih?" Dengan perkataan itu, Zulaiha bermaksud menyatakan bahawa Yusuf telah
berbuat yang melampaui batas atas dirinya.
Al-Aziz sangat marah atas terjadinya peristiwa memalukan itu. Karena tidak
menduga hal itu dilakukan oleh Yusuf, seorang anak terlantar yang telah dibelinya,
dipeliharanya, dan dikasihinya seperti kasih sayang seorang ayah kepada puteranya
sendiri. Tidak mungkin hal itu bisa terjadi?
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 3 1
Yusuf sadar bahwa isteri al-Aziz telah berkata dusta tentang dirinya dan menuduhnya
dengan tuduhan palsu. Maka, segeralah Zulaiha berkata kepada al-Aziz: "Dia menggodaku
untuk menundukkan diriku (kepadanya)".
Allah ternyata menghendaki bebasnya Yusuf dari tuduhan wanita itu. Seorang bayi
yang masih menyusu, anak salah seorang keluarga Zulaiha yang ketika itu datang ke
istana, tiba-tiba berkata, "Jika bajunya koyak di bagian muka, maka wanita itulah yang
benar dan Yusuf termasuk orang-orang dusta. Dan jika bajunya koyak di bahagian
belakang, maka wanita itulah yang dusta dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar".
Mendengar itu, segeralah al-Aziz menghampiri Yusuf untuk melihat bajunya, ketika
didapatinya baju Yusuf koyak di bagian belakang (kerana tarikan isterinya), mengertilah
al-Aziz akan pengkhianatan isterinya dan bersihnya Yusuf dari tuduhan itu. Kemudian ia
berkata: "Sungguh, inilah tipu muslihatmu. Sungguh dahsyat tipu muslihatmu!"
Kemudian ia memandang Yusuf seraya berkata: "Hai, Yusuf, berpalinglah dari ini!"
Maksud perkataan itu adalah agar Yusuf tidak memberitakan aib yang terjadi atas diri
isterinya itu, sehingga tidak terdengar oleh orang ramai. Sedangkan kepada isterinya ia
berkata: "Dan (kamu, hai isteriku) mohon ampunlah atas dosamu itu, kerana sesungguhnya
kamu termasuk orang-orang yang berbuat salah". "Celakalah kamu, Yusuf!" Kata isteri al-
Aziz dengan kemarahan yang memuncak, kerana Yusuf menolak kecantikan dan
kebesarannya.
"Tidak! aku tak akan membiarkanmu, Yusuf. Bagaimana pun akan kucari jalan lain yang
dapat mempedayakanmu, hingga kamu memenuhi apa yang kukehendaki..."
Hari-hari pun berlalu, dan al-Aziz yang kalah dalam urusan itu berusaha memohon
kerelaan isterinya menghadapi kenyataan itu, sementara sang isteri menyanggahnya
dengan dalih bahwa suaminya telah menjatuhkan martabat dan kemuliaannya.
Zulaiha tahu benar bahawa setiap kali ia menampakkan Kebenciannya kepada
suaminya,sang suami benar-benar Berusaha mendekati dan membujuknya karena ia
sangat mencintainya dan merasa lemah di hadapan kecantikan wajahnya dan ketinggian
peribadinya, yang sebenarnya bersifat mulia.
Yusuf sendiri akhirnya berdiam sepanjang hari di dalam kamarnya, karena peristiwa
aib itu terjadi di situ. Ia tidak keluar dari kamarnya kecuali ada suatu pekerjaan penting
yang ditugaskan oleh tuannya, al-Aziz.
Hari-hari yang berat dan keras selalu menghantui isteri al-Aziz. Ia menanti datang suatu
peluang untuk kembali melakukan tipu dayanya atas diri Yusuf, sebab apa yang baru
terjadi itu justru menambah rasa cinta dan keinginan untuk berhubungan dengan Yusuf,
meskipun secara terang-terang ia telah berdusta atas diri Yusuf untuk menghilangkan
keraguan suaminya terhadapnya.
Hari demi hari dirasakan oleh isteri al-Aziz dengan berat dan terasa lambat
berjalan. Di kota, beberapa peristiwa yang tak terduga telah terjadi.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 32
Wanita-wanita di Mesir, ketika itu, tidak ada pembicaraan lain kecuali tentang peristiwa
aib antara isteri al-Aziz dan Yusuf. Yang sungguh mengherankan, bagaimana peristiwa itu
dapat tersebar di seluruh kota, padahal semua pihak di istana al-Aziz berusaha
merahasiakannya.
Dugaan sementara dialamatkan kepada pelayan laki-laki istana dan sebahagian
pelayan wanita yang masih ada hubungan keluarga dengannya. Besar kemungkinan,
merekalah yang membocorkan rahsia itu.
Langit ibu kota Mesir penuh dengan gema kisah sekitar kejadian itu. Dalam setiap
kelompok wanita, tidak ada masalah lain yang dibicarakan kecuali tentang isteri al-Aziz
dan Yusuf, semuanya dicurahkan tanpa segan lagi. Akhirnya, sampailah berita yang
menyakitkan itu ke telinga isteri al-Aziz. Dan tentu saja hal itu menimbulkan
kemarahannya yang luar biasa.
Akan tetapi, apa hendak dikata, ia tidak dapat berbuat apa-apa kecuali menerima
kenyataan itu dengan hati yang semakin pedih.
"Betapa perjalanan hidupku menjadi sepotong roti dalam mulut wanita-wanita kota
yang dipenuhi cemuhan dan ejekan." Keluhnya dalam hati, "padahal, di hari-hari kemarin,
tak seorangpun dari mereka berani menyebut namaku kecuali dengan segala
penghormatan dan kemuliaan".
Kemudian ketenangan mulai meresap di hati isteri al-Aziz, setelah jiwanya tergoncang
kerana kemarahan. Mulailah ia berbicara kepada dirinya sendiri:" Aku wanita, dan mereka
pun wanita. Harus mereka terima hinaan sebagaimana hinaan yang mereka tujukan
kepadaku. Jika mereka memperolok-olokku dengan lidahnya, maka sesungguhnya olok-
olokku nanti lebih keras atas diri mereka..." Maka, keluarlah dia dari kamarnya menuju
beranda istananya yang menghadap Sungai Nil. Di tepian sungai itu, ia mulai berfikir,
sementara angin lembut menerpa pepohonan bunga yang mengelilingi istana, membuat
harum udara di sekitarnya. Isteri al-Aziz mulai merenung; fikirannya berputar ke sana
kemari, mengikuti alunan ombak sungai yang tenang.
Tak lama kemudian, wajahnya tampak sedikit berseri, kemudian mulutnya tersenyum.
Telah ditemukan satu cara untuk membereskan masalah itu. Ya, mengapa ia tidak
menghentikan cemuhan wanita-wanita itu tentang dirinya dan Yusuf dalam suatu
pertemuan terbuka? Mengapa ia tidak memanggil wanita-wanita itu untuk duduk
bercakap-cakap seperti biasa ia lakukan sebelum ini, lalu ia perintahkan Yusuf keluar
(menampakkan diri di hadapan mereka)? Nanti mereka akan sadar dan mengerti mengapa
isteri al-Aziz jatuh hati kepada anak angkatnya.
Kemudian dipanggilnya semua wanita itu ke istana untuk bersukaria. Kepada mereka
dipersembahkan berbagai macam buah-buahan, dan masing-masing diberi sebilah pisau
sebagai alat pemotongnya. Akan dilihat oleh isteri Al-Aziz apa yang nanti bakal terjadi
ketika Yusuf muncul secara tiba-tiba ditengah- tengah mereka.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 33
Heranlah kebanyakan wanita bangsawan terhadap panggilan isteri al-Aziz itu. Mereka
menyaksikan suasana yang lain dari biasanya. Ruangan istana, ketika itu, dihiasi dengan
penuh kemegahan. Wanita-wanita yang hadir duduk di kursi yang indah. Di hadapan
mereka masing-masing terdapat sepinggan buah segar dan sebilah pisau pemotongnya.
Semua pandangan hadirin ditujukan kepada barang-barang yang ada dalam ruangan istana
itu. Semuanya diam membisu, tak ada yang berani berbicara dengan jelas tentang apa
yang tersimpan di dada dan mulailah isteri Aziz membuka acara. Pembicaraan hanya
berkisar tentang buah dan masalah-masalah pesta ria itu, sama sekali jauh dari masalah
peristiwa dirinya dengan Yusuf. Ia berkata bahwa segala yang disediakannya kali ini
dimaksudkan sebagai kejutan bagi wanita-wanita itu.
Di antara wanita-wanita yang hadir dalam jamuan itu, ada salah seorang yang
menyindir. Dengan cara yang cerdik, ia berkisah kepada hadirin tentang seorang pemudi
yang jatuh cinta, dan mati dalam kesedihan karena laki-laki yang meminangnya tewas di
medan perang melawan musuh-musuh negerinya. Tetapi isteri al-Aziz, dengan lebih
cerdik, mengalihkan pembicaraan ke masalah-masalah lain.
Kemudian ia berkata kepada Yusuf, "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka."
Maka, keluarlah Yusuf dari tempatnya menuju jamuan wanita-wanita itu. Betapa
terkejutnya wanita-wanita itu demi melihat ketampanan Yusuf. Mereka pada tercengang
dan keheranan. Dan tanpa disadari, mereka memotong jari-jari mereka sendiri dengan
pisau. Mereka mengira sedang memotong buah, padahal tidak dirasakan darah mengalir
dari tangan mereka. Lama-kelamaan mereka baru ingat dan menyadari apa yang telah
mereka lakukan, kemudian berkata, "Maha Besar Allah. Ini bukanlah manusia. Ia tiada
lain adalah malaikat yang mulia".
Ketika itu wajah isteri al-Aziz menahan sedih dan duka. Berubahlah wajah nan
cantik itu menjadi marah. Ia berkata seraya menunjuk kepada Yusuf: "Itulah orang yang
menyebabkan aku di cela karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah
menginginkan dirinya, tetapi ia menolak. Dan (sekarang) jika dia tidak mentaati apa yang
kuperintahkan, nescaya ia akan dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina".
Yusuf mendengar apa yang dikatakan oleh isteri Aziz dengan sikap yang tenang dan
tabah, di hadapan wanita-wanita kota. Ia pun mendengar keinginan setiap wanita yang
hadir, sebagaimana keinginan isteri al-Aziz terhadapnya. Sambil berlindung kepada Allah,
Yusuf berkata, "Tuhanku! Penjara lebih kusukai daripada memenuhi ajakan mereka
kepadaku. Dan jika tidak Allah hindarkan aku dari tipu daya mereka, tentulah aku
tertarik kepada mereka. Dan tentulah aku termasuk orang yang jahil". Allah meneguhkan
hamba-hamba-Nya yang mukmin serta berlindung dan berpegang dengan kebenaran yang
diperintahkan oleh-Nya Maka, Tuhan memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan
Yusuf dari tipu daya mereka.
Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar dan Yang Maha Mengetahui". Pulanglah
wanita-wanita kota itu dengan tangan mereka berlumuran darah. Mereka semua akhirnya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 34
sedar bahawa Zulaiha, isteri al-Aziz, terhalang cintanya kepada Yusuf. Yusuf kemudian
meninggalkan ruangan itu dan pergi ke kamarnya. Isteri al-Aziz tampak duduk sambil
berfikir. Ia memang menghendaki kehinaan atas wanita-wanita yang menghina dirinya
dengan Yusuf, dan hal itu telah selesai ia lakukan. Menanglah ia dengan suatu
kemenangan yang dapat menyembuhkan sakit hatinya.
Akan tetapi, setelah ia lebih dalam berfikir, ia sadari bahwa perasaan yang
ditanggungnya selama ini adalah suatu sebab yang berat baginya. Ia berbicara dengan
dirinya sendiri:"Yusuf telah menghindar dariku dua kali; sekali dikamarnya dan sekali di
hadapan wanita-wanita kota. Sesungguhnya wanita-wanita kota itu pun mencintai Yusuf
sebagaimana aku, tetapi semuanya tidak memperoleh sesuatu darinya. Ancamanku
kepadanya tidak ditakutinya. Celakalah kamu meskipun aku mencintaimu."
Pergilah isteri al-Aziz menemui suaminya. Al-Aziz kemudian bertanya tentang
jamuan yang diadakannya. Isterinya menjelaskan bahwa jamuan itu hanya menambah
keburukan baginya.
"Bagaimana hal itu bisa terjadi?" Tanya Al-Aziz. "Jika Yusuf tidak disembunyikan dari
seisi istana dan kota, dia akan selalu berbicara tentang apa yang memburukkanku..."
Jawabnya.
Maka, mendekatlah al-Aziz kepada isterinya seraya berkata. "Bagaimana engkau bisa rela
dengan apa yang memburukkanmu?"
Gemetarlah badan wanita itu, dan kemudian berkata: "Kalau begitu, masukkanlah
Yusuf ke dalam penjara, sehingga semua orang akan melupakannya".
Al-Aziz menyetujui usul isterinya itu. Tak lama kemudian, beberapa pengawal istana
membawaYusuf ke penjara. Tatkala Yusuf keluar dari pintu istana, isteri al-Aziz berdiri
di belakang jendela kamarya sambil memandanginya. Ia merasa seolah-olah sebagian dari
hatinya tercabut, meskipun dialah yang mendesak suaminya agar memasukkan Yusuf ke
dalam penjara.
Tiap hari berlalu, dan kesedihan selalu mewarnai wajah isteri al-Aziz, sementara
suaminya hanya bisa melihat hal itu dengan sikap diam dan tidak kuasa berbuat sesuatu.
Wanita itu bertanya kepada dirinya sendiri: "Salahkah aku tatkala menyuruh al-Aziz
memasukkan Yusuf ke dalam penjara? Ya, kuharamkan diriku melihat Yusuf... "Sekali lagi
ia berfikir dalam kegelisahannya: "Tetapi, apakah aku bersalah dalam urusan itu?" Ia
menyanggah dirinya sendiri untuk lepas dari azab, seperti seorang dermawan yang
haus,tetapi tidak sanggup menjangkau air yang dipikul di bahunya sendiri.
Hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun berjalan tanpa sepi dari
cerita isteri al-Aziz dengan Yusuf. Pada suatu hari, datanglah utusan raja,
memerintahkannya untuk datang keistana. Isteri al-Aziz sangat heran, sebab hal itu
belum terjadi sebelumnya. Ia bertanya kepada suaminya apa kira-kira yang menyebabkan
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 35
sang raja memanggilnya ke istana. Al-Aziz menjawab, "Mungkin ada urusan yang
berhubungan dengan Yusuf."
Mendengar nama Yusuf disebut lagi, lenyaplah segala dugaan. Tetapi, benarkah raja
hanya berkehendak untuk berbicara dengannya tentang Yusuf?
Dengan penuh pertanyaan di benaknya, pergilah isteri al-Aziz menuju istana raja. Di sana
didapatinya wanita-wanita yang telah memotong tangannya beberapa waktu yang lalu,
semuanya menghadap Raja Mesir. Sementara itu, sang raja memandangi wajah para
wanita itu satu persatu, kemudian mengajukan pertanyaan singkat kepada wanita-wanita
itu: "Bagaimana keadaanmu ketika kamu menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya
(kepadamu)?" Mereka menjawab serentak: "Kami tiada mendapati suatu keburukan
padanya (Yusuf)".
Tiba-tiba, tanpa diminta oleh Raja, isteri al-Aziz berbicara. Ia merasa telah tiba
saatnya untuk berbicara terus terang perihal itu, agar hilang semua beban dosa kerana
tindakan aniayanya terhadap Yusuf. Di hadapan Raja, wanita-wanita kota,
dan seluruh yang hadir di situ, ia menerangkan: "Sekarang jelaslah kebenaran itu. Akulah
yang menggodanya untuk menundukkan dirinya (kepadaku), dan sesungguhnya dia
termasuk orang-orang yang benar". (Yusuf berkata), "Yang demikian itu agar dia (al-Aziz)
mengetahui bahwa sesungguhnya aku tidak berkhianat kepadanya dan bahwasanya Allah
tidak merestui tipudaya orang-orang yang berkhianat. Dan aku tidak membebaskan diriku
(dari kesalahan), kerana sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan,
kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun,
Maha Penyayang".
Terjadi perbedaan pendapat tentang kehidupan perempuan itu selanjutnya.
Sebahagian orang berpendapat bahawa sejak itu isteri al-Aziz hidup bersama kesedihan
dan putus asa kerana ingatannya kepada Yusuf.
Sebahagian yang lain berpendapat bahawa isteri al-Aziz itu akhirnya pindah ke suatu
tempat yang jauh, dan tiada kabar beritanya sama sekali. Yang jelas, kehidupan wanita itu
menjadi terganggu, kerana cintanya kepada Yusuf.
Namun ada yang mengisahkan setelah peristiwa itu Zulaiha bertaubat kepada Allah
S. W. T. Ketika Yusuf diutus menjadi Rasul dan penguasa menggantikan Al-Aziz, Nabi
Yusuf berjumpa dengan Zulaiha yang ketika itu keadaannya sudah tua. Akhirnya Allah
menjadikan Zulaiha muda remaja dan berkawin dengan Nabi Yusuf. Maka jadilah Zulaiha
sebagai seorang wanita yang solehah yang sentiasa beramal kepada Allah S. W. T. (Kisah
Zulaiha ini dapat di baca dalam Al-Quran surah Yusuf ayat 21-53)
PANDANGAN YANG JERNIH
Pada suatu malam Shafiyah mengunjungi Rasulullah saw. yang sedang beriktikaf di
masjid dalam sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Ia terpaksa mendatangi suaminya itu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 36
karena ada masalah penting yang harus segera dibicarakan. Menjelang masuk waktu isa,
ia berdiri hendak pulang dan Nabi mengantarkannya sampai ke pintu masjid.
Mereka berpapasan dengan dua orang sahabat Anshar yang akan melaksanakan salat
jamaah. Kedua sahabat itu memberi salam, lantas berlalu dengan cepat. Rasulullah
menegur, "Berhentilah sebentar. Yang di sampingku ini Shafiyah, istriku." Kedua orang
sahabat Anshar itu bahkan mengucap, Subhanallah, janda Huyai bin Ka'ab."
Nabi tahu ke arah mana isi perkataan mereka itu. Ia hanya berdiam diri seraya
berpikir. Kalau mereka saja tidak memahami tujuan perkawinannya, apakah lagi umat di
kemudian hari? Padahal Khadijah meninggal, tiga tahun lamanya ia menduda. Semua istri
berikutnya dinikahi berdasarkan perintah wahyu dan untuk tujuan-tujuan kemanusiaan
sehingga seluruhnya adalah janda-janda yang terlunta-lunta kecuali seorang saja, Aisyah.
Oleh karena itu dengan sedih Nabi berkata: "Setan itu mengalir di dalam diri manusia
mengikuti aliran darahnya. Malahan dijadikannya dada manusia sebagai tempat tinggalnya
kecuali orang yang dilindungi Allah."
Tatkala pada kali yang lain Rasulullah ditanya siapa yang dilindungi Allah itu, ia
menjawab, "Mereka yang selalu memohon perlindungan Allah."
"Siapakah gerangan?" tanya para sahabat pula." Orang itu adalah yang banyak melakukan
kebajikan, ikhlas amalnya dan bersih hatinya."
Dari kedua peristiwa terpisah yang rasanya saling berkaitan itu, yang perlu kita
ketahui adalah, ada hubungan apa antara sabda Nabi yang terakhir tersebut, dengan
ucapan kedua sahabat Anshar mengenai Ummul Mukminin, Shafiyah? Untuk itu perlu kita
singkap, siapa sebetulnya Shafiyah, yang dinikahi Nabi mendampingi istri-istrinya yang
lain itu. Dalam Perang Khaibar, guna menghancurkan kekuatan tentara Yahudi yang selalu
melakukan makar jahat terhadap umat Islam dan pemerintahan Madinah, salah seorang
korban yang tewas adalah Huyai bin Ka'ab, pemimpin kaum pemberontak itu. Dan
Shafiyah adalah istri Huyai. Tidak seorangpun yang bersedia memelihara Shafiyah,
padahal nasibnya terlunta-lunta karena waktu itu, masyarakat luas menganggap Yahudi
sama najisnya dengan anjing-anjing buduk, akibat kedegilan mereka sendiri. Jadi, tatkala
Nabi mengambil Shafiyah menjadi istrinya, hal itu semata-mata untuk memberi
keteladanan, betapa seharusnya umat Islam di dalam memandang manusia jangan hanya
dengan sebelah mata. Artinya, dengan niat berbuat baik, dengan keikhlasan yang tuntas,
dan dengan kebersihan hati yang tulus, manusia harus dilihat secara utuh. Sebab
berdasarkan ajaran Islam, tidak ada manusia yang baik secara sempurna sebagaimana
tidak ada yang seluruhnya buruk. Dibalik kekuatan ada kelemahan, dibalik kebaikan ada
kekurangan. Begiu juga disela-sela kelemahan dan kejelekan, pasti tersimpan pula segi-
segi kebajikan pada diri setiap orang.
Jelas bahwa dari satu sisi, pelacur adalah pelacur, pencuri adalah pencuri. Mereka
telah melakukan perbuatan yang melanggar susila, norma-norma agama, dan hukum
negara. Akan tetapi, jika kita masuk ke dalam bathin mereka, tidak selamanya pelacur
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 37
sama jahatnya dengan pelacur, pencuri sama jahatnya dengan pencuri, bergantung pada
sebabnya. Boleh jadi seorang pencopet yang mati dikeroyok massa, ditangisi anak-
anaknya sebagai pahlawan keluarga karena ia melakukan perbuatan buruk itu untuk
membeli obat bagi anaknya yang sakit, membeli makanan untuk anak-anaknya yang
kelaparan.
Oleh karena itu, meskipun ada ancaman hukum potong tangan bagi para pencuri dan rajam
bagi pezina, dalam hidup Nabi belum pernah satupun yang dilaksanakan kecuali atas
seorang perempuan Yahudi yang minta diadili berdasarkan hukum Taurat. Untuk itu Nabi
bersabda, "Kemiskinan itu mendekatkan manusia pada kekafiran."
Lima tahun yang lalu, saya kehilangan sebuah mobil, satu-satunya kendaraan saya,
pada waktu mengantarkan anak ke stasiun Gambir karena hendak berangkat ke
pesantren. Hanya lima belas menit saya berada di peron. Ketika keluar ke pelataran
parkir, mobil saya sudah raib. Hari itu juga saya mengirimkan surat pembaca ke tiga surat
kabar Ibu Kota.
Saya tulis begini: "Mobil itu saya beli dengan dengan uang tabungan saya dan istri saya.
Dan mobil itu saya gunakan untuk berdakwah kemana-mana. Tidak serupiah pun uang
haram terdapat dalam pembelian mobil itu. Sengaja saya beli dengan susah payah karena
dokter melarang saya menunggang sepeda motor akibat jantung dan paru-paru saya yang
sudah rapuh. Jadi, tolong kembalikanlah mobil saya, mudah-mudahan Anda diberkati
Allah."
Tiga hari kemudian ada seseorang yang menelepon saya bahwa mobil itu bisa diambil di
belakang Hotel Indonesia pukul tiga petang. Alhamdulilah, telepon itu tidak berdusta.
Dan kembalilah mobil saya dalam keadaan 'segar bugar1. Saya pun lantas menulis surat
pembaca lagi ke tiga surat kabar yang bersangkutan, menyampaikan rasa terima kasih
saya setulus-tulusnya kepada pencuri yang ' baik hati' itu.
Bukankah kejadian kecil ini membuktikan bahwa seorang penjahat pun, apabila
disentuh hati nuraninya akan tergetar juga? Bahwa suara Tuhan masih mampu menembus
tabir dosa yang menyelimuti dada manusia? Sebab setiap malam, Tuhan turun ke langit
dunia dan berseru-seru, memanggil para hamba-Nya yang bersedia berlindung dalam
pelukan-Nya. Suara-Nya mendayu bersama angin yang semilir, meningkahi titik-titik air
yang menetes dari sela-sela jari-jemari kaum Muslimin yang sedang mengambil air wudu.
Dalam hadis Qudsi, firman Allah berbunyi, "Barang siapa mencari Aku, akan Kucari dia.
Barang siapa mencintai Aku, akan Kucintai dia. Dan barang siapa meminta ampun kepada-
Ku pasti akan Kuampuni dia"
"Oleh sebab itu, tataplah dunia ini dengan hati putih. Pandanglah manusia dengan
jiwa bersih. Kadang-kadang yang kauanggap buruk sebetulnya justru baik untuk engkau,
sementra yang kaukira baik malahan amat buruk untuk engkau," ucap Imam Abu Laits,
seorang sufi tua kepada para muridnya. Lalu ia pun membacakan sebuah firman Allah
tentang keharusan orang beriman untuk memandang sampai jauh ke seberang, di balik
yang terlihat, yang teraba, dan yang terasa.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 38
Firman Allah : "Jangan-jangan kamu membenci sesuatu, ternyata ia baik bagimu. Atau
mungkin saja kamu mencintai sesuatu, padahal buruk untukmu." (Al-Baqarah:216)
TSA'LABAH BIN ABDURRAHMAN RA
Seorang pemuda dari kaum anshar yang bernama Tsa'labah bin Abdurrahman telah
masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah saw. dan cekatan. Suatu ketika
Rasulullah saw. mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melewati
rumah salah seorang dari Ar\s\\a.r, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang
sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah saw. menyangkut
perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yg berada
diantara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya.
Selama empat puluh hari Rasulullah saw. kehilangan dia. Lalu Jibril alaihissalam turun
kepada Nabi saw. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu
menyampaikan salam buatmu dan berf irman kepadamu, ' Sesungguhnya seorang laki-laki
dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku."1
Maka Nabi saw. berkata, "Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa'laba bin
Aburrahman, lalu bawa kemari." Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah.
Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah
yang bernama Dzufafah. Umar bertanya kepadanya, "Apakah engkau tahu seorang
pemuda di antra perbukitan ini?" Penggembala itu menjawab, "Jangan-jangan yg engkau
maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?""Bagaimana engkau tahu bahwa
dia lari dari neraka Jahanam?" tanya Umar.
Dzaufafah menjawab, "Karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari
perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Mengapa
tidak cabut saja nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku
menanti keputusan!" "Ya, dialah yg kami maksud," tegas Umar. Akhirnya mereka bertiga
pergi bersama-sama.
Ketika malam menjelang, keluarlah dia dari antara perbukitan itu dengan meletakkan
tangannya di atas kepalanya sambil berkata, "Wahai, seandainya saja Engkau cabut
nyawaku dan Engkau binasakan tubuhku, dan tidak membiarkan aku menanti-nanti
keputusan!" Lalu Umar menghampirinya dan mendekapnya. Tsa'labah berkata, "Wahai
Umar! Apakah Rasulullah telah mengetahui dosaku?" "Aku tidak tahu, yg jelas kemarin
beliau menyebut-nyebut namamu lalu mengutus aku dan Salman untuk mencarimu."
Tsa'labah berkata, "Wahai Umar! Jangan kau bawa aku menghadap beliau kecuali dia
dalam keadaan salat"
Ketika mereka menemukan Rasulullah saw. tengah melakukan salat, Umar dan Salman
segera mengisi shaf. Tatkala Tsa'laba mendengar bacaan Nabi saw, dia tersungkur
pingsan. Setelah Nabi mengucapkan salam, beliau bersabda, "Wahai Umar! Salman!
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 39
Apakah yang telah kau lakukan Tsa'labah?" Keduanya menjawab, "Ini dia, wahai Rasulullah
saw!" Maka Rasulullah berdiri dan menggerak-gerakkan Tsa'labah yg membuatnya
tersadar. Rasulullah saw. berkata kepadanya, "Mengapa engkau menghilang dariku?"
Tsa'labah menjawab, "Dosaku, ya Rasulullah!" Beliau mengatakan, "Bukankah telah
kuajarkan kepadamu suatu ayat yg apat menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan?"
"Benar, wahai Rasulullah." Rasulullah saw. bersabda, "Katakan... Ya Tuhan kami, berilah
kami sebahagiaan di dunia dan di akhirat serta peliharalah kami dari azab neraka." (QS
al-Baqarah:201)
Tsa'labah berkata, "Dosaku, wahai Rasulullah, sangat besar." Beliau bersabda,"Akan
tetapi kalamullah lebih besar." Kemudian Rasulullah menyusul agar pulang kerumahnya. Di
rumah dia jatuh sakit selama delapan hari. Mendengar Tsa'labah sakit, Salman pun
datang menghadap Rasulullah saw. lalu berkata, "Wahai Rasulullah! Masihkah engkau
mengingat Tsa'labah? Deia sekarang sedang sakit keras." Maka Rasulullah saw. datang
menemuinya dan meletakkan kepala Tsa'labah di atas pangkuan beliau. Akan tetapi
Tsa'labah menyingkirkan kepalanya dari pangkuan beliau.
"Mengapa engkau singkirkan kepalamu dari pangkuanku?" tanya Rasulullah saw.
"Karena penuh dengan dosa." Jawabnya
Beliau bertanya lagi, "Bagaimana yang engkau rasakan?"
"Seperti dikerubuti semut pada tulang, daging, dan kulitku." Jawab Tsa'labah.
Beliau bertanya, "Apa yang kau inginkan?"
"Ampunan Tuhanku." Jawabnya.
Maka turunlah Jibril as. dan berkata, "Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu
mengucapkan salam untukmu dan berfirman kepadamu, ' Kalau saja hamba-Ku ini menemui
Aku dengan membawa sepenuh bumi kesalahan, niscaya Aku akan temui dia dengan
ampunan sepenuh itu pula.1 Maka segera Rasulullah saw. membertahukan hal itu
kepadanya. Mendengar berita itu, terpekiklah Tsa'labah dan langsung ia meninggal.
Lalu Rasulullah saw. memerintahkan agar Tsa'labah segera dimandikan dan dikafani.
Ketika telah selesai menyalatkan, Rasulullah saw. berjalan sambil berjingkat-jingkat.
Setelah selesai pemakamannya, para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah! Kami lihat
engkau berjalan sambil berjingkat-jingkat." Beliau bersabda, "Demi Zat yang telah
mengutus aku sebagai seorang nabi yang sebenarnya! Karena, banyaknya malaikat yang
turut melayat Tsa'labah."
"MAAFKAN IBU, ANAKKU"
( PUISI SEORANG IBU )
Saat pulas tidurmu kucium lembut pipi mungilmu dan kuusap rambutmu
sungguh anakku, ibu mencintaimu
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 40
Maaf kan ibu, anakku ketika tadi siang
engkau kubentak karena adik baru tidur dalam pelukanku
sedangkan badanku penat bukan main lantas engkau menjauh
sambil tetap memandangku
Maaf kan ibu, anakku ketika jari ibu
meninggalkan bekas merah di pahamu
hanya karena engkau makan sembari bermain-main
lalu nasimu tumpah ke lantai tapi engkau tak menangis,
hanya mata beningmu menatapku dengan takut-takut
Maaf kan ibu, anakku yang menolak bercerita saat engkau ingin mendengar kisah
yang bisa membuatmu tertawa gembiraatau menitikkan air mata,
hanya karena ibu sedang lelah....
atau ibu sedang sibuk dengan pekerjaan lainnya
Maaf kan ibu, anakku yang tidak lebih awal menjumpaimu untuk sekedar
duduk dan bermain bersama hanya karena ibu ingin
melakukan sesuatu untuk diri ibu...
anakku,
betapa ibu merasa bersalah
begitu ibu tahu engkau sangat dan sangat rindu duduk dipangkuanku
Maaf kan ibu, anakku yang marah kepadamu
hanya karena kesalahan yang sebenarnya bukan kesalahanmu...
ibu marah hanya karena ibu letih mengerjakan pekerjaan seorang ibu
Maaf kan ibu, anakku
terkadang ibu ingin bisa membagi tubuhku agar segala keinginanmu terpenuhi...
sedang sebagian tubuhku yang lain mengerjakan tugas dan pekerjaan yang lain lagi..
Maaf kan ibu, anakku
yang tidak mampu memberikan seluruh waktuku untukmu...
andai engkau tahu sayangku...
betapa ibu sangat mencintaimu,
betapa ibu terkadang bisa begitu ketakutan akan kehilanganmu,
betapa ibu bisa tertawa hanya karena tingkahmu,
betapa ibu bisa menangis tatkala melihatmu kecewa,
betapa ibu khawatir ketika engkau sakit..
Anakku,
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 41
sungguh ibu tak mengharap apa-apa
tatkala ibu berjuang menghadirkanmu ke dunia,
mendengar engkau sehat... itu saja telah mampu
menghilangkan seluruh derita
Sering ibu bertanya,
marahkah engkau pada ibu yang telah
marah kepadamu..
gelengan kepalamu membuat ibu lega,
walau tetap tak akan mampu menghapus rasa sesal dihatiku
Sungguh anakku,
cinta ibu padamu hanya Tuhan yang tahu...
tak pernah seseorang bisa mengukur dalamnya
cinta seorang ibu pada anaknya,
sampai ia kelak menjadi seorang ibu.
Maaf kan ibu, anakku...
yang tak mampu menjadi ibu sebagaimana
seharusnya seorang ibu yang sempurna
Anakku...
ridha ibu adalah milikmu
agar kelak engkau mudah memasuki surga-Nya
(hanya itu mungkin, yang mampu ibu berikan untukmu, duhai permata hatiku )
KEPADA ANAK PEREMPUANKU
Semoga DIA menjadikanmu manusia yang halus perasaannya sedemikian halus, hingga
dapat kaurasakan derita orang-orang yang terlunta di lorong-lorong peradaban dan dapat
kau jelang mereka dengan penuh kasih sayang karena mereka adalah bagian dari dirimu
juga, perempuan.
Semoga DIA menjadikanmu manusia yang tajam pemikirannya sedemikian tajam,
hingga dapat kau pecahkan buih-buih kebencian yang meracuni pengetahuan dan jernihlah
muara sejernih hulunya karena abadinya nilai-nilai kesempurnaan tak dapat digantungkan
kepada apa pun lagi selain kepada bening cintamu, perempuan.
Semoga DIA menjadikanmu manusia yang kuat sendirian sedemikian kuat, hingga
ketika kau telah mampu hidup tanpa bergantung kau pun mampu memilih untuk seutuhnya
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 42
tergantung kepada siapa pun yang dihadirkanNYA untukmu karena kau sadar bahwa kau
memang tercipta untuk dinikahi, perempuan.
Semoga DIA menjadikanmu manusia yang tinggi martabatnya sedemikian tinggi,
hingga dapat kau rendahkan hatimu serendah-rendahnya dan tangguhlah azab bagi
mereka yang belum ridho mengesakanNYA sungguh esalah sucimu hanya dengan DIA
sebagai saksi karena kenyataanmu memanglah tersembunyi, perempuan.
Semoga DIA menjadikanmu manusia yang dapat menahan pandangan sedemikian
tahan, hingga ingatanmu kepadaNYA mampu menghanguskan setiap nafsu yang menyerang
dari dalam dan luar dirimu dan menjadi cahaya lah wajahmu bagi pencari kebenaran serta
hanya cadar hitam lah rupamu bagi pencari pembenaran karena hanya DIA lah yang kau
jumpa dan hanya wajah NYA yang kau damba setiap kau temukan dirimu dalam cinta
dan
DIA lah hijab dihadapan siapa pun kau berada.
KISAH LIMA PERKARA ANEH
Abu Laits as-Samarqandi adalah seorang ahli fiqh yang masyur. Suatu ketika dia
pernah berkata, ayahku menceritakan bahawa antara Nabi-nabi yang bukan Rasul ada
menerima wahyu dalam bentuk mimpi dan ada yang hanya mendengar suara.
Maka salah seorang Nabi yang menerima wahyu melalui mimpi itu, pada suatu malam
bermimpi diperintahkan yang berbunyi, "Esok engkau dikehendaki keluar dari rumah pada
waktu pagi menghala ke barat. Engkau dikehendaki berbuat, pertama; apa yang negkau
lihat (hadapi) maka makanlah, kedua; engkau sembunyikan, ketiga; engkau terimalah,
keempat; jangan engkau putuskan harapan, yang kelima; larilah engkau daripadanya."
Pada keesokan harinya, Nabi itu pun keluar dari rumahnya menuju ke barat dan
kebetulan yang pertama dihadapinya ialah sebuah bukit besar berwarna hitam. Nabi itu
kebingungan sambil berkata, "Aku diperintahkan memakan pertama aku hadapi, tapi
sungguh aneh sesuatu yang mustahil yang tidak dapat dilaksanakan."
Maka Nabi itu terus berjalan menuju ke bukit itu dengan hasrat untuk memakannya.
Ketika dia menghampirinya, tiba-tiba bukit itu mengecilkan diri sehingga menjadi sebesar
buku roti. Maka Nabi itu pun mengambilnya lalu disuapkan ke mulutnya. Bila ditelan terasa
sungguh manis bagaikan madu. Dia pun mengucapkan syukur ' Alhamdulillah'.
Kemudian Nabi itu meneruskan perjalanannya lalu bertemu pula dengan sebuah
mangkuk emas. Dia teringat akan arahan mimpinya supaya disembunyikan, lantas Nabi itu
pun menggali sebuah lubang lalu ditanamkan mangkuk emas itu, kemudian ditinggalkannya.
Tiba-tiba mangkuk emas itu terkeluar semula. Nabi itu pun menanamkannya semula
sehingga tiga kali berturut-turut.
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 43
Maka berkatalah Nabi itu, "Aku telah melaksanakan perintahmu." Lalu dia pun
meneruskan perjalanannya tanpa disedari oleh Nabi itu yang mangkuk emas itu terkeluar
semula dari tempat ia ditanam.
Ketika dia sedang berjalan, tiba-tiba dia ternampak seekor burung helang sedang
mengejar seekor burung kecil. Kemudian terdengarlah burung kecil itu berkata, "Wahai
Nabi Allah, tolonglah aku."
Mendengar rayuan burung itu, hatinya merasa simpati lalu dia pun mengambil burung itu
dan dimasukkan ke dalam bajunya. Melihatkan keadaan itu, lantas burung helang itu pun
datang menghampiri Nabi itu sambil berkata, "Wahai Nabi Allah, aku sangat lapar dan
aku mengejar burung itu sejak pagi tadi. Oleh itu janganlah engkau patahkan harapanku
dari rezekiku."
Nabi itu teringatkan pesanan arahan dalam mimpinya yang keempat, iaitu tidak boleh
putuskan harapan. Dia menjadi kebingungan untuk menyelesaikan perkara itu. Akhirnya
dia membuat keputusan untuk mengambil pedangnya lalu memotong sedikit daging
pehanya dan diberikan kepada helang itu. Setelah mendapat daging itu, helang pun
terbang dan burung kecil tadi dilepaskan dari dalam bajunya.
Selepas kejadian itu, Nabi meneruskan perjalannya. Tidak lama kemudian dia
bertemu dengan satu bangkai yang amat busuk baunya, maka dia pun bergegas lari dari
situ kerana tidak tahan menghidu bau yang menyakitkan hidungnya. Setelah menemui
kelima-lima peristiwa itu, maka kembalilah Nabi ke rumahnya. Pada malam itu, Nabi pun
berdoa. Dalam doanya dia berkata, "Ya Allah, aku telah pun melaksanakan perintah-Mu
sebagaimana yang diberitahu di dalam mimpiku, maka jelaskanlah kepadaku erti semuanya
ini."
Dalam mimpi beliau telah diberitahu oleh Allah S. W. T. bahawa, "Yang pertama engkau
makan itu ialah marah. Pada mulanya nampak besar seperti bukittetapi pada akhirnya jika
bersabar dan dapat mengawal serta menahannya, maka marah itu pun akan menjadi lebih
manis daripada madu.
Kedua; semua amal kebaikan (budi), walaupun disembunyikan, maka ia tetap akan
nampak jua. Ketiga; jika sudah menerima amanah seseorang, maka janganlah kamu khianat
kepadanya. Keempat; jika orang meminta kepadamu, maka usahakanlah untuknya demi
membantu kepadanya meskipun kau sendiri berhajat. Kelima; bau yang busuk itu ialah
ghibah (menceritakan hal seseorang). Maka larilah dari orang-orang yang sedang duduk
berkumpul membuat ghibah."
Saudara-saudaraku, kelima-lima kisah ini hendaklah kita semaikan dalam diri kita,
sebab kelima-lima perkara ini sentiasa sahaja berlaku dalam kehidupan kita sehari-hari.
Perkara yang tidak dapat kita elakkan setiap hari ialah mengata hal orang, memang
menjadi tabiat seseorang itu suka mengata hal orang lain. Haruslah kita ingat bahawa
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 44
kata-mengata hal seseorang itu akan menghilangkan pahala kita, sebab ada sebuah hadis
mengatakan di akhirat nanti ada seorang hamba Allah akan terkejut melihat pahala yang
tidak pernah dikerjakannya. Lalu dia bertanya, "Wahai Allah, sesungguhnya pahala yang
Kamu berikan ini tidak pernah aku kerjakan di dunia dulu."
Maka berkata Allah S. W. T., "Ini adalah pahala orang yang mengata-ngata tentang
dirimu." Dengan ini haruslah kita sedar bahawa walaupun apa yang kita kata itu memang
benar, tetapi kata-mengata itu akan merugikan diri kita sendiri. Oleh kerana itu,
hendaklah kita jangan mengata hal orang walaupun ia benar.
TUJUH MACAM PAHALA YANG DAPAT DINIKMATINYA SELEPAS MATINYA
Dari Anas r.a. berkata bahawa ada tujuh macam pahala yang dapat diterima
seseorang itu selepas matinya.
1) Sesiapa yang mendirikan masjid maka ia tetap pahalanya selagi masjid itu digunakan
oleh orang untuk beramal ibadat di dalamnya.
2) Sesiapa yang mengalirkan air sungai selagi ada orang yang minum daripadanya.
3) Sesiapa yang menulis mushaf ia akan mendapat pahala selagi ada orang yang
membacanya.
4) Orcrng yang menggali perigi selagi ada orang yang menggunakannya.
5) Sesiapa yang menanam tanam-tanaman selagi ada yang memakannya baik dari
manusia atau burung.
6) Mereka yang mengajarkan ilmu yang berguna selama ia diamalkan oleh orang yang
mempelajarinya.
7) Orang yang meninggalkan anak yang soleh yang mana ianya selalu mendoakan kedua
orang tuanya dan beristighfar baginya yakni anak yang selalu diajari ilmu Al-Qur'an
maka orang yang mengajarnya akan mendapat pahala selagi anak itu mengamalkan
ajaran-ajarannya tanpa mengurangi pahala anak itu sendiri.
Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah S. A. W. telah bersabda : "Apabila telah mati anak
Adam itu, maka terhentilah amalnya melainkan tiga macam :
1. Sedekah yang berjalan terus (Sedekah Amal Jariah)
2. Ilmu yang berguna dan diamalkan.
3. Anak yang soleh yang mendoakan baik baginya.
KITA BERHADAPAN DENGAN ENAM PERSIMPANGAN
Abu Bakar r.a. berkata, " Sesungguhnya iblis berdiri di depanmu, jiwa di sebelah
kananmu, nafsu di sebelah kirimu, dunia di sebelah belakangmu dan semua anggota
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18
HIKMAH ISLAM 006
Page 45
tubuhmu berada di sekitar tubuhmu. Sedangkan Allah di atasmu. Sementara iblis
terkutuk mengajakmu meninggalkan agama, jiwa mengajakmu ke arah maksiat, nafsu
mengajakmu memenuhi syahwat, dunia mengajakmu supaya memilihnya dari akhirat dan
anggota tubuh menagajakmu melakukan dosa. Dan Tuhan mengajakmu masuk Syurga serta
mendapat keampunan-Nya, sebagaimana firmannya yang bermaksud, "....Dan Allah
mengajak ke Syurga serta menuju keampunan-Nya..."
Siapa yang memenuhi ajakan iblis, maka hilang agama dari dirinya. Sesiapa yang
memenuhi ajakan jiwa, maka hilang darinya nilai nyawanya. Sesiapa yang memenuhi ajakan
nafsunya, maka hilanglah akal dari dirinya. Siapa yang memenuhi ajakan dunia, maka hilang
akhirat dari dirinya. Dan siapa yang memenuhi ajakan anggota tubuhnya, maka hilang
syurga dari dirinya.
Dan siapa yang memenuhi ajakan Allah S. W. T., maka hilang dari dirinya semua kejahatan
dan ia memperolehi semua kebaikan."
Iblis adalah musuh manusia, sementara manusia adalah sasaran iblis. Oleh itu, manusia
hendaklah sentiasa berwaspada sebab iblis sentiasa melihat tepat pada sasarannya.
0000
"Jika kau sampaikan rahasiamu pada angin,
jangan salahkan angin bila ia kabarkan pada pepohonan."
Semoga apa yang telah saya sampaikan ini ada manfaatnya,
Bila ada salah kata mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S. W. T
Wallahu'alam bishawab Wabillahi taufik walhfdayah,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Insya Allah Bersambung
file://localhost/E:/the%20RBR%20Documents/My%20eBooks/Map%20Baru/1001%20... 18/02/2008 21:10:18